Mata Kuliah KONTRAK KULIAH : Kemahiran Litigasi Kode Mata Kuliah : HKIn 3004 Sub Mata Kuliah : Praktek Peradilan Pidana SKS : 4 Dosen : (1) Hakim Pengadilan Negeri Fakultas Hukum Universitas 17 Agustus 1945 Semarang 2013 1
HALAMAN PENGESAHAN KONTRAK KULIAH Mata Kuliah : Kemahiran Litigasi Kode Mata Kuliah : HKIn 3004 Sub Mata Kuliah : Praktek Peradilan Pidana SKS : 4 Kelas : Kelompok :.. Dosen : (1) Hakim Pengadilan Negeri Kontrak : September 2013 Dosen dan mahasiswa sepakat menjalankan kontrak kuliah sebagaimana yang ditetapkan isi dokumen untuk Semester Tahun Akademik. Perwakilan Mahasiswa Dosen Kastubi, S.H., M.Hum NRP. 1111185 2
KONTRAK KULIAH Fakultas : Hukum Program Studi : Ilmu Hukum Mata Kuliah : Kemahiran Litigasi Nomor Kode Mata Kuliah : HKIn 3004 Sub Mata Kuliah SKS : 4 Kelas : Kelompok Dosen Pengampu Semester/Tahun Akademik Mata Kuliah Prasyarat : - Mata Kuliah Semi Syarat : - Hari Pertemuan/Pukul Tempat Pertemuan : Praktek Peradilan Pidana :.. : (1) Hakim Pengadilan Negeri :.. :. : Ruang.. Standar Kompetensi : Mengetahui, mengerti dan memahami serta mengkritisai hakekat kemahiran litigasi Kompetensi Dasar : Pada akhir kuliah mahasiswa : 1. Menerangkan tentang pembuatan surat kuasa pendampingan perkara pidana dan proses peradilan pidana. 2. Menjelaskan dan merancang pembuatan surat kuasa pada tingkat penyidikan, pemberian pendampingan terhadap saksi tingkat penyidikan dan pemberian bantuan hukum yang berkaitan dengan hak dan kewajiban saksi, ataupun tersangka tingkat penyidikan. 3. Menerangkan tentang proses pendampingan pemeriksaan di Kejaksaan. 3
4. Menguraikan tentang praktek pendampingan pada pemeriksaan persidangan. Metode Pembelajaran : Contextual Instruction, project bassed learning, cooperative learning, small group discussion dan umpan balik. Materi Pokok : 1. Pembuatan surat kuasa pendampingan perkara Tugas : pidana dan proses peradilan pidana 2. Pembuatan surat kuasa pada tingkat penyidikan, pemberian pendampingan terhadap saksi tingkat penyidikan dan pemberian bantuan hukum yang berkaitan dengan hak dan kewajiban saksi, ataupun tersangka tingkat penyidikan 3. Proses pendampingan pemeriksaan di kejaksaan 4. Praktek pendampingan pada pemeriksaan persidangan 1. Tugas Individual : 1. Merancang pembuatan surat kuasa praktek peradilan pidana 2. Mempraktekkan proses pendampingan terhadap saksi 3. Merancang pembuatan replik dan duplik 2. Tugas Kelompok : 1. Membuat makalah alat-alat bukti yang sah perundang-undangan (minimal 10 halaman kertas ukuran A4, sumber pustaka minimal 7 buku) Kriteria Penilaian : Sistem penilaian acuan patokan Nilai A = > 80-100 Nilai B = > 60-80 Nilai C = > 40-60 Nilai D = >20-40 Nilai E = 20 4
Prosentase komponen penilaian Ujian Akhir Semester : 35 % Tugas-tugas : 50 % Keaktifan mahasiswa : 15 % Jadwal Perkuliahan Pertemuan Pokok Bahasan 1 Pembuatan surat kuasa, pendampingan perkara pidana dan proses peradilan pidana Bahasan Sub Bahasan 1. Pembuatan surat kuasa 2. Pendampingan perkara pidana Sumber Pustaka 1. Abdurrahman, Aspek Aspek 2. Adnan Buyung Nasution, 3. Soerjono Soekanto, Suatu Tinjauan Sosial Yuridis 4. Amirudin Hamzah, Kebutuhan Surat DalamPraktek Proses Pidana (proses Beracara) 5. Lilik Muliadi, Pidana, Waktu T P U - Tugas Keterangan pertama merancang pembuatan surat kuasa dan surat gugatan 5
2 Pembuatan Normatif, Teorotis, Praktek dan Permasalahannya 6. P.A.F.Lamintan g, Kitab Undang-Undang Pidana Dengan Permasalahan Secara Yuridis Menurut Yurisprudensi dan Ilmu Pengetahuan Hukum Pidana 7. M. Karyadi, Peradilan di surat kuasa, pendampin gan perkara Proses peradilan pidana Indonesia 8. MHC. Hulman dan Soedjono D, Sistem Peradilan Pidana Dalam Perspektif Perbandingan Hukum 1. Abdurrahman, - - Aspek Aspek 2. Adnan Buyung Nasution, 6
pidana dan proses peradilan 3. Soerjono pidana Soekanto, Suatu Tinjauan Sosial Yuridis 4. Amirudin Hamzah, Kebutuhan Surat DalamPraktek Proses Pidana (proses Beracara) 5. Lilik Muliadi, Pidana, Normatif, Teorotis, Praktek dan Permasalahannya 6. P.A.F.Lamintan g, Kitab Undang-Undang Pidana Dengan Permasalahan Secara Yuridis Menurut Yurisprudensi dan Ilmu Pengetahuan 7
3 Pembuatan surat kuasa pada tingkat terhadap saksi tingkat penyidikan dan pemberian bantuan hukum yang berkaitan dengan hak dan kewajiban 1. Praktek pembuatan surat kuasa pada tingkat penyidikan 2. Praktek pemberian pendamping an terhadap saksi tingkat penyidikan Hukum Pidana 7. M. Karyadi, Peradilan di Indonesia 8. MHC. Hulman dan Soedjono D, Sistem Peradilan Pidana Dalam Perspektif Perbandingan 1. Abdurrahman, Aspek Aspek 2. Adnan Buyung Nasution, 3. Soerjono Soekanto, Suatu Tinjauan Sosial Yuridis 4. Amirudin Hamzah, Kebutuhan Surat DalamPraktek Proses Pidana (proses Beracara) 5. Lilik Muliadi, Pidana, - Tugas untuk mempraktek kan proses penyidikan, pemberian pendampingan pendampingan terhadap saksi 8
4 Pembuatan saksi, Normatif, ataupun Teorotis, tersangka Praktek dan Permasalahannya tingkat penyidikan 6. P.A.F.Lamintan g, Kitab Undang-Undang Pidana Dengan Permasalahan surat kuasa pada tingkat penyidikan, pemberian Praktek pemberian bantuan yang berkaitan dengan hak dan kewajiban saksi ataupun Secara Yuridis Menurut Yurisprudensi dan Ilmu Pengetahuan Hukum Pidana 7. M. Karyadi, Peradilan di Indonesia 8. MHC. Hulman dan Soedjono D, Sistem Peradilan Pidana Dalam Perspektif Perbandingan 1. Abdurrahman, - - Aspek Aspek 2. Adnan Buyung Nasution, 9
tingkat penyidikan tersangka tingkat 3. Soerjono penyidikan Soekanto, Suatu Tinjauan Sosial Yuridis 4. Amirudin Hamzah, Kebutuhan Surat DalamPraktek Proses Pidana (Proses Beracara) 5. Lilik Muliadi, Pidana, Normatif, Teorotis, Praktek dan pendampingan terhadap saksi tingkat penyidikan dan pemberian bantuan hukum yang berkaitan dengan hak dan kewajiban saksi, ataupun tersangka Permasalahannya 6. P.A.F.Lamintan g, Kitab Undang-Undang Pidana Dengan Permasalahan Secara Yuridis Menurut Yurisprudensi dan Ilmu Pengetahuan Hukum Pidana 10
7. M. Karyadi, Peradilan di Indonesia 8. MHC. Hulman dan Soedjono D, Sistem Peradilan Pidana Dalam Perspektif Perbandingan 5 Praktek Pendampingan 1. Abdurrahman, tentang proses pendampin gan pemeriksaan di kejaksaan pemeriksaan Aspek Aspek 2. Adnan Buyung Nasution, 3. Soerjono Soekanto, Suatu Tinjauan Sosial Yuridis 4. Amirudin Hamzah, Kebutuhan Surat DalamPraktek Proses Pidana (proses Beracara) 5. Lilik Muliadi, Pidana, Normatif, - Tugas untuk perancangan pembuatan replik dan duplik 11
6 Praktek Teorotis, Praktek dan Permasalahannya 6. P.A.F.Lamintan g, Kitab Undang-Undang Pidana Dengan Permasalahan Secara Yuridis pendampingan pada pemeriksaan persidanan Menurut Yurisprudensi dan Ilmu Pengetahuan Hukum Pidana 7. M. Karyadi, Peradilan di Indonesia 8. MHC. Hulman dan Soedjono D, Sistem Peradilan Pidana Dalam Perspektif Perbandingan 1. Pembuatan 1. Abdurrahman, - - Pledoi Aspek Aspek 2. Menghadirkan saksi 2. Adnan Buyung Nasution, 12
3. Soerjono Soekanto, Suatu Tinjauan Sosial Yuridis 4. Amirudin Hamzah, Kebutuhan Surat DalamPraktek Proses Pidana (proses Beracara) 5. Lilik Muliadi, Pidana, Normatif, Teorotis, Praktek dan Permasalahannya 6. P.A.F.Lamintang, Kitab Undang-Undang Pidana Dengan Permasalahan Secara Yuridis Menurut Yurisprudensi dan Ilmu Pengetahuan Hukum Pidana 7. M. Karyadi, 13
pendampin gan pada pemeriksaan persidanan Peradilan di Indonesia 8. MHC. Hulman dan Soedjono D, Sistem Peradilan Pidana Dalam Perspektif Perbandingan 7 Praktek 1. Kemampu- 1. Abdurrahman, an menghadirkan ahli yang berkaitan dengan kasus 2. Mahir putusan pengadilan Aspek Aspek 2. Adnan Buyung Nasution, 3. Soerjono Soekanto, Suatu Tinjauan Sosial Yuridis 4. Amirudin Hamzah, Kebutuhan Surat DalamPraktek Proses Pidana (proses Beracara) 5. Lilik Muliadi, Pidana, Normatif, Teorotis, - Tugas kedua membuat makalah tentang alatalat bukti yang sah minimal 6 lembar kertas hvs, sumber pustaka minimal 2 pustaka, perundangundangan, dikumpulkan pada pertemuan berikutnya. 14
8 Ujian Akhir Semester Materi Pertemuan 1-7 Praktek dan Permasalahannya 6. P.A.F.Lamintang, Kitab Undang-Undang Pidana Dengan Permasalahan Secara Yuridis Menurut Yurisprudensi dan Ilmu Pengetahuan Hukum Pidana 7. M. Karyadi, Peradilan di Indonesia 8. MHC. Hulman dan Soedjono D, Sistem Peradilan Pidana Dalam Perspektif Perbandingan - - 15