JURNAL SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN KELAYAKAN PENERIMA ZAKAT FITRAH (STUDI KASUS : DUSUN JEGLES)

dokumen-dokumen yang mirip
RANCANG BANGUN APLIKASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENGGUNAKAN MODEL ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS UNTUK PEMBERIAN BONUS KARYAWAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. yang di lakukan oleh Agus Settiyono (2016) dalam penelitiannya menggunakan 7

JURNAL SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM PEMBERIAN KREDIT PADA KSP MITRA RAKYAT BERSAMA NGANJUK DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN GURU YANG BERHAK MENERIMA SERTIFIKASI MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu hak azasi manusia yang paling mendasar adalah memperoleh

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM MENENTUKAN PENILAIAN PRESTASI KARYAWAN TERBAIK. Surmayanti, S.Kom, M.Kom

Rici Efrianda ( )

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PONDOK PESANTREN DI PURWOKERTO (STUDI KASUS : MAHASISWA STAIN PURWOKERTO)

Kitnas Dian Purwitasari dan Feddy Setio Pribadi. Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN MAKANAN PADA BAYI LIMA TAHUN (BALITA) DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN KREDIT SEPEDA MOTOR UNTUK KONSUMEN PT.FIF CABANG MEDAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC HIERARCHI PROCESS (AHP)

IMPLEMENTASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMA BERAS UNTUK KELUARGA MISKIN ( RASKIN ) MENGGUNAKAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) Ilyas

MODEL PENUNJANG KEPUTUSAN PENYELEKSIAN PEMBERIAN BEASISWA BIDIKMISI MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS

ISSN VOL 15, NO 2, OKTOBER 2014

Sistem Pendukung Keputusan Memilih Perguruan Tinggi Swasta di Palembang Sebagai Pilihan Tempat Kuliah

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN BANTUAN KHUSUS SISWA MISKIN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS PADA SMK PELAYARAN HANG TUAH KEDIRI

SISTEM INFORMASI PENENTUAN LOKASI TPA SAMPAH MENGGUNAKAN METODE AHP Studi Kasus: Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Malang

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SISWA DALAM MENGIKUTI LOMBA LKS DI SMK NEGERI 3 SEMARANG DENGAN METODE ANALITHICAL HIERARCHI PROCESS

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI PENERIMA BEASISWA PADA SMA 1 BOJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

ANALISIS DAN USULAN SOLUSI SISTEM UNTUK MENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAIAN KINERJA DOSEN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

Penerapan Analytical Hierarchy Process (AHP) Untuk Sistem Pendukung Keputusan Penilaian Kinerja Karyawan Pada Perusahaan XYZ

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK PEMILIHAN PERGURUAN TINGGI KOMPUTER SWASTA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Metode AHP dikembangkan oleh Thomas L. Saaty, seorang ahli

sistem Pendukung Keputusan Penilaian Kinerja Guru di SDN Mohammad TohaMenggunakan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

IMPLEMENTASI ANALYTIC HIERARCHY PROCESS DALAM PENENTUAN PRIORITAS KONSUMEN PENERIMA KREDIT. Sahat Sonang S, M.Kom (Politeknik Bisnis Indonesia)

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

APLIKASI AHP UNTUK PENILAIAN KINERJA DOSEN

APLIKASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENEMPATAN BIDAN DI DESA MENGGUNAKAN METODE ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BONUS KARYAWAN MENGGUNAKAN METODE AHP SKRIPSI

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Komputer (S.Kom) Pada Program Studi Sistem Informasi OLEH :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENERAPAN AHP UNTUK SELEKSI MAHASISWA BERPRESTASI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Definisi Sistem, Keputusan dan Sistem Pendukung Keputusan

JURNAL RELEVANSI PENENTUAN PRIORITAS PADA KESESUAIAN JUDGEMENT SISWA

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MEMILIH SISWA BERPRESTASI DI SMK AL BASYARI SENDANGAGUNG DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS(AHP)

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

Karlina Sri Mardiati 1, Oktafianto 2

Penentuan Pemilihan Bentuk Outline Tugas Akhir Dengan Menggunakan Model Analytical Hierarchy Process (AHP)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTU KELUARGA MISKIN METODE AHP BERBASIS WEB DINAMIS STUDY KASUS KELURAHAN KETAON, BANYUDONO, BOYOLALI

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN LBB PADA KAMPUNG INGGRIS PARE MENGGUNAKAN METODE AHP

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI PENERIMAAN KARYAWAN BARU

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN DOSEN BERPRESTASI MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SISWA BERPRESTASI MENGGUNAKAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS)

Daniel Oktodeli Sihombing Program Studi Manajemen Informatika, AMIK BSI, Pontianak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Sistem Pendukung Keputusan

SPK Evaluasi Peserta LBD (Local Business Development) Dengan Metode AHP (Studi Kasus Chevron Indonesia Company)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KADER KESEHATAN DI KECAMATAN PEUDAWA KABUPATEN ACEH TIMUR

PENERAPAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS UNTUK PEMILIHAN TYPE SEPEDA MOTOR YAMAHA

Sistem Pendukung Keputusan Pembiayaan Mitra Madani Metode Analytycal Hierarchy Process (AHP) Pt. BPR Syariah Artha Madani Bekasi

ANALISA FAKTOR PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PERGURUAN TINGGI TINGKAT SARJANA MENGGUNAKAN METODE AHP (ANALITICAL HIRARKI PROCESS)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. dilakukan oleh peneliti-peneliti sebelumnya yang dapat dilihat pada tabel 2.1.

Sistem Pendukung Keputusan Penasehat Akademik (PA) untuk Mengurangi Angka Drop Out (DO) di STMIK Bina Sarana Global

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan membahas tentang tahapan penelitian. Tahapan penelitian

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SUPPLIER DENGAN METODE ANALYTICHAL HIERARCHY PROCESS

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN HANDPHONE MENGGUNAKAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) PADA COUNTER NASA CELL SKRIPSI

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PERGURUAN TINGGI UNTUK SISWA YANG MELANJUTKAN KULIAH PADA SMA N 1 TEGAL

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PENEMPATAN JUKIR DI WILAYAH KERJA DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN KEDIRI DENGAN METODE ANALITICAL HIERARCHY PROCESS SKRIPSI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN REKOMENDASI PENGANGKATAN KARYAWAN PESERTA TRAINING MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DI PT.

PENERAPAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) GUNA PEMILIHAN DESAIN PRODUK KURSI SANTAI

Sistem Penunjang Keputusan Penerimaan Dosen dengan Metode Analytic Hierarchy Process

Jurnal Sistem dan Teknologi Informasi (JUSTIN) Vol. 1, No. 1, (2016) Jurnal Sistem dan Teknologi Informasi (JUSTIN) Vol. 2, No.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENEMPATAN POSISI PEMAIN BOLA BASKET MENGUNAKAN METODE AHP SEBAGAI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN PENJUALAN MOBIL MENGGUNAKAN METODE AHP BERBASIS WEB

Jurnal SCRIPT Vol. 3 No. 1 Desember 2015

repository.unisba.ac.id DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA TERHADAP KARYAWAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DI PT SANSAN SAUDARATEX JAYA

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN PEMBERIAN KARTU PERLINDUNGAN SOSIAL (KPS) BERBASIS WEB DENGAN METODE SAW

Sistem Informasi Manajemen Beasiswa ITS Berbasis Sistem Pendukung Keputusan Menggunakan Analytical Hierarchy Process

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PENERIMA BANTUAN SEMBAKO MENGGUNAKAN METODE AHP (Analytical Hierarchy Process) Nanang Frediyanto

Analytical Hierarchy Process, Beasiswa, Sistem Informasi Manajemen Beasiswa, Sistem Pendukung Keputusan

ANALISIS KRITERIA SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN BEASISWA BELAJAR BAGI GURU MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (AHP)

Sistem Pendukung Keputusan Seleksi Ketua Osis Dengan Metode AHP SMK PGRI 23 Jakarta

Aplikasi Fuzzy Analytical Hierarchy Process Dalam Seleksi Karyawan (Studi Kasus: Pemilihan Staf Administrasi Di PT. XYZ)

Penelitian Bidang Komputer Sains dan Pendidikan Informatika V2.i1( )

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN BANTUAN SISWA MISKIN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DI SMA NEGERI 1 PARE KEDIRI SKRIPSI

PENGOLAHAN DATA PENGANGKATAN KARYAWAN TETAP DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN BANTUAN BAGI MASYARAKAT MISKIN DI DESA DOKO KECAMATAN NGASEM KEDIRI MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING

PENERAPAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCES UNTUK SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN RASKIN (STUDI KASUS : KECAMATAN MEDAN DELI)

SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN SISWA BERPRESTASI DI SMP MA`ARIF 10 BANGUNREJO LAMPUNG TENGAH MENGGUNAKAN METODE AHP

SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN SELEKSI SISWA BERPRESTASI PADA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) MA ARIF 1 KALIREJO MENGGUNAKAN METODE AHP

Sistem Pendukung Keputusan Seleksi Beasiswa Pendidikan Menggunakan Metode Simple Additive Weighting

PENERAPAN METODE ANALITICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DALAM MEMILIH SUPPLIER Rudin Himu 1, Arip Mulyanto 2, Dian Novian 3 S1 Sistem Informasi /

ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS SEBAGAI PENDUKUNG KEPUTUSAN (DECISION SUPPORT) PEMILIHAN LOKASI PEMBANGUNAN RUMAH KOS UNTUK KARYAWAN

PEMILIHAN RANGE PLAFOND PEMBIAYAAN TERBAIK BMT DENGAN METODE AHP. Dwi Yuniarto, S.Sos., M.Kom. Program Studi Teknik Informatika STMIK Sumedang

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN. evaluasi terhadap Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan STMIK Terbaik Di

BAB 2 LANDASAN TEORI Sistem Pendukung Keputusan Pengertian Keputusan. Universitas Sumatera Utara

PENERAPAN METODE AHP PADA SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

PEMILIHAN OBJEK WISATA DI SUMATERA UTARA DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

Aan Jaelani. Kata Kunci :Analytical Hierarchy Prosess (AHP), Pemilihan siswa berprestasi, sistem pengambilan keputusan.

PENERAPAN METODE ANP DALAM MELAKUKAN PENILAIAN KINERJA KEPALA BAGIAN PRODUKSI (STUDI KASUS : PT. MAS PUTIH BELITUNG)

2. Analisis Sistem Yang Akan Dikembangkan. Pelamar Kerja Administrasi Personalia. Buku arsip. Gambar 1: Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan

JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : VOL. 1 NO. 1 MARET 2010

BAB II LANDASAN TEORI

Transkripsi:

JURNAL SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN KELAYAKAN PENERIMA ZAKAT FITRAH (STUDI KASUS : DUSUN JEGLES) Oleh: DWI ARINI NUR CAHYANTI 12.1.03.03.0177 Dibimbing oleh : 1. Dr. Suryo Widodo, M.Pd 2. Rina Firliana, M. Kom PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI TAHUN 2017

1

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENDUKUNG KELAYAKAN PENERIMA ZAKAT FITRAH Dwi Arini Nur Cahyanti 12.1.03.03.0177 Teknik Sistem Informasi ariniyehet@gmail.com Dr. Suryo Widodo, M.Pd dan Rina Firliana, M.Kom UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI ABSTRAK Sebelum adanya sistem informasi dalam proses penentuan kelayakan penerima zakat fitrah, pihak panitia zakat fitrah Dusun Jegles melakukan pemilihan secara manual yaitu dengan memilahmilah data-data warga Dusun Jegles dengan jumlah warga yang tidak sedikit bahkan mencapai ratusan. Proses seleksi tersebut menyita banyak waktu dan kemungkinan terjadi kesalahan yang dilakukan oleh panitia zakat fitrah. Dari masalah tersebut maka dibutuhkan suatu sistem pendukung keputusan untuk memberi pertimbangan pihak panitia zakat fitrah dalam menyeleksi penerima zakat fitrah dengan menggunakan metode AHP (Analytical Hierarchy Process). Rancangan sistem pendukung keputusan penentuan kelayakan penerima zakat fitrah ini dibuat dengan menggunakan metode pengembangan waterfall. Dan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan menerapkan metode AHP pada program aplikasinya. Sistem ini memberikan hasil berupa keterangan layak atau tidaknya warga Dusun Jegles menerima zakat fitrah dengan kriteria yang telah ditentukan. Kriteria yang digunakan untuk menerima zakat fitrah berdasarkan QS. At Taubah: 60. Yaitu orang fakir, miskin, panitia zakat fitrah, orang yang baru masuk Islam, orang yang tidak merdeka, orang yang mempunyai hutang, orang yang berjuang di jalan Allah, orang yang melakukan perjalanan. KATA KUNCI : sistem pendukung keputusan, ahp. 2

I. LATAR BELAKANG Zakat fitrah menurut El-Madani (2013) adalah sejumlah harta yang wajib ditunaikan oleh mukallaf (orang Islam, baligh dan berakal) dan setiap orang yang nafkahnya ditanggungnya. Sedangkan menurut Nurul Huda dan Mohammad Heykal (2010), zakat berasal dari kata zaka yang berarti suci, berkah, tumbuh dan terpuji. Adapun dari segi istilah fiqih, zakat berarti sejumlah barang atau harta tertentu yang diwajibkan oleh Allah diserahkan kepada orang yang berhak menerimanya, disamping berarti mengeluarkan jumlah tertentu itu sendiri. Ada dua pendapat mengenai siapa saja yang berhak menerima zakat. Pendapat yang pertama adalah terdapat delapan golongan penerima zakat seperti yang tercantum dalam QS. At-Taubah ayat 60. Mereka adalah fakir, miskin, panitia zakat, mu allaf, budak, orang yang mempunyai hutang namun tidak mampu membayar, orang yang berusaha untuk mendekatkan diri pada Allah dan orang yang mengadakan perjalanan baik di negerinya sendiri maupun negeri orang lain. Sedangkan pada pendapat yang kedua, yang diutamakan untuk menerima zakat fitrah hanya orangorang fakir dan miskin. Seperti yang tercantum dalam hadist yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas. Meskipun sudah ada sumber yang menyebutkan siapa saja yang berhak menerima zakat, namun masih saja terjadi beberapa masalah pada pembagian zakat fitrah. Seperti masalah di Dusun Jegles yang terletak di kecamatan Tarokan, kabupaten Kediri. Panitia pembagian zakat fitrah di dusun Jegles sering melakukan kesalahan dalam penentuan penerima zakat. Hal ini disebabkan karena panitia zakat kurang teliti saat menentukan siapa yang akan menerima zakat fitrah, sehingga ada beberapa warga yang tidak tercantum di daftar penerima padahal seharusnya mereka berhak mendapatkan zakat. Selain karena panitia yang kurang teliti, penyebab yang lain adalah panitia yang kurang akurat saat memperhitungkan wargawarga calon penerima zakat berdasarkan kriteria-kriteria yang ada.. Untuk itu diperlukan suatu sistem yang bisa membantu proses penentuan penerima zakat fitrah. Sistem pendukung keputusan (SPK) dapat memberikan pertimbangan 1

prioritas penerima zakat fitrah. Menurut Scott dan Gorry (1971), SPK adalah sistem berbasis komputer interaktif, yang membantu para pengambil keputusan untuk menggunakan data dan berbagai model untuk memecahkan masalahmasalah tidak terstruktur. Sedangkan menurut Kusrini (2007), SPK adalah sistem informasi yang membantu untuk mengidentifikasi kesempatan pengambilan keputusan atau menyediakan informasi untuk membantu pengambilan keputusan. Banyak metode yang dapat digunakan dalam membangun sistem pendukung keputusan diantaranya adalah metode Analitical Hierarchy Process (AHP) dan Simple Additive Weighting (SAW). Menurut Kusrini (2007), Metode AHP yang dikembangkan oleh Thomas L. Saaty dapat memecahkan masalah kompleks, dimana kriteria yang diambil cukup banyak, Struktur masalah yang belum jelas, ketidakpastian tersedianya data statistik yang akurat. Konsep dasar metode SAW menurut Kusumadewi (2006) adalah mencari penjumlahan terbobot dari rating kinerja pada setiap alternatif pada semua atribut. Metode SAW membutuhkan proses normalisasi matriks keputusan (X) ke suatu skala yang dapat diperbandingkan dengan semua rating alternatif yang ada. Hasil akhir diperoleh dari setiap proses perankingan yaitu penjumlahan dari perkalian matriks ternormalisasi R dengan vector bobot sehingga diperoleh nilai terbesar yang dipilih sebagai alternatif terbaik (Ai) sebagai solusi. SPK dalam penelitian ini menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dengan berbasis web, hasil dari proses ini berupa keterangan layak atau tidak warga tersebut sebagai rekomendasi pengambil keputusan untuk memilih warga yang cocok mendapatkan zakat fitrah tersebut. Setiap calon warga mempunyai nilai yang berbeda-beda terhadap aspek yang diinginkan, penentuan calon warga mana yang diinginkan perlu sebuah alat bantu yang tepat yaitu dengan menggunakan komputer sebagai suatu sarana yang dapat membantu dan menggunakan metode Analitycal Hierarchi Process. Menurut Supriatin, Bambang dan Emha (2014) metode ini dapat memberikan alternatif pilihan, pada dasarnya AHP merupakan suatu metode untuk 2

memecahkan suatu masalah yang kompleks dan tidak terstruktur ke dalam suatu kelompokkelompoknya, mengatur kelompok tersebut ke dalam suatu hirarki, memasukan nilai numerik sebagai pengganti persepsi manusia dalam melakukan perbandingan relatif yang akhirnya dengan dapat ditentukan elemen mana yang mempunyai prioritas tertinggi. Letak perbedaan antara metode AHP dan SAW menurut Idris (2012) terdapat pada proses perhitungan nilai prioritas kriteria. Pada AHP penyelesaiannya dilakukan perbandingan berpasangan antara kriteria satu dengan kriteria yang lain serta subkriteria satu dan subkriteria yang lain. Hasil perbandingan berpasangan dibagi dengan jumlah elemen yang ada, sehingga diperoleh nilai prioritas dari setiap kriteria dan subkriteria yang dimaksud. Nilai prioritas dikalikan dengan nilai keadaan alternatif untuk mendapatkan nilai akhir, sedangkan pada SAW dilakukan penilaian kriteria terhadap keadaan alternatif yang kemudian hasil penilaian tersebut dinormalisasikan dan hasil normalisasi dikalikan dengan bobot kriteria atau prioritas kriteria yang ditentukan secara langsung oleh manajer. Hasil akhir yang diberikan oleh kedua metode relatif sama akan tetapi metode AHP mampu memberikan informasi yang lebih akurat, karena pada metode AHP prosesnya dilakukan perbandingan berpasangan antara kriteria dan kriteria serta subkriteria dan subkriteria oleh karena itu dalam penelitian ini menggunakan metode AHP. Beberapa penelitian terdahulu tentang sistem pendukung keputusan dengan metode AHP telah dilakukan oleh beberapa peneliti, diantaranya dilakukan oleh Adi Cahyo dan Hanif pada tahun 2011 dengan judul Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Warga Penerima Jamkesmas di Wilayah Kelurahan Karangduren Klaten. Tujuan dari penelitian ini adalah dibuat suatu sistem yang terkomputerisasi agar dapat mengatasi masalah pemerintah yang masih tebang pilih dalam memberikan kartu Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas), sehingga kecurangan oleh pihak oknum pemerintah yang kurang bertanggung jawab setidaknya dapat diminimalisasi. 3

Penelitian yang dilakukan oleh Dalu Nuzlul Kirom, Yusuf Bilfaqih dan Rusdhianto Effendie pada tahun 2012 dengan judul Sistem Informasi Manajemen Beasiswa ITS Berbasis Sistem Pendukung Keputusan Menggunakan Analytical Hierarchy Process bertujuan memberikan pertimbangan kepada pengelola beasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) untuk menentukan prioritas terpilih dari seleksi beasiswa tertentu berdasarkan persepsi pengambil kebijakan tentang pengaruh kriteria tertentu. Selain itu, sistem ini dapat mempermudah pengelola beasiswa dan mahasiswa ITS dalam proses pendaftaran dan penginformasian beasiswa di ITS. Supriatin, Bambang dan Emha pada tahun 2014 melakukan penelitian yang berjudul Sistem Pendukung Keputusan Untuk Menentukan Penerima BLSM Di Kabupaten Indramayu. Tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah membantu proses seleksi penerima Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) di kabupaten Indramayu. Penelitian yang dilakukan pada tahun 2015 oleh Teuku Mufizar, Susanto dan Nelis dengan judul Sistem Pendukung Keputusan Penilaian Kinerja Guru di SDN Mohammad Toha Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) bertujuan untuk menentukan kriteria kinerja guru SD Negeri IPK Mohammad Toha berdasarkan krieria- kriteria yang sudah ditentukan. Di tahun 2015, penelitian dengan judul Analisis Kriteria Sistem Pendukung Keputusan Beasiswa Belajar bagi Guru Menggunakan Metode Analytic Hierarchy Process (AHP) yang dilakukan oleh Sunggito, Ernawati dan Paulus ini bertujuan untuk menganalisa pemilihan pengajuan beasiswa belajar S1 khususnya bagi guru, sehingga pemilihan benarbenar tepat sesuai dengan yang diharapkan. Berdasarkan uraian latar belakang yang telah di jelaskan diatas, maka penulis mengambil judul Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Kelayakan Penerima Zakat Fitrah (Studi Kasus : Dusun Jegles) dengan menggunakan metode AHP. Karena metode AHP banyak digunakan untuk mengambil keputusan dalam kategori menentukan penerima pada 4

penelitian terdahulu. Baik penerima beasiswa, Jamkesmas maupun BLSM. Selain itu, hasil proses dengan menggunakan metode AHP lebih akurat daripada menggunakan metode lain, seperti SAW. II. METODE AHP (Analytical Hierarchy Process) Metode AHP dikembangkan oleh Thomas L. Saaty, seorang ahli matematika. Metode ini adalah sebuah kerangka untuk mengambil keputusan dengan efektif atas persoalan yang kompleks dengann menyederhanakan dan mempercepat proses pengambilan keputusan dengan memecahkan persoalan tersebut kedalam bagian-bagiannya, menata bagian atau variabel dalam suatu susunan hirarki, memberi nilai numerik pada pertimbangan subjektif tentang pentingnya tiap variabel dan mensintesis berbagai pertimbangan ini untuk menetapkan variabel yang mana yang memiliki prioritas paling tinggi dan bertindak untuk mempengaruhi hasil pada situasi tersebut. a. Prosedur AHP Pada dasarnya, prosedur atau langkah-langkah dalam metode AHP menurut Kusrini (2007) meliputi: 1. Mendefinisikan masalah dan menentukan solusi yang diinginkan, lalu menyusun hierarki dari permasalahan yang dihadapi. Penyusunan hierarki adalah dengan menetapkan tujuan yang merupakan sasaran sistem secara keseluruhan pada level teratas. 2. Menentukan prioritas elemen Langkah pertama dalam menentukan prioritas elemen adalah membuat perbandingan pasangan, yaitu membandingkan elemen secara berpasangan sesuai kriteria yang diberikan. Matriks perbandingan berpasangan diisi menggunakan bilangan untuk merepresentasikan kepentingan relatif dari suatu elemen terhadap elemen yang lainnya. 3. Sintesis Pertimbangan-pertimbangan terhadap perbandingan berpasangan disintesis untuk memperoleh keseluruhan prioritas. Hal-hal yang dilakukan dalam langkah ini adalah: Menjumlahkan nilai-nilai dari setiap kolom pada matriks. Membagi setiap nilai dari kolom dengan total kolom yang bersangkutan untuk memperoleh normalisasi matriks. 5

Menjumlahkan nilai-nilai dari setiap baris dan membaginya dengan jumlah elemen untuk mendapatkan nilai rata-rata. 4. Mengukur konsistensi Dalam pembuatan keputusan, penting untuk mengetahui seberapa baik konsistensi yang ada karena kita tidak menginginkan keputusan berdasarkan pertimbangan dengan konsistensi yang rendah. Hal-hal yang dilakukan dalam langkah ini adalah: Kalikan setiap nilai pada kolom pertama dengan prioritas relatif elemen pertama, nilai pada kolom kedua dengan prioritas relatif elemen kedua, dan seterusnya. Jumlahkan setiap baris. Hasil dari penjumlahan baris dibagi dengan elemen prioritas relatif yang bersangkutan. Jumlahkan hasil bagi di atas dengan banyaknya elemen yang ada, hasilnya disebut λ maks. 5. Hitung Consistency Index (CI) dengan rumus: CI = (λ maks n) / n...(1) Dimana n = banyaknya elemen 6. Hitung Rasio Konsistensi / Consistency Ratio (CR) dengan rumus: CR = CI / IR...(2) Dimana CR = Consistency Ratio Consistency CI = Consistency Index IR = Indeks Random 7. Memeriksa konsistensi hierarki. Jika nilainya lebih dari 10%, maka penilaian data judgement harus diperbaiki. Namun jika rasio konsistensi (CI/IR) kurang atau sama dengan 0,1, maka hasil perhitungan bisa dinyatakan benar. Daftar Indeks Random Konsistensi (IR) bisa dilihat dalam tabel berikut: Tabel Daftar Indeks Random Konsistensi Ukuran Matriks Nilai IR 1,2 0,00 3 0.58 4 0.90 5 1.12 6 1.24 7 1.32 8 1.41 9 1.45 10 1.49 11 1.51 12 1.48 13 1.56 14 1.57 15 1.59 III. HASIL DAN KESIMPULAN A. HASIL Halaman utama sistem akan ditampilkan setelah pengguna berhasil login. Gambar dapat dilihat sebagai berikut : 6

Gambar Halaman Utama Halaman data warga akan menampilkan data warga Dusun Jegles yang akan dianalisa sebagai calon penerima zakat fitrah. Gambar dapat dilihat sebagai berikut : Gambar Halaman Input Bobot Prioritas Halaman perhitungan AHP akan menampilkan perhitungan mulai dari penentuan prioritas sampai dengan rasio konsistensi pada kriteria utama. Gambar dapat dilihat sebagai berikut : Gambar Halaman Data Warga Halaman tambah data warga digunakan untuk menambah data warga yang akan dianalisa kelayakannya menerima zakat fitrah. Gambar dapat dilihat sebagai berikut : Gambar Halaman Perhitungan AHP Kriteria Utama Halaman perhitungan AHP akan menampilkan perhitungan mulai dari penentuan prioritas sampai dengan rasio konsistensi pada subkriteria. Gambar dapat dilihat sebagai berikut : Gambar Halaman Tambah Data Warga Halaman input bobot nilai digunakan untuk menentukan prioritas kriteria yang satu dengan kriteria yang lain. Gambar dapat dilihat sebagai berikut : Gambar Halaman Perhitungan AHP Subkriteria Halaman laporan akan menampilkan daftar calon penerima zakat fitrah dengan keterangan layak atau tidak layak menerima zakat fitrah berdasarkan 7

IV. nilai-nilai yang sudah diinputkan. Gambar dapat dilihat sebagai berikut : Gambar Halaman Laporan B. KESIMPULAN Simpulan yang dapat diambil dari skripsi ini adalah sebagai berikut : 1. Telah dihasilkan rancangan sistem pendukung keputusan untuk menentukan kelayakan penerima zakat fitrah menggunakan metode AHP dan metode waterfall sebagai metode sistemnya. pengembangan 2. Telah dibuat program aplikasi sistem pendukung keputusan untuk menentukan kelayakan penerima zakat fitrah menggunakan metode AHP. Bahasa pemrograman yang dipakai adalah PHP dan dibuat menggunakan aplikasi Notepad++ dan XAMPP v3.2.1. DAFTAR PUSTAKA Alshamrani, Adel & Abdullah Bahattab. 2015. A Comparison Between Three SDLC ModelsWaterfall Model, Spiral Model, and Incremental/Iterative Model. International Journal of Computer Science Issues, 12 (1): 106-107. Darmastuti, Destriyana. 2013. Implementasi Metode Simple Additive Weighting (SAW) dalam Sistem Informasi Lowongan Kerja Berbasis Web untuk Rekomendasi Pencari Kerja Terbaik. Portal garuda. http://download.portalgaruda.org/arti cle.php. (Diakses pada tanggal 24 April 2016). Eniyati, Sri dan Rina Candra Noor Santi. 2010. Perancangan Sistem Pendukung Keputusan Penilaian Prestasi Dosen Berdasarkan Penelitian dan Pengabdian Masyarakat. Jurnal Teknologi Informasi DINAMIK, Vol. XV, No.2. http://unisbank.ac.id/ojs/index.php/fti 1/article/viewFile/121/116.(Diakses pada tanggal 24 April 2016). Idris, S. A. L. 2012. Analisis Perbandingan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Simple Additive Weighting (SAW). [Online] http://ti.fatek.ung.ac.id/down.php?fil e=sri_ani_lestari_idris.pdf.(diakses pada tanggal 24 April 2016) 8

Ilwantara, Neken. 2015. Basis Data Perpustakaan Digital Universitas Islam Negeri Raden Fatah. SIPI. http://mm.binadarma.ac.id/sipi/publis h/jurnal- JURNAL%2520NEKEN.pdf/. (Diakses pada tanggal 25 April 2016) Kusrini. 2007. Konsep dan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan. Yogyakarta: Penerbit Andi. Magdalena, Hilyah. 2012. Sistem Pendukung Keputusan untuk Menentukan Mahasiswa Lulusan Terbaik di Perguruan Tinggi (Studi Kasus STMIK Atma Luhur Pangkalpinang. Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi. http://fti.uajy.ac.id/sentika/publikasi/ makalah/2012/2012-4.pdf/. (Diakses pada tanggal 26 April 2016). KTB, PISS. 2012. Batasan Jarak bagi Musafir, [online], (http://santri.net/fiqih/shalat/945- batasan-jarak-bagi-musyafir/, Diakses tanggal 15 Desember 2016). Wakas, Robi. 2015. Pengertian Zakat Fitrah dan Bacaan Doa Niat Zakat Fitrah, [online], (http://robi.web.id/2015/06/pengertia n-zakat-fitrah-bacaan-doa-niatzakat.html, Diakses tanggal 24 April 2016). Zarlis, Muhammad dan Handrizal. 2008. Algoritma dan Pemrograman: Teori dan praktik dalam Pascal Edisi Kedua. USU Press. Diakses 25 April 2016, dari Academia. 9