GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 103 TAHUN 2015 TENTANG

dokumen-dokumen yang mirip
MEMUTUSKAN : BAB I KETENTUAN UMUM

MEMUTUSKAN : BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

BAB II PEMBENTUKAN BAB III SUSUNAN ORGANISASI. Bagian Kesatu Balai Laboratorium Kesehatan. Bagian Kedua Balai Pelatihan Kesehatan

BAB II PEMBENTUKAN BAB III SUSUNAN ORGANISASI. Bagian Kesatu Balai Pengembangan Teknologi Tepat Guna

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 98 TAHUN 2015 TENTANG

MEMUTUSKAN : BAB I KETENTUAN UMUM

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 96 TAHUN 2015 TENTANG

MEMUTUSKAN : BAB I KETENTUAN UMUM

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 81 TAHUN 2015

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 94 TAHUN 2015 TENTANG

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 82 TAHUN 2015 TENTANG

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 83 TAHUN 2015 TENTANG

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 52 TAHUN 2015 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI INSPEKTORAT

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 53 TAHUN 2015 TENTANG

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 50 TAHUN 2015 TENTANG

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 57 TAHUN 2015 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 72 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI BANTUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BUPATI BANTUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 137 TAHUN 2016 T E N T A N G

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 80 TAHUN 2015 TENTANG

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 136 TAHUN 2016 T E N T A N G

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 30 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS TENAGA KERJA

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 99 TAHUN 2016

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 72 TAHUN 2013 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 67 Tahun : 2016

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 71 Tahun : 2016

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 99 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 49 TAHUN 2010 TENTANG

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 47 TAHUN 2010 TENTANG

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 64 TAHUN 2015 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 39 TAHUN 2009 TENTANG

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 45 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI SANGGAU PROVINSI KALIMANTAN BARAT

BERITA DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2011 NOMOR 54 PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 15-X TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 99 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA KABUPATEN SRAGEN

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 39 TAHUN 2011 T E N T A N G

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 93 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KETAHANAN PANGAN KABUPATEN SRAGEN

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 43 TAHUN 2008 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 112 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS TENAGA KERJA KABUPATEN SRAGEN

GUBERNUR KALIMANTAN UTARA

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 132 TAHUN 2016 T E N T A N G

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 50 Tahun : 2016

BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 33 TAHUN 2011 TENTANG

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA, KEPUTUSAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 100 TAHUN 2004

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 49 TAHUN 2008 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

GUBERNUR SUMATERA BARAT

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 66 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 92 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN SRAGEN

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL. Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bantul. Pembentukan, Unit Pelaksana Teknis, laboratorium lingkungan hidup.

PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2005 TENTANG

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 42 TAHUN 2008 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 96 TAHUN 2016

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL. Bagian Organisasi Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul. Pembentukan, Unit Pelaksana Teknis, Metrologi, Dinas

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 61 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 106 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS ARSIP DAN PERPUSTAKAAN KABUPATEN SRAGEN

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI KULON PROGO DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 82 TAHUN 2016 TENTANG

Transkripsi:

SALINAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 103 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATAKERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS PADA DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA, Menimbang Mengingat : bahwa untuk melaksanakan ketentuan dalam Pasal 94 ayat (3) Peraturan Daerah Istimewa Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 3 Tahun 2015 tentang Kelembagaan Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta, perlu menetapkan Peraturan Gubernur tentang Pembentukan, Susunan Organisasi, Uraian Tugas dan Fungsi serta Tatakerja Unit Pelaksana Teknis pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi; : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah Istimewa Jogjakarta (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 1950 Nomor 3) sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1955 tentang Perubahan Undang-Undang Nomor 3 Jo. Nomor 19 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah Istimewa Jogjakarta (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1955 Nomor 43, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 827); 3. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2012 tentang Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 170, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5339); 4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

5. Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 1950 tentang Berlakunya Undang-Undang Nomor 2, 3, 10 dan 11 Tahun 1950 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 1950 Nomor 58); 6. Peraturan Daerah Istimewa Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 1 Tahun 2013 tentang Kewenangan Dalam Urusan Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta (Lembaran Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2013 Nomor 9, Tambahan Lembaran Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 9) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Istimewa Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 1 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Istimewa Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 1 Tahun 2013 tentang Kewenangan Dalam Urusan Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta (Lembaran Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2015 Nomor 3, Tambahan Lembaran Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 3); 7. Peraturan Daerah Istimewa Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 3 Tahun 2015 tentang Kelembagaan Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta (Lembaran Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2015 Nomor 7, Tambahan Lembaran Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 7); MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATAKERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS PADA DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Gubernur ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Daerah Istimewa Yogyakarta. 2. Daerah Istimewa Yogyakarta, selanjutnya disingkat DIY, adalah daerah provinsi yang mempunyai keistimewaan dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia. 3. Pemerintah Daerah DIY yang selanjutnya disebut Pemerintah Daerah adalah Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta dan perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah. 4. Gubernur DIY, selanjutnya disebut Gubernur adalah Kepala Daerah DIY yang karena jabatannya juga berkedudukan sebagai wakil Pemerintah. 5. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta. 6. Dinas adalah Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Daerah Istimewa Yogyakarta.

7. Unit Pelaksana Teknis yang selanjutnya disingkat UPT adalah Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Daerah Istimewa Yogyakarta. 8. Peraturan Gubernur adalah Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta. BAB II PEMBENTUKAN Pasal 2 (1) Dengan Peraturan Gubernur ini dibentuk UPT pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, terdiri dari : a. Balai Latihan Kerja dan Pengembangan Produktivitas; dan b. Balai Hiperkes dan Keselamatan Kerja. (2) Bagan struktur organisasi masing-masing UPT sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisah dari Peraturan Gubernur ini. BAB III SUSUNAN ORGANISASI Bagian Kesatu Balai Latihan Kerja dan Pengembangan Produktivitas Pasal 3 Balai Latihan Kerja dan Pengembangan Produktivitas, terdiri dari: 1. Kepala Balai; 2. Subbagian Tata Usaha; 3. Seksi Pelatihan Kerja; 4. Seksi Pengembangan Produktivitas; dan 5. Kelompok Jabatan Fungsional. Bagian Kedua Balai Hiperkes dan Keselamatan Kerja Pasal 4 Balai Hiperkes dan Keselamatan Kerja terdiri dari: 1. Kepala Balai; 2. Subbagian Tata Usaha; 3. Seksi Keselamatan dan Lingkungan Kerja; 4. Seksi Pelatihan dan Kesehatan Kerja; dan 5. Kelompok Jabatan Fungsional.

BAB IV URAIAN TUGAS DAN FUNGSI Bagian Kesatu Balai Latihan Kerja dan Pengembangan Produktivitas Pasal 5 (1) Balai Latihan Kerja dan Pengembangan Produktivitas mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dinas sebagai pelaksana teknis operasional di bidang pelatihan kerja, manajemen, pengukuran dan pengembangan produktivitas tenaga kerja. (2) Untuk melaksanaan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Balai Latihan Kerja dan Pengembangan Produktivitas mempunyai fungsi : a. penyusunan program kerja Balai; b. penyelenggaraan pelatihan keterampilan tenaga kerja berdasarkan tingkat keahlian; c. penyelenggaraan pelatihan di bidang tertentu sesuai job order dari pengguna tenaga kerja; d. penyelenggaraan pelatihan institusional, non institusional dan perekayasaan perkembangan teknologi; e. penyelenggaraan pelatihan manajemen produktivitas; f. penyelenggaraan pelatihan kewirausahaan, gugus kendali mutu dan pengembangan bakat; g. pembinaan desa produktif; h. pelaksanaan pengukuran produktivitas; i. pelaksanaan pengembangan produktivitas; j. pelaksanaan klinik produktivitas; k. pelaksanaan kerjasama pelatihan; l. pelaksanaan pemasaran pelatihan; m. pelaksanaan ketatausahaan; n. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan penyusunan laporan program Balai; dan o. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas Pasal 6 (1) Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan kearsipan, keuangan, kepegawaian, pengelolaan barang, kerumahtanggaan, kehumasan, kepustakaan, penyusunan program dan laporan kinerja. (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Subbagian Tata Usaha mempunyai fungsi : a. penyusunan program kerja Subbagian Tata Usaha; b. penyusunan program kerja Balai; c. pengelolaan kearsipan; d. pengelolaan keuangan; e. pengelolaan kepegawaian;

f. pelaksanaan kegiatan kerumahtanggaan; g. pengelolaan barang; h. pelaksanaan kehumasan; i. pengelolaan kepustakaan; j. pengelolaan data, pelayanan informasi dan pengembangan sistem informasi; k. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan penyusunan laporan program Balai; l. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan penyusunan laporan program Subbagian Tata Usaha; dan m. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas Pasal 7 (1) Seksi Pelatihan Kerja mempunyai tugas menyusun program pelatihan, memasarkan pelatihan, menyelenggarakan pelatihan dan uji kompetensi, melaksanakan sertifikasi, melaksanakan evaluasi program dan pelaporan. (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Seksi Pelatihan Kerja mempunyai fungsi : a. penyusunan program kerja Seksi Pelatihan Kerja; b. penyusunan jadwal pelatihan dan praktek kerja lapangan; c. penyiapan sarana dan prasarana penyelenggaraan pelatihan; d. pelaksanaan pelatihan dan pembelajaran; e. pelaksanaan uji kompetensi; f. pelaksanaan pemasaran program pelatihan dan lulusan melalui On The Job Training (OJT); g. pelaksanaan kerjasama pelatihan; h. pelaksanaan sertifikasi keterampilan; i. pelaksanaan evaluasi program pelatihan; j. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan penyusunan laporan kegiatan Seksi Pelatihan Kerja; dan k. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas Pasal 8 (1) Seksi Pengembangan Produktivitas mempunyai tugas menyusun program dan melaksanakan pelatihan manajemen dan produktivitas, menyiapkan sertifikat, melaksanakan evaluasi program dan laporan. (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Seksi Pengembangan Produktivitas mempunyai fungsi : a. penyusunan program kerja Seksi Pengembangan Produktivitas; b. penyusunan rencana kegiatan pelatihan; c. penyiapan sarana dan prasarana penyelenggaraan pelatihan; d. pelaksanaan pembelajaran, pelatihan dan On The Job Training (OJT);

e. pelayanan konsultasi manajemen produktivitas di perusahaan; f. pelaksanaan pembinaan perbaikan produktivitas di perusahaan; g. pengembangan dan pembentukan wirausaha; h. pengembangan minat bakat bekerja; i. pelaksanaan pengukuran dan evaluasi produktivitas; j. penyusunan pengembangan konsep-konsep perbaikan produktivitas; k. pembinaan dan pengembangan desa produktif; l. pelaksanaan pemasaran program pelatihan produktivitas; m. pelaksanaan kerjasama pelatihan; n. pelaksanaan sertifikasi; o. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan penyusunan laporan Seksi Pengembangan Produktivitas; dan p. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas Bagian Kedua Balai Hiperkes dan Keselamatan Kerja Pasal 9 (1) Balai Hiperkes dan Keselamatan Kerja mempunyai tugas melaksanakan teknis operasional di bidang higiene perusahaan, penyerasian antara pekerja dengan lingkungan kerja (ergonomi), kesehatan kerja, gizi kerja dan keselamatan kerja. (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Balai Hiperkes dan Keselamatan Kerja mempunyai fungsi : a. penyusunan program kerja Balai; b. pengujian higiene perusahaan, gizi kerja dan keselamatan kerja serta penyerasian antara pekerja dan lingkungan kerja (ergonomi); c. pemeriksaan kesehatan tenaga kerja; d. pelaksanaan pelatihan higiene, perusahaan kesehatan (hiperkes) dan keselamatan kerja; e. pelaksanaan promosi dan kerjasama higiene, perusahaan kesehatan (hiperkes) dan keselamatan kerja; f. pelayanan konsultasi teknik higiene, perusahaan kesehatan (hiperkes) dan keselamatan kerja; g. pengembangan, penelitian dan perekayasaan higiene, perusahaan kesehatan (hiperkes) dan keselamatan kerja; h. pelaksanaan ketatausahaan; i. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan penyusunan laporan program Balai; dan j. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas

Pasal 10 (1) Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan kearsipan, keuangan, kepegawaian, pengelolaan barang, kerumahtanggaan, kehumasan, kepustakaan, penyusunan program dan laporan kinerja. (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Subbagian Tata Usaha mempunyai fungsi : a. penyusunan program kerja Subbagian Tata Usaha; b. penyusunan program kerja Balai; c. pengelolaan kearsipan; d. pengelolaan keuangan; e. pengelolaan kepegawaian; f. pelaksanaan kegiatan kerumahtanggaan; g. pengelolaan barang; h. pelaksanaan kehumasan; i. pengelolaan kepustakaan; j. pengelolaan data, pelayanan informasi dan pengembangan sistem informasi k. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan penyusunan laporan program Balai; l. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan penyusunan laporan kegiatan Subbagian Tata Usaha; dan m. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas Pasal 11 (1) Seksi Keselamatan dan Lingkungan Kerja mempunyai tugas melaksanakan pengujian higiene perusahaan, gizi kerja, keselamatan kerja, penyerasian antara pekerja dan lingkungan kerja (ergonomi), pelayanan konsultasi teknis higiene, perusahaan kesehatan (hiperkes) dan keselamatan kerja. (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Seksi Keselamatan dan Lingkungan Kerja mempunyai fungsi : a. penyusunan program kerja Seksi Keselamatan dan Lingkungan Kerja; b. penyiapan bahan dan peralatan dalam pelayanan pengujian higiene perusahaan, gizi kerja, keselamatan kerja, penyerasian antara pekerja dan lingkungan kerja (ergonomi); c. pemberian bantuan teknis pengujian higiene, perusahaan kesehatan (hiperkes) dan keselamatan kerja; d. penyiapan bahan kerjasama teknis dan promosi pengujian higiene, perusahaan kesehatan (hiperkes) dan keselamatan kerja; e. pelaksanaan pengujian higiene, perusahaan kesehatan (hiperkes) dan keselamatan kerja; f. pemantauan penerapan hasil pengujian higiene, perusahaan kesehatan (hiperkes) dan keselamatan kerja; g. pengembangan metode pengujian dan analisa dalam bidang higiene, perusahaan kesehatan (hiperkes) dan keselamatan kerja;

h. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan penyusunan laporan kegiatan Seksi Keselamatan dan Lingkungan Kerja; dan i. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas Pasal 12 (1) Seksi Pelatihan dan Kesehatan Kerja mempunyai tugas di bidang pelatihan higiene perusahaan, lingkungan kerja (ergonomi), kesehatan kerja dan pemeriksaaan kesehatan kerja. (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Seksi Pelatihan dan Kesehatan Kerja mempunyai fungsi : a. penyusunan program kerja Seksi Pelatihan dan Kesehatan Kerja; b. pelaksanaan pelatihan higiene, perusahaan kesehatan (hiperkes) dan keselamatan kerja; c. pelaksanaan penyuluhan higiene, perusahaan kesehatan (hiperkes) dan keselamatan kerja; d. pelaksanaan promosi dan kerjasama pelatihan higiene, perusahaan kesehatan (hiperkes) dan keselamatan kerja; e. pengembangan metode, tehnik dan pengkajian pelatihan higiene, perusahaan kesehatan (hiperkes) dan keselamatan kerja; f. penyiapan kurikulum dan silabus pelatihan higiene, perusahaan kesehatan (hiperkes) dan keselamatan kerja; g. pemeriksaan kesehatan tenaga kerja; h. fasilitasi dan sertifikasi higiene, perusahaan kesehatan (hiperkes) dan keselamatan kerja; i. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan penyusunan laporan kegiatan Seksi Pelatihan dan Kesehatan Kerja; dan j. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas BAB V KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL Pasal 13 (1) Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan kegiatan teknis di bidang keahliannya masing-masing. (2) Kelompok Jabatan Fungsional dapat dibagi-bagi dalam subkelompok sesuai dengan kebutuhan dan keahliannya masing-masing dan dikoordinasikan oleh seorang tenaga fungsional senior. (3) Pejabat Fungsional dalam melaksanakan tugasnya bertanggungjawab kepada Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi melalui Kepala UPT. (4) Kebutuhan jabatan fungsional ditentukan berdasarkan sifat, jenis dan beban kerja. (5) Pembinaan terhadap tenaga fungsional dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

BAB VI TATAKERJA Pasal 14 (1) Dalam melaksanakan tugas setiap Kepala UPT, Kepala Subbagian Tata Usaha, Kepala Seksi dan kelompok jabatan fungsional wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi sesuai dengan tugas masingmasing. (2) Kepala UPT, Kepala Subbagian Tata Usaha dan Kepala Seksi wajib mengawasi bawahannya masing-masing dan bila terjadi penyimpangan agar mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. (3) Kepala UPT, Kepala Subbagian Tata Usaha dan Kepala Seksi bertanggung jawab memimpin dan mengkoordinasikan bawahan masing-masing dan memberikan bimbingan serta petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahannya. (4) Kepala UPT, Kepala Subbagian Tata Usaha dan Kepala Seksi wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk dan bertanggung jawab kepada atasan masing-masing dan menyiapkan laporan berkala tepat pada waktunya. (5) Setiap laporan yang diterima oleh Kepala UPT, Kepala Subbagian Tata Usaha dan Kepala Seksi dari bawahannya wajib diolah dan dipergunakan sebagai bahan untuk penyusunan laporan lebih lanjut dan untuk memberikan petunjuk kepada bawahan. (6) Dalam rangka pemberian bimbingan kepada bawahan masing-masing, setiap Kepala UPT, Kepala Subbagian Tata Usaha dan Kepala Seksi wajib mengadakan rapat berkala. BAB VII KETENTUAN PENUTUP Pasal 15 Pada saat Peraturan Gubernur ini mulai berlaku: a. Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 36 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tatakerja Unit Pelaksana Teknis Dinas dan Unit Pelaksana Teknis Lembaga Teknis Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (Berita Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2008 Nomor 37); b. Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 40 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 36 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tatakerja Unit Pelaksana Teknis Dinas dan Unit Pelaksana Teknis Lembaga Teknis Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (Berita Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2010 Nomor 40); c. Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 15 Tahun 2012 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 36 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tatakerja Unit Pelaksana Teknis Dinas dan Unit Pelaksana Teknis Lembaga Teknis Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (Berita Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2012 Nomor 15);

d. Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 50 Tahun 2012 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 36 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tatakerja Unit Pelaksana Teknis Dinas dan Unit Pelaksana Teknis Lembaga Teknis Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (Berita Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2012 Nomor 50); e. Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 6 Tahun 2013 tentang Perubahan Keempat Atas Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 36 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tatakerja Unit Pelaksana Teknis Dinas dan Unit Pelaksana Teknis Lembaga Teknis Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (Berita Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2013 Nomor 6); dan f. Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 82 Tahun 2014 tentang Perubahan Kelima Atas Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 36 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tatakerja Unit Pelaksana Teknis Dinas dan Unit Pelaksana Teknis Lembaga Teknis Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (Berita Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2014 Nomor 82); dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Pasal 16 Peraturan Gubernur ini mulai berlaku pada tanggal 2 Januari 2016. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Gubernur ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta. Diundangkan di Yogyakarta pada tanggal 23 Oktober 2015 SEKRETARIS DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA, ttd ICHSANURI Ditetapkan di Yogyakarta pada tanggal 23 Oktober 2015 GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA, ttd HAMENGKU BUWONO X BERITA DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN 2015 NOMOR 105 Salinan Sesuai Dengan Aslinya KEPALA BIRO HUKUM, DEWO ISNU BROTO I.S. Pembina Tingkat I (IV/b) NIP. 19640714 199102 1 001

LAMPIRAN PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 103 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATAKERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS PADA DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI 1. BAGAN STRUKTUR ORGANISASI BALAI LATIHAN KERJA DAN PENGEMBANGAN PRODUKTIVITAS KEPALA BALAI KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL SUBBAGIAN TATA USAHA SEKSI PELATIHAN KERJA SEKSI PENGEMBANGAN PRODUKTIVITAS 2. BAGAN STRUKTUR ORGANISASI BALAI HIPERKES DAN KESELAMATAN KERJA KEPALA BALAI KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL SUBBAGIAN TATA USAHA SEKSI KESELAMATAN DAN LINGKUNGAN KERJA Salinan Sesuai Dengan Aslinya KEPALA BIRO HUKUM, SEKSI PELATIHAN DAN KESEHATAN KERJA GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA, ttd HAMENGKU BUWONO X DEWO ISNU BROTO I.S. Pembina Tingkat I (IV/b) NIP. 19640714 199102 1 001