Ditulis pada Senin, 16 April :19 WIB oleh fatima dalam katergori Keperawatan tag

dokumen-dokumen yang mirip
Penatalaksanaan Astigmatism No. Dokumen : No. Revisi : Tgl. Terbit : Halaman :

ASUHAN KEPERAWATAN PADA USILA DENGAN GANGGUAN SISTEM CARDIOVASKULER (ANGINA PECTORIS)

dari inti yang banyak mengandung lemak dan adanya infiltrasi sel makrofag. Biasanya ruptur terjadi pada tepi plak yang berdekatan dengan intima yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Ns. Furaida Khasanah, M.Kep Medical surgical department

Topik : Infark Miokard Akut Penyuluh : Rizki Taufikur R Kelompok Sasaran : Lansia Tanggal/Bln/Th : 25/04/2016 W a k t u : A.

BAB I PENDAHULUAN. 1.2 Rumusan Masalah. 1.3 Tujuan MAKALAH INFARK MIOKARD AKUT

LAPORAN PENDAHULUAN UNSTABLE ANGINA PECTORIS

BAB I PENDAHULUAN. gangguan kesehatan yang semakin meningkat di dunia (Renjith dan Jayakumari, perkembangan ekonomi (Renjith dan Jayakumari, 2011).

PENGANTAR KESEHATAN. DR.dr.BM.Wara K,MS Klinik Terapi Fisik FIK UNY. Ilmu Kesehatan pada dasarnya mempelajari cara memelihara dan

MAKALAH PBL ANGINA PECTORIS

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit Jantung Koroner (PJK) merupakan problem kesehatan utama yang

sebesar 0,8% diikuti Aceh, DKI Jakarta, dan Sulawesi Utara masing-masing sebesar 0,7 %. Sementara itu, hasil prevalensi jantung koroner menurut

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Data Demografi. Ø Perubahan posisi dan diafragma ke atas dan ukuran jantung sebanding dengan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Indonesia maupun di negara-negara barat. Kematian akibat penyakit jantung

BAB 1 PENDAHULUAN. angka morbiditas penderitanya. Deteksi dini masih merupakan masalah yang susah

PEMBAHASAN SINDROM KORONER AKUT

ANGINA PEKTORIS. 2. ETIOLOGI a. Arterosklerosis. b. Aorta insufisiensi c. Spasmus arteri koroner d. Anemi berat.

BAB I PENDAHULUAN. menimpa populasi usia di bawah 60 tahun, usia produktif. Kondisi ini berdampak

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan pembunuh nomor satu di seluruh dunia. Lebih dari 80% kematian

Materi 13 KEDARURATAN MEDIS

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia. Dewasa ini perilaku pengendalian PJK belum dapat dilakukan secara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Angina Pektoris. Angina merujuk kepada sakit dada yang sementara yang tidak tetap, yang disebabkan oleh kekurangan pengaliran darah ke jantung.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kardiovaskular yang diakibatkan karena penyempitan pembuluh darah

BAB I PENDAHULUAN. penyempitan pembuluh darah, penyumbatan atau kelainan pembuluh

TEKANAN DARAH TINGGI (Hipertensi)

LAPORAN PENDAHULUAN ANEMIA

Penyakit Jantung Koroner

BAB I TINJAUAN TEORI. Suatu keadaan dimana terjadi peningkatan tekanan darah diastolic>90

BAHAN AJAR PENYAKIT JANTUNG HIPERTENSIF DAN

Penyakit Jantung Koroner

BAB I PENDAHULUAN. menggambarkan pasien yang datang dengan Unstable Angina Pectoris. (UAP) atau dengan Acute Myocard Infark (AMI) baik dengan elevasi

BAB 1 PENDAHULUAN. terbanyak pada pasien rawat inap di rumah sakit negara-negara industri (Antman

ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT PADA PASIEN NY. S DENGAN CONGESTIVE HEART FAILURE (CHF) DI IGD RS HAJI JAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. arrhythmias, hypertension, stroke, hyperlipidemia, acute myocardial infarction.

B A B I PENDAHULUAN. Diabetes mellitus (DM) dengan penyakit kardiovaskular sangat erat

BAB 1 PENDAHULUAN. seperti riwayat keluarga, umur, jenis kelamin (Ditjen PP&PL Kemenkes

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Penelitian. Penyakit kardiovaskuler merupakan penyebab. kematian terbesar diseluruh dunia terutama yang

BAB 1 PENDAHULUAN. atau gabungan keduanya (Majid, 2007). Penyakit jantung dan pembuluh darah

PATENT DUCTUS ARTERIOSUS (PDA)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sindroma Koroner Akut (SKA) merupakan manifestasi klinis akut penyakit

Hipertensi (Tekanan Darah Tinggi)

BAB 1 PENDAHULUAN. penyakit arteri koroner (CAD = coronary arteridesease) masih merupakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN TEORI. Hipertensi didefinisikan sebagai kenaikan secara pasti tekanan darah arteri

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

EKSTRAKSI GIGI PADA PASIEN PENYAKIT JANTUNG KORONER DAN GAGAL GINJAL KRONIK VITA NIRMALA ARDANARI,DR, SP.PROS, SP.KG

PENYAKIT KATUP JANTUNG

BAB I PENDAHULUAN I.I LATAR BELAKANG

ANGINA PECTORIS. Penyakit kronis CVS Nyeri dada menjalar ke bahu, punggung, tangan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

[BUKU SAKU UNTUK JEMAAH HAJI]

Angina Pektoris Tak Stabil

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

OBAT KARDIOVASKULER. Obat yang bekerja pada pembuluh darah dan jantung. Kadar lemak di plasma, ex : Kolesterol

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

6. Untuk mengetahui pemeriksaan Diagnostik pada angina pectoris stabil 7. Untuk mengetahui intervensi medis untuk pasien yang menderita angina pectori

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

RS PERTAMINA BALIKPAPAN

BAB I. Pendahuluan. I.1 Latar Belakang. Angina adalah tipe nyeri dada yang disebabkan oleh. berkurangnya aliran darah ke otot jantung.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. degeneratif seperti jantung koroner dan stroke sekarang ini banyak terjadi

BAB I PENDAHULUAN. (dipengaruhi oleh susunan saraf otonom) (Syaifuddin, 2006). Pembuluh

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV METODE PENELITIAN. khususnya nefrologi dan endokrinologi.

Diabetes tipe 2 Pelajari gejalanya

Curah jantung. Nama : Herda Septa D NPM : Keperawatan IV D. Definisi

lalumerangsang penglepasan cgmp yang memperantarai defosforilasi miosin sehinggaterjadilah relaksasi otot polos. Yang

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR DINAS KESEHATAN PUSKESMAS LENEK Jln. Raya Mataram Lb. Lombok KM. 50 Desa Lenek Kec. Aikmel

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit kardiovaskuler merupakan penyakit yang masih menjadi masalah

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian di bidang ilmu Kardiovaskuler.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

VENTRIKEL SEPTAL DEFECT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Prevalensi hipertensi berdasarkan yang telah terdiagnosis oleh tenaga kesehatan dan pengukuran tekanan darah terlihat meningkat dengan bertambahnya

SKRIPSI SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT JANTUNG OLEH : NAMA : MIRA ANDARIAH S A NIM :

LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASKEP AN. R DENGAN BISITOPENIA DI RUANG HCU ANAK RSUD Dr. SAIFUL ANWAR MALANG

BAB I PENDAHULUAN. di masyarakat. Pola penyakit yang semula didomiasi penyakit-penyakit menular

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang. Stroke merupakan penyebab kematian tertinggi pada. kelompok umur tahun, yakni mencapai 15,9% dan

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TERAPI MUROTTAL

BAB I PENDAHULUAN. Hipertensi ditandai dengan peningkatan Tekanan Darah Sistolik (TDS)

BAB I PENDAHULUAN. di negara-negara barat. Penyakit jantung koroner akan menyebabkan angka

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADIA PASIEN GANGGUAN KEBUTUHAN SUHU TUBUH (HIPERTERMI)

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit kardiovaskuler memiliki banyak macam, salah satunya adalah

ASUHAN KEPERAWATAN DEMAM TIFOID

pernah didiagnosis menderita PJK (angina pektoris dan/atau infark miokard)

ASKEP KEGAWATDARURATAN KARDIOVASKULAR. Yoani Aty

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit jantung adalah penyebab nomor satu kematian di dunia. Hasil penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

HIPOGLIKEMIA PADA PASIEN DIABETES MELLITUS

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Gagal jantung kongestif (CHF) adalah keadaan patofisiologis berupa

Transkripsi:

LAPORAN PENDAHULUAN ANGINA PECTORIS Ditulis pada Senin, 16 April 2012 15:19 WIB oleh fatima dalam katergori Keperawatan tag http://fales.co/blog/laporan-pendahuluan-angina-pectoris.html 2.1.PENGERTIAN 1. Angina pektoris adalah nyeri dada yang ditimbukan karena iskemik miokard dan bersifat sementara atau reversibel. (Dasar-dasar keperawatan kardiotorasik, 1993) 2. Angina pektoris adalah suatu sindroma kronis dimana klien mendapat serangan sakit dada yang khas yaitu seperti ditekan, atau terasa berat di dada yang seringkali menjalar ke lengan sebelah kiri yang timbul pada waktu aktifitas dan segera hilang bila aktifitas berhenti. (Prof. Dr. H.M. Sjaifoellah Noer, 1996) 3. Angina pektoris adalah suatu istilah yang digunakan untuk menggambarkan jenis rasa tidak nyaman yang biasanya terletak dalam daerah retrosternum. (Penuntun Praktis Kardiovaskuler) 4. Angina pektoris adalah suatu sindroma klinis yang ditandai dengan episode atau paroksismal nyeri atau perasaan tertekan di dada depan. (Brunner dan Suddart, 1997) 2.2.ETIOLOGI 1. Suply oksigen ke miokard turun Faktor pembuluh darah : aterosklerosis, spasme, arteritis Faktor sirkulasi : hipotensi, stenosis aorta, insufisiensi aorta. Faktor darah : anemia, hipoksemia, polisitemia. 2. Curah jantung meningkat : anemia, hipertiroid, aktifitas berat, emosi, makan terlalu banyak. 3. Kebutuhan oksigen miokard meningkat : kerusakan miokard, hipertropi miokard, hipertensi miokard 2.3.FAKTOR-FAKTOR RESIKO 1. Dapat Diubah (dimodifikasi) a. Diet (hiperlipidemia) b. Rokok c. Hipertensi d. Stress e. Obesitas f. Kurang aktifitas g. Diabetes Mellitus h. Pemakaian kontrasepsi oral

2. Tidak dapat diubah a. Usia b. Jenis Kelamin c. Ras d. Herediter e. Kepribadian tipe A 2.4.FAKTOR PENCETUS SERANGAN Faktor pencetus yang dapat menimbulkan serangan antara lain : 1. Emosi 2. Stress 3. Kerja fisik terlalu berat 4. Hawa terlalu panas dan lembab 5. Terlalu kenyang 6. Banyak merokok 2.5.KOMPLIKASI 1. Stres psikologis 2. Miokard infark 3. Aritmia 4. Gagal jantung 2.6.GAMBARAN KLINIS 1. Nyeri dada substernal ataru retrosternal menjalar ke leher, tenggorokan daerah inter skapula atau lengan kiri. 2. Kualitas nyeri seperti tertekan benda berat, seperti diperas, terasa panas, kadang-kadang hanya perasaan tidak enak di dada (chest discomfort). 3. Durasi nyeri berlangsung 1 sampai 5 menit, tidak lebih daari 30 menit. 4. Nyeri hilang (berkurang) bila istirahat atau pemberian nitrogliserin. 5. Gejala penyerta : sesak nafas, perasaan lelah, kadang muncul keringat dingin, palpitasi, dizzines. 6. Gambaran EKG : depresi segmen ST, terlihat gelombang T terbalik. 7. Gambaran EKG seringkali normal pada waktu tidak timbul serangan. 2.7.TIPE SERANGAN 1. Angina Pektoris Stabil q Awitan secara klasik berkaitan dengan latihan atau aktifitas yang meningkatkan kebutuhan oksigen niokard. q Nyeri segera hilang dengan istirahat atau penghentian aktifitas. q Durasi nyeri 3 15 menit. 2. Angina Pektoris Tidak Stabil

q Sifat, tempat dan penyebaran nyeri dada dapat mirip dengan angina pektoris stabil. q Adurasi serangan dapat timbul lebih lama dari angina pektoris stabil. q Pencetus dapat terjadi pada keadaan istirahat atau pada tigkat aktifitas ringan. q Kurang responsif terhadap nitrat. q Lebih sering ditemukan depresi segmen ST. q Dapat disebabkan oleh ruptur plak aterosklerosis, spasmus, trombus atau trombosit yang beragregasi. q Resiko tinggi pada infark miokard 3. Angina Prinzmental (Angina Varian). q Sakit dada atau nyeri timbul pada waktu istirahat, seringkali pagi hari. q Nyeri disebabkan karena spasmus pembuluh koroneraterosklerotik. q EKG menunjukkan elevaasi segmen ST. q Cenderung berkembang menjadi infaark miokard akut. q Dapat terjadi aritmia. 4. Angina Nocturnal q Nyeri terjadi pada malam hari q biasanya saat tidur q dapat dikurangi dengan duduk tegak q umumnya akibat gagal ventrikel kiri 5. Angian dekubitus q Angina saat berbaring 6. Angina Refrakter Intrakable q Angina yang sangat berat, sampai tak tertahankan 7. Iskemia tersamar q Terdapat bukti objektif, tapi pasien tidak merasakan gejala. 2.8.PATOFISIOLOGI Mekanisme timbulnya angina pektoris didasarkan pada ketidakadekuatan suply oksigen ke sel-sel miokardium yang diakibatkan karena kekakuan arteri dan penyempitan lumen arteri koroner (ateriosklerosis koroner). Tidak diketahui secara pasti apa penyebab ateriosklerosis, namun jelas bahwa tidak ada faktor tunggal yang bertanggungjawab atas perkembangan ateriosklerosis. Ateriosklerosis merupakan penyakir arteri koroner yang paling sering ditemukan. Sewaktu beban kerja suatu jaringan meningkat, maka kebutuhan oksigen juga meningkat. Apabila kebutuhan meningkat pada jantung yang sehat maka artei koroner berdilatasi dan megalirkan lebih banyak darah dan oksigen keotot jantung. Namun apabila arteri koroner mengalami kekauan atau menyempit akibat ateriosklerosis dan tidak dapat berdilatasi sebagai respon terhadap peningkatan kebutuhan akan oksigen, maka terjadi iskemik (kekurangan suplai darah) miokardium. Adanya endotel yang cedera mengakibatkan hilangnya produksi No (nitrat Oksid) yang berfungsi untuk menghambat berbagai zat yang reaktif. Dengan tidak adanya fungsi ini dapat menyababkan otot polos berkontraksi dan timbul spasmus koroner yang memperberat penyempitan lumen karena suplai oksigen ke miokard berkurang. Penyempitan atau blok ini belum menimbulkan gejala yang begitu nampak bila belum mencapai 75 %. Bila penyempitan lebih dari 75 % serta dipicu dengan aktifitas berlebihan maka suplai darah ke koroner akan berkurang. Sel-sel miokardium menggunakan glikogen anaerob untuk memenuhi kebutuhan energi mereka. Metabolisme ini menghasilkan asam laktat yang menurunkan ph miokardium dan menimbulkan nyeri. Apabila kebutuhan energi sel-sel jantung berkurang, maka suplai oksigen menjadi adekuat dan sel-sel otot kembali fosforilasi oksidatif untuk membentuk energi. Proses ini tidak menghasilkan asam laktat. Dengan hilangnya asam laktat nyeri akan reda.

2.1.PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK a. Elektrokardiografi (EKG) 30 % normal, 70 % abnormal pada episode nyeri dada atau aktifitas, berupa depresi segmen ST, at inverted.

Gambar 2.1 : ST depresi, T inversi yang dalam, pada V2,V3 < V4,V5 a. Kardiak enzim CK, CKMB, LDH, SGOT biasanya normal. Bila meningkat tanda infark miokard. b. Stres test / treadmil test ST depresi atau T inverted, serangan angina saat latihan. c. Angiografi koroner 10% normal, 90% berupa lesi koroner. d. Serum lipid HDL, LDL, Trigliserida meningkat, faktor resiko CAD/PJK. 2.2.TERAPI FARMAKOLOGI Nitrogliserin Merupakan obat pilihan utama untuk menangani angina pectoris. Nitrogliserin diberikan u konsumsi oksigen jantung yang akan mengurangi iskemia sehingga mengurahi nyeri pada Nitrogliserin merupakan bahan vasoaktif yang berfungsi melebarkan pembuluh darah baik perifer sehingga mempengaruhi sirkulasi perifer. Dengan pelebaran vena terjadi pengump tubuh. Akibatnya hanya sedikit darah yang kembali ke jantung dan terjadilah penurunan b melemaskan arteriol sistemik dan menyebabkan penurunan tekanan darah (penurunan af berakibat pada penurunan kebutuhan oksigen jantung, menciptakan suatu keadaan yang kebutuhan dan suplai. Nitrogliserin biasanya diletakkan di bawah lidah (sublingual) atau antara gigi dan pipi (buk menghilangkan nyeri iskemia dalam waktu 3 menit.

Pasien diminta untuk tidak menggerakkan lidah dan jangan menelan ludah hingga tablet larut semu dirasakan sangat berat, tablet dapat dikunyah terlebih dahulu untuk meningkatkan daya penyerapan Sebagai pencegahan, pasien harus selalu membawa obat ini. Obat ini sangat tidak stabil sehingga dalam botol yang berwarna gelap dan tertutup rapat. Tidak boleh disimpan dalam botol plastik dan l Nitrogliserin mudah menguap dan menjadi tak aktif bila terkena panas uap, udara, cahaya dalam wa lama. Bila nyeri menetap hingga lebih dari tiga tablet dalam interval 5 menit, segera bawa ke instalasi gaw curigai telah terjadi IMA. Efek samping dari nitrogliserin adalah rasa panas, sakit kepala berdenyut, hipertensi, dan takikardi. tampak efeknya hingga dua jam jika melalui sub lingual, efeknya menjadi tidak jelas jika peroral. Penyekat Beta-Adrenergik Bila pasien masih mengeluhkan nyeri dada meskipun telah diberikan nitrogliserin dan merubah gaya mungkin diperlukan. Obat ini bekerja menurunkan kebutuhan oksigen jantung dengan menurunkan simpatis ke jantung. Hasilnya terjadi penurunan frekuensi jantung, tekanan darah, dan waktu kontra yang menciptakan suatu keseimbangan antara suplai dan kebutuhan. Hal ini sangat membantu dala nyeri dada dan memungkinkan pasien untuk beraktivitas berat, misal olahraga. Efeksamping dari obat ini adalah kelemahan muskuloskeletal, bradikardi, dan depresi mental. Pemberian obat ini perlu pemantauan terhadap tekanan darah dan frekuensi jantung. Pemantauan dengan pasien dalam posisi tegak dan dilakukan setelah 2 jam pemberian. Penghentian mendadak ini dapat menimbulkan gejala angina yang lebih parah dan menyebabkan IMA. Antagonis Ion Kalsium Penggunaan obat ini sangat berpengaruh terhadap kebutuhan dan suplai oksigen bagi jantung. Sec ion kalsium berperan dalam mempengaruhi kontraksi sel otot dan berperan dalam stimulasi listrik ot Antagonis Ion Kalsium meningkatkan suplai oksigen jantung dengan cara melebarkan dinding otot p koroner dan mengurangi kebutuhan jantung dengan menurunkan tekanan arteri sistemik dan demik ventrikel kiri. Sangat berguna untuk jenis angina prinzmetal. Pemberian pada gagal jantung harus dengan hati-hati, karena adanya penyekatan terhadap kalsium dibutuhkan dalam kontraltilitas. Hipotensi dapat terjadi dalam pemberian IV. Efek samping lain yang adalah konstipasi, distres lambung, pusing, atau sakit kepala. Pemberian, umumnya 6-12 jam, untuk setiap individu pemberiannya dapat berbeda dosis. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN ANGINA PEKTORIS 3.1.PENGKAJIAN a. Identitas pasien b. Keluhan utama Keluahan yang paling dirasakan oleh pasien saat pengkajian, alasan utama masuk rumah sakit. c. Riwayat kesehatan sekarang Keadaan dan keluha pasien saat timbulnya serangan, waktu dan frekuensi timbulnya serangan, tindaka dilakukan untuk mengurangi gejala. d. Riwayat kesehatan masa lalu

Riwayat penyakit yang pernah diderita oleh pasien, terutama yang berkaitan dengan penyakit saat ini. e. Riwayat kesehatan keluarga Riwayat penyakit keluarga yang pernah diderita yang berhubungan dengan penyakit pasien saat ini, me penyakit secara herediter. f. Riwayat psikososial Mengkaji dampak penyakit pasien saat ini terhadap keadaan psikologis pasien dan kehidupan sosialnya g. Pola aktivitas Pola nutrisi dan cairan Pola eliminasi Istirahat Personal higiene Aktivitas pasien h. Kesan umum Kaji kondisi pasien secara umum. Secara tidak langsung menentukan tingkat ketergantuang pasien. i. Tanda-tanda vital 1. tekanan darah 2. denyut nadi 3. pernapasan 4. suhu 5. tinggi badan 6. berat badan j. Pemeriksaan fisik Kepala dan Leher Wajah Mungkin didapatkan pucat, grimace yang menandakan pasien dalam ketakutan/kecemasan Pemeriksaan Integumen / Kulit dan Kuku : Kulit kaji tanda adanya sianosis Kuku Kaji keadekuatan perfusi dengan CRT Pemeriksaan Payudara dan Ketiak (bila diperlukan) Pemeriksaan Thorax / Dada : Inspeksi :

Bentuk thorax Pernapasan Palpasi Perkusi Auskultasi Jantung : Inspeksi : letak iktus kordis Palpasi : letak iktus kordis, adakah getaran Perkusi : letak jantung Auscultasi : suara jantung, apakah normal apa tidak Pemeriksaan Abdomen : Bising Inspeksi Palpasi Perkusi Pemeriksaan Kelamin dan daerah sekitarnya (bila diperlukan) : Pemeriksaan Muskuloskeletal : Pemeriksaan Neurologi : Kesadaran, GCS Pemeriksaan Status Mental : k. Pemeriksaan Penunjang Medis :