PROFIL VO2MAX DAN DENYUT NADI MAKSIMAL PEMAIN DIKLAT PERSIB U-21

dokumen-dokumen yang mirip
2015 KONTRIBUSI DENYUT NADI ISTIRAHAT DAN KAPASITAS VITAL PARU-PARU TERHADAP KAPASITAS AEROBIK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Muhammad Fahmi Hasan, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah , 2014 Profil Kondisi Fisik Pemain Tim Persib Bandung U-21

2015 DAMPAK LATIHAN FARTLEK TERHADAP PENINGKATAN V02MAX.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

2014 METODE SET SYSTEM DAN METODE SUPER SET SYSTEM KAITANNYA DENGAN PENINGKATAN DAYA TAHAN OTOT:

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga saat ini telah menjadi kebutuhan setiap individu karena

BAB I PENDAHULUAN. satu karakteristik permainan sepak bola yaitu menendang dan mengoper bola

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ashari Nopdiana, 2015 Profil fisik dan teknik klub basket garuda kelompok putra usia tahun

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mohammad Zepi Prakesa, 2016

BAB I PENDAHULUAN. tidak bisa dipisahkan. Didalam hidup manusia dituntut untuk dapat menjaga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

2015 PENGARUH BENTUK LATIHAN ENVELOPE RUN DAN LATIHAN BOOMERANG RUN DENGAN METODE LATIHAN REPETISI TERHADAP PENINGKATAN KELINCAHAN PEMAIN SEPAK BOLA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. secara efektif sepanjang hari pada saat melakukan aktifitas, biasanya pada saat

2015 HUBUNGAN ANTARA VO2MAX DAN DAYA JELAJAH WASIT SEPAK BOLA LISENSI C3 DALAM SUATU KOMPETISI DI KABUPATEN BANDUNG BARAT

1. PENDAHULUAN. Kemampuan ini saling melengkapi satu sama lainnya karena setiap bola yang. dioper harus diterima dan dikontrol oleh rekan seregu.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Arief Sabar Mulyana, 2013

BAB I PENDAHULUAN. para atlet sepak bola yang berkualitas. Namun masih banyak yang harus dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Profil kondisi fisik adalah keadaan atau potensi dan gambaran dalam diri

2015 PROFIL KONDISI FISIK ATLET BOLA BASKET PUTRI TINGKAT SMA SE-JAWA BARAT

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu kegiatan olahraga yang cukup populer, digemari dan paling

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sepak bola merupakan cabang olahraga yang sudah memasyarakat dan

2015 PERBANDINGAN METODE CONTINOUS TRAINING DAN INTERVAL TRAINING TERHADAP PENINGKATAN DAYA TAHAN AEROBIK PADA ATLET SEPAKBOLA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengaruh Latihan ladder drill Terhadap kelincahan dan Power Tungkai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Agung Dwi Juniarsyah, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi pada jaman modern sekarang ini membuat

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan olahraga permainan khususnya sepak bola

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Akbar Ghufron Maftuhaddin, 2014

BAB I PENDAHULUAN Yusni Arie Apriansyah, 2013

2014 PENGARUH METODE LATIHAN SMALL SIDED GAMES DAN KEBUGARAN JASMANI TERHADAP PENINGKATAN KAPASITAS ANAEROBIK

BAB I PENDAHULUAN. manusia sejak zaman Yunani kuno sampai dewasa ini. Gerakan-gerakan yang

BAB I PENDAHULUAN. potensi jasmani, rohani dan sosial (Toho dan Ali, 2007: 2). Dari pengertian

BAB I PENDAHULUAN. POMNAS (Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional) merupakan salah satu

2016 PROFIL KEMAMPUAN DAYA TAHAN AEROBIK, KEKUATAN MAKSIMAL, POWER,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

P E N G E M B A N G A N E K T R A K U R I K U L E R O L A H R A G A S E K O L A H H E D I A R D I Y A N T O H E R M A W A N

2015 DAMPAK PENERAPAN POLA LATIHAN CIRCUIT TRAINING TERHADAP PENINGKATAN KONDISI FISIK PEMAIN SEPAKBOLA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

TEORI DAN METODOLOGI LATIHAN OLEH: YUNYUN YUDIANA

BAB I PENDAHULUAN. untuk mempertahankan atau meningkatkan derajat kesegaran jasmani (physical

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan Nasional merupakan rangkaian upaya pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa sekarang sepak bola bagi sebahagian orang tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN. memasyarakat dan digemari hampir semua orang. Orang bukan saja gemar

HUBUNGAN KEKUATAN MAKSIMAL OTOT TUNGKAI DAN FREKUENSI LANGKAH (CADENCE) TERHADAP KECEPATAN SPRINT

I. PENDAHULUAN. Sepakbola adalah salah satu cabang olahraga yang sangat digemari. masyarakat, di desa maupun di kota sering kali dijumpai orang yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Hakekat olahraga merupakan kegiatan teknik yang mengandung sifat permainan

BAB I PENDAHULUAN. Tubuh manusia dirancang oleh Tuhan untuk bergerak dalam melakukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Untuk mencapai kinerja (Performance) yang lebih baik dari seorang pemain

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga futsal kini menjadi olahraga permainan yang diminati dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sepakbola merupakan cabang olahraga yang sudah memasyarakat, dan

I. PENDAHULUAN. Jepang yang terdiri dari dua kata yaitu kara dan te, jika disatukan dalam satu

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat untuk menjaga kondisi fisik agar tetap fit dan bisa bekerja lebih baik.

2015 PROFIL KOND ISI FISIK ATLET SQUASH KABUPATEN BEKASI PAD A PORD A

ANALISIS KONDISI FISIK PEMAIN SEPAK BOLA KLUB PERSEPU UPGRIS TAHUN 2016

BAB 1 : PENDAHULUAN. diperlukan dalam mensuplai energi untuk aktifitas fisik (1).

BAB 1 PENDAHULUAN. penunjangnya (Almatsier, 2003). Menurut WHO (2016), aktivitas fisik. sebagai komponen penting dari gaya hidup sehat (Pate, 2005).

I. PENDAHULUAN. masing-masing regu terdiri dari sebelas orang pemain, yang lazim disebut. sebanyak-banyaknya ke dalam gawang lawan dan mempertahankan

BAB I PENDAHULUAN. Permainan bola basket di Indonesia telah berkembang sangat pesat. Event kejuaraan olahraga

PERBEDAAN NILAI KAPASITAS VO 2 MAKSIMUM PADA ATLIT SEPAK BOLA DENGAN FUTSAL DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari sering kita jumpai kebiasaan orang. di rumah, halte, stadion olahraga, tempat-tempat olahraga maupun di

BAB II KAJIAN PUSTAKA Passing dan Ketepatan Tembakan Sepak Bola

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1. Perkembangan Prestasi Indonesia pada Sea Games (Tahun ) (Sumber: Dikdik Zafar Sidik, 2010: 1)

BAB I PENDAHULUAN. menjunjung tinggi nilai-nilai sportifitas, disiplin dan ketaqwaan. Di era

EVALUASI UNSUR FISIK PADA ATLET BOLA VOLI

Fitria Dwi Andriyani, M.Or.

BAB I PENDAHULUAN. diperoleh suatu fungsi alat-alat tubuh yang dapat bekerja dengan normal dan

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan bakat dan potensi menjadi seorang atlet yang berprestasi.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yogie Hary Kusumah, 2015

BAB I PENDAHULUAN. kalangan masyarakat dan sekarang ini banyak pemain yang berlomba-lomba

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. waktu ke waktu baik tingkat daerah propinsi maupun nasional dan internasional. Hal

BAB I PENDAHULUAN. digemari oleh kalangan remaja pada saat ini. Dalam permainan sepakbola

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menghadapi era globalisasi, tantangan yang dihadapi akan semakin berat, hal ini disebabkan karena semakin

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga adalah aktivitas fisik yang bertujuan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Permainan sepak bola merupakan salah satu olahraga endurance beregu

2016 PENGARUH LATIHAN POWER LENGAN MENGGUNAKAN MODEL LATIHAN PULL OVERPASS DAN PULL OVER TERHADAP HASIL LEMPARAN PADA ATLET LEMPAR LEMBING JAWA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. Permainan sepakbola adalah suatu permainan yang dimainkan oleh

I. PENDAHULUAN. Pendidikan Jasmani adalah proses pendidikan seseorang sebagai. dan pembentukan watak. Pendidikan Jasmani pada dasarnya merupakan

BAB I PENDAHULUAN. tingkat kebugaran seseorang, semakin kuat juga fisik seseorang tersebut.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Prayogi Guntara, 2014 Pengaruh Recovery Aktif Dengan Recovery Pasif Terhadap Penurunan Kadar Asam Laktat

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia mengadakan pembinaan dan pengembangan olahraga, seperti

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Suharjana FIK UNY Suharjana FIK UNY

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan dan olahraga, mulai dari pemilihan calon atlet sampai pada metode latihan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rissa Metia Putri, 2014

2015 HUBUNGAN TINGKAT PEND IDIKAN PELATIH D ENGAN PERFORMA ATLET SEKOLAH SEPAK BOLA D I KOTA BAND UNG

BAB I PENDAHULUAN. Sepak bola merupakan salah satu cabang olahraga populer di dunia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Deni Pazriansyah, 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. kerjasama yang baik untuk membentuk suatu tim. Kecerdasan dalam mangatur

YADY SUPRIYATNA, 2014 KONTRIBUSI TINGKAT VO2 MAX TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI DALAM OLAHRAGA BULUTANGKIS

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak dapat dipisahkan dari masyarakat dunia saat ini. Tujuan seseorang

BAB I PENDAHULUAN. dimainkan oleh berbagai kelompok umur, dari anak-anak, pemula, remaja, dewasa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepak bola merupakan olahraga yang dikenal sejak ribuan tahun yang lalu dengan beberapa aturan permainan yang cukup menarik dan mudah diterima oleh kalangan remaja maupun dewasa dengan kata lain sepak bola dapat dilakukan di semua kategori umur maupun gender, sehingga sepak bola selalu mengalami perkembangan yang signifikan ke arah yang positf. Olahraga sepak bola saat ini menjadi olahraga yang paling popular di masyarakat dibandingkan dengan cabang olahraga yang lain, baik yang berorientasi pada kebugaran jasmani maupun prestasi. Sepak bola dapat dikatakan sebagai salah satu cabang olahraga yang menarik karena pada dasarnya olahraga ini diciptakan dengan unsur kesenangan yang dimainkan secara beregu. Perkembangan olahraga sepak bola di Indonesia dari tahun ke tahun semakin berkembang dan menunjukkan grafik yang terus meningkat. Salah satu indikatornya adalah maraknya kompetisi tingkat daerah maupun nasional yang diselenggarakan pihak-pihak terkait untuk mencari minat dan bakat yang ada di Indonesia dengan tujuan peningkatan prestasi atlet sepak bola dalam mengikuti kejuaraan kejuaraan internasional. Hal ini terbukti dengan adanya peningkatan baik kualitas maupun kuantitas dari para peserta yang mengikuti kejuaraan yang diselenggarakan oleh Pengcab, Pengda, dan PSSI. Dalam pencapaian prestasi yang maksimal pada cabor sepak bola diperlukan faktor latihan yang optimal, terencana dan kontinyu. Adapun faktor latihan yang perlu adalah faktor teknik, taktik, fisik, mental. Prestasi tinggi tidaklah cukup dengan latihan saja, melainkan dapat juga dipengaruhi oleh beberapa faktor yang saling menunjang, faktor-faktor tersebut bersifat eksternal seperti sarana, peralatan, perlombaan dan internal seperti keadaan psikis, struktur anatomis, kemampuan fisik, teknik, koordinasi, taktik. Dari keenam faktor tersebut, faktor fisik merupakan faktor utama yang perlu dikembangkan,

2 karena kondisi fisik merupakan faktor penting dalam semua cabang olahraga maka diperlukan program latihan kondisi fisik terencana dan sistematis. Olahraga sepak bola merupakan olahraga yang memerlukan kekuatan, daya tahan, kecepatan, kelentukan, kelincahan. Kekuatan menurut Harsono (1988, hlm.178) Kekuatan adalah kemampuan otot untuk membangkitkan tegangan terhadap suatu tahanan. Daya tahan menurut Harsono (1988, hlm.155) Daya tahan adalah keadaan atau kondisi tubuh yang mampu untuk bekerja untuk waktu yang lama, tanpa mengalami kelelahan yang berlebihan setelah menyelesaikan pekerjaan tersebut. Oleh karena itu untuk bisa mencapai prestasi yang tinggi maka seorang atlet harus meningkatkan kemampuan seluruh kemampuan kondisi fisiknya. Latihan kondisi fisik memegang peranan yang sangat penting dalam program latihan, hal ini juga diungkapkan oleh Harsono (1988, hlm.153) bahwa: Program latihan kondisi fisik haruslah direncanakan secara baik dan sistematis dan ditujukan untuk meningkatkan kesegaran jasmani dan kemampuan fungsional dari sistem tubuh sehingga dengan demikian memungkinkan atlet untuk mencapai prestasi yang lebih baik. Untuk mencapai prestasi yang tinggi dalam olahraga salah satunya dibutuhkan keterampilan dalam penguasaan teknik dasar. Penguasaan teknik dasar serta keterampilan dalam bertanding ataupun bermain sangat dipengaruhi oleh keadaan fisik. Artinya keadaan fisik ini berbanding lurus dengan penguasaan teknik terhadap prestasi yang dicapai. Dengan penguasaan teknik yang baik didukung dengan keadaan fisik yang maksimal, maka prestasi akan lebih mudah didapat. Harsono (1988, hlm.153), menjelaskan bahwa kalau kondisi fisik baik maka: 1. Akan ada peningkatan dalam kemampuan sistem sirkulasi dan kerja jantung. 2. Akan ada peningkatan dalam kekuatan, kelentukan, stamina, kecepatan, dan lain-lain komponen kondisi fisik. 3. Akan ada ekonomi gerak yang lebih baik pada waktu latihan.

3 4. Akan ada pemulihan yang lebih cepat dalam organ-organ tubuh setelah latihan. 5. Akan ada respon yang cepat dari organisme tubuh kita apabila sewaktuwaktu respon demikian diperlukan. Olahraga sepak bola mempunyai karakteristik yang unik sebagai olahraga beregu, sehingga dibutuhkan kerjasama dan organisasi permainan dari setiap pemainnya. Sebelas pemain dalam olahraga sepak bola mempunyai tugas dan peranannya masing-masing diantaranya sebagai berikut : 1. Penjaga gawang 2. Pemain Belakang 3. Pemain Tengah (Gelandang) 4. Pemain Depan (Penyerang) Permainan sepak bola dilakukan secara beregu dan memiliki posisi masing-masing yang berbeda, seorang pemain sepak bola dituntut untuk bergerak dengan koordinasi yang baik secara terus menerus dan mereka harus mampu menguasai lapangan semaksimal mungkin dalam suatu pertandingan. Oleh karena itu, pemain sepak bola harus mempunyai vo2max yang prima demi tercapai nya prestasi. Vo2max dan komponen kondisi fisik lainnya dilatih dan ditingkatkan sesuai dengan program latihan yang sesuai tanpa mengalami kelebihan latihan (overload). Intenstitas latihan tersebut diatur dan dibatasi sesuai dengan denyut nadi maksimal seorang pemain sehingga dapat diprogram sesuai dengan tujuan latihan. Hal ini disebabkan dengan adanya prinsip individualisasi yang mengatakan bahwa kemampuan setiap pemain pasti berbeda, dan sesuai fakta di lapangan, vo2max dan denyut nadi maksimal setiap pemain pasti berbeda. Hasil-hasil dari penelitian pada bidang denyut nadi atau detak jantung normal berkisar antara 60-100 kali per menit, walaupun ada pengecualian pada atlet. Denyut nadi istirahat seorang atlet yang bugar dapat berada di bawah 60 kali per menit. Pada waktu melakukan aktivitas denyut nadi dapat meningkat, hal ini disebabkan pada waktu atlet bergerak,

4 tubuh membutuhkan supply darah lebih banyak, dari arena itu jantung akan memompa darah lebih banyak pula. Kecepatan denyut nadi tersebut menunjukan efektifitas kerja jantung. Tingkat aktivitas, kebugaran, suhu, temperature udara, posisi tubuh, emosi, berat badan, obat-obatan dapat berpengaruh terhadap kecepatan denyut nadi manusia. Untuk suatu pekerjaan yang dilakukan terus menerus pada atlet, proses oksigen adalah proses yang biasanya memegang kontribusi paling besar untuk output energi, jika dibandingkan dengan makanan. Kapasitas kerja bergantung pada kemampuan atlet untuk mengankut oksigen dan mengantarkannya ke sel-sel untuk proses oksidasi dari makanan. Kemampuan untuk bekerja pada pekerjaan dengan tingkat yang sangat tinggi berhubungan dengan besarnya kemampuan untuk mengasup oksigen. Kemampuan mengangkut oksigen itu disebut VO2Max. www.google.co.id/denyut nadi-latihan/ Mengacu pada paparan diatas bahwa denyut nadi mampu menjadi tolak ukur penentuan intensitas latihan dan berhubungan dengan sirkulasi darah yang akan membawa oksigen untuk menghasilkan energi, maka penulis tertarik untuk memfokuskan penelitian yang berjudul VO2Max dan Denyut Nadi Maksimal Pemain Diklat Persib U-21.

5 B. Masalah Penelitian Berdasarkan latar belakang yang diungkapkan maka penulis merumuskan masalah penelitian sebagai berikut : 1. Bagaimana profil vo2max pemain diklat Persib u-21? 2. Bagaimana profil denyut nadi maksimal pemain diklat persib u-21? C. Tujuan Penelitian Atas dasar latar belakang dan masalah penelitian, maka tujuan penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah: 1. Untuk mengetahui vo2max pemain diklat persib u-21 2. Untuk mengetahui denyut nadi maksimal pemain diklat persib u-21 D. Manfaat Penelitian Dalam penelitian ini, penulis mengharapkan ada manfaat dan kegunaan yang bisa digeneralisasikan. Adapun manfaat penelitian adalah: 1. Secara teoritis Dapat dijadikan sumbangan bagi pengetahuan olahraga atau referensi bahwa vo2max dan denyut nadi maksimal yang baik akan menghasilkan energi yang merupakan salah satu komponen yang sangat penting bagi atlet dalam menentukan peforma dalam suatu pertandingan. 2. Secara praktis Hasil penelitian dapat meberikan gambaran secara umum bagaimana kondisi atlet sepak bola dari segi vo2max dan denyut nadi sehingga seorang pelatih dan menentukan batasan atau intesitas dalam latihan

6 E. Struktur Organisasi Untuk mempermudah dalam pembahasan dan penyusunan selanjutnya, maka berikut rencana penulis untuk membuat kerangka penulisan yang akan diuraikan berdasarkan sistematika penulisan sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Meliputi latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi. BAB II LANDASAN TEORI Berisi teori-teori yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan tentang vo2max, denyut nadi BAB III METODE PENELITIAN Membahas mengenai metode dan teknik pengumpulan data, desain penelitian, definisi operasional, instrument penelitian, dan analisis data. BAB IV HASIL PENELITIAN Berisi tentang pengelolaan atau analisis data dan analisis hasil penelitian. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Membahas tentang kesimpulan dari penelitian yang dilakukan dan saran-saran yang diberikan.