PI'OSIdI/JJ portomuan dan ProsontasJ Ilmlah FWiDSlonaJ Toknls Non POIUIIIU,18 D8s8mIJor 2006 ISSN :1410 6381 KALIBRASI MONITOR AREA DI REAKTOR KARTINI YOGY A KART A Agung Nugroho PTKMR BATAN ABSTRAK KALIBRASI MONITOR AREA DI REAKTOR KARTINI YOGYAKARTA. Kalibrasi monitor area yang menempel tetap di dinding di ruang reaktor Kartini Jogyakarta dilakukan df:ngan metode tip to tip ( bersamaan ). Detektor standar Aloka volume 40Q cc yang terangkai dengan elektrometer Aloka dipasang berdekatan dengan detektor yang dikalibrasi yang terangkai dengan monitor area Eberline RI8. Kemudian kedua detektor disinari secara bersamaan dengan sumber 137 Cs yang mempunyai aktivitas 20 mci pada Mei 1985 padajarak sumber ke detektor 30 cm. Dari hasil kalibrasi diperoleh faktor kalibrasi monitor Area Eberline RI8 adalah 0,99 ± 0,68 %. AJBSTRACT INSITU CALIBRATION OF AN AREA MONITOR AT THE KARTINI REACTOR, YOGY AKART A. Insitu calibration of an area monitor fixed to the wall ijn Kartini Reactor in Yogyakarta was carried out by using tip to tip method. Aloka standard detector with 400 cc volume connected to Aloka elektrometer was placed beside detector to be calibrated connected to Monitor area Eberline RI8. Then, both detectors were irradiated in the same time with the 137 Cs having 20 mci activity on May 1985 at 30 cm distance. From the calibration results calibration factor of eberline RI8 area monitor obtained was 0.99 ± 0.68 %. PENDAHULUAN Berdasarkan keputusan Dirjen BATAN No.84 / DJ / VI / 1991 (1) setiap alat ukur radiasi wajib dikalibrasi sekurang kurangnya sekali dalam setahun oleh Fasilitas Kalibrasi Tingkat Lokal atas nama Fasilitas Kalibrasi Tingkat Nasional. Pada umumnya alat ukur radiasi lapangan dikalibrasi di laboratorium kalibrasi. Namun ada beberapa jenis alat ukur radiasi yang terpasang tetap sehingga tidak mungkin dikalibrasi di laboratorium kalibrasi. Salah satu alat ukur radiasi terse but adalah monitor area Eberline model RI8 Alat ini digunakan untuk mengukur radiasi di sekitar kolam Reaktor Kartini. Detektor alat tersebut menempel tetap di dinding dengan jarak sekitar 5 meter dari kolam reaktor sedangkan elektrometemya berada di ruang kontrol yang berjarak sekitar 20 meter dari detektor. Untuk mengkalibrasi alat ini maka dilakukan kalibrasi di temp at alat ukur tersebut berada. Untuk itu maka personillaboratorium membawa alat ukur radiasi standar dan sumber radiasi yang dibutuhkan. Sudah tentu pelaksanaan kalibrasi ini memiliki beberapa kendala. Kelldala terse but antara lain kondisi ruangan yang berbeda dengan laboratorium, peralatan 79
PI'OS1dIJJJpertomuan dan ProsontaslllmJah funoslonaj Teknls Non PoneDtI, 18 Desemb8r 2006 ISSN :1410 6381 iii penunjang yang kurang memadai seperti ketiadaan sinal' laser untuk menunjukkan sumbu utama berkas radiasi, teleskop yang biasa digunakan untuk menentukan jarak antara sum bel' radiasi dengan pusat detektor. Kendala lain adalah penempatan sum bel' radiasi dilakukan secara manual sehingga diperlukan waktu yang sesedikit mungkin agar menguragi pelaksana te:rkena radiasi. Beberapa faktor terse but di atas sudah tentu akan memberikan kontribusi kl~salahan yang lebih besar dibandingkan jika kalibrasi dilakukan di laboratorium. Pada makalah ini akan diuraikan kalibrasi monitor area miliki PTAPB yang menempel tetap di ruangan Reaktor Kartini, yogyakarta. METODE KALIBRASI Ada dua teknik kalibrasi alat ukur radiasi yaitu menggunakan sum bel' radiasi standar dan alat ukur radiasi standar. Teknik kalibrasi dengan alat ukur radjasi standar mempunyai 2 metode yaitu substitusi dan tip to tip (2). Pada metoda substitusi detektor standar maupun detektor yang dikalibrasi diletakkan pada jarak yang sama kesumber radiasi dan disinari secara bergantian. Sedangkan pada metode tip to tip detektor standar maupun detektor yang dikalibrasi diletakkan pada jarak yang sarna kesumber radiasi dan disinari secara bersamaan.. Untuk menentukan laju paparan standar, Xst, digunakan persamaan berikut : Xst= Mst x Fkst x kpt (mr/jam) (1) dt:ngan : M = bacaan alat ukur standar FIe = faktor kalibrasi alat ukur standar (mr/jam) Kpt = Faktor koreksi temperatur dan tekanan 273,15+T X1013 273,15,15 + 20 P P dan T adalah tekanan udara dan temperatur saat pengukuran. berikut : Faktor kalibrasi untuk monitor area, dapat dihitung dengan menggunakan persamaan Fkm = Xst / Mm (2) Xst = laju pajanan standar Mm = bacaan monitor area yang telah dikoreksi terhadap temperatur dan tekanan. 80
PI'OSIdlJJJ PartBmuan dan Presentasillm/ah FWlDsional Teknls Non PoneDU,18 Desembor 2006 ISSN :1410 6381 TATAKERJA Peralatan Sebagai alat ukur radiasi standar digunakan elektrometer Aloka tipe dan detektor kiunar ionisasi ber volume 400 cc. Alat ukur ini memiliki ketertelusuran ke laboratorium Standar primer PTB, Jerman (3). Rangkaian alat ukur radiasi standar dapat dilihat pada gambar ( 1 ). Gambar 1. Rangkaian alat ukur radiasi standar yang terdiri dari elektrometer Aloka dengan detektor kamar ionisasi. Sedangkan sebagai sumber radiasi digunakan 137 Cs dengan aktifitas 20 mci pada bulan mei 1985. Monitor area yang dikalibrasi adalah Eberline model RI8 dengan detektor GM. Rangkaian monitor area yang dikalibrasi dapat dilihat pada Gambar 2. a b Gambar 2. Detektor monitor area yang menempel di dinding Reaktor Kartini (a) dan elektrometer yang berada di Ruang Kontrol (b). 81
Pros/lllnlJ por_an dan Prosontasillmlah fwlosional TuknIs Non PBllBlltf,18 DoS8llllJBr2006 ISSN :1410 6381. Kalibrasi Metode kalibrasi yang digunakan adalah tip to tip. Detektor standar dan yang dikalibrasi ditempel berdampingan pada dinding. Kemudian penyangga sumber radiasi 137Cs dipasang pada jarak 30 em dari kedua detektor terse but. Selanjutnya kedua detektor disinari seeara bersamaan dengan sumber radiasi diletakkan pada penyangga sumber. Kemudian ditunggu beberapa menit agar kedua detektor meneapai keseimbangan elektronik. Setelah itu laju p~ianan yang terbaea pada kedua elektrometer terse but dieatat. Pengambilan data untuk alat ukur standar dan monitor area dilakukan sebanyak 5 (lima) kali. Susunan peralatan pada saat kalibrasi dapat dilihat pada Gambar 3. Gambar 3. Susunan peralatan pada kalibrasi alat ukur radiasi monitor area. Jarak detektor ke sumber radiasi 137Csadalah 30 em. HASIL DAN PEMBAHASAN Dari hasil pengukuran alat ukur standar didapatkan baeaan ratarata sebesar 53,88 mr/jam dan dengan menggunakan persamaan ( I ) diperoleh laju pajanan standar sebesar 51,34 mr/jam. Dari hasil pengukuran monitor area didapatkan baeaan ratarata sebesar 52,00 miujam dan dengan menggunakan persamaan ( 2 ) diperoleh faktor kalibrasi sebesar 0,99 ± 6,8%. Hasil ini eukup baik karena masih dalam rentang yang diijinkan yaitu 0,8 :$;Fk:$; 1,2. 82
ProsldlJJJ Portmnuan dan Prll80ntaslllmlalJ FWlgslonaJ TuknIs Non PBIIBIIU,m DaslllIllJer 2008 ~SN :1410 6381 KESIMPULAN Dari hasil kalibrasi monitor area diperoleh faktor kalibrasi sebesar 0,99 ± 0,68 %. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kinerja alat terse but masih baik sehingga alat tersebut dapat digunakan untuk memantau pajanan radiasi di sekitar kolam reaktor. DAFTAR PUST AKA 1. Surat keputusan Dirjen BATAN No. 84/DJNI/1991 tentang Kalibrasi Alat Ukur Radiasi Dan Keluaran Sumber Radiasi,Standardisasi Radionuklida Dan Fasilitas Kalibrasi. 2. International Atomic Energy Agency, Handbook on Calibration of Radiation Protection Monitoring Instruments,Technical Reports Series No.133, IAEA, Vienna, 1971. 3. Manual Monitor Area Eberline RI 8. T~mya Jawab : 1. Penanya : Muji Wiyono (PTKMR BAT AN) Pertanyaan Faktor apa saja yang berpengaruh terhadap hasil pengukuran? Jawaban : Agung N (PTKMR BAT AN) Banyak faktor antara lain: tidak ada laser sehingga tidak dapat menentukan jarak dengan tepat, center detektor terhadap sumber, temperatur ruangan dapat mempengaruhi alat standar. 83