Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik. Oleh :

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH VARIASI KOMPOSISI ANTARA LIMBAH PLASTIK HIGH DENSITY

BAB I PENDAHULUAN. Di negeri kita yang tercinta ini, sampah menjadi masalah yang serius.

PERBANDINGAN KUAT TEKAN DAN KUAT LENTUR BAHAN TAMBAH PLASTIK DAN ABU SEKAM PADI DALAM PEMBUATAN BETON RINGAN

KAPASITAS LENTUR DAN TARIK BETON SERAT MENGGUNAKAN BAHAN TAMBAH FLY ASH

III. METODE PENELITIAN

PEMANFAATAN CLAY EX. BENGALON SEBAGAI AGREGAT BUATAN DAN PASIR EX. PALU DALAM CAMPURAN BETON DENGAN METODE STANDAR NASIONAL INDONESIA

KARAKTERISTIK MORTAR PADA LIMBAH ABU KELAPA SAWIT. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Kampus Binawidya Km 12,5 Pekanbaru, 28293, Indonesia

KUAT TEKAN BETON CAMPURAN 1:2:3 DENGAN AGREGAT LOKAL SEKITAR MADIUN

PEMANFAATAN LIMBAH ASPAL HASIL COLD MILLING SEBAGAI BAHAN TAMBAH PEMBUATAN PAVING. Naskah Publikasi

Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Semen yang digunakan pada penelitian ini ialah semen portland komposit

PENGARUH UKURAN MAKSIMUM DAN NILAI KEKERASAN AGREGAT KASAR TERHADAP KUAT TEKAN BETON NORMAL

TINJAUAN KUALITAS BATAKO DENGAN PEMAKAIAN BAHAN TAMBAH SERBUK HALUS EX COLD MILLING. Naskah Publikasi

STUDI EKSPERIMENTAL KUAT TEKAN DAN SERAPAN AIR BATA RINGAN CELLULAR LIGHTWEIGHT CONCRETE

PENGARUH SUBSTITUSI PARSIAL SEMEN DENGAN ABU TERBANG TERHADAP KARAKTERISTIK TEKNIS BETON

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh fly ash terhadap kuat

Gravitasi Vol. 14 No.1 (Januari-Juni 2015) ISSN: ABSTRAK

1.1. LATAR BELAKANG MASALAH

KUAT TEKAN MORTAR DENGAN MENGGUNAKAN ABU TERBANG (FLY ASH) ASAL PLTU AMURANG SEBAGAI SUBSTITUSI PARSIAL SEMEN

PENGARUH PENGGUNAAN LIMBAH BUBUR KERTAS DAN FLY ASH TERHADAP KUAT TEKAN DAN SERAPAN AIR PADA BATAKO PAPERCRETE. Oleh: SONDANG DWIPUTRA PAIDING

PENGARUH VARIASI BENTUK PAVING BLOCK TERHADAP KUAT TEKAN

PENGARUH PENAMBAHAN CACAHAN LIMBAH PLASTIK JENIS HIGH DENSITY POLYETHYLENE (HDPE) PADA KUAT LENTUR BETON

PENGARUH AIR LIMBAH PADA ADUKAN BETON TERHADAP KUAT TEKAN BETON NORMAL

PEMANFAATAN TEKNOLOGI HIGH VOLUME FLY ASH CONCRETE UNTUK MEMPRODUKSI BETON KUAT TEKAN NORMAL

III. METODE PENELITIAN. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : Semen yang digunakan pada penelitian ini ialah semen PCC (Portland

PENGARUH PENGGANTIAN SEBAGIAN AGREGAT HALUS DENGAN KERTAS KORAN BEKAS PADA CAMPURAN BATAKO SEMEN PORTLAND TERHADAP KUAT TEKAN DAN SERAPAN AIR

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PEMANFAATAN SERBUK KACA SEBAGAI PENGGANTI SEMEN DALAM PEMBUATAN BATAKO

Masyita Dewi Koraia ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

KAJIAN TEKNIS DAN EKONOMIS PEMANFAATAN LIMBAH BATU BARA (FLY ASH) PADA PRODUKSI PAVING BLOCK

PENGARUH PENAMBAHAN FLY ASH DAN BOTTOM ASH TERHADAP MUTU PAVING

Pengaruh Persentase Serat Sabut Pinang (Areca Catechu L. Fiber) dan Foam Agent terhadap Sifat Fisik dan Mekanik Papan Beton Ringan

PENGARUH VARIASI PERAWATAN BETON TERHADAP SIFAT MEKANIK HIGH VOLUME FLY ASH CONCRETE UNTUK MEMPRODUKSI BETON KUAT TEKAN NORMAL

PERBANDINGAN PERSENTASE PENAMBAHAN FLYASH TERHADAP KUAT TEKAN BATA RINGAN JENIS CLC

PENGARUH WAKTU CAMPUR DAN FAKTOR AIR SEMEN TERHADAP KUAT TEKAN DAN KUAT TARIK BELAH BETON 1 HARI DENGAN BAHAN TAMBAH FLY ASH ABU LIMBAH BATU BARA

STUDI ESKPERIMENTAL SETTING TIME BETON MUTU TINGGI MENGGUNAKAN ZAT ADIKTIF FOSROC SP 337 & FOSROC CONPLAST R

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan bangunan rumah, gedung, sekolah, kantor, dan prasarana lainnya akan

Pengaruh Variasi Jumlah Semen Dengan Faktor Air Yang Sama Terhadap Kuat Tekan Beton Normal. Oleh: Mulyati, ST., MT*, Aprino Maramis** Abstrak

PENGARUH PEMANFAATAN ABU KERAK BOILER CANGKANG KELAPA SAWIT SEBAGAI BAHAN TAMBAHAN (ADMIXTURE) SEMEN TERHADAP KUATTEKAN MORTAR

STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH PENGGUNAAN PASIR DARI BEBERAPA DAERAH TERHADAP KUAT TEKAN BETON. Abstrak

PEMANFAATAN SERBUK KACA SEBAGAI SUBSTITUSI PARSIAL SEMEN PADA CAMPURAN BETON DITINJAU DARI KEKUATAN TEKAN DAN KEKUATAN TARIK BELAH BETON

Beton Ringan ber-agregat Limbah botol plastik jenis PET (Poly Ethylene Terephthalate)

III. METODOLOGI PENELITIAN. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Semen yang digunakan pada penelitian ini ialah semen PCC merek

Pengaruh Substitusi Sebagian Agregat Halus Dengan Serbuk Kaca Dan Silica Fume Terhadap Sifat Mekanik Beton

PENGARUH PENAMBAHAN FLY ASH DAN VOLUME FOAM TERHADAP KUAT TEKAN, DAYA SERAP AIR, DAN BERAT JENIS BETON RINGAN FOAM DENGAN PERBANDINGAN 1 PC : 1 PS

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Batako merupakan salah satu jenis batu yang biasanya digunakan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. dipakai dalam pembangunan. Akibat besarnya penggunaan beton, sementara material

TINJAUAN KUAT TEKAN BETON GEOPOLYMER DENGAN FLY ASH SEBAGAI BAHAN PENGGANTI SEMEN

BAB III LANDASAN TEORI

METODE PENELITIAN. Sampel tanah yang digunakan berupa tanah lempung anorganik yang. merupakan bahan utama paving block sebagai bahan pengganti pasir.

PEMANFAATAN LIMBAH ASBES UNTUK PEMBUATAN BATAKO (141M)

PENENTUAN KUALITAS PAVING BLOCK BERDASARKAN SIFAT FISIS VARIASI CAMPURAN PASIR DAN SEMEN. Yon Fajri, Riad Syech, Sugianto

TINJAUAN KUAT TEKAN BATA BETON DENGAN PENAMBAHAN LIMBAH GYPSUM PT. PETROKIMIA GRESIK YANG MENGGUNAKAN AGREGAT HALUS ABU BATU.

LIMBAH PADAT PABRIK KERAMIK SEBAGAI BAHAN CAMPURAN BATAKO DITINJAU TERHADAP KUAT TEKAN

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah membuat program untuk membangun pembangkit listrik dengan total

STUDI EKSPERIMENTAL KUAT TEKAN BETON DENGAN PLASTIK DAUR ULANG OLAHAN JENIS HDPE PENGGANTI SEBAGIAN AGREGAT HALUS

PEMANFAATAN LIMBAH PECAHAN KERAMIK DALAM PEMBUATAN BETON RINGAN NON PASIR RAMAH LINGKUNGAN

PEMBUATAN BATAKO DENGAN MEMANFAATKAN CAMPURAN FLY ASH DAN LUMPUR SIDOARJO DENGAN KADAR YANG TINGGI

JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

PENGARUH KOMPOSISI BETON NON-PASIR DENGAN SUBSTITUSI FLY ASH DAN SUPERPLASTICIZER TERHADAP KUAT LENTUR DAN TARIK BELAH

Abstrak. Kata kunci : Serat sabut kelapa, Genteng beton, Kuat lentur, Impak, Daya serap air

PENGARUH PENAMBAHAN FLY ASH DAN VOLUME FOAM TERHADAP KUAT TEKAN, DAYA SERAP AIR, DAN BERAT JENIS BETON RINGAN FOAM DENGAN PERBANDINGAN 1PC : 1PS

BAB 1 PENDAHULUAN. Beton sebagai salah satu bahan konstruksi banyak dikembangkan dalam

Perilaku Kuat Tekan dan Kuat Tarik Beton Campuran Limbah Plastik HDPE

Beton Ringan Berbahan Dasar Lumpur Bakar Sidoarjo dengan Campuran Fly Ash dan Foam

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

PENENTUAN MUTU AGREGAT HALUS DARI BERBAGAI QUARRY PADA PRODUKSI BETON

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Agregat yang digunakan untuk penelitian ini, untuk agregat halus diambil dari

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan pokok masyarakat dalam bahan bangunan untuk perumahan, maka

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2013 sampai Mei 2013 di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB IV. Gambar 4.1 Pasir Merapi 2. Semen yang digunakan adalah semen portland tipe I merk Gresik, lihat Gambar 4.2.

BAB 3 METODE PENELITIAN

KUAT TEKAN BETON GEOPOLIMER DENGAN VARIASI BERAT AGREGAT DAN BINDER PADA UMUR BETON 21 DAN 28 HARI

ANALISIS PENGARUH BENTUK GEOMETRI TERHADAP KUAT TEKAN PADA PAVING BLOCK FAJAR AWALUDIN

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PERILAKU MEKANIK BETON BERONGGA MENGGUNAKAN AIR LAUT

UJI KUAT TEKAN DAN SERAPAN AIR PADA PEMBUATAN BATAKO DENGAN BAHAN TAMBAH MILL (SERBUK BATU PUTIH) GUNUNG KIDUL YOGYAKARTA

Pemanfaatan Pasir Telaga Sari dan Styrofoam untuk Pembuatan Batako Ringan

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang. Beton didapat dari pencampuran bahan-bahan agregat halus, agregat kasar,

PENGARUH FRAKSI BERAT SERAT TERHADAP SIFAT AKUSTIK KOMPOSIT rhdpe-cantula

STUDI EKSPERIMENTAL SIFAT-SIFAT MEKANIK BETON NORMAL DENGAN MENGGUNAKAN VARIASI AGREGAT KASAR

BAB 3 METODOLOGI. Penelitian ini dimulai dengan mengidentifikasi masalah apa saja yang terdapat

BAB I PENDAHULUAN. macam bangunan konstruksi. Beton memiliki berbagai kelebihan, salah satunya

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

PEMANFAATAN LIMBAH BOTTOM ASH SEBAGAI SUBSTITUSI AGREGAT HALUS DALAM PEMBUATAN BETON

PEMANFAATAN LIMBAH DEBU PELEBURAN BIJIH BESI (DEBU SPONS) SEBAGAI PENGGANTI SEBAGIAN SEMEN PADA MORTAR

PENGARUH KEKUATAN BENDING DAN TARIK BAHAN KOMPOSIT BERPENGUAT SEKAM PADI DENGAN MATRIK UREA FORMALDEHIDE

STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH PENGGUNAAN STELL FIBER TERHADAP UJI KUAT TEKAN, TARIK BELAH DAN KUAT LENTUR PADA CAMPURAN BETON MUTU f c 25 MPa

DINDING PANEL BERTULANGAN BAMBU DENGAN KAPUR SEBAGAI BAHAN TAMBAH DAN FLY ASH SEBAGAI PENGGANTI SEMEN

PERBANDINGAN PEMAKAIAN AIR KAPUR DAN AIR TAWAR SERTA PENGARUH PERENDAMAN AIR GARAM DAN AIR SULFAT TERHADAP DURABILITAS HIGH VOLUME FLY ASH CONCRETE

PERBANDINGAN KUAT TEKAN BETON MENGGUNAKAN AGREGAT JENUH KERING MUKA DENGAN AGREGAT KERING UDARA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

OP-013 PEMANFAATAN SAMPAH PLASTIK DAN ABU DASAR BATUBARA (BOTTOM ASH) MENJADI BRIKET USE OF PLASTIC WASTE AND BOTTOM ASH BE BRIQUET

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada masa sekarang, dapat dikatakan penggunaan beton dapat kita jumpai

PENGARUH SUBTITUSI ABU SERABUT KELAPA (ASK) DALAM CAMPURAN BETON. Kampus USU Medan

BAB IV METODE PENELITIAN

BATAKO STYROFOAM KOMPOSIT MORTAR SEMEN

PENGARUH PENGGUNAAN LIMBAH PLASTIK LDPE SEBAGAI AGREGAT HALUS PADA BATAKO BETON RINGAN

Transkripsi:

PENGARUH VARIASI KOMPOSISI ANTARA LIMBAH PLASTIK HIGH DENSITY POLYETHYLENE (HDPE) DAN ABU DASAR BATUBARA SEBAGAI MATERIAL KOMPOSIT DENGAN MATRIK SEMEN TERHADAP KEKUATAN TEKAN DAN SERAPAN AIR Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Oleh : ZAENNAL MUTTAQIM NIM : D200 150 013 PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2017

i

ii

PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam naskah publikasi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan disuatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka. Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya diatas, maka akan saya pertanggungjawabkan sepenuhnya iii

PENGARUH VARIASI KOMPOSISI ANTARA LIMBAH PLASTIK HIGH DENSITY POLYETHYLENE (HDPE) DAN ABU DASAR BATUBARA SEBAGAI MATERIAL KOMPOSIT DENGAN MATRIK SEMEN TERHADAP KEKUATAN TEKAN DAN SERAPAN AIR Abstrak Sampah merupakan masalah yang serius jika tidak segera diatasi. Baik itu sampah organik maupun sampah anorganik. Sampah anorganik contohnya plastik, abu batubara besi, kaleng dan lainya. Terlebih lagi sampah yang sulit didaur ulang. Plastik merupakan salah satu jenis sampah anorganik yang mana tidak semua dari material jenis ini dapat didaur ulang. Penelitian ini dilakukan untuk mengurangi sampah khususnya limbah plastik HPDE (high density polyethylene). Dengan menggunakan semen sebagai perekat dan menggunakan abu dasar batubara sebagai bahan tambah peneliti ingin memanfaatkan ketiga bahan tersebut menjadi suatu komposit yang bernilai. Pedoman penelitian ini mengacu pada SNI (Standart Nasional Indonesia) sebagai acuan standart. SNI-03-6825-2002 untuk pengujian kuat tekan dan SNI 03-0349-1989 pengujian serapan air dengan ukuran benda uji kubus 5x5x5 cm. Penelitian ini memvariasaikan komposisi plastik HDPE : abu dasar batubara sebesar 70%:0%, 60%:10%, 50%:20%, dan 40%:30% dengan semen holcim sebesar 30% dari fraksi volume. Pengujian dilakukan setelah komposit berumur 7 hari dan 28 hari. Dari hasil pengujian didapatkan pada umur 7 hari kuat tekan sebesar 5,884 N/mm 2 pada campuran 50%:20%. Dan pada komposist umur 28 hari kuat tekannya sebesar 8,134 N/mm 2. Serta serapan air semakin banyak abu dasar batubara yng ditambah semakin sedikit serapan airnya pada campuran 40%:30% serapan air sebesar 16,971%. Dilakukan pengujian tambahan yaitu berat volume mendapat berat rata-rata 1,076 gr/cm 3. Kata kunci : plastik HDPE, Abu dasar batubara, kuat tekan, serapan air Abstract Garbage is a serious problem in every develop country both of organic and inorganic waste. The examples of inorganic waste are plastics, coal ash, iron, tin and others. It were difficult to recycle naturally or to degrade itself. Plastic is one type of inorganic waste that is not all of these types of materials can be recycled. This study was conducted to reduce waste, especially plastic waste of HDPE (high density polyethylene). Cement was selected as an 1

adhesive and coal bottom ash as an additive. In the research, three components will be used to develop a new composite materials.the standard reference of this research is SNI ( (Indonesian National Standard). SNI-03-6825-2002 was used for compressive strength testing and SNI 03-0349-1989 was selected for water absorbtion experiment. The size of the specimen was 5x5x5 cm. The ratio of HDPE:coal bottom ash was varied as 70%: 0%, 60%: 10%, 50%: 20% and 40%: 30%. The Holcim cement used 30% of the volume fraction. The testing was performed after 7 days and 28 days dried specimens. From the test results, it was obtained that the age of 7 days specimen was delivered the compressive strength of 5.884 N / mm 2 in a ratio of 50%: 20%. For the 28 days specimen, it has compressive strength of 8.134 N / mm 2. The water absorbtion was porpotional with the coal bottom ash. The lowest water absorbtion was given by ratio of 40%: 30% as 16.971%. Another measurement was done for volume weight of the specimens. It was delivered 1.076 gr / cm 3 as average. Keywords: HDPE, coal bottom ash, compressive strength, water absorption 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di negeri kita yang tercinta ini, sampah menjadi masalah yang serius. Bahkan di wilayah yang seharusnya belum menjadi masalah telah menjadi masalah. Yang lebih serius lagi adalah ketika sampah itu bercampur aduk tidak karuan. Plastik dapat mencemari lingkungan karena plastik merupakan bahan yang tidak dapat membusuk sehingga jika ditimbun ditanah dalam waktu yang lama akan memberikan banyak masalah antara lain : (1) menempati bagian yang seharusnya dapat digunakan sampah lain karena tidak hancur, (2) cenderung terangkat ke permukaan dan mengotori lingkungan karena ringan, (3) plastik menimbulkan zat-zat yang berbahaya bagi kesehatan jika terbakar (Martono dkk, 2002). Disisi lain limbah dari hasil pembakaran batu bara juga merupakan suatu masalah tersendiri yang keberadaannya turut serta memberi kontribusi dalam mencemari lingkungan. Batubara sering digunakan dalam Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). Dari berbagai industri yang telah menggunakan batubara dalam proses produksi, ternyata banyak yang menghasilkan fly ash dan bottom ash. Limbah dari pembakaran batubara terbagi menjadi dua yaitu fly ash (abu terbang) dan bottom ash (abu bawah) yaitu pembakaran yang memiliki masa lebih berat dari fly ash dan berbentuk seperti bongkahan. Bottom ash jika langsung dibuang kelingkungan juga akan berbahaya karena lambat laun akan terbentuk gas metana (CH4) yang sewaktu-waktu dapat terbakar atau meledak dengan sendirinya. 2

Dari uraian diatas kami ingin memanfaatkan plastik HDPE dan battom ash kedalam komposit dengan menggabungkannya dengan semen Holcim yang ada dipasaran. Semen Holcim merupakan bahan perekat yang jika dicampur dengan air mampu mengikat bahanbahan padat seperti pasir dan batu menjadi suatu kesatuan kompak. Serta mudah diperoleh dan digunakan masyarakat umum maupun industri skala kecil maupun besar. Untuk meningkatkan fungsi guna dari limbah plastik HDPE dan abu dasar batubara (battom ash) yang biasa digunakan untuk bahan daur ulang akan disulap menjadi material teknik, maka perlu diteliti dan dikembangkan sebagai bahan komposit yang sesuai sifat fisis dan mekanisnya, sehingga akan tercipta bahan komposit baru. 1.2. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin didapat dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Mengetahui nilai kuat tekan pada komposit berpenguat plastik HDPE dan abu dasar batubara terhadap fraksi volume. 2. Mengetahui prosentase serapan air pada komposit berpenguat plastik HDPE dan abu dasar batubara. 3. Memanfaatkan limbah plastik HDPE, battom ash dan semen holcim sebagai bahan komposit. 1.3. Batasan Masalah Adapun batasan masalah yang diberikan agar penelitian ini lebih fokus dan terarah dalam hal penganalisaan yaitu sebagai berikut: 1. Penelitian ini dilakukan secara eksperimental 2. Limbah plastik High Density Polyethylene didapat dari UD. Vanila Plastik Sukoharjo, yang di mesh 10. 3. Semen Holcim yang ada dipasaran sebagai pengikat komposit. 4. Battom ash (abu dasar batubara) diperoleh dari PT. Sapi Gunung Sragen, yang di mesh 30. 5. Adukan komposit yang dihasilkan dianggap homogen dan penyebaran serat diangggap merata 6. Penggunaan variasi campuran HDPE-semen-abu dasar : 70-30-0, 60-30-10, 50-30-20, 40-30- 30 dalam persen (%) dari fraksi volume. 7. Penambahan air sebanyak 60% dari berat semen dalam satuan yang sama. 8. Pengujian yang dilakukan mencakup tentang analisis kekuatan komposit, uji kuat tekan dan uji serapan air. 3

9. Tidak dilakukan peninjauan secara mendalam terhadap pengaruh akibat beban geser dalam benda uji dan tidak dibahas reaksi kimia yang terjadi pada campuran terhadap bahan - bahan yang digunakan. 10. Pengujian dilakukan setelah mortar berumur 7 hari dan 28 hari 1.4. Tinjauan Pustaka Dantje dan Udiana (2012), yang membahas tentang pengaruh penambahan cacahan limbah plastik jenis high density polyethylene (HDPE) pada kuat lentur beton.dengan variasi tambahan ke dalam beton sebesar 0%, 0,50%.0,70% dan 0,90%. Nilai kuat lentur beton normal tanpa penambahan cacahan plastik (0%) sebesar 4,12 MPa, kuat lentur beton dengan penambahan cacahan plastik 0,50% sebesar 4,30 MPa meningkat 4,37% dari kuat lentur beton normal, kuat lentur beton dengan penambahan cacahan plastik 0,70% sebesar 4,21 MPa meningkat 2,19% dari kuat lentur beton normal dan kuat lentur beton dengan penambahan cacahan plastik 0,90% sebesar 3,94 MPa menurun 3,64% dari kuat lentur beton normal. Elia (2014), meneliti tentang pengaruh substitusi tanah putih terhadap pasir pada nilai kuat tekan dan serapan air bata ringan cellular lightweight concrete (CLC). Dengan substitusi tanah putih sebesar 0%, 50%, dan 100% dari berat pasir. Hasil penelitian nilai kuat tekan bata ringan CLC normal pada umur 7 hari adalah sebesar 0,861 MPa. Kuat tekan bata ringan yaitu 1,111 MPa pada substitusi 50 % tanah putih. 1,528 MPa pada substitusi 100% tanah putih. Pada umur 14 hari, nilai kuat tekan bata ringan normal 0,889 MPa. Nilai kuat tekan 1,333 MPa, dan 1,667 MPa pada substitusi 50% dan 100% tanah putih. Pada umur 28 hari nilai kuat tekan 1,472 MPa. Nilai kuat 1,361 MPa pada substitusi 50% tanah putih. Nilai serapan air bata ringan CLC berturut turut sebesar 17,678% untuk bata ringan CLC normal,16,645% untuk bata ringan dengan substitusi 50% tanah putih, dan 20,267% pada substitusi 100% tanah putih. Nilai serapan air ini bata ringan CLC ini masih dibawah nilai serapanair bata beton pejal tipe 1 yaitu sebesar 25%. Fatliansyah (2016), meneliti tentang pengaruh ukuran serbuk abu terbang batubara terhadap laju keausan komposit abu terbang batubara / phenolic dengan variasi serbuk abu terbang batubara 100 mesh, 150 mesh, dan 200 mesh. Ukuran serbuk abu terbang batubara 200 mesh memiliki ketahanan aus terbaik pada penelitian ini, Pada pengujian keausan komposit abu terbang batubara 100 mesh diperoleh hasil spesifik abrasi sebesar 14,589 10-6 mm 3 /mm, pada ukuran serbuk abu terbang batubara 150 mesh diperoleh hasil spesifik abrasi sebesar 19,987 10-6 mm 3 /mm, pada ukuran serbuk abu terbang batubara 200 mesh diperoleh hasil spesifik abrasi sebesar 12,782 10-6 mm 3 /mm. 4

2. METODOTOGI PENELITIAN 2.1. Diagram Alir 2.2. Alat dan Bahan Alat yang digunakan : a. Timbangan digital b. Mangkok dan sendok c. Cetakkan kaca d. Gelas ukur e. Ayakan (mesh) Gambar 2.1. Diagram alir f. Jangka sorong g. Margarin h. Mesin crusher i. Oven pemanas j. Univesal Testing Machine SANS 5

Bahan yang digunakan : a. Plastik High Density Polyethylene c. Abu dasar batubara (battom ash) b. Semen Holcim d. Air 2.3. Lokasi dan Waktu Penelitian Adapun lokasi dan waktu penelitian yang dilakukan oleh peneliti yaitu : 1. Lokasi penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Material Teknik Mesin Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) dari persiapan, pembuatan spesimen sampai pengambilan data dilakukan disana. 2. Waktu penelitian Penelitian ini dilakukan dari bulan September 2016 sampai bulan Maret 2017. 2.4. Proses Pembuatan Komposit Setelah semua persiapan alat dan bahan selesai, maka langkah-langkah selanjutnya adalah membuat spesimen, langkahnya sebagai berikut : 1. Siapkan alat bahan seperti semen, plastik HDPE dan abu batubara, timbangan, mangkok, sendok dll. 2. Pastikan timbangannya presisi, angka digital menunjukkan angka 0 dengan beban, dengan cara ditekan tombol zero. 3. Setelah itu timbang semen holcim 4. Lalu menimbang plastik HDPE untuk parameter no.1. Dan untuk parameter no 2, 3, 4 nanti ditambah abu dasar batubara 5. Selanjutnya mencampurkan ke-2/ke-3 bahan itu kedalam gelas ukur besar lalu diaduk secara merata selama + 1 menit. 6. Tambahakan air untuk mengaktifkan semen sebagai perekat, air yang digunakan sebesar 60% dari berat semen. 7. Aduk semua bahan itu secara merata selama + 2 menit. 8. Setelah itu tuangkan adonan ke dalam cetakan yang sudah berbentuk ukuran spesimen uji. Dan jangan lupa member tanda supaya tidak tertukar. 9. Ulangi langkah 1-8 untuk membuat semua parameter yang ada. 2.5. Pengujian Spesimen Pengujian spesimen meliputi uji : 1. Uji kuat tekan dengan standart SNI-03-6825-2002 2. Uji serapan air dengan standart SNI 03-0349-1989 6

2.6. Jumlah Benda Uji Tabel 2.1. Jumlah benda uji Plastik Abu dasar Karakteristik Uji Semen Air No HDPE batubara Kuat Tekan Serapan air % % % % 7 hari 28 hari 28 hari 1 70 30 0 60 5 5 5 2 60 30 10 60 5 5 5 3 50 30 20 60 5 5 5 4 40 30 30 60 5 5 5 TOTAL 20 20 20 3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1. Hasil Pembuatan Komposit Tabel 3.1. hasil pembuatan komposit No Komposit semen, plastik HDPE, abu batubara Parameter : 70% HDPE : 30% semen : 0% abu batubara 60% HDPE : 30% semen : 10% abu batubara 50% HDPE : 30% semen : 20% abu batubara 40% HDPE : 30% semen : 30% abu batubara Hasil komposit Bagus, saling mengikat Bagus, saling mengikat Bagus, saling mengikat Bagus, saling mengikat 1 3.2. Hasil Pengujian Kuat Tekan Berdasarkan SNI-03-6825-2002 pengujian kuat tekan untuk mengetahui kuat tekan komposit campuran semen-plastik HDPE-abu dasar batubara yang dilakukan ketika komposit berumur 7 dan 28 hari. Hasil pengujian kuat tekan komposit akan ditampilkan dengan tabel dan gambar grafik sebagai berikut : a. Kuat Tekan Berumur 7 hari Tabel 3.2. hasil pengujian kuat tekan Dimensi Gaya Kuat Kuat tekan Umur No Komposisi p l t Luas tekan tekan rata-rata hari mm mm mm mm 2 N N/mm 2 N/mm 2 7 50 50 50 2500 5180 2,072 7 50 50 50 2500 5250 2,1 1 70%-0% 7 50 50 50 2500 5130 2,052 2,105 7 50 50 50 2500 5230 2,092 7 50 50 50 2500 5530 2,212 2 60%-10% 7 50 50 50 2500 7600 3,04 3,378 7

Kuat Tekan (N/mm 2 ) 3 50%-20% 4 40%-30% 7 50 50 50 2500 9270 3,624 7 50 50 50 2500 8860 3,544 7 50 50 50 2500 9060 3,708 7 50 50 50 2500 7440 2,976 7 50 50 50 2500 15620 6,248 7 50 50 50 2500 15450 6,18 7 50 50 50 2500 14340 5,736 7 50 50 50 2500 13410 5,364 7 50 50 50 2500 14740 5,896 7 50 50 50 2500 11680 4,672 7 50 50 50 2500 14950 5,98 7 50 50 50 2500 12260 4,904 7 50 50 50 2500 13900 5,56 7 50 50 50 2500 14270 5,708 5,884 5,364 Hubungan Komposisi Plastik HDPE Dan Abu Batubara Terhadap Kuat Tekan Umur 7 Hari 7 6 5 5.884 5.364 4 3 2 1 2.105 3.378 0 70-0 60-10 50-20 40-30 Komposisi plastik HDPE dan abu batubara (%) Gambar 3.1. Hubungan komposisi plastik HDPE dan abu dasar batubara terhadap kuat tekan umur 7 hari. Kuat tekan diperoleh dengan menghitung rasio antara gaya tekan maksimal dan luas penampang yang diterima oleh komposit. Semakin besar gaya tekan yang diterima oleh komposit maka semakin besar nilai kuat tekan yang dihasilkan. Gambar 3.1 dan tabel 3.2, menunjukkan bahwa tanpa penambahan abu batubara nilai kuat tekannya sebesar 2,105 N/mm 2. Dan pada campuran plastik HDPE dan abu dasar batubara 60%-10% nilai kuat tekannya meningkat menjadi 3,378 N/mm 2. Pada tingkatan selanjutnya campuran 50%-20% nilai kuat tekannya meningkat sebesar 5,884 N/mm 2. Dan penambahan abu batubara 30% mengalami penurunan kuat tekan menjadi 5,364 N/mm 2. b. Kuat Tekan Berumur 28 hari Tabel 3.3. Hasil pengujian kuat tekan komposit berumur 28 hari Dimensi Gaya Kuat Kuat tekan Umur No Komposisi p l t Luas tekan tekan rata-rata hari mm mm mm mm 2 N N/mm 2 N/mm 2 1 70%-0% 28 50 50 50 2500 10430 4.17 4.662 8

Kuat Tekan (N/mm 2 ) 2 60%-10% 3 50%-20% 4 40%-30% 28 50 50 50 2500 12720 5.08 28 50 50 50 2500 12930 5.17 28 50 50 50 2500 8250 3.3 28 50 50 50 2500 13980 5.59 28 50 50 50 2500 11720 4.68 28 50 50 50 2500 13180 5.27 28 50 50 50 2500 14470 5.79 28 50 50 50 2500 10730 4.29 28 50 50 50 2500 15310 6.12 28 50 50 50 2500 22180 8.87 28 50 50 50 2500 19850 7.93 28 50 50 50 2500 22010 8.8 28 50 50 50 2500 21870 8.74 28 50 50 50 2500 15840 6.33 28 50 50 50 2500 24500 9.79 28 50 50 50 2500 11050 4.42 28 50 50 50 2500 16610 6.64 28 50 50 50 2500 13300 5.32 28 50 50 50 2500 12670 5.06 5.232 8.134 6.246 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 Hubungan Komposisi Plastik HDPE Dan Abu Dasar Batubara Terhadap Kuat Tekan Umur 28 Hari 4.664 5.232 8.140 70-0 60-10 50-20 40-30 Komposisi Plastik HDPE dan Abu Dasar Batubara (%) 6.250 Gambar 3.2. Hubungan komposisi plastik HDPE dan abu dasar batubara terhadap kuat tekan umur 28 hari. Kuat tekan diperoleh dengan menghitung rasio antara gaya tekan maksimal dan luas penampang yang diterima oleh komposit. Semakin besar gaya tekan yang diterima oleh komposit maka semakin besar nilai kuat tekan yang dihasilkan. Gambar 3.2 dan tabel 3.3 menunjukkan bahwa komposit dengan umur 28 hari nilai kuat tekannya sebesar 4,664 N/mm 2 pada komposit tanpa penambahan abu batubara. Dan pada campuran plastik HDPE dan abu dasar batubara 60%-10% nilai kuat tekannya meningkat menjadi 5,232 N/mm 2. Pada tingkatan selanjutnya campuran 50%-20% nilai kuat tekannya meningkat sebesar 8,140 N/mm 2. Dan penambahan abu batubara 30% mengalami penurunan kuat tekan menjadi 6,250 N/mm 2. 9

Prosentase Serapan Air (%) 3.3. Hasil Pengujian Serapan Air Berdasarkan SNI-03-0349-1989 pengujian serapan air untuk mengetahui prosentase serapan komposit campuran semen-plastik HDPE-abu dasar batubara yang dilakukan ketika komposit berumur 28 hari. Hasil pengujian serapan air komposit akan ditampilkan dengan tabel dan gambar grafik sebagai berikut : Tabel 3.4. Hasil pengujian serapan air komposit berumur 28 hari No Komposisi (HDPE-Abu) 1 70%-0% 2 60%-10% 3 50%-20% 4 40%-30% Umur Masaa kering Massa kering ratarata Masaa jenuh Massa jenuh rata-rata Penyerapan air hari gram gram gram gram % 28 116.4 142.4 28 112.3 144.4 28 112.1 114.16 137.6 142.34 24.685 28 113.3 145.8 28 116.7 141.5 28 113.3 136,4 28 114.3 140.4 28 116.6 114.68 136.9 139.36 21.521 28 113.2 142.6 28 116 140.5 28 134.5 163.9 28 141.1 153.6 28 139.2 136.86 167.2 160.88 17.551 28 136.3 165.1 28 133.2 154.6 28 129.1 147.9 28 125.3 144.2 28 127.9 126.92 143.5 148.46 16.971 28 129.1 147.3 28 123.2 159.4 Hubungan Komposisi Plastik HDPE dan Abu Dasar Batubara Terhadap Prosentase Serapan Air Umur 28 Hari 30 25 20 15 24.685 21.521 17.551 16.971 10 5 0 70-0 60-10 50-20 40-30 Komposisi plastik HDPE dan Abu dasar batubara (%) Gambar 3.3. Hubungan penambahan abu dasar batubara dengan prosentase serapan air umur 28 hari Berdasarkan hasil perhitungan seperti dalam gambar 3.3 dan tabel 3.4 diatas menjelaskan bahwa serapan air komposit diumur 28 hari tanpa penambahan abu dasar batubara 10

Massa Volume (gr/cm 3 ) sebesar 24,685%. Selanjutnya pada campuran 60%-10% mengalami penurunan menjadi 21,521%. Ditingkatkan lagi ke campuran plastik HPDE dan abu dasar batubara 50%-20% mengalami penurunan lagi menjadi 17,551%. Lalu ke campuran selanjutnya 40%-30% juga mengalami penurunan manjadi 16,971%. 3.4. Massa Volume Massa volume adalah pengukuran berat setiap satuan volume benda. Semakin tinggi berat volume suatu benda maka semakin berat pula berat setiap volumenya. Semakin besar berat volume suatu benda kerja, maka semakin rendah porositasnya (Maria, 2009). Pengujian berat dilakukan ketika komposit berumur 28 hari. Hasil pengujian berat volume komposit akan ditampilkan dengan tabel dan gambar grafik sebagai berikut : Tabel 3.5. Hasil pengujian massa volume komposit berumur 28 hari No Komposisi 1 70%-0% 2 60%-10% 3 50%-20% 4 40%-30% Umur Dimensi Berat Berat Massa p l t Volume benda uji Volume volume hari cm cm cm cm 3 gram gr/cm 3 N/mm 2 28 5 5 5 125 124,7 0.9976 28 5 5 5 125 119,8 0.9584 28 5 5 5 125 117,4 0.9392 0,992 28 5 5 5 125 128,2 1.0256 28 5 5 5 125 129,9 1.0392 28 5 5 5 125 119,3 0.9544 28 5 5 5 125 126,4 1.0112 28 5 5 5 125 128,3 1.0264 0,999 28 5 5 5 125 123 0.984 28 5 5 5 125 127,4 1.0192 28 5 5 5 125 140,1 1.1208 28 5 5 5 125 149,8 1.1984 28 5 5 5 125 147,3 1.1784 1,155 28 5 5 5 125 145,2 1.1616 28 5 5 5 125 140 1.12 28 5 5 5 125 145,7 1.1656 28 5 5 5 125 143,4 1.1472 28 5 5 5 125 142,6 1.1408 1,161 28 5 5 5 125 141,7 1.1336 28 5 5 5 125 152,8 1.2224 1.2 1.1 1 0.9 Hubungan Komposisi Plastik HDPE dan Abu Dasar Batubara Terhadap Massa Volume Umur 28 Hari 0.992 0.999 1.155 1.161 70-0 60-10 50-20 40-30 Komposisi plastik HDPE dan Abu dasar batubara (%) Gambar 3.4. Hubungan komposisi plastik HDPE dan abu dasar batubara terhadap berat volume umur 28 hari 11

Berdasarkan gambar 3.4 dan tabel 3.5 menjelaskan bahwa berat volume dengan umur 28 hari tanpa penambahan abu dasar batubara sebesar 0.992 gr/cm 3. Selanjutnya pada campuran 60%-10% mengalami kenaikan menjadi 0.999 gr/cm 3. Ditingkatkan lagi ke campuran plastik HPDE dan abu dasar batubara 50%-20% mengalami kenaikan lagi menjadi 1.155 gr/cm 3. Lalu ke campuran selanjutnya 40%-30% mengalami peningkatan manjadi 1.161 gr/cm 3. 4. PENUTUP 4.1. Kesimpulan Setelah melakukan pengujian, analisa dan pembahasan pada hasil komposit semen, plastik high density polyethylene dan abu dasar batubara dengan variasi komposisi dapat diambil beberapa kesimpulan antara lain : 1. Kekuatan tekan maksimal dari hasil komposit adalah 5,884 N/mm 2 pada umur 7 hari dicampuran 50%-20%-30% dan pada umur 28 hari nilai kuat tekannya sebesar 8,134 N/mm 2 dicampuran yang sama pula (50%-20%-30%). 2. Prosentase serapan air pada komposit dengan umur 28 hari menyebutkan bahwa semakin banyak prosentase abu dasar batubara maka prosentase serapan airnya semakin kecil yaitu sebesar 16,971% 3. Berdasarkan hasil yang didapat dari pengujian kuat tekan dan serapan air campuran komposit ini dapat digunakan sesuai kebutuhan pengguna dimulai dari partisi kedap suara dalam gedung. 4.2. Saran Berdasarkan hasil yang didapat dari penelitian komposit ini, penulis menyarankan beberapa hal antara lain : 1. Perlunya persiapan yang matang agar pekerjaan tidak terbengkalai. 2. Cek semua kondisi alat dan bahan pengujian agar tidak terjadi kesalahan dalam pengambilan data. 3. Perlunya dilakukan penelitian lebih lanjut dengan melakukan percobaan dicari komposisi yang tepat dan lebih teliti. 4. Dilakukan penelitian tentang abu dasar batubara lebih lanjut karena behan ini masuk dalam kategori B3 (bahan berbahaya dan beracun) 5. Dilakukan pengujian foto makro maupun struktur mikro untuk mengetahui foto ikatannya 12

PERSANTUNAN Puji syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkah, rahmat dan hidayah Nya sehingga penyusunan naskah piblikasi berjudul PENGARUH VARIASI KOMPOSISI ANTARA LIMBAH PLASTIK HIGH DENSITY POLYETHYLENE (HDPE) DAN ABU DASAR BATUBARA SEBAGAI MATERIAL KOMPOSIT DENGAN MATRIK SEMEN TERHADAP KEKUATAN TEKAN DAN SERAPAN AIR dapat diselesaikan atas dukungan dari beberapa pihak. Untuk itu pada kesempatan ini, penulis menyampaikan terima kasih kepada : 1. Bapak Dr. H. Sri Sunarjono MT. Ph.D selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta. 2. Bapak Tri Widodo BR. ST. MSc., Ph.D selaku Ketua Jurusan Teknik Mesin Muhammadiyah Surakarta. 3. Bapak Agus Dwi Anggono, ST, M.Eng, Ph.D selaku dosen pembimbing utama yang senantiasa memberi arahan dan masukan yang sangat bermanfaat bagi penulis. 4. Semua Dosen Jurusan Mesin Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta yang yang telah bersedia membina dan menjadi pendidik yang baik. 5. Ayah, Ibu dan Adik tercinta yang selalu memberikan doa, nasehat dan dukungannya. 6. Keluarga Besar Kostan Pak Robert Gobayan Makam Haji, yang telah bersedia mengayomi dan bersedia untuk menjadi keluarga kedua di perantauan. 7. Rekan-rekan Transfer Teknik Mesin UMS 2015 dan 2016 maupun Regular Teknik Mesin UMS dari berbagai angkatan yang tidak bisa disebut satu-persatu yang telah membantu. 8. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan Tugas Akhir ini. DAFTAR PUSTAKA Bahari, Adnan, dkk., 2010. Sampah plastik sebagai alternative untuk campuran pembuatan batu alam dan aplikasinya. Riau Dani Sucipto Cecep, 2012. Teknologi Pengolahan Daur Ulang Sampah, Gosyen Publishing, Yogyakarta Dantje, dkk 2012 pengaruh penambahan cacahan limbah plastik jenis high density polyethylene (HDPE) pada kuat lentur beton. Teknik Sipil, Universitas Nusa Cendana 13

Dian, 2008, pengaruh pemanfaatan limbah plastik HDPE terhadap beton. Teknik Sipil. Univesitas MUhammadiyah Surakarta Dipohusodo Istimawan, 1994, struktur beton bertulang. Gramedia. Jakarta Elia,Richardo, dkk. 2014. Studi eksperimental kuat tekan dan serapan air bata ringan celluler lightweight concrete dengan tanah putih sebagai agregat. Teknik Sipil, FST Udana Mulyono, T. 2004. Teknologi Beton, Andi, Yogyakarta. Ristina Dkk. (2012), Pengaruh Penggunaan Bottom Ash Sebagai Pengganti Semen Terhadap Campuran Batako Terhadap Kuat Tekan Batako Jurnal Rekayasa Sipil, SNI-03-0349-1989 tentang Metode bata beton untuk pasangan dinding Badan Standart Indonesia SNI-03-1971-1990 tentang Metode pengujian kadar air agregat Badan Standart Indonesia SNI-03-6825-2002 tentang Metode pengujian kekuatan tekan mortar semen portland untuk pekerjaan sipil Badan Standart Indonesia Tjokrodimulyo, K. (1995). Buku Ajar Teknologi Beton. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada. Zainuri Muhib, 2008, Kekuatan Bahan, Andi offset, Yogyakarta 14