Youngster Physics Journal ISSN: Vol. 6, No. 2, April 2017, Hal

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data seismik 3D PSTM Non

BAB IV METODE PENELITIAN. Tugas Akhir ini dilaksanakan selama 3 (tiga) bulan pada 13 April 10 Juli 2015

ANALISA INVERSI ACOUSTIC IMPEDANCE (AI) UNTUK KARAKTERISASI RESERVOIR KARBONAT PADA LAPANGAN X FORMASI PARIGI CEKUNGAN JAWA BARAT UTARA

APLIKASI INVERSI SEISMIK UNTUK KARAKTERISASI RESERVOIR

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan dari tanggal 17 November 2014 sampai dengan

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Cadzow filtering adalah salah satu cara untuk menghilangkan bising dan

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang mengambil judul Analisis Reservoar Pada Lapangan

Jurnal OFFSHORE, Volume 1 No. 1 Juni 2017 : ; e -ISSN :

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH KATA PENGANTAR ABSTRAK DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR ISTILAH

IV. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang mengambil judul Interpretasi Reservoar Menggunakan. Seismik Multiatribut Linear Regresion

Analisis Atribut Seismik dan Seismic Coloured Inversion (SCI) pada Lapangan F3 Laut Utara, Belanda

Deteksi Lapisan Hidrokarbon Dengan Metode Inversi Impedansi Akustik Dan EMD (Empirical Mode Decompotition) Pada Formasi Air Benakat Lapangan "X"

Estimasi Porositas pada Reservoir KarbonatMenggunakan Multi Atribut Seismik

INVERSI IMPEDANSI ELASTIK UNTUK MENGESTIMASI KANDUNGAN RESERVOIR BATUPASIR LAPANGAN Ve FORMASI CIBULAKAN CEKUNGAN JAWA BARAT UTARA

Karakterisasi Reservoar Menggunakan Inversi Deterministik Pada Lapangan F3 Laut Utara, Belanda

BAB 3 TEORI DASAR. Seismik refleksi merupakan salah satu metode geofisika yang digunakan untuk

BAB IV METODE DAN PENELITIAN

IV. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitan dilaksanakan mulai tanggal 7 Juli September 2014 dan

BAB III TEORI DASAR Tinjauan Umum Seismik Eksplorasi

BAB IV. METODOLOGI PENELITIAN

RANGGA MASDAR FAHRIZAL FISIKA FMIPA INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2011

INTERPRETASI RESERVOIR HIDROKARBON DENGAN METODE ANALISIS MULTI ATRIBUT PADA LAPANGAN FIAR

BAB IV DATA DAN PENGOLAHAN DATA. Pada penelitian ini data seismik yang digunakan adalah data migrasi poststack 3D

KARAKTERISASI RESERVOAR FORMASI BELUMAI DENGAN MENGGUNAKAN METODE INVERSI IMPENDANSI AKUSTIK DAN NEURAL NETWORK PADA LAPANGAN YPS.

BAB IV PENGOLAHAN DATA

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

Aplikasi Inversi Seismik untuk Karakterisasi Reservoir lapangan Y, Cekungan Kutai, Kalimantan Timur

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

ARTIKEL RISET. Zulfani Aziz dan Ari Setiawan *

Analisis Sifat Fisis Reservoar Menggunakan Metode Seismik Inversi Acoustic Impedance (AI) dan Multiatribut (Studi Kasus Lapangan F3)

KARAKTERISASI RESERVOAR KARBONAT FORMASI BATURAJA MENGGUNAKAN INVERSI AI DAN EI DI LAPANGAN GEONINE CEKUNGAN SUMATERA SELATAN SKRIPSI

KATA PENGANTAR. Yogyakarta, Desember Penulis. 1. TUHAN YESUS KRISTUS yang telah memberikan kesehatan, kekuatan, iii

BAB IV PENGOLAHAN DATA

KARAKTERISASI RESERVOIR KARBONAT DENGAN APLIKASI SEISMIK ATRIBUT DAN INVERSI SEISMIK IMPEDANSI AKUSTIK

KARAKTERISASI RESERVOAR BATUPASIR PADA LAPANGAN SG MENGGUNAKAN INVERSI ACOUSTIC IMPEDANCE (AI) DAN ELASTIC IMPEDANCE (EI)

Analisis dan Pembahasan

ANALISIS INDEPENDENT INVERSION GELOMBANG PP DAN PS DENGAN MENGGUNAKAN INVERSI POST-STACK UNTUK MENDAPATKAN NILAI Vp/Vs

KARAKTERISASI RESERVOAR HIDROKARBON PADA LAPANGAN TAB DENGAN MENGGUNAKAN PEMODELAN INVERSI IMPEDANSI AKUSTIK

PEMETAAN POROSITAS PADA LAPISAN RESERVOIR KARBONAT DENGAN MENGGUNAKAN METODE SEISMIK INVERSI

PEMODELAN ATRIBUT POISSON IMPEDANCE

III. TEORI DASAR. menjelaskan karakter reservoar secara kualitatif dan atau kuantitatif menggunakan

Program Studi Geofisika, FMIPA, Universitas Hasanuddin ABSTRACT

(Journal of Physical Science and Engineering) N F Isniarno 1*, W Triyoso 2, R Amukti 1 1.

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI

Jurusan Fisika FMIPA Universitas Brawijaya 2) Pertamina Asset 3

DAFTAR ISI. BAB IV METODE PENELITIAN IV.1. Pengumpulan Data viii

Youngster Physics Journal ISSN : Vol. 5, No. 1, Januari 2016, Hal 1-12

menentukan sudut optimum dibawah sudut kritis yang masih relevan digunakan

V. PEMBAHASAN. dapat teresolusi dengan baik oleh wavelet secara perhitungan teoritis, dimana pada

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

Chendrasari Wahyu Oktavia Dosen Pembimbing : DR. Widya Utama,DEA Jurusan Fisika- FMIPAITS, Institut Teknbologi Sepuluh Nopember Surabaya

BAB I PENDAHULUAN. belakang di Indonesia yang terbukti mampu menghasilkan hidrokarbon (minyak

Interpretasi Potensi Hidrokarbon Berdasarkan Sebaran Porositas Batupasir Mengunakan Metoda Inversi Seismik Post-Stack, Formasi Manggala

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Lapangan TERRA adalah salah satu lapangan yang dikelola oleh PT.

Youngster Physics Journal ISSN : Vol. 2, No. 1, Januari 2014, Hal 31-38

INTERPRETASI DATA PENAMPANG SEISMIK 2D DAN DATA SUMUR PEMBORAN AREA X CEKUNGAN JAWA TIMUR

Pemetaan Penyebaran Reservoar Berdasarkan Metode Inversi Stokastik dengan Integrasi Multiatribut Seismik Lapangan MZ, Cekungan Sumatera Tengah

BAB III TEORI DASAR. Prinsip dasar metodee seismik, yaitu menempatkan geophone sebagai penerima

Aplikasi Inversi AI dan EI Dalam Penentuan Daerah Prospek Hidrokarbon

BAB IV PERMODELAN POISSON S RATIO. Berikut ini adalah diagram alir dalam mengerjakan permodelan poisson s ratio.

APLIKASI ATRIBUT DAN INVERSI SEISMIK UNTUK MEMETAKAN DISTRIBUSI RESERVOAR. Studi Kasus Lapangan M, Cekungan Tarakan TESIS.

Klasifikasi Fasies pada Reservoir Menggunakan Crossplot Data Log P-Wave dan Data Log Density

inversi mana yang akan digunakan untuk transformasi LMR nantinya. Analisis Hampson Russell CE8/R2 yaitu metoda inversi Modelbased Hardconstrain,

BAB V ANALISA. dapat memisahkan litologi dan atau kandungan fluida pada daerah target.

Jurnal Fisika Unand Vol. 4, No. 3, Juli 2015 ISSN

Deteksi Lapisan Hidrokarbon dengan Metode Inversi Impedansi Akustik dan EMD (Empirical Mode Decomposition) pada Formasi Air Benakat Lapangan "X"

BAB IV DATA DAN PENGOLAHAN DATA

Analisa AVO dan Model Based Inversion Untuk Memetakan Penyebaran Hidrokarbon: Studi Kasus Struktur S, Cekungan Sumatera Selatan

Kata Kunci: Inversi impedansi akustik, Petrofisika, Porositas, Permeabilitas

BAB 3 GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

Rani Widiastuti Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut t Teknologi Sepuluh hnopember Surabaya 2010

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR. Disusun oleh : Reinhard Leonard Riova Naibaho Tempat Yogyakarta

Berkala Fisika ISSN : Vol. 18, No.3, Juli 2015, hal

BAB IV RESERVOIR KUJUNG I

KARAKTERISASI RESERVOIR KARBONAT DENGAN MENGGUNAKAN METODE AVO INVERSISTUDI KASUS LAPANGAN NGAWEN

STUDI INVERSI SPARSE SPIKE DENGAN LINIER PROGRAMMING DI LAPANGAN X

PEMETAAN DAERAH RESERVOIR FORMASI PEMATANG MENGGUNAKAN SEISMIK ATRIBUT LAPANGAN FENGFU CEKUNGAN SUMATERA TENGAH

IDENTIFIKASI PERSEBARAN HIDROKARBON PADA KONGLOMERAT FORMASI JATIBARANG MENGGUNAKAN ANALISIS INVERSI AVO (Amplitude Versus Offset)

KARAKTERISASI RESERVOAR FEBRI-UNILA FIELD

BAB IV DATA DAN PENGOLAHAN DATA. Penelitian yang mengambil judul Analisis Seismik dengan

Analisis Kecepatan Seismik Dengan Metode Tomografi Residual Moveout

PEMETAAN SEBARAN LITOLOGI DAN POROSITAS RESERVOIR HIDROKARBON MEMANFAATKAN METODE INVERSI ACOUSTIC IMPEDANCE

BAB I PENDAHULUAN. Dalam eksplorasi dan eksploitasi hidrokarbon, seismik pantul merupakan metoda

Youngster Physics Journal ISSN : Vol. 1, No. 5, Oktober 2013, Hal

Cadangan bahan bakar fosil dalam bentuk minyak dan gas bumi biasanya. terakumulasi dalam batuan reservoir di bawah permukaan bumi.

KARAKTERISASI RESERVOIR MENGGUNAKAN METODE INVERSI LAMBDA MU RHO (LMR) DAN ELASTIC IMPEDANCE PADA LAPANGAN X

BAB III TEORI DASAR. dimensi pergerakan partikel batuan tersebut. Meskipun demikian penjalaran

BAB III METODE PENELITIAN. Objek yang dikaji adalah Formasi Gumai, khususnya interval Intra GUF a sebagai

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN...

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

APLIKASI INVERSI-AVO UNTUK INTERPRETASI SEISMIK DIBAWAH KETEBALAN TUNING THICKNEES STUDI KASUS LAPANGAN HD

S t = W t * RC t...(1) Dimana : S t = Trace Seismik

DAFTAR ISI BAB I. PENDAHULUAN... 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Analisis Pemodelan Inversi Impedansi Akustik untuk Karakterisasi Reservoar Lapangan Texaco 3D

BAB III DATA DAN PENGOLAHAN DATA

III. TEORI DASAR. seismik juga disebut gelombang elastik karena osilasi partikel-partikel

BAB IV UNIT RESERVOIR

INTEGRASI INVERSI SEISMIK DENGAN ATRIBUT AMPLITUDO SEISMIK UNTUK MEMETAKAN DISTRIBUSI RESERVOAR PADA LAPANGAN BLACKFOOT SKRIPSI

Transkripsi:

Youngster Physics Journal ISSN: 2302-7371 Vol. 6, No. 2, April 2017, Hal. 123-130 Identifikasi sifat fisis batuan reservoir karbonat menggunakan inverse acoustic impedance (AI) model sparse spike pada lapangan ABDUH formasi Kujung Cekungan Jawa Timur Utara Saad Abdurrahman 1), Udi Harmoko 1), Agung Ardiyanto 2) 1) Departemen Fisika, Fakultas Sains dan Matematika, Universitas Diponegoro, Semarang 2) PT Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore, Jakarta E-mail: saad.abdurrahman@st.fisika.undip.ac.id ABSTRACT Physical rocks properties identification on "ABDUH" field, North East Java Basin has been done by acoustic impedance seismic inversion. The research aim conducted to predict the physical properties of rock by acoustic impedance inversion value and the porosity distrubution by linier programming sparse spike. Sparse spike linear programming method assumes that a reflectifity regarded as the model a series of rarely spike and the big value deconvoluted with a new spike smaller than before maked it more accurated. This study used at single well and seismic 3D data post stack time migration is the area on research. Then with assumes a linear relationship between acoustic impedance and log porosity log based crossplot, obtained linear equation which was used to get the distribution of porosity from the distribution of acoustic impedance. Inversion results show the distribution of reefs on Kujung Reef formation has the porosity value 21-27% and the acoustic impedance vaue 17.000 to 28.000 ft/s.g/cc. Keywords: Acoustic Impedance, Kujung Reef, Porosity, Linier Programming Sparse Spike Inversion ABSTRAK Identifikasi sifat fisis batuan di lapangan ABDUH Cekungan Jawa Timur Utara telah dilakukan dengan inversi seismik impedansi akustik. Penelitian ini bertujuan memprediksi informasi sifat fisis batuan berdasarkan nilai impedansi akustik dan nilai persebaran porositas oleh linier programming sparse spike. Metode linier programming sparse spike mengasumsikan bahwa reflektifitas suatu model dianggap sebagai rangkaian spike yang jarang dan bernilai besar dikonvolusi dengan spike baru yang lebih kecil dari sebelumnya menjadikannya lebih akurat. Pada penelitian ini digunakan satu buah sumur dan data 3D seismik post stack time migration yang terletak pada area penelitian. Kemudian dengan mengasumsikan hubungan linier antara log acoustic impedance dan log porositas berdasarkan crossplot, didapatkan persamaan linier yang digunakan untuk mendapatkan sebaran porositas dari sebaran acoustic impedance. Hasil inversi memperlihatkan persebaran terumbu pada formasi kujung reef mempunyai nilai porositas 21-27% dan nilai impedansi akustik 17.000-28.000 ft/s.g/cc. Kata kunci: Impedansi Akustik, Kujung Reef, Porositas, Inversi Linier Programming Sparse Spike PENDAHULUAN Hasil yang diharapkan dari dilakukannya survei seismik adalah untuk mendapatkan gambaran kondisi bawah permukaan bumi dengan memanfaatkan pemantulan gelombang seismik (seismik refleksi). Pada saat ini kegiatan karakterisasi reservoir merupakan tahapan yang penting dalam mempelajari dan mencari cadangan minyak dan gas. Dalam karakterisasi reservoir diperlukan suatu parameter fisika batuan yang dapat digunakan untuk membedakan kontras impedansi yang diakibatkan oleh efek fluida dan litologi [1]. Geologi Cekungan Jawa Timur Utara Cekungan Jawa Timur Utara sebelah barat dibatasi oleh Busur Karimunjawa yang memisahkannya dengan Cekungan Jawa Barat Utara, di sebelah selatan dibatasi oleh busur vulkanik, sebelah timur dibatasi oleh Cekungan Lombok dan sebelah utara dibatasi oleh Tinggian Paternoster, memisahkannya dengan Selat Makasar. Berdasarkan posisinya, Cekungan Jawa Timur Utara dapat dikelompokkan sebagai cekungan belakang busur dan berada pada batas tenggara dari Lempeng Eurasia [2]. 123

Saad Abdurrahman, dkk Identifikasi sifat fisis batuan... Pada saat sekarang, Cekungan Jawa Timur Utara dikelompokkan ke dalam tiga kelompok struktur utama dari arah utara ke selatan, yaitu North Platform, Central High dan South Basin. Perubahan struktur juga terjadi pada konfigurasi basement dari arah barat ke timur. Bagian barat pada Platform Utara dapat dikelompokkan menjadi Muria Trough, Bawean Arc, JS-1 Ridge, Norhteast Java Platform, Central-Masalembo Depression, North Madura Platform dan JS 19-1 Depression. Pada South Basin, dari barat ke timur dapat dikelompokkan menjadi North East Java Madura Sub- Basin(Rembang-Madura Strait-Lombok Zone), South Madura Shelf (kelanjutan dari Zona Kendeng) dan Solo Depression Zone. Pada Central High tidak ada perubahan struktur yang berarti dari arah barat ke timur [3]. Penjelasan di atas dapat dilihat pada Gambar 1. Gambar 1. Paleogen geografi cekungan Jawa Timur Utara [3]. DASAR TEORI Inversi Impedansi Akustik Pada metode inversi, tampilan impedansi akustik (IA) menghasilkan perlapisan yang lebih interpretatif dalam memetakan keadaan bawah permukaan karena metode inversi ini mentransformasi data seismik refleksi ke dalam sifat bantuan secara kuantitatif dan reservoar secara deskriptif [4]. Impedansi akustik (IA) merupakan parameter fisis yang didefinisikan sebagai perkalian antara nilai kecepatan gelombang seismik dengan densitas batuan. IA merupakan sifat fisis batuan yang nilainya dipengaruhi oleh jenis litologi, porositas, kandungan fluida, kedalaman, tekanan dan temperatur. Maka dari itu IA dapat digunakan sebagai indikator jenis litologi, nilai porositas, jenis hidrokarbon, dan pemetaan litologi dari suatu zona reservoir. IA = ρ. V (1) dengan, IA = Impedansi Akustik ρ = densitas (g/cc) V = kecepatan (m/s) Inversi Sparse Spike Metode inversi ini mengasumsikan bahwa reflektivitas suatu model dianggap sebagai rangkaian spike yang jarang dan bernilai besar, ditambahkan dengan deret spike yang kecil kemudian dilakukan estimasi wavelet berdasarkan asumsi model tersebut. Trace seismik akan mengalami penambahan jumlah spike baru yang lebih kecil dari spike sebelumnya sehingga akan membuat menjadi lebih akurat. Dalam metode sparse spike ini terdapat beberapa teknik dekonvolusi, karena metode ini mengasumsikan beberapa model reflektivitas dan membuat estimasi wavelet berdasarkan asumsi tersebut. Teknik-teknik tersebut adalah: 1. Metode dekonvolusi dan inversi Maksimum Likelihood (MLD) 2. Metode dekonvolusi dan inversi Norm L- 1 3. Dekonvolusi minimum entropi. Metode inversi ini memiliki kelebihan dibandingkan metode dekonvolusi biasa karena estimasi sparse spike dengan batas, sehingga dapat digunakan untuk estimasi reflektivitas full-bandwidth [1]. 124

Youngster Physics Journal ISSN: 2302-7371 Vol. 6, No. 2, April 2017, Hal. 123-130 Inversi Model Based Metode ini dilakukan dengan cara membandingkan data seismik sintetik yang telah dibuat dari hasil konvolusi reflektivitas (model geologi) dengan wavelet tertentu dengan data seismik riil. Penerapan metode ini dimulai dengan dugaan awal yang diperbaiki secara iteratif. Metode ini dapat dilakukan dengan anggapan trace seismik dan wavelet diketahui, noise tidak berkorelasi dan acak [1]. Initial Model Penampang seismik hanya mempunyai frekuensi terbatas (bandlimited), sehingga jika hanya menggunakan penampang seismik sebagai input inversi, komponen frekuensi rendah dan tinggi tidak terkontrol dengan baik. Oleh karena itu, diperlukan Model awal (Initial) sebagai model awal untuk mengisi nilai frekuensi rendah sehingga menghasilkan inversi yang baik, dengan event reflector yang lemah dan tinggi dapat ter-cover dengan baik [1]. METODE PENELITIAN Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data 3D Post Stack Time Migration dan data sumur ABDUH. Adapun tahap utama penelitian terdiri dari 4 tahap utama yaitu: 1. Pengolahan data seismik untuk mendapatkan respon amplitudo impedansi akustik. 2. Analisa crossplot impedansi akustik dengan porositas untuk konversi AI ke porositas. 3. Analisa persebaran porositas reservoir. Porositas Dalam penentuan porositas ada beberapa log yang digunakan, yaitu neutron log dan density log. Menurut [5], nilai porositas sendiri bergantung pada bagaimana cara pembentukan butiran mineral, sebaik apa proses sementasi, dan tingkat sortasinya. Terdapat beberapa macam porositas, di antaranya: 1. Porositas Total (ϕ t ) Porositas total merupakan perbandingan antara ruang kosong (pori-pori, retakan, rekahan, gerowong) total yang tidak terisi oleh benda padat yang ada diantara elemen-elemen mineral dari batuan, dengan volume total batuan. 2. Porositas Efektif (ϕ eff ) Porositas efektif merupakan porositas yang dapat dilalui oleh fluida bebas, tidak termasuk porositas yang tidak bersambungan, dan ruangan yang terisi oleh air resapan dari air ikat serpih. Gambar 2. Diagram alir penelitian HASIL DAN PEMBAHASAN Identifikasi Patahan dan Horizon Pada Gambar 3 terlihat horizon pada Top Formasi Kujung 1 berada pada peak, Kujung reef berada pada perselingan peak dan Through sedangkan pada Bottom Formasi Kujung 1 terletak pada Through. Proses picking horizon ini dilakukan dengan software Petrel 2014. Hal itu disebabkan lebih baiknya tampilan kontras warna sehingga kemenerusan reflektor dan identifikasi patahan akan lebih baik. 125

Saad Abdurrahman, dkk Identifikasi sifat fisis batuan... Kesulitan picking horizon pada penelitian ini dikarenakan data seismik yang digunakan dalam penelitian adalah data 3D maka diperlukan quality control pada crossline. Hasil dari picking horizon ini yaitu time map. Gambar 3. Peta struktur waktu pada lapisan target: Kujung 1 Reef Inversi Linier Programming Sparse Spike Metode inversi sparse spike mengasumsikan bahwa reflektivitas suatu model dianggap sebagai rangkaian spike yang jarang dan bernilai besar, ditambahkan dengan deret spike kecil kemudian dilakukan estimasi wavelet berdasarkan asumsi model tersebut. Trace seismik akan mengalami penambahan jumlah spike baru yang lebih kecil dari spike sebelumnya sehingga akan membuat menjadi lebih akurat. Dalam proses inversi linier programming sparse spike terdapat beberapa parameter yang diuji di antaranya: Penaikan Batas Horizon Perhitungan Skala Inversi Perubahan Lebar Jendela Model Awal Inversi Model awal merupakan nilai AI sumur yang diperoleh dari perkalian log density (RHOB) dengan log P-wave. Model awal direkonstruksi dari data sumur acuan yaitu sumur ABDUH yang telah terkorelasi secara baik sehingga dapat digunakan sebagai kontrol hasil inversi terhadap kemenerusan lapisan secara lateral pada inline 2810. Gambar 5. Sebelum penaikan +200ms Gambar 4. Penampang Model Awal pada Inline 2810 melewati sumur ABDUH. Penaikan batas horizon adalah batas inversi berdasarkan horizon paling atas dan horizon paling bawah. Dalam penelitian ini horizon paling atas adalah horizon kujung 1 dan horizon kujung 2 sebagai batas paling bawah. Proses inversi pertama menggunakan batas horizon kujung 1 dan kujung 2 seperti pada Gambar 5.6a. Hasilnya terlihat adanya efek perhitungan disekitar batas horizon. Oleh karena itu batas paling atas dan paling bawah horizon dinaikan sebanyak 200ms sehingga hasilnya terlihat lebih baik seperti Gambar 6. 126

Youngster Physics Journal ISSN: 2302-7371 Vol. 6, No. 2, April 2017, Hal. 123-130 Programming Sparse Spike lebih baik dari teknik inversi lainnya dikarenakan metode ini pada saat dilakukan trial and error, metode ini memiliki tingkat error yang kecil dan memiliki korelasi yang besar terhadap model awal AI apabila dibandingkan dengan metode inversi Model Based dan Bandlimited pada Tabel 1. Gambar 6. Sesudah penaikan +200ms Skala inversi adalah skala yang digunakan untuk menghitung inversi dengan skala perhitungan antar trace yaitu: a) Perhitungan skala umum b) Perhitungan skala terpisah c) Perhitungan skala yang diatur peneliti (a) Gambar 7. Hasil Inversi berdasarkan skala yang terpisah (b) Lebar jendela adalah jumlah sampel yang dihitung dalam satu trace seismik. Dalam penelitian ini digunakan perubahan lebar jendela 64, 128, dan 256 sampel tiap trace seperti Gambar 8. Analisis Inversi Pada peneltian ini menggunakan metode inversi Linier Programming Sparse Spike, sebelumnya juga dilakukan perbandingan terhadap inversi Bandlimited dan Model Based seperti Tabel 1. Teknik Inversi Linier (c) Gambar 8. Hasil perubahan jendela (a) lebar 64 (b) lebar 128 (c) lebar 256. 127

Saad Abdurrahman, dkk Identifikasi sifat fisis batuan... Tabel 1. Analisis Inversi Model Based, Bandlimited dan Sparse Spike pada sumur ABDUH Teknik Inversi ABDUH Error AI Korelasi Model Based 4408.79 0.837667 Bandlimited 3731.82 0,914581 Linier Programming 3482.74 0,907412 Sparse Spike Maximum Likelihood Sparse Spike 5711.74 0.830951 Gambar 10. crossplot AI vs Porosity Ekstraksi Acoustic Impedance ke Porositas Gambar 9. Penampang Inversi Linier Programming Sparse Spike pada Xline 2017 melewati sumur ABDUH Hasil inversi yang dipilih adalah model linier programming sparse spike dengan penaikan 200ms pada batas bawah dan atas horizon, lebar jendela 128 sampel tiap trace dan menggunakan skala yang terpisah tiap trace seperti Gambar 9. Analisis Crossplot Analisis crossplot menggunakan data sumur akustik impedansi sebagai sumbu x dan porosity sebagai sumbu Y dan gamma ray sebagai color key (Gambar 10). Pada Gambar 10 dapat terlihat hubungan yang linier, daerah yang porous memiliki nilai AI sedang berkisar 17000-28000 (ft/s)*(g/cc) sedangkan porosity (10-27 %) sedangkan gamma ray berada diatas 15 gapi. Hasil inversi Linier Programming Sparse Spike kemudian di ekstrak menggunakan formula hasil crossplot Gambar 10. yaitu: y = 0.0000137048x + 0.526583 (2) Porositas pada Kujung reef yang melewati sumur ABDUH antara 8-27%. Porositas kujung Reef yang baik untuk reservoir pada rentang waktu 100-120ms yaitu 21-27% sehingga dapat dikatakan porous (Gambar 11). Sedangkan, dalam rentang 30 ms mempunyai porositas sekitar 8-15% sehingga dapat dikatan tight yang tidak baik menjadi reservoir hidrokarbon. Total rentang waktu Kujung reef pada sumur ABDUH sekitar 150ms. Pada reef lain yang tidak dilewati sumur ABDUH juga memiliki karakteristik fisis yang hampir sama hanya rentang waktu (tunning thickness) sekitar 20-40 ms. Lapangan ABDUH berdasarkan interpretasi seismik memiliki 6 patch reef dengan litologi batuan fdx8karbonat. 128

Youngster Physics Journal ISSN: 2302-7371 Vol. 6, No. 2, April 2017, Hal. 123-130 ABDUH ini terdapat mayoritas karbonat dengan sedikit perselingan shale. Dengan menghubungkan nilai atribut amplitudo serta overlay map dari hasil multiatribut pada lapangan ABDUH akan membantu dalam penentuan zona prospek secara lateral. Daerah anomali tinggi tersebut berada di sekitar Formasi Kujung Reef yang memungkinkan hidrokarbon terjebak di dalamnya. Gambar 11. Porositas zona target penelitian Xline 2017 melewati sumur ABDUH Ekstraksi Value/Distribusi Porositas Setelah didapatkan peta struktur waktu dari hasil kontur pada layer Kujung 1 dan Kujung Reef kemudian dilakukan ekstraksi value seperti gambar (11). Ekstraksi value dilakukan pada volume data 3D porositas ke dalam horizon target. Penggunaan atribut ini dilakukan untuk melihat penyebaran karbonat. Berdasarkan anomali porositas yang tinggi di indikasikan mempunyai lapisan karbonat yang tebal. Lingkungan yang kaya akan karbonat umumnya mempunyai amplitudo yang lebih tinggi dibandingkan dengan yang kaya akan serpih. Perbedaan rasio batupasir batuserpih ini dengan mudah dapat dilihat pada peta amplitudo. Gambar 12 menunjukan bahwa nilai persebaran porositas 21-27 % di bagian patch reef, dan juga ditunjukan dengan nilai amplitude akustik impedansi 17.000 hingga 28.000 (ft/s*g/cc) Anomali tinggi ini disebabkan karena adanya kontras impedansi dari kontak antara batu pasir yang memiliki impedansi yang lebih tinggi dengan batu lempung yang memiliki impedansi lebih rendah. Alasan mengapa kontras impedansi yang dibandingkan adalah antara karbonat dengan shale karena pada umumya pada lapisan reservoir di lapangan Gambar 12. Peta waktu overlay ekstraksi nilai porositas Kujung 1 Reef KESIMPULAN Berdasarkan penelitian yang dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan bahwa model sparse spike yang digunakan dalam karakteristik reservoir adalah linier programming sparse spike karena mempunyai korelasi dengan log acoustic impedance (AI) dengan error relatif kecil dibandingkan maximum likelihood, sehingga dapat diketahui karakteristik reservoir daerah penelitian adalah reservoir karbonat reef atau diartikan sebagai kujung karbonat reef. Nilai impedansi akustik dan porositas menggunakan inversi linier programming sparse spike pada reservoir karbonat Kujung Reef berkisar 17.000-26.000 (ft/s*g/cc) dan 8-27 %. Persebaran porositas yang sangat baik menjadi reservoir yakni terdapat di 129

Saad Abdurrahman, dkk Identifikasi sifat fisis batuan... bagian patch reef dengan porositas sekitar 21-27 %. DAFTAR PUSTAKA [1] Sukmono, S. (2007) Fundamentals of Seismik Interpretation, Geophysical Engineering, Bandung Institute of Technology, Bandung. [2] Mudjiono., R., dan Pireno., G. E. (2002) Exploration Of The North Madura Platform, Offshore East Java. Indonesia, 28th Annual Convention Proceeding, Indonesian Petroleum Association. [3] Maulin, H.B., Armandita, C., Mukti, M.M., Mandhiri, D., Rubyanto, D., dan Romi, S. (2012) Structural Reactivation and Its Implication on Exploration Play: Case Study of JS-1 Ridge, 36th IPA annual &exhibition. [4] Pendrel, J, van R., P. (2000) Methodology for Seismik Inversion and Modelling: A Western Canadian Reef Example, CSEG Recorder, Jason Geosys-tem, Calgary, Canada [5] Erfido (2014) Analisa Petrophysics dan Rock physics dalam Penentuan Pengaruh Heterogenitas Reservoir Batupasir terhadap Evaluasi Formasi Lapangan x Cekungan Tarakan, Skripsi, FSM, Universitas Diponegoro, Semarang.. 130