2015 UPAYA ORANG TUA DALAM MEMBANTU PERKEMBANGAN SOSIAL EMOSIONAL ANAK PRASEKOLAH

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Anak merupakan generasi penerus dan aset pembangunan. Anak menjadi

PERBEDAAN KEMATANGAN SOSIAL ANAK DITINJAU DARI KEIKUTSERTAAN PENDIDIKAN PRASEKOLAH (PLAYGROUP)

BAB I PENDAHULUAN. semua aspek perkembangan anak, meliputi perkembangan kognitif, bahasa,

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang UPI Kampus Serang Iis Jamilah, 2016

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dan pengembangan potensi ilmiah yang ada pada diri manusia secara. terjadi. Dalam rangka pembangunan manusia Indonesia seutuhnya,

BAB I PENDAHULUAN. tua, lingkungan masyarakat sekitarnya, dan negara. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasiona No 20 Tahun 2003 Bab I Pasal 1

2015 PELAKSANAAN PROGRAM BINA KELUARGA BALITA D ALAM PENINGKATAN PERAN PENGASUHAN IBU UNTUK ANAK USIA D INI D I BKB D AHLIA PURWAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan kemanusian untuk menjawab berbagai tantangan dan permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan sendirinya. Mereka membutuhkan orang tua dan lingkungan yang kondusif

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang DwiMurtiningsih,2014

BAB I PENDAHULUAN. memiliki keunikan dan istimewa. Anak-anak sangat membutuhkan orang tua

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Neuneu Nur Alam, 2014

BAB I PENDAHULUAN. perkembangannya, dan terjadi pematangan fungsi-fungsi fisik dan psikis yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN pasal 1 ayat 1 menyebutkan bahwa: melanjutkan ke tingkat pendidikan yang lebih tinggi lagi yakni Sekolah

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Sisdiknas tahun 2003 pasal I mengamanahkan bahwa tujuan

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan jasmani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki

BAB I PENDAHULUAN. hal yang penting untuk diberikan sejak usia dini. Pendidikan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah mahluk sosial yang memiliki kemampuan untuk menyesuaikan tingkah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan anak untuk optimalisasi bagi perkembangannya.

BAB I PENDAHULUAN. sehingga terjadi saling mempengaruhi, saling memperhatikan dan saling

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Vera Nurfadillah, 2014 Optimalisasi Peran Orangtuapekerja Dalam Pembentukan Kemandirian Anak Usia Dini

BAB I PENDAHULUAN. hlm 3. 1 Suyadi, Manajemen PAUD, (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2011),

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Keluarga adalah satuan sosial yang paling mendasar, dan terkecil dalam

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran atau pelatihan agar peserta didik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. perkembangannya, dan terjadi pematangan fungsi-fungsi fisik dan psikis yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. memasuki pendidikan lebih lanjut yang diselenggarakan baik formal, informal

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Implementasi Pembelajaran Orang Dewasa Dalam Penyelenggaraan Program Parenting

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Secara luas diketahui bahwa periode anak dibagi menjadi dua

BAB 1 PENDAHULUAN. masa sekolah. Masa ini disebut juga masa kanak-kanak awal, terbentang usia 3-6

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. oleh orang tuanya tentang moral-moral dalam kehidupan diri anak misalnya

BAB I PENDAHULUAN. halus). Oleh karena itu untuk menciptakan generasi yang berkualitas, dini disebut juga dengan The Golden Age ( Usia Emas ).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sebagai usaha mengoptimalkan potensi-potensi luar biasa anak yang bisa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mengembangan berbagai potensi yang dimiliki anak. Usia 4-6 tahun adalah suatu tahap

BAB 1 PENDAHULUAN. Anak pra sekolah adalah anak yang berumur bulan, pada masa ini

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran atau pelatihan agar peserta didik secara

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pendidikan anak usia dini merupakan penjabaran dari sebuah pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Hakikat pembangunan nasional adalah pembangunan manusia Indonesia.

2014 MENINGKATKAN KEMAMPUAN BEKERJASAMA PADA KELOMPOK BERMAIN MELALUI KEGIATAN MEMASAK (COOKING CLASS)

I. PENDAHULUAN. Lingkungan keluarga seringkali disebut sebagai lingkungan pendidikan informal

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. (Abdulhak, 2007 : 52). Kualitas pendidikan anak usia dini inilah yang

I. PENDAHULUAN. perkembangan yang sangat pesat. Masa ini biasa disebut dengan masa the golden

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan generasi sumber daya manusia yang lebih baik. Pendidikan anak usia

BAB 1 PENDAHULUAN A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. penting yang perlu diingat bahwa tidak semua informasi yang diperoleh anak dari

BAB 1 PENDAHULUAN. berusia kurang lebih anam tahun (0-6) tahun, dimana biasanya anak tetap tinggal

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Novita Kostianissa, 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. memberikan pendidikan yang terbaik yakni pendidikan yang mencangkup. kepada kebudayaan, pendidikan, nilai dan norma-norma kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. No. 20/2003 tentang Sistem pendidikan Nasional Pasal I Ayat I,

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap pasangan suami istri yang telah menikah pasti mengharapkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sistem pendidikan nasional menyatakan bahwa pendidikan anak usia dini pada

BAB I PENDAHULUAN. yang berkualitas dan diharapkan akan menjadi pelaku dalam pembangunan suatu

BAB I PENDAHULUAN. proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk

2016 PERAN BIMBINGAN KARIR, MOTIVASI MEMASUKI DUNIA KERJA DAN PENGALAMAN PRAKERIN TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA SMK

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. pertama-tama dari orang tua (keluarga) dan anggota keluarga lainnya. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam pembentukan

BAB I PENDAHULUAN. berbangsa dan bernegara. Hal ini terdapat dalam Undang-Undang Nomor 20

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2016 IMPLEMENTASI NILAI-NILAI KEDISIPLINAN SISWA DALAM MEMATUHI NORMA TATA TERTIB SEKOLAH

I. PENDAHULUAN. untuk mencapai tujuan yang diinginkan dalam kehidupannya. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. secara bertahap yaitu adanya suatu proses kelahiran, masa anak-anak, remaja,

BAB I PENDAHULUAN. memiliki kemampuan terbatas dalam belajar (limitless caoacity to learn ) yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kecerdasan (daya pikir, daya cipta), sosioal-emosional, bahasa dan komunikasi.

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang sangat pesat.di mana pengalaman-pengalaman yang didapat

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas. Majid (2014: 1) menjelaskan bahwa hal tersebut sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. minat, sikap, perilaku, maupun dalam hal emosi. Tingkat perubahan dalam sikap

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Muhammad Retsa Husaeni, 2014

BAB IV ANALISIS KURIKULUM TAMAN KANAK-KANAK RELEVANSINYA DENGAN PERKEMBANGAN PSIKIS ANAK DI TK AL HIDAYAH NGALIYAN SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. investasi yang sangat penting bagi sumber daya manusia yang berkualitas. kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Anak adalah merupakan bagian dari keluarga yang secara sosial dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keluarga adalah lingkungan pertama dan utama dalam melaksanakan proses

BAB I PENDAHULUAN. persiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. yang menangani anak usia 4-6 tahun. Pembelajaran di Taman Kanak-kanak

BAB I PENDAHULUAN. Penerapan Metode Pembiasaan Dalam Menumbuhkan Karakter Kemandirian Anak Usia Dini 5-6 Tahun Di Lingkugan Keluarga

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Oleh karena itu setiap warga Negara harus dan wajib mengikuti

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan

BAB I PENDAHULUAN. baik secara ukuran (pertumbuhan) maupun secara perkembangan

BAB 1 PENDAHULUAN. (Kurnia; 2009). Mereka merupakan titipan dan amanat Allah SWT, yang mesti

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 2014

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Salah satu kebijakan pemerintah di sektor pendidikan yang mendukung

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Anak pra sekolah yaitu anak dengan usia 4-6 tahun yang mengalami

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, berkeluarga, bermasyarakat maupun berkarya. Sebaliknya orang

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Orang tua merupakan tempat pendidikan pertama dan utama bagi setiap anak, karena waktu yang dihabiskan anak paling banyak di rumah.upaya yang dilakukan orang tua sangat penting dalam mewujudkan keberhasilan pendidikan mencerdaskan anak-anaknya, guna mengembangkan segala potensi yang terpendam dalam diri anak. Upaya yang dilakukan orang tua dalam mendidik pada dasarnya mengarahkan anak-anak sebagai generasi unggul, karena potensi anak itu akan tumbuh dengan sendirinya. Peran orangtua sangat penting dalam membantu perkembangan sosial emosional anak. Perkembangan sosial emosional anak dapat dilakukan sejak dini dengan carabimbingan dan arahan, pembinaan perilaku dan sikap yang dapat dilakukan melalui pembiasaan yang baik. Kondisi inilah, yang menjadi dasar utama pengembangan perilaku sosial dan emosional dalam mengarahkan pribadi anak yang sesuai dengan nilai-nilai yang dijunjung tinggi dalam kehidupan bermasyarakat. Perilaku sosial dan emosional pada anak prasekolah yang diharapkan adalah perilaku-perilaku yang baik, seperti kedisiplinan, kemandirian, tanggung jawab percaya diri, jujur, adil, setia kawan, sifat kasih sayang terhadap sesama, dan memiliki toleransi yang tinggi dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara (Meggit, 2013, hlm. 246). Masa anak prasekolah merupakan masa perkembangan dan pertumbuhan yang sangat menentukan bagi anak di masa depannya atau disebut juga masa keemasan (the golden age),susanto (2011, hlm. 132).Usia tersebut merupakan periode yang sangat penting, sebagai tahap perkembangan kritis, yaitu saat kepribadian anak mulai terbentuk seperti tingkah laku, sosial, emosional. Pembentukan kepribadian anak dipengaruhi melalui pengalaman yang terjadi pada anak sepanjang hidupnya.pada masa ini anak senang melakukan berbagai aktivitas seperti memperhatikan lingkungan sekitar, meniru, mencium, dan meraba. Kegiatan yang dilakukan anak didukung oleh lingkungan yangmendorong anak

2 melakukan kegiatan-kegiatan yang positif dan terarah seperti yang dilakukan oleh orang tua untuk mengembangkan sosial emosional anak. Perkembangan sosial emosional anak sangat dipengaruhi oleh lingkungan sosialnya, baik orang tua, keluarga, dan teman sebaya (Susanto, 2011). Apabila lingkungan sosial tersebut memfasilitasi atau memberikan peluang terhadap perkembangan sosial emosional anak secara positif, seperti orang tua mengenalkan anak berbagai emosi negatif dan positif beserta dampaknya kepada anak serta menciptakan perilaku positif pada anak seperti memberikan kasih sayang, perhatian, dan menjalin komunikasi dengan anak, maka anak akan dapat mencapai perkembangan sosial emosionalnya secara matang. Namun apabila lingkungan sosialnya kurang kondusif, seperti perlakuan orangtua yang kasar, sering memarahi, acuh tak acuh tidak memberikan bimbingan, teladan, pengajaran atau pembiasaan terhadap anak dalam menerapkan norma-norma, baik agama maupun tatakrama atau budi pekerti anak cenderung menampilkan perilaku yang kurang baikseperti bersifat minder, pembangkang dan kurang disiplin. Pada kenyataannya berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan pada salah satu PAUD yang berada di Desa Cibukamanah Kecamatan Cibatu Kabupaten Purwakarta salah satunya lembaga PAUD Melati, diperoleh informasi dari beberapa orang tua masih ada sebagian orang tua yang memiliki pola pikir pendidikan itu sepenuhnya tanggung jawab pihak lembaga pendidikan, sehingga orangtua menumpu harapan yang terlalu tinggi pada lembaga pendidikan, banyak orang tua berani membayar mahal biaya pendidikan bagi anak-anaknya. Di sisi lain tidak sedikit orangtua yang menuntut lembaga pendidikan harus berbuat seperti yang dikehendaki dan kecewa jika hasil pendidikan di lembaga tersebut tidak sesuai dengan harapannya. Fenomena seperti ini harus segera diluruskan agar tanggung jawab tinggi muncul dalam keluarga terutama orang tua sehingga orang tua juga berperan sebagai lembaga pendidikan yang berkualitas, hal ini sebagaimana yang dikemukakan oleh Suyadi (2013, hlm. 17) Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah lembaga pendidikan nonformal pada hakikatnya ialah pendidikan yang diselenggarakan dengan tujuan untuk pertumbuhan dan perkembangan anak secara menyeluruh atau menekankan pada pengembangan seluruh aspek kepribadian anak.

3 Berdasarkan hasil studi pendahuluan melalui studi observasi dan wawancara kepada tutor PAUD dan orang tua yang menyekolahkan anaknya di lembaga PAUD Melati, peneliti mendapatkan informasi bahwa secara sosial anak-anak sudah mampu bersosialisasi akan tetapi masih ada anak yang selalu ditemani orang tua selama berada di sekolah, karena kurang bisa berinteraksi dengan teman sebaya seperti pemalu, kurang mandiri, dan masih kurang percaya diri. Secara emosi pada umumnya anak sudah mampu mengendalikan emosi akan tetapi masih ada sebagian anak yang masih perlu bimbingan orang tua dalam mengendalikan emosinya, terlihat ketika anak berebut mainan dengan teman dan ketika menginginkan sesuatu anak memperlihatkan sikap emosional seperti marah serta menangis ketika tidak terpenuhi keinginannya. Makna penting perkembangan anak prasekolah telah banyak diteliti. Hasil penelitian menunjukan bahwa pada masa usia prasekolah perkembangan mencapai lebih dari 50%. Anak pada usia prasekolah mengalami perubahan yang luar biasa dalam semua aspek perkembangan termasuk perkembangan sosial emosional. Sosial emosional pada anak penting dikembangkan, terdapat beberapa hal mendasar yang mendorong pentingnya perkembangan sosial emosional diantaranya yaitu perkembangan sosial emosional memiliki peran sebanyak 80% sebagai penentu keberhasilan individu dalam kehidupannya dibanding dengan IQ yang hanya berpengaruh sebesar 20% (Nugraha, 2008). Berdasarkan kondisi tersebut peneliti tertarik untuk menelaah secara lebih mendalam terhadap upaya yang dilakukan orangtua dalam membantu perkembangan sosial emosional anak prasekolah. Untuk mendapatkan jawaban tersebut maka peneliti menganggap perlu dilaksanakannya penelitian dengan judul upaya orangtua dalam membantu perkembangan sosial emosional anak prasekolah. Permasalahan tersebut erat kaitannya dengan ilmu yang penulis tekuni saat ini di Program Studi Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Universitas Pendidikan Indonesia khususnya paket keahlian Bimbingan Perawatan Anak (BPA).

4 B. Identifikasi dan Rumusan Masalah 1. Identifikasi Masalah Masalah dalam penelitian ini merupakan pusat pembahasan dalam penelitian, karena masalah yang muncul dalam penelitian ini dianggap terlalu luas maka peneliti membatasinya menjadi beberapa aspek yakni : a. Sebagian besar anak sudah mampu bersosialisasi akan tetapi masih ada anak yang selalu ditemani orang tua. b. Anak kurang bisa berinteraksi dengan teman sebaya seperti pemalu, kurang mandiri, dan masih kurang percaya diri. c. Anak sudah mampu mengendalikan emosi akan tetapi masih ada sebagian anak yang masih perlu bimbingan orang tua dalam mengendalikan emosinya seperti marah, menangis ketika tidak terpenuhi keinginannya. 2. Rumusan Masalah Identifikasi masalah yang telah diuraikan diatas maka masalah penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: Bagaimana Upaya Orangtua Dalam Membantu Perkembangan Sosial Emosional Anak Prasekolah? C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan upaya orangtua dalam membantu perkembangan sosial emosi anak prasekolah? 2. Tujuan Khusus Tujuan khusus penelitian ini adalah untuk memperoleh data mengenai upaya orangtua dalam membantu perkembangan sosial emosional anak prasekolah di PAUD Melati dalam: a. Membantu interaksi anak dengan teman sebaya dan orang dewasa b. Memupuk rasa percaya diri anak c. Memupuk kemandirian anak d. Membantu mengendalikan emosi anak e. Memupuk kedisiplinan anak

5 D. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoritis maupun praktis, yaitu: 1. Teoritis Dapat dijadikan sumbangan keilmukan yang berarti bagi dunia pendidikan khususnya bagi para orangtua dan pendidik anak usia prasekolah. 2. Praktis a. Orangtua, sebagai pendidik pertama dan utama bagi anak mendapatkan pengetahuan dalam membantu perkembangan sosial emosional anak prasekolah. b. Guru, khususnya bagi guru anak prasekolah mendapatkan informasi dan gambaran tentang perkembangan sosial emosional anak prasekolah sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan arah pembelajaran. c. Penulis, mendapatkan pengetahuan dan pengalaman berharga tentang upaya orangtua dalam membantu perkembangan sosial emosional anak prasekolah. E. Sistematika Penulisan Untuk mempermudah pembahasan dan penyusunan selanjutnya, penulis uraikan gambaran umum tentang isi dan materi yang akan dibahas yaitu sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Terdiri dari Latar Belakang Penelitian, Identifikasi dan Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, dan Manfaat Penelitian. BAB II KAJIAN PUSTAKA Berisi teori-teori yang mendukung penelitian tentang anak prasekolah, perkembangan sosial emosional anak prasekolah, upaya orangtua dalam membatu perkembangan sosial emosional. BAB III METODE PENELITIAN Berisi tentang penjabaran mengenai metode penelitian yang akan digunakan pada penelitian, termasuk komponen-komponennya.

6 BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN Berisi tentang pemaparan data hasil penelitian, hasil analisa data serta pembahasan hasil yang dikaji dengan tinjauan dari reverensi para ahli. BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI Berisi hasil penelitian yang disimpulkan dan sekaligus memberikan saran yang perlu diperhatikan.