bagaimana risiko wilayah kita?

dokumen-dokumen yang mirip
PENURUNAN INDEKS RISIKO BENCANA DI INDONESIA

PERAN KEDEPUTIAN PENCEGAHAN DAN KESIAPSIAGAAN DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL BIDANG PENANGGULANGAN BENCANA

PANDUAN PENGISIAN FITUR PENGUKURAN KHUSUS SIMEKA

INTEGRASI RPB dalam PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

Diskusi Panel. Disampaikan oleh : Ir. Harmensyah., Dipl, SE, MM Deputi Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi, BNPB. Bali, 21 Februari 2018

KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PEMBANGUNAN DESA YANG BERBASIS PENGURANGAN RISIKO BENCANA

PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA NOMOR 02 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN UMUM PENGKAJIAN RISIKO BENCANA

Kerangka Acuan Peringatan Bulan Pengurangan Risiko Bencana Nasional

PEMETAAN MULTI RISIKO BENCANA PADA KAWASAN STRATEGIS DI KABUPATEN TANGGAMUS

KEBIJAKAN PENANGGULANGAN KRISIS KESEHATAN

PERAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH DALAM PENGUATAN KOORDINASI PENANGGULANGAN BENCANA DAN PENGANGGARAN BTT

BUKU PANDUAN APLIKASI e-planning DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) FISIK 2018

KEBIJAKAN PENANGGULANGAN KRISIS KESEHATAN

Geospasial BNPB. 1 Geospasial BNPB Data Spasial Kebencanaan

KEBIJAKAN PENANGGULANGAN KRISIS KESEHATAN

PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 77 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PENANGGULANGAN BENCANA (PB) Disusun : IdaYustinA

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia dengan keadaan geografis dan kondisi sosialnya berpotensi rawan

KEMENTERIAN KEHUTANAN DIREKTORAT JENDERAL PLANOLOGI KEHUTANAN BUKU PETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI WEBGIS KEMENTERIAN KEHUTANAN

EKSPOSE HASIL PEMANTAUAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN PENANGGULANGAN BENCANA NASIONAL TAHUN 2016 SEKRETARIS UTAMA

Oleh : Drs. Abdul Fikri,MM (Anggota Komisi VIII DPR RI Fraksi Partai Keadilan Sejahtera) Hotel Sunan Solo,17 Oktober 2015 DRS.

KERENTANAN (VULNERABILITY)

BAB II VISI, MISI DAN LANDASAN PENGURANGAN RISIKO BENCANA

APLIKASI PEMETAAN INSTALASI FARMASI PETUNJUK PENGGUNAAN

Pedoman Penggunaan Aplikasi Sistem Informasi Monev (Monitoring dan Evaluasi)

Pedoman Penggunaan Aplikasi Sistem Informasi Monev (Monitoring dan Evaluasi)

KEMENTERIAN KEHUTANAN DIREKTORAT JENDERAL PLANOLOGI KEHUTANAN BUKU PETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI WEBGIS KEMENTERIAN KEHUTANAN

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN

BNPB. Penyusunan RENCANA PENANGGULANGAN BENCANA DI DAERAH

No.1087, 2014 BNPB. Badan Penanggulangan Bencana. Daerah. Pembentukan. Pedoman KEPALA BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA,

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.02.02/MENKES/76/2015 TENTANG TIM KOORDINASI PASCA KRISIS KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN

BUKU PANDUAN APLIKASI e-planning PENGUSULAN DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) FISIK 2018

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 4 TAHUN 2016 SERI D.4 PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG

Pedoman Penggunaan Aplikasi Sistem Informasi Monev (Monitoring dan Evaluasi)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BUKU PANDUAN APLIKASI e-planning PENGUSULAN DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) FISIK 2018

Analisis Spasial untuk Menentukan Zona Risiko Banjir Bandang (Studi Kasus: Kabupaten Sinjai)

PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 88 TAHUN 2007

PERENCANAAN PENANGGULANGAN KRISIS KESEHATAN TAHUN REVISI 2015

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 56 TAHUN 2014 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KOTA KEDIRI

BUPATI NGANJUK PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGANJUK NOMOR 03 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI TAPIN PERATURAN BUPATI TAPIN NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 6 TAHUN 2011

BAB I LATAR BELAKANG. negara yang paling rawan bencana alam di dunia (United Nations International Stategy

KEMENTERIAN KEHUTANAN DIREKTORAT JENDERAL PLANOLOGI KEHUTANAN BUKU PETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI WEBGIS KEMENTERIAN KEHUTANAN

PANDUAN E-CONTROLLING. Pengendalian Staff

PEMERINTAH PROVINSI PAPUA

PERATURAN WALIKOTA MEDAN NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KOTA MEDAN

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Pedoman Penggunaan Aplikasi Sistem Informasi Monev (Monitoring dan Evaluasi)

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PENANGGULANGAN BENCANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI,

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 46 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUKU MANUAL PENGGUNAAN WEBSITE PMU-PRB

Outline Buku Panduan Aplikasi Usulan Prioritas Pembangunan Wilayah :

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA

Empowerment in disaster risk reduction

KONDISI TEKTONIK INDONESIA

KEMENTERIAN KEHUTANAN DIREKTORAT JENDERAL PLANOLOGI KEHUTANAN PETUNJUK PENGGUNAAN WEBSITE WEBGIS KEMENTERIAN KEHUTANAN

PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU

Miko Kamal, PhD Miko Kamal & Associates Ins?tut untuk Reformasi Badan Usaha Milik Negara (ireformbumn) 20/12/13 Miko Kamal 1

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 32 TAHUN 2012 TENTANG

PERANAN RP2KPKP DALAM PENCEGAHAN DAN PENINGKATAN KUALITAS KUMUH PERKOTAAN PERMUKIMAN KUMUH PERKOTAAN

Kebijakan Pengembangan Sistem Informasi Lingkungan Hidup

Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI dan BUPATI BANYUWANGI MEMUTUSKAN:

Manajemen Pemulihan Infrastruktur Fisik Pasca Bencana

Powered by TCPDF (

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 80 TAHUN 2015 TENTANG

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. berpotensi rawan terhadap bencana longsoranlahan. Bencana longsorlahan akan

Pedoman Penyusunan Program Kedaruratan PLB3

B. ISU BENCANA DAN KEBAKARAN

PEDOMAN PENGGUNAAN. Reksa Dana Online

2 2015, No.1443 Pemerintah Pusat Kepada Pemerintah Daerah Dalam Rangka Bantuan Pendanaan Rehabilitasi Dan Rekonstruksi Pascabencana; Mengingat : 1. Un

2 3. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 61, Tambahan Lembaran

User Manual RENCANA INDUK PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT (PUPR)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Peraturan Gubernur Jawa Timur No. 113 Tahun 2010 memuat aturan

RANCANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI,

PERATURAN DAERAH KOTA BANJARBARU NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN, ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KOTA BANJARBARU

Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Universitas Negeri Gorontalo 1

PERATURAN BUPATI LANDAK NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

MANUAL BOOK v2 APLIKASI DATABASE STATISTIK PROVINSI JAWA BARAT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 4 Tahun : 2011 Seri : D

PANDUAN PENGGUNAAN WEBSITE PUSAT UNGGULAN IPTEK (BETA VERSION)

PEMERINTAH KOTA BATU PERATURAN DAERAH KOTA BATU NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KOTA BATU

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor

PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 26 TAHUN 2012 TENTANG

MANUAL BOOK OF GEORIMA (Geological Resources of Indonesia Mobile Application)

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK

Outline Buku Panduan Aplikasi Usulan Dana Alokasi Khusus (DAK) :

MANAJEMEN BENCANA PENGERTIAN - PENGERTIAN. Definisi Bencana (disaster) DEPARTEMEN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

KATA PENGANTAR. Buku Panduan Sistem Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Program dan Anggaran

PANDUAN PMB PASCASARJANA ISBI BANDUNG DESKRIPSI DOKUMEN PANDUAN PMB PASCASARJANA ISBI BANDUNG TAHUN 2017

Outline Buku Panduan Aplikasi Usulan Dana Alokasi Khusus (DAK) :

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1. Peta Ancaman Bencana Gunung Api Di Indonesia (Sumber : BNPB dalam Website, 2011)

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BANJAR dan BUPATI BANJAR

BUPATI PURBALINGGA PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 26 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 41 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH PROVINSI JAMBI

PETUNJUK PENGOPERASIAN APLIKASI PENERIMAAN CALON PEGAWAI NON PNS BADAN LAYANAN UMUM (BLU) PUSAT PENGELOLAAN KOMPLEK KEMAYORAN TAHUN 2017

Transkripsi:

http.//inarisk.bnpb.go.id InaRISK adalah portal hasil kajian risiko yang menggunakan arcgis server sebagai data services yang menggambarkan cakupan wilayah ancaman bencana, populasi terdampak, potensi kerugian fisik (Rp.), potensi kerugian ekonomi (Rp.) dan potensi kerusakan lingkungan (ha) dan terintegrasi dengan realisasi pelaksanaan kegiatan pengurangan risiko bencana sebagai tool monitoring penurunan indeks risiko bencana. PANDUAN UNTUK MENGETAHUI RISIKO BENCANA bagaimana risiko wilayah kita?

KEGUNAAN KAJIAN RISIKO BENCANA RPJMN 2015-2019 Buku II : Bab 10. Bidang Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup. Sub. Bab Penanggulangan Bencana dan Pengurangan Risiko Bencana Penanganan kebencanaan bertujuan untuk melindungi masyarakat di seluruh wilayah Indonesia yang berpotensi bencana berlandaskan konsep yang terintegrasi, yaitu mengurangi risiko bencana menanggulangi bencana secara cepat membangun kembali masyarakat dan lingkungan terdampak bencana. Dengan landasan konsep penanggulangan bencana tersebut, Isu Strategis yang terkait dengan kawasan rawan bencana adalah: 1. Kesadaran dan pemahaman terhadap risiko bencana dan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana; 2. Sistem peringatan dini di tingkat hulu dan hilir; 3. Pengarusutaman Pengurangan Risiko Bencana (PUPRB) di seluruh sektor pembangunan; 4. Standar Pelayanan Minimum (SPM) penanggulangan bencana; 5. Koordinasi pelaksanaan penanganan darurat dan pemulihan pasca bencana, termasuk perencanaan, penganggaraan dan monitoring; dan 6. Penyusunan pedoman Rencana Tata Ruang Wilayah yang berbasis pengurangan risiko bencana. Berdasarkan RPJMN 2015-2019, bidang penanggulangan bencana menjadi salah satu program yang akan diprioritaskan sebagai Program Penanggulangan Bencana dan Pengurangan Risiko Bencana. Sasarannya adalah menurunnya Indeks Risiko Bencana pada pusat-pusat pertumbuhan ekonomi yang berisiko tinggi. Strategi yang akan dijalankan yaitu: Strategi 1: Internalisasi pengurangan risiko bencana dalam kerangka pembangunan berkelanjutan di Pusat dan daerah, Strategi 2: penurunan tingkat kerentanan terhadap bencana, dan Strategi 3: Peningkatan kapasitas dalam penanggulangan bencana. TATARUANG UU No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (UUPR) disusun dan ditetapkan menimbang bahwa secara geografis Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) berada pada kawasan rawan bencana, sehingga diperlukan penataan ruang yang berbasis mitigasi bencana (konsideran menimbang huruf e). UU No.24 Tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana (UUPPB), pada ketentuan umum menetapkan bahwa Mitigasi adalah serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana, maka penataan ruang berbasis mitigasi bencana dapat dimaknai sebagai Penataan Ruang yang diposisikan sebagai salah satu upaya atau instrumen Pengurangan Risiko Bencana (Disaster Risk Reduction/DRR). Secara lebih rinci dalam UU 24/2007 disebutkan bahwa pada situasi tidak terjadi bencana diperlukan Pelaksanaan dan Penegakan Rencana Tata Ruang > pemanfaatan dan pengendalian pemanfaatan ruang.

Pada situasi terdapat potensi terjadinya bencana diperlukan mitigasi bencana yang salah satunya dilakukan melalui perencanaan dan pelaksanaan penataan ruang yang berdasarkan pada analisis risiko bencana > perencanaan tata ruang berbasis mitigasi bencana adalah perencanaan tata ruang yang dilakukan berdasarkan analisis RISIKO bencana. UU 24/2007 Tentang Penanggulangan Bencana: Perencanaan Penanggulangan Bencana Pasal 36 (3): Perencanaan penanggulangan bencana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan melalui penyusunan data tentang risiko bencana pada suatu wilayah dalam waktu tertentu berdasarkan dokumen resmi yang berisi program kegiatan penanggulangan bencana. PP 21/2008 Tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana: Pasal 6: (1) Perencanaan penanggulangan bencana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf a merupakan bagian dari perencanaan pembangunan (2) Perencanaan penanggulangan bencana sebagaimana dimaksud pada ayat 1 disusun ber dasarkan hasil analisis risiko bencana Pasal 8 (1) Untuk melakukan upaya pengurangan risiko bencana dilakukan penyusunan rencana aksi pengurangan risiko bencana (7) Rencana aksi nasional dan rencana aksi daerah untuk pengurangan risiko bencana ditetapkan untuk jangka waktu 3 (tiga) tahun dan dapat ditinjau sesuai dengan kebutuhan. Kegunaan inarisk selain sebagai portal untuk sharing data spasial dalam bentuk service gis adalah sebagai: Alat diseminasi hasil kajian risiko bencana kepada Pemerintah, Pemda, dan stakeholder lainnya sebagai dasar perencanaan program pengurangan risiko bencana. Membantu Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan para pihak dalam menyusun strategi pelaksanaan program, kebijakan, dan kegiatan untuk mengurangi risiko bencana di tingkat nasional hingga daerah. Membantu Pemerintah dalam melakukan pemantauan terhadap capaian penurunan indeks risiko bencana di Indonesia. Menyediakan data spasial untuk kepentingan analisa lainnya, seperti MHEWS, revisi tataruang, dll. Hasil kajian risiko bencana yang tersedia saat ini masih skala 1 : 250.000 dan sedang dalam proses untuk data pada 136 kabupaten/kota dengan skala 1 : 50.000 dan 1 : 25.000. Data hasil kajian risiko bencana merupakan data dinamis yang selalu berkembang sesuai dengan dinamika lapangan.

Tentang InaRISK Menjelaskan tentang informasi yang terdapat dalam InaRISK, penggunaan dan informasi teknis yang digunakan dalam membangun portal InaRISK. CARA PENGGUNAAN INARISK MENU UTAMA Home Beranda merupakan halaman awal yang berisi informasi rangkuman kajian risiko bencana yang terdapat pada inarisk. Informasi tersebut terdiri dari peta risiko multibahaya yang merupakan gabungan risiko dari masing-masing jenis ancaman, grafik rangkuman potensi dampak dari multi ancaman (luas bahaya (ha), jiwa terpapar, fisik (Rp.), ekonomi (Rp.) dan lingkungan (ha) dan tabel rangkuman potensi dampak per jenis ancaman. Menu Utama Tombol Halaman Berikutnya Halaman Muka Inarisk Hasil Kajian Tombol Menu Utama Hasil kajian merupakan menu untuk menampilkan hasil kajian risiko yang ada di aplikasi InaRISK berdasarkan wilayah, jenis kajian dan overlay dengan layer yang dipilih. Langkah-langkah pengaturan hasil kajian ada 3 bagian, yaitu (1) pengaturan wilayah, (2) pengaturan kajian dan (3) pengaturan overlay. 1. Pengaturan wilayah. Pada bagian pencarian ketik nama wilayah (wilayah yang tersedia adalah level provinsi dan kabupaten/kota) yang ingin datanya ditampilkan sampai terlihat nama wilayah yang dipilih berwarna biru, kemudia klik nama wilayah berwarna biru tersebut. Ketik nama Provinsi/ Kab/Kota Yang ingin dilihat

Menu Peta Kajian Risiko 2. Pengaturan kajian. Pilih icons (gambar) jenis bencana dan pilih jenis kajian yang diinginkan (bahaya, kerentanan, kapasitas dan risiko), selanjutnya klik submit untuk menampilkan hasilnya. 3. Pengaturan overlay. Pilih layer yang akan di overlay dengan peta kajian (contoh: sekolah, fasilitas kesehatan, dll). Pilih disaster yang akan dilihat (misal: flood) Indeks Risiko Menampilkan rangkuman Indeks Risiko Bencana berdasarkan hasil kajian risiko bencana dari potensi kemungkinan dan besarnya dampak yang diukur dari keterpaparan (exposure) dari setiap bahaya (hazard) dan gabungan dari beberapa hazard yang ada (multi hazards). Pilih assessment yang akan dilihat (misal: risiko) Pilih Submit untuk menampilkan hasil Checklist Overlay Tombol Pengaturan Overlay Menu Indeks Risiko Ketik nama Provinsi/ Kab/Kota Yang ingin dilihat Pilih Data Tahun Yang ingin dilihat Menu indeks risiko juga sebagai alat monitoring capaian penurunan indeks risiko bencana per kab/kota yang sekaligus memberikan rekomendasi aksi untuk penurunan indeks risiko bencana dengan cara ketik nama kab/kota pada bagian pencarian kemuan klik nama wilayah yang berwarna biru. Metodologi Menyajikan contoh metodologi yang digunakan dalam melakukan pengkajian bahaya. Untuk informasi detail metodologi terdapat dalam Buku Risiko Bencana Indonesia (RBI) yang dapat didownload pada menu Hasil Kajian. Disclaimer Menjelaskan batasan-batasan penggunaan hasil kajian risiko pada InaRISK.

OUTPUT (HASIL) Semua produk hasil kajian risiko dapat di download dan dicetak yang dapat digunakan sebagai referensi oleh kabupaten/kota untuk penyusunan rencana-rencana dalam penanggulangan bencana. 1. Buku Risiko Bencana Indonesia dalam format PDF dapat di download pada menu hasil kajian. 2. Untuk tingkat provinsi pengguna dapat mendownload Buku Kajian Risiko Bencana (KRB) Provinsi dan semua peta hasil kajian risiko sesuai dengan parameter hasil kajian yang dipilih (jenis bencana, bahaya, kerentanan, kapasitas atau risiko) untuk provinsi tersebut. 3. Tabel hasil kajian risiko (sesuai kajian yang dipilih) ditampilkan dibagian bawah tampilan area peta dan dapat di export ke CSV dan dapat dibuka dan disimpan dalam format excel. 4. Untuk tingkat kabupaten/kota pengguna dapat mendownload Buku Kajian Risiko Bencana (KRB) Kab/Kota dan semua peta hasil kajian risiko sesuai dengan parameter hasil kajian yang dipilih (jenis bencana, bahaya, kerentanan, kapasitas atau risiko) untuk Kab/Kota tersebut. Ketik Nama Kabupaten/ Kota Klik Download KRB dan Peta untuk mengunduh hasilnya Tabel Hasil Kajian Risiko Klik Tombol Menu Utama Klik Buku Risiko Bencana Indonesia untuk mendownload Buku RBI Ketik Nama Provinsi Klik Download KRB dan Peta untuk mengunduh hasilnya Tombol Untuk Mengunduh Hasil Kajian Dalam Format CSV/Excel

5. Tabel hasil kajian risiko (sesuai kajian yang dipilih) ditampilkan dibagian bawah tampilan area peta dan dapat di export ke CSV dan dapat dibuka dan disimpan dalam format excel. 6. Menu indeks risiko bencana menampilkan peta indeks risiko bencana per Kab/ Kota di Indonesia dari tahun 2015 (baseline), capaian indeks risiko per tahun dan target indeks risiko tahun 2019. Selain dalam bentuk peta, disajikan juga grafik rata2 indeks risiko tahun 2015 (baseline) dari 136 Kab/Kota prioritas nasional, rata2 capaian per tahun yang sudah ada pengukurannya dan target rata2 indeks risiko tahun 2019. 7. Indeks risiko bencana Kab/ kota menampilkan perbandingan jiwa terpapar per jenis ancaman, capaian pengukuran 71 indikator untuk ketahanan daerah per prioritas (grafik radar), capaian tingkat kapasitas, grafik perbandingan indeks risiko (baseline, capaian dan target) dan rangkuman rekomendasi aksi berdasarkan pengukuran 71 indikator. Tombol Untuk Mengunduh Hasil Kajian Dalam Format CSV/Excel Halaman Muka Indeks Risiko Halaman Muka Indeks Risiko Contoh: Kota Bima Rekomendasi Kebijakan Untuk Penurunan Indeks Risiko Bencana

CONTOH HASIL KONTAK Direktorat Pengurangan Risiko Bencana BNPB Gedung INA DRTG Kawasan Indonesia Peace and Security Center (IPSC) Bukit Merah Putih, Jl Anyer, Desa Tangkil Kecamatan Citeureup-Sentul, Provinsi Jawa Barat Fax: +62 21 29618777 Email Website Raditya Jati Mohd Robi Amri Ridwan Yunus Syauqi : pencegahan.prb@gmail.com : http.//inarisk.bnpb.go.id (radityajati@gmail.com) (mrobi.amri@gmail.com) (ridwan0207@gmail.com) (syauqi.susan@gmail.com)