BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

dokumen-dokumen yang mirip
BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS PERHUBUNGAN

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA SINGKAWANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT

BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 53 TAHUN 2016

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

- 1 - BUPATI KEPULAUAN SANGIHE PROVINSI SULAWESI UTARA PERATURAN BUPATI KEPULAUAN SANGIHE NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI TOLITOLI PROVINSI SULAWESI TENGAH

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 53 TAHUN 2016 TENTANG

SALINAN. Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

-2- Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 6. Undang-Un

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR TAHUN 2017 TENTANG

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR 55 TAHUN 2016

BUPATI JEPARA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI JEPARA NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SUMBAWA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 57 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 58 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN BANTUL

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 60 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN GARUT

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 96 TAHUN 2016 /X/2016 TENTANG

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 66 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DINAS PERHUBUNGAN, INFORMASI DAN KOMUNIKASI PROVINSI BALI

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 53 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 19-G TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS PERHUBUNGAN WALIKOTA SURAKARTA,

BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 79 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 69 TAHUN 2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI JAWA TENGAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,

BIDANG PERHUBUNGAN. SUB BIDANG SUB SUB BIDANG RINCIAN URUSAN KABUPATEN 1. Perhubungan Darat. 1. Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ)

PERATURAN WALIKOTA MADIUN NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 47 TAHUN 2010 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 48 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI KENDAL PERATURAN BUPATI KENDAL NOMOR 33 TAHUN 2011 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI SANGGAU PROVINSI KALIMANTAN BARAT

BUPATI MANDAILING NATAL

G. URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DI BIDANG PERHUBUNGAN

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI HUMBANG HASUNDUTAN,

Gubernur Jawa Barat GUBERNUR JAWA BARAT,

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 13 TAHUN 2009 T E N T A N G

PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 58 TAHUN 2014 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER

PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 60 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI, DAN INFORMATIKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Dinas Perhubungan Kabupaten Buleleng mempunyai tugas pokok melaksanakan kewenangan otonomi daerah di bidang perhubungan.

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 2 TAHUN 2015

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BUPATI KULON PROGO DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, FUNGSI, TUGAS

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BARITO UTARA,

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 61 TAHUN 2008 T E N T A N G

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 29 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS UNIT DI LINGKUNGAN DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN TASIKMALAYA

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR 85 TAHUN 2016

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

BUPATI PACITAN PROVINSIJAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 68 TAHUN 2016 TENTANO

BUPATI KUANTAN SINGINGI PROVINSI RIAU

PERATURAN BUPATI BARITO UTARA NOMOR 22 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS DAN URAIAN TUGAS JABATAN PADA BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN BARITO UTARA

P. BIDANG PERHUBUNGAN SUB BIDANG SUB SUB BIDANG URAIAN

P. BIDANG PERHUBUNGAN SUB BIDANG SUB SUB BIDANG URAIAN

Paragraf 1 Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

-1- BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 23 TAHUN 2017 TENTANG PENJABARAN TUGAS DINAS PERHUBUNGAN

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 37 TAHUN 2008 TENTANG

Melaksanakan Urusan Pemerintah di Bidang Perhubungan, Komunikasi dan Informatika berdasarkan azas Otonomi dan Tugas Pembantuan

PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 58 TAHUN 2016 TENTANG

TUGAS & FUNGSI DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN SUMENEP

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2008 NOMOR 13 SERI D PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 35 TAHUN 2008

1) Sub Bagian umum Sub Bagian Umum mempunyai tugas : a) melaksanakan kegiatan ketatausahaan dan ketatalaksanaan. b) melaksanakan pengelolaan urusan su

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 89 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 31 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 40 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 61 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR 17 TAHUN 2004 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 77 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI RIAU

WALIKOTA MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN

BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 48 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA MADIUN PERATURAN WALIKOTA MADIUN NOMOR 38 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 118 TAHUN 2016 TENTANG

Transkripsi:

BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI BARITO UTARA NOMOR 15 TAHUN 2017 TENTANG TUGAS DAN URAIAN TUGAS JABATAN PADA DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN BARITO UTARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BARITO UTARA, Menimbang Mengingat : a. bahwa sehubungan dengan telah ditetapkannya Peraturan Daerah Kabupaten Barito Utara Nomor 2 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Barito Utara serta Peraturan Bupati Barito Utara Nomor 38 Tahun 2016 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Barito Utara, dipandang perlu menetapkan Tugas dan Uraian Tugas Jabatan pada Dinas Perhubungan Kabupaten Barito Utara; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, Tugas dan Uraian Tugas Jabatan pada Dinas Perhubungan Kabupaten Barito Utara perlu ditetapkan dengan Peraturan Bupati Barito Utara. : 1. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 1959 tentang Penetapan Undang-Undang Darurat Nomor 3 Tahun 1953 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II di Kalimantan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1953, Nomor 9) sebagai Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1820), sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1965 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II Tanah Laut, Daerah Tingkat II Tapin dan Daerah Tingkat II Tabalong dengan Mengubah Undang-Undang Nomor 27 Tahun 1959 tentang Penetapan Undang-Undang Darurat

- 2 - Nomor 3 Tahun 1953 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II di Kalimantan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1965 Nomor 51, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2756); 2. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5495); 4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang- Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887); 6. Peraturan Daerah Kabupaten Barito Utara Nomor 2 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Barito Utara (Lembaran Daerah Kabupaten Barito Utara Tahun 2016 Nomor 7, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Barito Utara Nomor 6); 7. Peraturan Bupati Barito Utara Nomor 38 Tahun 2016 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Barito Utara ( Berita Daerah Kabupaten Barito Utara Tahun 2016 Nomor 38).

- 3 - MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG TUGAS DAN URAIAN TUGAS JABATAN PADA DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN BARITO UTARA. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini, yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Barito Utara. 2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Barito Utara. 3. Bupati adalah Bupati Barito Utara. 4. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Barito Utara. 5. Dinas adalah Dinas Perhubungan Kabupaten Barito Utara. 6. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Barito Utara. 7. Kelompok Jabatan Fungsional adalah susunan jabatan fungsional yang terdiri dari tenaga-tenaga yang memiliki keahlian dan/atau keterampilan tertentu, yang jenis dan tugasnya ditetapkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. BAB II TUGAS POKOK DAN FUNGSI Pasal 2 (1) Dinas mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah dan tugas pembantuan yang diberikan kepada daerah. (2) Dinas dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menyelenggarakan fungsi : a. perumusan kebijakan sesuai dengan lingkup tugasnya; b. pelaksanaan kebijakan sesuai dengan lingkup tugasnya; c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan sesuai dengan lingkup tugasnya;

- 4 - d. pelaksanaan administrasi dinas sesuai dengan lingkup tugasnya; dan e. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh bupati terkait dengan tugas dan fungsinya. BAB III TATA KERJA Pasal 3 (1) Dalam melaksanakan tugas, setiap pemangku jabatan pada organisasi perangkat daerah dan kelompok jabatan fungsional wajib menerapkan prinsip koordinasi, (2) kerja masing-masing maupun antara satuan organisasi di lingkungan pemerintah kabupaten serta dengan instansi lain di luar pemerintah kabupaten sesuai dengan tugas masing-masing. (3) Setiap pemangku jabatan wajib mengawasi bawahannya masing-masing dan bila terjadi kesalahan agar mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan. (4) Setiap pemangku jabatan wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk dan bertanggung jawab kepada atasan masingmasing dan menyiapkan laporan berkala tepat pada waktunya. (5) Setiap pemangku jabatan pada organisasi perangkat daerah dalam rangka pemberian bimbingan kepada bawahan masing-masing, wajib mengadakan rapat berkala. (6) Dalam melaksanakan tugas, pimpinan organisasi perangkat daerah wajib menerapkan tata administrasi yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku serta tata naskah dinas yang telah ditetapkan. (7) Pimpinan organisasi perangkat daerah bertanggung jawab terhadap pencapaian kinerja organisasi yang dipimpinnya dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas kepada bupati secara prosedural sesuai dengan mekanisme perundang-undangan yang berlaku.

- 5 - BAB IV TUGAS DAN URAIAN TUGAS Bagian Kesatu Kepala Dinas Pasal 4 (1) Kepala dinas mempunyai tugas membantu bupati melaksanakan urusan pemerintahan bidang perhubungan yang menjadi kewenangan daerah dan tugas pembantuan yang diberikan kepada daerah, perumusan dan pelaksanaan kebijakan, pelaksanaan evaluasi dan pelaporan serta pelaksanaan administrasi dinas berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. a. merumuskan dan menetapkan Rencana Strategis (Renstra) berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD); b. merumuskan dan menetapkan Rencana Kerja (Renja) berdasarkan Rencana Strategis (Renstra) organisasi perangkat daerah; c. melakukan pembinaan teknis dan administrasi yang meliputi kegiatan ketatausahaan, rumah tangga, perlengkapan, kepegawaian, perencanaan, keuangan, organisasi tata laksana; d. menetapkan dan mempublikasikan kebijakan dan kinerja sesuai dengan kewenangan daerah; e. memimpin, mengendalikan dan melaporkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi organisasi sesuai kewenangan daerah; f. melakukan pengawasan, pengendalian dan pembinaan mitra kerja, meningkatkan peran serta dan partisipasi masyarakat; g. mengontrol dan memantau pelaksanaan pekerjaan yang telah ditetapkan dalam rencana kerja tahunan; dan h. mengevaluasi pelaksanaan Rencana Kerja (Renja) dan melaporkan kepada bupati disertai saran atau pertimbangan teknis.

- 6 - Bagian Kedua Sekretariat Paragraf 1 Sekretaris Pasal 5 (1) Sekretaris mempunyai tugas melaksanakan kegiatan ketatausahaan, rumah tangga, organisasi dan tata laksana, kepegawaian, keuangan, dukungan pelayaan teknis dan administratif terhadap tugas-tugas bidang secara terpadu. (2) Uraian tugas dimaksud pada ayat (1) sebagai a. mengoordinasikan perumusan konsep Rencana Strategis (Renstra) dan Rencana Kerja (Renja), kebutuhan anggaran dan rencana kinerja tahunan. b. mengoordinasikan penyusunan program kerja berdasarkan program kerja sekretariat dan masingmasing bidang; c. menyelenggarakan urusan ketatausahaan, rumah tangga, organisasi dan tata laksana; d. melaksanakan urusan perlengkapan, rumah tangga, kepegawaian dan keuangan serta aset; e. memberikan pelayanan teknis dan administrasi kepada seluruh bidang; f. mengoordinasikan penyusunan rencana kebutuhan barang, distribusi, pemanfaatan, penyimpanan dan pemeliharaan barang inventaris; g. melaksanakan fungsi kehumasan dan protokol atas program dan kegiatan yang dihadiri oleh pimpinan daerah; dan h. mengoordinasikan penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ( LKIP), Laporan Keterangan Pertanggungjawaban ( LKPJ), Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah ( LPPD) dan Indikator Kinerja Kunci (IKK) serta pelaporan kinerja lainnya.

- 7 - Paragraf 2 Kepala Subbagian Umum dan Kepegawaian Pasal 6 (1) Kepala Subbagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan urusan ketatausahaan, rumah tangga, perlengkapan, kearsipan, kehumasan dan urusan tata usaha kepegawaian. a. mengusulkan pengadaan pegawai, kenaikan pangkat, pemindahan, gaji dan tunjangan, pemberhentian, penetapan pensiun; b. melaksanakan urusan surat menyurat, pengetikan dan penggandaan naskah dinas, ekspedisi, kepustakaan, dokumentasi dan kearsipan; c. melaksanakan urusan hubungan masyarakat, urusan perjalanan dinas dan protokol; d. melaksanakan urusan rumah tangga, organisasi dan tata laksana perkantoran; e. menyusun rencana kebutuhan barang, pendistribusian dan penyimpanan barang inventaris; f. menyusun daftar inventaris ruangan dan melaksanakan pemeliharaan barang inventaris; g. melaksanakan pengamanan dalam dan luar lingkungan kantor serta kebersihan dalam dan luar kantor; h. menyiapkan rencana kebutuhan pengembangan pegawai, pendidikan dan pelatihan; i. menyiapkan Data Nominatif, Bezzeting dan Daftar Urut Kepangkatan (DUK) dan laporan kepegawaian lainnya; dan j. melakukan upaya-upaya peningkatan kesejahteraan pegawai.

- 8 - Paragraf 3 Kepala Subbagian Perencanaan dan Keuangan Pasal 7 (1) Kepala Subbagian Perencanaan dan Keuangan mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana kegiatan, rencana strategis, rencana kinerja tahunan dan pelaporan kinerja serta melaksanakan penyusunan anggaran, perhitungan anggaran, verifikasi dan perbendaharaan. a. menyusun rencana kegiatan subbagian sebagai bahan penyusunan rencana kegiatan sekretariat; b. menyusun Rencana Strategis (Renstra) jangka menengah program dan kegiatan setiap 5 (lima) tahun anggaran. c. menyusun Rencana Kerja (Renja) murni dan perubahan berdasarkan Rencana Strategis (Renstra); d. menyusun Kebijakan Umum Anggaran, Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA/PPAS) anggaran murni dan perubahan; e. menyusun Rencana Kerja Anggaran (RKA) murni dan perubahan dan menyusun Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) murni dan perubahan; f. menyusun rencana kinerja dan perjanjian kinerja; g. menyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP), Laporan Keterangan Pertanggungjawaban ( LKPJ), Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah ( LPPD), Indikator Kinerja Kunci ( IKK) dan laporan kinerja lainnya; h. menyelenggarakan penatausahaan keuangan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku; i. melaksanakan kegiatan perbendaharaan dalam rangka pembiayaan kegiatan; j. menyiapkan bahan perhitungan anggaran belanja dan mengoreksi laporan dan biaya perjalanan dinas; k. memverifikasi Surat Permintaan Pembayaran (SPP) dan Surat Perintah Membayar (SPM); l. menyusun laporan kemajuan fisik dan keuangan setiap akhir bulan; dan

- 9 - m. menyiapkan bahan laporan pertanggungjawaban pengelolaan keuangan dan aset. Bagian Ketiga Bidang Perhubungan Darat Paragraf 1 Kepala Bidang Perhubungan Darat Pasal 8 (1) Kepala Bidang Perhubungan Darat mempunyai tugas melaksanakan urusan bidang perhubungan darat dan perkeretaapian meliputi manajemen lalu lintas, manajemen angkutan dan terminal, sarana dan prasarana lalu lintas, analisis daerah rawan kecelakaan lalu lintas serta pengawasan dan pengendalian operasional lalu lintas. a. menetapkan rencana induk jaringan lalu lintas dan angkutan jalan (LLAJ); b. melaksanakan pemberian rekomendasi izin usaha angkutan penumpang dan barang; c. melaksanakan pemberian rekomendasi izin trayek angkutan kota, rekomendasi izin operasi angkutan yang melayani wilayah kota dan rekomendasi izin trayek/operasi angkutan antar kota dalam provinsi; d. menentukan lokasi, pelaksanaan pengadaan, pemasangan, pemeliharaan dan penghapusan perlengkapan jalan; e. menyelenggarakan manajemen lalu lintas dan andalalin; f. melaksanakan pembinaan sekolah mengemudi; g. menyelenggarakan pencegahan dan penanggulangan serta penelitian dan pelaporan kecelakaan lalu lintas di jalan; h. melaksanakan pemeriksaan kendaraan di jalan sesuai kewenangannya; i. melaksanakan pengujian berkala kendaraan; j. melaksanakan pemberian layanan sertifikasi pengemudi angkutan umum dan barang;

- 10 - k. melaksanakan pemberian izin, pengawasan dan pengendalian operasional terhadap penggunaan jalan selain untuk kepentingan lalu lintas di jalan kota; l. melaksanakan pemberian izin penyelenggaraan dan pembangunan fasilitas parkir; m. melaksanakan pengoperasian fasilitas parkir di jalan; n. membangun dan mengoperasikan terminal penumpang dan barang; o. melaksanakan penyidikan pelanggaran peraturan daerah bidang lalu lintas, pemenuhan persyaratan teknis dan laik jalan, pelanggaran ketentuan pengujian berkala; p. melaksanakan pembinaan operasional pengujian kendaraan bermotor, perparkiran dan terminal; q. menyusun dan menetapkan kelas jalan pada jaringan jalan kabupaten dan kelas stasiun pada jaringan jalur kereta api; r. mengkaji pengembangan sistem informasi dan pengendalian lalu lintas, jaringan transportasi dan trayek angkutan, serta alat pemberi isyarat lalu lintas; dan s. mengumpulkan dan mengolah data hasil survei dan kajian di bidang perhubungan darat dan perkeretaapian. Paragraf 2 Kepala Seksi Lalu Lintas dan Perkeretaapian Pasal 10 (1) Kepala Seksi Lalu Lintas dan Perkeretaapian mempunyai tugas melaksanakan urusan bidang perhubungan darat dan perkeretaapian meliputi manajemen lalu lintas dan analisis dampak lalu lintas. a. menyusun program dan kegiatan penyelenggaraan pengaturan lalu lintas jalan; b. menyelenggarakan manajemen lalu lintas dan andalalin;

- 11 - c. melaksanakan pengadaan, pemasangan, pemeliharaan dan penghapusan perlengkapan jalan dan jaringan area traffic control system; d. memberikan izin penggunaan jalan selain untuk kepentingan lalu lintas; e. melaksanakan pembinaan dan pengawasan sekolah mengemudi; f. melaksanakan pengaturan dan penetapan kelas jalan; g. melaksanakan pendataan kendaraan dan analisis perkembangan kepadatan lalu lintas untuk menyusun pola pengaturan lalu lintas; h. menyusun dan menetapkan kelas jalan pada jaringan jalan kabupaten dan kelas stasiun pada jaringan jalur kereta api; i. menyusun dan menetapkan rencana jaringan umum transportasi jalan dan perkeretaapian; dan j. melaksanakan pengkajian pengembangan transportasi. Paragraf 3 Kepala Seksi Pengendalian Operasional Pasal 11 (1) Kepala Seksi Pengendalian Operasional mempunyai tugas melaksanakan urusan bidang perhubungan darat meliputi analisis daerah rawan kecelakaan lalu lintas serta pengawasan dan pengendalian operasional lalu lintas. a. melaksanakan operasional pengaturan lalu lintas dan tugas pengawalan khusus bagi pengguna jalan tertentu; b. melaksanakan pencegahan kecelakaan lalu lintas; c. mengumpulkan, mengolah data dan investigasi kecelakaan lalu lintas; d. melakukan penelitian dan pelaporan kecelakaan lalu lintas di jalan yang mengakibatkan korban meninggal dunia; e. melaksanakan pemeriksaan kendaraan di jalan sesuai kewenangannya;

- 12 - f. melaksanakan penanganan urusan pelanggaran lalu lintas, dan pemeriksaan kecelakaan lalu lintas; g. melaksanakan penertiban, pengawasan dan pengendalian lalu lintas dan angkutan; h. melaksanakan pemberian layanan penderekan kendaraan bermotor; i. melaksanakan pengawasan dan pengendalian operasional terhadap penggunaan jalan selain untuk kepentingan lalu lintas di jalan kota; dan j. mengkoordinasikan pelaksanaan penyidikan pelanggaran peraturan daerah bidang lalu lintas dan angkutan jalan. Paragraf 4 Kepala Seksi Prasarana, Teknik Sarana dan Angkutan Pasal 12 (1) Kepala Seksi Prasarana, Teknik Sarana dan Angkutan mempunyai tugas melaksanakan urusan bidang perhubungan darat meliputi manajemen angkutan dan terminal, serta sarana dan prasarana lalu lintas. (2) Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) seb agai a. menyusun program dan kegiatan pengadaan, pemeliharaan dan pengaturan sarana dan prasarana angkutan; b. melaksanakan pemberian izin pembangunan dan pengoperasian fasilitas parkir; c. menyelenggarakan manajemen terminal penumpang dan barang; d. melaksanakan pendataan dan pemantauan terhadap sarana dan prasarana lalu lintas serta fasilitas pendukung di jalan; e. melaksanakan pengendalian, pengadaan, pemasangan dan pemeliharaan halte/selter; f. melaksanakan pemberian rekomendasi izin angkutan umum, angkutan barang umum, angkutan barang

- 13 - khusus, angkutan alat berat dan angkutan barang berbahaya dan beracun (B3); g. melaksanakan penetapan trayek/operasi dan kebutuhan kendaraan umum; dan h. menyiapkan bahan pembinaan operasional pengujian kendaraan bermotor, perparkiran dan terminal. Bagian Keempat Bidang Perhubungan Sungai dan Penyeberangan Paragraf 1 Kepala Bidang Perhubungan Sungai dan Penyeberangan Pasal 13 (1) Kepala Bidang Perhubungan Sungai dan Penyeberangan mempunyai tugas melaksanakan urusan perhubungan bidang kepelabuhanan, keselamatan lalu lintas pelayaran dan angkutan sungai, dan Penyeberangan. a. menyelenggarakan pengawasan, pengoperasian dan pendataan pelabuhan sungai, dan penyeberangan; b. melaksanakan pemberian rekomendasi dan penetapan lokasi pembangunan pelabuhan umum, dan terminal khusus dan lintas penyeberangan; c. melaksanakan pemberian rekomendasi, pembangunan pelabuhan dan penetapan rencana induk, daerah lingkungan kerja/daerah lingkungan kepentingan (DLKr/DLKp) pelabuhan sungai, danau dan penyeberangan (SDP); d. menetapkan lokasi pemasangan dan pemeliharaan alat pengawasan dan alat keselamatan (rambu -rambu) sungai dan penyeberangan; e. menerbitkan rekomendasi pembuatan tempat penimbunan kayu (log pond); f. membangun, memelihara dan pengeruk alur pelayaran sungai dan merekomendasikan izin pengerukan dan reklamasi di dalam daerah lingkungan kerja/daerah

- 14 - lingkungan kepentingan (DLKr/DLKp) pelabuhan dan alur pelayaran; g. memberikan rekomendasi pengoperasian kapal untuk lintas penyeberangan dalam kabupaten; h. mengawasi pelaksanaan trayek dan pengoperasian angkutan sungai dan penyeberangan dalam Kabupaten Barito Utara; i. menetapkan, mengawasi pelaksanaan tarif angkutan sungai dan penyeberangan dalam Kabupaten Barito Utara; j. mengetahui dan melegalisasi bukti lapor tambat labuh pemuatan dan keberangkatan kapal laut diperairan pedalaman; k. mendistribusi dan mengawasi kinerja seksi seksi pada bidang sungai dan penyeberangan; l. mengawasi, mengatur dan mengeluarkan persetujuan melintasi jembatan bentang panjang; m. mengkoordinasi pengukuran, pendaftaran, pengawasan, pemeriksaan penerbitan Surat Persetujuan Berlayar (SPB), sertifikat keselamatan dan dokumen pengawakan serta tanda kebangsaan; dan n. mengkoordinir dan mengawasi penerimaan dan penyetoran dana retribusi bidang lalu lintas angkutan sungai dan penyeberangan. Paragraf 2 Kepala Seksi Kepelabuhanan Pasal 14 (1) Kepala Seksi Kepelabuhanan mempunyai tugas melaksanakan urusan perhubungan bidang kepelabuhanan. a. menyusun rencana program dan kegiatan seksi kepelabuhanan; b. menyusun rumusan pertimbangan untuk penetapan lokasi pembangunan pelabuhan;

- 15 - c. menyusun bahan pertimbangan untuk pemberian rekomendasi dan penetapan rencana induk pelabuhan umum; d. melaksanakan pemberian rekomendasi lokasi pembangunan terminal umum, khusus, sungai, dan dermaga penyeberangan; e. menyelenggarakan pengelolaan pelabuhan sungai dan penyeberangan; f. mendata dan melaksanakan survei kebutuhan pelabuhan sungai disepanjang aliran sungai dalam Kabupaten Barito Utara; g. mengawasi kegiatan bongkar muat barang baik pada pelabuhan umum maupun terminal khusus dalam Kabupaten Barito Utara; h. menyiapkan bahan pembinaan operasional kepelabuhanan; dan i. melaksanakan pemungutan dan penyetoran retribusi tambat labuh kapal dan jasa kepelabuhanan. Paragraf 3 Kepala Seksi Penunjang Keselamatan Pelayaran Pasal 15 (1) Kepala Seksi Penunjang Keselamatan Pelayaran mempunyai tugas melaksanakan urusan perhubungan bidang keselamatan pelayaran. a. menyusun program kegiatan di bidang keselamatan pelayaran; b. melaksanakan penetapan lokasi pemasangan dan pemeliharaan alat pengawasan dan alat keselamatan (rambu-rambu) angkutan sungai, danau dan penyeberangan lintas kabupaten; c. melaksanakan pembangunan, pemeliharaan, pengerukan alur pelayaran sungai dan danau kabupaten; d. melaksanakan pendaftaran, pengukuran, pengawasan, pemeriksaan penerbitan surat persetujuan berlayar,

- 16 - sertifikat keselamatan kapal dan dokumen pengawakan serta tanda kebangsaan; e. melaksanakan pengawasan dan pengecekan kesiapan fisik kapal, kru dan alat keselamatan kapal perairan pedalaman; dan f. melakukan kerjasama dan koordinasi dengan Unit Pelaksana Teknis (UPT) dermaga dalam melakukan pengawasan keselamatan pelayaran. Paragraf 4 Kepala Seksi Lalu Lintas Angkutan Sungai dan Penyeberangan Pasal 16 (1) Kepala Seksi Lalu Lintas Angkutan Sungai dan Penyeberangan mempunyai tugas melaksanakan urusan perhubungan bidang lalu lintas angkutan sungai, Danau dan Penyeberangan. a. menyusun program kegiatan di bidang lalu lintas angkutan sungai dan penyeberangan; b. merekomendasikan pemberian layanan Surat Izin Usaha Perusahaan Pelayaran (SIUPP) dan surat izin operasi perusahaan non pelayaran dan Surat Izin Usaha Perusahaan Pelayaran Rakyat (SIUPPER) dalam kabupaten; c. merekomendasikan pemberian layanan izin pengoperasian kapal untuk lintas penyeberangan dalam kabupaten; d. melaksanakan pengawasan, pengendalian dan penertiban lalu lintas angkutan sungai, dan penyeberangan; e. melaksanakan rekayasa alur dan pemetaan alur pelayaran; f. melakukan pengawasan dan penataan tambat labuh kapal/rakit serta bangunan di atas air; g. mengawasi, mendata dan mengembangkan lintas penyeberangan sungai di Kabupaten Barito Utara; dan

- 17 - h. merekomendasikan izin usaha kegiatan pekerjaan bawah air (pengerukan, salvage) dan kegiatan pekerjaan di atas air (jembatan, galangan kapal, dan dermaga terapung). Bagian Kelima Bidang Perhubungan Udara, Pengembangan dan Keselamatan Paragraf 1 Kepala Bidang Perhubungan Udara, Pengembangan dan Keselamatan Pasal 17 (1) Kepala Bidang Perhubungan Udara, Pengembangan dan Keselamatan mempunyai tugas melaksanakan urusan perhubungan bidang perhubungan udara, pengembangan dan keselamatan di bidang perhubungan darat, sungai dan penyeberangan, serta perhubungan udara. a. menyusun rencana dan program jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang di bidang perhubungan; b. menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang pemaduan moda, teknologi perhubungan dan keselamatan perhubungan darat, sungai dan penyeberangan, serta perhubungan udara; c. menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang pemaduan moda, teknologi perhubungan, dan keselamatan perhubungan darat, sungai dan penyeberangan, serta perhubungan udara; d. menyiapkan bahan evaluasi dan pelaporan di bidang pemaduan moda, teknologi perhubungan dan keselamatan perhubungan darat, sungai dan penyeberangan, serta perhubungan udara; e. memberikan layanan fasilitas pelaksanaan kebijakan kabupaten dibidang perhubungan udara; f. melaksanakan pengawasan, pengendalian dan penertiban bangunan tinggi;

- 18 - g. melaksanakan pemberian layanan rekomendasi penetapan lokasi dan pembangunan bandara umum yang melayani pesawat udara < 30 tempat duduk; h. memberikan rekomendasi penerbitan izin mendirikan bangunan tempat pendaratan dan lepas landas helikopter; i. mengumpulkan dan mengolah data hasil survei dan kajian di bidang perhubungan darat, sungai dan penyeberangan, perhubungan udara, pemaduan moda dan keselamatan; j. menyediakan dan memelihara dokumen/data/informasi dibidang perhubungan darat, sungai dan penyeberangan, perhubungan udara, pemaduan moda dan keselamatan yang telah diolah; dan k. mengkoordinasikan pengolahan jaringan komunikasi data, rekonsiliasi data, dan sistem informasi di bidang perhubungan darat, sungai dan penyeberangan, perhubungan udara, pemaduan moda dan keselamatan. Paragraf 2 Kepala Seksi Kebandarudaraan Pasal 18 (1) Kepala Seksi Kebandarudaraan mempunyai tugas melaksanakan urusan perhubungan bidang perhubungan udara. a. menyusun rumusan kebijakan teknis, program kegiatan di bidang perhubungan udara; b. melaksanakan pemberian layanan rekomendasi ketinggian bangunan Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan (KKOP); c. memberikan rekomendasi/izin di bidang perhubungan udara; d. melaksanakan pengawasan, pengendalian dan fasilitasi pelaksanaan kebijakan kabupaten di bidang perhubungan udara;

- 19 - e. melaksanakan pengawasan, pengendalian dan penertiban bangunan tinggi; f. melaksanakan pemberian layanan rekomendasi penetapan lokasi dan pembangunan bandara umum yang melayani pesawat udara < 30 tempat duduk; dan g. memberikan rekomendasi penerbitan izin mendirikan bangunan tempat pendaratan dan lepas landas helikopter. Paragraf 3 Kepala Seksi Pemaduan Moda dan Teknologi Perhubungan Pasal 19 (1) Kepala Seksi Pemaduan Moda dan Teknologi Perhubungan mempunyai tugas melaksanakan urusan perhubungan bidang Pemaduan Moda dan Teknologi Perhubungan. a. melakukan penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan serta evaluasi dan pelaporan di bidang pemaduan moda dan pengembangan teknologi perhubungan; b. mengumpulkan dan mengolah data hasil survei dan kajian di bidang perhubungan darat, sungai dan penyeberangan, perhubungan udara, pemaduan moda dan keselamatan; c. menyediakan dan menyajikan data/informasi di bidang perhubungan darat, sungai dan penyeberangan, perhubungan udara, pemaduan moda dan keselamatan yang telah diolah; d. mengoordinasikan pelaksanaan pengolahan jaringan komunikasi data, rekonsiliasi data, dan sistem informasi di bidang perhubungan darat, sungai dan penyeberangan, perhubungan udara, pemaduan moda dan keselamatan; e. melakukan penyimpanan dan pemeliharaan dokumen/ basis data di bidang perhubungan darat, sungai dan

- 20 - penyeberangan, perhubungan udara, pemaduan moda dan keselamatan secara elektronik dan fisik; dan f. mengelola data, rekonsiliasi data, dan sistem informasi di bidang perhubungan darat, sungai dan penyeberangan, perhubungan udara, pemaduan moda dan keselamatan. Paragraf 4 Kepala Seksi Keselamatan Pasal 20 (1) Kepala Seksi Keselamatan mempunyai tugas melaksanakan urusan perhubungan bidang keselamatan perhubungan darat, perhubungan sungai dan penyeberangan, dan perhubungan udara. a. menyiapkan bahan perumusan dan melaksanakan kebijakan serta evaluasi dan pelaporan di bidang audit dan inpeksi keselamatan lalu lintas jalan, sungai dan penyeberangan serta perhubungan udara; b. menyiapkan bahan perumusan dan pelaksanaan laik fungsi jalan keselamatan sarana dan prasarana; c. melakukan fasilitasi manajemen dan penanganan keselamatan di jalan, sungai dan penyeberangan serta perhubungan udara; dan d. melakukan fasilitasi promosi dan kemitraan keselamatan lalu lintas dan angkutan jalan, sungai dan penyeberangan serta perhubungan udara, keselamatan pengusahaan angkutan umum dan fasilitasi kelaikan kendaraan.

- 21 - Bagian Keenam Kelompok Jabatan Fungsional Pasal 21 (1) Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas pemerintah daerah sesuai dengan keahlian dan kebutuhan. (2) Uraian tugas masing-masing jabatan fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan keputusan kepala dinas. BAB V KETENTUAN LAIN-LAIN Pasal 22 Uraian tugas pelaksana pada sekretariat dan bidang secara rinci ditetapkan sekretaris dan masing-masing kepala bidang dan diketahui kepala dinas. BAB VI KETENTUAN PENUTUP Pasal 23 Pada saat Peraturan Bupati ini berlaku, maka Peraturan Bupati Barito Utara Nomor 10 Tahun 2014 tentang Tugas dan Uraian Tugas Jabatan pada Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Barito Utara (Berita Daerah Kabupaten Barito Utara Tahun 2014 Nomor 10), dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

- 22 - Pasal 24 Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Barito Utara. Ditetapkan di Muara Teweh pada tanggal 31 Januari 2017 BUPATI BARITO UTARA, t.t.d. NADALSYAH Diundangkan di Muara Teweh pada tanggal 31 Januari 2017 SEKRETARIS DAERAH, t.t.d. JAINAL ABIDIN BERITA DAERAH KABUPATEN BARITO UTARA TAHUN 2017 NOMOR 15 Salinan sesuai dengan aslinya KEPALA BAGIAN HUKUM, FAKHRI FAUZI NIP. 19710921 199803 1 004

- 23 - PERATURAN BUPATI BARITO UTARA NOMOR 15 TAHUN 2017 TENTANG TUGAS DAN URAIAN TUGAS JABATAN PADA DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN BARITO UTARA MUARA TEWEH, 2017