BAB III METODE PENELITIAN. Keuangan dan Asset (DIPPEKA) secara khusus sebagai Satuan Kerja Pengelolaan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan pertimbangan ada beberapa masalah yang timbul dan kurang kondusifnya

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini berlokasi di Kecamatan Sumbul Kabupaten Dairi. Adapun

III. METODE PENELITIAN. kuantitatif. Metode Penelitian Kuantitatif, sebagaimana dikemukakan oleh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Metode Penelitian Kuantitatif, yaitu :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian deskriptif kuantitatif. Metode Deskriptif Kuantitatif adalah cara analisis

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan pendekatan

III. METODE PENELITIAN. untuk mengumpulkan informasi tentang keadaan-keadaan nyata sekarang. deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian dengan metode deskriptif kuantitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif yaitu suatu metode dalam penelitian status kelompok manusia, suatu objek,

BAB III METODE PENELITIAN. (independent variable) dan variabel terikat (dependent variable). Yang menjadi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A.

BAB III METODE PENELITIAN. Komputer TIME Medan Jalan Merbabu No. 32 AA-BB Medan Komputer TIME Medan Jalan Merbabu No. 32 AA-BB Medan dimulai

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan

BAB III METODE PENELITIAN. analitik dimana penelitian ini ditunjukan untuk mengetahui ada atau tidaknya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode dekskriptif kualitatif.

METODOLOGI PENELITIAN. gambaran secara luas terhadap hubungan antar variabel-variabel yang digunakan

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. topik penulisan dalam rangka menyusun suatu laporan. Untuk mengumpulkan

METODE PENELITIAN. fakta yang di teliti. Pendekan kuantitatif yaitu pendekatan yang bertolak dari suatu

BAB III METODE PENELITIAN. dengan judul yang di ambil tentang model akselerasi training sumber daya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuntitatif,

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan pendekatan

III. METODE PENELITIAN. partisipasi politik masyarakat desa, pada bab ini peneliti akan menguraikan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sejumlah pengetahuan, juga merupakan suatu usaha yang sistematis dan

III. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang berusaha menjawab dan menganalisa Faktor- faktor

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. digunakan untuk berbagai maksud penelitian.

BAB II METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode. berdasarkan data dan fakta yang ada di lapangan.

BAB III METODE PENELITIAN. Penyusunan skripsi ini dilakukan selama tujuh bulan terdiri dari. seminar proposal, perbaikan proposal.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Sedangkan waktu penelitian ini di mulai Pada tanggal 07 Januari 2014 sampai 07

BAB III METODE PENELITIAN. terletak di Jalan Dr. Wahidin Sudiro Husodo No.143 Gresik. Alasan

BAB III. Metode Penelitian. kuantitatif menurut Sugiyono, adalah penelitian berupa angka-angka dan analisisanalisis

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di kantor Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten

BAB III METODE PENELITIAN. Pabundu Tika, 2005:12). Desain penelitian bertujuan untuk memberi

III. METODE PENELITIAN. organisasi pramuka di lingkungan SMP Kartika II-2 dalam menumbuhkan sikap

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, peneliti mencoba menggunakan penelitian deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut The Liong Gie dalam Sumaatmadja (1988:75), Metode yaitu

III. METODE PENELITIAN. Dalam menentukan lokasi penelitian, Moleong (2007:128) berpendapat bahwa

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Tandun Kabupaten Rokan Hulu. Lokasi penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Akhir yang berjudul Analisis Product Positioning Pada Clothing Arena

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Bandung. Secara astronomis kampus Unversitas Pendidikan Indonesi (UPI)

BAB II METODE PENELITIAN. dilakukan dengan kuantitatif, dengan menggunakan rumus statistik untuk membantu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Tipe penelitian ini adalah penelitian kuantitatif deskriptif. Menurut Jalaludin

BAB III METODE PENELITIAN. waktu penelitian ini dimulai dari 01 Mei sampai 01 Juli Alasan penulis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode survey dan analisis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terletak di sebelah selatan Kota Bandung yang berjarak sekitar ± 50 km dari pusat

BAB III METODE PENELITIAN. Bukunya Metode Penelitian Kualitatif, Lexy J. Moloeng (2004:6), mendefinisikan

BAB III METODE PENELITIAN. industri, dan efektivitas praktek kerja industri. Ketiga variabel tersebut

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode

BAB II METODE PENELITIAN. adalah penelitian korelational dengan menggunakan analisis kuantitatif. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. antar variabel bebas dan variabel terikat dengan menggunakan pendekatan cross

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian adalah kuantitatif. Menurut Cresswell (dalam Sugiyono,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. usia, jenis kelamin, masa kerja, pengetahuan, tingkat pendidikan, ketersediaan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dalam kurun waktu dua bulan yakni dimulai dari 12. Segajah Kecamatan Kubu Kabupaten Rokan Hilir.

BAB II METODE PENELITIAN. bebas (X) dengan variabel terikat (Y) yang menggunakan rumus statistik. Dengan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis respon pedagang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. didasarkan pada peraturan perundang-undangan, teori-teori dan konsepkonsep

III. METODE PENELITIAN. angka-angka analisis menggunakan statistik (Sugiyono, 2012:7). Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengembangkan atau memvaliditasi produk-produk yang digunakan dalam

METODE PENELITIAN. merupakan suatu jenis penelitian di mana periset menghubungkan atau mencari

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Desain yang di gunakan dalam penelitian ini yaitu korelasi, karena menjelaskan hubungan antara dua variabel yaitu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penjualan dan keuntungan warung tradisional akibat munculnya minimarket di

III. METODE PENELITIAN. M. Nazir (1999:51) mengartikan metode penelitian adalah:

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan metode survey. Metode survey yaitu cara mengambil sampel dari

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II METODE PENELITIAN. korelasional dengan pendekatan analisa kuantitatif. Adapun metode korelasional

BAB II METODE PENELITIAN. dan menggunakan rumus statistik dengan membantu menganalisa data dan fakta

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pendidikan Tata Boga Jurusan PKK FPTK UPI, Jln. Dr. Setiabudi No. 207

BAB II METODE PENELITIAN. yang digunakan dalam ini adalah metode kuantitatif dengan pendekatan

METODE PENELITIAN. Penelitian ini penulis menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif dengan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik. Masih dari

BAB II METODE PENELITIAN

3 BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan memberikan gambaran tentang detail-detail sebuah situasi, lingkungan

Transkripsi:

32 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Pelaksanaan Penelitian ini bertempat di Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Asset (DIPPEKA) secara khusus sebagai Satuan Kerja Pengelolaan Keuangan Daerah (SKPKD) dan Pemerintahan Kabupaten Dairi secara umum. Alasan peneliti mengambil secara khusus pada Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Asset karena perangkat ini yang mengkompilasi/ menggabungkan laporan keuangan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) sehingga menghasilkan laporan keuangan Pemerintah Kabupaten Dairi. Waktu yang dilakukan dalam penelitian ini, dijadwalkan pelaksanaannya mulai 03 Maret 2015 sampai dengan 27 April 2015. 3.2. Bentuk Penelitian Penelitian ini mengunakan bentuk penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan induktif. Menurut Sugiyono (2012:35) metode penelitian deskriptif adalah metode penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variable mandiri atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan atau menggabungkan antara variable satu dengan yang lain. Metode deskriptif dapat disimpulkan sebagai sebuah metode yang bertujuan untuk melukiskan atau menggambarkan keadaan di lapangan secara sistematis dengan fakta-fakta dengan interpretasi yang tepat dan data yang saling berhubungan, serta bukan hanya untuk mencari kebenaran mutlak tetapi pada hakekatnya mencari pemahaman observasi.

33 Menurut Sugiyono (2012:13) bahwa metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian lebih menekankan makna generalisasi. Adapun dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan induktif. Menurut pandangan Erliana Hasan (2011 :174) pendekatan induktif dimulai dari fakta di lapangan, dianalisis, dibuat pertanyaan kemudian dihubungkan dengan teori, dalil, hukum yang sesuai kemudian pernyataan hingga kesimpulan. Hal ini menggambarkan bahwa pendekatan induktif merupakan pendekatan yang berangkat dari fakta yang terjadi di lapangan selanjutnya peneliti menganalisis fakta yang ditemukan, membuat pertanyaan dan dikaitkan dengan teori, dalil, hukum yang sesuai dan ditarik kesimpulan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan induktif merupakan metode yang menggambarkan permasalahan atau kasus yang dikemukakan berdasarkan fakta yang ada dengan berpijak pada fakta yang bersifat khusus kemudian diteliti untuk dipecahkan permasalahannya dan ditarik kesimpulan secara umum. Oleh karena itu, penulis akan menggambarkan implementasi Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2010 tentang Sistem Informasi Keuangan Daerah pada Pemerintah Kabupaten Dairi.

34 3.3. Populasi Dan Sampel 3.3.1. Populasi Menurut Sugiyono (2012:80), populasi adalah wilayah generalisasi terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu, ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Populasi dalam penelitian ini adalah pimpinan SKPD, kasubbag keuangan SKPD dan bendahara pengeluaran SKPD yang berada di wilayah Pemerintah Kabupaten Dairi yang terdiri dari 52 SKPD. Sehingga jumlah populasi dalam penelitian ini 156 orang. Alasan menjadi populasi yaitu pimpinan SKPD, kasubbag keuangan SKPD dan bendahara pengeluaran SKPD karena berhubungan langsung dalam penyusunan laporan keuangan SKPD, kemudian dikompilasi/digabungkan menjadi laporan keuangan Pemerintah Kabupaten Dairi. 3.3.2. Sampel Menurut Sugiyono (2012:81) sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Jumlah sampel menurut Pendapat Gay dan Diehl (1992) mengasumsikan bahwa semakin banyak sampel yang diambil maka akan semakin representatif dan hasilnya dapat digenelisir. Menentukan ukuran sampel yang akan diambil menggunakan rumus Slovin sebagai berikut : N N = 2 1+ Ne dimana :

35 n = ukuran sampel N = ukuran populasi e = 10% Dari populasi yang berjumlah 156 orang yang akan diambil sampel sebagai responden dalam penelitian ini adalah : 156 N = 2 1+ 156.10% = ± 60,9 orang Dengan demikian respondennya sebanyak 61 responden. Tabel 3.1. Jumlah Populasi pada Pemerintah Kabupaten Dairi No Jabatan Jumlah Populasi 1 Pimpinan SKPD 52 2 Kasubbag Keuangan SKPD 52 3 Bendahara Pengeluaran 52 Jumlah 156 Sumber : DIPPEKA Kabupaten Dairi, 2014 3.4. Teknik Pengumpulan Data Menurut Arikunto (2002:197), pengumpulan data adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam pengumpulan data penelitiannya. Data yang diperlukan dalam penelitian ini meliputi data primer dan data sekunder. Data Primer yaitu data yang langsung diperoleh dari lapangan yang diperoleh melalui : a. Kuesioner, Menurut Sugiyono (2012:142), Angket atau kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat

36 pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab. Kuesioner dimaksudkan untuk mendapatkan informasi dan data yang relevan dari responden melalui daftar pertanyaan tertutup dan terbuka yang diajukan. Dengan menyajikan beberapa alternatif jawaban yang sudah ditentukan. b. Observasi, Menurut Sugiyono (2012:145), observasi merupakan proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psiologis. Observasi dimaksud untuk melakukan pengamatan langsung terhadap objek penelitian yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psiologis. Sedangkan data sekunder, dilakukan dengan teknik dokumentasi yaitu data yang diperoleh melalui bahan-bahan tertulis dan telah diolah baik dalam bentuk angka maupun berupa uraian sesuatu hal yang berhubungan dengan penelitian ini dan dapat dijadikan bahan informasi yang diperoleh dari instansi yang terkait dalam Implementasi Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2010 tentang Sistem Informasi Keuangan Daerah pada Pemerintah Kabupaten Dairi. 3.5. Defenisi Konseptual Dan Defenisi Operasional 3.5.1. Defenisi Konseptual Menurut Singarimbun dan Efendi (2008:43), defenisi konseptual adalah pemaknaan dari konsep yang digunakan, sehingga memudahkan peneliti untuk mengoperasikan konsep tersebut di lapangan. Berdasarkan pengertian tersebut maka definisi konseptual yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

37 a. Komunikasi; Komunikasi dapat diartikan sebagai proses pemindahan suatu informasi, ide, pengertian dari seseorang kepada orang lain melalui cara lisan, tertulis maupun cara non verbal dengan tujuan orang lain tersebut menginterpretasikannya sesuai dengan maksud yang dikehendaki yang meliputi dimensi-dimensi : transmisi pesan ke personil yang tepat, kejelasan pesan, konsistensi pesan, kemampuan pemberi dan penerima pesan untuk memahami maksud pesan, cara penyampaian pesan media/sarana penyampaian pesan. b. Sumber Daya; Sumber daya adalah penyediaan suatu hal pada suatu negara, organisasi atau individu yang dapat berupa staf/tenaga kerja, informasi, kewenangan dan fasilitas atau infrastruktur. c. Disposisi; Disposisi dapat diartikan sebagai pernyataan evaluatif seseorang terhadap suatu keadaan yang terdiri dari komponen kognitif, afektif, tindakan, serta terpengaruh oleh pandangan kelompok, pergantian personil serta insentif. d. Struktur Birokrasi; Struktur birokrasi adalah struktur organisasi yang menentukan bagaimana pekerjaan dibagi, dikelompokan dan dikoordinasikan secara formal yang meliputi dimensi pembagian pekerjaan (division of work), garis komando (chain of command), cakupan kendali (span of control), formalisasi aturan (formalization of rules) dan Standard Operating Procedure.

38 3.5.2. Defenisi Operasional Untuk memberikan kemudahan dalam memahami variabel yang akan menjelaskan dalam penelitian ini, perlu dirumuskan pengertian dan istilah yang akan digunakan untuk memperoleh batasan yang jelas dan memudahkan dalam menentukan indikator. Variabel dalam penelitian ini menggunakan satu variabel atau variabel tunggal yaitu Implementasi Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2010 tentang Sistem Informasi Keuangan Daerah. Implementasi Sistem Informasi Keuangan Daerah adalah tindakan-tindakan komponen pelaksana dalam mencapai tujuan dan sasaran Implementasi Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2010 tentang Sistem Informasi Keuangan Daerah pada Pemerintah Kabupaten Dairi. Faktor-faktor yang menjelaskan dalam Implementasi Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2010 tentang Sistem Informasi Keuangan Daerah pada Pemerintah Kabupaten Dairi adalah : 1) Komunikasi Kejelasan adanya SKPD pelaksana sosialisasi dan pelatihan Sistem Informasi Keuangan Daerah pada Pemerintah Kabupaten Dairi. Kejelasan adanya materi sosialisasi dan pelatihan Sistem Informasi Keuangan Daerah pada Pemerintah Kabupaten Dairi. Kejelasan adanya dukungan tingkatan pimpinan kepada staf untuk terlaksananya sistem informasi keuangan daerah pada pemerintah kabupaten dairi. Kejelasan adanya kejujuran serta tekad staf untuk melaksanakan tugas dari pimpinan untuk terlaksananya Sistem Informasi Keuangan Daerah (SIKD).

39 2) Sumber Daya Kejelasan adanya jumlah staf dalam melaksanakan sistem informasi keuangan daerah (SIKD). Kejelasan adanya kemampuan staf khusus IT dalam mendukung terlaksananya sistem infomasi keuangan daerah (SIKD). Kejelasan adanya sarana dan prasarana dalam melaksanakan sistem informasi keuangan daerah (SIKD). Kejelasan adanya anggaran dalam melaksanakan sistem informasi keuangan daerah (SIKD). 3) Disposisi Kejelasan adanya komitmen Pimpinan untuk melaksanakan Sistem Informasi Keuangan Daerah (SIKD). Kejelasan adanya tanggungjawab bersama Pimpinan dengan staf atas keberhasilan/ kegagalan dalam melaksanakan Sistem Informasi Keuangan Daerah (SIKD). Kejelasan adanya penempatan staf yang sesuai dengan kemampuan untuk melaksanakan Sistem Informasi Keuangan Daerah (SIKD). Kejelasan adanya insentif pada staf pelaksana dalam melaksanakan Sistem Informasi Keuangan Daerah (SIKD). 4) Struktur Birokrasi Kejelasan adanya Standar Operating Procedure (SOP) dalam melaksanakan sistem informasi keuangan daerah (SIKD).

40 Kejelasan adanya pemebagian tugas dan fungsi (tupoksi) dalam melaksanakan sistem informasi keuangan daerah (SIKD). Kejelasan adanya sistem informasi keuangan daerah (SIKD) yang satu antara pemerintah daerah dengan pemerintah pusat (Single System). 3.6. Teknik Analisis Data 3.6.1. Pengolahan Data Menurut Hasan (2006:31), Pengolahan data adalah suatu proses dalam memperoleh data ringkasan atau angka ringkasan dengan menggunakan cara-cara atau rumus-rumus tertentu. Sedangkan menurut Sudjana (2001:64), Pengolahan data bertujuan mengubah data mentah dari hasil pengukuran menjadi data yang lebih halus sehingga memberikan arah untuk pengkajian lebih lanjut. Pengolahan data menurut Hasan (2006:32) meliputi kegiatan : 1. Editing Editing adalah pengecekan atau pengkoreksian data yang telah terkumpul, tujuannya untuk menghilangkan kesalahan-kesalahan yang terdapat pada pencatatan dilapangan dan bersifat koreksi. Editing dalam penelitian ini adalah melakukan pengecekan atau koreksi terhadap kuesioner penelitian yang telah disebar. 2. Coding (Pengkodean) Coding adalah pemberian kode-kode pada tiap-tiap data yang masuk dalam kategori yang sama. Kode adalah isyarat yang dibuat dalam bentuk angka

41 atau huruf yang memberikan petunjuk atau identitas pada suatu informasi atau data yang akan dianalisis. Pengkodean dalam penelitian ini yaitu pemberian kode terhadap kuesioner yang akan di analisis sebanyak 61 kuesioner yang telah disebarkan dan masing-masing kuesioner diberikan angka 1-61 yang menjadi pembeda jawaban pada setiap responden. 3. Tabulasi Tabulasi adalah pembuatan tabel-tabel yang berisi data yang telah diberi kode sesuai dengan analisis yang dibutuhkan. Dalam melakukan tabulasi diperlukan ketelitian agar tidak terjadi kesalahan. Tabulasi dalam penelitian ini merupakan jawaban dari kuesoner yang telah disebarkan dimasukkan ke dalam tabel sesuai dengan analisis. 4. Pemberian skor atau nilai Dalam pemberian skor digunakan skala ordinal yang merupakan salah satu cara untuk menentukan skor. Menurut Sarjono dan Julianita (2011:3), skala ordinal adalah skala yang menyatakan kategori sekaligus peringkat, dimana peringkat tersebut menunjukkan suatu urutan penilaian. Dalam hal ini skala yang digunakan adalah 1 sampai 4. Kemudian jawaban untuk setiap item pertanyaan dengan memakai skala ordinal dapat ditentukan tingkatan nilainya. Penentuan skor dalam penelitian ini yaitu jawaban dari pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner di analisis dengan menggunakan skala 1sampai 4 dengan jawaban terendah mendapat point 1 dan jawaban tertinggi mendapat point 3.

42 Tabel 3.1. Skala Ordinal Nilai Pendapat 4 Sangat Setuju (SS) 3 Setuju (S) 2 Tidak Setuju (TS) 1 Sangat Tidak Setuju (STS) Sumber: Sarjono dan Julianita (2011:3) 3.6.2. Analisa Data Menurut Hasan (2006:35), teknik analisa data memperkirakan atau dengan menentukan besarnya pengaruh secara kuantitatif dari suatu (beberapa) kejadian terhadap suatu (beberapa) kejadian lainnya, serta memperkirakan/meramalkan kejadian lainnya. Kejadian dapat dinyatakan sebagai perubahan nilai variabel. Proses analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang diperoleh baik melalui hasil kuesioner dan bantuan wawancara. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif persentase. Metode ini digunakan untuk mengkaji variabel yang ada pada penelitian Implementasi Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2010 tentang Sistem Informasi Keuangan Daerah pada Pemerintah Kabupaten Dairi. Deskriptif persentase ini diolah dengan cara frekuensi dibagi dengan jumlah responden dikali 100 %, seperti dikemukakan Sudjana (2001:128) adalah sebagai berikut : F P = x100% N

43 dimana : P F N = Presentase jawaban = Frekuensi nilai yang diperoleh dari seluruh item = Jumlah responden 100 % = Bilangan Tetap Dalam penelitian ini yang menggunakan rumus presentase adalah jawaban dari kuesioner yang telah disebar, kemudian masing-masing jawaban di analisis dengan rumus presentase yaitu banyaknya jawaban dibagi dengan jumlah keseluruhan responden kemudian dikali dengan bilangan tetap yaitu 100 %.