TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Ubi kayu mempunyai banyak nama daerah, di antaranya adalah ketela pohon,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Ubi Kayu (Manihot esculenta Crantz.)

II. TINJAUAN PUSTAKA. Upaya mengurangi ketergantungan konsumsi beras masyarakat Indonesia adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Taksonomi Dan Morfologi Tanaman Durian. Kingdom : Plantae ( tumbuh tumbuhan ) Divisi : Spermatophyta ( tumbuhan berbiji )

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pohonan tahunan tropika dan subtropika dari keluarga Euphorbiaceae. Umbinya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

PELUANG BISNIS MELALUI NATA DE CASSAVA. Bab I Pendahuluan. Abstrak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Singkong berasal dari benua Amerika, tepatnya Brasil dan Paraguay.

BAB I PENDAHULUAN. terlebih keuntungan dalam sektor pertanian. Sektor pertanian terutama

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari Amerika Tengah, Amerika Selatan dan Meksiko. Tanaman yang

LAPORAN AKHIR PKM PENERAPAN TEKNOLOGI MESIN CASSAVA RUTRIS SOLUSI HEMAT SAHABAT USAHA KECIL MENENGAH (UKM) OPAK DAN KRIPIK SINGKONG INDONESIA.

BAB I PENDAHULUAN. setelah padi dan jagung bagi masyarakat Indonesia. Tanaman ini dapat

Gambar 1. Beberapa varietas talas Bogor

I. PENDAHULUAN. sangat penting untuk mencapai beberapa tujuan yaitu : menarik dan mendorong

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia mempunyai agroekologi dataran rendah sampai dataran tinggi yang hampir semua dapat menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN. seperti Indonesia. Salah satu genus umbi-umbian yaitu genus Dioscorea atau

TANAMAN PENGHASIL PATI

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman ubikayu (Manihot esculenta Crantz.) termasuk tumbuhan berbatang

TINJAUAN PUSTAKA. Sawi hijau sebagai bahan makanan sayuran mengandung zat-zat gizi yang

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. bisnis karena manfaat yang di peroleh komoditi tersebut cukup banyak dan

SUBSTITUSI TEPUNG BIJI NANGKA PADA PEMBUATAN KUE BOLU KUKUS DITINJAU DARI KADAR KALSIUM, TINGKAT PENGEMBANGAN DAN DAYA TERIMA

Bab I. Pendahuluan I-10 BAB I PENDAHULUAN

TINJAUAN PUSTAKA. antar negara yang terjadi pada awal abad ke-19, menyebabkan tanaman kedelai

BAB I LATAR BELAKANG

TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman ubi kayu diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom : Plantae,

BAB I PENDAHULUAN. oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Kerupuk bertekstur garing dan

II. TINJAUAN PUSTAKA. dan banyak tumbuh di Indonesia, diantaranya di Pulau Jawa, Madura, Sulawesi,

PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. melalui nilai tambah, lapangan kerja dan devisa, tetapi juga mampu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kekurangan protein merupakan salah satu masalah gizi utama di

II. TINJAUAN PUSTAKA. tapioka menjadi adonan yang kemudian dibentuk menjadi bola-bola seukuran bola

TANAMAN PERKEBUNAN. Kelapa Melinjo Kakao

KATA PENGANTAR. berjudul PEMBUATAN TEPUNG TERIGU DARI UMBI SINGKONG dengan

TINJAUAN PUSTAKA. pisang raja berasal dari kawasan Asia Tenggara dan pulau-pulau pasifik barat. Selanjutnya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PELUANG BISNIS BUDIDAYA JAMBU BIJI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PIKIRAN. Asam gelugur (Garcinia atroviridis Griff) berasal dari kawasan Asia yaitu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. jagung mengandung pati 54,1-71,7%, sedangkan kandungan gulanya 2,6-12,0%.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

: Plantae (Tumbuhan) Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh) Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. manusia di bumi ini masih membutuhkan sandang, pangan dan perumahan dalam

BAB I PENDAHULUAN. tropis terutama di Indonesia, tanaman nangka menghasilkan buah yang

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

BAB I KLARIFIKASI HASIL PERTANIAN

Bab II Tinjauan Pustaka

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ilmiati Tsaniah, 2016

II. TINJAUAN PUSTAKA. yang termasuk dalam famili Cruciferae dan berasal dari Cina bagian tengah. Di

I. PENDAHULUAN. Singkong (Manihot Esculenta) merupakan salah satu sumber bahan pangan yang

BISNIS TELOR ASIN DAN KEUNTUNGANYA. Disusun oleh: Sandwi Devi Andri S1 teknik informatika 2F

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS. Usaha Kecil Untuk Kelas Menengah BISNIS KRIPIK SINGKONG

Pengertian Bahan Pangan Hewani Dan Nabati Dan Pengolahannya

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS BISNIS KRIPIK MAICHI

BAB I PENDAHULUAN. Bab I Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. tahun 1960-an ubi jalar telah menyebar hampir di seluruh Indonesia

I. PENDAHULUAN. dan siap untuk dimakan disebut makanan. Makanan adalah bahan pangan

BAB I PENDAHULUAN. maupun yang sudah modern. Perkembangan jumlah UMKM periode

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kacang hijau (Phaseolus radiatus. L) adalah sejenis tanaman budidaya dan

I. PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang terkenal dengan sebutan negara agraris,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

: Laila Wahyu R NIM :

PRODUKSI SUTE KUTUB SUSU SARI KETELA POHON (Manihot utilissim) DENGAN SENSASI MINT (Mentha arvensis L.) TANPA BAHAN PENGAWET

PERBANDINGAN TEPUNG SINGKONG DENGAN TEPUNG TALAS DAN KONSENTRASI SERBUK TEH HIJAU TERHADAP KARAKTERISTIK COOKIES (KUE KERING) BERBASIS UMBI- UMBIAN

BAB I PENDAHULUAN. Ubi jalar (Ipomoae batatas L) atau ketela rambat atau sweet potato atau dalam bahasa

BAB I PENDAHULUAN. Kandungan gizi pada ikan adalah protein, lemak, vitamin-vitamin, mineral,

II. TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. karena berpengaruh terhadap eksistensi dan ketahanan hidup setiap manusia,

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. aroma spesifik dan mempunyai nilai gizi cukup tinggi. Bagian kepala beratnya

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS BIKA SINGKONG Mata Kuliah : Lingkungan Bisnis Kelompok G

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sumber genetik tanaman jagung berasal dari benua Amerika. Konon

PENDAHULUAN. Peranan studi kelayakan dan analisis proyek dalam kegiatan pembangunan. keterbatasan sumberdaya dalam melihat prospek usaha/proyek yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tidak ada petualang dunia, tanaman cabai (Capsicum sp) tidak akan dikenal oleh. sebagai salah satu daerah dari benua Asia.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber

PANGAN LOKAL SEBAGAI SUMBER KARBOHIDRAT

BAB I PENDAHULUAN. misalnya sebagai lauk pauk, hal ini karena rasanya yang enak dan memiliki nilai. pangan juga tidak jauh berbeda (Hadiwiyoto, 1993).

PENGARUH PERBANDINGAN TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG BIJI NANGKA TERHADAP KOMPOSISI PROKSIMAT DAN SIFAT SENSORIK KUE BOLU KUKUS

TINJAUAN PUSTAKA. rendah sampai 700 meter di atas permukaan laut. Suhu optimum yang diperlukan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Beras analog merupakan beras tiruan yang terbuat dari tepung lokal non-beras.

BAB I PENDAHULUAN. masih bertumpu pada beras. Meskipun di beberapa daerah sebagian kecil penduduk

I. PENDAHULUAN. Pangan merupakan bahan-bahan yang dapat dikonsumsi sehari-hari untuk. cair. Pangan merupakan istilah sehari-hari yang digunakan untuk

PEMBUATAN TELUR ASIN RASA BAWANG SEBAGAI ALTERNATIF PENINGKATAN NILAI JUAL TELUR BEBEK Oleh : Dr. Das Salirawati, M.Si

BAB I PENDAHULUAN. Mie merupakan jenis makanan hasil olahan tepung yang sudah. dikenal oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Mie juga merupakan

Nova Kurnia 1 dan Fatmi Marwatoen 2 1Dosen Program Studi Pendidikan Kimia FPMIPA IKIP Mataram 2. Guru Biologi SMAN 8 Mataram

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

7 Manfaat Daun Singkong

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang beriklim tropis dan mempunyai

PEMBUATAN ROMO (ROTI MOCAF) YANG DIPERKAYA DENGAN TEPUNG KACANG HIJAU (Vigna radiata L.) SEBAGAI SUMBER PROTEIN SKRIPSI OLEH:

Transkripsi:

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN Tinjauan Pustaka Tinjauan Biologi Ubi kayu (Manihot esculenta Crantz.) termasuk tumbuhan berbatang pohon lunak atau getas (mudah patah). Ubi kayu berbatang bulat dan bergerigi yang terjadi dari bekas pangkal tangkai daun, bagian tengahnya bergabus dan termasuk tumbuhan yang tinggi. Ubi kayu bisa mencapai ketinggian 1-4 meter. Pemeliharaannya mudah dan produktif. Ubi kayu dapat tumbuh subur di daerah yang berketinggian 1200 meter di atas permukaan air laut. Daun ubi kayu memiliki tangkai panjang dan helaian daunnya menyerupai telapak tangan, dan tiap tangkai mempunyai daun sekitar 3-8 lembar. Tangkai daun tersebut berwarna kuning, hijau atau merah (Widianta dan Widi, 2008). Ubi kayu dikenal dengan nama Cassava (Inggris), Kasapen, sampeu, huwi dangdeur (Sunda); Ubi kayu, singkong, ketela pohon (Indonesia); Pohon, bodin, telo jenderal, tela kaspo (Jawa), dan kasbek (Ambon) (Rukmana, 2002). Ubi kayu mempunyai komposisi kandungan kimia (per 100 gram) antara lain : Kalori 146 kal, Protein 1,2 gram, Lemak 0,3 gram, Hidrat arang 34,7 gram, Kalsium 33 mg, Fosfor 40 mg, dan Zat besi 0,7 mg. Buah ubi kayu mengandung (per 100 gram) : Vitamin B1 0,06 mg, Vitamin C 30 mg, dan 75 % bagian buah dapat dimakan. Daun ubi kayu mengandung (per 100 gram) : Vitamin A 11000 SI, Vitamin C 275 mg, Vitamin B1 0,12 mg, Kalsium 165 mg, Kalori 73 kal, Fosfor 54 mg, Protein 6,8 gram, Lemak 1,2 gram, Hidrat arang 13 gram, Zat besi

2 mg, dan 87 % bagian daun dapat dimakan. Kulit batangnya mengandung tanin, enzim peroksidase, glikosida dan kalsium oksalat (Widianta dan Widi, 2008). Secara sistematika (taksonomi) tanaman yang berasal dari Negara Brasil (Amerika Selatan) ini dapat diklasifikasikan sebagai berikut : Kingdom Divisi Subdivisi Kelas Ordo Famili Genus Spesies : Plantae (tumbuh-tumbuhan) : Spermatophyta (tumbuhan berbiji) : Angiospermae (berbiji tertutup) : Dycotiledoneae (biji berkeping dua) : Euphorbiales : Euphorbiaceae (suku jarak-jarakan) : Manihot : Manihot esculenta Crantz. (Rukmana, 2002). Tinjauan Finansial Sektor pertanian sebetulnya mempunyai kaitan erat dengan sektor industri. Karena sektor pertanian menghasilkan bahan mentah yang pada gilirannya harus diolah oleh industri menjadi barang setengah jadi atau barang jadi dan sebaliknya sektor industri diharapkan mampu menghasilkan sendiri berbagai macam sarana produksi yang sangat diperlukan oleh industri pengolah pertanian, meliputi usaha yang mengolah bahan baku menjadi komoditi yang secara ekonomi menambah tinggi nilainya (Karmadi, 2003). Dalam prakteknya memulai suatu usaha/industri, awal pembiayaan bersumber dari sumber dana yang diperoleh secara gabungan antara modal sendiri dengan modal pinjaman. Apalagi untuk usaha baru tidak akan mungkin

memperoleh modal secara pinjaman seratus persen, mengingat belum adanya kepercayaan dari pihak investor. Dalam membuat estimasi pendapatan yang akan diperoleh di masa yang akan datang perlu dilakukan perhitungan secara cermat dengan membandingkan data dan informasi yang ada sebelumnya. Begitu juga dengan estimasi biaya-biaya yang akan dikeluarkan selama periode tertentu, termasuk jenis-jenis biaya yang akan dikeluarkan perlu dirinci serinci mungkin. Semua ini tentunya menggunakan asumsi-asumsi tertentu yang akhirnya akan dituangkan dalam aliran kas (cashflow) perusahaan selama periode usaha (Kasmir dan Jakfar, 2003). Tinjauan komoditi Ada banyak jenis makanan turunan dari ubi kayu di Kab.Serdang Bedagai, diantaranya keripik ubi, opak koin, opak lidah, kerupuk mie, rengginang, dan lainnya. Keripik ubi (blengkuo atau manggleng, sebutan keripik ubi oleh masyarakat Sergai) merupakan salah satu makanan ringan hasil olahan ubi kayu, yang dapat dikatakan sebagai salah satu produk unggulan IKM (Industri Kecil Menengah) kabupaten. Setidaknya ada lagi turunan dari keripik ubi ini sendiri, yang dapat divariasikan bentuk dan rasanya tergantung selera konsumen. Diantaranya keripik balado, keripik manis, keripik bawang, keripik tawar, serta keripik aneka bumbu. Dalam pembuatan keripik ubi ini, umumnya dipergunakan jenis ubi kayu kuning. Hal ini dikarenakan ubi kayu kuning mempunyai pati yang cukup banyak dan kadar air yang lebih kecil daripada ubi kayu putih sehingga dapat menghasilkan produksi yang lebih besar. Pernyataan ini ternyata sesuai dengan

data pada Direktorat Gizi Departemen Kesehatan Republik Indonesia pada tahun 1981 yang menyatakan bahwa kandungan pati pada ubi kayu kuning setiap satu kilogram adalah sebesar 37,90 gram dengan kandungan airnya sebesar 60 gram. Sedangkan pada setiap kilogram ubi kayu putih mengandung 34,70 gram pati dan 62.50 gram air. Selain itu warna keripik ubi yang dihasilkan oleh ubi kayu kuning juga lebih bagus daripada ubi kayu putih. Landasan Teori Analisis finansial merupakan suatu studi yang bertujuan untuk menilai apakah suatu kegiatan investasi yang dijalankan tersebut layak atau tidak layak dijalankan dilihat dari aspek finansial atau keuangan. Analisis finansial lebih memusatkan penilaian usaha dari sudut pandang investor dan pemilik usaha sehingga dapat dikatakan analisis finansial berorientasi pada profit motive (motivasinya mencari laba/keuntungan). Sasaran utama dari analisis finansial adalah menemukan dan berusaha untuk mewujudkan besarnya penerimaan usaha yang diharapkan oleh investor selaku penyandang dana dan usaha (Sofyan, 2004). Investasi dilakukan dalam berbagai bentuk digunakan untuk membeli asetaset yang dibutuhkan proyek tersebut. Untuk mendanai suatu kegiatan investasi, maka biasanya diperlukan dana yang relatif cukup besar. Dalam prakteknya kebutuhan modal untuk melakukan investasi terdiri dari dua macam yaitu modal investasi dan modal kerja. Modal investasi digunakan untuk biaya prainvestasi (biaya pembuatan studi dan pengurusan izin-izin) dan membeli aktiva tetap seperti tanah, bangunan, mesin-mesin, peralatan serta inventaris lainnya dan biasanya berjangka waktu panjang. Kemudian modal kerja yaitu modal yang digunakan untuk membiayai operasional perusahaan dan biasanya berjangka waktu pendek.

Modal kerja digunakan untuk keperluan membeli bahan baku, membayar gaji karyawan dan biaya pemeliharaan serta biaya-biaya lainnya (Subagyo, 2008). Latar belakang perkembangan industri pangan yang relatif pesat dipicu oleh karena ciri-ciri produk pertanian seperti bersifat musiman, volume besar nilai kecil, mudah rusak, atau karena permintaan konsumen yang semakin menuntut persyaratan kualitas bila pendapatan konsumen meningkat. Kegiatan ini ada yang memerlukan penanganan yang tanpa mengubah struktur aslinya (processing) dan ada pula yang memerlukan pengolahan lebih lanjut yang mengubah sifat asalnya atau sifat kimianya (manufacturing) (Purwaningsih dkk, 2006). Badan Pusat Statistik menggolongkan perusahaan/usaha industri pengolahan di Indonesia kedalam empat kategori berdasarkan jumlah pekerja yang dimiliki oleh suatu perusahaan/usaha tanpa memperhatikan besarnya modal yang ditanam ataupun kekuatan mesin yang digunakan. Kategori tersebut adalah : 1. Industri kerajinan rumah tangga mempunyai tenaga kerja 1-4 orang 2. Industri kecil mempunyai tenaga kerja 5-19 orang 3. Industri sedang mempunyai tenaga kerja 20-99 orang 4. Industri besar mempunyai tenaga kerja 100 orang atau lebih (Badan Pusat Statistik Sumatera Utara, 2001) Kerangka Pemikiran Usaha pembuatan keripik ubi merupakan salah satu jenis usaha dengan memanfaatkan ubi kayu sebagai bahan baku utamanya, dimana ubi kayu tersebut akan diolah sesuai dengan kebutuhan untuk dijual secara komersial. Dalam hal ini ubi kayu tersebut diolah menjadi keripik ubi.

Usaha pengolahan ubi kayu menjadi keripik ubi yang dilakukan pengusaha di daerah penelitian masih tergolong pengolahan yang bersifat sederhana dengan bahan baku yang diperoleh dari daerah sekitar usaha pembuatan keripik ubi dan sentra-sentra penghasil ubi kayu di Provinsi Sumatera Utara. Komoditi ubi kayu adalah komoditi pertanian yang tidak dapat dinikmati dalam bentuk segar. Oleh karena itu perlu dilakukan proses pengolahan lebih lanjut agar dapat dikonsumsi. Selain itu, melalui proses pengolahan akan dapat diperoleh nilai tambah sehingga produk olahan ubi kayu ini mampu menerobos pasar baik pasar domestik maupun pasar luar negeri. Dengan adanya proses pengolahan ubi kayu menjadi keripik ubi ini tentu juga dapat menciptakan kesempatan kerja bagi tenaga kerja yang ada di daerah penelitian, sehingga dapat mengurangi tingkat pengangguran yang ada di daerah penelitian. Dalam proses produksi usaha pembuatan keripik ubi tidak lepas dari biaya produksi. Biaya produksi yang dikeluarkan oleh pengusaha antara lain biaya bahan baku, bahan penunjang, biaya tenaga kerja dan biaya penyusutan dari peralatan yang digunakan. Sedangkan untuk mengetahui seberapa besar produksi dan penerimaan yang diterima oleh responden, dalam hal ini adalah pengusaha keripik ubi, maka keripik ubi tersebut harus dijual dengan harga yang sesuai agar penerimaan dan pendapatan yang diperoleh dapat menutupi biaya produksi yang telah dikeluarkan dan agar keripik ubi tersebut dapat bersaing di pasaran. Untuk menilai kelayakan suatu usaha dapat digunakan analisis proyek, dalam hal ini digunakan analisis finansial. Dengan analisis finansial ini, responden dapat membuat perhitungan dan menentukan tindakan untuk memperbaiki dan meningkatkan keuntungan usahanya. Dengan mengetahui keuntungan yang

diperoleh maka dapat diketahui usaha pembuatan keripik ubi ini layak atau tidak untuk diusahakan secara finansial. Berikut gambaran skema kerangka pemikiran : Ubi Kayu Investasi Awal Modal Kerja (operasional) Proses Pengolahan Produksi Penerimaan Pendapatan Kelayakan Usaha Keterangan : Ada hubungan Gambar 1. Skema Kerangka Pemikiran

Hipotesis Penelitian 1. Pendapatan yang diperoleh dari usaha keripik ubi di daerah penelitian adalah tinggi 2. Usaha pembuatan keripik ubi di daerah penelitian layak diusahakan secara finansial