ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Ny. S DENGAN GANGGUAN SISTEM PERNAFASAN TBC PADA Sdr. H DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GAJAHAN KOTA SURAKARTA

dokumen-dokumen yang mirip
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.S KHUSUSNYA PADA TN.S DENGAN TUBERKULOSIS(TBC) DI PUSKESMAS SANGKRAH SURAKARTA

Materi Penyuluhan Konsep Tuberkulosis Paru

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. J DENGAN GANGGUAN SISTEM PERNAPASAN :TB PARU DI RUANG CEMPAKA III RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

KARYA TULIS ILMIAH. Oleh: MEI FATMAWATI NIM:

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) PENANGANAN PENYAKIT TUBERCULOSA PARU (TBC) TUGAS

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN. A KHUSUSNYA PADA NY.A DENGAN MASALAH UTAMA: HAMIL DENGAN ANEMIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GAJAHAN, SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Gangguan pada sistem pernafasan merupakan penyebab utama

BAB I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang. Tuberkulosis paru adalah penyakit menular langsung yang disebabkan

BAB I PENDAHULUAN. (Thomas, 2004). Ada beberapa klasifikasi utama patogen yang dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesehatan yang baik atau kesejahteraan sangat diinginkan oleh setiap orang.

BAB I PENDAHULUAN. ini terdapat diseluruh dunia, bahkan menjadi problema utama di negara-negara

SAFII, 2015 GAMBARAN KEPATUHAN PASIEN TUBERKULOSIS PARU TERHADAP REGIMEN TERAPEUTIK DI PUSKESMAS PADASUKA KECAMATAN CIBEUNYING KIDUL KOTA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. terjadi pada negara berkembang atau yang mempunyai tingkat sosial ekonomi

KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Guna Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat Syarat Untuk Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III Keperawatan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III RESUME KASUS

PENGALAMAN KELUARGA DALAM PERAWATAN PASIEN DENGAN HERNIA STUDI KASUS

BAB I PENDAHULUAN. tuberculosis. Mycobacterium tuberculosis adalah bakteri penyebab. yang penting di dunia sehingga pada tahun 1992 World Health

BAB I PENDAHULUAN. pengobatan penyakit TBC memerlukan jangka waktu yang lama dan rutin

BAB I PENDAHULUAN. program pokok pembangunan di bidang kesehatan masih menitikberatkan

KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Guna Melengkapi Tugas Tugas dan Memenuhi Syarat Syarat Untuk Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III Keperawatan

BAB I PENDAHULUAN. Mycobacterium Tuberculosis yang menyerang paru-paru dan hampir seluruh

BAB 1 PENDAHULUAN. kadang-kadang juga berhenti minum obat sebelum masa pengobatan selesai,

PENDAHULUAN. Herdianti STIKES Harapan Ibu Jambi Korespondensi penulis :

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Tuberkulosis Paru (TB Paru) suatu penyakit kronis yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyakit tuberkulosis masih menjadi masalah kesehatan dunia,

BAB I PENDAHULUAN. yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis. Sebagian. meninges, dantulang (Brewis, 1983 Smeltzer & Bare, 2002).

BAB I PENDAHULUAN. dan atau eliminasi karbondioksida pada membrane alveolar kapiler. (Heardman,2012). Gangguan pertukaran gas adalah kelebihan atau

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA Tn. S DENGAN MASALAH UTAMA TUBERCULOSIS PARU PADA Ny. R DI SANGGRAHAN, KRAJAN, GATAK, SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mengisi rongga dada, terletak disebelah kanan dan kiri dan ditengah

PERAN KELUARGA DALAM MERAWAT ANGGOTA KELUARGA DENGAN CVA DI RUMAH KARYA TULIS ILMIAH

PENGETAHUAN, MOTIVASI DAN KEPATUHAN KONTROL PADA PASIEN TUBERCULOSIS PARU DI INSTALASI RAWAT JALAN RS BAPTIS KEDIRI

BAB I PENDAHULUAN. TB (Mycobacterium Tuberculosis) (Depkes RI, 2011). Mycobacrterium tuberculosis

PENANGANAN DAN PENCEGAHAN TUBERKULOSIS. Edwin C4

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Penyakit demam berdarah adalah penyakit menular yang di

BAB I PENDAHULUAN. yang terjadi pada usus kecil yang disebabkan oleh kuman Salmonella Typhi.

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PENDERITA TENTANG PENULARAN TUBERKULOSIS PARU DI PUSKESMAS TANRUTEDONG KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tuberkulosis (TB) adalah penyakit infeksi menular langsung yang

I. PENDAHULUAN. Tuberkulosis (TB) adalah suatu penyakit infeksi menular yang disebabkan

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan masyarakat di dunia termasuk Indonesia. World. Health Organization (WHO) dalam Annual report on global TB

BAB I PENDAHULUAN UKDW. Mycobacterium tuberculosis. Tanggal 24 Maret 1882 Dr. Robert Koch

S T O P T U B E R K U L O S I S

BAB 1 PENDAHULUAN. disebabkan oleh kuman Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini sering

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. DHF (Dengue Haemorraghic Fever) pada masyarakat awam sering

2015 GAMBARAN KUALITAS HIDUP PADA PASIEN TUBERKULOSIS PARU DI PUSKESMAS PADASUKA KECAMATAN CIBEUNYING KIDUL KOTA BANDUNG

KARYA TULIS ILMIAH. Di Susun Oleh : DENANDA APRILIA PUTRI NIM : PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN

BAB I PENDAHULUAN. normal akibat ketidakmampuan batuk secara efektif, dapat disebabkan

NASKAH PUBLIKASI ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.D DENGAN GANGGUAN SISTEM MUSKULOSKELETAL : GOUT PADA NY

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA KLIEN TUBERCULOSIS PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEDUNGWUNI I KABUPATEN PEKALONGAN

BAB I PENDAHULUAN. biasanya didahului dengan infeksi saluran nafas bagian atas, dan sering dijumpai

BAB 1 PENDAHULUAN. Beberapa penyakit yang dapat menggangu sistem oksigenasi yaitu seperti TBC,

LAPORAN PENDAHULUAN HEPATOMEGALI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

APA ITU TB(TUBERCULOSIS)

INOVASI KEPERAWATAN BATUK EFEKTIF DAN EDUKASI PASIEN TB PARU DENGAN MENGGUNAKAN LEAFLET DI RSUD CENGKARENG

BAB I PENDAHULUAN. Mycobacterium tuberculosis, dengan gejala klinis seperti batuk 2

Kata Kunci : Peran PMO, Kepatuhan minum obat, Pasien tuberkulosis paru. Pengaruh Peran Pengawas... 90

BAB I PENDAHULUAN. di kenal oleh masyarakat. Tuberkulosis disebabkan oleh Mycobacterium

BAB I PENDAHULUAN. yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. tanah lembab dan tidak adanya sinar matahari (Corwin, 2009).

BAB IV PEMBAHASAN DAN SIMPULAN. nafas dan nutrisi dengan kesenjangan antara teori dan intervensi sesuai evidance base dan

DAFTAR TABEL JUDUL. Distribusi frekuensi klien DM berdasarkan usia. Distribusi frekuensi klien DM berdasarkan jenis kelamin

BAB 1 PENDAHULUAN. yang merupakan bagian dari keluarga (Friedman, 1998).

Tuberkulosis Dapat Disembuhkan

PENYULUHAN BATUK EFEKTIF TERHADAP PENURUNAN TANDA DAN GEJALA PASIEN TUBERKULOSIS PARU

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. TB(tuberculosis) adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri

KUESIONER PENELITIAN SKRIPSI HUBUNGAN PENGETAHUAN PENDERITA TENTANG TUBERKULOSIS PARU DENGAN PERILAKU KEPATUHAN MINUM OBAT

BAB I PENDAHULUAN. Tuberkulosis (TB) adalah penyakit yang disebabkan oleh Mycobacterium

BAB I PENDAHULUAN. Sering juga penyaki-penyakit ini disebut dengan Cronic Obstruktive Lung

BAB I PENDAHULUAN. kedua pleura pada waktu pernafasan. Penyakit-penyakit yang dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. bertambah, sedangkan insiden penyakit menular masih tinggi. Salah satu penyakit

Oleh : ANDI DESIMUSVIRASARI Mahasiswi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIK) Makassar Program Studi Ilmu Keperawatan

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. S DENGAN GANGGUAN PERILAKU KEKERASAN DI RUANG SHINTA RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tuberkulosis merupakan masalah kesehatan. masyarakat di dunia tidak terkecuali di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kesejahteraan rakyat secara menyeluruh. Pemberantasan penyakit. berperanan penting dalam menurunkan angka kesakitan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Mycobacterium tuberculosis dan menular secara langsung. Mycobacterium

HUBUNGAN RELAKSASI PERNAPASAN DAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN ASMA BRONKHIALE DI RUANG BOUGENVILLE 2 RSUD KUDUS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. (laki-laki, perempuan, tua, muda, miskin, kaya, dan sebagainya) (Misnadiarly,

BAB I PENDAHULUAN. meluas ke rongga mulut. Penyakit-penyakit didalam rongga mulut telah menjadi perhatian

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat dunia. Setiap tahunnya, TB Paru menyebabkan hampir dua juta

J PROGRAM FAKULTAS

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang yakni

PENGARUH KOINSIDENSI DIABETES MELITUS TERHADAP LAMA PENGOBATAN PASIEN TUBERKULOSIS PARU DI BALAI BESAR KESEHATAN PARU MASYARAKAT SURAKARTA TAHUN

PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG PENYAKIT TUBERCULOSIS PARU

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. jumlah kematian per tahun. Kematian tersebut pada umumnya

BAB I PENDAHULUAN. oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis sebagian besar bakteri ini menyerang

KUESIONER PENGARUH PROMOSI KESEHATAN TERHADAP PERILAKU PENCEGAHAN TUBERKULOSIS PARU DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS 1 DAN RUMAH TAHANAN KELAS 1 MEDAN

Roihatul Zahroh*, Rivai Sigit Susanto**

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) : Kp. Kebon kelapa RT 06/04 Desa Cimandala, Kec. Sukaraja, Bogor Hari / Tanggal : Senin, 7 November 2016

BAB I PENDAHULUAN. teknologi menyebabkan kebutuhan hidup manusia semakin meningkat.

II. TINJAUAN PUSTAKA. penting untuk terbentuknya tindakan seseorang. Berdasarkan penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. karena penularannya mudah dan cepat, juga membutuhkan waktu yang lama

BAB 1 PENDAHULUAN. menular yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dari sekian banyak kasus penyakit jantung, Congestive Heart Failure

Transkripsi:

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Ny. S DENGAN GANGGUAN SISTEM PERNAFASAN TBC PADA Sdr. H DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GAJAHAN KOTA SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI Diajukan Guna Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Untuk Menyelesaikan Program pendidikan Diploma III Keperawatan Disusun Oleh : NINA KARTIKASARI J. 200 090 016 PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2012

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Ny. S DENGAN GANGGUAN SISTEM PERNAFASAN TBC PADA Sdr. H DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GAJAHAN KOTA SURAKARTA (Nina Kartikasari, 2012, 59 halaman) ABSTRAK Latar Belakang : jumlah penderita TBC yang ditemukan di wilayah kerja Puskesmas Surakarta sejak tahun 2011 sebanyak 24 orang. Dan kasus baru pada tahun 2012 sampai bulan April ada 3 orang. Tujuan: untuk mengetahui asuhan keperawatan pada pasien TBC meliputi pengkajian, diagnosa keperawatan, intervensi, implementasi dan evaluasi dan untuk mengetahui tingkat kemampuan keluarga dalam tugas keluarga dalam kesehatan. Hasil : setelah dilakukan asuhan keperawatan 3x24 jam didapatkan hasil nutrisi kurang terpenuhi karena keterbatasan biaya, pengetahuan klien dan keluarga mengenai konsep TBC, cara pencegahan penularan, pemenuhan nutrisi meningkat, pencegahan belum bisa terlaksana sepenuhnya karena keterbatasan biaya. Kesimpulan : kerjasama antara klien, keluarga klien dan perawat sangat diperlukan untuk keberhasilan asuhan keperawatan keluarga, pendidikan kesehatan mengenai konsep TBC, pencegahan penularan TBC dapat membantu klien dan keluarga dalam perawatan klien. Kata kunci : TBC, penularan, pencegahan, nutrisi, ketidakmampuan dalam mengenal masalah

PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tuberculosis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh mikobakterium tuberculosis. Penyakit ini ditandai dengan batuk selama 3minggu berturut-turut tanpa berhenti dan demam pada malam hari. Menurut laporan WHO tahun 2009 jumlah penderita yang meninggal karena TBC sebanyak 1,7 juta orang. Sedangkan di puskesmas Gajahan tercatat kasus baru pada tahun 2011 sebanyak 21, sedang tahun 2012 tercatat 3orang. 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui penerapan asuhan keperawatan keluarga khususnya keluarga Ny.S dengan masalah gangguan sistem pernafasan TBC pada Sdr.H. 2. Tujuan Khusus a. Melakukan pengkajian pada keluarga Ny.S khususnya pada Sdr.H dengan TBC. b. Merumuskan dan menegakkan diagnosa keperawatan pada keluarga Ny.S dengan TBC. c. Menyusun rencana tindakan keperawatan pada keluarga Ny.S dengan TBC. d. Melaksanakan tindakan keperawatan pada keluarga Ny.S dengan TBC. e. Melaksanakan evaluasi tindakan pada keluarga Ny.S dengan TBC. METODE: Anamnesa, Analisa Data, Perumusan Diagnosa, Perencanaan, Implementasi, dan Evaluasi TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Tuberculosis (TB) penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosae (Price, 2005). Sedangkan menurut Aleq (2004), tuberculosa paru adalah bentuk infeksi Mycobacterium tuberculosae yang paling sering terjadi.

B. Etiologi Penyebab tuberkulosis adalah Mycobacterium tuberculosae, yang bersifat tahan asam, aerob dan merupakan hasil gram positif. (Taufan, 2011) C. Pathway Droplet Inhalasi basil TB Saluran pernafasan Alveolus Basil TB berkembang Destruksi makrofag destruksi basil TB kolaborasi dengan dokter pembentukan tuberkel perlajuan pecah kelenjar limfe penyebaran hematogen lesi primer Lesi sekunder daya tahan tubuh turun nekrosis Paru-paru Anoreksia Penyebaran infeksi pencairan sekret Masuk ke bronkus Ketidakseimba ngan nutrisi Bersihan jalan nafas tidak efektif batuk Penumpukan cairan kavitas Jaringan parut vibrosa Intoleransi aktivitas Gangguan pertukaran gas 1. Ketidakmampuan keluarga dalam mengenali masalah keluarga 2. Ketidakmampuan keluarga dalam memutuskan tindakan kesehatan yang tepat 3. Ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit 4. Ketidakmampuan keluarga dalam memodifikasi lingkungan 5. Ketidakmampuan keluarga dalam memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan Sumber: Price (2005), Doengoes (2000), Friedman (2010

D. Manifestasi klinis Gejala yang paling awal biasanya nonspesifik, seperti malaise, kelelahan, anoreksia, dan penurunan berat badan. Diantara gejala yang lebih spesifik, yang paling umum adalah batuk, seringkali disertai sputum mukoid. Gejala lain diantaranya adalah hemoptisis ringan berulang, nyeri pleura, demam ringan atau kadang-kadang, sesak saat aktivitas (Rubenstein, dkk, 2008). E. Diagnosa keperawatan keluarga Dalam diagnosa keperawatan keluarga dengan masalah TBC didapatkan diagnosa keperawatan menurut Doengoes (2000) dan Friedman (1998) sebagai berikut : 1. Bersihan jalan napas tidak efektif (Doengoes, 2000) berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah TBC, ketidakmampuan keluarga mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan yang tepat untuk mengatasi penyakit TBC, ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit TBC, ketidakmampuan keluarga memodifikasi dan memelihara lingkungan yang aman, ketidakmampuan keluarga memanfaatkan fasilitas kesehatan. (Friedman, 1998). 2. Gangguan pertukaran gas (Doengoes, 2000) berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah TBC, ketidakmampuan keluarga mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan yang tepat untuk mengatasi penyakit TBC, ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit TBC, ketidakmampuan keluarga memodifikasi dan memelihara lingkungan yang aman, ketidakmampuan keluarga memanfaatkan fasilitas kesehatan. (Friedman, 1998). 3. Gangguan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan (Doengoes, 2000) berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah TBC, ketidakmampuan keluarga mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan yang tepat untuk mengatasi penyakit

TBC, ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit TBC, ketidakmampuan keluarga memodifikasi dan memelihara lingkungan yang aman, ketidakmampuan keluarga memanfaatkan fasilitas kesehatan. (Friedman, 1998). 4. Intoleransi aktivitas (Doengoes, 2000) berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah TBC, ketidakmampuan keluarga mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan yang tepat untuk mengatasi penyakit TBC, ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit TBC, ketidakmampuan keluarga memodifikasi dan memelihara lingkungan yang aman, ketidakmampuan keluarga memanfaatkan fasilitas kesehatan. (Friedman, 1998). 5. Kurang pengetahuan mengenai kondisi, pengobatan, pencegahan (Doengoes, 2000) berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah TBC, ketidakmampuan keluarga mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan yang tepat untuk mengatasi penyakit TBC, ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit TBC, ketidakmampuan keluarga memodifikasi dan memelihara lingkungan yang aman, ketidakmampuan keluarga memanfaatkan fasilitas kesehatan. (Friedman, 1998). 6. Resiko tinggi infeksi penyebaran/ aktivitas ulang infeksi (Doengoes, 2000) berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah TBC, ketidakmampuan keluarga mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan yang tepat untuk mengatasi penyakit TBC, ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit TBC, ketidakmampuan keluarga memodifikasi dan memelihara lingkungan yang aman, ketidakmampuan keluarga memanfaatkan fasilitas kesehatan. (Friedman, 1998).

HASIL Pada bagian ini, penulis akan memaparkan hasil dari asuhan keperawatan keluarga Ny.S khususnya pada Sdr.H dengan TBC. Sdr.H mengatakan batuk kurang lebih 8bulan sebelum pengobatan. Klien juga mengatakan bahwa nafsu makannya turun dan berat badannya turun 8kg, dari 60kg menjadi 52kg. Klien juga mengatakan bahwa, klien dan teman-temannya satu kontrakan tidur dalam satu kamar. Pencahayaan dirumah kurang, rumah sedikit lembab, jendela cuma satu. Setelah dilakukan tindakan keperawatan, klien dan keluarga mampu memahami cara-cara penanganan nutrisi kurang pada Sdr.H dan mereka memahami mengenai penyakit TBC dan cara pencegahan penularannya. SIMPULAN DAN SARAN Bab ini penulis akan menguraikan tentang kesimpulan dan saran dari pemberian asuhan keperawatan keluarga Ny.S dengan gangguan sistem pernafasan TBC pada Sdr. H di wilayah kerja Puskesmas Gajahan kota Surakarta. A. Simpulan Tuberkulosis paru-paru adalah infeksi pada paru-paru dan kadangkadang pada struktur-struktur di sekitarnya, yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosae. (Lyndun, 2010) Setelah melakukan asuhan keperawatan dan melakukan pengkajian baik secara teoritis maupun secara tinjauan kasus didapatkan kesimpulan sebagai berikut : 1. Pengkajian dilakukan dengan metode observasi, tanya jawab dan pemeriksaan fisik, dan didapatkan data bahwa Sdr. H sering batuk, nafsu makan turun, berat badan turun. 2. Diagnosa keperawatan menurut Doengoes (2000) terdiri dari enam diagnosa. Setelah dilakukan pengkajian dan analisa kasus diagnosa yang

muncul yaitu gangguan nutrisi kurang dari kebtuhan dan resiko penularan TBC pada keluarga Sdr. H. 3. Intervensi yang muncul menurut Doengoes (2000), tidak sepenuhnya dijadikan intervensi oleh penulis pada pengelolaan klien dan keluarga karena situasi dan kondisi klien dan keluarga serta situasi dan kondisi serta kebijakan dari pihak yang terkait. 4. Implementasi juga dilaksanakan sampai klien beserta keluarga mengerti dan melaksanakannya. 5. Evaluasi dari implementasi yang dilakukan yaitu, pasien dan keluarga belum mampu melakukan semua yang telah penulis ajarkan karena adanya keterbatasan dalam biaya. B. Saran Setelah penulis melakukan studi kasus, penulis mengalami beberapa hambatan dalam penulisan ini. Namun, dengan bantuan berbagai pihak penulis mampu menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini tepat pada waktunya. Demi kemajuan selanjutnya maka penulis menyarankan : 1. Klien dan Keluarga Senantiasa meningkatkan kualitas kesehatan dengan memanfaatkan tempat tempat pelayanan kesehatan yang ada disekitar serta melaksanakan dan membantu asuhan keperawatan yang diberikan semaksimal mungkin. 2. Puskesmas Bagi instansi puskesmas tempat penulis melakukan studi kasus, agar pelayanan terhadap perawatan klien lebih ditingkatkan. Meskipun dengan sarana dan fasilitas yang terbatas diharapkan perawatan terhadap klien tidak meninggalkan fungsi teoritis semaksimal mungkin agar didapat pelayanan yang profesional dan klien mendapat asuhan keperawatan yang sesuai standar. 3. Intitusi Pendidikan Penulisan Karya Tulis Ilmiah yang benar benar ilmiah dalam pengkajian maupun pendokumentasian agar lebih ditingkatkan.penyediaan lahan praktek yang memadai memudahkan penulis untuk mendapatkan data

secara akurat serta pemahaman persepsi dari berbagai pihak perlu dikaji kembali, sehingga ketika penulis melaporkan hasil pengkajian tidak terjadi ketimpangan. 4. Penulis Selanjutnya Untuk penulis selanjutnya yang tertarik dengan kasus TBC pada asuhan keperawatan keluarga mampu melakukan pengkajian yang lebih spesifik dan mendekati sempurna sehingga semua masalah klien bisa telihat dan tertangani. Selain itu, diharapkan pemberian asuhan keperawatan bisa semaksimal mungkin atau bahkan klien terpantau untuk mengetahui perkembangan klien sepenuhnya sehingga perawatan klien akan terlaksana seoptimal mungkin.

DAFTAR PUSTAKA Aleq, M. 2004. Patologi Anatomi. Jilid I. Jakarta: UMM Press Andarmoyo, S. 2012. Keperawatan Keluarga Konsep Teori, Proses dan Praktek. Jogjakarta: Graha Ilmu Arjatmo, Utama (ed). 2003. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: Balai Penerbit FKUI Dongoes, Marilynn E, Mary Frances Moorhouse, & Alice C Geissler. Editor Monica, E. (2000). Nursing Care Plans Guidelines for Planning and Documenting Patient Care, Edisi 3. Alih Bahasa: Kariasa IM. Jakarta: EGC Depertemen Kesehatan RI,2006. Pedoman Nasional Penaggulangan Tuberkulois. Jakarta Friedman, M. M. Editor Yasmin Asih, Setiawan, Monica E. (1998). Keperawatan Keluarga Teori dan Praktek, Edisi 3. Alih Bahasa: Ina Debora, Yoakim Asy. Jakarta: EGC Lyndun, S. 2010. Intisari Ilmu Penyakit Dalam. Tangerang:Binarupa Aksara Publisher Lawrence, M, Stephen, Maxine. 2002. Diagnosis & Terapi Ilmu Penyakit Dalam. Alih Bahasa: Abdul C. Jakarta: Salemba Medika Mubarak, Wahit I, Santoso, Bambang A, Rozikin, K & Patonah, S. (2006). Buku Ajar Keperawatan Komunitas 2 Teori dan Aplikasi Dalam Praktek. Jakarta: Sagung Seto Price, Sylvia A. 2005. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Jakarta: EGC Rubenstein, D, Wayne, Bradley. 2008. Lecture Notes Kedokteran Klinis. Edisi keenam. Jakarta: Erlangga Smeltzer, Suzanne C & Breda G.Bare. Editor: Monica E., Ellen P. 2001. Buku Ajar keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddarth. Edisi 8. Vol. 1. Jakarta: EGC

Taufan, N. 2011. Asuhan Keperawatan Maternitas, Anak, Bedah, Penyakit Dalam. Jogjakarta: Nuha Medika www.depkes.go.id. 2009. Angka Kejadian TBC di Indonesia www.dinkesjateng.go.id www.surakarta.go.id