HUBUNGAN TINGKAT KESEPIAN DENGAN AKTIVITAS SEKSUAL PADA LANSIA DI DESA BANJARHARJO KALIBAWANG KULON PROGO YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN TINGKAT KESEPIAN DENGAN KEJADIAN INSOMNIA PADA LANSIA DI PSTW YOGYA UNIT BUDILUHUR KASONGAN BANTUL NASKAH PUBLIKASI

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG SEKSUALITAS DENGAN AKTIVITAS SEKSUAL PADA LANSIA DI DUSUN PANGGANG BUMIREJO LENDAH

HUBUNGAN TINGKAT KEPERCAYAAN DIRI DENGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN SEKSUAL WANITA MENOPAUSE DI DUSUN CANDI WINANGUN SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

e-journal Keperawatan (e-kp) Volume 6 Nomor 1, Februari 2018

HUBUNGAN DEPRESI DENGAN INTERAKSI SOSIAL LANJUT USIA DI DESA TOMBASIAN ATAS KECAMATAN KAWANGKOAN BARAT. Nia Aprindah Rau Sefti Rompas Vandri D.

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU VERBAL ABUSE ORANG TUA PADA ANAK DI DUSUN KUWON SIDOMULYO BAMBANGLIPURO BANTUL YOGYAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN

PENELITIAN TINGKAT KECEMASAN MASYARAKAT YANG MENGALAMI PROSES PENUAAN. Di Dusun Besar Desa Prayungan Kecamatan Sawoo Kabupaten Ponorogo

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dapat dihindari oleh setiap orang. Sekarang ini banyak orang yang bertahan dari

Syntax Literate : Jurnal Ilmiah Indonesia ISSN : e-issn : Vol. 2, No 2 Februari 2017

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PERILAKU KEKERASAN PADA ANAK USIA SEKOLAH DI DUSUN KWARASAN GAMPING SLEMAN YOGYAKARTA

HUBUNGAN PERAN ORANG TUA DENGAN PERILAKU PERAWATANDIRI SAAT MENSTRUASI PADA SISWI KELAS VII DI SMPN 3 BANTUL YOGYAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah dekriptif kuantitatif non eksperimental bersifat

BAB III METODE PENELITIAN. antara faktor dengan efek (Notoatmodjo, 2007). Pada penelitian ini, peneliti

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis/Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional, dimana data yang menyangkut

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN STRES LANSIA DENGAN INSOMNIA PADA LANSIA DI DUSUN PURWOSARI MLATI SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN PERSEPSI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSLUSIF PADA IBU BEKERJA DI KELURAHAN WIROGUNAN KOTA YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA LANSIA USIA TAHUN DI RW 08 KELURAHAN SUKUN KECAMATAN SUKUN KOTA MALANG

Priyoto Dosen S1 Keperawatan STIKes Bhakti Husada Mulia Madiun ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah descriptive correlational yaitu

HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN DENGAN KUALITAS HIDUP KLIEN SKIZOFRENIA DI KLINIK KEPERAWATAN RSJ GRHASIA DIY

BAB I PENDAHULUAN. (Maryam, 2008). Secara umum kondisi fisik seseorang yang telah memasuki usia lanjut

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mengkaji hubungan antara variabel dengan melibatkan minimal dua variabel

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dilakukan di Puskesmas Wonosari pada bulan September-Oktober 2016.

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: Nopia Wahyuliani

BAB III METODA PENELITIAN

HUBUNGAN KEBIASAAN CUCI TANGAN DENGAN PERILAKU IBU DALAM PENCEGAHAN DIARE PADA BALITA DI PUSKESMAS GAMPING 1 YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS GAJAHAN SURAKARTA DENGAN KEPUASAN PASIEN PESERTA PKMS (PEMELIHARAAN KESEHATAN MASYARAKAT SURAKARTA)

HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL ORANG TUA DENGAN KESIAPAN REMAJA MENGHADAPI PUBERTAS DI SMP N 2 KASIHAN BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Lanjut usia adalah masa dimana seseorang mengalami masa

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian menggunakan pendekatan cross sectional. Penelitian ini

HUBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN PENERIMAAN DIRI PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDHI LUHUR KASONGAN BANTUL YOGYAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian. Demak, sedangkan pendekatan yang digunakan adalah cross sectional

ANALISIS KARAKTERISTIK USIA LANJUT BERHUBUNGAN DENGAN STATUS GIZI DI POSYANDU LANSIA DUSUN WONOGIRI JATIREJO LENDAH KULON PROGO

Fitri Arofiati, Erna Rumila, Hubungan antara Peranan Perawat...

HUBUNGAN DUKUNGAN ORANGTUA DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA SEMESTER IV PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA TAHUN 2013

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif dengan metode

BAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif, dengan rancangan

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN GAMBARAN DIRI DENGAN KECEMASAN PADA REMAJA CACAT FISIK DI BALAI REHABILITASI TERPADU PENYANDANG DISABILITAS PROVINSI DIY NASKAH PUBLIKASI

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEPATUHAN DIIT DIABETES MELLITUS

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Proses menua adalah suatu proses menghilangnya kemampuan jaringan

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: Nixen Rachmawati

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: RITA SUNDARI

HUBUNGAN PERAN PETUGAS KESEHATAN DAN MEDIA INFORMASI DENGAN PERILAKU SEKSUAL IBU PASCANIFAS DI PUSKESMAS MERGANGSAN NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan promotif dan preventif baik sehat maupun sakit.

BAB I PENDAHULUAN. tahun. Lanjut usia biasanya mengalami perubahan-perubahan fisik yang wajar,

STUDI STATUS DEPRESI PADA LANSIA

FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah correlation study yaitu penelitian yang

BAB I PENDAHULUAN. Menurut laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa (2011), pada tahun

BAB I PENDAHULUAN. Padahal deteksi dini dan penanganan yang tepat terhadap depresi dapat

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KECEMASAN PADA LANJUT USIA DI PANTI WREDHA DHARMA BHAKTI KOTA SURAKARTA SKRIPSI

PERSEPSI IBU MENOPAUSE TERHADAP AKTIVITAS SEKSUALITAS PADA MASA MENOPAUSE DI DESA JAGALAN KECAMATAN TAWANGMANGU KARANGANYAR

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: ROBBANIA MUHIBBAH

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KEPATUHAN KONSUMSI TABLET FE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS WIROBRAJAN KOTA YOGYAKARTA

HUBUNGAN JARAK KELAHIRAN DAN JUMLAH BALITA DENGAN STATUS GIZI DI RW 07 WILAYAH KERJA PUSKESMAS CIJERAH KOTA BANDUNG

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG SEX EDUCATION

BAB III METODE PENELITIAN

POLA KOMUNIKASI KELUARGA DAN TINGKAT DEPRESI LANSIA DI KELURAHAN PADANG BULAN MEDAN

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan yaitu analitik observasional dengan

PENGARUH LATIHAN HATHA YOGA TERHADAP TINGKAT STRES PADA WANITA DI DUSUN KARANG TENGAH SLEMAN YOGYAKARTA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DALAM PEMENUHAN NUTRISI DENGAN TEKANAN DARAH LANSIA DI MANCINGAN XI PARANGTRITIS KRETEK BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: Venny Risca Ardiyantini

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN DEPRESI DENGAN INTERAKSI SOSIAL LANJUT USIA DI DESA TOMBASIAN ATAS KECAMATAN KAWANGKOAN BARAT. Andriano H Sengkey Mulyadi Jeavery Bawotong

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tingkat depresi terhadap kualitas hidup lanjut usia. Penelitian tersebut

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN GAYA BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR KDPK I PADA MAHASISWA PRODI D-IV BIDAN PENDIDIK REGULER STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA TAHUN 2012/2013

ABSTRACT. I Komang Yulitridana 2, Andri Purwandari 3, Haerul Anwar 1

BAB III METODE PENELITIAN

Rahmawan et al., Hubungan Penyesuaian Diri dengan Tingkat Kecemasan Lanjut Usia... Jln. Kalimantan 37, Jember

HUBUNGAN PERUBAHAN FISIK DENGAN TINGKAT KECEMASAN MENGHADAPI MENOPAUSE PADA USIA PREMENOPAUSE DI KAUMAN RT. 49 NGUPASAN GONDOMANAN YOGYAKARTA

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS AISYIYAH YOGYAKARTA 2016

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Menopause merupakan masa berhentinya menstruasi yang terjadi

HUBUNGAN PERAN KELUARGA DENGAN TINGKAT KESEMBUHAN PADA PENDERITA TB PARU DI BALAI PENGOBATAN PENYAKIT PARU-PARU UNIT MINGGIRAN YOGYAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional, yaitu suatu penelitian

The Factors Related to Pre Marriage Sexual Behavior of Adolescents in Grade X and XI in State Senior High School 1 in Bandar Lampung

ANALISIS MUTU PELAYANAN KESEHATAN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT DAERAH MADANI PROVINSI SULAWESI TENGAH. Aminuddin 1) Sugeng Adiono 2)

BAB III METODE PENELITIAN

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU SEKS PRANIKAH PADA SISWA KELAS XI SMK MUHAMMADIYAH 2 BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GODEAN II SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN PERSEPSI TENTANG PUSKESMAS DENGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN MELAKUKAN PERAWATAN DI PUSKESMAS RAWAT INAP SRAGI I KABUPATEN PEKALONGAN

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian yang mengkaji hubungan antara variable dengan

HUBUNGAN PERUBAHAN PSIKOSOSIAL DENGAN KUALITAS HIDUP LANSIA

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian merupakan wadah untuk menjawab pertanyaan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan di Wilayah Kerja Puskesmas Dulalowo Kota

HUBUNGAN PERAN ORANG TUA DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DI SMP MUHAMMADIYAH 1 YOGYAKARTA TAHUN 2011 NASKAH PUBLIKASI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. perlahan-lahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri/mengganti dan

STUDI KOMPARASI TINGKAT STRES LANJUT USIA YANG MENGIKUTI DAN TIDAK MENGIKUTI SENAM BUGAR LANSIA (SBL) DI DUSUN MRISI DESA TIRTONIRMOLO KASIHAN BANTUL

Transkripsi:

HUBUNGAN TINGKAT KESEPIAN DENGAN AKTIVITAS SEKSUAL PADA LANSIA DI DESA BANJARHARJO KALIBAWANG KULON PROGO YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: EVI ANGGRAENI 201210201020 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS AISYIYAH YOGYAKARTA 2016

HUBUNGAN TINGKAT KESEPIAN DENGAN AKTIVITAS SEKSUAL PADA LANSIA DI DESA BANJARHARJO KALIBAWANG KULON PROGO YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat Mencapai Gelar Sarjana Keperawatan Pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Di Universitas Aisyiyah Yogyakarta Disusun oleh: EVI ANGGRAENI 201210201020 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS AISYIYAH YOGYAKARTA 2016

HUBUNGAN TINGKAT KESEPIAN DENGAN AKTIVITAS SEKSUAL PADA LANSIA DI DESA BANJARHARJO KALIBAWANG KULON PROGO YOGYAKARTA Evi Anggraeni, Suratini Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Aisyiyah Yogyakarta Email : eanggraeni42@yahoo.co.id INTISARI Tujuan: Untuk mengetahui hubungan tingkat kesepian dengan aktivitas seksual pada lansia di Desa Banjarharjo Kalibawang Kulon Progo Yogyakarta. Metode Penelitian: Menggunakan metode deskriptif korelasional dengan pendekatan cross sectional. Populasinya sebanyak 30 pasang lansia. Sampel diambil dengan total sampling, sejumlah 30 pasang responden. Teknik analisis menggunakan chi square. Hasil Penelitan: Didapatkan tingkat kesepian sebagian besar kategori sedang, yaitu 33 responden (55,0%) dan sebagian responden tidak aktif melakukan aktivitas seksual sebesar 44 responden (73,3%). Hasil analisis Chi Square Tingkat Kesepian dengan Aktivitas seksual di Desa Banjarharjo didapatkan nilai sebesar 7,839 dan p sebesar 0,020 (p<0,05). Ada hubungan tingkat kesepian dengan aktivitas seksual pada lansia di Desa Banjarharjo Kalibawang Kulon Progo Yogyakarta. Kata Kunci : Tingkat Kesepian, Aktivitas Seksual, Lansia Research Objective: This study was to investigate Correlation of loneliness level with sexual activity in elderly at the village Banjarharjo Kalibawang Kulon Progo Yogyakarta. Research Method: This study employed the descritive correlational study with cross sectional approach. The research population was 30 elderly pair. The samples were 30 respondents pair and were taken through total sampling technique. The data analysis used Chi Square. Research Finding: The result shows that 33 respondents (55,0%) were in average category of loneliness level and most respondents do not actively engage in sexual activity that 44 respondents (73,3 %). Analysis result chi square established value 7.839 and p value 0.020 (p<0.05).there is a significant correlation of loneliness level with sexual activity in elderly at the village Banjarharjo Kalibawang Kulon Progo Yogyakarta. Keywords : Loneliness Level, Sexual Activity, Elderly

PENDAHULUAN Keberhasilan pembangunan dalam bidang kesehatan mengakibatkan meningkatnya usia harapan hidup, karena pembangunan kesehatan diarahkan pada peningkatan kualitas hidup termasuk usia lanjut (Wiarsiah, 2009). Menurut Arya (2009) mengemukakan proses menua adalah proses alami yang disertai adanya penurunan kondisi fisk, psikologis maupun sosial yang saling berinteraksi satu sama lain. Keadaan itu cenderung berpotensi menimbulkan masalah kesehatan secara umum maupun kesehatan jiwa secara khusus pada lansia. Salah satu masalah yang kerap kali dikeluhkan lansia yaitu tentang perubahan aktivitas seksual. Seseorang yang mengalami kondisi kronis akibat penyakit, depresi, rasa berkabung, atau perubahan gaya hidup, akan beresiko untuk tidak dapat memenuhi kebutuhan seksualnya hal itu dikemukakan oleh Kris (2009). Janet (2009) menemukan bahwa 25% laki-laki usia 60 tahun ke atas dan 50% wanita usia 60 tahun ke atas tidak lagi melakukan hubungan seksual. Dari kelompok laki-laki 27% melakukan hubungan seksual sekali dalam sebulan, sedangkan pada kelompok wanita 12%. Penurunan frekuensi yang drastis dalam hubungan seks diketemukan sekitar usia 75 tahun. Menurut penelitian Hastuti (2007) di Kabupaten Purworejo, data yang diperoleh dari 6698 responden, wanita usia lanjut yang masih melakukan aktivitas seksual sebesar 38,52% dengan prevalensi disfungsi seksual pada laki-laki sebesar 45,20%. Penelitian mengenai aktivitas seksual usia lanjut masih sangat jarang dilakukan di Indonesia, walaupun prevalensinya cukup tinggi. Banyak hal menyebabkan penurunan aktivitas seksual usia lanjut. Di samping adanya perubahan fisik, faktor psikologis juga seringkali menyebabkan penurunan fungsi dan potensi seksual (Ayudea, 2010). Masalah psikologis yang paling banyak terjadi pada lansia adalah kesepian (Probosuseno, 2007). Penelitian yang dilakukan oleh Wardiyah (2007) mengenai kesepian yang dilakukan di komunitas di Dusun Sendowo Kelurahan Sinduadi Kecamatan Mlati Kabupaten Sleman Yogyakarta menunjukkan hasil bahwa sebagian besar lansia berada pada keadaan kesepian sedang yakni sebesar 66,67% diikuti kesepian ringan sebesar 23,33% dan sisanya sebesar 10 % masuk dalam kategori kesepian tinggi. Kesepian yang dialami lansia harus mendapatkan perhatian dari masyarakat sekitar. Para lansia perlu untuk diberikan kegiatan-kegiatan yang melibatkan fisik, psikis maupun hubungan sosial yang bertujuan untuk menghilangkan kesepiannya, atau paling tidak dapat dikurangi.

METODE PENELITIAN Rancangan penelitian ini menggunakan design deskriptif korelasional, Notoatmodjo (2012) menyatakan bahwa metode penelitian deskriptif korelasional adalah penelitian yang diarahkan untuk menjelaskan hubungan antara dua variabel yaitu variabel bebas dengan variabel terikat. Populasi dalam penelitian yaitu seluruh lansia berpasangan yang tinggal di Desa Banjarharjo, Kalibawang, Kulon Progo, sejumlah 30 pasang lansia. Jumlah sampel sebesar 30 pasang responden dengan teknik pengambilan sampel yang dilakukan dengan menggunakan total sampling, yaitu pengambilan sampel secara total (Sugiyono, 2012). Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal Mei 2015 sampai tanggal 14 Mei 2015. Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Kuesioner terdiri dari 20 item pertanyaan untuk kuisioner kesepian yang dimodifikasi dari UCLA Loneliness Scale sedangkan untuk kuisioner aktivitas seksual terdiri dari 5 item pertanyaan yang sudah digunakan dalam penelitian Mardiana (2012). Data awal dikumpulkan dengan bantuan 3 asisten peneliti dengan membagikan kuesioner aktivitas seksual dan kuesioner kesepian pada lansia. Sebelum kuesioner dibagikan terlebih dahulu peneliti menjelaskan maksud dan tujuan pengisian kuesioner kemudian akan melakukan persetujuan menjadi responden. Pengisian kuesioner didampingi oleh peneliti atau asisten peneliti. Bagi usia lanjut yang tidak bisa membaca dan menulis, pengisian kuesioner dibacakan dan dibantu untuk menuliskan jawaban yang diperoleh secara verbal dan ditulis oleh peneliti atau asisten peneliti. Pada penelitian ini pengolahan data menggunakan tahap-tahap pengolahan data sebagai berikut: editing, coding, transferring, tabulating. Data yang sudah ditabulasi siap untuk dianalisis dengan Uji chi square. Peneliti harus memahami prinsip-prinsip etika penelitian meliputi : Informed Consent, Anonimity dan Confidentiality.

HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 4.1 Karakteristik Responden di Desa Banjarharjo Kalibawang Kulon Progo Yogyakarta Karakteristik Frekuensi % Usia 60-64 30 49,9 65-70 18 30 71-75 12 20,1 Jumlah 60 100 Jenis Kelamin Laki-laki 30 50 Perempuan 30 50 Jumlah 60 100 Agama Islam 39 65 Katolik 21 35 Jumlah 60 100 Pendidikan SD 33 55 SMP 11 18,3 SMA 10 16,7 D3 2 3,3 S1 4 6,7 Jumlah 60 100 Pekerjaan Petani 27 45 Wiraswasta 13 21.7 Pensiunan 11 18.3 Tidak Bekerja 9 15 Jumlah 60 100 Sumber : Data Primer 2016 Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui dari 60 responden yang diteliti, usia responden paling banyak berada pada usia antara 60-64 tahun yaitu sebanyak 30 responden (49,9%) dan paling sedikit berusia 71-75 sebanyak 12 responden (20,1%). Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin, persentase untuk jenis kelamin responden yaitu responden laki-laki sebanyak 30 responden (50%) dan responden berjenis kelamin perempuan sebanyak 30 responden (50%). Karakteristik responden berdasarkan agama, persentase paling banyak untuk agama responden yaitu responden yang beragama islam sebanyak 39 responden (65%) dan paling sedikit responden yang beragama katholik sebanyak 21 responden (35%). Karakteristik berdasarkan tingkat pendidikan, sebagian besar responden mempunyai tingkat pendidikan terakhir SD sebanyak 33 responden (55%) dan paling sedikit yaitu responden yang mempunyai tingkat pendidikan perguruan tinggi D3 sebanyak 2 responden (3,3%). Karakteristik berdasarkan pekerjaan, bahwa sebagian besar usia lanjut bekerja sebagai petani sebanyak 27 responden (45%) dan paling sedikit usia lanjut yang tidak bekerja sebanyak 9 responden (15%).

Tabel 4.2 Deskripsi Tingkat Kesepian pada Lansia di Desa Banjarharjo Kalibawang Kulon Progo Yogyakarta Tingkat Kesepian Frekuensi Persen Tinggi 12 20 Sedang 33 55 Ringan 15 25 Total 60 100 Sumber : Data Primer 2016 Berdasarkan tabel 4.2 menunjukkan bahwa paling banyak lanjut usia mengalami tingkat kesepian sedang yaitu sebanyak 33 (55%) responden, sedangkan paling sedikit yang mengalami tingkat kesepian tinggi yaitu 12 (20%) responden. Jumlah keseluruhan yang dijadikan sampel yaitu 30 pasang lansia atau 60 lansia. Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Aktivitas Seksual pada Lansia di Desa Banjarharjo Kalibawang Kulon Progo Yogyakarta Aktivitas Seksual Frekuensi Persen Aktif 16 26,7 Tidak Aktif 44 73,3 Total 60 100 Sumber : Data Primer 2016 Berdasarkan tabel 4.3 menunjukkan bahwa dari 60 responden yang diteliti, persentase paling banyak lanjut usia yang tidak aktif melakukan aktivitas seksual sebanyak 44 (73,3%) responden. Sedangkan persentase paling sedikit lanjut usia yang masih aktif melakukan hubungan seksual sebanyak 16 (26,7%) responden. Tabel 4.15 Hubungan Tingkat Kesepian dengan Aktivitas Seksual pada Lansia di Desa Banjarharjo Kalibawang Kulon Progo Yogyakarta Aktivitas Seksual Aktif Tidak Aktif Total Tingkat Kesepian F % F % F % Berat 3 5,0 9 15,0 12 20,0 Sedang 7 11,7 26 43,3 33 55,0 Ringan 6 10,0 9 15,0 15 25,0 Total 16 26,7 44 73,3 60 100 Sumber: Data Primer 2016 Tabel 4.15 menunjukkan bahwa sebagian responden mengalami kesepian kategori sedang dan tidak aktif dalam melakukan aktivitas seksual, yaitu sebanyak 26 responden (43,3%). Responden paling sedikit adalah responden yang mengalami kesepian kategori berat dan masih aktif dalam melakukan hubungan seksual, yaitu sebanyak 3 responden (5,0%). Hasil pengujian chi square dapat dideskripsikan dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 4.16 Hasil Pengujian Chi Square Hubungan Tingkat Kesepian dengan Aktivitas Seksual pada Lansia di Desa Bajarharjo Kalibawang Kulon Progo Yogyakarta No Statistik Nilai 1. Chi Square ( ) 7,839 2. Derajat Kebebasan 2 3. p-value 0,020 Tabel 4.16 menunjukkan bahwa nilai sebesar 7,839 dan p sebesar 0,020 (p<0,05), maka disimpulkan ada hubungan yang signifikan tingkat kesepian dengan aktivitas seksual pada lansia di Desa Banjarharjo Kalibawang Kulon Progo Yogyakarta. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Desa Banjarharjo Kalibawang Kulon Progo Yogyakarta diketahui bahwa ada hubungan yang signifikan antara tingkat kesepian dengan aktivitas seksual pada lansia hal ini sesuai dengan hasil analisis Chi Square didapatkan hasil bahwa signifikansi sebesar 0,020. Hasil penelitian menunjukkan bahwa p<0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara tingkat kesepian dengan aktivitas seksual pada lansia di Desa Banjarharjo Kalibawang Kulon Progo Yogyakarta. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Hakimi (2008) dengan judul Hubungan Antara Kecemasan Dengan Aktivitas Dan Fungsi Seksual Pada Wanita Usia Lanjut Di Kabupaten Purworejo hasil penelitan menunjukkan usia lanjut yang mengalami kesepian berisiko sebesar 1,1 kali untuk tidak melakukan aktivitas seksual, meskipun secara statistik tidak bermakna (OR= 1,1 95% CI 0,9-1,2 p=0,08). Namun variabel usia, tingkat pendidikan dan status pekerjaan mempunyai hubungan yang bermakna dengan aktivitas seksual pada usia lanjut (p<0,01). Kesepian yang dialami usia lanjut berhubungan pada frekuensi aktivitas dan frekuensi seksual. Menurut Pangkahila (2008) faktor psikologis yang menghambat fungsi seksualitas pada usia lanjut, meliputi perasaan jemu atau bosan dengan situasi sehari-hari, khususnya dalam hubungan dengan pasangan. Seksualitas meliputi cinta, kehangatan, saling membagi dan sentuhan bukan hanya melakukan hubungan seksualnya. Komunikasi mengacu tidak hanya pada isi tetapi juga pada perasaan emosi dimana individu menyampaikan hubungan (Potter & Perry, 2005). Menurut Darmojo dan Martono, pada usia lanjut terdapat dua faktor yang mempengaruhi aktivitas seksual, yang dapat dibagi menjadi faktor internal, yaitu faktor fisik, penyakit dan psikologis (kesepian/ duka cita, depresi) serta faktor eksternal yang datangnya dari kebudayaan dan obat-obatan. Sedangkan Menurut Pangkahila (2008) faktor psikologis yang menghambat fungsi seksualitas pada usia lanjut, meliputi perasaan jemu dengan situasi sehari-hari, khususnya dalam hubungan dengan pasangan, perasaan kehilangan kemampuan seksualitas dan daya tarik, perasaan kesepian, dan perasaan takut

dianggap tidak wajar bila masih aktif melakukan hubungan seksualitas (Ropei, 2010). Kesepian adalah suatu keadaan mental dan emosional yang terutama dicirikan oleh adanya perasaan terasing dan kurangnya hubungan yang bermakna dengan orang lain. Pada saat mengalami kesepian, individu cenderung merasa desperation (pasrah), impatient boredom (tidak sabar dan bosan), self-deprecation (mengutuk diri sendiri) dan depression (depresi) (Marini & Hayati 2012) SIMPULAN Hasil menunjukan bahwa tingkat kesepian di Desa Banjarharjo Kalibawang Kulon Progo Yogyakarta sebagian besar kategori ringan yaitu 33 responden atau sebesar (55,0%). Sedangkan kejadian insomnia di Desa Banjarharjo Kalibawang Kulon Progo Yogyakarta adalah sebesar 44 responden (73,3%). Sehingga simpulannya ada hubungan yang signifikan tingkat kesepian dengan aktivitas seksual di Desa Banjarharjo Kalibawang Kulon Progo Yogyakarta, hal ini dibuktikan dengan hasil uji statistik korelasi Chi Square bahwa nilai x 2 sebesar 7,839 dan p sebesar 0,020 (p< 0,05).

DAFTAR PUSTAKA Arya, U. (2009). Psikologi Pada Lansia. diakses pada tanggal 25 oktober 2016, http://ilmupsikologi. wordpress. com/ 2009/ 12/11/psikologi-Lansia. Hakimi., M. (2008). Hubungan Antara Kesepian Dengan Aktivitas Dan Fungsi Seksual Pada Usia Lanjut Di Kabupaten Purworejo. Jurnal kedokteran Vol. 24, No. 4 Desember 2008 halaman 176 190 Mardiana. (2012). Aktivitas Seksual Pra Lansia Dan Lansia Yang Berkunjung ke Poliklinik Geriatri Rumah Sakit Pusat Angkatan Udara Dr. Esnawati Antariksa Jakarta Timur. Depok: dipublikasikan. 7 Notoatmodjo, Soekidjo. (2012). Metodelogi Penelitian Kesehatan, Rineka Cipta, Jakarta. Pangkahila. (2008). Anti Aging Medicine Memperlambat Penuaan Meningkatkan Kualitas Hidup. Kompas. Jakarta. Potter, P.A., & Perry, A.G. (2005). Fundamental of Nursing:Concepts, Process and Practice. Missouri. Mosby Year book Probosuseno. 2007. Mengatasi Isolation pada Lanjut Usia. Diambil tanggal 6 November 2015 dari http://medicalzone.org Ropei, O (2010). Pengalaman Perubahan Fungsi Seksualitas pada Lanjut Usia di Kota Cimahi Studi Fenomenologi. Depok: dipublikasikan. Diakses pada tanggal 5 Desember 2015. Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, Alfabeta, Bandung. Wardiyah, A. (2007). Hubungan antara Kesepian dengan Depresi pada Lansia di Dusun Sendowo Keluarahan Sinduadi Kecamatan Mlati Kabupaten Sleman Yogyakarta. Skripsi tidak dipublikasikan. Yogyakarta : Fakultas Kedokteran UGM