BAB I PENDAHULUAN. pesat sekarang ini akan membawa dampak kemajuan diberbagai bidang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR DAN KEAKTIVAN BELAJAR PADA PESERTA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. perubahan zaman. Hal ini sesuai dengan UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003

BAB 1 PENDAHULUAN. nantinya akan membawa bangsa menuju kearah kemajuan karena di. taraf kemajuan peradapan suatu bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau

BAB I PENDAHULUAN. mengikuti dan meningkatkan perkembangan ilmu pengetahuan dan tegnologi. menciptakan SDM yang berkualitas adalah melalui pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan bagi bangsa. Kemajuan suatu bangsa dapat dilihat dalam segi

SKRIPSI. Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat. Guna Mencapai Gelar Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

melalui Tridharma, dan; 3) mengembangkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dengan memperhatikan nilai Humaniora.

DUKUNGAN MINAT BELAJAR, FASILITAS BELAJAR DAN KEGIATAN ORGANISASI HIMPUNAN MAHASISWA JURUSAN (HMJ) TERHADAP PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA PENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Oleh : Sri Admawati K BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dengan kualitas, relevansi, dan efisiensi pendidikan. pendidikan diarahkan kepada pencapaian tujuan-tujuan tertentu yang disebut

BAB I PENDAHULUAN. produktif. Di sisi lain, pendidikan dipercayai sebagai wahana perluasan akses.

BAB I PENDAHULUAN. lembaga pendidikan setiap individu dapat meningkatkan potensi yang ada

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi.

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 MOJOLABAN TAHUN PELAJARAN 2009/2010

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang diadakan di Negara tersebut. Pendidikan dapat

BAB I PENDAHULUAN. bersaing di era globalisasi dan tuntutan zaman. Perkembangan ilmu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang

SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh:

SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S1 Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi

PENGARUH METODE BILINGUAL

BAB I PENDAHULUAN. fisik, psikis dan emosinya dalam suatu lingkungan sosial yang senantiasa

BAB I PENDAHULUAN. Tuntutan masa depan pembangunan bangsa mengharapkan penduduk yang

Disusun oleh : Putri Setya Wardani A

BAB I PENDAHULUAN. Berbicara tentang pendidikan tidak lepas dari berbicara tentang hasil

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas sumber daya manusia maka perlu dikembangkan

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh :

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

SUKMA WIDIASTO A SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi.

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat dan bangsa Indonesia sedang memasuki abad ke-21, era

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh : ELY ERNAWATI A

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berkualitas adalah melalui pendidikan. Salah satu upaya membina dan membangun Sumber Daya Manusia (SDM)

BAB I PENDAHULUAN. bersaing secara terbuka di era global sehingga dapat meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Mega Wulandari, 2013

BAB I PENDAHULUAN. tanah air, mempertebal semangat kebangsaan serta rasa kesetiakawanan sosial.

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang dinamis dan syarat akan perkembangan, oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagai warga negara perlu mengembangkan diri untuk dapat hidup

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Pendidikan adalah sebuah proses dengan metode-metode tertentu

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh. Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Ekonomi Akuntansi. Oleh : Fistika Sari A

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan aktivitas dalam bidang-bidang pendidikan. Pembangunan

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi

Disusun Oleh : LINA FIRIKAWATI A

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini, sudah seharusnya memberi dampak yang baik terhadap

BAB I PENDAHULUAN. tercipta sumber daya manusia yang cerdas dan berkualitas. tertanam dalam diri pribadi sangatlah berperan penting.

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia (SDM). Oleh karena itu, perkembangan sumber daya. pengetahuan maupun penguasaan tinggi sangat diperlukan.

BAB I PENDAHULUAN. perilaku seseorang sebagai usaha mencerdaskan manusia melalui kegiatan. manusia dewasa, mandiri dan bertanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional yang diatur secara sistematis. Pendidikan nasional berfungsi

BAB 1 PENDAHULUAN. karena tanpa pendidikan manusia akan mengalami banyak kesulitan dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan jaman yang semakin modern terutama pada era

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan, ilmu pengetahuan dan teknologi pun berdampak pada pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh ilmu pengetahuan. Tanpa belajar maka tidak ada ilmu

BAB I PENDAHULUAN. bidang perekonomiannya. Pembangunan ekonomi negara Indonesia di. ide baru, berani berkreasi dengan produk yang dibuat, dan mampu

BAB I PENDAHULUAN. peradaban yang lebih sempurna. Sebagaimana Undang Undang Dasar Negara

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Ekonomi Akuntansi

SKRIPSI Umtuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Program Pendidikan Studi Akuntansi. Disusun Oleh :

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi

JURNAL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Akuntansi. Oleh NISFILAILI A

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dijangkau dengan sangat mudah. Adanya media-media elektronik sebagai alat

BAB I PENDAHULUAN. No. 20 tahun 2003 pasal 4 tentang sistem pendidikan nasional bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan formal maupun non formal. Pendidikan formal dapat berlangsung

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi.

BAB I PENDAHULUAN. aspek kehidupan. Perubahan yang dialami akan berlangsung cepat dan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam pelaksanaan pendidikan di lingkungan formal dilakukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. terus berkembang pesat sekarang ini, akan membawa berbagai dampak

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat sarjana S-1 Pendidikan Kewarganegaraan. disusun oleh: FEBRI ARIFIN A

BAB I PENDAHULUAN. ditengah-tengah masyarakat, apalagi dengan perkembangan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. dari tujuan pendidikan, seperti yang tertuang dalam Undang-Undang No.20

BAB I PENDAHULUAN. langsung terhadap perkembangan manusia, terutama perkembangan seluruh aspek

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata 1 (S1) Program Studi Pendidikan Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. suatu bangsa bisa menjadi lemah bahkan terus menerus akan menjadi negara

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata 1 (S1) Program Studi Pendidikan Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan nasional bangsa Indonesia di dalam pembukaan Undang-

PENGARUH PENDEKATAN OPEN-ENDED TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI. MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VII SEMESTER II DI MTsN TANON SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Penelitian Untuk Skripsi S-1 Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh: SRI BANDIYAH A

BAB I PENDAHULUAN. atau anak didik sesuai dengan kebutuhan dan perkembangannya.

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata 1 (S1) Program Studi Pendidikan Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dicapai demi tercapainya tujuan. Masalah pendidikan telah disebutkan dalam

PENGARUH KEDISIPLINAN BELAJAR DAN BERFIKIR KRITIS SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS VII DI SMP NEGERI 2 COLOMADU TAHUN AJARAN 2009/ 2010

BAB I PENDAHULUAN. segala bidang khususnya di dunia usaha sangat begitu ketat dan diikuti dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. dijelaskan dalam Undang-undang (UU) No.12 tahun 2012 Bab I pasal I ayat 1,

BAB I PENDAHULUAN. Maka dibutuhklan kesadaran dalam diri kita masing-masing untuk bertekat

BAB I PENDAHULUAN. pekerti (kekuatan batin), pikiran (intelek), dan jasmani anak-anak, selaras. membantu peserta didik agar nantinya mampu

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan ilmu dan teknologi yang terus berkembang pesat sekarang ini akan membawa dampak kemajuan diberbagai bidang kehidupan, oleh karena itu pembangunan yang berencana dan bertahap harus dilakukan dengan harapan terjadinya pertumbuhan yang mantap dan stabil. Agar dapat mengikuti dan meningkatkan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut diperlukan SDM yang berkualitas. Salah satu usaha untuk menciptakan SDM yang berkualitas adalah melalui pendidikan. Perencanaan pendidikan dan perencanaan tenaga kerja mempunyai peranan yang menentukan berhasil atau tidaknya pembangunan ini. Dalam pelaksanaan pendidikan di Indonesia yang tanggap terhadap perubahan zaman diperlukan kualitas pendidikan yang baik agar tercipta sumber daya manusia yang cerdas. Hal ini sesuai dengan visi pendidikan nasional yang tercantum dalam UU Sisdiknas No. 9 Tahun 2009 yang menyebutkan bahwa: Visi pendidikan dalam UU Sisdiknas adalah terwujudnya sistem pendidikan sebagai pranata sosial yang kuat dan berwibawa untuk memberdayakan semua warga negara Indonesia agar berkembang menjadi manusia berkualitas yang mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah. Disamping itu, pendidikan merupakan suatu yang mutlak dan harus dipenuhi dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat. Hampir semua sikap, 1

2 keterampilan dan pengetahuan yang diperoleh melalui proses pendidikan. Menurut Sardiman (2001:12) pendidikan dan pengajaran adalah salah satu usaha yang bersifat sadar tujuan yang dengan sistematis terarah pada perubahan tingkah laku menuju kedewasaan anak didik. Keberhasilan proses pendidikan di Indonesia tidak dapat dilepaskan dari proses belajar di sekolah, sebab sekolah merupakan salah satu pelaksana pendidikan yang dominan dalam keseluruhan organisasi pendidikan disamping keluarga dan masyarakat. Dalam pembelajaran sekolah pada dasarnya merupakan proses kegiatan belajar mengajar, yaitu adanya interaksi atau hubungan timbal balik antara guru dengan peserta didik dalam situasi pendidikan. Pada umumnya masyarakat menilai keberhasilan proses belajar mengajar di sekolah dengan melihat prestasi belajar siswa. Apabila prestasi belajar baik maka dapat dikatakan bahwa proses belajar mengajarnya telah berhasil. Sebaliknya apabila prestasi belajarnya buruk atau tidak memuaskan maka dapat dikatakan proses belajarnya belum berhasil. Siswa dalam belajar sering menemui hal-hal yang mendukung dan menghambat mereka dalam memperoleh prestasi yang baik. Terdapat banyak faktor yang mempengaruhi siswa dalam mendapatkan prestasi yang diinginkan. Dalam proses belajar motivasi sangat diperlukan karena seseorang yang tidak mempunyai motivasi dalam belajar maka tidak akan mungkin melakukan aktivitas belajar. Menurut Dimyati dan Mujiono (2004:87) hal yang tidak kalah penting dalam mempengaruhi hasil belajar adalah motivasi belajar. Segala

3 sesuatu yang menarik minat orang lain belum tentu menarik minat orang tertentu selama sesuatu itu tidak bersangkutan dengan kebutuhannya. Seseorang yang memiliki minat yang tinggi untuk mempelajari suatu mata pelajaran, maka ia akan mempelajarinya dalam jangka waktu tertentu. Seseorang bisa dikatakan memiliki motivasi dalam belajar bila dia membutuhkan sesuatu dari apa yang dipelajarinya. Motivasi memang berhubungan dengan kebutuhan seseorang yang memunculkan kesadaran untuk melakukan aktivitas belajar. Motivasi mempunyai peranan yang strategis dalam aktivitas belajar seseorang karena tidak seorang pun yang belajar tanpa motivasi. Tidak ada motivasi berarti tidak ada kegiatan belajar. Agar peranan motivasi lebih optimal, maka prinsip-perinsip motivasi dalam belajar tidak hanya diketahui tapi harus diterapkan dalam aktivitas belajar mengajar. Belajar menunjuk pada apa yang harus dilakukan seseorang sebagai subyek yang menerima pelajaran dan mengajar menunjuk pada apa yang harus dilakukan guru sebagai pengajar. Aktivitas belajar bukanlah suatu kegiatan yang lepas dari faktor lain. Aktivitas belajar merupakan kegiatan yang melibatkan unsur jiwa dan raga. Belajar tidak akan pernah dilakukan tanpa suatu dorongan yang kuat baik dari dalam yang lebih utama maupun dari luar sebagai upaya lain yang tak kalah pentingnya. Seseorang dalam proses belajar membutuhkan motivasi, sebab seseorang yang tidak memiliki motivasi belajar tidak akan melakukan aktivitas belajar. Dengan adanya motivasi belajar yang tinggi mengakibatkan hasil yang diperoleh akan lebih baik.

4 Peserta didik yang terlibat aktif dalam kegiatan belajar mengajar akan rajin dalam mengikuti pelajaran, jika belum jelas tentang suatu materi ia akan bertanya baik pada guru ataupun teman, sedangkan peserta didik yang kurang aktif cenderung diam jika ada materi yang belum jelas dan tidak berani bertanya, sehingga peserta didik menjadi kurang suka mengikuti pelajaran dan malas, kondisi seperti ini akan mempengaruhi prestasi belajar peserta didik. Motivasi belajar bisa timbul dari dalam maupun dari luar, motivasi yang muncul dari dalam diri mahasiswa akan lebih stabil dan mantap dari pada motivasi dari lingkungan, mahasiswa yang memiliki motivasi belajar yang tinggi cenderung aktif dalam usaha meningkatkan prestasinya. Motivasi belajar pada mahasiswa berbeda dengan para siswa, karena pada mahasiswa mempunyai kedewasaan yang lebih baik. Motivasi belajar sering berkaitan dengan berbagai hal, salah satunya adalah persepsi tentang peluang kerja yang ada di peserta didik, menurut JP. Chaplin (2001) kesadaran intuitif mengenai kebenaran langsung atau keyakinan serta merta yang mengenai sesuatu".. Masalah yang rumit di Indonesia sekarang ini antara lain adalah masalah yang menyangkut perkembangan pendidikan, tenaga kerja dan angkatan kerja yang tinggi setiap tahun, sedangkan dilain pihak dihadapi persoalan kekurangan modal untuk diiventasikan guna mendapatkan menciptakan kesempatan kerja atau lapangan kerja.

5 Pada saat ini masyarakat Indonesia mayoritas bekerja sebagai petani yang secara tidak langsung bisa dikatakan juga sebagai pengangguran karena mereka hanya bekerja bercocok tanam disaat musim tanam tiba, selain itu terjadinya urbanisasi yang meningkat setiap tahunnya yang disebabkan kurang atau tidak menariknya pekerjaan yang ada di pedesaan. penduduk yang melakukan urbanisasi juga dikarenakan keinginan manusia untuk meningkatkan taraf hidup lebih baik dan mempunyai pendapatan yang lebih dari pada daerah asalnya. Persaingan untuk mencari pekerjaan di perkotaan sangat ketat akan tetapi penduduk yang melakukan urbanisasi tidak dibekali dengan ketrampilan yang memadai sehingga banyak yang tidak dapat mendapatkan pekerjaan. Sedikitnya lowongan pekerjaan juga ikut andil menciptakan pengangguran, semua itu dapat dilihat pada saat adanya instansi yang membuka lapangan kerja banyaknya jumlah orang yang mendaftar atau berminat terhadap suatu pekerjaan tersebut tidak sebanding dengan jumlah lowongan kerja yang dibutuhkan. Banyaknya angkatan kerja dapat dilihat dalam Data Badan Pusat Statistik ( BPS ) yang memperlihatkan antara tahun 2004-2005 penduduk usia kerja tumbuh rata rata 1,3,% diawal tahun, kemudian menurun menjadi 1 % diakhir tahun 2005, antara tahun 2006-2009 penduduk usia kerja meningkat 2,3% per tahun, angka tersebut melebihi angka pertumbuhan penduduk sendiri, misalnya pada kurun waktu 2005-2009 rata -rata pertumbuhan penduduk hanya mencapai 1,6%, sementara penduduk usia kerja tumbuh 2,3%. Data Badan Pusat Statistik (BPS) memperlihatkan jumlah angkatan kerja di Indonesia pada 2008 mencapai

6 102,6 juta orang, meningkat menjadi 104,5 juta pada 2009, hal tersebut sangat mempengaruhi pengangguran di Indonesia. Banyaknya pengangguran dan kemiskinan hingga saat ini merupakan masalah besar bangsa Indonesia yang belum bisa terpecahkan. Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya pengangguran di Indonesia, diantaranya: Pertama, jumlah pencari kerja lebih besar dari jumlah peluang kerja yang tersedia (kesenjangan antara supply and demand). Salah satunya peluang kerja sebagai guru, hal itu dapat dilihat dalam proyeksi kebutuhan guru pada Departemen Pendidikan Nasional, yang didalamnya pada tahun 2010 membutuhkan guru baru sebayak 461.195 dan pada tahun 2011 membutuhkan guru sebanyak 56.982 orang yang terbagi menjadi beberapa guru mata pelajaran. Kedua, kesenjangan antara kompetensi pencari kerja dengan kompetensi yang dibutuhkan oleh pasar kerja (mis-match). Ketiga, masih adanya anak putus sekolah dan lulus tidak melanjutkan yang tidak terserap dunia kerja/berusaha mandiri karena tidak memiliki keterampilan yang memadai (unskill labour). Peran pendidikan nonformal dalam mengatasi masalah penganguran salah satunya adalah melalui layanan kursus dan pelatihan yang memberikan bekal kompetensi yang dibutuhkan dalam mencari kerja. Masalah peluang kerja tidak dapat dipisahkan dengan dunia pendidikan karena tenaga kerja merupakan lulusan dari lembaga-lembaga pendidikan. Dengan demikian lulusan pendidikan itu harus berkualitas serta mampu untuk menghasilkan sesuatu yang positif dan diharapkan dapat mengatasi permasalahan

7 yang ada dalam masyarakat, tenaga yang dibutuhkan adalah tenaga kerja yang cakap dan terampil, jadi dapat disimpulkan bahwa banyaknya jumlah pengangguran disebabkan tidak relevannya/kurang berkualitasnya produk lembaga pendidikan dengan kebutuhan atau daya tampung tenaga kerja, produk atau lulusan lembaga pendidikan disinyalir rendah kualitasnya sehingga diragukan sklillnya untuk menggeluti lapangan kerja yang tersedia. Dengan rendahnya kualitas dan membengkaknya pengangguran serta meningkatnya kebutuhan lapangan pekerjaan maka persaingan akan semakin kompetitif dalam merebut lapangan pekerjaan, sehingga akan makin selektif pula instansi menyaring para pencari kerja. Dengan adanya persaingan yang kompetitif tersebut maka pencari kerja dituntut memiliki pengetahuan dan kualitas serta skill yang memadai untuk terjun dalam suatu pekerjaan. Universitas Muhammadiyah Surakarta merupakan sistem pendidikan nasional yang didalamnya juga menyediakan proses pendidikan dan ikut menghasilkan tenaga-tenaga pendidik yang nantinya ikut membangun negara lewat jalur pendidikan. Kegiatan itu terbukti dengan adanya fakultas keguruan dan ilmu pendidikan (FKIP). FKIP merupakan fakultas yang mempersiapkan mahasiswa yang memilki kompetensi bidang pendidikan yang unggul yang setingkat strata I (S1). Harapannya, kelak dapat menjadi tenaga didik yang profesional sesuai dengan perkembangan IPTEK. Berdasarkan pengamatan selama ini motivasi belajar mahasiswa timbul karena adanya persepsi terhadap peluang kerja yang ada dalam setiap individu

8 mahasiswa, berbedanya persepsi pada setiap individu menyebabkan berbeda tingkat motivasi belajar mahasiswa yang berpengaruh dalam prestasi belajar. Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis mengambil judul MOTIVASI STUDI MAHASISWA DITINJAU DARI PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP PELUANG KERJA PADA MAHASISWA PENDIDIKAN AKUNTANSI FKIP UMS ANGKATAN 2008 B. Pembatasan Masalah Pembatasan masalah sangat penting karena dapat digunakan untuk mengarahkan analisis dan pengumpulan data. Selain itu untuk menghindari kemungkinan terjadinya kesalahan dalam penafsiran judul. Oleh karena itu, dalam penelitian ini agar masalah yang diteliti tidak terlalu luas, maka penulis sengaja mengadakan penelitian terbatas. Penulis hanya membatasi ruang lingkup permasalahan mengenai motivasi belajar mahasiswa yang dipengaruhi oleh persepsi peluang kerja pada mahasiswa pendidikan akuntansi Universitas Muhammadiyah Surakarta angkatan 2008. C. Perumusan Masalah Berdasarkan pada latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan beberapa hal yang menjadi permasalahan pokok. Adapun yang menjadi masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Apakah ada pengaruh persepsi peluang

9 kerja terhadap motivasi belajar mahasiswa Pendidikan Akuntansi Universitas Muhammadiyah Surakarta angkatan 2008. D. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian menurut Suharsimi Arikunto (2006:58) adalah rumusan kalimat yang menunjukkan adanya sesuatu hal yang diperoleh setelah peneliti selesai. Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah: untuk mengetahui pengaruh persepsi pada peluang kerja terhadap motivasi belajar mahasiswa Pendidikan Akuntansi Universitas Muhammadiyah Surakarta angkatan 2008. E. Manfaat Penelitian Dari hasil penelitian yang dilakukan, penulis berharap akan mempunyai manfaat sebagai berikut: 1. Manfaat Teoritis a. Sebagai sumbangan karya ilmiah bagi perkembangan ilmu pengetahuan baik bagi Universitas Muhammadiyah Surakarta pada khususnya maupun bagi mahasiswa pada umumnya tentang persepsi pada peluang kerja terhadap motivasi belajar mahasiswa pendidikan akuntansi di Universitas Muhammadiyah Surakarta. b. Penelitian ini berguna untuk referensi dalam penelitian sejenis berikutnya.

10 2. Kegunaan Praktis a. Memberikan informasi kepada mahasiswa supaya mau menambah ketrampilan dalam meningkatkan belajarnya guna mempersiapkan modal untuk mencari kerja. b. Memberi masukan kepada pendidik agar tidak jenuh dalam memberikan motivasi kepada anak didik. F. Sistematika Penelitian Untuk mengetahui gambaran dari skripsi ini maka disusun sistematika skripsi sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini berisi tentang latar belakang masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika skripsi. BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini berisi tentang pengertian motivasi, macam-macam motivasi, fungsi motivasi, pengertian belajar, teori belajar, motivasi belajar, aspek-aspek yang mempengaruhi motivasi, pengertian persepsi, faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi, pengertian peluang kerja, macam-macam pekerjaan, kondisi lapangan kerja, hubungan persepsi pada peluang kerja dengan motivasi belajar, kerangka pemikiran, hipotesis.

11 BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini menguraikan tentang pengertian metode penelitian, tempat penelitian, jenis penelitian, objek penelitian, populasi, sampel dan sampling, variabel penelitian, teknik pengumpulan data, uji instrument serta teknik analisis data. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini menguraikan tentang gambaran umum objek penelitian, penyajian data, pengujian, dan pembahasan hasil penelitian. BAB V PENUTUP Berisi tentang kesimpulan dan saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN