BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan cabang olahraga yang didalami.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. melalui pembinaan di usia dini baik dari kemapuan tehnik taktik dan strategi serta

BAB I PENDAHULUAN. apabila kondisi fisik baik, maka ia akan cepat menguasai teknik-teknik gerakan

BAB I PENDAHULUAN. apabila kondisi fisik baik, maka ia akan cepat menguasai teknik-teknik gerakan

BAB I PENDAHULUAN. 1. Kihon (gerakan dasar) yang mencakup antara lain : a) Dachi (kudakuda) b) Uke (Tangkisan) c) Tsuki (pukulan) d) Geri (tendangan)

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan melalui pembinaan di usia dini baik dari kemampuan tehnik taktik dan

BAB I PENDAHULUAN. secara bebas memilih aktivitas cabang olahraga sesuai dengan minatnya.

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan diri dari serangan luar. Oleh karena itu manusia perlu beladiri

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga merupakan sebuah aktivitas fisik yang mana tujuan berolahraga

I. PENDAHULUAN. usaha yang dapat mendorong membangkitkan, mengembangkan dan membina

BAB I PENDAHULUAN. Karate merupakan olahraga bela diri yang mempunyai ciri khas yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan melalui pembinaan di usia dini baik dari kemampuan teknik taktik dan

Olahraga Karate Indonesia ) yang beranggotakan pengurus pengurus karate. FORKI

BAB I PENDAHULUAN. kedalam kesadaran di seluruh dunia serta perkembangan kebudayaan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. fisik karena kemampuan kondisi fisik yang prima sangat menentukan tinggi

BAB I PENDAHULUAN. gerak yang dipertandingkan yaitu kata dan kumite. Menurut Nakayama

BAB I PENDAHULUAN. terarah dan berkesinambungan. Karate adalah satu dari sekian banyak olahraga

meningkatkan prestasi dalam pertandingan kumite dan kata. Kata adalah jurus

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dimana banyak manfaat olahraga yang dirasakan secara langsung oleh

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan teknik, taktik, strategi, mental dan melalui pendekatan ilmiah. diletakkan di atas garisan belakang tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga menjadi suatu kebutuhan hidup masyarakat di zaman modern

BAB I PENDAHULUAN. ada dua yaitu, Kumite dan Kata. Kumite adalah nomor yang mempertandingkan

HUBUNGAN ANTARA DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI, KELENTUKAN PINGGUL DAN KESEIMBANGAN TERHADAP DAYA LEDAK TENDANGAN JODAN MAWASHI GERI.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga semakin digemari semua lapisan masyarakat, bahkan olahraga

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini permainan hockey sudah menyebar luas di Indonesia dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

2015 KONTRIBUSI PANJANG TUNGKAI DAN FLEKSIBILITAS SENDI PANGGUL TERHADAP HASIL TENDANGAN USHIRO GERI DALAM KARATE

BAB I PENDAHULUAN. Pencapaian prestasi maksimal seorang atlet harus memeliki kemampuan

BAB I PENDAHULUAN (Nakayama, 1966). Karate berasal dari dua huruf Kanji; kara berarti kosong,

I N K A I KRITERIA PENILAIAN. KYU 8 KYU 7 (Ke KUNING) KIHON :

BAB I PENDAHULUAN. menjadi status sosial dalam beberapa komunitas. Karate juga merupakan suatu

BAB I PENDAHULUAN. olahraga prestasi yang dipertandingkan baik di tingkat nasional maupun

BAB I PENDAHULUAN. Games, Asian Beach Game, dan Kejuaraan Dunia, Gerakan dasar pencak silat

BAB I PENDAHULUAN. salah satu cabang olahraga yang berpotensi menyumbangkan medali di setiap

sama maka diadakan babak tambahan untuk menentukan pemenang.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

HUBUNGAN POWER OTOT TUNGKAI TERHADAP KECEPATAN MAWASHI GERY CHUDAN PADA KARATEKA DOJO CAPITAL KARATE CLUB TAHUN Rahman Situmeang.

BAB I PENDAHULUAN. pembuktian bahwa pada jaman itu Taekwondo berafialiasi ke ITF (International

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Cabang olahraga beladiri, khususnya karate yang berasal dari Jepang sangat

2015 DAMPAK LATIHAN KELINCAHAN TERHADAP PENINGKATKAN SERANGAN TENDANGAN TEKNIK MAWASHI GERI PADA CABANG OLAHRAGA KARATE

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Olah Raga Karate adalah salah satu cabang olah raga bela diri yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Wushu di Indonesia yang sebelumnya dikenal dengan nama Kuntauw dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga merupakan sebuah aktivitas fisik yang memiliki aspek yang

KONTRIBUSI LATIHAN BACK-UP

BAB I PENDAHULUAN. Gulat adalah olahraga beladiri yang memiliki ciri khas tersendiri, baik dari segi

PROPOSAL KEJUARAAN DAERAH JAWA BARAT INSTITUT KARATE-DO NASIONAL PIALA KAPOLDA JAWA BARAT TAHUN

PERATURAN PERTANDINGAN CABANG OLAHRAGA KARATE DALAM RANGKA PEKAN OLAHRAGA PELAJAR SMA (POPSMA)

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia (IPSI) didirikan pada tanggal 18 Mei 1948 di Surakarta, yang di

BAB I PENDAHULUAN. Hoki adalah permainan dua tim yang masing masing tim 11 pemain

II. MAKSUD & TUJUAN A. Maksud

PENGARUH LATIHAN KARET DAN LATIHAN BEBAN TERHADAP PENINGKATAN POWER LENGAN DAN KECEPATAN PUKULAN GYAKU TSUKI CHUDAN

Anggun Lestari Tanjung

Juklak karate LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. beladiri yang beragam. Beladiri asli dan yang paling tua di Indonesia adalah

MATERI UJIAN BELADIRI POLRI -INKANAS DAN PELAKSANAANNYA.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam usaha pencapaian tujuan belajar perlu diciptakan adanya sistem

PENGARUH METODE LATIHAN DAN POWER LENGAN TERHADAP KECEPATAN PUKULAN GYAKU TSUKI CHUDAN PADA CABANG OLAHRAGA KARATE DOJO KHUSUS UNIMED

DAFTAR ISI. PERNYATAAN... i ABSTRAK... ii. KATA PENGANTAR... iii. UCAPAN TERIMA KASIH... iv. DAFTAR ISI... vii. DAFTAR TABEL... ix. DAFTAR GAMBAR...

PENGARUH METODE LATIHAN TERHADAP PENINGKATAN KECEPATAN DAN HASIL PUKULAN GYAKU TSUKI CHUDAN PADA ATLET KARATEKA PUTERA SABUK BIRU DOJO WADOKAI UNIMED

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Olahraga adalah segala kegiatan yang sistematis untuk mendorong, membina serta mengembangkan potensi jasmani,

BAB I PENDAHULUAN. kualitas fisik dan bertujuan untuk meningkatkan penampilan olahraga. Untuk itu

PEDOMAN PERTANDINGAN CABANG OLAHRAGA KARATE SISWA SEKOLAH DASAR (SD) TINGKAT NASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. sering dipertandingkan yaitu kata dan kumite. Menurut Abdul Wahid (2006: 75)

BAB III METODE PENELITIAN. Selain itu metode yang digunakan berpengaruh terhadap hasil yang diperoleh

BAB I PENDAHULUAN. jasmani setiap individu berhak secara bebas memilih aktivitas cabang olahraga

BAB I PENDAHULUAN. tersebut merupakan suatu rangkaian yang utuh, tidak dapat dipisah-pisahkan,

GENERASI UNGGULAN NUSANTARA MARET 2014 FESTIVAL BELADIRI KARATE

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dimaksud adalah passing, shooting, controlling, dan heading. Untuk memperoleh

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pandu Fauzi Fahmi, 2014 Profil Kualitas Interaksi Sosial Atlet Cabang Olahraga Beladiri

JUJUR GUNAWAN MANULLANG

Jurnal Ilmu Keolahragaan Vol. 13 (1) Januari Juni 2014: 23-33

LAMPIRAN-LAMPIRAN. 1. Kelompok usia dini : Usia 8 dan 9 tahun. Kelompok ini akan mempertandingkan : 2. Kelompok pra pemula : Usia 10 dan 11 tahun

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PANGONDIAN HOTLIBER PURBA Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Medan ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Hakekat olahraga merupakan kegiatan teknik yang mengandung sifat permainan

P R O P O S A L KEJUARAAN KARATE LEMKARI ANTAR RANTING

Kata Kunci : efektivitas, checking yeop chagi, dollyo chagi, idan dollyo chagi, taekwondo

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah latihan half squat jump dan split

DUKUNGAN SOSIAL ORANGTUA DALAM MENGIKUTSERTAKAN ANAKNYA BERLATIH DI KRAKATAU TAEKWONDO KLUB MEDAN

PROFIL VO2MAX DAN DENYUT NADI MAKSIMAL PEMAIN DIKLAT PERSIB U-21

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Gulat merupakan salah satu jenis olahraga yang tertua. Perkembangannya

I. PENDAHULUAN. Jepang yang terdiri dari dua kata yaitu kara dan te, jika disatukan dalam satu

BAB I PENDAHULUAN. gerak yang dipertandingkan yaitu kata dan kumite. Menurut Nakayama

2016 KONTRIBUSI KESEIMBANGAN, KELENTUKAN PANGGUL DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI TERHADAP HASIL TENDANGAN SABIT CABANG OLAHRAGA PENCAK SILAT

PROPOSAL KEJUARAAN KARATE

Universitss Indonesia Open Krate Championship 2016, Depok Jawa Barat - Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. gerakan badan. Jadi, olahraga berarti gerak badan atau aktivitas jasmani. Olahraga

baik dan benar. Para pemain sebaiknya berlatih dengan rutin dan penuh

BAB I PENDAHULUAN. perempuan. Khususnya atlet Taekwondo Putra junior Sibayak Club

2015 HUBUNGAN TINGKAT PEND IDIKAN PELATIH D ENGAN PERFORMA ATLET SEKOLAH SEPAK BOLA D I KOTA BAND UNG

PROPOSAL INSTITUT KARATE DO NASIONAL PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. yang telah dipelajari dari berbagai mata pelajaran. dalam pembinaan dan peningkatan olahraga khususnya cabang bolavoli.

KARATE OLIMPIADE BRAWIJAYA 2014

KEJUARAAN KARATE TEBING TINGGI OPEN CHAMPIONSHIP 2015

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang berkembang di bidang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Renang merupakan suatu aktivitas yang membutuhkan gerakan yang

TEBING TINGGI OPEN CHAMPIONSHIP 2016

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Untuk mendapatkan prestasi yang setinggi-tingginya diperlukan yang namanya usaha dan kerja keras yang latihannya sudah terencana dan terukur yang sesuai dengan cabang olahraga yang didalami. Karate adalah salah satu cabang olahraga yang dapat membentuk kesehatan fisik dan mental dalam olahraga beladiri karate, disamping itu olahraga beladiri karate adalah olahraga prestasi yang dipertandingkan baik di arena ragional maupun internasional. Dalam olahraga beladiri karate yang sering dipertandingkan adalah nomor kata dan kumite. Saat ini pertandingan karate sudah menyebar luas di Indonesia dan mengalami perkembangan yang sangat baik serta kemajuannya terlihat dari banyaknya kalangan mahasiswa (perguruan tinggi) dan pelajar (sekolah) yang menggeluti cabang ini. Di Indonesia telah banyak diadakan kejuaran karate tingkat Daerah dan Nasional mulai dari kelas kumite junior sampai dengan senior antar perguruan karate Indonesia yaitu nomor pertandingan kata (jurus) putera dan putri kumite putera dan putri. Kemajuan dan perkembangan karate yang terjadi saat ini sangatlah baik, untuk itu diharapkan agar banyak yang memberikan kontribusi dalam pengembangan, penciptaan temuan-temuan baru yang berupa bentuk-bentuk latihan yang lebih baik untuk kedepannya meliputi aspek fisik, teknik, dan taktik/ 1

2 strategi serta mental. Sehingga setiap masalah yang akan dihadapi dapat diatasi dengan terus membenahi diri, dengan cara mengembangkan, mengevaluasi dan memperbaiki dari segala sektor pendukung serta terus mencari metode dan teknik yang lebih efektif dan efesien agar dapat menghasilkan atlet yang prestasinya lebih baik dan akhirnya memperoleh atlet yang lebih berprestasi. Dalam pertandingan kumite, unsur penilaian dipengaruhi dua hal yaitu nilai dan pelanggaran. Dari buku peraturan pertandingan karate Tahun 2017 dituliskan dalam kumite, durasi pertandingan kumite adalah selama tiga menit untuk kumite putra senior (baik perorangan atau beregu). Pertandingan senior putri adalah 2 menit. Untuk U21 adalah 3 menit untuk putra dan 2 menit untuk putri. Pertandingan Cadet dan Junior adalah selama 2 menit. Dalam karate dikembangkan teknik pukulan dan tendangan hingga ke tingkat mahir yaitu tingkat dimana seorang atlet dapat bergerak melakukan pukulan dan tendangan dengan cepat dan tepat. Dalam karate tendangan merupakan salah satu teknik bisa dikatakan tidak terlalu dominan, jenis teknik tendangan karate adalah: 1. Tendangan Mae Geri Chudan, yang artinya tendangan yang paling dasar dari segala macam tendangan dalam karate dan digunakan dari semua teknik tendangan, jadi penting untuk para pemula tahu bagaimana melakukannya. Untuk memulai teknik ini kita akan mengasumsikan bahwa kita berdiri di Zenkutsu Dachi (sikap depan) saat melakuan serangan ini. Sekali lagi, titik awal berada dalam posisi Zenkutsu dachi dimana pengambilan tendangan ini mengincar sasaran ulu hati.

3 2. Tendangan Mae Geri Chudan, karate merupakan tendangan dasar dan mulai diajarkan pada karateka untuk pemula. Tendangan ini bisa digunakan untuk sasaran Chudan maupun sasaran Chudan. 3. Tendangan Mae Geri Chudan merupakan tendangan dasar mulai dijarkan pada karateka yang sudah menguasai Mae Geri Chudan. Tendangan ini bisa digunakan untuk sasaran ke ulu hati maupun sasaran rahang. Pengalaman peneliti dalam mengikuti beberapa kali pertandingan yang diikuti selama ini dapat disimpulkan bahwa, tendangan Mae Geri Chudan sudah dilaksanakan cukup baik, hanya saja dalam melakukan tendangan Mae Geri Chudan masih jarang dilakukan pada saat pertandingan kumite. Dari pengalaman tersebut peneliti melakukan pengamatan pada beberapa Dojo karate yang ada di Medan ketika peneliti mengamati jalanya latihan di Dojo mulai tingkat kadet, junior dan senior, pelatih jarang memberikan latihan tendangan Mae Geri Chudan ada pun latihan yang diberikan oleh pelatih tidak menjadi fokus latihan. Dari pengamatan tersebut peneliti menyimpulkan bahwa variasi latihan tendangan Mae Geri Chudan masih kurang di Dojo bisa juga dikatakan bentuknya masih sedikit dan monoton. Untuk memperkuat latar belakang masalah penulis juga melakukan observasi dan wawancara di Dojo yang 1 (pertama) yaitu di Dojo Shoto-Kai Medan dari hasil observasi pada saat latihan tendangan Mae Geri Chudan variasi latihan yang diberikan masih sangat monoton atau belum ada variasi baru untuk melatih tendangan Mae Geri Chudan. Variasi latihan tendangan Mae Geri Chudan tersebut adalah:

4 1) Tendangan Mae Geri Chudan dilakukan sendiri-sendiri Atlet kumite karate yang masih aktif berlatih melakukan latihan tendangan Mae Geri Chudan tanpa ada bantuan teman tapi atlet melakukan latihan dengan sendiri-sendiri dengan. 2) Tendangan Mae Geri Chudan bergantian. Atlet melaksanakan latihan tendangan Mae Geri Chudan dengan cara bergantian. 3) Tendangan Mae Geri Chudan dilakukan dengan menggunakan alat samsak. Berdasarkan hasil wawancara dengan pelatih, peneliti mendapatkan informasi bahwa latihan variasi tendangan Mae Geri Chudan belum menjadi fokus latihan dan hanya sedikit bentuk latihan Mae Geri Chudan yang dilaksanakan dalam sesi latihan, sementara pada sesi latihan khusus ( mandiri) pelatih mengharapkan para atlet mampu melatih tendangan atau keterampilan yang tidak dilaksanakan dalam sesi latihan, pada saat latihan mandiri atlet lebih sering melakukan latihan Pukulan Gyau Zuki dibandingkan latihan tendangan Mae Geri Chudan (tendangan lurus ke depan sasaran ulu hati) itu karna variasi latihan untuk tendangan Mae Geri Chudan Masih menggunakan vairasi latihan lama seperti Mae Geri Chudan dilakukan sendiri-sendiri ataupun berpasangan, Mae Geri Chudan maju ke depan, Mae Geri Chudan ke satu sasaran. Kekurangan variasi latihan lama ini membuat para atlet menjadi bosan, karna latihanya monoton biasa-biasa saja.

5 Dari ungkapan-ungkapan di atas, untuk memperkuat latar belakang masalah penulis juga melakukan observasi dan wawancara 3 klub/dojo yang ada di Medan dari hasil observasi pada Dojo pertama yaitu Dojo Shoto-Kai Medan pelatih senpai Wahbi pada saat latihan di Dojo, latihan tendangan Mae Geri Chudan variasi latihan yang diberikan masih sangat monoton atau masih sedikit bentuk latihan untuk melatih tendangan Mae Geri Chudan. Variasi latihan tendangan Mae Geri Chudan tersebut adalah: 1) Tendangan Mae Geri Chudan dilakukan dengan sendiri-sendiri. 2) Tendangan Mae Geri Chudan bergantian 3) Tendangan Mae Geri Chudan dilakukan dengan bantuan alat samsak Peneliti juga melakukan analisis kebutuhan pada Dojo Shoto-Kai Medan yang terdapat dalam tabel di bawah ini: Tabel 1. Hasil Analisis Kebutuhan No Pertanyaan Persentase Ya Tidak 1 Dalam latihan karate, apakah latihan tendangan Mae Geri Chudan diperlukan? 100% - 2 Apakah kamu mempunyai kemampuan tendangan Mae Geri Chudan? 70 % 30% 3 Apakah tendangan Mae Geri Chudan perlu untuk kumite karate? 100% - 4 Saya memilih tidak menggunakan tendangan Mae Geri Chudan walaupun situasi mengharuskan melakukan itu karena saya takut salah. 5 Pernahkah kamu mengikuti latihan tendangan Mae 70 % 30%

6 Geri Chudan di Dojo Shoto-Kai Medan? 100% - 6 Apakah latihan tendangan Mae Geri Chudan selama ini sangat membosankan? 100% - 7 Perlukah kamu mengusai tendangan Mae Geri Chudan? 100% - 8 Kamu tidak pernah mengikuti latihan tendangan Mae Geri Chudan dengan berbagai bentuk variasi? 70% 30% 9 Apakah kamu mengalami kesulitan menguasai tendangan Mae Geri Chudan? 100% - 10 Latihan tendangan Mae Geri Chudan dengan variasi adalah hal yang meyenangkan? 100% - Nama Status Kesimpulan Wahbi Senpai Menyatakan bahwa pengembangan Variasi Tendangan Mae Geri Chudan sangatlah dibutuhkan agar dapat mempertinggi prestasi atlet yang berlatih Atlet Menyatakan bahwa memerlukan Variasi Latihan Tendangan Mae Geri Chudan dikembangkan karna sangat dibutuhkan dalam latihan Karate. Penulis juga melakukan observasi dan wawancara di Dojo Lapangan Sejati pelatih senpai Garin dari hasil observasi pada Dojo ke 2 (dua) yaitu pada saat latihan di Dojo lapangan sejati, latihan tendangan Mae Geri Chudan variasi latihan yang diberikan masih sangat monoton atau masih sedikit bentuk latihan untuk melatih tendangan Mae Geri Chudan. Variasi latihan tendangan Mae Geri Chudan tersebut adalah:

7 1) Tendangan Mae Geri Chudan dilakukan dengan sendiri-sendiri 2) Tendangan Mae Geri Chudan dengan berpasangan dengan teman. 3) Tendangan Mae Geri Chudan dengan bergantian satu di depan memegang sasaran. 4) Tendangan Mae Geri Chudan maju kedepan dan mundur. Peneliti juga melakukan analisis kebutuhan pada Dojo Lapangan Sejati yang terdapat dalam tabel dibawah ini: Tabel 2. Hasil Analisis Kebutuhan No Pertanyaan Persentase Ya Tidak 1 Dalam latihan karate, apakah latihan tendangan Mae Geri Chudan diperlukan? 100% - 2 Apakah kamu mempunyai kemampuan tendangan Mae Geri Chudan? 70% 30% 3 Apakah tendangan Mae Geri Chudan perlu untuk kumite karate? 100% - 4 Saya memilih tidak menggunakan tendangan Mae Geri Chudan walaupun situasi mengharuskan melakukan itu karena saya takut salah. 5 Pernahkah kamu mengikuti latihan tendangan Mae 70 % 30% Geri Chudan di Dojo Shoto-Kai Medan? 100% - 6 Apakah latihan tendangan Mae Geri Chudan selama ini sangat membosankan? 100% - 7 Perlukah kamu mengusai tendangan Mae Geri Chudan 8 Kamu tidak pernah mengikuti latihan tendangan Mae 100% - Geri Chudan dengan berbagai bentuk variasi? 70% 30% 9 Apakah kamu mengalami kesulitan menguasai

8 tendangan Mae Geri Chudan? 100% - 10 Latihan tendangan Mae Geri Chudan dengan variasi adalah hal yang meyenangkan? 100% - Nama Status Kesimpulan Garin Senpai Menyatakan bahwa perlu Variasi Tendangan Mae Geri Chudan dikembangkan karena atlet masih banyak yang merasa bosan dengan bentuk latihan yang lama. Atlet Menyatakan bahwa memerlukan Variasi Latihan Tendangan Mae Geri Chudan dikembangkan agar saat latihan bisa tambah semangat. Penulis juga melakukan observasi dan wawancara di Dojo SMP N 8 Medan pelatih Senpai Faradilah dari hasil observasi pada Dojo ke 3 (tiga) yaitu pada saat latihan di Dojo SMP N 8 Medan, latihan tendangan Mae Geri Chudan variasi latihan yang diberikan masih sangat monoton atau masih sedikit bentuk latihan untuk melatih tendangan Mae Geri Chudan. Variasi latihan tendangan Mae Geri Chudan tersebut adalah: 1) Tendangan Mae Geri Chudan dilakukan dengan sendiri-sendiri 2) Tendangan Mae Geri Chudan dengan berpasangan dengan teman. 3) Tendangan Mae Geri Chudan dengan bergantian satu di depan memegang sasaran. 4) Tendangan Mae Geri Chudan maju kedepan dan mundur. Peneliti juga melakukan analisis kebutuhan pada Dojo SMP N 8 Medan yang terdapat dalam tabel dibawah ini:

9 Tabel 3. Hasil Analisis Kebutuhan No Pertanyaan Persentase Ya Tidak 1 Dalam latihan karate, apakah latihan tendangan Mae Geri Chudan Diperlukan? 100% - 2 Apakah kamu mempunyai kemampuan tendangan Mae Geri Chudan? 70 % 30% 3 Apakah Tendangan Mae Geri Chudan perlu untuk kumite karate? 100% - 4 Saya memilih tidak menggunakan Tendangan Mae Geri Chudan walaupun situasi mengharuskan melakukan itu karena saya takut salah. 5 Pernahkah kamu mengikuti latihan tendangan Mae 70 % 30% Geri Chudan di Dojo Shoto-Kai Medan? 100% - 6 Apakah latihan tendangan Mae Geri Chudan selama ini sangat membosankan? 100% - 7 Perlukah kamu mengusai tendangan Mae Geri Chudan? 100% - 8 Kamu tidak pernah mengikuti latihan tendangan Mae Geri Chudan dengan berbagai bentuk variasi? 70% 30% 9 Apakah kamu mengalami kesulitan menguasai tendangan Mae Geri Chudan? 100% - 10 Latihan tendangan Mae Geri Chudan dengan variasi adalah hal yang meyenangkan? 100% - Nama Status Kesimpulan Garin Senpai Menyatakan bahwa perlu Variasi Tendangan Mae Geri Chudan dikembangkan karna atlet masih banyak yang merasa bosan dengan bentuk latihan yang lama.

10 Atlet Menyatakan bahwa memerlukan Variasi Latihan Tendangan Mae Geri Chudan Chudan dikembangkan agar saat latihan bisa tambah semangat dan tidak merasa bosan. Setelah penulis membagikan angket analisis kebutuhan kepada 30 atlet kumite didapatkan persentase bahwa 100% atlet memahami bagaimana tendangan Mae Geri Chudan, 76% yang menyatakan kesulitan dalam berlatih untuk menguasai tedangan Mae Geri Chudan. 100% atlet menginginkan variasi-variasi baru untuk latihan tendangan Mae Geri Chudan yang baik, dan 100% atlet dan pelatih menyatakan perlunya variasi latihan tendangan Mae Geri Chudan untuk dimasukkan dalam program latihan. Hasil pertanyaan analisis kebutuhan diatas akan dapat memperkuat peneliti untuk mengambil kesimpulan bahwa, perlu dikembangkan variasi latihan tendangan Mae Geri Chudan yang baru untuk melatih tendangan Mae Geri Chudan yang nantinya diharapkan dapat menjadi solusi untuk meningkatkan kemampuan tendangan Mae Geri Chudan (tendangan lurus ke depan sasaran ulu hati). Adapun variasi latihan Mae Geri Chudan yang ingin saya kembangkan, memiliki keungulan dari segi variasi gerakan mudah dilakukan, alat untuk mendukung variasi latihan tidak memerlukan biaya banyak, dari variasai latihan ini pelatih juga bisa mengembangkan pola sendiri yang nantinya diharapkan dapat menjadi solusi untuk meningkatkan kualitas keterampilan tendangan Mae Geri Chudan pada dojo-dojo karate yang berada Medan.

11 B. Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian dari latar belakang masalah yang telah dikemukakan diatas maka masalah perlu di identifikasi lebih dalam lagi, dengan maksud dapat mempermudah peneliti untuk mendapatkan tujuan penelitian, dan dikemukakan pada beberapa bentuk pertanyaan : 1. Apakah dengan menguasai tendangan Mae Geri Chudan tercapainya prestasi atlet yang lebih tinggi dalam pertandingan karate? 2. Apakah dengan ada kesulitan pada atlet anda dalam melakukan Tendangan Mae Geri Chudan? 3. Bagaimana anda melatih Tendangan Mae Geri Chudan? 4. Apakah dengan pengembangan variasi latihan tendangan Mae Geri Chudan diperlukan dalam melatih tendangan Mae Geri Chudan? C. Pembatasan Masalah Untuk menghindari pembahasan yang lebih luas maupun interpretasi yang berbeda, maka penulis membatasi masalah sebagai berikut: pengembangan variasi latihan tendangan Mae Geri Chudan pada atlet kumite karate Tahun 2017. D. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang masalah, indetifikasi yang telah dituliskan di atas, maka peneliti membuat rumusan masalah sebagai berikut : 1. Apakah perlu pengembangan variasi latihan tendangan Mae Geri Chudan dikembangkan?

12 2. Apa saja bentuk variasi latihan tendangan Mae Geri Chudan dikembangkan? E. Spesifikasi Masalah Produk yang dihasilkan diharapkan dapat menambah maupun meningkatkan kemampuan variasi dalam melakukan latihan untuk keterampilan tendangan Mae Geri Chudan dan diharapkan dapat mempertinggi prestasi atlet karate. F. Tujuan Penelitian Adapun yang akan menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengembangkan variasi latihan tendangan Mae Geri Chudan pada atlet karate Tahun 2017. G. Manfaat Penelitian Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Sebagai sumbangan pemikiran dalam buku panduan untuk menyusun program latihan dalam pembinaan prestasi pada cabang olahraga karate. 2. Bagi atlet agar dapat meningkatkan kesempurnaan tendangan Mae Geri Chudan. 3. Memberikan masukan dalam bentuk buku panduan kepada pelatih dalam upaya mengembangkan latihan kemampuan tendangan untuk peningkatan kemampuan tendangan Mae Geri Chudan. 4. Sebagai bahan masukan kepada calon-calon peneliti berikutnya khususnya bagi mahasiswa fakultas ilmu keolahragaan.