BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Keberhasilan suatu perusahaan bergantung pada kinerja dari perusahaan itu

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Era globalisasi ini dunia usaha semakin berkembang pesat dengan

BAB I PENDAHULUAN. dagang bertujuan untuk mencari laba, agar kelangsungan hidup dan

BAB I PENDAHULUAN. keuangan perusahaan. ROA merupakan salah satu indikator untuk mengukur

BAB 1 PENDAHULUAN. efektif, efisien, berhati-hati dalam melakukan pengambilan keputusan. Pengambilan

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkembangan dunia usaha yang semakin cepat dewasa ini membuat

BAB I PENDAHULUAN. kompetitif. Persaingan usaha yang ketat terjadi ditengah kondisi ekonomi negara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. menanamkan modalnya, tanpa melihat return perusahaan maupun

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Menghadapi persaingan dalam era globalisasi saat ini setiap perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan pemimpin dalam sebuah perusashaan atau manajemen untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

profitabilitas, rasio likuiditas, rasio aktivitas, dan rasio solvabilitas. Salah satu indikator penting dalam penilaian prospek sebuah perusahaan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan bertujuan untuk mencari profitabilitas. Profitabilitas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. beberapa penelitian terdahulu yang mrendukung penelitian ini : 1. Danny Oktanto dan Muhammad Nuryatno (2014)

BAB I PENDAHULUAN. hotel, pusat pusat perbelanjaan dan fasilitas fasilitas lainnya semakin

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. investasi di Indonesia serta ketidak stabilan mata uang dollar terhadap rupiah.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dapat menjadi perusahaan yang mampu bersaing dengan perusahaan yang lain.

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendapatkan tambahan modal ialah dengan menawarankan kepemilikan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. jumlah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) guna menjual

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan dapat mencapai tujuan yang diharapkan. digunakan informasi dari laporan keuangan yang dimiliki oleh perusahaan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 perusahaan sehingga menjadi faktor penentu dalam berinvestasi.

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam perkembangan dunia usaha yang semakin pesat, bidang keuangan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam Perkembangan perekonomian yang pesat serta kemajuan

: Fernando Saroinsong NPM : : Bambang Darmadi, SE., MM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang menerbitkan saham. Kismono (2001 : 416) menyatakan:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Return on Assets, Return on Equity, Total Asset Turnover, Net Profit Margin dan

BAB I PENDAHULUAN. Industry) dan produk yang dihasilkan pun bermacam-macam dengan semakin

BAB I PENDAHULUAN. dapat dikatakan sehat apabila perusahaan dapat bertahan dalam kondisi ekonomi

I. PENDAHULUAN. total aktiva, maupun modal sendiri (Sartono, 1998). Besarnya laba digunakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. berhasil memenangkan persaingan apabila dapat menghasilkan laba yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Bab II. Tinjauan Pustaka

BAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dari peran investor yang melakukan transaksi di Bursa Efek

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menjalankan operasinya setiap perusahaan selalu diarahkan pada

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi saat ini, keadaan perekonomian semakin tidak stabil.

BAB I PENDAHULUAN. dihasilkan di periode sebelumnya. Perubahan laba menjadi ukuran keberhasilan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang masalah

I. PENDAHULUAN. Setiap perusahaan memiliki tujuan untuk mencari profitabilitas. Profitabilitas

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Tandelin (2010) pasar modal itu sendiri adalah pertemuan

BAB I PENDAHULUAN. tetapi perusahaan juga memiliki tujuan utama yaitu meningkatkan. kekayaan pemegang saham. Melihat bahwa kekayaan pemegang saham

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. menjadi daya tarik bagi para investor, tidak hanya investor dalam negeri tetapi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia usaha saat ini semakin pesat, menimbulkan

BAB I PENDAHULUAN. kondisi ekonomi negara tersebut saat ini: apakah ekonominya sedang booming

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi mengenai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. Di dalam Undang-undang Pasar Modal no. 8 tahun 1995: Pasar Modal

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebelumnya yang mengambil topik mengenai Pengaruh Rasio Keuangan. Terhadap Perubahan Laba Perusahaan antara lain penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. dalam krisis ekonomi global di tahun 2012 yang memperlambat pertumbuhan. (Kementrian Perindustrian Republik Indonesia tahun 2013).

BAB I PENDAHULUAN. kas atau setara kas yang dimiliki oleh perusahaan yang diharapkan akan. kekayaan melalui distribusi hasil investasi.

BAB I PENDAHULUAN. tersebut melalui suatu analisis yang dapat dijadikan pedoman untuk menilai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. banyak diminati masyarakat saat ini. Menerbitkan saham merupakan salah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar modal mempunyai peranan penting dalam pembangunan ekonomi suatu

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. profitabilitas yang diukur dengan Return On Asset. Return On Asset adalah

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan dalam menjalankan usahanya selalu diarahkan pada

BAB 1 PENDAHULUAN. memaksimalkan hasil (return) yang diharapkan dalam batas risiko yang dapat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. seorang penganalisis untuk mengevaluasi tingkat earning dalam hubungannya

BAB I PENDAHULUAN. untuk terus mengikuti perkembangan usahanya. Begitu juga dengan setiap

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. sangat berperan di dalam meningkatkan perekonomian dimana dana-dana yang

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi seperti saat ini, dimana persaingan usaha sangat ketat

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat (investor) yang kemudian disalurkan kepada sektor-sektor yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. profitabilitas yang tinggi. Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini globalisasi telah menjangkau kehidupan. Dampak yang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Salah satu kebijakan yang utama untuk memaksimalisasi keuntungan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sementara itu, pengertian laporan keuangan menurut Munawir (2010:5)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kepada para pemegang saham atau equity investor. Dividen merupakan bagian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

ANALISIS PERKEMBANGAN PT ANEKA TAMBANG DITINJAU DARI ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang masih belum stabil mempengaruhi kondisi perusahaan-perusahaan yang

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keberhasilan suatu perusahaan bergantung pada kinerja dari perusahaan itu sendiri untuk dapat mempertahankan perusahaan dari ketatnya persaingan dengan perusahaan lain. Persaingan yang ada tersebut dapat diatasi salah satunya dengan menunjukkan kinerja perusahaan yang baik di mata publik pada umumnya dan para investor pada khususnya. Dewasa ini, pengukuran kinerja perusahaan menjadi hal yang sangat penting bagi manajemen untuk melakukan evaluasi terhadap performa perusahaan dan perencanaan tujuan di masa mendatang. Berbagai informasi dihimpun agar pekerjaan yang dilakukan dapat dikendalikan dan dipertanggungjawabkan. Hal ini dilakukan untuk mencapai efisiensi dan efektivitas pada seluruh proses bisnis perusahaan. Pada umumnya kinerja perusahaan dinilai dari tingkat perolehan laba yang maksimal. Dengan memperoleh laba yang maksimal, perusahaan dapat mempertahankan kelangsungan hidup perusahaannya, bertumbuh serta berkembang dalam persaingan usaha yang ketat. Namun untuk mempertahankan kelangsungan hidup, perusahaan harus mempunyai strategi yang terintegrasi dengan baik dan sesuai dengan karakter perusahaan. Perusahaan yang mampu memilih strategi yang tepat serta mampu mengelolanya akan dapat mempertahankan dan mengungguli persaingan dalam pertumbuhan dan perolehan 1

2 laba serta mampu bertahan dalam siklus kehidupan bisnis dalam jangka waktu yang panjang. Keuangan perusahaan merupakan aspek yang sangat penting untuk kemajuan suatu usaha. Penilaian tingkat keuangan suatu perusahaan dapat dilakukan dengan menganalisis laporan keuangan perusahaan. Untuk mengetahui apakah laporan keuangan suatu perusahaan dalam kondisi baik dapat dilakukan berbagai analisa rasio, antara lain rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio aktivitas, dan rasio profitabilitas. Melalui analisa tersebut dapat memberikan gambaran mengenai kemapuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek (likuiditas), menentukan kemapuan perusahaan dalam memenuhi seluruh kewajiban keuangan jika perusahaan dibubarkan (solvabilitas), menentukan kemampuan perusahaan dalam menjalankan usahanya dengan stabil (aktivitas), dan menentukan kemapuan perusahaan dalam menghasilkan laba (profitabilitas). Rasio keuangan dapat mengungkapkan kondisi keuangan suatu perusahaan maupun kinerja yang telah dicapai perusahaan untuk suatu periode tertentu. Analisis laporan keuangan dapat diartikan sebagai suatu proses yang penuh pertimbangan dalam rangka membantu mengevaluasi posisi keuangan dan hasil operasi perusahaan pada masa sekarang dan masa lalu dengan tujuan utama menentukan estimasi dan prediksi yang paling mungkin mengenai kondisi dan kinerja (performance) perusahaan pada masa mendatang. Ada berbagai rasio keuangan untuk menunjukan kinerja keuangan perusahaan diantaranya adalah Rasio Likuiditas yang digunakan adalah Current Ratio, Currrent Ratio merupakan rasio yang menunjukan tingkat keamanan

3 kreditur jangka pendek atau kemampuan perusahaan untuk membayar utang-utang tersebut. Rasio Solvabilitas yang digunakan adalah Debt To Equity Ratio yang menunjukan kemampuan perusahaan dalam memenuhi total hutang berdasarkan total modal sendiri. Rasio Aktivitas yang digunakan adalah Total Asset Turnover merupakan rasio untuk mengetahui perputaran aktiva dalam suatu periode tertentu, semakin cepat perputaran aktiva maka semakin baik bagi perusahaan. Begitu juga sebaliknya apabila perputaran aktiva lambat ini menandakan perusahaan mengalami hambatan. Sedangkan rasio yang menjadi tolak ukur untuk kinerja keuangan yaitu Rasio Profitabilitas dengan menggunakan Return On Asset yang merupakan rasio untuk mengukur efektivitas perusahaan di dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan total aktiva yang dimilikinya. ROA merupakan rasio antara laba sesudah pajak atau net profit after tax terhadap total asset. Semakin besar ROA yang diperoleh, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai oleh perusahaan dan semakin baik pula posisi perusahaan tersebut dari segi penggunaan asset. Perusahaan Semen merupakan perusahaan yang berskala besar dimana tiaptiap perusahaan saling bersaing secara sehat dalam mendapatkan laba usahanya. Perusahaan semen yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tentu memberikan laporan keuangannya dimana fungsi dari laporan keuangan tersebut untuk melihat informasi tentang prestasi perusahaan yang disajikan melalui pengukuran laba dan komponennya. Untuk memperoleh laba yang diinginkan, perusahaan harus mengoptimalkan kegiatan operasionalnya. Kegiatan operasional

4 ini dapat terlaksana jika perusahaan mampu mengelola sumber dayanya dengan baik. Masalah yang kerap dihadapi oleh perusahaan semen adalah harga batu bara yang tidak menentu. Industri semen menggunakan batu bara untuk membakar bahan bakunya. Meningkatnya harga batu bara tersebut mengakibatkan biaya produksi meningkat. Namun kenaikan biaya produksi itu belum tentu akan menyebabkan kenaikan harga semen karena persaingan perusahaan yang sangat ketat sehingga dengan naiknya harga semen dikhawatirkan pasar akan direbut oleh pesaing. Tabel 1.1 Return On Asset Pada Perusahaan Semen Periode 2008-2011 Perusahaan Tahun 2008 2009 2010 2011 SMCB 3,95% 17,85% 11,00% 14,00% INTP 20,67% 28,59% 27,68% 25,94% SMGR 33,85% 35,94% 30,35% 25,89% Sumber : Pojok Bursa Universitas Widyatama Berdasarkan tabel 1.1 dapat dilihat kemampuan dari masing-masing perusahaan dalam menghasilkan pendapatan berdasarkan total aktiva yang dimilikinya (ROA) mengalami fluktuasi. Pada tahun 2008-2010 ROA terendah adalah SMCB dan ROA tertinggi adalah SMGR, pada tahun 2011 ROA terendah SMCB dan ROA tertinggi adalah INTP. Hal ini di akibatkan karena perusahaan

5 tertekan dengan meningkatnya harga batu bara maka perusahaan harus mengeluarkan biaya produksi lebih tinggi tetapi dengan harga jual yang tidak ikut meningkat maka laba yang dihasilkanpun rendah. Untuk menghadapi persaingan perusahaan harus menunjukan kinerja usaha yang baik agar tidak menyebabkan ketidakpastian pemegang saham dan kreditur terhadap kinerja keuangan perusahaan dalam menanamkan investasinya di perusahaan tersebut. Oleh karena itu diperlukan analisis rasio likuiditas, solvabilitas, aktivitas, dan profitabilitas untuk melihat seberapa optimal perusahaan dapat memanfaatkan aktivanya terutama dalam menghasilkan laba. Atas dasar uraian diatas, penulis merasa tertarik untuk mengetahui lebih jauh tentang : Pengaruh Tingkat Likuiditas, Tingkat Solvabilitas, dan Tingkat Aktivitas Terhadap Kinerja Keuangan Pada Industri Semen Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2008-2011 1.2 Identifikasi Masalah Seperti yang telah dijelaskan pada latar belakang bahwa analisis rasio likuiditas, solvabilitas, aktivitas, dan return on asset dapat diprediksikan untuk mengukur seberapa optimal perusahaan memanfaatkan aset-aset keuangan dengan baik terutama dalam menghasilkan laba. Berikut adalah masalah yang diidentifikasikan :

6 1. Bagaimana perkembangan tingkat likuiditas, tingkat solvabilitas, dan tingkat aktivitas di industri semen periode 2008-2011. 2. Bagaimana perkembangan kinerja keuangan perusahaan di industri semen periode 2008-2011. 3. Bagaimana pengaruh tingkat likuiditas, tingkat solvabilitas, dan tingkat aktivitas terhadap kinerja keuangan perusahaan secara parsial dan simultan di industri semen periode 2008-2011. 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang dan identifikasi di atas, penelitian ini bertujuan untuk : 1. Mengetahui bagaimana perkembangan tingkat likuiditas, tingkat solvabilitas, dan tingkat aktivitas di industri semen periode 2008-2011. 2. Mengetahui bagaimana perekembangan kinerja keuangan perusahaan di industri semen periode 2008-2011. 3. Mengetahui bagaimana pengaruh tingkat likuiditas, tingkat solvabilitas, dan tingkat aktivitas terhadap kinerja keuangan perusahaan secara simultan dan parsial di industri semen periode 2008-2011. 1.4 Kegunaan Penelitian 1. Bagi Perusahaan Perusahaan ini diharapkan dapat memberikan data dan informasi yang mungkin bermanfaat bagi perusahaan dalam menjalankan aktivitas

7 perusahaan. Dan dapat menjadi bahan masukan bagi pimpinan perusahaan dalam pengambilan keputusan dimasa depan yang lebih efektif yang akan mendukung peningkatan kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba. 2. Bagi Pihak Lain Sebagai bahan referensi bagi pihak yang akan melakukan penelitian lebih lanjut serta sebagai sumber informasi bagi pihak yang memerlukan seperti para calon investor, dan kreditur. 3. Bagi Penulis Menambah pengetahuan mengenai hubungan antara tingkat likuiditas, tingkat aktivitas, dan tingkat profitabilitas dengan kinerja keuangan. 1.5 Kerangka Pemikiran Laporan Keuangan merupakan aspek yang sangat penting dalam penilaian kinerja keuangan suatu perusahaan. Melalui laporan keuangan dapat diperoleh informasi sehubungan dengan posisi keuangan, serta hasil-hasil yang telah dicapai oleh perusahaan. Informasi tersebut sangat dibutuhkan bagi pihak-pihak yang berkepentingan dengan eksistensi suatu perusahaan. Pihak-pihak tersebut dapat dibedakan menjadi dua, yaitu : pihak ekstern dan pihak intern. Kinerja keuangan perusahaan yang baik sangat dibutuhkan perusahaan untuk dapat bersaing dengan perusahaan lain. Oleh karena itu sangat penting untuk lebih mendalami studi mengenai kinerja keuangan perusahaan. Return On Asset merupakan salah satu indikator untuk mengukur kinerja keuangan

8 perusahaan dan merupakan rasio profitabilitas yang digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan di dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan total aktiva yang dimilikinya. Semakin kecil rasio ini maka akan semakin kurang baik, demikian juga sebaliknya. Artinya rasio ini digunakan untuk mengukur efektivitas dari keseluruhan laba operasi (Kasmir, 2008 : 202). Untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya dapat dilihat dari tingkat likuiditas perusahaan melalui current ratio. Current ratio bertujuan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Semakin tinggi current ratio suatu perusahaan berarti semakin kecil resiko kegagalan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Akibatnya resiko yang akan ditanggung pemegang saham juga semakin kecil. Nilai current ratio yang tinggi dari suatu perusahaan akan mengurangi ketidakpastian bagi investor, namun semakin tinggi nilai current ratio tersebut dapat mengindikasikan akan adanya dana yang menganggur sehingga akan mengurangi tingkat profitabilitas perusahaan, akibatnya return on asset juga semakin kecil. Dengan demikian semakin besar nilai current asset maka nilai return on asset akan semakin kecil. (Horne dan Wachowicz, 2009) menyatakan bahwa profitabilitas berbanding terbalik dengan likuiditas. Semakin besar dana yang ditempatkan untuk memenuhi likuiditas perusahaan, maka perusahaan dapat kehilangan kesempatan untuk mendapatkan tambahan dana karena dana yang dimiliki tidak menghasilkan keuntungan. Rasio solvabilitas yang digunakan adalah Debt To Equity Ratio untuk mengukur sejauh mana perusahaan menggunakan pendanaan melalui utang.

9 Perusahaan-perusahaan yang memiliki rasio utang relatif tinggi, akan memiliki ekspektasi pengembalian yang juga lebih tinggi ketika perekonomian sedang berada dalam keadaan normal, namun memiliki risiko kerugian ketika ekonomi mengalami resesi. Oleh sebab itu, keputusan akan penggunaan utang mengharuskan perusahaan menyeimbangkan tingkat ekspektasi pengembalian yang lebih tinggi dengan risiko yang meningkat (Bringham & Houston, 2006). Leverage berarti penggunaan biaya tetap dalam usaha untuk meningkatkan profitabilitas (Van Horne, 2005). Total asset turnover merupakan rasio antara penjualan dengan total aktiva yang mengukur efisiensi penggunaan aktiva secara keseluruhan. Apabila rasio rendah itu mengindikasikan bahwa perusahaan tidak beroperasi pada volume yang memadai bagi kapasitas investasinya. Rasio ini menunjukan efektivitas penggunaan seluruh harta perusahaan dalam rangka menghasilkan penjualan atau menggambarkan berapa rupiah penjualan bersih yang dapat dihasilkan oleh setiap rupiah yang diinvestasikan dalam bentuk harta perusahaan. Kalau perputarannya lambat, menunjukan bahwa aktiva yang dimiliki terlalu besar dibandingkan dengan kemampuan untuk menjual (Sawir, 2000 : 17). Rasio putaran aktiva (total asset turnover) mengukur efisiensi sebuah perusahaan dalam memakai aktivanya untuk menghasilkan penjualan. Sedangkan pada pengertian lainnya, total asset turnover merupakan ukuran keseluruhan perputaran seluruh aset. Rasio ini cukup sering digunakan karena cakupannya yang menyeluruh. Tanpa memandang jenis usaha, rasio ini dapat menggambarkan sampai sebarapa baik dukungan seluruh aset untuk memperoleh penjualan (Prihadi, 2011 : 127-128)

10 Tabel 1.2 Penelitian Sebelumnya No Nama Peneliti Judul Jurnal Variabel yang digunakan Hasil Penelitian 1. Desfita Sari, Pengaruh Total Total Asset Total asset turnover dan profit Muchtar Asset Turnover Turnover, margin secara parsial Mariso, dan dan Profit Profit Margin, berpengaruh signifikan positif Sjahruddin (2010) Margin Terhadap Return On asset dan Return On Asset terhadap return on asset. Pada Perusahaan Farmasi Yang Listing Di BEI 2. Fitri Linda Pengaruh Current Ratio, Current ratio berpengaruh Rahmawati Current Ratio, Inventory negatif terhadap ROA, (2009) Inventory Turnover, Debt inventory turnover Turnover, dan Equity Ratio, berpengaruh positif Debt To dan Return On terhadap ROA, dan debt Equity Ratio Asset equity ratio berpengaruh Terhadap negatif terhadap ROA. Return On Asset Pada

11 Perusahaan Food And Beverage Yang Listing Di BEI 3. Amalendu Financial Current Ratio, Adanya pengaruh negatif Bhunia Performance Liquid Ratio, current ratio terhadap ROA (2010) Of Indian Debt To Equity dan adanya pengaruh Pharmaceutical Ratio, negatif debt to equity ratio Industry A- Inventory terhadap ROA. Case Study Turnover, Interest Coverage Ratio, Debt Turnover Ratio, Net To Total Asset Ratio, dan Return On Asset 4 Martha Reny Analisis Current Ratio, DER berpengaruh positif Banjau Pengaruh CR, DER, TAT, signifikan terhadap ROA, (2012) Perputaran ROA sedangkan CR dan TAT

12 Aktiva dan Rasio tidak berpengaruh terhadap ROA Leverage terhadap ROA Pada Perusahaan Ritel Yang Terdaftar di BEI Periode 2006-2010 Berdasarkan hasil penelitian terdahulu, Fitri Linda Rahmawati dan Amalendu Bhunia menyatakan bahwa Current Ratio dan Debt To Equity Ratio berpengaruh negatif terhadap ROA. Current Ratio negatif hal ini sesuai dengan teori Horne dan Wachowicz (2009) yang menyatakan bahwa profitabilitas berbanding terbalik dengan likuiditas. Semakin besar dana yang ditempatkan untuk memenuhi likuiditas perusahaan, maka perusahaan dapat kehilangan kesempatan untuk mendapatkan tambahan dana karena dana yang dimiliki tidak menghasilkan keuntungan. Sedangkan Debt To Total Equity berpengaruh negatif hal ini berarti bahwa apabila debt to equity ratio mengalami kenaikan maka akan menurunkan jumlah ROA, begitu juga sebaliknya. Ini mengindikasikan bahwa hutang berbanding terbalik dengan ROA. Pada saat debt equity ratio rendah, hutang rendah maka meningkatkan profit karena perusahaan tidak harus

13 menanggung beban bunga dan menanggung resiko financial distress. Hasil penelitian Desfita Sari, Muchtar Mariso, dan Sjahruddin menyatakan bahwa Total Asset Turnover berpengaruh signifikan positif terhadap ROA karena semakin tinggi total asset turnover maka ROA akan meningkat juga. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari variabel dependen yaitu Return On Asset (ROA) dan variabel independen yaitu Current Ratio, Debt Equity Ratio, dan Total Asset Turnover. Berdasarkan landasan teori, dan hasil penelitian sebelumnya maka untuk merumuskan hipotesis, berikut menyajikan bagan kerangka pemikiran dan paradigma penelitian :

14 Gambar 1.1 Bagan Kerangka Pemikiran Perusahaan Semen Yang Listing Di BEI Laporan Keuangan Analisis Rasio Rasio Likuiditas Current Ratio Rasio Solvabilitas Debt Equity Ratio Kinerja Keuangan Perusahaan (ROA) Rasio Aktivitas Total Asset Turnover Sumber : Desfita Sari, Muchtar Mariso, dan Sjahruddin (2010), Fitri Linda Rahmawati (2009), Amalendu Bhunia (2010), dan Martha Reny Banjau (2012) Keterangan : = Diteliti = Tidak Diteliti

15 Gambar 1.2 Paradigma Penelitian Rasio Likuiditas (Current Ratio) X 1 Rasio Solvabilitas (Debt Equity Ratio) Kinerja Keuangan Perusahaan (ROA) X 2 Rasio Aktivitas (Total Asset Turnover) X 3 Berdasarkan pada berbagai penelitian sebelumnya dan kerangka pemikiran diatas, maka penulis dapat mengambil suatu hipotesis yang menyatakan: Tingkat likuiditas, Tingkat Solvabilitas, dan Tingkat Aktivitas memiliki pengaruh secara signifikan terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan

16 1.6 Metode Penelitian Metode Penelitian menurut Hasan (2004 : 4) adalah sebagai berikut : Penyaluran rasa ingin tahu manusia terhadap sesuatu masalah dengan perlakuantertentu (seperti memeriksa, mengusut, menelaah, dan mempelajari secara cermat dan sungguh-sungguh) sehingga diperoleh sesuatu (seperti mencapai kebenaran memperoleh jawaban atas masalah, pengembangan ilmu pengetahuan, dan sebagainya). Metode yang digunakan dalam melakukan penelitian ini yaitu dengan metode deskriptif dan metode verifikatif. Dimana pengertian metode deskriptif yaitu suatu penulisan yang menggambarkan keadaan yang sebenarnya tentang objek yang diteliti, menurut keadaan yang sebenarnya pada saat penelitian langsung. Pengertian metode deskriptif menurut Sugiyono (2009 : 21) adalah sebagai berikut : Metode Penelitian adalah metode yang digunakan untuk menggambarkan atau menganalisis suatu hasil penelitian tetapi tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas. Sedangkan menurut Mashuri (2008 : 45) pengertian Metode Verifikatif adalah sebagai berikut : Metode Verifikatif memeriksa benar atau tidaknya apabila dijelaskan untuk menguji suatu cara dengan mengatasi masalah yang serupa dengan kehidupan.

17 Penelitian ini dimaksudkan untuk menguji hipotesis dengan menggunakan perhitungan variable. Penelitian ini digunakan untuk menguji pengaruh variable X terhadap Y yang diteliti. Verifikatif berarti menguji teori dengan pengujian suatu hipotesis apakah diterima atau ditolak. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini melalui riset kepustakaan yaitu penelitian dengan cara pengumpulan bahan-bahan dari berbagai sumber untuk mendapatkan data sekunder yang diperoleh dengan membaca, mempelajari literatur-literatur yang berhubungan dengan topik pembahasan untuk memperoleh dasar teoritis, catatan kuliah, dan sumber-sumber lain yang relevan. 1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian Data penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari Pojok Bursa Universitas Widyatama yaitu berupa laporan keuangan. Adapun Schedule penyusunan skripsi sebagai berikut : Tabel 1.3 Schedule Penyusunan Skripsi KEGIATAN PENGUMPULAN DATA BAB I REVISI BAB 1 PENGUMPULAN TEORI BAB 2 REVISI BAB 2 PENGUMPULAN TEORI BAB 3 PENGOLAHAN DATA BAB 4 REVISI BAB 4 KESIMPULAN BAB 5 OVER ALL SIDANG SKRIPSI BULAN 1 2 3 4 I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

18