BAB I PENDAHULUAN. menguntungkan. Mungkin dulu media massa lebih dominan kepada berita

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. diakses tanggal 27 April 2016 pukul 08:43 WIB.

BAB I PENDAHULUAN. Wanita muslim umumnya identik dengan hijab. Dalam agama Islam,

BAB I PENDAHULUAN. daerah terkaya jika di bandingkan dengan negeri-negeri muslim lainya.

BAB I PENDAHULUAN. serempak dari berbagai macam belahan dunia. Media massa merupakan saluran resmi untuk

BAB I PENDAHULUAN. ( Pada zaman orde baru pemerintah melarang

BAB I PENDAHULUAN. gamblang. Sastra merupakan istilah yang mempunyai arti luas, meliputi

BAB I PENDAHULUAN. dengan yang lain walaupun kita berbeda dibelahan bumi. Walaupun dibelahan. banyak dipilih untuk menyampaikan berbagai pesan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menyebarluaskan berita atau pesan kepada masyarakat. Dengan kata lain media massa adalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tampil cantik dan modis dengan gaya elegan, feminine, atau simple kini dapat

BAB III Analisa Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Komunikasi adalah sebuah kebutuhan manusia dan bisa dibilang yang utama,

BAB I PENDAHULUAN. Media massa menjadi entertainer (penghibur) yang hebat karena bisa mendapatkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dimaksudkan mengungkapkan nilai-nilai estetis, dan diharapkan dapat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. masyarakatnya, terutama pada kaum perempuan. Sebagian besar kaum perempuan

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi adalah pertukaran pesan verbal mau pun non verbal antara si

BAB I PENDAHULUAN. Ismail dengan judul Lewat Djam Malam. Pada tahun 1950-an. film Indonesia bisa memasuki bioskop kelas 1 pada dekade 1950-an akhir.

BAB I PENDAHULUAN. dengan adanya media massa masyarakat pun bisa dapat terpuaskan.


BAB I PENDAHULUAN. komunikasi mekanis seperti surat kabar, film, radio, televisi. 1. yang cukup efektif dalam menyampaikan suatu informasi.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Semakin berkembangnya zaman di era modern kebutuhan akan dunia fashion

BAB III FILM AYAT-AYAT CINTA & FILM DALAM MIHRAB CINTA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Kehidupan manusia sehari-hari tidak dapat terpisahkan dengan komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. tampilannya yang audio visual, film sangat digemari oleh masyarakat. Film

BAB I PENDAHULUAN. menyuguhkan nilai-nilai dan penelitian normativ yang dibaurkan dengan berita dan

BAB I PENDAHULUAN. Film merupakan salah satu media komunikasi massa (mass communication),

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pesatnya perkembangan Teknologi diiringi dengan semakin

BAB I PENDAHULUAN. adalah untuk mengendalikan lingkungan fisik dan psikologi kita. 1. tersebar banyak tempat, anonym dan heterogen.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara dengan mayoritas penduduk muslim.

BAB I PENDAHULUAN. hanya menggebrak busana umum yang jauh dari nilai-nilai illahiah. Hijab mulai

BAB 1 PENDAHULUAN. membuat setiap bisnis film di bioskop tetap eksis dan mulai mampu bersaing

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan akan informasi dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi kini semakin

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

NILAI FEMINISME DALAM FILM KETIKA CINTA BERTASBIH

BAB I PENDAHULUAN. media massa karena sifatnya yang lebih efisien dan cepat. Media massa kini tidak

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman, teknologi dan. mengakibatkan berbagai perilaku manusia sebagai konsumen semakin mengalami

BAB I PENDAHULUAN. dari banyaknya judul film yang muncul di bioskop bioskop di Indonesia saat ini.

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Hovland, komunikasi merupakan proses di mana individu menyampaikan

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh informasi dan pengetahuan serta wadah untuk menyalurkan ide,

BAB I PENDAHULUAN. maupun media elektronik mengalami kemajuan yang sangan pesat.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. komunitas-komunitas hijabers di Indonesia. 1. Sebagai sebuah perkumpulan, komunitas hijabers mempunyai ciri

PENGARUH PROGRAM SINETRON TELEVISI TERHADAP PERILAKU SISWA JURUSAN IPS DI SMA NEGERI 1 GEGESIK KABUPATEN CIREBON SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang mudah untuk dicerna. Televisi secara universal juga mampu untuk menjangkau audiens

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

BAB IV DESKRIPTIF PROSES DAN HASIL PRODUKSI. Profil Tayangan Feature Dibalik Wanita adalah sebagai berikut:

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. kedalam bentuk film bukanlah hal baru lagi di Indonesia. membantu dalam menggagas sebuah cerita yang akan disajikan dalam film.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan teknologi dewasa ini telah memunculkan suatu

BAB I PENDAHULUAN. pada dasarnya mengundang kekaguman pria. M.Quraish Shihab hlm 46

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. manusia. Sebagian besar penghuni planet bumi kita dengan berbagai latar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang. Film merupakan salah satu produk media massa yang selalu berkembang

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi dan masyarakat tak dapat di pisahkan, maka itu ada istilah

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu komunikasi saat ini berkembang pesat jika dibandingkan dengan masa lampau, hal

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Televisi berasal dari kata tele dan vision yang berarti tele yaitu

BAB I PENDAHULUAN. busana yang ketat dan menonjolkan lekuk tubuhnya. istilah jilboobs baru muncul belakangan ini.

BAB I PENDAHULUAN. dalam mencari pekerjaan. Alasan pelarangan yang dikemukakanpun sangat tidak rasional,

BAB I PENDAHULUAN. Media massa adalah sarana penunjang bagi manusia untuk memenuhi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pada dasarnya di takdirkan untuk menjadi seorang pemimpin atau leader, terutama

BAB I PENDAHULUAN. semakin berat. Hal ini tercermin dengan adanya beberapa perusahaan

BAB IV. Mahasiswi Berjilbab di FKIP- PGSD UKSW Salatiga

penyumbang terbesar untuk pertumbuhan ekonomi (Hadi, 2015).Di samping itu, ternyata gaya busana muslim Indonesia kini menjadi trend setter di Asia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kemajuan teknologi telah menjadi bagian terpenting dalam pembuatan film

BAB I PENDAHULUAN. seseorang. Komunikasi tidak saja dilakukan antar personal, tetapi dapat pula

BAB I PENDAHULUAN. jenis dan ragamnya, dari mulai drama, musik, olahraga, realita bahkan Fashion.

BAB I PENDAHULUAN. jenis kelamin, pendidikan, maupun status sosial seseorang. Untuk mendukung

BAB I PENDAHULUAN. pesan informasi yang sama dapat diterima secara serentak atau sesaat.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kehidupan sehari-hari tidak pernah lepas dengan bahasa, ketika

luas. Apalagi pada masa sekarang ini. Ia harus lebih berperan menuju kepada

BAB I PENDAHULUAN. luas dan pada sisi lain merupakan proses dimana pesan tersebut dicari

BAB I PENDAHULUAN. membuat setiap orang melakukan berbagai bentuk komunikasi, seperti

BAB I PENDAHULUAN. realitas, dan sebagainya. Sarana yang paling vital untuk memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. katanya dari bahasa latin communicatio yang berarti proses penyampaian suatu. pernyataan oleh seseorang kepada orang lain.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. orang yang satu dengan orang yang lain untuk saling mengisi. Manusia juga

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang sangat pesat. Apalagi banyak masyarakat yang membutuhkan teknologi itu

BAB I PENDAHULUAN. secara berbeda.usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, status sosio-ekonomi,

BAB I PENDAHULUAN. Berita (Hard News), Hiburan dan Informasi. Jika kita ingin membuat sebuah

BAB I PENDAHULUAN. Film bermula pada akhir abad ke-19 sebagai teknologi baru, yang kemudian

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari hidup dan

BAB I PENDAHULUAN. Lebih kuat dari surat kabar, majalah maupun radio karena pesawat televisi. bagaikan melihat sendiri peristiwa yang disiarkan itu.

BAB I PENDAHULUAN. gaya berbusana, atau fashion secara etimologis fashion berasal dari bahasa Latin

BAB I PENDAHULUAN. bagi masyarakat. Pesatnya perkembangan media massa juga ditandai oleh

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pikiran atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain

I. PENDAHULUAN. dan berkomunikasi dengan manusia lainnya dalam kehidupan sehari-hari, baik itu

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis menyimpulkan inti permasalahan yang dihadapi, sebagai berikut :.

BAB I PENDAHULUAN. hati, sikap, perasaan pikiran, ide, gagasan maupun informasi kepada orang lain

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar BelakangPenelitian Media massa saat ini sudah menjadi industri berkembang yang menguntungkan. Mungkin dulu media massa lebih dominan kepada berita yang memberikan informasi, tapi sekarang media massa mendapat banyak keuntungan dari hiburan. Media massa tumbuh sejalan dengan kebutuhan masyarakat akan informasi, pengetahuan, dan hiburan. Hiburan, informasi, dan pengetahuan tersebut tentu membawa pengaruh kepada audience.media massa mampu menjembatani arus informasi kepada masyarakat, di mana pesan dapat disosialisasikan langsung kepada masyarakat dalam waktu bersamaan. Melalui media massa, pesan-pesan yang ada dikemas sedemikian rupa sehingga menjadi informasi yang lebih efektif untuk dikonsumsi oleh masyarakat. Media massa juga dapat memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam mengatasi ruang dan waktu untuk berhubungan dengan dunia luar. Keserempakan merupakan ciri utama komunikasi massa. Yang dimaksud dalam media massa yaitu, televisi, film, radio, majalah, dan surat kabar. Salah satu media yang penyampaian informasinya cepat adalah film. Media massa merupakan sarana dari komunikasi massa, media massa telah menjadi sumber dominan bukan saja bagi individu untuk memperoleh

2 gambaran dan realitas sosial, tetapi juga masyarakat dan kelompok secara koefektif, media menyuguhkan budaya yang sudah dibaurkan dengan informasi dan hiburan. 1 Dari pernyataan McQuail berarti audience langsung mendapatkan informasi dari film yang ditonton yang merupakan sarana untuk melakukan komunikasi massa kepada orang lain. Film dapat memberikan pengetahuan, informasi, dan hiburan pada audience. Tak jarang kita menjadi banyak tahu setelah menonton suatu film. Kini film Indonesia bisa dikatakan sedang tumbuh. Para sutradara berlombalomba membuat suatu cerita yang menarik. Bahkan tak jarang cerita yang difilmkan berasal dari novel yang menjadi best seller. Film ayat-ayat Cinta merupakan film religi pertama di Indonesia yang berhasil di terima masyarakat. Film Ayat-ayat Cinta (AAC) seperti gerbang bagi film bernuansa religius untuk exist. Sebelumnya Film Ayat-ayat cinta adalah sebuah novel best seller. Ayat-Ayat Cinta merupakan novelberbahasa Indonesia karangan Habiburrahman El Shirazy yang diterbitkan pertama kali pada tahun 2004 melalui Penerbit Basmala dan Republika. Novel ini berisikan 418 halaman dan sukses menjadi salah satu novel fiksi terlaris di Indonesia yang dicetak sampai dengan 160 ribu eksemplar hanya dalam jangka waktu tiga tahun. Ayat Ayat Cinta juga merupakan pelopor karya sastra Islami yang sedang dalam masa kebangkitannya dewasa ini. Melihat keberhasilan penjualan novel ini, rumah produksi MD Pictures kemudian membawanya ke layar 1 Denis McQuail, Teori Komunikasi Massa, Erlangga, Jakarta, hal 3

3 lebar. Syuting film ini rencananya dibuat di Mesir sebagaimana setting tempat dalam novelnya. Namun, karena tidak diizinkan oleh Pemerintah Mesir, lokasi syuting dipindah di India dan beberapa tempat di tanah air. Rencana semula, film ini ditayangkan pada 19 Desember 2007. Namun demikian, karena proses editing yang belum selesai maka pemutarannya diundur hingga awal tahun 2008 2. Sebelum AAC pernah muncul film religi lain berjudul Kiamat Sudah Dekat pada tahun 2003. Namun film tersebut kurang diminati masyarakat. Film Perempuan Berkalung Sorban pun ikut meramaikan perfilman Indonesia bergenre religi pada tahun 2009. Setelah AAC berhasil, penulis novel AAC berniat memfilmkan kembali karya tulisnya yang lain berjudul Ketika Cinta Bertasbih. Novel Ketika Cinta Bertasbih (KCB) menjadi best seller. Novel ini terbagi menjadi dua session. Setelah film KCB awal tahun 2009, lahir lagi film religi Emak Ingin Naik Haji pada november 2009, Di Bawah Naungan Ka bah pada tahun 2011, Kehormatan di Balik Kerudung tahun 2001, serta diikuti oleh perkembangan sinetron Indonesia yang juga bernuansa religi. Dalam film religi tersebut digambarkan kehidupan umat muslim yang sehari-hari menggunakan jilbab. Jilbab merupakan kewajiban bagi umat muslim perempuan untuk mengenakannya. Dulu banyak orang yang menilai negatif dan memandang sebelah mata terhadap perempuan yang mengenakan jilbab. Bahkan ada larangan mengenakan jilbab untuk di sekolah dan kantor. Namun film religi yang bermunculan seolah-olah mengenalkan jilbab kepada 2 Ayat Ayat Cinta, http://id.wikipedia.org/wiki/ayat_ayat_cinta diakses pada 2 Mei 2012.

4 masyarakat Indonesia. Mengedukasi masyarakat bahwa dengan mengenakan jilbabpun perempuan masih dapat bersekolah, bekerja, dan menjalani kehidupan bersosialisasi dengan masyarakat dengan cara yang wajar. Film KCB berhasil meraih 3.100.906 penonton. Keberhasilan tersebut juga diikuti oleh film KCB sekuel kedua yang berhasil meraih 2.003.121 penonton. Film KCB dibintangi oleh Kholidi Asadil Alam, Oki Setiana Dewi, Alice Norin, Andi Arsyil Rahman, Meyda Sefira, Deddy Mizwar, Niniek L. Karim, Didi Petet, Habiburrahman El Shirazy, Aspar Paturusi, Din Syamsudin, Slamet Rahardjo, dan El Manik. Beberapa pemain tersebut adalah aktor dan aktris yang sedang digandrungi oleh masyarakat yang mayoritas ibu-ibu dan remaja. Film KCB 2 pun pemainnya tak jauh berbeda dari KCB karena memang alur ceritanya masih berlanjut dari film KCB dan ada pula pemain baru seperti Dude Herlino, Asmirandah,Neno Warisman, Nungki Kusumastuti, dan Meidiana Hutomo.Usia remaja adalah usia labil, apa yang sedang terjadi dan banyak dilakukan oleh orang lain dianggap menjadi trend yang sedang berlaku. Saat mereka menonton film religi yang sedang booming maka saat itu pula mereka sedang menyerap apa saja yang ada di film itu dan salah satu yang dapat memberikan pengaruh dari film KCB tersebut adalah dalam berpakaian bagi remaja wanita, terutama penggunaan jilbab. Oki Setiana Dewi yang memeran tokoh Anna Althafunnisa dalam film Ketika Cinta Bertasbih pada suatu kesempatan mengatakan, Semua bagian tubuh berharga itu telah dikategorikan dengan sebutan aurat, baik laki-laki

5 dan perempuan. Bagian tubuh perempuan yang termasuk aurat harus ditutupi lebih banyak dibandingkan dengan laki-laki. Kenapa perempuan harus lebih banyak menutupi bagian tubuhnya? Sebab perempuan memang dipenuhi dengan bagian tubuh yang berharga dan harus dijaga dengan jilbab atau busana yang menutupnya, ujarnya.fenomena berbusana Muslimah, berjilbab atau sekadar berkerudung dikalangan artis, model dan selebritis sedikit banyak telah ikut menyumbang sosialasasi budaya Islam di tengah masyarakat sehingga semakin banyak wanita muslimah Indonesia yang berbusana muslimah, berjilbab, atau sekadar berkerudung. Secara etimologis jilbab berasal dari bahasa arab jalaba yang berarti menghimpun atau membawa. Istilah jilbab digunakan pada negeri-negeri berpenduduk muslim lain sebagai jenis pakaian dengan penamaan berbedabeda.di Iran disebut chador, di India dan Pakistan disebut pardeh, di Libya milayat, di Irak abaya, di Turki charshaf, dan tudung di Malaysia, sementara di negara Arab-Afrika disebut hijab. Di Indonesia, penggunaan kata "jilbab" digunakan secara luas sebagai busana kerudung yang menutupi sebagaian kepala perempuan (rambut dan leher) yang dirangkai dengan baju yang menutupi tubuh kecuali telapak tangan dan kaki. Kata ini masuk dalam lema Kamus Besar Bahasa Indonesia pada tahun 1990 bersamaan dengan mulai populernya penggunaan jilbab di kalangan muslimah perkotaan. Remaja adalah waktu manusia berumur belasan tahun. Pada masa remaja manusia tidak dapat disebut sudah dewasa tetapi tidak dapat pula

6 disebut anak-anak. Masa remaja adalah masa peralihan manusia dari anakanak menuju dewasa. Pada masa transisi ini biasanya remaja pada posisi labil. Remaja merupakan masa peralihan antara masa anak dan masa dewasa yang berjalan antara umur 12 tahun sampai 21 tahun. Anak remaja dapat dengan mudah terpengaruh apa saja yang menurut mereka enak, trend, keren, bagus, dan gaya hidup lainnya. Media mengambil peranan penting dalam mempengaruhi pemikiran remaja. Dahulu pemakaian jilbab seperti monoton, dengan model yang sama. Dalam film Kiamat Sudah Dekat, AAC, Perempuan Berkalung Sorban, KCB, KCB 2, di Bawah Lindungan Ka bah dan lainnya pemain mengenakan jilbab dengan model yang beragam. Masyarakat seperti melihat bahwa dengan mengenakan jilbab bukan berarti tidak bisa mengikuti mode yang sedang berkembang. Remaja yang terus mengikuti trend mode kini mulai banyak yang mengenakan jilbab. Dalam film KCB 1 dan KCB 2 para pemain wanitanya mengenakan jilbab dengan model yang trendy disukai oleh kalangan remaja, film ini juga berdasarkan novel yang laris dikalangan remaja, dan dalam proses pembuatan film ini juga dilakukan audisi yang melibatkan banyak remaja untuk menjadi pemeran, sehingga memberikan informasi awal sebelum ditayangkannya. Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk menggunakan film Ketika Cinta Bertasbih sebagai judul penelitian untuk mengetahui pengaruh terpaan media Film Ketika Cinta Bertasbih 1dan2 terhadap cara memakai jilbab pada usia remaja di SMA Pusaka Nusantara.

7 1.2. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas penulis ingin membuat penelitian kuantitatif dengan rumusan mengenai apakah ada pengaruh dan seberapa besar pengaruh terpaan media filmketika Cinta Bertasbih 2terhadap pemakaianjilbab pada usia remaja di SMA Pusaka Nusantara - Jakarta?. 1.3. Tujuan Penelitian Penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengatahui pengaruh terpaan media film Ketika Cinta Bertasbih 2 terhadap pemakaian jilbab di usia remaja di SMA Pusaka Nusantara - Jakarta 1.4. Manfaat Penelitian 1. Akademis Hasil penelitian ini diharapkan mampu menjadi masukan bagi pengembangan studi ilmu komunikasi khususnya bidang penyiaran dan memberikan bahan referensi bagi civitas akademika lain yang menggunakan metode yang sama dalam menyusun penelitian. 2. Praktis Memberikan masukan pada insan perfilman Indonesia untuk memperhatikan pengaruh yang muncul dari film yang ditayangkan kepada target audience yaitu remaja, dari segi budaya, perilaku, maupun fashion.