SURVEI KONDISI FISIK PEMAIN PS. PUTRA SAKTI JOMBANG

dokumen-dokumen yang mirip
ARTIKEL SKRIPSI. Oleh : SUGENG SANTOSA

ANALISIS KONDISI FISIK ATLET PERSIK KEDIRI TAHUN 2015 (STUDI PADA KELOMPOK UMUR 17 TAHUN)

BAB I PENDAHULUAN. satu karakteristik permainan sepak bola yaitu menendang dan mengoper bola

ANALISIS KONDISI FISIK PEMAIN SEPAK BOLA KLUB PERSEPU UPGRIS TAHUN 2016

EVALUASI KONDISI FISIK ATLET IPSI KABUPATEN JOMBANG KATEGORI TANDING PUTRA

SURVEI TINGKAT GENERAL ENDURANCE ATLET SEPAKBOLA PADA KLUB CAKRA BUANA KOTA TULUNGAGUNG TAHUN 2014/2015

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH :

JURNAL SURVEY TINGKAT KONDISI FISIK ATLET KLUB SEPAKTAKRAW YUNIOR PANGGUL TRENGGALEK 2016

JURNAL HUBUNGAN ANTARA DAYA LEDAK TUNGKAI BAWAH DAN KELINCAHAN DENGAN KECEPATAN LARI 100 METER PADA SISWA PUTRA KELAS IX SMP NEGERI 6 KEDIRI 2016/2017

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KELENTUKAN TOGOK TERHADAP KEMAMPUAN KETEPATAN MENENDANG BOLA PADA SISWA PUTRA KELAS VIII SMPN 2 KEPUNG SKRIPSI

PROFIL KOBDISI FISIK PEMAIN EKSTRAKURIKULER BOLABASKET DI SMAN 2 PARE TAHUN 2014/2015 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

SKRIPSI. Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Jurusan PENJASKESREK. Oleh : ARDITYA PRADANA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sepakbola ini maka dibentuklah organisasi sepakbola dunia yaitu FIFA (Federation

SKRIPSI. Oleh : DWI SUSILO NPM

SKRIPSI OLEH : ARGA RIZKY YUARTA NPM:

SURVEI TINGKAT KETERAMPILAN BERMAIN SEPAKBOLA SISWA USIA TAHUN SSB BINA SATRIA PURWOREJO PACITAN TAHUN 2015 SKRIPSI

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH :

PENGARUH LATIHAN KNEE-TUCK JUMP

JURNAL. Oleh: Azis Galuh Purwanto Dibimbing oleh : 1. Ruruh Andayani Bekti, M.Pd 2. Hendra Mashuri, M.Pd

KONTRIBUSI ANTARA KECEPATAN DAN KELENTUKAN TERHADAP HASIL MENGGIRING BOLA EKSTRAKURIKULER SEPAK BOLA DI SMK PEMUDA PAPAR

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaan sehari-hari tanpa menimbulkan kelelahan yang berarti, sehingga tubuh

BAB I PENDAHULUAN. melalui berbagai aktivitas jasmani dan olahraga. Olahraga adalah suatu kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. digemari oleh kalangan remaja pada saat ini. Dalam permainan sepakbola

HUBUNGAN ANTARA TINGGI BADAN, KEKUATAN OTOT LENGAN, DAN KELENTUKAN TERHADAP KETEPATAN SMASH PADA KLUB BOLA VOLI PUTRI JUNIOR KOTA KEDIRI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Oleh : MUHAMMAD NUR SOLIKIN

ATRI WIDOWATI 1 ADHE SAPUTRA 2 Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan Fakultas ilmu keolahragaan Universitas jambi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menghadapi era globalisasi, tantangan yang dihadapi akan semakin berat, hal ini disebabkan karena semakin

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. profil kondisi fisik siswa peserta ekstrakulikuler sepakbola di SMP Negeri 13

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.P.d)

HUBUNGAN ANTARA POWER OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN TERHADAP KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA USIA TAHUN DI SSB DESA KETRO

BAB I PENDAHULUAN. tingkat kebugaran seseorang, semakin kuat juga fisik seseorang tersebut.

TINGKAT KESEGARAN JASMANI MAHASISWA PROGRAM STUDI PENJASKESREK UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI TAHUN AKADEMIK 2014/2015 SKRIPSI

KONTRIBUSI KELINCAHAN DAN KECEPATAN TERHADAP KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN BOLA BASKET

ANALISIS TINGKAT KESEGARAN JASMANI MAHASISWA PROGRAM STUDI PENJASKESREK IKIP PGRI PONTIANAK

BAB III METODE PENELITIAN. teknik pengumpulan datanya menggunakan tes dan pengukuran, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. Permainan bola voli dalam perkembangan di zaman modern ini semakin

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH :

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KEKUATAN OTOT PERUT DENGAN KETEPATAN MENENDANG MENGGUNAKAN PUNGGUNG KAKI

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

HUBUNGAN ANTARA TINGGI BADAN, KEKUATAN OTOT LENGAN, DAN KELENTUKAN TERHADAP KETEPATAN SMASH PADA KLUB BOLA VOLI PUTRI JUNIOR TULUNGAGUNG

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP) UNIVERSITAS NUSANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA UNP KEDIRI 2015

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga telah menjadi gejala sosial yang tersebar di seluruh dunia.

SURVEY TINGKAT KONDISI FISIK ATLET SEPAKTAKRAW KOTA KEDIRI TAHUN 2016

Cara Meningkatkan Kebugaran Jasmani

OLEH : YULI HARIANTO ANDRIANSYAH NPM :

KONTRIBUSI KECEPATAN DAN KELENTUKAN TERHADAP HASIL MENGGIRING BOLA (Studi Pada Ekstrakurikuler Sepakbola Di SMK Pemuda Papar)

ANALISIS KONDISI FISIK ATLET SEPAKBOLA SMA NEGERI 8 KOTA KEDIRI TAHUN 2015

SKRIPSI. Oleh : NPM : PROGAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI PENJASKESREK FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2015

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sepakbola merupakan cabang olahraga yang sudah memasyarakat, dan

PROFIL KONDISI FISIK PEMAIN SEPAKBOLA PERKUMPULAN SEPAKBOLA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Program Jurusan PENJASKESREK OLEH :

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP) UNIVERSITAS NUSANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA UNP KEDIRI 2015

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT PERUT DENGAN KEMAMPUAN MENYUNDUL BOLA PADA PEMBELAJARAN SEPAK BOLA

ARTIKEL SURVEI TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA DI SMP PGRI BESOWO KEPUNG TAHUN AJARAN 2017/2018

BAB I PENDAHULUAN. secara efisien tanpa menimbulkan kelelahan yang berlebihan (Irianto, 2004).

EVALUASI UNSUR FISIK PADA ATLET BOLA VOLI

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PJKR OLEH:

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi Penjaskesrek.

ARTIKEL SKRIPSI. Oleh: BENY SUNU PRASETYO NPM:

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi Penjaskesrek.

PERBEDAAN EFEKTIFITAS TENDANGAN PENALTI DENGAN MENGGUNAKAN KAKI BAGIAN DALAM DAN PUNGGUNG TIM SEPAK BOLA UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI TAHUN 2015

ARTIKEL SKRIPSI. Oleh : MINARDI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

SKRIPSI. Oleh : DWI PURNOMO NPM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKEREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

I. PENDAHULUAN. Untuk mencapai kinerja (Performance) yang lebih baik dari seorang pemain

ARTIKEL SKRIPSI. Oleh : NOVITA RESTI ANGGRAENI NPM

SURVEI PERBEDAAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI PADA PESERTA DIDIK KELAS VIII DI SMPN 4 LAMONGAN DAN SMPN 1 SOLOKURO LAMONGAN

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga saat ini telah menjadi kebutuhan setiap individu karena

SKRIPSI. Oleh : TRIANATA WAHYU SETYAWIDI NPM :

TINJAUAN KONDISI FISIK ATLET BOLABASKET SMA NEGERI 3 PAYAKUMBUH JURNAL

SKRIPSI OLEH : GABRI ZELA CYNTIA NOVITASARI NPM:

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH :

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK. Oleh :

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DENGAN HASIL SERVIS ATAS BOLAVOLI PADA SISWA PUTRA EKSTRAKULIKULER MTs PEMBANGUNAN PACITAN TAHUN 2015 SKRIPSI

NUSANTARA PGRI KEDIRI

PROFIL VO2MAX DAN DENYUT NADI MAKSIMAL PEMAIN DIKLAT PERSIB U-21

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan. Oleh WAGA AFRIAN EFENDI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Aji Rasa Kurniawan, 2014 HUBUNGAN ANTARA KOORDINASI MATA-KAKI DENGAN HASIL SHOOTING 8 METER CABANG OLAHRAGA FUTSAL

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat untuk menjaga kondisi fisik agar tetap fit dan bisa bekerja lebih baik.

PENGARUH CIRCUIT TRAINING TERHADAP PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI DAN VO2MAX DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA. Jurnal. Oleh. Arif Cahyanto

BAB I PENDAHULUAN. remaja akhir dan dewasa awal berdasarkan tahap perkembangannya, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan olahraga permainan khususnya sepak bola

SEMINAR NASIONAL PENINGKATAN KUALITAS PENULISAN KARYA ILMIAH STOK BINA GUNA, SABTU 16 SEPTEMBER 2017 PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SIDE SHUFFLE

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT PERUT DENGAN KETRAMPILAN MENYUNDUL BOLA PADA PEMBELAJARAN SEPAKBOLA BAGI PARA SISWA KELAS XI SMK NEGERI 1 GROGOL TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. primitive dan sederhana sampai menjadi permainan sepakbola modern. Permainan

BAB I PENDAHULUAN. terbesar bersumber dari atlet, meskipun faktor-faktor yang lain sebagai pendukung

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan(S.Pd.) Program Studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan Dan Rekreasi

SKRIPSI. Disusun Oleh : NUR AMINSYAH RAMADHAN NPM:

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa sekarang sepak bola bagi sebahagian orang tidak hanya

PENGARUH LATIHAN ROPE JUMP DENGAN METODE INTERVAL TRAINING TERHADAP DAYA TAHAN OTOT TUNGKAI PADA CLUB SEPAK BOLA JOYO FC KOTA KEDIRI SKRIPSI

DISUSUN OLEH : ADI DHARMA SAPUTRA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

SURVEI KONDISI FISIK PEMAIN PS. PUTRA SAKTI JOMBANG ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ( S.Pd. ) Pada Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Oleh : FARRIDJ IFHAM NPM: 11.1.01.09.0553 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2016 1

2

3

ABSTRAK SURVEI KONDISI FISIK PEMAIN PS. PUTRA SAKTI JOMBANG FARRIDJ IFHAM NPM: 11.1.01.09.0553 FKIP Penjaskesrek Drs. Setyo Harmono, M.Pd dan Ruruh Andayani Bekti, M.Pd. UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI Permainan sepakbola adalah cabang olahraga yang sangat memerlukan kondisi fisik yang baik dan maksimal untuk mencapai kemenangan dan prestasi. Di dalam permainan sepakbola durasi waktu pertandingan relatif cukup lama dengan lapangan yang luas. Pemain harus bergerak cepat untuk mengontrol, berlari beradu beban dengan lawan untuk berebut bola, untuk alur bola juga tidak menentu arah, pemain dituntut selalu bergerak membantu permainan sehingga dibutuhkan kondisi fisik yang baik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tentang data kondisi fisik pemain PS. Putra Sakti yang meliputi ketebalan lemak, kelentukan, daya ledak otot tungkai, kelincahan, kecepatan, anaerobic dan aerobic endurance.. Sehingga dapat bermanfaat untuk memberikan gambaran yang sebenarnya mengenai kondisi fisik pemain PS. Putra Sakti. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan metode deskriptif. Subjek dalam penelitian ini adalah pemain PS. Putra Sakti yang berjumlah 18 atlet. Berdasarkan pada hasil penelitian dan pembahasan adalah sebagai berikut : rata-rata ketebalan lemak adalah 49,94 mm dengan kategori baik sekali, rata-rata hasil tes kelentukan adalah 17,98 cm dengan kategori baik sekali, rata-rata daya ledak otot tungkai adalah 52,33 cm dengan kategori diatas rata-rata, rata-rata kelincahan adalah 17,14 detik dengan kategori rata-rata, rata-rata kecepatan gerak meter adalah 5,11 detik dengan kategori baik, dan rata-rata anaerobic dalam adalah 51,39 detik dan masuk kategori baik sekali, rata-rata Aerobic Endurance adalah 47,5 ml/kg/mnt hasil ini masuk kategori di atas rata rata serta masuk dalam kriteria pemain amatir tingkat nasional untuk standart minimal VO2max pemain sepakbola sesuai tingkatannya. Berdasarkan analisis penelitian dapat disimpulkan bahwa kondisi fisik pemain PS. Putra Sakti sudah dalam kategori baik akan tetapi ada beberapa kondisi fisik yang masih kurang dan perlu adanya peningkatan intesitas latihan yaitu daya ledak, kelincahan, dan Aerobic Endurance. Kata Kunci : Sepakbola, PS. Putra Sakti, Kondisi Fisik 4

A. Latar Belakang Olahraga merupakan aktivitas yang sangat penting untuk mempertahankan kebugaran seseorang. Permainan sepakbola tergolong kegiatan olahraga yang sebetulnya sudah tua usianya, walaupun masih dalam bentuk yang sederhana, akan tetapi sepakbola sudah dimainkan ribuan tahun yang lalu. Sampai saat ini belum ada kesatuan pendapat dari mana dan siapa pencipta permainan sepakbola itu (Sucipto dkk, 2000:1). Bermain sepakbola dengan baik, pemain harus dibekali dengan teknik dasar yang baik. Selain teknik dasar dalam sepakbola sangat dibutuhkan kondisi fisik yang sangat prima dimana di dalam permainan sepakbola banyak aktivitas gerak yang sangat menguras tenaga seperti pemain melakukan gerakan menggiring bola melewati lawan diperlukan kecepatan dan kelentukan. Saat pemain merampas bola dari lawan diperlukan kekuatan, kelentukan dan daya ledak otot tungkai apabila berada dalam posisi perebutan bola di udara, pemain juga memerlukan ketahanan aerobik dan anaerobik ketika bermain dalam waktu pertandingan yang relatif lama. Dalam permainan cepat pemain sangat dituntut untuk cepat dan bebas bergerak sehingga lemak tubuh juga diperhatikan. Kelincahan juga sangat penting dalam sepakbola untuk bergerak cepat menipu lawan sehingga pemain bisa memenangkan pertandingan. Kondisi fisik menurut Sajoto (1988:57) Salah satu prasyarat yang sangat diperlukan dalam setiap usaha peningkatan prestasi seorang atlet, bahkan dapat dikatakan sebagai dasar landasan titik awalan olahraga prestasi. Komponen-komponen kondisi fisik sebagai berikut : kekuatan atau strenght, daya tahan atau endurance, daya ledak otot atau musculer power, kecepatan atau speed, kelentukan atau flexibility, keseimbangan atau balance, koordinasi atau coordination dan kelincahan atau agility. Dari penjelasan diatas dapat dinyatakan bahwa untuk menunjang teknik seoarang pemain sepakbola yang baik harus memiliki kondisi fisik yang baik pula. Sedangkan pertandingan berlangsung selama dua babak yang waktunya sama yaitu 45 menit, kecuali ada kesepakatan lain antara wasit dan kedua tim yang akan bertanding. Setiap kesempatan untuk merubah lama (waktu) permainan. (contoh mengurangi waktu suatu babak permainan menjadi 40 menit karena penerangan lampu) harus dibuat sebelum permainan dimulai sesuai dengan peraturan pertandingan. (FIFA, 2010/2011:43). 6

Dengan waktu setiap babak 45 menit waktu normal maka dalam satu pertandingan pemain akan bergerak selama 90 menit dengan luas lapangan 110 75. Maka sangat diperlukan kondisi fisik yang prima untuk semua pemain. Beberapa komponen yang akan teliti dan kepentingannya dalam sepakbola sebagai berikut: Body fat adalah ketebalan lemak yang berada di tubuh setiap orang. Lemak tubuh dapat diukur dengan menggunakan metode lipatan kulit. Kelebihan lemak tubuh akan mempengaruhi kemampuan pemain sepakbola untuk bergerak bebas di sekitar lapangan seperti sprint, agility, heading dan kelebihan berat badan akan meningkatkan kelelahan, kelentukan adalah keefektifan seseorang dalam penyesuaian dirinya, untuk melakukan segala aktivitas tubuh dengan penguluran seluas-luasnya, terutama otot-otot, ligament-ligamen disekitar persendian (Sajoto, 1988:58). Dalam permainan sepakbola flexibility sangat diperlukan, seorang penjaga gawang melakukan penyelamatan, melompat dan meraih bola di depan daerah gawangnya, jelas sekali sangat membutuhkan kelentukan yang baik, daya ledak (power) otot tungkai yang sangat dominan dalam permainan sepakbola seperti gerakan lompatan, body ball, kekuatan heading sangat dipengaruhi oleh daya ledak (power) otot tungkai. Kecepatan adalah kemampuan untuk melakukan gerakan yang sangat cepat. Di dalam permainan sepakbola kegunaan kecepatan sangatlah diperlukan, karena didalam permainan sepak bola sering terjadi adu sprint pendek dan jauh antar pemain dalam hal perebutan bola. Kelincahan sangat membantu footwork dalam permainan. Jadi kelincahan yang dimiliki seseorang semakin baik, maka foot work-nya semakin baik pula. Tanpa gerakan kaki yang lincah dan teratur, jangan mengharap atlet dapat bermain dengan baik. Gerakan kaki yang lincah dan teratur berarti atlet pada saat menggiring bola dapat merubah-ubah arah dan menghindari lawan dengan cepat. Daya tahan anaerobic adalah kempuan seseorang untuk melakukan gerakan berkesinambungan, dalam bentuk yang sama dan dalam waktu sesingkatsingkatnya. Seperti aktivitas dalam permainan sepakbola meliputi sprint, shooting, heading, jumping menggunakan sistem jantung, pernafasan dan peredaran darahnya secara cepat dan dalam waktu yang singkat, Daya tahan aerobic ditinjau dari kerja otot adalah kemampuan kerja otot atau kelompok otot dalam jangka waktu yang tertentu, sedangkan pengertian ketahanan dari sistem energi 6

adalah kemampuan kerja organ-organ tubuh dalam jangka waktu tertentu (Sukadiyanto, 2005:57). Meninjau dari kompetisi sepakbola yang diselenggarakan di internal kabupaten Jombang pada kompetisi tahun 2011 mendapati tim PS Putra Sakti menjadi juara 2 untuk kompetisi internal kelas II dan mendapatkan hak promosi untuk berlaga di kompetisi internal kelas I, untuk kompetisi tahun 2012 ini tim PS Putra Sakti mampu membuktikan bahwa mereka bukan tim promosi yang bisa diremehkan, tim ini mampu berprestasi lagi dengan bisa menjadi juara untuk internal kelas I. Hal ini merupakan sesuatu hal yang luar biasa. PS Putra Sakti sekarang berlaga di internal kabupaten Jombang di kelas utama dan menempati posisi ke tiga di akhir kompetisi, dimana kasta tertinggi tempat berlaga tim lokal dalam kompetisi pengcap PSSI kabupaten Jombang. Melihat prestasi yang telah di dapatkan tim PS. Putra Sakti tentunya pemain mereka memiliki kondisi fisik yang baik untuk menjadi juara di kompetisi sepakbola internal di Jombang. Kondisi fisik pemain sepakbola harus baik, dan dalam penelitian ini meliputi : body fat, kecepatan, kelincahan, kelentukan, explosive power, ketahanan aerobik dan ketahanan anaerobik yang dimiliki oleh pemain PS Putra Sakti Jombang. Alasan peneliti mengambil permasalahan tersebut yaitu untuk mengetahui dan menjadikan tolak ukur tingkat kondisi fisik pemain PS Putra Sakti Jombang yang berlaga di kompetisi internal sepakbola kabupaten Jombang, pengambilan masalah ini juga dapat dijadikan acuan untuk membina pemain-pemain muda. B. Rumusan Masalah Dari penjelasan latar belakang di atas dapat dirumuskan masalah tentang kondisi fisik sebagai berikut: 1. Bagaimana tingkat ketebalan lemak pemain PS Putra Sakti Jombang? 2. Bagaimana tingkat kecepatan pemain PS Putra Sakti Jombang? 3. Bagaimana tingkat kelincahan pemain PS Putra Sakti Jombang? 4. Bagaimana tingkat kelentukan pemain PS Putra Sakti Jombang? 5. Bagaimana tingkat daya ledak otot tungkai pemain PS Putra Sakti Jombang? 6. Bagaimana tingkat ketahanan aerobik pemain PS Putra Sakti Jombang? 7. Bagaimana tingkat ketahanan anaerobic pemain PS Putra Sakti Jombang? C. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai oleh penulis dalam penelitian ini antara lain : 1. Mengetahui tingkat ketebalan 7

lemak pemain PS Putra Sakti Jombang. 2. Mengetahui tingkat kecepatan pemain PS Putra Sakti Jombang. 3. Mengetahui tingkat kelincahan pemain PS Putra Sakti Jombang. 4. Mengetahui tingkat kelentukan pemain PS Putra Sakti Jombang. 5. Mengetahui tingkat daya ledak otot tungkai pemain PS Putra Sakti Jombang. 6. Mengetahui tingkat ketahanan aerobic pemain PS Putra Sakti Jombang. 7. Mengetahu II. METODE Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan metode deskriptif. Rancangan desain penelitian yang digunakan adalah melakukan tes dan pengukuran kondisi fisik. Menurut Sugiyono (2006: 21) bahwa statistik deskriptif adalah statistik yang berfungsi untuk mendeskripsikan objek yang diteliti melalui data sampel atau populasi sebagaimana adanya. Pengukuran yang dilakukan yaitu pertama pengukuran ketebalan lemak pemain. Selanjutnya pengukuran kondisi fisik yang meliputi komponen sebagai berikut : mengukur kecepatan (speed), mengukur anaerobic pemain, mengukur kelincahan (agility), mengukur kelentukan (flexibility), mengukur tinggi lompatan, terakhir mengukur tingkat ketahanan aerobic. Urutan pelaksanaannya sebagai berikut : 1. Pemain dibariskan sesuai dengan urutan di absen. 2. Kemudian mengukur ketebalan lemak. 3. Melakukan tes kecepatan (speed) gerak yaitu sprint 35 m. 4. Melakukan tes anaerobic pemain yaitu lari 300 m. 5. Melakukan tes kelincahan (agility) yaitu menggunakan Illinois agility test 6. Melakukan tes kelentukan (flexibility) yaitu menggunakan standing trunk flexion. 7. Melakukan tes tinggi lompatan yaitu dengan vertical jump test menggunakan papan ukur. 8. Melakukan tes ketahanan aerobic yaitu Multistage Fitness Test III. HASIL DAN KESIMPULAN Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan perhitungan manual, data hasil pengukuran kondisi fisik pada masing-masing komponen kondisi fisik dapat dijabarkan lebih lanjut dalam bentuk tabel. Deskripsi data yang disajikan berupa data yang diperoleh dari hasil pengukuran tes kondisi fisik pemain PS. Putra Sakti dengan sampel yang berjumlah 18 orang. Adapun pengukuran 8

kondisi fisik meliputi beberapa item tes yaitu : Tes Ketebalan Lemak (skinfold), Tes Kelentukan (sit and reach), Tes Daya Ledak (vertical jump), Tes Kelincahan (Illinois agility), Tes Kecepatan (35m), Tes Anaerobic (300m) dan Tes Aerobic Endurance (MFT). Hasil penelitian lebih lengkap dapat di lihat pada lampiran Berdasarkan hasil penelitian survei kondisi fisik diketahui secara keseluruhan, sebagaian besar pemain Putra Sakti Jombang dalam kategori baik sekali. Salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan seorang pemain mengenai kondisi fisiknya adalah faktor latihan. Latihan adalah suatu proses berlatih yang sistematis, yang dilakukan berulang-ulang dan semakin hari jumlah beban latihannya semakin bertambah. Selain itu latihan juga harus dilakukan secara rutin dan berkesinambungan untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Dalam latihan tidak hanya kuantitas atau jumlah latihan saja yang diutamakan, akan tetapi kualitas atau mutu latihan harus benar-benar diperhatikan baik oleh pelatih maupun oleh pemain itu sendiri. Latihan yang tidak sesuai dengan kebutuhan pemain akan mengakibatkan ketidakefektifan dalam mencapai kondisi fisik yang diharapkan. Untuk mencapai tingkat kondisi fisik sesuai dengan yang diharapkan maka diperlukan latihan secara kontinuitas. Kualitas menggambarkan efektifitas dari latihan itu sendiri sedangkan kontinuitas mendeskripsikan keseriusan dan kemampuan untuk tetap menjaga kebugaran tubuh seseorang. Dalam olahraga prestasi latihan harus mempunyai tujuan yang pasti, memiliki program latihan yang jelas serta memiliki kualitas yang baik. Karena dalam olahraga prestasi kita dituntut untuk memiliki kondisi fisik yang maksimal disetiap saat. Sehingga pada saat pertandingan atau turnamen kita bisa menampilkan penampilan yang terbaik dan berada diperforma puncak. Untuk mencapai dalam tahap tersebut maka perlu adanya pengaturan yang baik dalam program latihan yang dijalankan. Berikut penjelasan hasil penelitian untuk tiap item tes sebagai berikut: a. Ketebalan Lemak Dalam sepakbola kelebihan lemak tubuh akan mempengaruhi kemampuan pemain sepakbola untuk bergerak bebas di sekitar lapangan seperti sprint, agility,heading dan kelebihan berat badan akan meningkatkan kelelahan. Tujuan alat Skinfold adalah untuk menggukur ketebalan lemak pemain sepakbola. Dari hasil penelitian menggunakan Skinfold terhadap pemain PS. Putra Sakti Jombang yang memiliki ketebalan lemak maksimal pemain PS. Putra Sakti adalah 41 mm dan Ketebalan lemak minimal pemain PS. Putra Sakti adalah 94 mm. 9

Rata-rata ketebalan lemak pemain PS. Putra Sakti adalah sebesar 49,94, berdasarkan klasifikasi norma kriteria dapat dikatakan bahwa ketebalan lemak pemain PS. Putra Sakti masuk dalam kategori Baik Sekali (Rob Wood, 2001). Kriteria hasil tes ketebalan lemak pemain PS. Putra Sakti adalah 83,33% termasuk dalam kategori Baik Sekali dan 11,11% termasuk dalam kategori Baik sedangkan untuk kategori rata-rata sebesar 5,55%. Berdasar data di atas pemain PS. Putra Sakti Jombang harus meningkatkan penambahan latihan untuk mendapatkan kemampuan bergerak bebas yang lebih baik karena kelebihan lemak tubuh dapat meningkatkan kelelahan. b. Kelentukan Mc Clenaghan (1993:301) mengatakan flexibility adalah batas rentang gerak maksimal yang mungkin pada sebuah sendi atau rangkaian sendi. Kelentukan pada pemain sepakbola sangat penting sebagai dasar dalam melakukan heading. Karena tubuh akan memiliki dorongan yang kuat dalam melakukan gerakan heading. Dari hasil penelitian menggunakan sit and reach terhadap pemain PS. Putra Sakti Jombang yang memiliki kelentukan maksimal pemain PS. Putra Sakti adalah 27,5 cm dan hasil minimalnya adalah 7,4 cm. Rata-rata kelentukan pemain adalah sebesar 27,5, berdasarkan klasifikasi norma kriteria dapat dikatakan bahwa kelentukan pemain PS. Putra Sakti masuk dalam kategori Baik Sekali (Rob Wood, 2001). Kriteria hasil tes kelentukan pemain PS. Putra Sakti 66,67% termasuk dalam kategori Baik Sekali dan 33,33% termasuk dalam kategori Baik. Berdasar data di atas pemain PS. Putra Sakti Jombang memiliki termasuk kategori Baik Sekali Keadaan seperti ini perlu dipertahankan untuk menghasilkan kondisi tim terbaik. Oleh karena itu diharapkan di setiap latihan perlu adanya penambahan untuk ditingkatkan hal ini membantu meningkatnya kelentukan setiap pemain dengan melakukan streching yang lebih mendalam. c. Daya Ledak Menggunakan Vertical Jump. Menurut Sajoto (1988:55) Daya ledak otot tungkai (explosive power) adalah kemampuan mempergunakan kekuatan maksimum otot tungkai yang digunakan dalam waktu sependek-pendeknya. Dari hasil penelitian menggunakan vertical jump terhadap pemain PS. Putra Sakti Jombang, vertical jump maksimal pemain PS. Putra Sakti adalah 61cm dan hasil minimalnya adalah 45cm. Rata- rata vertical jump pemain PS. Putra Sakti adalah sebesar 52,33, berdasarkan norma dapat dikatakan bahwa vertical jump pemain PS. Putra Sakti masuk dalam 10

kategori Di atas Rata-rata (Rob Wood, 2001). Kriteria hasil tes vertical jump pemain PS. Putra Sakti adalah 11,11 % tes vertical jump termasuk dalam kategori Baik Sekali, 59,25% termasuk dalam kategori Diatas rata-rata dan 29,62 % dengan kategori Rata-rata. Ini menunjukkan bahwa tinggi lompatan pemain PS. Putra Sakti cukup baik, untuk meningkatkan jump heading yang baik. Maka perlu latihan seperti box jump. SIMPULAN Sesuai dengan hasil perhitungan data yang diperoleh untuk mengetahui keadaan kondisi fisik pemain PS. Putra Sakti dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Ketebalan lemak pemain PS. Putra Sakti dikategorikan baik sekali. 2. Kelentukan pemain PS. Putra Sakti dikategorikan baik sekali. 3. Daya ledak otot tungkai pemain PS. Putra Sakti dikategorikan di atas ratarata. 4. Kelincahan pemain PS. Putra Sakti dikategorikan rata-rata. 5. Kecepatan pemain PS. Putra Sakti dikategorikan baik. 6. Anaerobic pemain PS. Putra Sakti dikategorikan baik sekali. 7. Aerobic Endurance pemain PS. Putra Sakti dikategorikan diatas rata- rata dan masuk kategori pemain amatir tingkat nasional. IV. DAFTAR PUSTAKA FIFA. 2007. Peraturan Permainan. Jakarta : PSSI. Harsuki. 2003. Perkembangan olahraga terkini. Jakarta : Raja Grafindo Persada. Kirkendal, Don R, Joseph J, Guber, Johnson. 2007. Measurement and Evaluation for Physical Educations. Dubugua. Lowa: Wm.C. Brown Company. Mac, Brian. 1997. Football (http:www.brianmac.co.uk/footbal l/.htm. diunduh tanggal 18 maret 2013). Maksum, Ali. 2009. Statistika Dalam Olahraga. Surabaya : Universitas Negeri Surabaya. Martini. 2007. Prosedur dan Prinsip prinsip Statistika (Dengan penerapan di bidang olahraga). Surabaya : Universitas Negeri Surabaya. Pate, Rotela dan Mc Clenaghan. 1993. Dasar-dasar Ilmiah Kepelatihan. Semarang : IKIP Semarang. Rod, Wood. (http//www.topendsport.com/sport /soccer/testing.htmu). Sarumpaet, dkk. 1992. Permainan Besar : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan. Sajoto, Mochamad. 1988. Pembinaan Kondisi Fisik dalam Olahraga. 11

Jakarta : FPOK IKIP Semarang. Sucipto, dkk. 2000. Sepakbola, Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional. Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta. Sukadiyanto. 2005. Pengantar Teori dan Metodologi Melatih Fisik. Jogjakarta: FIK UNY. 12