dengan menggunakan garansi pada barang yang akan dijual. Garansi ada beberapa macam di antaranya yaitu garansi replacement (yaitu

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam kehidupan, manusia tidak pernah luput dari kegiatan sosial

BAB III ANALISIS MEKANISME DAN TINJAUAN KOMPILASI HUKUM EKONOMI SYARIAH TEHADAP LIFETIME GARANSI TUPPERWARE

BAB I PENDAHULUAN. Allah SWT telah menjadikan manusia saling berinteraksi antara satu

BAB I PENDAHULUAN. Manusia diciptakan oleh Allah SWT sebagai makhluk sosial. Hal ini

BAB III METODE PENELITIAN. melaksanakan penelitian (yaitu meliputi kegiatan-kegiatan mencari, mencatat,

melakukan ijab dan qabul dengan jelas secara lisan berdasarkan jual beli grosir,

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat memiliki kebutuhan-kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. bahwa kegiatan-kegiatan ekonomi umat dan kemakmurannya adalah cita-cita

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. hidup dalam masyarakat dan saling membutuhkan satu sama lain. 2 Firman

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan di Indonesia telah berkembang pesat dan banyak kota-kota

BAB I PENDAHULUAN. memiliki tujuan sebagai badan yang dibentuk untuk melakukan upaya

BAB I PENDAHULUAN. Muhammad Firdaus, Akad-Akad Syariah, (Jakarta: Renaisan, 2007), h.43

BAB III PERSAMAAN, PERBEDAAN, DAN IMPLIKASI YURIDIS ANTARA KONSEP KHIYÂR AIB DALAM HUKUM ISLAM DAN KONSEP GARANSI DALAM HUKUM PERDATA

BAB I PENDAHULUAN. menguntungkan, tetapi mungkin pula sebaliknya. Manusia mengharapkan

BAB I PENDAHULUAN. alat analisis. Hal ini disebabkan karena di masa datang penuh dengan

BAB I PENDAHULUAN. menyendiri tetapi manusia sebagai makhluk sosial tidak dapat hidup menyendiri.

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan. Beberapa kalangan mencurigai islam sebagai faktor penghambat

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Praktik Denda bagi Pihak Penggadai Sawah oleh Penerima Gadai di Desa

BAB IV ANALISIS TERHADAP TRANSAKSI JUAL BELI HASIL BUMI DENGAN SISTEM PANJAR DI DESA JENARSARI GEMUH KENDAL

BAB I PENDAHULUAN. yaitu saat di lahirkan dan meninggal dunia, dimana peristiwa tersebut akan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara yang digunakan dalam suatu

BAB I PENDAHULUAN. Konsep anjak piutang ( factoring) yang berdasarkan prinsip syariah sering dikatakan

BAB I PENDAHULUAN. kreditnya, sebab kredit adalah salah satu portofolio alokasi dana bank yang terbesar

BAB I PENDAHULUAN. saling mengisi dalam rangka mencukupi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Semakin

BAB I PENDAHULUAN. Perkawinan merupakan salah satu sunnatullah yang berlaku untuk semua

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan sehari-hari, dan dalam hukum Islam jual beli ini sangat dianjurkan

BAB II KONSEP KHIYARDAN GARANSI

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya mencari pekerjaan dengan penghasilan sesuai harapan

BAB I PENDAHULUAN. barang menurut spesifikasi yang telah disepakati dan menjualnya pada. ditangguhkan sampai waktu yang akan datang.

BAB III METODE PENELITIAN. harus relevan dengan persoalan yang dihadapi. Artinya, data tersebut berkaitan,

BAB I PENDAHULUAN. melalui kegiatan pinjam-meminjam. Kegiatan pinjam-meminjam terdapat produk yang dapat

BAB II KONSEP KHIYÂR AIB DALAM HUKUM ISLAM DAN GARANSI DALAM HUKUM PERDATA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pembangunan ekonomi Indonesia tidak bisa lepas dari dasar falsafah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perdagangan merupakan sektor jasa yang menunjang kegiatan

BAB V PENUTUP. harta milik tidak sempurna di Veeva Rent Car n Motor Malang maka peneliti

BAB I PENDAHULUAN. seseorang dilahirkan, maka ia dalam hidupnya akan mengemban hak dan

BAB I PENDAHULUAN. tertarik olehnya. Sejak itu, berkembanglah bank dengan cara-caranya. 1

BAB I PENDAHULUAN. bidang, baik jumlah maupun waktunya. 1. berkaitan dengan industri. Dalam aktivitas bisnis berusaha menggunakan

BAB 1 PENDAHULUAN. mengatur hubungan manusia dan pencipta (hablu min allah) dan hubungan

BAB I PENDAHULUAN merupakan hukum dasar tertulis (basic law) konstitusi pemerintahan

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP STRATEGI PROMOSI SISTEM PERSUADE PADA PEMBELIAN SEPEDA MOTOR SECARA KREDIT DI UD. YAMAHA RAYA MOJOKERTO

BAB 1V REASURANSI PADA TABUNGAN INVESTASI DI BANK SYARIAH BUKOPIN SIDOARJO DITINJAU DARI HUKUM ISLAM

A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perekonomian masyarakat berdampak terhadap

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan satu sama lainnya. Begitupun kegiatan manusia sehari-hari yang

BAB I PENDAHULUAN. kepemilikan, yaitu perpindahan harta benda dan hak-hak material dari pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. Usaha tersebut muncul karena banyak orang yang membutuhkannya. tetapi tidak mampu membeli mobil. Kemudian banyak orang yang

BAB I PENDAHULUAN. Manusia di dalam kehidupannya mempunyai bermacam-macam kebutuhan

BAB III METODE PENELITIAN. dalam skripsi ini adalah field research, yaitu penelitian yang sumber datanya

BAB I PENDAHULUAN. menjalankan kehidupan sehari-hari setiap individu memiliki kepentingan

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan berdirinya lembaga-lembaga perekonomian yang menerapkan

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu dan teknologi dewasa ini berpengaruh terhadap

BAB I PENDAHULUAN. Dalam zaman modern ini segala sesuatu memerlukan kecepatan dan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Konsumen berasal dari kata consumer (Inggris-Amerika), atau

Berdasarkan uraian diatas, maka yang dimaksud dalam judul skripsi ini adalah sebuah kajian yang akan fokus mengenai

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang mempunyai banyak

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) FIQH MU AMALAH Fakultas Syariah UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Mata Kuliah : Fiqh Mu amalah

BAB I PENDAHULUAN. membawa dampak cukup pesat bagi perkembangan pertumbuhan dan perekonomian dunia usaha

BAB I PENDAHULUAN. dikarenakan urusan dan kesibukan mereka masing-masing, tetapi menjadi kodrat

BAB I PENDAHULUAN. dinyatakan dalam Pasal 1 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. manusia melalui Rasulullah SAW. yang berlaku sepanjang zaman. Rasulullah

BAB I PENDAHULUAN. Ajaran agama Islam dengan segala kompleksitasnya dengan. menggunakan al-qur an sebagai landasannya telah terbukti mampu memecahkan

BAB 1 PENDAHULUAN. hal. 2. diakses 06 September Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Ajaran agama Islam mengatur hubungan manusia dengan Sang. Penciptanya dan ada pula yang mengatur hubungan sesama manusia serta

BAB I PENDAHULUAN. bahwa Negara Indonesia adalah negara hukum, sejalan dengan ketentuan

BAB I PENDAHULUAN. kemudian diiringi juga dengan penyediaan produk-produk inovatif serta. pertumbuhan ekonomi nasional bangsa Indonesia.

untuk bergabung dan berusaha bersama agar kekurangan yang terjadi dalam kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. dapat dijawab dengan tuntas oleh ajaran Islam melalui al-qur an sebagai

A. Analisis Sadd al-dhari> ah terhadap Jual Beli Produk Kecantikan yang Tidak Ada Informasi Penggunaan Barang dalam Bahasa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pertumbuhan dan perkembangan ekonomi di Indonesia tidak dapat di

BAB IV ANALISIS SADD AH TERHADAP JUAL BELI KREDIT BAJU PADA PEDAGANG PERORANGAN DI DESA PATOMAN ROGOJAMPI BANYUWANGI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sangat penting dalam suatu penelitian, berhasil tidaknya suatu penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Arthaloka Gf, 2006 ), hlm M. Nadratuzzaman Hosen, Ekonomi Syariah Lembaga Bisnis Syariah,(Jakarta: Gd

SKRIPSI. iyah Surakarta. Oleh : NIM

HILMAN FAJRI ( )

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PERLINDUNGAN KONSUMEN PADA GARANSI LIFETIME PRODUK TUPPERWARE. (Studi Kasus di Agen Tupperware Pamularsih Semarang)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian (research) adalah usaha yang dilakukan dengan tujuan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. mengumpulkan data penelitiannya dan dibandingkan dengan standar atau ukuran

BAB I PENDAHULUAN. 1 Rachmad Syafei, Ilmu Usul Fiqh, Pustaka Setia, Bandung, 1999, hlm. 283.

BAB I PENDAHULUAN. akan mati, jadi wajar apapun yang terjadi di masa depan hanya dapat direka reka. itu tidak dapat diperkirakan kapan terjadinya.

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia, (Jakarta: Kencana, 2006), hal. 51. Grafindo Persada, 2004), hal. 18. Tahun TLN No. 3790, Pasal 1 angka 2.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Islam sebagai Agama yang lengkap dan sempurna telah

Perlindungan Konsumen Dalam Perspektif Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen Dan Hukum Islam Dalam Jual Beli

secara tunai (murabahah naqdan), melainkan jenis yang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi Islam belakangan ini mulai menunjukkan. peningkatan yang berarti di Indonesia maupun dunia. Ekonomi Islam juga

DAFTAR PUSTAKA. A.Rahman I.Doi, Penjelasan Lengkap Hukum-Hukum Allah (Syariah), Raja. Grafindo Persada, Jakarta, 2002.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara berkembang yang sekarang ini sedang. Undang-Undang Dasar 1945 alinea 4 (empat) yaitu, melindungi segenap

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Pertumbuhan Industri Asuransi Jiwa Di Indonesia

BAB IV ANALISA HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI POWER BANK DI COUNTER VANDHIKA CELL KECAMATAN KAUMAN KABUPATEN PONOROGO

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada hakikatnya Allah menciptakan manusia di dunia ini tidak lain

Pembiayaan dan Perusahaan Pembiayaan (Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2008), h.21.

PENERAPAN WAKALAH DALAM PEMBIAYAAN MURABAHAH DITINJAU DARI KOMPILASI HUKUM EKONOMI SYARIAH. Oleh : Rega Felix, S.H.

BAB I PENDAHULUAN. Pustaka, 1976), hlm ), hlm 6

BAB IV ANALISIS DATA. Yogyakarta, 2008, hlm Dimyauddin Djuwaini, Pengantar fiqh Muamalah, Gema Insani,

DAFTAR PUSTAKA. Akita, Laila Nur. Studi Analisis Syirkah di BMT Muamalat Weleri. Skripsi--UIN Sunan Kalijaga,Yogyakarta, 2010.

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN UU PERLINDUNGAN KONSUMEN NOMOR 8 TAHUN 1999 TERHADAP JUAL BELI BARANG REKONDISI

Analisis Hukum Islam terhadap Informasi Garansi Lifetime Produk Tupperware di Agen Tupperware Buah Batu Bandung

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan

Transkripsi:

A. Latar Belakang Pada zaman sekarang untuk menarik minat pembeli, para penjual menggunakan berbagai macam cara. Salah satu cara yang digunakan adalah dengan menggunakan garansi pada barang yang akan dijual. Garansi ada beberapa macam di antaranya yaitu garansi replacement (yaitu produk yang diklaim akan diganti dengan item yang sama), garansi spare part (yaitu apabila pada produk yang diklaim terdapat spare part yang rusak, maka akan diganti dengan spare part yang sama), dan garansi service. Produk Tupperware dilindungi oleh Tupperware garansi Lifetime/ garansi seumur hidup. Artinya jika produk Tupperware rusak atau cacat dalam pemakaian sesuai dengan fungsinya, maka dapat diklaim untuk mendapatkan penggantiannya secara gratis ke kantor distributor terdekat. 1 Dalam ranah hukum Islam telah diatur bahwa suatu perjanjian yang dilakukan oleh para pihak harus jelas dan transparan yang berdasarkan kerelaaan serta harus memenuhi rukun dan syarat-syarat akad serta sudah sesuaikah lifetime garansi jika dalam tinjauan Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah (KHES). Berdasarkan faktor-faktor tersebut, peneliti tertarik untuk meneliti lebih jauh bagaimana ketentuan-ketentuan lifetime garansipada produk Tupperware menurut tinjauan Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah. 1 http://www.tupperware.co.id/pages/articlestatic/280109/0020/lifetime-guarantee.aspx diakases tanggal 20 Agustus 2013.

B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana mekanisme mendapatkan lifetime garansi dalam klausul lifetime garansipada produk plastik Tupperware? 2. Bagaimana tinjauan Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah terhadap mekanisme lifetime garansi pada produk plastik Tupperware? C. Tujuan 1. Untuk mengetahui mekanisme mendapatkan lifetime garansi dalam klausul lifetime garansipada produk plastik Tupperware. 2. Untuk mengetahui tinjauan Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah terhadap mekanisme lifetime garansipada produk plastik Tupperware. D. Batasan Masalah Untuk membatasi penelitian agar tidak melebar, peneliti hanya membatasi pada produk plastik Tupperware, mekanisme agar mendapatkan lifetime garansi dalam klausul lifetime garansi, dan tinjauan Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah terhadap mekanisme lifetime garansi pada produk plastik Tupperware dengan KHES buku II bagian keempat tentang khiyâr aib dan buku-buku fiqh muamalah. E. Definisi Konsep 1. Lifetime garansi adalah garansi seumur hidup. Artinya jika produk Tupperware rusak atau cacat dalam pemakaian sesuai dengan fungsinya, maka dapat diklaim untuk mendapatkan penggantiannya secara gratis ke kantor distributor terdekat. 2 2 http://www.tupperware.co.id/pages/articlestatic/280109/0020/lifetime-guarantee.aspx, diakases tanggal 20-08-2013.

2. Tupperware adalah salah satu produsn penunjang kebutuhan manusia khusunya di bidang peralatan rumah tangga seperti peralatan makan dan peralatan memasak. F. Manfaat Penelitian 1. Segi Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat menambah, memperdalam, dan memperluas khazanah ilmu pengetahuan di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, khususnya Fakultas Syari ah. 2. Segi Praktis Selain untuk mendapatkan gelar Sarjana Hukum Islam bagi peneliti, hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam penelitan tinjauan Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah terhadaplifetime garansi pada produk Tupperware dan memberikan pemahaman terhadap masyarakat Islam, khususnya mahasiswa Fakultas Syari ah mengenai tinjauan Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah terhadap lifetime garansi pada produk Tupperware. G. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini tergolong ke dalam jenis penelitian normatif, 2. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan metode pendekatan komparatif (comparative approach). 3 3 Tim Penyusun, Pedoman, h. 39-40.

3. Jenis dan Sumber Hukum Bahan hukum primer, sekunder, dan tersier. 4 4. Metode Pengumpulan Bahan Hukum Penentuan bahan hukum, inventarisasi bahan hukum yang relevan, pengkajian bahan hukum 5 dan wawancara untuk memperkuat teori-toeri yang ada. 5. Metode Pengolahan dan Analisis Bahan Hukum Penelitian ini menggunakan metode analisis data kualitatif. 6. Pengujian Keabsahan Bahan Hukum Triangulasi dan kecukupan referensi. H. Khiyâr Aib 1. Pengertian Khiyâr aib artinya dalam jual beli ini disyaratkan kesempurnaan benda-benda yang dibeli, jika terdapat cacat pada barang, maka barang dapat dikembalikan. 2. Dasar Hukum Dalam Kompilasi Kompilasi hukum ekonomi syariah (KHES) bab X bagian keempat pasal 279 tentang Khiyâr Aib, dijelaskan bahwa Benda yang diperjualbelikan harus terbebas dari aib, kecuali telah dijelaskan sebelumnya. 6 4 Amirudin dan Zainal Asikin, Pengantar Metode Penelitian Hukum, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2006), h. 118. 5 Tim Penyusun, Pedoman, h. 22. 6 Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2008 Tentang Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah bab X Bagian Keempat Pasal 279 Tentang Khiyar Aib.

3. Penetapan Khiyâr Aib Untuk menetapkan khiyâr disyaratkan beberapa syarat, antara lain: a. Adanya cacat pada waktu jual beli atau setelahnya sebelum terjadinya penyerahan. Jika terjadi setelah itu, maka tidak ada khiyâr. b. Adanya cacat dari pembeli setelah menerima barang. Tidak cukup adanya cacat dari penjual untuk menetapkan hak mengembalikan karena semua cacat menurut kebanyakan masyayikh. c. Ketidaktahuan pembeli terhadap adanya cacat ketika akad dan serah terima. Jika dia mengetahuinya ketika akad atau serah terima, maka tidak ada khiyâr baginya, karena berarti dia rela dengan cacat tersebut secara tidak langsung. d. Tidak disyaratkan bebas dari cacat pada jual beli. Jika disyaratkan, maka tidak ada khiyâr bagi pembeli. Karena jika dia membebaskannya, maka dia telah menggugurkan haknya sendiri. e. Keselamatan dari cacat adalah sifat umum pada barang yang cacat. f. Cacatnya tidak hilang sebelum adanya fasakh. g. Cacatnya tidak sedikit sehingga bisa dihilangkan dengan mudah, seperti najis dalam baju yang bisa dicuci. h. Tidak mensyaratkan bebas dari cacat dalam jual beli, dengan perincian yang akan datang pada akhir pembahasan. 4. Mewariskan Khiyâr Aib Ulama fiqh sepakat bahwa khiyâr aib dan khiyâr ta yin diwariskan sebab berhubungan dengan barang. Dengan demikian, jika yang memiliki

I. Garansi hak khiyâr aib meninggal, ahli warisnya memiliki hak untuk meneruskan khiyâr sebab ahli waris memiliki hak menerima barang yang selamat dari cacat. 7 1. Pengertian Garansi Kata garansi berasal dari bahasa inggris Guarantee yang berarti jaminan atau tanggungan. 8 Dalam kamus besar bahasa Indonesia, garansi mempunyai arti jaminan, sedang dalam ensiklopedia Indonesia, garansi adalah bagian dari suatu perjanjian dalam jual beli, dimana penjual menanggung kebaikan atau keberesan barang yang dijual untuk jangka waktu yang ditentukan, apabila barang tersebut mengalami kerusakan atau cacat maka segala perbaikannya ditanggung oleh penjual, sedangkan peraturan-peraturan garansi tersebut biasanya ditulis pada suatu surat garansi. 9 2. Dasar Hukum Garansi Perjanjian garansi diatur dalam Pasal 1316 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata yang berbunyi : Seseorang boleh menanggung seorang pihak ketiga dan menjanjikan bahwa pihak ketiga ini akan berbuat sesuatu; tetapi hal ini tidak mengurangi tuntutan ganti rugi terhadap penanggung atau orang yang berjanji itu jika pihak ketiga tersebut menolak untuk memenuhi perjanjian itu. 10 7 Rahmat Syafei, Fiqh Muammalah, h. 119-120. 8 Huyasro dan Acmad Anwari, Garansi Bank Menjamin Berhasilnya Usaha Anda, (Jakarta: Balai Aksara, 1983), h. 8. 9 Ensiklopedi Indonesia, jilid 2 (Jakarta: Ichtiar Baru Van Hoeve, 1980), h. 1082-1083. 10 R. Subekti dan Tjitrosudibio, Kitab, h. 338-339.

3. Tujuan dan Manfaat Garansi Tujuan garansi adalah untuk tolong-menolong sesama manusia dan melindungi konsumen. Sedangkan fungsi garansi adalah sebagai jaminan terhadap kondisi atau keadaan barang yang ditransaksikan dalam keadaan baik dan layak jual. I. ANALISIS Klausul lifetime garansi Tupperware dengan Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah Buku II bab X Bagian Keempat Tentang Khiyâr Aib, terdapat lima perbedaan dan empat persamaan.