SMK Pariwisata Bertaraf International di Semarang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

SEKOLAH TINGGI TEKNIK TELEVISI DI SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang

KOMPLEK GEDUNG KESENIAN SOETEDJA PURWOKERTO

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

CITY HOTEL BINTANG EMPAT DI SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Data Jumlah Pendaftar SMK se-kota Semarang Tahun No Tahun Ajaran Pendaftar Diterima

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR ( LP3A ) SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN FARMING DI PATI. Diajukan Oleh : Risdiana Fatimah

KANTOR DINAS KESEHATAN KABUPATEN KUDUS

Gigih Juangdita

CITY HOTEL BINTANG EMPAT DI SEMARANG

Sekolah Menengah Kejuruan Negeri di Batang

BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. 1 diakses tanggal 25 Juni 2009.

Gambar 1. 1 : Keindahan Panorama Bawah Laut Pulau Biawak

HOTEL BINTANG EMPAT DENGAN FASILITAS PERBELANJAAN DAN HIBURAN DIKAWASAN PANTAI MARINA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang.

Pusat Pengembangan Bahasa Internasional UNISSULA Tugas Akhir 37 BAB I PENDAHULUAN

CITY HOTEL BINTANG 3 DI PEKALONGAN

PENGEMBANGAN BUMI PERKEMAHAN PENGGARON KABUPATEN SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN TA 29

BAB I PENDAHULUAN CITY HOTEL DI MEDAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan Terminal Penumpang Bandar Udara Internasional Ahmad Yani Semarang Hans Dian Sintong

PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG

CONVENTION HALL DI SEMARANG Dengan Penekanan Desain Arsitektur Karya Arata Isozaki

RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK DI KUDUS BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN I - 1 REDESAIN BALAI LATIHAN KERJA DI DEMAK LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Bagian Perindustrian Depperindagkop Kota Pekalongan). Begitu dalam pengaruh batik bagi

Pasar Ikan Higienis Di Juwana, Pati BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN GEDUNG OLAHRAGA UNDIP - 1 -

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Panti Wredha di Kabupaten Semarang BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Tahun 2010/ / / /2014. Jenjang Pendidikan (Negeri dan Swasta) No. 1. SMP

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

2. TUJUAN DAN SASARAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR CITY HOTEL DI SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. C I T Y H O T E L B I N T A N G 3 D I S E M A R A N G I m a n t a k a M u n c a r

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB I PENDAHULUAN. Sasaran yang hendak dicapai dengan adanya Wedding Hall ini adalah:

BAB I PENDAHULUAN

REDESAIN HOTEL Kledung Temanggung BAB I PENDAHULUAN

GEDUNG KANTOR SEWA MEDI GROUP DI SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

1 C I T Y H O T E L D I H A R B O U R B A Y B A T A M F e r i t W i b o w o BAB I PENDAHULUAN

SEMARANG ELECTRONIC CENTER

Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

EXECUTIVE CLUB DI SEMARANG Dengan Penekanan Desain Arsitektur Post Modern

Pusat Kawasan Wisata Candi Gedongsongo BAB I PENDAHULUAN

Kolam Renang Indoor Universitas Diponegoro - Tugas Akhir 135 LP3A BAB I PENDAHULUAN

RESORT HOTEL DI INTERNATIONAL GOLF COURSE MAGELANG

Institut Seni Musik Semarang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan transportasi meningkat dengan pesat sesuai dengan perkembangan teknologi yang ada, saat ini

LP3A SEKOLAH TINGGI TEKNIK ARSITEKTUR DI YOGYAKARTA BAB I PENDAHULUAN

REDESAIN KANTOR DINAS PENDIDIKAN JAWA TENGAH

RESORT HOTEL DI KAWASAN PANTAI MARINA SEMARANG

LP3A TA PERIODE 127/49 TERMINAL BUS TIPE A DI KABUPATEN DEMAK BAB I PENDAHULUAN

BSD INTERMODAL TRANSPORT FACILITY M. BARRY BUDI PRIMA BAB I PENDAHULUAN

SEMARANG CONVENTION CENTER

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR ( LP3A ) SHOPPING MALL DI BUKIT SEMARANG BARU. Diajukan Oleh : Rr. Sarah Ladytama L2B

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Pondok Pesantren Modern di Semarang BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

BOOK HOUSE DI KOTA DEMAK

CLUB HOUSE DI SEMARANG INTERNASIONAL GOLF COURSE PENEKANAN DESAIN PORT-MODERN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

1 A p a r t e m e n S i s i n g a m a n g a r a j a S e m a r a n g

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

PASAR FESTIVAL INDUSTRI KERAJINAN DAN KULINER JAWA TENGAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PUSAT SENI DAN KERAJINAN KOTA YOGYAKARTA

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR AGROWISATA BELIMBING DAN JAMBU DELIMA KABUPATEN DEMAK

ENTERTAINMENT CENTER DI SEMARANG

Women and Child Center di Semarang

PELABUHAN PERIKANAN PANTAI REMBANG

HOTEL RESORT DI PARANGTRITIS

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Redesain Kantor Bupati Kabupaten Sukoharjo BAB I PENDAHULUAN

RUMAH SAKIT HEWAN DI JAKARTA

Gedung Perkuliahan Jurusan Geodesi Fakultas Teknik Universitas Diponegoro BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN REDESAIN MUSEUM JAWA TENGAH RONGGOWARSITO 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pengertian Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

WEDDING CENTER DI SEMARANG

BAB 1 PENDAHULUAN. Relokasi Stasiun Merak 1

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tingkat keberhasilan pembangunan nasional Indonesia di segala bidang akan sangat bergantung pada sumber daya manusia sebagai aset bangsa. Untuk mengoptimalkan dan memaksimalkan perkembangan seluruh sumber daya manusia yang dimiliki, dilakukan melalui pendidikan, baik melalui jalur pendidikan formal maupun jalur pendidikan non formal. Perkembangan dunia pendidikan saat ini sedang memasuki era yang ditandai dengan gencarnya inovasi teknologi, sehingga menuntut adanya penyesuaian sistem pendidikan yang selaras dengan tuntutan dunia kerja. Pendidikan harus mencerminkan proses memanusiakan manusia dalam arti mengaktualisasikan semua potensi yang dimilikinya menjadi kemampuan yang dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari - hari di masyarakat luas. Salah satu lembaga pada jalur pendidikan formal yang menyiapkan lulusannya untuk memiliki keunggulan di dunia kerja, diantaranya melalui jalur pendidikan kejuruan. Sekolah Menengah Kejuruan ( SMK ) dirancang untuk menyiapkan peserta didik atau lulusan yang siap memasuki dunia kerja dan mampu mengembangkan sikap profesional di bidangnya. Namun Sekolah Menengah Kejuruan dituntut bukan hanya sebagai penyedia tenaga kerja yang siap bekerja pada lapangan kerja yang sesuai dengan kebutuhan dunia usaha / dunia industri, tetapi juga dituntut untuk mengembangkan diri pada jalur wirausaha, agar dapat maju dalam berwirausaha walaupun dalam kondisi dan situasi apapun. Saat ini SMK sedang gencar gencarnya digalakkan oleh pemerintah. Kebijakan ini ditempuh setelah melihat kenyataan bahwa 65 % penganggur terdidik adalah lulusan pendidikan menengah, yang dapat diartikan sebagai kurangnya keterampilan lulusan pendidikan menengah untuk masuk lapangan kerja. SMK kelompok program keahlian pariwisata adalah salah satu program keahlian yang diprediksikan oleh Dikmenjur akan berkembang pesat untuk jangka waktu yang panjang. Pariwisata sekarang ini merupakan suatu tuntutan hidup, yakni untuk menghilangkan kejenuhan dari rutinitas pekerjaan. Permintaan orang untuk melakukan perjalanan wisata, dari tahun ke tahun terus meningkat. Peningkatan permintaan tersebut dapat dilihat dari angka kunjungan wisata yang semakin bertambah dari tahun ke tahun. Fenomena tersebut terjadi pada pariwisata Semarang. Semarang sebagai ibukota Propinsi Jawa Tengah merupakan pusat segala kegiatan aktifitas baik ekonomi, perdagangan, jasa dan industri. Dengan pola perdagangan bebas, Kota Semarang menjadi sentra perkembangan semua bidang. Kota Semarang dapat berperan langsung dalam lingkup international ditunjang dengan status bandara Ahmad Yani sebagai bandara international dan program Pemerintah Kota Semarang yakni Semarang Pesona Asia. Semakin banyak diadakan hubungan Andarina Aji Pamurti 1

dengan negara lain akan membuka peluang usaha. Peningkatan kebutuhan orang untuk melakukan wisata, kemudian mengakibatkan dibutuhkannya pula peningkatan jasa pelayanan akan pariwisata, tuntutan akan kelengkapan fasilitas dan sarana prasarana pariwisata. Oleh karena itu diperlukan penunjang, yakni sumber daya manusia sebagai pencipta pemuas akan pelayanan pariwisata. Sekolah Menengah Kejuruan Pariwisata adalah salah satu pendidikan tepat yang dapat menghasilkan generasi profesional yang dapat meningkatkan kualitas pariwisata Semarang pada khususnya dan Jawa Tengah serta Indonesia pada umumnya dan mampu bersaing di international. SMK Pariwisata adalah SMK yang memiliki 5 program keahlian, yaitu Tata Boga, Tata Busana, Tata Kecantikan, Akomodasi Perhotelan dan Usaha jasa Pariwisata, yang memliki 1 unit usaha untuk masing masing program keahlian. Namun SMK Pariwisata di Kota Semarang belum ada yang memiliki ke 5 program keahlian tersebut. Di Semarang, Ke 5 Program Keahlian tersebut terbagi menjadi 4 sekolah yakni SMK Negeri 6 Semarang dengan 4 program keahlian Tata Boga, Tata Busana, Tata Kecantikan dan Akomodasi Perhotelan dengan status SMK bertaraf international, SMK Ibu Kartini Semarang yang memiliki 2 program keahlian bertaraf nasional, serta SMK Jaya Wisata dan SMK Tjendekia Puruhita dengan program keahlian Akomodasi Perhotelan dan Usaha jasa Pariwisata bertaraf nasional. Sekolah bertaraf internasional menjadi salah satu jawaban terhadap tantangan perkembangan jaman yang menuntut pendidikan berkualitas yang dapat berkompetensi baik di tingkat nasional maupun internasional. Oleh karena itu, Depdiknas akan mengembangkan sekolah menengah kejuruan di Indonesia untuk memiliki standar ISO dan menjalin kerjasama dengan mitra internasional untuk dijadikan sekolah bertaraf international. Di Semarang masih memiliki 1 unit SMK Pariwisata yang bertaraf international. Oleh karena itu, perlu penambahan unit SMK Pariwisata Bertaraf International unit baru di Semarang. Dengan adanya Rencana Strategi 5 tahun dari Dinas Pendidikan yang menyebutkan bahwa pada tahun 2009 perbandingan jumlah unit SMU dan SMK adalah berbanding 30 % dan 70 %, maka dari itu masih sangat dibutuhkan SMK unit baru. Secara otomatis diperlukan penambahan SMK kelompok program Pariwisata di Semarang, disamping jumlah unit SMK Pariwisata masih sangat minim dibanding SMK kelompok program lain, dan supaya tidak terjadi kejenuhan apabila terjadi penambahan SMK unit baru dengan program yang saat ini mendominasi yaitu Teknologi Industri dan Bisnis Manajemen. Jadi SMK program Pariwisata unit baru di Semarang masih sangat dibutuhkan. ( Imam Suparyanto Diknas Kota Semarang Bagian Perencanaan ) 1.2. Tujuan dan Sasaran a. Tujuan Memperoleh dasar dasar dalam merencanakan dan merancang Sekolah Menengah Kejuruan Pariwisata Bertaraf International di Semarang sebagai sarana Andarina Aji Pamurti 2

fasilitas pendidikan yang menyiapkan siswa untuk memasuki lapangan kerja di bidang pariwisata. b. Sasaran Sasaran yang hendak dicapai adalah menyusun dan merumuskan Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur Sekolah Menengah Kejuruan 1.3 Manfaat Pembahasan a. Secara Objektif Dapat memenuhi kebutuhan fasilitas pendidikan kejuruan kelompok program pariwisata bertaraf international di Semarang, yang akan direncanakan dan dirancang sesuai dengan disiplin ilmu arsitektur. b. Secara Subjektif Sebagai salah satu persyaratan kelulusan yang harus dipenuhi dalam Tugas Akhir di Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Diponegoro. 1.4. Lingkup Pembahasan Lingkup bahasan yang tercakup dalam Program Perencanaan dan Perancangan ini secara garis besar dibagi menjadi : a. Ruang lingkup substansional Substansi yang dibahas mencakup semua teori mengenai sekolah menengah kejuruan dan pariwisata, teori, dan metode pendekatan yang relevan untuk mendukung penyusunan program perencanaan dan perancangan Sekolah Menengah Kejuruan b. Ruang lingkup spasial Lingkup spasial yang dibahas mencakup regional Kota Semarang, dari sudut pandang Sekolah Menengah Kejuruan Lingkup spasial di luar cakupan di atas, hanya dibatasi pada objek - objek yang digunakan sebagai studi pembanding. 1.5. Metode Pembahasan Metoda pembahasan yang digunakan dalam penyusunan naskah ini adalah metode deskriptif, yaitu dengan menjabarkan, menguraikan dan menjelaskan tentang design requirement ( faktor-faktor yang dibutuhkan dalam desain ) dan design determinant (faktor-faktor yang menentukan dalam desain) dalam perencanaan dan perancangan Sekolah Menengah Kejuruan Faktor-faktor yang dibutuhkan dan faktor-faktor yang menentukan dalam perencanaan dan perancangan Sekolah Menengah Kejuruan Pariwisata Bertaraf International ini adalah pemilihan lokasi, tapak dan program ruang. Berdasarkan hal tersebut, akan diadakan pengumpulan data yang diperlukan, kemudian dijabarkan dan dianalisa Andarina Aji Pamurti 3

dengan bahan, alat dan cara analisa yang sesuai dengan kebutuhan untuk menghasilkan kesimpulan, batasan dan anggapan yang digunakan sebagai dasar dari perencanaan dan perancangan Sekolah Menengah Kejuruan Pariwisata Bertaraf International. Data yang diperoleh akan dikelompokkan menjadi 2 (dua) kategori, yaitu : 1. Data Primer a. Observasi lapangan Dilakukan dengan cara pengamatan langsung melalui studi kasus, di wilayah lokasi dan tapak perencanaan dan perancangan SMKN 6 Semarang melalui pengumpulan data fisik maupun non fisik. Adapun data fisik dan non fisik yang dimaksud adalah : 1. Data fisik, data yang di dapat berupa gambar fisik baik peta maupun master plan perencanaan dan perancangan Sekolah Menengah Kejuruan Pariwisata Bertaraf International di Semarang sebagai studi kasusnya maupun wilayah lain sebagai studi bandingnya. 2. Data non fisik, data yang di dapat berupa angka atau jumlah yang diperoleh pada saat studi kasus di wilayah perencanaan dan perancangan Sekolah Menengah Kejuruan Pariwisata Bertaraf International di Semarang. b. Wawancara Wawancara yang dilakukan dengan pihak kepala SMKN 6 Semarang, pihak pihak yang terkait dalam perencanaan dan perancangan Sekolah Menengah Kejuruan Pariwisata Bertaraf International di Semarang baik pihak pemerintah kota Semarang, instansi atau dinas terkait kota Semarang. 2. Data Sekunder Studi literatur melalui melalui buku dan sumber sumber tertulis mengenai perencanaan dan perancangan Sekolah Menengah Kejuruan Pariwisata Bertaraf International di Semarang. Berikut ini akan dibahas design requirement dan design determinant yang berkaitan dengan perencanaan dan perancangan Sekolah Menengah Kejuruan a) Pemilihan lokasi dan tapak Pembahasan mengenai pemilihan lokasi dan tapak dilakukan dengan mengumpulkan data yang dibutuhkan dalam penentuan lokasi dan tapak yang layak untuk perencanaan dan perancangan Sekolah Menengah Kejuruan Data yang diperoleh akan dianalisa dengan menggunakan bahan, alat, dan cara yang akan menghasilkan kesimpulan mengenai lokasi dan tapak terpilih. Adapun bahan, alat, dan cara yang digunakan adalah sebagai berikut : Andarina Aji Pamurti 4

1. Bahan, berupa alternatif lokasi dan tapak yang telah ditentukan. 2. Alat, menggunakan penilaian bobot terhadap kriteria lokasi dan tapak yang telah ditentukan 3. Cara, dengan memberikan skoring terhadap masing masing kriteria kemudian diambil jumlah nilai terbesar. Dari hasil analisa, akan diperoleh tapak terpilih dengan jumlah nilai terbesar sebagai lokasi dan tapak perencanaan dan perancangan Sekolah Menengah Kejuruan b) Program ruang Pembahasan mengenai program ruang dilakukan dengan melakukan pengumpulan data data yang dibutuhkan dalam perencanaan dan perancangan Sekolah Menengah Kejuruan Pariwisata Bertaraf International di Semarang yaitu dengan mengumpulkan data mengenai pengguna pengguna ruang itu sendiri dan aktivitasnya. Data ini didapatkan dengan melakukan observasi lapangan dan dengan studi literatur. Adapun data yang dimaksud adalah sebagai berikut : 1. Data primer, berupa data populasi siswa, populasi pengajar dan populasi karyawan beserta aktivitasnya pada Sekolah Menengah Kejuruan 2. Data sekunder, berupa kebutuhan ruang dan persyaratannya. Data yang diperoleh akan dianalisa dengan menggunakan bahan, alat, dan cara sehingga diperoleh kesimpulan berupa program ruang. Adapun bahan, alat, dan cara yang digunakan adalah sebagai berikut : a. Bahan, pelaku dan persyaratan ruang yang dibutuhkan. b. Alat, standart perencanaan dan perancangan Sekolah Menengah Kejuruan c. Cara, dengan menyesuaikan kebutuhan ruang yang diperlukan dengan standart ruang yang ditetapkan dan disyaratkan dalam perencanaan dan perancangan Sekolah Menengah Kejuruan Dari hasil analisa tersebut akan diperoleh program ruang yang dibutuhkan pada perencanaan dan perancangan Sekolah Menengah Kejuruan c) Penekanan desain arsitektur Pembahasan mengenai penekanan desain arsitektur dilakukan dengan memperhatikan aspek kontekstual pada lokasi dan tapak terpilih. Adapun bahan, alat dan cara yang digunakan adalah sebagai berikut : 1. Bahan, dengan memperhatikan aspek kontekstual lokasi dan tapak perencanaan dan perancangan Sekolah Menengah Kejuruan Pariwisata Bertaraf International di Semarang. Andarina Aji Pamurti 5

2. Alat, standart perencanaan dan perancangan Sekolah Menengah Kejuruan 3. Cara, penggabungan aspek kontekstual dan pemenuhan standart perencanaan dan perancangan Sekolah Menengah Kejuruan Pariwisata Bertaraf International di Semarang. Dari hasil analisa akan diperoleh penekanan desain arsitektur yang digunakan pada perencanaan dan perancangan Sekolah Menengah Kejuruan 1.6. Sistematika Penulisan Dari alur pembahasan maka dapat dibuat sistematika penulisan dalam penyusunan Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur Sekolah Menengah Kejuruan Pariwisata Bertaraf International di Semarang, yaitu : Bab I Pendahuluan Menguraikan latar belakang, tujuan dan sasaran, manfaat pembahasan, lingkup pembahasan, metode pembahasan, dan sistematika pembahasan dari Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur Sekolah Menengah Kejuruan Bab II Tinjauan Umum Meninjau tentang teori - teori ataupun perundangan tentang Sekolah Menengah Kejuruan Pariwisata Bertaraf International dan melakukan studi banding terhadap objek yang setingkat untuk mendukung perencanaan dan perancangan bangunan Sekolah Menengah Kejuruan Bab III Tinjauan Khusus Berisi tentang tinjauan Kota Semarang, tinjauan kondisi Sekolah Menengah Kejuruan Pariwisata Bertaraf International di Semarang serta ketentuan ketentuan pemerintah Kota Semarang. Bab IV Kesimpulan, Batasan dan Anggapan Menguraikan tentang kesimpulan, batasan dan anggapan dari pembahasan bab-bab sebelumnya. Batasan dan anggapan digunakan untuk mempertegas sejauh mana konsep perencanaan dan perancangan yang akan dilakukan, guna membatasi masalah yang terjadi sesuai dengan disiplin ilmu arsitektur. Bab V Pendekatan Perencanaan dan Perancangan Menguraikan dasar dasar pendekatan seperti aspek kontekstual, aspek fungsional, aspek kinerja, aspek teknis, dan aspek arsitektural. Bab VI Program Perencanaan dan Perancangan Membahas program perencanaan yang meliputi lokasi dan tapak terpilih, program ruang, serta program perancangan yang meliputi penekanan desain, sistem struktur, serta mengenai utilitas bangunan. Andarina Aji Pamurti 6

1.7. Alur Pikir Latar Belakang Aktualita 1. Perkembangan dunia pendidikan saat ini sedang memasuki era yang ditandai dengan gencarnya inovasi teknologi, sehingga menuntut adanya penyesuaian sistem pendidikan yang selaras dengan tuntutan dunia kerja 2. Saat ini SMK sedang gencar gencarnya digalakkan oleh pemerintah. Kebijakan ini ditempuh setelah melihat kenyataan bahwa 65 % penganggur terdidik adalah lulusan pendidikan menengah, yang dapat diartikan sebagai kurangnya keterampilan lulusan pendidikan menengah untuk masuk lapangan kerja 3. Rencana Strategi 5 tahun dari Dinas Pendidikan yang menyebutkan bahwa pada tahun 2009 perbandingan jumlah unit SMU dan SMK adalah berbanding 30 % dan 70 % 4. Jumlah siswa SMK Pariwisata di Semarang mengalami peningkatan dari tahun ke tahun 5. Minimnya SMK Pariwisata di Semarang yang bertaraf international 6. SMK Pariwisata di Semarang belum ada yang terdiri dari 5 program keahlian, yaitu Tata Boga, Tata Busana, Tata Kecantikan, Akomodasi perhotelan dan Usaha Jasa Pariwisata Urgensi Perlunya wadah akan sebuah pendidikan kejuruan di bidang pariwisata yang mampu menghasilkan lulusan yang profesional di bidangnya dan mampu bersaing di dunia international Originalitas Perencanaan dan perancangan Sekolah Menengah Kejuruan Pariwisata Bertaraf International di Semarang yang dapat menampung kegiatan belajar dan mengajar dengan sarana dan prasarana yang lengkap, layak dan memadai dengan penekanan desain yang dianggap paling sesuai adalah desain Post Moderrn. Studi Pustaka Tinjauan mengenai SMK Bertaraf International Tinjauan mengenai SMK Pariwisata Tinjauan mengenai bangunan SMK Tinjauan Pendekatan Arsitektural Post Modern Studi Banding SMKN 6 Semarang SMK Jakarta Wisata 1 Jakarta Data Tinjauan Kota Semarang Data SMK di Semarang Data SMK Bertaraf International di Semarang Data SMK Pariwisata Bertaraf International di Semarang Kesimpulan, Batasan dan Anggapan Pendekatan Perencanaan dan Perancangan Dasar pendekatan, yaitu pendekatan lokasi dan tapak, pendekatan fungsi, pelaku, aktifitas, proses aktifitas, jenis fasilitas, kapasitas dan besaran ruang, sirkulasi, sistem struktur dan sitem utilitas. Program Perencanaan dan Perancangan Program perencanaan meliputi tapak terpilih, program ruang, dan program perancangan meliputi penekanan desain, sistem struktur, serta mengenai utilitas bangunan. Desain Fisik Andarina Aji Pamurti 7