TINJAUAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN THE OASIS CIKARANG JAKARTA BARAT

dokumen-dokumen yang mirip
PELAKSANAAN SISTEM MANAGEMENT KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3) PADA PROYEK PEMBANGUNAN HOTEL IBIS PADANG SUMATERA BARAT

BAB 1 : PENDAHULUAN. yang menjadi penentu pencapaian dan kinerja suatu perusahaan. Jika dalam proses

ABSTRAK Universitas Kristen Maranatha

PENGARUH SISTEM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DAN PEMBERIAN INSENTIF TERHADAP KINERJA K3 PADA PROYEK KONSTRUKSI DI SURABAYA

USULAN PEDOMAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) UNTUK MEMINIMALKAN KECELAKAAN KERJA PADA PROYEK KONSTRUKSI DI RUMAH SAKIT LIMIJATI BANDUNG ABSTRAK

AUDIT TERHADAP SISTEM MANAJEMEN K3 BERBASIS OHSAS PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KAYUAGUNG

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS KEPENTINGAN DAN PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (STUDI KASUS PROYEK GEDUNG P1 DAN P2 UKP)

Disusun Oleh : Denny Dwiputra Notoprasetio NRP: Radityo Herwidodo NRP:

BAB IV HASIL DAN ANALISA

Abstrak. Abstract METODOLOGI PENELITIAN PENDAHULUAN

BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang

EVALUASI PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3) PADA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN GUNAWANGSA MERR SURABAYA

HEALTH, SAFETY, ENVIRONMENT ( HSE ) DEPARTMENT PT. GRAHAINDO JAYA GENERAL CONTRACTOR

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

1 Universitas Indonesia

PERSEPSI PEKERJA TERHADAP SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN PADA PROYEK KONSTRUKSI DI SURABAYA

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KECELAKAAN KERJA PADA KARYAWAN PT KUNANGGO JANTAN KOTA PADANG TAHUN 2016

EVALUASI UNSAFE ACT, UNSAFE CONDITION, DAN FAKTOR MANAJEMEN DENGAN METODE BEHAVIOR BASED SAFETY PADA PROYEK APARTEMEN. Patricia 1, David 2 and Andi 3

TIN211 - Keselamatan dan Kesehatan Kerja Industri. Sistem Manajemen K3

ANALISIS KESELAMATAN PELAKSANAAN PEKERJAAN DINDING GEDUNG BAGIAN LUAR DENGAN MEMANFAATKAN FOTO KONSTRUKSI

BAB I PENDAHULUAN. infrastruktur sebagai pendukung untuk peningkatan ekonomi. Sisi positif dari

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 : PENDAHULUAN. berskala besar, menengah ataupun kecil. Hal ini berpengaruh terhadap ketatnya

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu dari sekian banyak bidang usaha yang tergolong sangat

GAMBARAN PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3) PADA PT. SEMEN BOSOWA MAROS

TIN211 - Keselamatan dan Kesehatan Kerja Industri Materi #3 Ganjil 2016/2017. Sistem Manajemen K3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

STRATEGI PENGEMBANGAN SISTEM MANAJEMEN K3 PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KAYUAGUNG KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR

SKRIPSI. Disusun Oleh: Ummi Salamah Sitorus

BAB I PENDAHULUAN. pelaku dalam industri (Heinrich, 1980). Pekerjaan konstruksi merupakan

TINJAUAN PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3) (STUDI KASUS: PEMBANGUNAN GEDUNG TELKOMSEL PEKANBARU)

PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3) KONSTRUKSI

BAB III METODE PENELITIAN

IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (SMK3) PADA PERUSAHAAN JASA KONSTRUKSI DI WILAYAH SUMATERA BARAT ARTIKEL

SL : Selalu KD : Kadang-kadang SR : Sering TP : Tidak Pernah

KAJIAN KESELAMATAN KERJA PEKERJAAN BETON DAN BATA PADA PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG

Prosiding Seminar ACE 22-23

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

EVALUASI PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3) TERHADAP PERILAKU PEMAKAIAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD)

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) PADA PEMBANGUNAN PADA PROYEK PEMBANGUNAN KANTOR YONZIPUR DAN JALAN DI MAKROMAN SAMARINDA SYAIFUL BAHRI


Key word : Application, Safety Protection, Factorr, workers.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

PENGARUH PENERAPAN SAFETY MANAGEMENT TERHADAP KINERJA PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA SKRIPSI


BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

MANAJEMEN RISIKO KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA PELAKSANAAN KONTRUKSI OIL DAN GAS DENGAN METODE HAZARD IDENTIFICATION ABSTRAK ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia secara umum diperkirakan termasuk rendah, padahal tenaga kerja adalah

KUISIONER PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. para pihak diharapkan dapat melakukan pekerjaan dengan aman dan nyaman.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. pekerja dalam penerapan peralatan K3 pada proyek konstruksi. Sesuai dengan Kesadaran Pekerja Akan Peralatan K3

Ujian Akhir Semester Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lindung Lingkungan Semester Pendek Oleh: Arrigo Dirgantara

PRIYANTO D

Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pada Perusahaan Kontraktor BUMN dan Swasta Nasional

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN

Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)

Sehingga semua pihak merasa ikut memilki dan merasakan hasilnya. Pelatihan dan Kompetensi Kerja Sistem Manajemen K3 SMK3

AUDIT & INSPEKSI K3 PERTEMUAN #14 TKT TAUFIQUR RACHMAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA INDUSTRI

BAB I PENDAHULUAN. Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan atau K3L masih menjadi sesuatu yang

BAB I PENDAHULUAN. dipelihara dan dikembangkan.oleh karena itu karyawan harus mendapatkan

Scaffolding 4 (1) (2015) Scaffolding.

ANALISIS PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3) DALAM PROYEK PEMBANGUNAN PELABUHAN DI KABUPATEN KENDAL

Fakultas Kesehatan Masyarakat*, Universitas Sam Ratulangi*

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR BANGUNAN GEDUNG

PT. SUCOFINDO CABANG MAKASSAR JLN. URIP SUMOHARJO NO 90A MAKASSAR

EVALUASI PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PROYEK KONSTRUKSI (STUDI KASUS PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG RS.

PELAKSANAAN METODE SPC DAN PENILAIAN TINGKAT RISIKO KECELAKAAN KERJA PEKERJAAN STRUKTUR PADA PROYEK X

SKRIPSI ANALISIS PENGETAHUAN DAN SIKAP PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI PADA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI DI PT. BRAJA MUSTI

PENERAPAN STANDAR ISO 9001 DAN ISO SECARA BERSAMAAN

IDENTIFIKASI RESPON TENAGA KERJA TERHADAP PENERAPAN K3 PADA BEBERAPA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG DI KOTA MEDAN DAN SEKITARNYA

ANALISIS PENERAPAN DAN USULAN PERBAIKAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA BAGIAN AUTOMOTIVE COMPONENT PT DPM

KARYA TULIS ILMIAH PERILAKU KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA KULI BANGUNAN DALAM PENGGUNAAN ALAT PERLINDUNGAN DIRI (APD)

KUISIONER PENELITIAN

BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG TUKANG BANGUNAN GEDUNG

USULAN ELEMEN SMK3 UI BERDASARKAN PERMENAKER No 5 Tahun 1996 dan OHSAS 18001

BAB V PEMBAHASAN. Khusus Busway Kapten Tendean Blok.M Cileduk Paket Kapten Tendean

ANALISIS PENERAPAN PELAPORAN DAN PERBAIKAN KEKURANGAN TINGKAT LANJUTAN SMK3 BERDASARKAN PP NO. 50 TAHUN 2012 DI PT. X

SMK3. MIM-HSE-P.Ol PROSEDUR

CONTRACTOR SAFETY MANAGEMENT SYSTEM (CSMS)

KEMAJUAN PEKERJAAN & PENGENDALIAN PROYEK. Dalam setiap kemajuan proyek, perlu adanya suatu laporan mengenai

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

DAFTAR ISI LEMBAR JUDUL... LEMBAR PERSETUJUAN... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR Latar Belakang...

BAB I PENDAHULUAN. adalah meningkatnya jumlah tenaga kerja di kawasan industri yang. membawa dampak terhadap keadaan sosial masyarakat.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yaitu dengan memahami, mengidentifikasi, dan mengevaluasi risiko suatu

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan tempat kerja yang aman, sehat dan bebas dari pencemaran

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Masalah keselamatan kerja telah dikenal sejak berabad yang lalu sejalan dengan

GAMBARAN PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3) PADA PT. TUNAS MUDA JAYA KALIMANTAN TIMUR

BAB III METODE PENELITIAN

DATA RESPONDEN. No. Nama Jabatan Pendidikan Lama Bekerja

EVALUASI PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3) PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. keselamatan dan kesehatan yang datang dari pekerjaan mereka tersebut. Dalam

Dewi Hardiningtyas, ST., MT., MBA.

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Undang-undang No. 1 Tahun 1970 pasal 1 ayat (1) yang

ANALISIS IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN DAN PENGENDALIAN RISIKO SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN KECELAKAAN KERJA DI AREA GUDANG BAHAN JADI DI PT

Transkripsi:

TINJAUAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN THE OASIS CIKARANG JAKARTA BARAT Atika Rahmi, Nasfryzal Carlo, Yulcherlina Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Bung Hatta Email: Andrianatihcka@yahoo.com, Carlo@bunghatta.ac.id, Yul_cherlina@yahoo.com ABSTRAK Masalah keselamatan dan kesehatan kerja sangat perlu diperhatikan saat ini. Karena mencakup permasalahan keselamatan dan kesehatan kerja bagi pekerja konstruksi. Hal tersebut mempunyai tingkat kepentingan yang sangat besar karena dapat mengancam nyawa para pekerja tersebut. Adanya keselamatan dan kesehatan kerja dapat mencegah kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja pada pekerja konsruksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana gambaran penerapan keselamatan dan kesehatan kerja (k3) di PT PP (Persero), Tbk, Tahun 2015. Metode yang digunakan pendekatan deskriptif dengan pengambilan data melalui survey. Data yang diambil dari responden dengan menggunakan kuesioner, wawancara dan observasi. Responden adalah pekerja berjumlah 24 orang. Hasil penelitian yang diperoleh kebijakan SMK3 sudah ada, perencanaan keselamatan dan kesehatan kerja sudah direncanakan dan dinilai baik. Tetapi dalam pelaksanaannya belum semua pekerja mematuhi peraturan K3. Hal ini karna masih kurangnya kesadaran pekerja atas pentingnya keselamatan dan kesehatan kerja untuk meminimalisir angka kecelakaan kerja. Kata kunci : Kebijakan, Pelaksanaan, Penerapan, Perencanaan, SMK3

REVIEW SAFETY AND JOB HEALTH ON APARTMENT DEVELOPMENT PROJECT THE CIKARANG'S OASIS WEST JAKARTA Atika Rahmi, Nasfryzal Carlo, Yulcherlina Department of Civil Engineering, Faculty of Civil Engineering and Planning Email: Andrianatihcka@yahoo.com, Carlo@bunghatta.ac.id, yul_cherlina@yahoo.com ABSTRACT Occupational health and safety issues very need attention now. Because include occupational health and safety issues for construction workers. That's had a huge level of interest because it can threaten the lives of these workers. Their occupational safety and health to prevent occupational accidents and occupational diseases in the workers konsruksi. This study aims to determine how the image of the application of occupational safety and health (K3) in PT PP (Persero), Tbk, Year 2015. The method used descriptive approach to collecting data via survey. Data were drawn from respondents using questionnaires, interviews and observation. Respondents are workers numbered 24 people. The results obtained SMK3 existing policy, occupational safety and health plans are already planned and considered good. But in practice, not all workers comply with K3. This is because they lack awareness of the importance of worker safety and health to minimize the number of accidents. Keywords: Policy, Implementation, Implementation, Planning, SMK3

PENDAHULUAN Masalah Keselamatan dan kesehatan kerja sangat perlu diperhatikan saat ini. Karena mencakup permasalahan keselamatan dan kesehatan kerja bagi pekerja konstruksi. Hal tersebut mempunyai tingkat kepentingan yang sangat besar karna dapat mengancam nyawa para pekerja. Dengan adanya Keselamatan dan Kesehatan Kerja dapat mencegah kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja pada pekerja konstruksi. Akan tetapi tidak lain dari unsure masuk eksternal proyek tersebut. Pekerjaan Konstruksi adalah keseluruhan atau sebagian rangkaian kegiatan perencanaan atau pelaksanaan beserta pengawasan yang mencakup bangunan gedung, bangunan sipil, instalasi mekanika dan elektrikal serta jasa pelaksanaan lainnya untuk mewujudkan suatu bangunan atau bentuk fisik lain dalam jangka waktu tertentu. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2012 pasal 2 tentang penerapan SMK3 bertujuan untuk : a. Meningkatkan epektifitas perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja yang terencana, terukur, terstruktur, dan terintegrasi. b. Mencegah dan mengurangi kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja dengan melibatkan unsur manajemen, pekerja/buruh, dan/atau serikat pekerjaan/serikat buruh, serta c. Mencipkan tempat kerja yang aman, nyaman, dan efisien untuk mendorong produktivitas. Keselamatan dan kesehatan kerja dapat diartikan sebagai keselamatan kerja melindungi perlindungan karyawan dari kecelakaan ditempat kerja, kesehatan merujuk kepada kebebasan karyawan dari penyakit secara fisik maupun mental, Dani C S (2014). Menurut Yayang, (2014), seorang ahli bangunan bertanggung jawab atas keselamatan para pelaksana dan pekerjanya.

Berdasarkan Peraturan Mentri Pekerjaan Umum No. 09/PER/M/2008 mengatakan bahwa K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) adalah keselamatan dan kesehatan kerja dengan pengertian pemberian perlindungan kepada setiap orang yang berada di tempat kerja, yang berhubungan dengan pemindahan bahan baku, penggunaan peralatan kerja konstruksi, proses produksi dan lingkungan sekitar tempat kerja. Menurut Ramli (2010), lingkup SMK3 harus ditetapkan oleh managemen sebagai acuan bagi semua pihak terkait. Lingkup penerapan SMK3 dapat ditetapkan berdasarkan lokasi, proses, atau lingkup kegiatan. Misalnya managemen untuk tahap awal hanya akan mengembangkan SMK3 untuk unit produksi atau pada lokasi kerja tertentu yang di nilai memiliki resiko tinggi atau strategis. Selanjutnya Ramli (2010), menyatakan bahwa untuk mencapai sukses dalam SMK3 diperlukan yaitu : 1. SMK3 harus komprehensif dan terintegrasi dengan seluruh langkah pengendalian yang dilakukan. 2. SMK3 harus dijalankan dengan konsisten dalam operasi satusatunya cara untuk pengendalian resiko dalam organisasi. 3. SMK3 harus konsisten dengan hasil identifikasi bahaya dan penilaian resiko yang sudah dilakukan 4. SMK3 harus mengandung elemenelemen implementasi yang berlandaskan siklus proses manajemen (PDCA). 5. Semua unsur atau individu yang terlibat dalam operasi harus memahami konsep dan imlementasi SMK3. 6. adanya dukungan dan komitmen manajemen puncak. 7. SMK3 harus terintegrasi dengan sistem manajemen lainnya yang ada dalam organisasi. Kunci keberhasilan penerapan SMK3 dapat dijelaskan dengan skema berikut : 8. 9. 10. 11. Gambar 1 Elemen Kunci Sukses SHMS (Google, 2016)

Dengan adanya kebijakan dapat mengurangi kecelakaan kerja dimana keselamatan dan kesehatan kerja sangat di butuhkan oleh semua para pekerja konstruksi. Karena keselamatan harus lebih di perhatikan biar tidak terjadi kecelakaan. Apalagi masyarakat menengah ke bawah, (Ramli, 2014). Ada beberapa kunci keberhasilan yang dapat mencapai keberhasilan penerapan SMK3, ada beberapa kunci keberhasilan menurut Ramli (2010) yaitu : 1. SMK3 harus komprehensif dan terintegrasi dengan seluruh langkah pengendalian yang dilakukan. 2. SMK3 harus dijalankan dengan konsisten dalam operasi satusatunya cara untuk pengendalian resiko dalam organisasi. 3. SMK3 harus konsisten dengan hasil identifikasi bahaya dan penilaian resiko yang sudah dilakukan 4. SMK3 harus mengandung elemen-elemen implementasi yang berlandaskan siklus proses manajemen (PDCA). 5.. semua unsur atau individu yang terlibat dalam operasi harus memahami konsep dan imlementasi SMK3. 6. adanya dukungan dan komitmen manajemen puncak. SMK3 harus terintegrasi dengan sistem manajemen lainnya yang ada dalam organisasi. Struktur organisasinya sudah ada. Dimana struktur tersebut terdiri dari ketua, sekertaris dan anggota. Struktur organisasi ini dibuat untuk dapat memberikan pertolongan pertama kepada korban jika terjadi kecelakaan atau mengalami sakit. Pelaksanaan Kesehatan dan keselamatan kerja sudah ada. Begitu juga dengan pengawasannya. METODOLOGI PENELITIAN Penelitian adalah pendekatan deskriptif untuk melihat penerapan Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) yang dilaksanakan pada PT PP (Persero), Tbk melalui :

1. Observasi yaitu penelitian yang dilakukan dengan mengunjungi secara langsung objek peneliti. 2. Penyebaran kuesioner kepada 21 orang pekerja dan 3 orang pengawas proyek yang ada kaitannya dengan keselamatan dan kesehatan kerja (K3). 3. Dokumentasi yaitu penelitian yang dilakukan dengan mengambil potopoto di area proyek. Sumber Data Adapun sumber data yang digunakan dalam penelitian Penerapan Kebijakan K3, Perencanaan K3, Pelaksaan K3, Pengawasan K3, Audit K3 (keselamatan dan kesehatan kerja) ini yaitu : a. Data Primer Data Penerapan Kebijakan K3, Perencanaan K3, Pelaksaan K3, Pengawasan K3, Audit K3 (keselamatan dan kesehatan kerja) yang diperoleh melalui pengamatan dan wawancara lasung dengan menggunaan lembar checklist. b. Data Sekunder Data Penerapan Kebijakan K3, Perencanaan K3, Pelaksaan K3, Pengawasan K3, Audit K3 (keselamatan dan kesehatan kerja) yang diperoleh berupa data karyawan, profil perusahaan serta dokumendokumen K3. Pengolahan Data Dalam pengolahan data penelitian Tugas Akhir ini, penulis menggunakan 3 (tiga) kegiatan pengolahan data, yaitu: 1. Editing, tujuan dari editing ini adalah untuk mengurangi kesalahan atau kekurangan yang ada didalam daftar pertanyaan yang sudah diselesaikan sampai sejauh mungkin. Pemeriksaan daftar pertanyaan ini dilakukan terhadap kelengkapan jawaban, keterbacaan tulisan, kejelasan makna jawaban, kesesuaian jawaban, relevansi jawaban dan keseragaman satuan data. a. Kelengkapan jawaban, Apakah tiap pertanyaan dalam daftar pertanyaan

sudah ada jawabannya, meskipun jawaban hanya berupa tidak tahu atau tidak mau menjawab. b. Keterbacaan tulisan, tulisan yang tidak terbaca akan mempersulit pengolahan data atau berakibat pengolah data salah membaca. c. Kejelasan makna jawaban. d. Kesesuaian jawaban, harus diperiksa apakah jawaban pertanyaan yang satu dengan yang lain sudah sesuai. e. Relevansi jawaban, bila ada jawaban yang kurang atau tidak relevan maka editor harus menolaknya. 2. Koding, yaitu mengklasifikasikan jawabanjawaban dari para responden ke dalam kategori-kategori, diberi kode atau sandi-sandi tertentu yang sama lazimnya dengan memberikan kategori jawaban yang dianggap sama. 3. Penyusunan data, yaitu menyusun data yang telah diedit dan diberi sandi-sandi ke dalam suatu himpunan data yang tersusun secara sistematik. Analisa Data Penelitian ini dilaksanakan pada proyek pembangunan Apartemen The Oasis dengan kontraktor pelaksana PT. PP (Persero) Tbk. Waktu penelitian dan pengumpulan data dimulai sejak tanggal 17 Februari 2015 hingga 17 Mei 2015. Populasi pada penelitian ini adalah pengawas proyek dan pekerja pada proyek tersebut. Dimana subjek wawancara adalah 21 orang pekerja dan 3 orang pengawas proyek dengan total sampel 24. Data ini adalah data wawancara dan observasi langsung. Kemudian dilanjutkan dengan quesioner dengan model pertanyaan yang telah dituliskan pada teori. Penelitian ini menggunakan metode survey dengan pendekatan secara langsung dimana akan menggambarkan secara langsung variable-variabel yang diteliti. Pengumpulan data diperoleh dengan dua cara yakni dengan data primer melalui wawancara langsung kepada responden dan quesioner yang dilakukan oleh peneliti. Kuisioner

wawancara yaitu dengan menggunakan lembar checklist dan data skunder merupakan data yang diperoleh dari perusahan PT PP (Persero), Tbk berupa data profil perusahaan serta dokumendokumen K3 sesuai yang dibutuhkan untuk menganalisis data. Responden Responden adalah pekerja yang mewakili pekerjaan yaitu : (i) 3 orang melakukan pekerjaan besi, (ii) 5 orang melakukan pekerjaan kayu, (iii) 5 orang melakukan pekerjaan pemasangan scapolding&bekisting, (iv) 4 orang pekerjaan elektrical, (v) pekerjaan pengecoran 4 orang, (vi) 3 orang pengawas diilapangan. atau sabuk keselamatan pada saat bekerja di tepi bangunan bertingkat tinggi. Pekerja yang tidak menggunakan Alat Pelindung Diri (helm) disaat pengecoran. seorang pekerja tidak menggunakan sarung tangan saat pembesian balokdi proyek Apartemen The Oasis. Berdasarkan hasil penelitian di proyek ini, petugas K3 dalam sehari jelas ada turun ke lapangan untuk mengawasi pekerjaan yang bertentangan dengan K3. Data diolah mengikuti melalui editing, Koding, Penyusunan data. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Observasi dilapangan ditemukan beberapa pekerja yang melanggar peraturan K3, para pekerja tidak menggunakan sarung tangan saat pembesian balok di proyek. Pekerja yang tidak menggunakan safety full body harness Gambar 4.17 Tampak pekerja yang tidak memakai sarung tangan (Sumber : dokumentasi, 2015)

Pekerja yang tidak menggunakan safety full body harness atau sabuk keselamatan pada saat bekerja di tepi bangunan bertingkat tinggi ini, pada saat peneliti mengambil gambar ini lantai bangunan sudah tinggi. Tampak pekerja sedang bekerja dilantai atap. Dengan beban pekerja dan posisi pekerja tersebut bekerja tentu sangat membutuhkan keselamatan yang ekstra terutama penggunaan safety full body harness atau sabuk keselamatan. Foto ini memperlihatkan kurangnya pengawasan petugas K3 dilapangan.ini tidak sesuai dengan target keberhasilan penerapan pelaksanaan K3 (Ramli, 2010), yang menjelaskan SMK3 harus mengandung elemen-elemen implementasi yang berdasarkan siklus proses manajemen (PDCA). Dimana dijelaskan Standar penerapan SMK3 dari OHSAS 18001 berdasarkan metodologi Plan-Do-Check-Action (PDCA), atau perencanaan-latihantindakan-monitor-peningkatan review (Ramli, 2010). Monitor atau pengawasan dilapangan oleh petugas K3 menurut peneliti untuk kondisi ini dirasa masih kurang. Gambar 4.18 Tampak pekerja yang tidak memakai sabuk pengaman saat bekerja (Sumber : dokumentasi, 2015) seorang pekerja sedang melakukan pengecoran lantai pada proyek Apartemen The Oasis. Pekerja tersebut tidak menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) seperti helm untuk pelindung kepala dari bahaya. Hal ini sangat bertentangan sekali dengan salah satu kunci keberhasilan penerapan SMK3 yang peneliti baca di literatur. Semua unsur atau individu yang terlibat dalam operasi harus memahami konsep dan implementasi SMK3, terdapat pada point lima kunci keberhasilan penerapan SMK3 dan SMK3 harus komprehensif dan terintegrasi dengan

seluruh langkah pengendalian yang dilakukan. Antara elemen implementasi dengan potensi bahaya yang ada dalam organisasi harus sejalan, terdapat pada point pertama kunci keberhasilan penerapan SMK3 (Ramli, 2010). Pada gambar diatas terlihat bahwa penerapan SMK3 dan pelaksanaannya dilapangan tidak sejalan. proyek pembangunan bertingkat ini sangat rentan sekali dengan kecelakaan kerja seperti jatuh dari ketinggian. Petugas K3 perlu meningkatkan pengawasan mereka untuk pekerjaan yang berada diatas ketinggian. Hal ini bertentangan dengan kunci keberhasilan penerapan SMK3 menurut Ramli, terdapat pada point ketiga, SMK3 harus konsisten dengan hasil identifikasi bahaya dan penilaian resiko yang sudah dilakukan. Pada SMK3 proyek ini telah ada program IBPR (Identifikasi Bahaya, Penilaian dan Pengendalian Resiko), hanya saja pelaksanaan dilapangan kurang sesuai dengan apa yang sudah dilakukan. Gambar 4.19 Tampak pekerja yang tidak menggunakan pelindung kepala (Sumber : dokumentasi, 2015) Membahayakan diri sendiri dengan tidak memakai APD safety full body harness. Tampak seorang pekerja,diposisi tidak aman ini selayaknya menjadi perhatian utama bagi petugas K3 dilapangan, karena Gambar 4.20 Tampak pekerja bekerja dalam posisi yang berbahaya

(Sumber : dokumentasi, 2015) Hasil dari quesioner menunjukkan bahwa penetapan kebijakan K3 responden yang telah dilakukan dan (95,8%) responden menyatakan sudah ada, dan hanya (4,2%) yang menyatakan Tidak ada. Menurut para responden kebijakan K3 pada PT PP (Persero), Tbk, ini termasuk dalam kategori baik. Tanpa ada kebijakan yang dilandaskan dengan komitmen yang kuat, apapun yang direncanakan dapat berhasil dengan baik. Menurut Ramli (2010) komitmen untuk mematuhi peraturan perundang undangan dan persyarat lain yang terkait dengan K3. Bentuk komitmen yang dapat ditunjukan oleh pimpinan dan manajemen dalam K3 diantaranya dengan memasukkan isu K3 dalam setiap kesempatan, rapat manajemen dan pertemuan lainnya. Isu K3 ini sebaiknya diinformasikan/disebarkan kepada semua level pekerja, baik itu staf biasa, supervisor hingga manajer. Selai itu, perlu juga dilakukan sosialisasi agar pekerja lebih mengerti dan paham dari maksud dan tujuan kebijakan K3. Kewajiban serta peran semua pihak dalam K3 kebijakan K3 ini sebaiknya tidak hanya di informasikan dalam safety induction namun ditempatkan juga dilokasi-lokasi kerja. Kemudian sebanyak (96,4%) responden menyatakan perencanaan K3 pada PT PP (Persero), Tbk sudah ada, sedangkan (3,6%) menyatakan tidak ada kebijakan K3. Apa yang sudah di rencanakan petugas K3 belum di terapkan oleh para pekerja. Sedangkan pada pelaksanaan rencana K3 (87,5%) yang menyatakan ada, dan (12,5%) menyatakan tidak ada. Pada pelaksanaan nya kepala proyek K3 sudah mengadakan She Induction dan She Talk. Namun para pekerja masih banyak yang tidak memakai APD dan APK. Hal ini berdasarkan pendapat responden bahwa pelaksanaan rencana K3 belum dapat dikatakan baik. Banyak pekerja yang tidak memakai ADP dan APK. Dimana menurut para pekerja APD dan APK hanya mempersulit mereka pada saat bekerja. Mereka juga tidak pernah nyaman jika memakai APD dan APK. Yang seharusnya mereka bisa bekerja dengan cepat, dengan adanya APD dan APK menjadi lambat. Sebanyak 20 (83,3%) reponden menyatakan pengawasan K3 pada PT PP (Persero) Tbk, sudah dilakukan, sedangkan (16,7%) yang mengatakan tidak ada pengawsan. Pengawasan pada tiap kinerja dimana para petugas K3 mengawasi pekerja hanya siang hari, sedangkan pada malam hari tidak ada diawasi oleh para petugas K3. Menurut penilaian peneliti pengawasan

pekerja pada malam hari sangatlah penting, dimana untuk menjamin dan melindungi keselamatan dan kesehatan kerja melalui upaya pencegahan kecelakaan kerja dan akibat penyakit kerja. Sebanyak (58,3%) responden mempunyai audit. Hal ini dikarnakan banyak para pekerja yang bekerja hanya 2 bulan. Pekerja tidak mengetahui adanya audit. Audit Pada proyek Apartemen The Oasis mengikuti Audit satu kali selama proyek itu berlangsung. Hasil dari audit tersebut dapat dikatakan baik, karena proyek apartemen the Oasis mendapatkan peringkat ke 3 dari semua cabang PT PP (Persero), Tbk. Tim penguji yang di datangkan dari kanor pusat, untuk melihat sistemetis terhadap aktifitas yang ditetapkan dan dijalankan apakah telah sesuai dengan rencana kerja yang dibuat, dan apakah pelaksanaan aktifitas tersebut telah memenuhi kebijakan yang ditetapkan, tujuan, dan target atau sasaran perusahaan. Menurut Undang Undang standar dan peraturan K3, Organisasi harus membuat dan memelihara program dan prosedur untuk pelaksanaan Audit system manajemen K3 secara berkala. Agar dapat : 1. Menentukan apakah system manajemen K3 : a. Sesuai dengan peraturan yang direncanakan untuk manajemen K3, termasuk persyaratan Standar OHSAS ini. Dan b. Telah diterapkan dan dipelihara secara baik ; dan c. Efektif memenuhi kebijakan dan tujuan tujuan organisasi ; 2. Memberikan informasi tentang hasil audit kepada pihak menajemen KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang dilakukan secara langsung di proyek Apartemen The Oasis, penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa PT PP (Persero), Tbk, :

1. Pada proyek Pembangunan Apartemen The Oasis Kebijakan K3 sudah ada dilakukan. 2. Perencanaan tentang K3 pada Proyek Apartemen The Oasis ini direncanakan dan dapat dikatakan baik. 3. Dilihat dari hasil responden (87,5%) dalam pelaksanaannya belum semua pekerja, bekerja memakai APD/APK. Hal ini dikarnakan kurangnya kesadaran pekerja atas pentingnya keselamatan dan kesehatan kerja untuk meminimalisir angka kecelakaan kerja. 4. Dalam pengawasan K3 (keselamatan dan kesehatan kerja) masih kurangnya kepedulian petinggi proyek untuk menjalankan aspek K3 disaat malam hari. 5. Pada proyek pembangunan apartemen the oasis ini melakukan audit satu kali selama proyek itu berlangsung. Sehingga banyak pekerja yang tidak mengetahui adanya audit. Saran Setelah melakukan penelitian, ada beberapa saran-saran yang ingin penulis kemukakan pada proyek Apartemen The Oasis : 1. Harus dilakukan peningkatan pengawasan K3 terhadap pekerja terutama pada malam hari. 2. Bagi para pekerja ataupun karyawan yang tidak memakai APD dan APK seharus nya di berikan sangsi oleh kepala K3. 3. Dikarnakan para pekerja masih banyak yang melanggar peraturanperaturan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), seharusnya pengawas Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Memberika pelatihan-pelatihan yang dapat memberikan kesadaran kepada para pekerja. Dimana pentingnya Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) bagi diri mereka sendiri. DAFTAR PUSTAKA Dani C S. 2014. Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Yogyakarta : Gosyen Publishing Narbuko dan Achmadi, 2007. Metodologi Penelitian. Jakarta: PT.Bumi Aksara Ramli S. 2010. Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Jakarta : Dian Karya

Ramli S. 2014. Pedoman Praktis Manajemen Risiko dalam Perspektif K3 OHS Risk Management. Jakarta : Dian Karya Yayang S P. 2014. Penerapan Sistem Menajemen K3 pada proyek Gran Rubina Bussiness Part Tower 1 Kuningan Jakarta Selatan Dengan Kontaraktor TP PP ( Persero ), Tbk. Tugas Akhir tidak diterbitkan. Padang : FTSP Universitas Bung Hatta