BAB I PENDAHULUAN. mengajar dengan materi-materi kajian yang terdiri dari ilmu-ilmu agama dan ilmu-ilmu

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Dakwah Islamiyah merupakan suatu kegiatan yang bersifat menyeru,

BAB I PENDAHULUAN. Dakwah merupakan suatu kegiatan atau usaha yang di lakukan kaum

BAB I PENDAHULUAN. sebab itu, Islam dan pendidikan mempunyai hubungan yang sangat erat. 1

BAB I PENDAHULUAN. jangka waktu tertentu. Bila anak didik sudah mencapai pibadi dewasa susila,

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu pengetahuan dan teknologi terus berkembang seiring dengan

BAB I PENDAHULUAN. dalam keluarga, masyarakat, maupun kehidupan berbangsa dan bernegara. Maju

BAB I PENDAHULUAN. keadaan sementara seseorang seperti kelelhahan atau disebabkan obatobatan,

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama samawi terakhir. Berdasarkan tinjauan historis, ia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Meningkatkan kemajuan di negara Indonesia, maka ada berbagai langkah

BAB I PENDAHULUAN. rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang.

BAB I PENDAHULUAN. karena dari pendidikan menggambarkan betapa tingginya peradaban suatu bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan keterampilan yang berguna dalam menjalani hidup. terbentuknya kepribadian utama menurut ukuran-ukuran Islam.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Agama Islam mewajbkan kepada semua penganutnya agar rajin

BAB V PEMBAHASAN. Berdasarkan laporan hasil penelitian yang diuraikan pada BAB IV terlebih di

BAB I PENDAHULUAN. dan batin baik di dunia maupun di akhirat. Sejak diturunkan kepada nabi Muhammad

BAB IV ANALISIS PROBLEMATIKA PENGAJIAN TAFSIR AL-QUR AN DAN UPAYA PEMECAHANNYA DI DESA JATIMULYA KEC. SURADADI KAB. TEGAL

BAB I PENDAHULUAN. proses optimalisasi yang memerlukan waktu serta tahapan-tahapan tertentu. yang memiliki ilmu pengetahuan yang luas dan berprestasi.

BAB I PENDAHULUAN. Muhammadiyah merupakan gerakan Islam, da wah amar ma rūf nahī

BAB I PENDAHULUAN. Al-Quran adalah kitab suci yang merupakan sumber utama dan utama

BAB I PENDAHULUAN. maju mundurnya suatu bangsa terletak pada baik tidaknya karakter dan akhlak

BAB I PENDAHULUAN. kebahagiaan dunia dan akhirat. Dakwah sebagai aktifitas umat Islam dalam. metode maupun media yang digunakan.

BAB I PENDAHULUAN. diri dari masing-masing individu masyarakat Islam itu sendiri.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Islam merupakan agama dakwah, artinya agama yang selalu mendorong

BAB I PENDAHULUAN. tertentu yang berupa ajakan, seruan dan sebagai pemberi peringatan dengan

BAB I PENDAHULUAN. Islam. Hal ini berkaitan erat dengan aktivitas dakwah yang dilakukan, dakwah

BAB I PENDAHULUAN. sangat dianjurkan pelaksanaannya oleh Allah SWT. Islam juga memerintah

BAB I PENDAHULUAN. Sungguh, al-quran ini memberi petunjuk ke (jalan) yang paling lurus... (Q.S. Al-Israa /17: 9) 2

BAB I PENDAHULUAN. Usaha pemerintah melalui Departemen Pendidikan dan Kebudayaan adalah

BAB I PENDAHULUAN. perencanaan yang matang, baik yang menyangkut materinya, tenaga pelaksananya, ataupun

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian, dan sosial sesuai Undang-undang Guru dan Dosen No. 14 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. sekaligus Rasul terakhir yaitu Muhammad Saw. dengan perantaraan malaikat Jibril,

BAB I PENDAHULUAN. sangat besar terhadap dunia pendidikan dan pembentukan sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. hampir disemua aspek kehidupan manusia, dimana berbagai permasalahan hanya

BAB I PENDAHULUAN. manusia untuk membina budi pekerti luhur seperti kebenaran, keikhlasan, kejujuran,

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang diselenggarakan dengan sengaja, tertib, dan berencana, diluar

BAB I PENDAHULUAN. berdakwah ajaran agama dapat dilestarikan dan tidak akan hilang. Karena

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. menyelenggarakan suatu kehidupan yang penuh kedamaian dan kebahagiaan

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) ZAWIYAH COT KALA LANGSA 2016 M / 1437 H

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan agama Islam adalah upaya sadar dan terencana dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Diantaranya adalah masalah guru, siswa dan materi. Kegiatan proses belajar mengajar

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Media Wacana Press, Yogayakarta, 2003, hlm.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia merupakan makhluk sosial yang senantiasa saling

BAB I PENDAHULUAN. R. Soetarno, Psikologi Sosial, (Kanisius: Yogyakarta), 1993, hlm. 16.

BAB IV DAMPAK KEBERADAAN PONDOK PESANTREN DALAM BIDANG SOSIAL, AGAMA DAN PENDIDIKAN BAGI MASYARAKAT TLOGOANYAR DAN SEKITARNYA

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan dapat menyerap pengetahuan sebanyak-banyaknya dan sekaligus mempraktekkannya

BAB I PENDAHULUAN. Jenderal Bimbingan masyarakat Islam sekaligus sebagai ujung tombak dalam

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri,

BAB I PENDAHULUAN. Al-Qur'an Hadits merupakan sumber utama ajaran Islam, dalarn arti

BAB I PENDAHULUAN. agar manusia secara individual menjadi manusia yang berakhlakul karimah,

BAB I PENDAHULUAN. satu-satunya Tuhan yaitu Allah SWT bukan kepada selain-nya. Dakwah Islam

BAB I PENDAHULUAN. Kota Banjarmasin merupakan pusat kota yang terletak di sebelah selatan,

BAB I PENDAHULUAN. Allah adalah Maha Pencipta makhluk (al-khaliq). Allah menciptakan

BAB I PENDAHULUAN. melalui proses pendidikan yang baik akan sangat berpengaruh dari generasi ke generasi

BAB I PENDAHULUAN. kebaikan. Salah satunya nilai-nilai normatif yang berisi tentang petunjukpetunjuk. dalam menghadapi perkembangan zaman.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memberikan peran yang sangat besar dalam menciptakan sumber

BAB I PENDAHULUAN. secara lisan, tulisan, maupun dalam bentuk sikap dan prilaku yang diarahkan

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. generasi muda yang menjadi perhatian utama adalah masalah pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. Semakin maju suatu masyarakat, semakin dirasakan pentingnya sekolah. para siswa yang memiliki kecenderungan untuk meniru.

BAB I PENDAHULUAN. membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaannya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa remaja merupakan masa yang penuh gejolak, masa peralihan

BAB I PENDAHULUAN. alam. Pedoman dalam mengajarkan ajarannya yaitu berupa Al-Qur an. Al-

BAB I PENDAHULUAN. bimbingan atau pertolongan yang diberikan secara sengaja terhadap peserta didik

BAB I PENDAHULUAN. Remaja merupakan satu unsur generasi muda yang menjadi titik tumpu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Hal ini sejalan dengan tujuan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Dakwah mempunyai sebuah pengertian sebagai suatu ajakan dalam bentuk

BAB I PENDAHULUAN. dari pendidikan nasional tersirat dalam undang-undang sistem pendidikan

KOMUNIKASI DAKWAH KOMUNITAS ONE DAY ONE JUZ DALAM MEMBUDAYAKAN ALQURAN MELALUI SOSIAL MEDIA. Oleh : Nur Rizky Toybah :

BAB I PENDAHULUAN. nahi munkar, beraqidah Islam dan bersumber dari Al-Qur an dan Sunnah.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Masalah. perkembangan zaman yang berdasarkan Undang-undang pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. manusia dan makhluk lainnya. Al-Qur an merupakan bukti tanda. kebesaran/kemahaluasan ilmu Allah bagi orang-orang yang berilmu.

BAB I PENDAHULUAN. munkar, berakidah Islam yang bersumber pada Al-Quran dan Sunnah. 1. dakwah amar ma ruf nahi munkar mengacu pada ayat-ayat berikut:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tidaknya peradaban manusia, tidak terlepas dari eksistensi pendidikan. Untuk itu

BAB I PENDAHULUAN. manusia itulah menjadi sasaran hidup manusia yang pencapaiannya sangat tergantung

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Anak yatim adalah mereka yang sudah tidak memiliki orang tua lagi dan

BAB I PENDAHULUAN. Dakwah merupakan suatu yang penting dalam Islam, segala usaha untuk

WALIKOTA PEKALONGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. asing yang semakin menggeser minat untuk belajar membaca Al-Qur an. yang dampaknya akan menghancurkannya umat islam.

BAB I LATAR BELAKANG. kehidupan manusia, baik terhadap aktivitas jasmaniahnya, pikiran-pikirannya,

Kewajiban berdakwah. Dalil Kewajiban Dakwah

BAB I PENDAHULUAN. bergaul satu sama lain. Dalam pergaulan di masyarakat, interaksi sesama manusia

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Pendidikan pada hakekatnya merupakan suatu upaya mewariskan

BAB I PENDAHULUAN. sehari-hari manusia pasti mengadakan hubungan interaksi dengan orang lain, serta dalam

BAB I PENDAHULUAN. panjang, persiapan yang matang, dukungan sumber daya manusia dan sumber

BAB I PENDAHULUAN. samawi lain yang datang sebelumnya. Allah Swt. mewahyukan al-quran kepada

INTENSITAS PEMBELAJARAN AL-QUR AN PADA KELAS VIII DI SMP PLUS CITRA MADINATUL ILMI KOTA CITRA GRAHA BANJARBARU

BAB I PENDAHULUAN. Evaluasi merupakan suatu alat untuk menilai efektifitas metode mengajar,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Maju tidaknya peradaban manusia, tidak terlepas dari eksistensi pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. terkecuali bangsa Indonesia yang sedang membangun sehingga dapat. bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia merupakan suatu kebutuhan mutlak yang harus dipenuhi

BAB IV ANALISIS. dan direkonstruksi dari waktu ke waktu, baik dalam arti mikro, seperti: tujuan, pada umumnya dicari pemecahannya melalui pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN ! "#" $ "%&

BAB I PENDAHULUAN. menempatkan tujuan sebagai sesuatu yang hendak dicapai. Maka yang merupakan

Pendekatan Interdislipiner, (Jakarta: Bumi Aksara, 2003), hlm. 28 2

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu pekerjaan yang sangat kompleks dan

BAB I PENDAHULUAN. Iman kepada Rasul adalah salah satu rukun iman yang ke empat. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu upaya untuk mencerdaskan kehidupan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Madrasah berasal dari bahasa Arab yaitu Madrasah yang artinya tempat untuk belajar atau sistem pendidikan klasikal yang didalamnya berlangsung proses belajar mengajar dengan materi-materi kajian yang terdiri dari ilmu-ilmu agama dan ilmu-ilmu umum. 1 Sedangkan menurut Malik Fadjar pengertian Madrasah secara umum dapat diartikan sebagai sekolah umum yang berciri khas Islam yang menjadi bagian keseluruhan dari sistem pendidikan nasional. 2 Dalam SKB tiga Menteri disebutkan bahwa madrasah adalah lembaga pendidikan yang menjadikan mata pelajaran agama Islam sebagai mata pelajaran dasar yang diberikan sekurang-kurangnya 30% di samping mata pelajaran umum. 3 Berdasar kepada Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 0489/U/1992 tahun 1992, disebutkan bahwa Madrasah Tsanawiyah adalah sekolah setingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang berciri khas agama Islam. 4 Dan Undang-Undang Sisdiknas No.20 Pasal 17 Tahun 2003 menyebutkan 1 Abu Hamid, Sistem Pendidikan Madrasah dan Pesantren di Sulawesi Selatan (Jakarta: Rajawali, 1983), h. 328 2 Malik Fadjar, Madrasah dan Tantangan Modernitas, (Bandung: Mizan, 1998), h. 15 3 Maksum, Madrasah Sejarah dan Perkembangannya, (Jakarta: Logos Wacana, 1999), h. 151 4 Marwan Saridjo, Bunga Rampai Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: CV. Amissco, 1996), h. 124 1

bahwa pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan yang melandasi jenjang pendidikan menengah. Pendidikan dasar berbentuk sekolah dasar (SD) dan madrasah ibtidaiyah (MI) atau bentuk lain yang sederajat serta sekolah menengah pertama (SMP) dan madrasah tsanawiyah (MTs) atau bentuk lain yang sederajat. Islam adalah agama yang dibawa Nabi dan disebarluaskan melalui aktivitas dakwah Islamiyah, karena itu harus selalu berjalan dan tidak patut berhenti dari generasi ke generasi selanjutnya. Maju mundurnya suatu ajaran agama berada dalam tanggung jawab pemuka-pemuka agama dan penganutnya. Mempersiapkan generasi penerus, berarti ikut serta dalam menyiarkan dan mengembangkan Islam serta mengkomunikasikan kepada masyarakat banyak. Diketahui dakwah Islamiyah memiliki karakteristik hakikat tujuan yang relatif sama dengan mengajak orang yang belum masuk Islam, melaksanakan amar ma ruf dan nahi munkar serta perbaikan pemantapan masyarakat muslim. Perihal ini sebagaimana firman Allah SWT dalam surah Ali Imran ayat 110 :. Artinya : Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. 5 Hal mengajak amar ma ruf dan nahi munkar, relevansinya dengan perbaikan dan pemantapan dan pembangunan masyarakat muslim sebagaimana dimaksudkan ayat 5 Departemen Agama RI, Alquran dan Terjemahnya, (Jakarta: Proyek Pengadaan Kitab Suci Al- Qur an, 1995), h. 170

tersebut diatas, maka hal tersebut bermakna tentu diperlukan juru dakwah yang handal dan berkualitas, baik sebagai da i, penceramah, maupun sebagai guru agama. Hal ini secara mendasar dimulai dari usaha pengkaderan dan pelatihan secara intensif, sehingga mampu menyampaikan dakwah Islamiyah dengan baik dan bermanfaat serta mendapat respon dari masyarakat. Diperkuat oleh firman Allah SWT pada surah An-Nahl ayat 125 sebagai berikut : Artinya : Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk. 6 Menurut Saifuddin Zuhri dalam bukunya Unsur-Unsur Politik dalam Islam, kader adalah tenaga-tenaga muda yang digembleng atau dilatih baik dari segi fisik ataupun mental sebagai persiapan memegang tampuk kepemimpinan. Sementara kaderisasi adalah proses pengkaderan tenaga-tenaga muda dalam waktu yang cukup lama dan sifatnya continue. 7 6 Ibid, h. 370 7 Saifuddin Zuhri, Unsur-Unsur Politik dalam Islam, (Bandung: PT. Al-Ma arif, 1982), h. 138

Dari gambaran kutipan diatas tersebut, maju mundurnya sebuah organisasi atau lembaga pendidikan lebih banyak bertumpu pada kuantitas dan kualitas kader yang tergolong mindset yang baik dalam organisasi pendidikan Islam tersebut. Begitu pula dalam hal pengkomunikasian ajaran Islam. Berkembang atau tidaknya ajaran Islam pada hakekatnya terletak pada sejauh mana peranan lembaga pendidikan berkomunikasi dengan masyarakat sebagai media dakwah dalam kiprahnya menyampaikan ajaran Islam kepada umat manusia. Madrasah adalah media penting dalam aktivitas pelaksanaan dakwah, terutama dalam hal penanaman akidah Islam, mengajak manusia berbuat kebajikan, dan meninggalkan kemunkaran. 8 Salah satu lembaga yang menjadi media dakwah Islam dan telah ada kiprahnya serta berperan penting bagi masyarakat setempat adalah Madrasah Tsanawiyah Al- Fithrah yang berlokasi di wilayah padat penduduk, tepatnya di Jalan Kelayan A II Kelurahan Murung Raya Kecamatan Banjarmasin Selatan. Madrasah Tsanawiyah Al-Fithrah yang sudah cukup lama berdiri di Kecamatan Banjarmasin Selatan ternyata dilatarbelakangi oleh kondisi masyarakat yang cukup memerlukan pendidikan agama pada khususnya agar mampu menjawab berbagai permasalahan dan kendala keagamaan dan kemasyarakatan yang ada di dalam masyarakat. Lembaga pendidikan ini juga berperan sebagai media dakwah. Secara spesifik para siswa-siswi dibekali dengan ilmu-ilmu agama yang disertai dengan penyiapan kader-kader yang cukup berpotensi. Kader-kader tersebut dimaksudkan serta 1995), h. 64 8 Badaruddin Hasbuky, Dilema Ulama dalam Perubahan Zaman, (Jakarta: Gema Insani Press,

disiapkan untuk masa yang akan datang dengan harapan mampu berkifrah sebagai change agent di tengah masyarakat. Madrasah Tsanawiyah sebagai lembaga pendidikan Islam turut memberikan andil yang cukup besar dalam mengembangkan dakwah Islamiyah, hal tersebut dapat dilihat dari eksistensinya yang dapat memberikan dampak positif terhadap masyarakat luas. Salah satu tujuan dakwah Islamiyah yang dilakukan Madrasah Tsanawiyah adalah untuk dapat mewujudkan umat Islam kearah yang lebih baik. Dari cita-cita yang luhur tersebut ditengah-tengah masyarakat sangat menunjang terealisasinya pembinaan masyarakat kearah yang lebih baik, semua itu tentunya tidak terlepas dari keadaan masyarakat yang perlu diberi pengarahan untuk lebih mengetahui serta mendalami tentang ilmu-ilmu agama terutama tentang Aqidah Islamiyah yang dirasakan sangat penting sebagai suatu keyakinan yang perlu dibina dan ditingkatkan. Penulis melakukan pengamatan dan didapatkan hasil bahwa keberadaan Madrasah Tsanawiyah Al-Fithrah sebagai lembaga pendidikan ini cukup urgen sebagai media dakwah pada masyarakat setempat. Para siswa-siswi dibekali berbagai cabang ilmu-ilmu agama dan tidak hanya diberikan teori-teori semata namun para siswa-siswi diberi kesempatan untuk mempraktekkannya agar kelak nantinya diamalkan ditengah masyarakat. Melalui perannya sebagai media dakwah, maka Madrasah Tsanawiyah Al- Fithrah akan mampu menjadi media dakwah sebagai motivator dan dapat mengajak masyarakat kearah kebaikan demi keselamatan dunia dan akhirat kelak.

Madrasah Tsanawiyah Al-Fithrah cukup mampu berperan sebagai media dakwah, diharapkan dalam pelaksanaannya bisa baik. Meskipun demikian sudah barang tentu tidak terlepas dari faktor pendukung dan penghambat kegiatan yang perlu dicarikan solusinya. Berlatar belakang masalah tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian lebih jauh tentang lembaga pendidikan Madrasah Tsanawiyah Al-Fithrah sebagai media dakwah, dimana hasilnya dituangkan dalam sebuah skripsi penelitian dengan judul : Madrasah Tsanawiyah Al-Fithrah sebagai Media Dakwah di Kelurahan Murung Raya Kecamatan Banjarmasin Selatan. B. Definisi Operasional Untuk memperjelas dan menghindari adanya kesalahpahaman dari maksud judul diatas, penulis merasa perlu untuk menegaskan istilah-istilah sebagai berikut : 1. Lembaga pendidikan Madrasah Tsanawiyah Al-Fithrah merupakan sebuah lembaga pendidikan formal yang selain memberikan mata pelajaran umum juga memberikan mata pelajaran agama sebagai media dakwah Islam, yang bertujuan membentuk generasi penerus bangsa yang berwawasan ilmu pengetahuan serta memiliki pengetahuan agama sebagai landasan / pondasi kepada kehidupan yang akan datang. 2. Media dakwah adalah suatu wadah yang menjadi tempat untuk mengkomunikasikan dan menyampaikan kegiatan dakwah Islamiyah kepada masyarakat sekitar Antasan Segera pada khususnya dan masyarakat Kecamatan Banjarmasin Selatan pada umumnya.

C. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka permasalahan yang akan diteliti adalah : 1. Apa saja bentuk kegiatan Madrasah Tsanawiyah Al-Fithrah sebagai media dakwah di Kelurahan Murung Raya Kecamatan Banjarmasin Selatan? 2. Apa saja faktor pendukung dan penghambat kegiatan Madrasah Tsanawiyah Al- Fithrah sebagai media dakwah di Kelurahan Murung Raya Kecamatan Banjarmasin Selatan? 3. Bagaimana fungsi dan posisi Madrasah Tsanawiyah Al-Fithrah sebagai media dakwah di Kelurahan Murung Raya Kecamatan Banjarmasin Selatan? D. Tujuan Penelitian Dalam menjawab permasalahan yang telah dirumuskan, maka ditetapkanlah tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui : 1. Bentuk kegiatan Madrasah Tsanawiyah Al-Fithrah sebagai media dakwah di Kelurahan Murung Raya Kecamatan Banjarmasin Selatan. 2. Faktor pendukung dan penghambat kegiatan Madrasah Tsanawiyah Al-Fithrah sebagai media dakwah di Kelurahan Murung Raya Kecamatan Banjarmasin Selatan. 3. Fungsi dan posisi Madrasah Tsanawiyah Al-Fithrah sebagai media dakwah di Kelurahan Murung Raya Kecamatan Banjarmasin Selatan. E. Signifikansi Penelitian

Dari penelitian yang dilakukan ini, diharapkan berguna sebagai bahan : 1. Sumbangan pemikiran kepada umat Islam, khususnya bagi pimpinan lembaga pendidikan Islam agar dapat menjadi bahan masukan bagaimana perannya menjadi media dakwah di masyarakat. 2. Masukan untuk meningkatkan kegiatan Madrasah Tsanawiyah Al-Fithrah sebagai media dakwah. 3. Literatur penambah khazanah ilmu pengetahuan pada perpustakaan Fakultas Dakwah IAIN Antasari Banjarmasin tentang Madrasah Tsanawiyah Al-Fithrah sebagai media dakwah. F. Sistematika Penulisan Penulisan skripsi ini terdiri dari lima bab, dengan sistematika sebagai berikut : Bab I Pendahuluan, yang terdiri atas latar belakang masalah, penegasan judul, rumusan masalah, tujuan penelitian, signifikansi penelitian, dan sistematika penulisan. Bab II merupakan landasan teoritis, berisikan tentang dakwah Islamiyah, terdiri dari pengertian dakwah, dasar hukum kegiatan dakwah Islamiyah, tujuan dakwah Islamiyah, metode dan media dakwah, dan lembaga pendidikan sebagai media dakwah. Bab III berkenaan dengan metode penelitian, antara lain : subjek dan objek penelitian, sumber data, metode dan teknik pengumpulan data, pengolahan data dan analisis data, dan tahap-tahap penelitian yang dilakukan. Bab IV laporan hasil penelitian terdiri dari gambaran umum lokasi penelitian, penyajian data esensinya antara lain : bentuk kegiatan Madrasah Tsanawiyah Al-Fithrah

sebagai media dakwah di Kelurahan Murung Raya Kecamatan Banjarmasin Selatan serta faktor pendukung dan penghambat kegiatan Madrasah Tsanawiyah Al-Fithrah sebagai media dakwah di Kelurahan Murung Raya Kecamatan Banjarmasin Selatan, fungsi dan posisi Madrasah Tsanawiyah Al-Fithrah sebagai media dakwah di Kelurahan Murung Raya Kecamatan Banjarmasin Selatan. Kemudian analisis terhadap hasil penelitian berisi tinjauan terhadap peranan Madrasah Tsanawiyah Al-Fithrah sebagai media dakwah di Kelurahan Murung Raya Kecamatan Banjarmasin Selatan. Bab V penutup, terdiri atas : kesimpulan dan saran-saran.