BAB V PEMBAHASAN. 1. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams. model pembelajaran Student Team Achievement Division (STAD).

dokumen-dokumen yang mirip
PENINGKATAN KETERLIBATAN DAN MINAT BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN STAD TERMODIFIKASI PERMAINAN ULAR TANGGA

Suherman Guru Fisika SMA Negeri 1 Stabat dan Mahasiswa Jurusan Pendidikan Fisika Pascasarjana Unimed

I. PENDAHULUAN. Setiap negara menganggap penting pendidikan. Pendidikan berperan penting bagi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. maka dapat diambil kesimpulan dari penelitian tindakan kelas ini adalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Model pembelajaran matematika di sd

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

5. Siswa menerangkan kembali penjelasan kelompoknya kepada teman yang belum memahami materi 6. Guru meminta siswa mengerjakan latihan-latihan yang

G. Lian Y. Nababan. NIM ABSTRAK. antara hasil belajar siswa menggunakan model konvensional dengan model

BAB I PENDAHULUAN. semakin tinggi pula tingkat keberhasilan pembelajaran. dasar untuk pengembangan materi lebih lanjut.

I. PENDAHULUAN. mendorong terjadinya belajar. Pembelajaran dikatakan berhasil apabila tujuantujuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

MENINGKATKANN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA MATERI PECAHAN KELAS IV SD NEGERI 129/I SIMPANG RANTAU GEDANG

BAB I PENDAHULUAN. Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk

I. PENDAHULUAN. Setiap negara menganggap penting pendidikan. Pendidikan berperan penting bagi

BAB I PENDAHULUAN. menguasai pengetahuan, fakta-fakta, konsep-konsep, prinsip-prinsip, proses

BAB II KAJIAN TEORI Pengertian Belajar Menurut Teori Konstruktivisme. mencoba merumuskan dan membuat tafsirannya tentang belajar.

Oleh: Via Vandella*, Yulia Haryono**, Alfi Yunita**

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Akhmad Suyono *) Dosen FKIP Universitas Islam Riau

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dini Octavia, 2013

BAB I PENDAHULUAN. adalah program pendidikan berdasarkan nilai-nilai pancasila sebagai wahana

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

`BAB I PENDAHULUAN. dalam kegiatan pembelajaran. Peran guru tidak hanya mentransfer ilmu kepada

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembukaan UUD 1945 dijelaskan bahwa salah satu tujuan dari

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT PADA PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI SIKAP SISWA TERHADAP MATEMATIKA

BAB I PENDAHULUAN. manusia lebih bisa cepat mengerti dan siap akan menghadapi perubahan.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. Madrasah tempat berlangsungnya penelitian terletak di Jalan Basuki

2014 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP KETERAMPILAN BERKOMUNIKASI TULISAN DAN PENGUASAAN KONSEP SISTEM EKSKRESI SISWA KELAS XI

BAB IV HASIL PENELITIAN. Data hasil penelitian yang akan di paparkan peneliti adalah data hasil

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGHITUNG ARITMATIKA SOSIAL MELALUI PENERAPAN MODEL STAD. Kasurip

BAB II KAJIAN PUSTAKA. mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran (Oemar Hamalik, 2002: 57) dalam

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIKA SISWA SMP PGRI PAMANUKAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

BAB I PENDAHULUAN. Dalam proses penyampaian pelajaran dibutuhkan pendekatan-pendekatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI. hasil penelitian terdahulu yang pernah dilakukan oleh orang-orang yang lebih

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB V PEMBAHASAN. A. Terdapat Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe. STAD (Student Team Achievement Divisions) Terhadap Hasil Belajar

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMP

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan telah dilakukan oleh

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum dilaksanakan proses pembelajaran siklus I, melalui pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan kunci untuk semua kemajuan dan

PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR FIQH DENGAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE STAD DI MADRASAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelajaran fisika adalah salah satu mata pelajaran yang sampai saat ini masih dianggap sulit oleh siswa,

BAB II KAJIAN TEORITIK. 1. Pengertian Kemampuan Pemahaman Konsep. konsep. Menurut Sudjiono (2013) pemahaman atau comprehension dapat

PENINGKATAN MINAT BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS MELALUI PEMANFAATAN SOFTWARE ADOBE FLASH

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mengajar. Masalah internal yang sering dihadapi siswa dalam pembelajaran

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV DESKRIPSI DATA DAN ANALISIS DATA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang dipelajari sejak SD. sampai SMA bahkan perguruan tinggi.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 9 ISSN X

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi PGSD OLEH:

2013 IMPLEMENTASI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG SIFAT BAHAN DAN KEGUNAANNYA

MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN HASIL BELAJAR EKONOMI MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP

BAB I PENDAHULUAN. Kelas merupakan bagian terkecil dalam suatu sistem pembelajaran di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal pada dasarnya bertujuan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Model Kooperatif Learning Tipe STAD di Kelas 3 SD Inpres 1 Siney

ABSTRAK MODEL STAD (STUDIENT TEAMS ACHIEVEMENT DEVISION) DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR COGNITIF SISWA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Charlina Ribut Dwi Anggraini

BAB III METODE PENELITIAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Hamalik (2001, 37) belajar adalah memperoleh. pengetahuan melalui alat indra yang disampaikan dalam bentuk perangsang

Agusnoto. SD Negeri Ketitangkidul, Kab. Pekalongan, Jawa Tengah

PENERAPAN METODE STAD PADA MATERI AJAR PENGGUNAAN ATURAN SINUS, COSINUS, DAN RUMUS LUAS SEGITIGA. Tino Santigiarti

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 3 No 2, Juli 2015

BAB II KAJIAN PUSTAKA

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S- 1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar SITI ROSIDAH NIM. A.

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS

BAB I PENDAHULUAN. turut berperan dalam aktivitas dirinya sehari-hari. Salah satu dari kondisi internal

Penerbit AR-RUZZ MEDIA, Yogyakarta, hal ) Esa Nur Wahyuni, Baharuddin, 2008, Teori Belajar dan Pembelajaran,Cetakan III,Mei 2008,

PROSIDING ISBN :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan adalah suatu usaha yang bersifat sadar, sistematis, dan

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PGSD FKIP UN PGRI Kediri

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Arie Suci Margasari Universitas Muhammadiyah Purworejo

Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika 2 Mahasiswa Teknik Informatika Universitas Potensi Utama

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tiara Dara Lugina, 2013

Oleh. Ervin Saleh. Dr. H. Rosman Ilato.,M.Pd. Drs. Rusli Isa.,M.Si ABSTRAK. Kata kunci : Hasil Belajar Siswa dan Pembelajaran Kooperatif tipe STAD.

BAB I PENDAHULUAN. dihadapi siswa dalam kehidupan sehari-hari. Usaha untuk mencapai tujuan. yang melibatkan siswa aktif dalam proses pembelajaran.

17 Media Bina Ilmiah ISSN No

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARN KOOPERATIF TIPE STAD DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI LUAS PERMUKAAN SISI DATAR BANGUN RUANG ABSTRAK

Transkripsi:

BAB V PEMBAHASAN 1. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) Pada Mata Pelajaran Matematika Materi Perkalian Penelitian ini dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran matematika dengan menerapkan model pembelajaran Student Team Achievement Division (STAD). Penelitian ini dilaksanakan di kelas III yang berjumlah 22 peserta didik pada mata pelajaran matematika materi perkalian yang terdiri dari 2 siklus. Sebelum melakukan tindakan, peneliti melakukan tes awal untuk mengetahui seberapa jauh pemahaman peserta didik tentang materi yang akan disampaikan saat penelitian siklus 1. Dan dari analisa hasil tes awal memang diperlukan tindakan untuk meningkatkan prestasi belajar peserta didik dalam mata pelajaran matematika dan fokus penelitian ini pada materi perkalian Adapun Langkah-langkah Penerapan Model Pembelajaran Student Team Achievement Division (STAD) adalah sebagai beikut : Penerapan Model Pembelajaran Student Team Achievement Division (STAD) memiliki beberapa tahap yaitu: 1) tahap penyajian materi, 2) tahap kegiatan kelompok, 3) tahap presentasi kelompok, 4) tahap tes individual 100

101 5) tahap pemberian penghargaan kelompok. Berikut pembahasan lebih rincinya: a) Tahap Penyajian Materi Guru memulai dengan menyampaikan indikator yang harus dicapai dan memberikan motivasi rasa ingin tahu siswa tentang materi yang akan dipelajari. Dilanjutkan dengan memberikan persepsi siswa dengan tujuan mengingatkan siswa terhadap materi prasarat, agar siswa dapat menghubungkan dengan materi yang akan disajikan dengan pengetahuan yang telah dimiliki. Persiapan ini sangat penting, karena kesiapan siswa berpengaruh pada proses belajar dan proses mempengaruhi hasil. Hal ini sesuai dengan pendapat Thorndike yang menyatakan bahwa kesiapan adalah prasyarat untuk belajar berikutnya. Tanpa ada prasyarat, maka kosyarat tidak akan dicapai dengan baik. 1 Guru mempresentasikan materi di depan kelas dengan menggunakan bahasa yang mudah difahami. b) Tahap Kerja Kelompok Dalam kerja kelompok siswa saling berbagi tugas, saling membantu memberikan penyelesaian agar semua anggota kelompok dapat memahami materi yang dibahas, dan satu lembar dikumpulkan sebagai bentuk hasil kerja kelompok. Guru berperan sebagai fasilitator dan motivator kegiatan tiap kelompok. Kelompok disini memiliki fungsi untuk memastikan bahwa semua anggota kelompok benar-benar 2010), hal.115 1 Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi. (Jakarta: Rineka Cipta,

102 2013). Hal.15 belajar dan untuk mempersiapkan anggota kelompoknya untuk bisa menjawab kuis dengan baik. Kelompok melakukan yang terbaik untuk membantu tiap anggota kelompoknya. Hal ini sesuai dengan pendapat Johnson dan slavin yang menyatakan bahwa satu-satunya cara anggota kelompok bisa meraih tujuan pribadi mereka adalah jika kelompok mereka bisa sukses. 2 c) Tahap Presentasi Kelompok Pada tahap ini guru menyuruh peserta didik untuk mempresentasikan hasil kerja kelompok. Kegiatan ini dilakukan perwakilan setiap kelompok maju kedepan kelas dengan tujuan untuk mengetahui seberapa besar keberanian peserta didik dalam menyampaikan tugas yang telah dikerjakan. Hal ini sesuai pendapat Been Rafanany yang menyatakan bahwa presentasi secara logis agar orang mau melakukan suatu aksi atau tindakan. Presentasi dapat berisi bujukan, atau rayuan yang disertai dengan bukti-bukti sehingga orang merasa tidak ragu dan yakin untuk melakukan suatu tindakan. 3 Ketika perwakilan salah satu kelompok maju kedepan kelas kelompok yang lain memperhatikan dan mendengarkan. d) Tahap Tes Individual Pada tahap ini guru memanfaatkan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan belajar yang telah dicapai oleh peserta didik. Tes ini dilakukan secara individu dengan tujuan untuk memberi kesempatan 2 Robert E. Slavin. Cooerative, hal.34 3 Been Rafanany, 15 Menit Sukses Presentasi. (Yogyakarta: Pinang Merah Publisher

103 peserta didik untuk menunjukan apa yang telah dipelajari selama bekerja dalam kelompok. Hal ini sesuai pendapat Djemari Mardapi yang mengatakan bahwa evaluasi atau tes adalah proses mengumpulkan informasi untuk mengetahui pencapaian belajar kelas atau kelompok. 4 Selama tes atau pemberian kuis, anggota kelompok tidak boleh meminta bantuan ataupun dibantu teman lain. Selama tes berlangsung sebagian peserta didik pada siklus II sudah menunjukan adanya peningkatan pemahaman dibanding pada siklus I. e) Tahap Pemberian Penghargaan Kelompok Pada tahap ini guru memberikan penghargaan kelompok. Bagi kelompok yang mendapat skor terbaik akan mendapat reward dari guru. Penghargaan kelompok ni bertujuan untuk menambah semangat peserta didik dalam pembelajaran. Hal ini sesuai dengan hasil studi yang dilakukan oleh Suciati yang menyatakan bahwa kontribusi motivasi sebesar 36% terhadap keberhasilan dalam belajar. 5 2. Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik Materi Perkalian Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) Selama pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) terjadi peningkatan prestasi belajar dapat dilihat dari nilai hasil tes mulai dari tes awal, tes siklus I sampai dengan tes silus II. 4 Djemari Mardapi, Teknik Penyusunan Instrumen Tes dan Non Tes, (Jogja: Nuha Medika, 2008). Hal. 25 5 Agus Suprijono, Cooperative Learning..., hal. 62

104 Peningkatan hasil tes akhir mulai dari tes awal sampai dengan tes siklus II dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 5.1 Data Peningkatan Hasil Tes Tiap Siklus Kriteria Nilai Tes Awal Sikus I Sikus II Jumlah Skor yang diperoleh 880 1.410 1.880 Rata rata 40,45 64,09 85,45 Jumlah siswa yang tuntas belajar 3 10 19 Jumlah siswa yang belum tuntas belajar 19 12 3 Prosentase ketuntasan 14% 45% 86% Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui prestasi belajar peserta didik mengalami peningkatan mulai dari tes awal, post test I, dan post test II. Hal ini dapat diketahui rata-rata nilai peserta didik 40,45 (tes awal) meningkat menjadi 64,09 (tes siklus I) dan meningkat lagi menjadi 85,45 (tes siklus II). Peningkatan nilai rata-rata belajar peserta didik dapat digambarkan pada diagram berikut ini: Nilai Rata-rata Peserta Didik 40,45 64,09 85,45 tes awal Siklus I Siklus II Gambar 5.1 Diagram Peningkatan Nilai Rata-Rata Peserta Didik Selain dapat dilihat dari nilai-nilai rata-rata peserta didik. Peningkatan prestasi belajar peserta didik juga dapat dilihat dari

105 ketuntasan belajar dengan kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang ditetapkan yaitu 65. Terbukti pada hasil pre test dari 22 peserta didik yang mengikuti tes, hanya ada 3 peserta didik yang tuntas belajar dan 19 peserta didik belum tuntas. Dengan presentase ketuntasan belajar 14%. Meningkat pada hasil tes siklus I, dari 22 peserta didik yang mengikuti tes, ada 10 peserta didik yang tuntas dan 12 peserta didik yang tidak tuntas. Dengan presentase ketuntasan belajar 45%. Dan meningkat lagi pada hasil tes siklus II, dari 22 peserta didik yang mengikuti tes, ada 19 peserta didik yang tuntas dan 3 peserta didik yang tidak tuntas. Dengan presentase ketuntasan belajar 86%. Peningkatan ketuntasan belajar peserta didik dapat digambarkan pada diagram di bawah ini: 100% 80% 60% 40% 20% 0% 86% 45% 14% Pre Test Post test I Post test II Gambar 5.2 Diagram Peningkatan Ketuntasan Belajar Peserta Didik Dari uraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa penerapan model pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) dapat meningkatkan prestasi belajar sesuai dengan beberapa penelitian yang elah dilakukan oleh peneliti terdahulu.