BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan film di Indonesia akhir-akhir ini membuat sikap

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS TINDAK TUTUR PADA DIALOG BUKU CATATAN SEORANG DEMONSTRAN SOE HOK GIE SUTRADARA RIRI REZA

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan, mulai dari sarana untuk menyampaikan informasi, memberi perintah, meminta

BAB I PENDAHULUAN. dengan orang lain. Mereka saling berinteraksi dengan orang di sekitarnya maupun

BAB I PENDAHULUAN. penyampaian informasi baik secara lisan maupun tertulis.

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk menyampaikan ide, gagasan, ataupun alat pendapat. Alat

BAB I PENDAHULUAN. yaitu bahasa tulis dan bahasa lisan. Bahasa lisan dan bahasa tulis salah satu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagai makhluk sosial manusia memerlukan alat komunikasi antar

BAB I PENDAHULUAN. secara eksternal, yakni bagaimana satuan kebahasaan digunakan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Film adalah media komunikasi yang bersifat audio visual untuk

BAB I PENDAHULUAN. langsung antar penutur dan mitratutur. Penutur dan mitra tutur berintraksi

BAB I PENDAHULUAN. gejala individual yang bersifat psikologis dan keberlangsungan ditentukan oleh

TINJAUAN PRAGMATIK TINDAK TUTUR DIREKTIF DALAM SCRIP ADA APA DENGAN CINTA? KARYA RUDI SOEDJARWO

BAB I PENDAHULUAN. terbantu oleh situasi tutur. Searle (dalam Wijana dan Rohmadi, 2009: 20)

BAB I PENDAHULUAN. mengekspresikan tulisanya baik lisan maupun tulisan dengan memanfaatkan

BAB I PENDAHULUAN. sekolah, sidang di pengadilan, seminar proposal dan sebagainya.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Salah satu ciri penelitian kualitatif itu

I. PENDAHULUAN. Bahasa memiliki peran penting bagi kehidupan manusia karena bahasa adalah milik

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan sebuah alat komunikasi. Alat komunikasi tersebut digunakan

BAB I PENDAHULUAN. hubungan-hubungan antara bahasa dan konteksnya yang tergramatikalisasi atau

ANALISIS TINDAK TUTUR DIREKTIF DAN EKSPRESIF PADA WACANA PIDATO PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA SUSILO BAMBANG YUDHOYONO MASA JABATAN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. merupakan media komunikasi massa yang membawa pesan yang berisi gagasan

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan analisis dan pembahasan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan hasil penelitian sebagai

TINJAUAN PRAGMATIK TINDAK TUTUR ILOKUSI PADA WACANA OPERA VAN JAVA DI TRANS 7

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pokok di dalam pragmatik. Tindak tutur merupakan dasar bagi analisis topik-topik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Debat adalah perbincangan antara beberapa orang yang. membahas suatu masalah dan masing-masing mengemukakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kegiatan komunikasi dapat dilakukan oleh manusia melalui

Tindak tutur dan peristiwa tutur merupakan dua gejala yang terdapat pada. suatu proses komunikasi dalam menyampaikan atau menyebutkan satu maksud

BAB I PENDAHULUAN. (Chaer, 2010: 22). Sehingga dalam bertutur tentu menggunakan bahasa dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komunikasi berfungsi sebagai hubungan antara seseorang dengan orang lain untuk mengetahui hal yang terjadi.

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan karya seni kreatif yang menjadikan manusia

BAB I PENDAHULUAN. yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari dibedakan menjadi dua sarana,

BAB I PENDAHULUAN. karena bahasa merupakan sistem suara, kata-kata serta pola yang digunakan oleh

BAB I PENDAHULUAN. merupakan produk dari suatu kalimat dalam kondisi tertentu dan. wacana. Tindak tutur dapat pula disebut tindak ujar.

BAB I PENDAHULUAN. langsung. Hubungan langsung akan terjadi sebuah percakapan antarindividu

KESANTUNAN DAN FUNGSI PRAGMATIK WACANA TANYA JAWAB KONSULTASI REMAJA RUBRIK DEAR MBAK PIPIET KORAN SUARA MERDEKA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. situasi tutur. Hal ini sejalan dengan pendapat Yule (2006: 82) yang. menyatakan bahwa tindak tutur adalah tindakan-tindakan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa sangat berperan penting dalam kehidupan manusia. Bahasa berfungsi

Seorang pembaca teks drama tanpa menyaksikan pementasan drama tersebut, maka mau tidak mau sang pembaca harus membayangkan peristiwa yang terjadi di

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi, dan mengidentifikasi diri (Kridalaksana dalam Chaer, 2003:

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan sesuai dengan norma norma dan nilai nilai sosial dan saling

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Tindak tutur adalah bagian dari pragmatik yang digagasi oleh Austin

TINDAK TUTUR ILOKUSI TOKOH KAKEK DALAM FILM TANAH SURGA

BAB 1 PENDAHULUAN. adalah arsip sosial yang menangkap jiwa zaman (zeitgeist) saat itu.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Bahasa merupakan sebuah hal yang sangat penting bagi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi, sebab bahasa adalah alat komunikasi yang sangat penting,

TINDAK TUTUR PERLOKUSI PADA PERCAKAPAN PARA TOKOH OPERA VAN JAVA DI TRANS7. Naskah Publikasi Ilmiah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Desa Babadan terletak di ujung Utara Kecamatan Pagentan Kabupaten

BAB I PENDAHULUAN. Setiap individu memiliki kemampuan yang berbeda-beda dalam

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung. Penggunaan bahasa

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah alat komunikasi dan penghubung antar masyarakat sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dalam kesehariannya tidak lepas dari interaksi. Salah satu bentuk

I. PENDAHULUAN. juga dapat menyampaikan pikiran, perasaan kepada orang lain. demikian, bahasa juga mempunyai fungsi sebagai alat kekuasaan.

TINDAK TUTUR DALAM DIALOG DRAMA KISAH CINTA 40 MENIT KARYA DIDI ARSANDI

dapat dilihat bahwa media massa memiliki pengaruh yang besar dalam

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian kesantunan bertutur dialog tokoh dalam film Sang

BAB I PENDAHULUAN. Pragmatik memiliki lima bidang kajian salah satunya deiksis. berarti penunjukan atau hal petunjuk dalam sebuah wacana atau tuturan.

BAB I PENDAHULUAN. sosialnya. Manusia berkomunikasi menggunakan bahasa. Bahasa merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa sebagai alat komunikasi mempunyai peranan penting dalam

Oleh: Endah Yuli Kurniawati FakultasKeguruandanIlmuPendidikan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia sebagai makhluk sosial diharuskan saling berkomunikasi dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Fungsi bahasa secara umum adalah komunikasi (Nababan, 1993: 38).

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan melalui bahasa. Di dunia terdapat bermacam-macam bahasa

TUTURAN EKSPRESIF PADA PEMBELAJARAN GURU DAN SISWA DI BEBERAPA SD NEGERI KECAMATAN KARANGMALANG KABUPATEN SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. bentuk ujaran atau tuturan. Tuturan-tuturan yang digunakan tersebut biasanya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Manusia umumnya mempunyai bidang keahlian untuk menunjang kelangsungan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. gagasan serta apa yang ada dalam pikirannya. Agar komunikasi dapat berlangsung

BAB I PENDAHULUAN. pendapat dari seorang penutur kepada mitra tutur. mengemukakan pendapat, yang perlu diperhatikan bukan hanya kebahasaan

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi. Menurut Chaer (2007) tuturan dapat diekspresikan melalui dua

BAB I PENDAHULUAN. Seiring berjalannya waktu, dunia perfilman telah mengalami perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Perubahan itu berupa variasi-variasi bahasa yang dipakai sesuai

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Konsep adalah gambaran mental dari suatu objek, proses, atau apapun yang ada di luar

BAB I PENDAHULUAN. Tindak tutur merupakan gejala individual, bersifat psikologis dan

ANALISIS BENTUK TINDAK TUTUR PADA NOVEL REMBULAN TENGGELAM DI WAJAHMU KARYA TERE-LIYE. Naskah Publikasi

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sarana bagi manusia untuk dapat berkomunikasi dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dilakukan secara lisan maupun tertulis. Melalui bahasa, manusia berinteraksi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kata merupakan bentuk atau unit yang paling kecil dalam bahasa yang

TINDAK TUTUR EKSPRESIF PADA FILM MIMPI SEJUTA DOLAR KARYA ALBERTHIENE ENDAH. Suci Muliana Universitas Sebelas Maret (UNS)

BAB I PENDAHULUAN. realitas, dan sebagainya. Sarana yang paling vital untuk memenuhi kebutuhan

2015 ANALISIS TINDAK TUTUR IMPERATIF DALAM TEKS IKLAN PADA MAJALAH ONLINE LA GAZETTE DE COTE-D OR EDISI BULAN JANUARI MARET

BAB III METODE PENELITIAN. Bagian ini menjelaskan langkah-langkah yang berkaitan dengan jenis

BAB I PENDAHULUAN. sikap terhadap apa yang dituturkannya. kegiatan di dalam masyarakat. Bahasa tidak hanya dipandang sebagai gejala

Judul resensi Feromon Cinta

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dalam teori semantik, atau dengan perkataan lain, membahas segala aspek makna

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sebagai alat sosial, dan sebagai sarana mengekspresikan diri (2007:3). Dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berbahasa adalah aktivitas sosial. Seperti halnya aktivitas-aktivitas sosial

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa selalu digunakan manusia dalam kehidupan sehari-hari untuk

GURU. Anak-anak, hari ini kita kedatangan murid baru. Ayo silahkan perkenalkan diri.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Setiap kata dalam bahasa yang diucapkan mengandung makna atau arti. Salah

BAB I PENDAHULUAN. yang menunjukkan kesantunan antara lain adalah deiksis sosial.

BAB I PENDAHULUAN. Berbahasa merupakan aktivitas sosial bagi manusia. Seperti aktivitas

BAB 1 PENDAHULUAN. kehidupan manusia, karena melalui bahasa manusia dapat saling berhubungan

TINDAK TUTUR ILOKUSI PADA IKLAN PEMASARAN GEDUNG PERKANTORAN AGUNG PODOMORO CITY NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: FENDY ARIS PRAYITNO NIM A

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan sekitar, sosial budaya, dan juga pemakaian bahasa. Levinson

BAB I PENDAHULUAN. Rapat sudah menjadi bagian dalam kehidupan sehari-hari. Rasanya tidak

BAB I PENDAHULUAN. hasil perkembangan ilmu dan teknologi tersebut. Iklan terdiri dari dua

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan film di Indonesia akhir-akhir ini membuat sikap masyarakat menjadi berubah, masyarakat yang biasanya melihat film hanya untuk hiburan semata, mulai melihat film sebagai media komunikasi yang menyampaikan nilai-nilai yang berguna, namun masyarakat yang melihat film sebagai media komunikasi dan dapat mengambil nilai-nilai manfaatnya hanya sebagian kecil, sedangkan sebagian yang lainnya masih menganggap film sebagai tontonan saat waktu luang, padahal kalau diperhatikan secara seksama para pembuat film sudah berusaha untuk mewujudkan film yang bagus dan ingin menyampaikan sesuatu yang mendidik melalui film karena film mengajarkan sesuatu melalui cerita, perwatakan, sikap dan dialog. Tujuan dari pembuatan film adalah supaya film yang dibuat dapat dipahami makna dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya serta apa yang terdapat di dalamnya dapat disampaikan seniman film atau pembuat film kepada penontonnya. Berangkat dari peristiwa tersebut di atas, penulis ingin mengetahui bagaimana makna dialog dalam film, dimana sebuah cerita dalam film terbangun melalui dialog-dialog antara pemainnya, apakah hambatan dalam menentukan makna dialog dalam film dapat diatasi atau dibahas

2 melalui ilmu kebahasaan yang sudah dipelajari penulis selama kuliah, dalam hal ini penulis meneliti dialog-dialog pada film Gie yang difokuskan pada tindak tutur direktif dan ekspresif dan menggunakan kajian pragmatik sebagai ilmu untuk meneliti makna dialog atau tuturan yang dikaitkan dengan konteks (situasi dan kondisi) kemudian menjelaskan tentang teknik dan strategi pada tuturan tersebut. Tindak tutur ilokusi dalam komunikasi pada suatu penelitian penting untuk diperhatikan. Hal ini searah dengan pendapat Kushartanti, Yuwono, dan Lauder (2005: 104) yang menyatakan bahwa tindak tutur ilokusi dalam komunikasi merupakan bentuk sikap ekspresi yang memberikan ruang terjadinya beberapa tipe tindak. Ilokusi merupakan tuturan yang dapat didekode oleh penutur yang memudahkan mitra tutur membedakan interpretasi maksud tutur dalam tindakan. Rohmadi (2004: 31) menyatakan bahwa tindak ilokusi memberikan tantangan dalam penelitian kebahasaan sebab tindak ilokusi sulit diidentifikasi harus terlebih dahulu mempertimbangkan siapa penutur dan lawan tutur. Penulis dalam hal ini memfokuskan pada kajian tindak tutur direktif dan ekspresif pada dialog film Gie karena berdasarkan hasil simak pra penelitian, sebagian besar dialog pada film Gie berupa tindak tutur direktif dan ekspresif. Penelitian Tindak Tutur Direktif dan Ekspresif Pada dialog Film Gie Sutradara Riri Raza menekankan pada penggunaan tindak tutur direktif seperti; menyuruh, meminta, mengajak, dan memaksa. Tindak tutur ekspresif seperti; marah, senang, sedih, dan sebagainya.

3 Kajian bahasa yang berfokus pada kajian pragmatik diharapkan mampu menjelaskan makna yang terkandung di dalam konteks bahasa tersebut. Fenomena tindak tutur direktif pada dialog film Gie adalah sebagai berikut. 1. Ketika Han berkata kepada Gie tentang keinginanya untuk tetap berada di organisasi PKI. Han berkata Gie, dengar gue sebentar, lu mesti inget dan ngerti kenapa gue ingin hidup gue berubah, kenapa gue pingin kaya, enggak seperti lu! dan gue ngrasa kalau lu punya tugas supaya orang miskin jadi kaya, ini akan tercapai Gie! dan lagi, lu pasti tau itu dengan wajah serius dan penuh keyakinan. Tuturan tersebut termasuk tindak tutur direktif karena menyuruh lawan tutur untuk mengikuti keinginan penutur. Tuturan tersebut mempunyai maksud menyuruh lawan tutur (Gie) untuk tidak menghalangi niatnya untuk tetap di organisasi PKI. 2. Di luar pekarangan rumah Han, di dekat pagar tampak Gie dan tiga temannya berdiri melihat Han dimarahi orang tuanya, lalu Gie berkata pada Han. Han ayo ikut! panggil Gie dengan penuh harap. Tuturan tersebut menyatakan ajakan pergi oleh penutur (Gie) kepada lawan tutur (Han). Tuturan tersebut termasuk tindak tutur direktif karena mengajak lawan tutur agar ikut kepada penutur. Tuturan tersebut mempunyai maksud mengajak lawan tutur (Han) pergi bersama-sama penutur (Gie) dan ketiga temannya.

4 3. Di dalam rumah kakak perempuan Gie perlahan-lahan mendekati Gie yang serius mengobati luka memar di wajah Han, dan berkata kepada Han. Han sekarang kamu pulang aja ya! orang tua lu nggak bakalan marah kalau lu pulang sekarang. Tuturan tersebut menyatakan Han tidak akan dimarahi oleh orang tuanya kalau pulang sekarang. Tuturan tersebut termasuk tindak tutur direktif karena menyarankan lawan tutur (Han). Tuturan tersebut mengandung maksud menyarankan lawan tutur (Han) untuk segera pulang ke rumah. Fenomena tindak tutur ekspresif pada dialog film Gie adalah sebagai berikut. 1. Ketiaka Deni datang ke rumah Ira dan berkata Ra..! sambil menunjukkan wajah sedih. Dialog Deni belum bisa ditangkap maksudnya oleh Ira jika Ira tidak memperhatikan ekspresi wajah Deni. Ternyata Deni membawa surat yang berisi kabar kematian Gie. Tuturan tersebut termasuk tindak tutur ekspresif karena mengungkapkan kesedihan oleh penutur (Deni). Tuturan tersebut mengandung maksud mengungkapkan kesedihan atas kematian Gie. 2. Tiba-tiba seorang ibu datang dengan beberapa hansip dan langsung menghampiri dan berteriak pada Han dengan nada marah. Kurang ajar! sambil menarik daun telinga Han kemudian menarik tangan Han menyeret keluar rumah. Tuturan tersebut menyatakan Han kurang ajar. Tuturan tersebut termasuk tindak tutur ekspresif karena mengungkapkan kemarahan penutur (ibu Han). Tuturan tersebut

5 mempunyai maksud mengungkapkan kemarahan penutur (ibu Han) kepada Han karena Han dirasa kurang ajar. 3. Hari ini adalah hari ketika dendam mulai terbentuk, nilai ulanganku delapan tapi oleh guruku dikurangi tiga. Aku tidak senang dengan itu. Tuturan tersebut menyatakan perasaan penutur (Gie) terhadap perlakuan tidak adil terhadap ulangan. Tuturan tersebut termasuk tindak tutur ekspresif karena menyatakan kekesalan. Tuturan tersebut mengandung maksud mengungkapkan kekesalan penutur (Gie) terhadap gurunya karena perlakuan gurunya yang tidak adil terhadap penutur (Gie) yaitu mengurangi nilai ulangannya. Alasan utama pemilihan film Gie adalah karena film Gie merupakan film yang mengkisahkan sejarah bangsa Indonesia saat transisi dari orde lama menuju orde baru, di dalamnya banyak terdapat dialogdialog yang menarik untuk dikaji karena menceritakan perjuangan mahasiswa untuk menegakkan demokrasi dan lengkap dengan kisah asmara tokoh utama pada film ini, serta penulis ingin mengungkapkan makna yang terkandung di dalam dialog tersebut. Hal ini merupakan salah satu alasan kenapa penulis ingin meneliti dialog-dialog pada film Gie. Penyajian film Gie kepada penonton memiliki hambatan karena konteks, tujuan tuturan, kekuatan tuturan, serta tindak tutur dalam dialog sebagai alat penyampai informasi kurang jelas, penonton biasanya kurang bisa memahami dialog-dialog di dalamnya jika baru melihat film Gie sekali. Alasan lainnya adalah film ini bisa mengingatkan kita kepada jaman tempo

6 dulu lengkap dengan suasananya yang klasik, serta yang tadinya tidak mengenal Soe Hok Gie bisa mengetahui bahwa ada sosok pemuda yang berani menyuarakan kebenaran dan memiliki jiwa cinta tanah air yang tinggi. B. Pembatasan Masalah Pembatasan masalah dimaksudkan agar penelitian lebih terarah dan mempermudah penulis dalam menentukan langkah penelitian. Dalam sebuah penelitian pembatasan masalah sangat penting dilakukan, karena akan mempengaruhi ketepatan sasaran. Oleh karena itu, hal-hal yang tidak relevan dapat dihindarkan. Adapun peneltian ini penulis akan fokuskan pada masalah tindak tutur direktif, ekspresif serta teknik dan strategi pada dialog film Gie dengan menggunakan pendekatan ilmu pragmatik. C. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka ada dua masalah yang perlu dicari jawabannya. a. Bagaimana bentuk-bentuk tindak tutur direktif yang digunakan pada dialog film Gie sutradara Riri Reza? b. Bagaimana bentuk-bentuk tindak tutur ekspresif yang digunakan pada dialog film Gie sutradara Riri Reza? c. Bagaimana bentuk-bentuk pemakaian teknik dan strategi pada dialog film Gie sutradara Riri Reza?

7 D. Tujuan Masalah Dalam penelitian ini ada dua tujuan yang ingin dicapai. a. Mengidentifikasikan bentuk-bentuk tindak tutur direktif yang digunakan pada dialog film Gie, sutradara Riri Reza. b. Mengidentifikasikan bentuk-bentuk tindak tutur ekspresif yang digunakan pada dialog film Gie, sutradara Riri Reza. c. Mengidentifikasikan bentuk-bentuk pemakaian teknik dan strategi pada dialog film Gie sutradara Riri Reza? E. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan hasilnya dapat bermanfaat bagi beberapa pihak. Manfaat dari penelitian ini meliputi manfaat teoretis dan manfaat praktis. a. Manfaat Teoritis Memberikan masukan teori-teori dan penerapannya tentang kajian linguistik terapan khususnya pragmatik, sebab penerapan pragmatik dalam dialog film sebagai pendekatan dalam menafsirkan atau interpretasi makna masih jarang, selain itu dengan adanya penelitian ini dapat menambah kajian analisis pragmatik khususnya pemakaian tindak tutur direktif dan ekspresif dengan objek kajian film. Dengan hasil deskripsi data dari film akan memperoleh manfaat dari sebuah film yang berupa nilai-nilai kebaikan yang terkandung dalm film tersebut.

8 b. Manfaat Praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat praktis kepada beberapa pihak. 1) Bagi pembuat film Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pertimbangan kepada pembuat film dalam pemakaian bahasa pada film agar membuat film dengan bahasa yang mampu dipahami para pemirsa dan memperhatikan kaidah bahasa. 2) Bagi masayarakat Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan masyarakat dalam memilih dan menikmati film agar tidak terjebak memilih film yang tidak memeliki manfaat. 3) Bagi pendidikan Hasil penelitian ini dapat menjadikan masukan agar menjadikan film sebagai masukan bahan ajar dalam memberi pelajaran bahasa Indonesia khususnya pragmatik. 4) Bagi Mahasiswa Diharapkan jika melihat suatu film dapat mengetahui makna yang ada dalam film dan mengambil pelajaran moral yang ada.