TERHADAP HASIL SHOOTING PADA CABANG OLAHRAGA SEPAKBOLA

dokumen-dokumen yang mirip
2015 PENGARUH LATIHAN PLYOMETRICS DAN WEIGHT TRAINING DENGAN METODE PYRAMID SYSTEM TERHADAP PENINGKATAN POWER TUNGKAI PEMAIN BASKET

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Futsal merupakan olahraga yang sedang popular dan banyak diminati oleh

BAB I PENDAHULUAN. Sepakbola adalah permainan beregu yang dimainkan masing-masing

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN. regu yang masing-masing regu terdiri dari sebelas orang pemain yang. dan mempertahankan gawangnya jangan sampai kemasukan,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

2015 PENGARUH LATIHAN PLYOMETRICS TERHADAP PENINGKATAN POWER TUNGKAI DAN HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK

BAB I PENDAHULUAN. Sepakbola merupakan olahraga yang tidak asing lagi di indonesia,

PENGARUH LATIHAN PLIOMETRIK DEPTH JUMP DAN KNEE TUCK JUMP TERHADAP HASIL TENDANGAN LAMBUNG ATLIT SEPAK BOLA PEMULA DI SMP AL-FIRDAUS SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS. Sepak bola adalah olahraga terpopuler di jagad raya ini. Hampir semua

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, mulai dari kalangan anak-anak sampai orang dewasa, baik oleh

BAB II KAJIAN TEORITIS. kaki, kepala, dan dada. Hanya penjaga gawang yang disahkan memakai tangan.

TINJAUAN PUSTAKA. pada pemain yang bekerja dalam kombinasi. Untuk menguasai bola dan

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang penelitian Anggi Sugiyono, 2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN. kegiatan olahraga ditempuh melalui tiga pilar, yaitu olahraga pendidikan, olahraga

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berkembang pada masyarakat Indonesia. Dalam melakukan permainan sepakbola

BAB I PENDAHULUAN. permainan yang cukup cantik dan menarik bagi siapapun.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

2015 PENGARUH PENGGUNAAN BOLA MOD IFIKASI TERHAD AP HASIL BELAJARA PASSING D AN STOPING D ALAM PEMBELAJARAN SEPAKBOLA D I SMP NEGERI 4 BAND UNG

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembinaan dan pengembangan olahraga perlu ditingkatkan upaya

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan kepala dan dada. Khususnya untuk penjaga gawang diperbolehkan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan permainan sepakbola saat ini sangat pesat sekali, hal ini bisa

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, mulai dari anak-anak sampai orang dewasa. Perkembangan bola voli

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

1. PENDAHULUAN. Kemampuan ini saling melengkapi satu sama lainnya karena setiap bola yang. dioper harus diterima dan dikontrol oleh rekan seregu.

SEMINAR NASIONAL PENINGKATAN KUALITAS PENULISAN KARYA ILMIAH STOK BINA GUNA, SABTU 16 SEPTEMBER 2017 PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SIDE SHUFFLE

Hal ini sesuai dengan Permenkes No.80 tahun 2013 tentang penyelenggaraan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

II. TINJAUAN PUSTAKA. regu yang saling berhadapan dengan masing-masing regu terdiri dari sebelas

PERBEDAAN KEKUATAN DAN DAYA TAHAN OTOT TUNGKAI PEMAIN BELAKANG TENGAH DAN DEPAN DALAM SEPAKBOLA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menghadapi era globalisasi, tantangan yang dihadapi akan semakin berat, hal ini disebabkan karena semakin

BAB I PENDAHULUAN. sendiri adalah pemainan beregu, yang masing-masing regu terdiri dari sebelas

BAB I PENDAHULUAN. Sepakbola adalah salah satu cabang olahraga yang masuk ke dalam

BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS. Permainan bola voli merupakan suatu permainan yang kompleks yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu bentuk shooting yang paling sering digunakan dalam

BAB I PENDAHULUAN. meliputi: ketahanan (endurance), kekuatan (strength) dan kecepatan (speed).

BAB I PENDAHULUAN. agar tidak kemasukan bola dari regu lawan dengan aturan-aturan tertentu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB II KAJIAN TEORI. regu, masing masing regu terdiri dari sebelas orang pemain termasuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Permainan bola tangan dimainkan oleh dua tim yang masing-masing tim

BAB I PENDAHULUAN. Muhammad Rezha, 2014

BAB I PENDAHULUAN. satu karakteristik permainan sepak bola yaitu menendang dan mengoper bola

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia olahraga saat ini lebih maju dibandingkan masa

MOCHAMAD AGUNG JUNIARTO,

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia olahraga yang sedang naik daun/yang sedang menjadi favorite

BAB I PENDAHULUAN. secara efisien tanpa menimbulkan kelelahan yang berlebihan (Irianto, 2004).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

2015 PENGARUH LATIHAN SQUAT D AN LATIHAN PNF TERHAD AP HASIL SMASH KED ENG PAD A PERMAINAN SEPAKTAKRAW

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tanah air, dari anak-anak, dewasa, dan orang tua, pria, maupun wanita. Hakekat sepakbola menurut Sucipto (1999:7) bahwa.

BAB I PENDAHULUAN. Bola basket merupakan cabang olahraga permainan yang digemari

BAB I PENDAHULUAN. Psikologi Olahraga, Filsafat Olahraga serta banyak lagi ilmu yang lainnya.

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh 23111

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kondisi fisik adalah suatu kesatuan utuh dari komponen-komponen yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. terus menerus manusia untuk mengulangi masalah-masalah yang di hadapi

BAB I PENDAHULUAN. Moch.Vichi Fadhli Rachman, 2015 PENGARUH LATIHAN UMPAN KOMBINASI TERHADAP DOMINASI BALL POSSESSION DALAM CABANG OLAHRAGA SEPAK BOLA

BAB I PENDAHULUAN. satunya adalah penjaga gawang. Cabang olahraga ini asal mulanya dari cabang

GAMBARAN KETERAMPILAN SHOOTING DAN PASSING SISWA SEKOLAH SEPAK BOLA (SSB) TALAWI PUTRA USIA DI BAWAH 17 TAHUN KECAMATAN TALAWI KOTA SAWAHLUNTO JURNAL

2015 DAMPAK PENERAPAN POLA LATIHAN CIRCUIT TRAINING TERHADAP PENINGKATAN KONDISI FISIK PEMAIN SEPAKBOLA

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS. dilaksanakan agar dapat tercapai dengan baik maka diperlukan landasan teori

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN. (ruangan),yang jika digabung artinya menjadi sepak bola dalam ruangan.

BAB I PENDAHULUAN. belum menunjukkan prestasi yang membanggakan. Akhir-akhir ini

BAB I PENDAHULUAN. Aji Rasa Kurniawan, 2014 HUBUNGAN ANTARA KOORDINASI MATA-KAKI DENGAN HASIL SHOOTING 8 METER CABANG OLAHRAGA FUTSAL

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga sangat digemari oleh masyarakat mulai anak sampai orang dewasa, karena

BAB I PENDAHULUAN. olahraga yang paling digemari masyarakat, terbukti dengan adanya klub-klub

II. TINJAUAN PUSTAKA. kelompok yang berlawanan yang masing-masing terdiri atas sebelas pemain.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. hampir semua seluruh masyarakat di dunia. Di indonesia khususnya di Gorontalo,

BAB I PENDAHULUAN. lama yang dimainkan dan ditonton oleh jutaan orang. Sepak bola merupakan jenis

BAB I PENDAHULUAN. demikian itu berolahraga dapat dilakukan dimana saja. Salah satu olahraga yang

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini terbukti dari pertandingan dan perlombaan yang telah di ikuti belum

BAB I PENDAHULUAN. dimaksud adalah passing, shooting, controlling, dan heading. Untuk memperoleh

I. PENDAHULUAN. Sepakbola merupakan salah satu cabang olahraga permainan yang banyak

PENGARUH LATIHAN DOUBLE MULTIPLE JUMP TERHADAP TENDANGAN JARAK JAUH MENGGUNAKAN KURA-KURA BAGIAN DALAM. Maimun Nusufi 1

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. Permainan sepakbola merupakan permainan yang paling populer dewasa ini di seluruh

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. tua, orang muda, bahkan anak-anak. Banyak diantara anak-anak yang ingin

BAB I PENDAHULUAN. sampai menjadi permainan sepakbola yang modern seperti sekarang ini.

Journal of Sport Sciences and Fitness

BAB I PENDAHULUAN. olahraga bola besar. Yang dimainkan oleh dua regu masing-masing terdiri dari 6

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

PENGARUH LATIHAN LEG EXTENSION DAN ANKLE WEIGHT TERHADAP KEMAMPUAN MELAKUKAN LONG PASS DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA PADA SMA NEGERI 1 LIMBOTO.

BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN HIPOTESIS/ Hakekat Heading Dalam Permainan Sepak Bola

BAB II KAJIAN PUSTAKA. gabungan dari jalan, lari dan lompat serta unsur kekuatan, kecepatan,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB 1 PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga sekarang ini telah menjadi kebutuhan setiap individu,

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Permainan sepakbola tergolong kegiatan olahraga yang sebetulnya sudah tua usianya, walaupun masih dalam bentuk yang sederhana, akan tetapi sepakbola sudah dimainkan ribuan tahun yang lalu. Inggris adalah salah satu negara yang paling tepat dijadikan kiblat persepakbolaan modern. Banyak yang sependapat bahwa perkembangan sepakbola di Inggris mengawali reformasi sepakbola dunia. Sepakbola merupakan salah satu olahraga permainan beregu yang paling digandrungi dan menyita perhatian masyarakat dunia. Dari mulai anak-anak sampai orang dewasa semua sangat menggemari sepakbola. Apalagi dalam perkembangannya saat ini banyak muncul perkumpulan atau klub-klub sepakbola di masyarakat, baik itu untuk rekreasi ataupun prestasi. Dalam permainan sepakbola suatu tim sering dikatakan dengan sebutan kesebelasan karena memang satu tim terdiri dari sebelas pemain termasuk salah satunya seorang penjaga gawang. Hal ini dikemukakan juga oleh Sucipto, dkk. (2000:7) : "Sepakbola merupakan permainan beregu, masing-masing regu terdiri dari sebelas pemain, dan salah satunya penjaga gawang". Permainan sepakbola merupakan olahraga yang dimainkan oleh dua regu yang masing-masing regu beranggotakan sebelas orang. Suatu kesebelasan dikatakan baik apabila memiliki pemain-pemain yang memiliki kemampuan kerjasama, penguasaan teknik dasar, dan kemahiran menguasai jalannya pertandingan. Untuk mendapatkan organisasi permainan yang baik maka diperlukan penguasaan semua aspek di atas. Ada beberapa teknik dasar yang perlu dikuasai dalam permainan sepakbola seperti yang dijelaskan oleh Usli dkk. (2008:36) : Termasuk teknik dalam sepakbola diantaranya adalah menendang bola, menerima bola, menggiring bola, meng-heading bola, dan teknik menjaga gawang. Dari teknik tersebut dapat dikembangkan lagi ke dalam

2 bermacam-macam teknik yang lebih bervariasi disesuaikan dengan fungsi dan tujuannya dalam situasi pertandingan. Seperti diketahui bahwa sepakbola merupakan olahraga permainan yang dapat menggunakan seluruh anggota badan kecuali tangan aktif, di luar kewenangan seorang penjaga gawang yang dapat memainkan bola dengan tangan pada area kotak penalti. Kaki merupakan bagian tubuh dominan dalam teknikteknik dasar sepakbola, diantaranya passing,dribbling,controlling, dan shooting. Menurut Koger (2005:19) : "Mengoper berarti memindahkan bola dari kaki anda ke kaki pemain lain, dengan cara menendangnya". Selain untuk mengoper, dari sudut pandang penyerangan tendangan juga digunakan untuk tujuan mencetak gol. Untuk mencapai tujuan tersebut, Mielke (2003:67) mengungkapkan : "Seorang pemain harus menguasai keterampilan dasar menendang bola dan selanjutnya mengembangkan sederetan teknik shooting yang memungkinkannya untuk melakukan tendangan shooting dan mencetak gol dari berbagai posisi di lapangan" Tendangan ke gawang atau shooting yang dimaksud disini adalah tembakan dengan menggunakan kaki dari luar kotak penalti ataupun dalam area penjaga gawang. Meskipun akurasi dalam shooting itu sangatlah penting namun pada kenyataannya porsi latihan menembak ke gawang sering diabaikan, sehingga sering terjadi kegagalan dalam menembakan bola ke gawang lawan pada saat memiliki kesempatan. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor antara lain ; timing tidak tepat, kecepatan tembakan yang lemah, dan posisi badan yang tidak tepat untuk melakukan tembakan. Tendangan ke gawang memiliki beberapa prinsip yang harus dipenuhi. Nelson (1983) dalam Usli, dkk. (2008:41) mengemukakan : 1. Tentukan jarak sasaran yang diinginkan 2. Pandangan terhadap bola 3. Perhatikan teknik menendang baik bola diam ataupun bergerak 4. Tubuh, khususnya kaki yang akan menendang tetap rileks 5. Gunakan lengan untuk menjaga keseimbangan 6. Perhatikan pula gerak lanjut dari kaki atau follow through.

3 Faktor lain yang perlu diperhatikan adalah kekuatan yang cepat dari ayunan tungkai atau power tungkai. kekuatan yang cepat pada tungkai (power tungkai) yang dimaksud disini adalah kekuatan yang dihasilkan oleh kontraksi otot-otot tungkai dalam waktu yang singkat, atau hasil penggabungan dari kontraksi otot dan kecepatan. ). Harsono (1988:200) mengemukakan bahwa: Power adalah kemampuan otot dalam mengerahkan kekuatan yang maksimal dalam waktu yang sangat cepat. Sedangkan Persunay (1994:2) menjelaskan bahwa: Power (speed strength) adalah kemampuan system neuromascular menghasilkan kekuatan yang sebesar-besarnya dalam waktu yang sesingkatsingkatnya atau dapat juga diartikan sebagai kemampuan system neuromascular untuk mengatasi tahanan dengan kecepatan kontraksi yang setinggi-tingginya. Disini peneliti mengambil tungkai sebagai salah satu otot untuk mengembangkan salah satu komponen kondisi fisik yaitu power. Tungkai merupakan fondasi tubuh manusia untuk menopang banyak kegiatan dan lebih luas daripada itu, otot tungkai berperan sangat penting dalam hampir semua macam cabang olahraga. Tungkai termasuk ke dalam kelompok anggota kelompok rangka anggota badan. Mengenai pentingnya tungkai, Achmad Damiri (1992:63), menjelaskan: Tungkai sesuai dengan fungsinya sebagai alat gerak, menahan berat badan bagian atas, dapat memindahkan tubuh (bergerak), dapat menggerakan tubuh ke arah atas, dapat menendang dan lain sebagainya. Otot tungkai bagian atas terdiri dari beberapa bagian, yaitu bagian depan dan bagian belakang. Rai (2006:70) menjelaskan otot tungkai bagian depan sebagai berikut: Otot tungkai bagian depan terdiri dari 4 bagian utama sehingga dinamakan quadriceps: rectus femoris, vastus lateralis, vastus medialis, dan sartorius. Otot paha bagian depan yang baik merupakan elemen penting dalam gerakan melompat, meloncat, menendang dan berlari seperti yang ditemukan pada cabang olahraga lainnya.

4 Peran serta dari power otot tungkai sangat menentukan karena berfungsi untuk mengayunkan kaki tendang dari arah belakang ke depan dan dilakukan dengan sangat cepat dalam waktu yang relatif singkat. Guna mendapatkan tendangan yang cepat dan keras dibutuhkan faktor kondisi fisik yaitu power (kekuatan yang cepat). Menurut Scheunemann (2012:147) :"Power besar pengaruhnya terhadap kekuatan dan kecepatan tembakan". Untuk latihan power bisa dilakukan dengan latihan beban (weight training) baik itu dengan internal resistance maupun eksternal resistance dan latihanlatihan plyometrics. Dalam latihan beban (weight training) ada beberapa alat dan bentuk latihan yang bisa digunakan untuk melatih power tungkai, diantaranaya leg press, squat, leg extention, leg curl, lunges, front squat, side squat, calf raise. Sedangkan latihan plyometrics dapat menggunakan bentuk latihan box jump, split jumps, jumping, knee tuck jump dll.. Plyometrics adalah latihan-latihan atau ulangan yang bertujuan menghubungkan gerakan kecepatan dan kekuatan untuk menghasilkan gerakangerakan eksplosif. Radcliffe (1999:1) menyatakan : "Plyometrics is a method of developing explosive power. It is also an important component of most athletic performances", atau terjemahannya adalah : 'Pliometrik merupakan metode untuk meningkatkan daya ledak. Selain itu, juga merupakan komponen penting dalam kinerja atletik.' Peneliti akan mengambil bentuk Split Jump dan Knee-tuck Jump sebagai latihan untuk meningkatkan power otot tungkai karena keduanya termasuk dalam bentuk latihan metode Plyometrics, terlebih gerakan Split jump mirip dengan ayunan kaki pada saat melakukan shooting. Pelaksanaan latihan plyometrics dengan bentuk Split Jump dimulai dengan posisi split dengan satu kaki ke depan dan satu kaki kebelakang. Chu (1992:2) menjelaskan : "lompatan dilakukan dan diselesaikan di tempat yang sama". Kemudian latihan lain yang dapat meningkatkan power otot tungkai adalah Knee tuck jump. Gerakannya yaitu meloncat dengan lutut ditekuk dan kaki

5 menolak pada tanah untuk meloncat dan mendarat dengan mengeper. Seperti yang dikemukakan oleh Radcliffe (1999:52): Begin by rapidly dipping down to about the quarter squat and immediately explode upward. Drive the knees high toward the chest and attempt to touch them to palms of the hands. Upon landing repeat the sequence, each time driving knees upward and tucking the feet under the body. Perform multiple sponses at a rapid rate with minimal ground contact. Latihan Knee tuck jump berpengaruh pada otot gluteus, gastrocnemius, quadriceps, hamstring dan hip flexors. Oleh karena adanya pertimbangan untuk membandingkan dua bentuk latihan ini sesuai dengan prinsip spesifikasi, maka peneliti menganggap penting dan tertarik untuk melakukan penelitian dari dua bentuk latihan di atas. Selain itu, untuk mengetahui manakah dari dua bentuk latihan tersebut yang lebih sepesifik terhadap peningkatan power otot tungkai serta mendukung untuk meningkatkan kecepatan laju bola hasil tembakan (shooting). Sehingga peneliti mengambil judul, yaitu : PENGARUH LATIHAN PLYOMETRICS BENTUK SPLIT JUMP dan KNEE TUCK JUMP TERHADAP PENINGKATAN POWER OTOT TUNGKAI dan DUKUNGANNYA TERHADAP HASIL SHOOTING PADA B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas, penulis merumuskan masalah penelitian sebagai berikut : 1. Apakah latihan Split Jump dapat memberikan pengaruh terhadap peningkatan power otot tungkai pada cabang olahraga sepakbola? 2. Apakah latihan Knee-tuck Jump dapat memberikan pengaruh terhadap peningkatan power otot tungkai pada cabang olahraga sepakbola? 3. Manakah dari Split jump atau Knee-tuck Jump yang secara spesifikasi gerakan lebih mendukung terhadap hasil shooting pada cabang olahraga sepakbola?

6 C. Tujuan Penelitian Berdasarkan permasalahan yang telah di uraikan di atas maka tujuan penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui apakah latihan Split Jump dapat memberikan pengaruh terhadap peningkatan power otot tungkai pada cabang olahraga sepakbola? 2. Untuk mengetahui apakah latihan Knee-tuck Jump dapat memberikan pengaruh terhadap peningkatan power otot tungkai pada cabang olahraga sepakbola? 3. Untuk mengetahui manakah dari Split jump atau Knee-tuck Jump yang secara spesifikasi gerakan lebih mendukung terhadap hasil shooting pada cabang olahraga sepakbola? D. Manfaat Penelitian Berdasarkan uraian tujuan penelitian di atas penulis mengharapkan bahwa penelitian ini dapat bermanfaat bagi para mahasiswa FPOK khususnya dan umumnya bagi pihak lain yang berkepentingan dalam bidang olahraga sepakbola. a. Manfaat Teoritis Secara teoritis dapat menjadi sumbangan ilmu dan pengetahuan tambahan di dalam sepakbola, khususnya untuk pengembangan di bidang kondisi fisik juga dalam aspek teknik. Selain itu, dapat memberikan sumbangsih bagi lembaga dalam mengembangkan ilmu keolahragaan. b. Manfaat Praktis Secara praktis, penelitian ini dapat menjadi acuan bagi para insan olahraga, baik itu pengurus, pelatih, dan juga untuk para pemain sepakbola itu sendiri untuk dapat di gunakan sebagai pedoman dalam pelatihan dari segi kondisi fisik yaitu dalam hal metode Plyometrics bentuk Split Jump dan Knee-tuck jump

7 terhadap peningkatan power otot tungkai dan dukungannya terhadap peningkatan hasil Shooting. E. Pembatasan Masalah Batasan penelitian merupakan elemen yang sangat penting dalam penelitian karena dengan mengetahui batasan dalam penelitian, maka kita bisa lebih efektif dan efisien dalam melakukan penelitian tersebut. Lebih lanjut dijelaskan mengenai batasan penelitian, Surakhmad (1998:36) sebagai berikut: berikut : Pembatasan ini diperlukan bukan saja untuk memudahkan atau menyederhanakan masalah bagi penyelidik tetapi juga untuk dapat menetapkan lebih dahulu segala sesuatu yang diperlukan untuk pemecahannya: tenaga, kecekatan, waktu, biaya, dan lain sebagainya yang timbul dari rencana tersebut. Berdasarkan uraian di atas maka penulis membatasi penelitian ini sebagai 1. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah latihan Split Jump dan Knee-tuck Jump. 2. Variable terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain. Dalam penelitian ini yaitu peningkatan power otot tungkai dan dukungannya terhadap hasil shooting. 3. Populasi dan sampel : populasi dalam penelitian ini adalah siswa SSB KPAD Bandung KU-15. Sedangkan sampelnya dengan menggunakan teknik sampling jenuh, maka peneliti mengambil 20 orang siswa. Kelompok A dan B, 10 orang menggunakan program latihan dan yang 10 orang lagi tanpa menggunakan program latihan. 4. Ruang lingkup penelitian ini hanya terbatas pada kemampuan power otot tungkai dan dukungannya terhadap hasil shooting. F. Struktur Organisasi Skripsi

8 Struktur organisasi berisi rincian tentang urutan penulisan dari setiap bab dan bagian bab dalam suatu suatu penelitian. Dalam penelitian ini struktur organisasi dirinci sebagai berikut: BAB I yang memuat tentang a) Latar belakang masalah, b) Rumusan masalah, c) Tujuan penelitian, d) Manfaat penelitian, e) Batasan penelitian, dan f) Struktur organisasi skripsi. BAB II menerangkan tentang a) Hakikat kondisi fisik, b) Hakikat metode pelatihan Plyometrics, c) Hakikat Power, d) Hakikat Shooting, e) Prinsip latihan, f) Hakikat latihan Split Jump, g) Hakikat latihan Knee-tuck Jump, h) Sepakbola. BAB III berisi penjabaran mengenai a) Metode penelitian, b) Populasi dan Sampel, c) Penentuan kelompok sampel, d) Desain penelitian, e) Definisi penelitian, f) Instrument penelitian, g) Prosedur pelaksanaan penelitian, h) Pelaksanaan latihan, i) Tempat dan Waktu Pelaksanaan, j) Program latihan, k) Prosedur pengolahan data. BAB IV membahas mengenai a) Hasil pengolahan data dan analisis data, b) Pengujian hipotesis, dan c) Diskusi penemuan. BAB V menjelaskan tentang kesimpulan dan saran yang memaparkan hasil analisis temuan penelitian.