BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

dokumen-dokumen yang mirip
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2016 NOMOR 1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR. Nomor 6 Tahun 2016 Seri E Nomor 4 PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG

3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Bangka Selatan, Kabupaten Bangka Tengah, Kabupaten Bangka Barat dan Kabupaten Belitu

Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 ;

WALIKOTA PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA PASURUAN NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG

WALIKOTA PEKALONGAN PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 12 TAHUN 2013

PEMERINTAH KABUPATEN PAMEKASAN RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PAMEKASAN NOMOR.. TAHUN TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN

PEMERINTAH KABUPATEN BENGKULU TENGAH

BUPATI KLATEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLATEN NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN

NOMOR 6 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BEKASI TAHUN 2015 BUPATI BEKASI PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI PROBOLINGGO PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 25 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PEMBUBARAN KOPERASI DI KABUPATEN PROBOLINGGO

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA MATARAM NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG TANGGUNGJAWAB SOSIAL PERUSAHAAN

3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistem (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1990 Nomor 49,

BUPATI BALANGAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 19 TAHUN 2014 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN

-1- BUPATI BENGKAYANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG

GUBERNUR GORONTALO PERATURAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MOJOKERTO NOMOR 7 TAHUN 2012 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MOJOKERTO,

S A L I N A N DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PROBOLINGGO

PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 7 TAHUN 2012 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN

BUPATI KEPAHIANG PROVINSI BENGKULU PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPAHIANG NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG

PROVINS! JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA MOJOKERTO NOMOR 1 TAHUN 2016 TENT ANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG

- 1 - QANUN KABUPATEN ACEH TAMIANG NOMOR 7 TAHUN 2014

BUPATI BERAU PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

NOMOR 7 TAHUN 2017 TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BULELENG,

BUPATI PASER PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUMBAWA,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN

BUPATI BARRU PROVINSI SULAWESI SELATAN

BUPATI PROBOLINGGO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PROBOLINGGO,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 15 TAHUN 2011

WALIKOTA SEMARANG PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG

S A L I N A N PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 28 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS KREDIT MODAL KERJA USAHA MIKRO DI KABUPATEN PROBOLINGGO

BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN

BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI DHARMASRAYA PERATURAN DAERAH KABUPATEN DHARMASRAYA NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG TANGGUNGJAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN

BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR...

PARA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN

BUPATI PROBOLINGGO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PROBOLINGGO,

WALIKOTA MAKASSAR, PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KOTA MAKASSAR NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN

PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO

BUPATI BULUNGAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI PROBOLINGGO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PROBOLINGGO,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI,

PERATURAN DAERAH KOTA BATAM NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG : TANGGUNGJAWAB SOSIAL PERUSAHAAN

S A L I N A N DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PROBOLINGGO

PERATURAN DAERAH PROVINSI BANTEN NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL, KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN PERUSAHAAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 28 TAHUN 2012 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Bantul. Penyelenggaraan,tanggungjawab,sosial.

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

- 1 - PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN

PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KATINGAN NOMOR 7 TAHUN 2013

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 40 TAHUN 2013

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 38 TAHUN 2016 TENTANG BADAN USAHA MILIK DESA DI KABUPATEN PROBOLINGGO

PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 65 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN DI ACEH

BUPATI BOGOR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOGOR NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN

PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG TANGGUNGJAWAB SOSIAL PERUSAHAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KUNINGAN,

LEMBARAN DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2012 NOMOR : 10 PERATURAN DAERAH KOTA CILEGON NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI BANDUNG BARAT

BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA SURAKARTA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN

BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

S A L I N A N DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PROBOLINGGO,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KENDAL NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN DI KABUPATEN KENDAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT,

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN

BUPATI PROBOLINGGO PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 32 TAHUN 2016 TENTANG GERAKAN SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT DI KABUPATEN PROBOLINGGO

BUPATI PADANG LAWAS PROVINSI SUMATERA UTARA

PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBER

BUPATI LAMANDAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMANDAU NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI ROKAN HULU PROVINSI RIAU

BUPATI PROBOLINGGO PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 43 TAHUN 2014 TENTANG PUSAT LAYANAN INFORMASI DAN PENGADUAN PUBLIK KABUPATEN PROBOLINGGO

PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MADIUN NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG PEMBERDAYAAN KOPERASI, USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH

S A L I N A N DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PROBOLINGGO

BUPATI LUMAJANG PROPINSI JAWA TIMUR

BUPATI BADUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI PROBOLINGGO PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 19 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PENCAIRAN DANA CADANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DRAFT RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN

BUPATI PEKALONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG KEMITRAAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI GARUT PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG PENANAMAN MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI MAGELANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 6 SERI E

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2007 TENTANG ENERGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

Transkripsi:

BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN PROBOLINGGO NOMOR : 01 TAHUN 2014 TENTANG PELAKSANAAN PROGRAM TANGGUNGJAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PROBOLINGGO, Menimbang : a. bahwa pelaksanaan pembangunan berkelanjutan sebagai upaya untuk mewujudkan kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat serta kelestarian fungsi lingkungan hidup merupakan bagian integral dalam penyelenggaraan Pemerintahan di Kabupaten Probolinggo ; b. bahwa untuk mewujudkan sebagaimana dimaksud pada huruf a dapat dilaksanakan dengan baik, harus dijalin hubungan sinergis antara Pemerintah Kabupaten Probolinggo dengan para pelaku dunia usaha dan masyarakat melalui pemanfaatan program Tanggungjawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan ; c. bahwa agar pelaksanaan tanggungjawab sosial dan lingkungan sebagaimana dimaksud pada huruf b memperoleh hasil yang optimal, diperlukan pengaturan dalam bentuk Peraturan Daerah ; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, huruf b dan huruf c, perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Pelaksanaan Program Tanggungjawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan. Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 ;

2 2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1965 ; 3. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 136, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4152) ; 4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844) ; 5. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 67, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4752) ; 6. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 106, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4756) ; 7. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 12, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4967) ; 8. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063) ; 9. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234) ;

3 10. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan atas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4090) ; 11. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737) ; 12. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2012 tentang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan Terbatas (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5305) ; 13. Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor : PER-05/MBU/2007 tentang Program Kemitraan Badan Usaha Milik Negara Dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan ; 14. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 4 Tahun 2011 tentang Tanggungjawab Sosial Perusahaan ; 15. Peraturan Daerah Kabupaten Probolinggo Nomor 04 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Daerah Kabupaten Probolinggo. Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN PROBOLINGGO dan BUPATI PROBOLINGGO MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PELAKSANAAN PROGRAM TANGGUNGJAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN.

4 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah, adalah Kabupaten Probolinggo. 2. Pemerintah Daerah, adalah Pemerintah Kabupaten Probolinggo. 3. Bupati, adalah Bupati Probolinggo. 4. Sekretaris Daerah, adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Probolinggo. 5. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang selanjutnya disingkat APBD, adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan daerah yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah. 6. Perusahaan, adalah organisasi atau perorangan baik yang berbadan hukum atau tidak berbadan hukum yang melakukan kegiatan usaha dengan menghimpun modal, bergerak dalam kegiatanproduksi barang dan/atau jasa serta bertujuan memperoleh keuntungan. 7. Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan yang selanjutnya disebut Program TJSL, adalah tanggungjawab yang melekat pada setiap perusahaan untuk tetap menciptakan hubungan yang serasi, seimbang dan sesuai dengan lingkungan, nilai, norma dan budaya masyarakat, untuk berperan serta dalam pelaksanaan pembangunan ekonomi berkelanjutan guna meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat, baik bagi perusahaan sendiri, komunitas setempat, maupun masyarakat pada umumnya. BAB II ASAS DAN TUJUAN Bagian Kesatu Asas Pasal 2 Program TJSL dilaksanakan berdasarkan asas : a. kepastian hukum ; b. kepentingan umum ; c. keterpaduan ; d. keterbukaan ; e. partisipatif dan aspiratif ; f. berkelanjutan ; dan g. berwawasan lingkungan.

5 Bagian Kedua Tujuan Pasal 3 Tujuan pengaturan Program TJSL adalah untuk memberikan arah, kebijakan dan kepastian hukum dan perlindungan hukum bagi dunia usaha atas pelaksanaan Program TJSL secara terpadu dan berdaya guna dalam menciptakan hubungan yang serasi, seimbang, dan sesuai dengan lingkungan, nilai, norma, dan budaya masyarakat di daerah, melalui upaya memperbaiki kualitas hidup masyarakat serta memperbaiki kualitas lingkungan hidup dan ekosistem sehingga menciptakan pembangunan berkelanjutan, melindungi perusahaan agar terhindar dari pungutan liar yang dilakukan oleh pihak-pihak yang tidak berwenang. BAB III PROGRAM TJSL Pasal 4 (1) Setiap Perusahaan yang menjalankan kegiatan usahanya dibidang dan/atau berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan Program TJSL, dengan berpedoman pada ketentuan peraturan perundang-undangan. (2) Program TJSL diselaraskan dengan Agenda Prioritas Pembangunan Daerah, yang mencakup : a. bidang pendidikan ; b. bidang kesehatan ; c. bidang infrastruktur ; d. bidang lingkungan hidup ; e. bidang sosial dan budaya ; f. bidang olahraga. Pasal 5 Program TJSL bidang pendidikan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2) huruf a, dapat berupa aktifitas : a. pengembangan akses pelayanan pendidikan ; b. peningkatan sarana dan prasarana pendidikan ; c. peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan ; d. peningkatan dan pengembangan siswa berprestasi ; e. peningkatan kerjasama Perusahaan dengan perguruan tinggi dalam menunjang pendidikan masyarakat ; f. pemberian bantuan kepada siswa dari keluarga yang tidak mampu.

6 Pasal 6 Program TJSL bidang kesehatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2) huruf b, dapat berupa aktifitas : a. peningkatan mutu sumber daya manusia dibidang kesehatan ; b. peningkatan mutu pelayanan dan akses kesehatan. Pasal 7 (1) Untuk meningkatkan optimalisasi pelaksanaan Program Kemitraan, BUMN Pembina dapat melakukan kerjasama dengan BUMN Penyalur dan/atau dengan Lembaga Penyalur. (2) Lembaga Penyalur adalah lembaga keuangan mikro yang pendiriannya memiliki landasan hukum. (3) Kerjasama antara BUMN Pembina dengan BUMN Penyalur dan/atau Lembaga Penyalur dituangkan dalam perjanjian kerjasama yang sekurang-kurangnya memuat : - Para pihak yang melakukan kerjasama ; - Maksud dan tujuan kerjasama ; - Jumlah Dana Program Kemitraan yang dikerjasamakan ; - Hak dan kewajiban masing-masing pihak ; - Jangka waktu kerjasama ; - Sanksi ; - Keadaan memaksa (Force Majeure) ; dan - Penyelesaian perselisihan. (4) Dengan pertimbangan tertentu, Menteri dapat mengalih kelolakan dana Program Kemitraan dari BUMN Pembina ke BUMN Pembina lainnya. Pasal 8 Program TJSL bidang infrastruktur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2) huruf c, dapat berupa aktifitas : a. pembangunan/peningkatan jalan dan jembatan pedesaan ; b. pembangunan drainase lingkungan pemukiman ; c. pembangunan jaringan irigasi pedesaan ; d. pembangunan jaringan air bersih ; e. pembangunan septitank dan komunal.

7 Pasal 9 Program TJSL bidang lingkungan hidup sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (2) huruf d, dapat berupa aktifitas : a. pendampingan kepada Usaha Kecil Menengah dalam penerapan produksi bersih ; b. kegiatan konservasi energi dan sumber daya alam ; c. pengelolaan sampah melalui 3R (reuse, reduce, recycle) ; d. adaptasi perubahan iklim. Pasal 10 Program TJSL bidang sosial dan budaya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2) huruf e, dapat berupa aktifitas : a. bantuan kegiatan sosial di masyarakat ; b. bantuan pembangunan dan/atau pemeliharaan sarana prasarana peribadatan ; c. bantuan peringatan hari-hari besar keagamaan ; d. bantuan lomba dan kegiatan keagamaan ; e. perlindungan pengetahuan tradisional seni dan budaya dalam masyarakat, mencakup : 1. inventarisasi pengetahuan tradisional seni dan budaya dalam masyarakat ; 2. pendaftaran Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) pengetahuan tradisional seni dan budaya ; dan/atau 3. revitalisasi pengetahuan tradisional seni dan budaya melalui event pameran atau gelar seni budaya dengan sponsorship swasta dan pemerintah. f. pembangunan sarana seni dan budaya, mencakup : 1. revitalisasi sarana dan prasarana seni dan budaya ; 2. penguatan kearifan lokal ; dan/atau 3. pengembangan skema perlindungan sosial berbasis masyarakat. Pasal 11 Program TJSL bidang olahraga sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2) huruf f, dapat berupa aktifitas : a. pembinaan dan kaderisasi atlet olahraga berprestasi ; b. penguatan sarana olahraga, mencakup : 1. pembangunan gedung olahraga ; 2. penyediaan alat-alat olahraga bagi siswa sekolah ; dan/atau 3. pengembangan pusat informasi pendidikan dan pelatihan keolahragaan. c. pemberian sponsorship pada event olahraga.

8 Pasal 12 Program TJSL sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 sampai dengan Pasal 11, dapat digunakan membantu masyarakat yang berdomisili didekat tempat produksi, aktifitas distribusi dan operasi Perusahaan yang bersangkutan, dengan ketentuan memperhatikan prinsip diversifikasi lokasi dan objek masyarakat, sehingga dapat menciptakan pembangunan yang berkesinambungan sesuai asas keadilan dan pemerataan. BAB IV MEKANISME PENYALURAN PROGRAM TJSL Pasal 13 (1) Perencanaan program TJSL merupakan tanggungjawab Perusahaan yang bersangkutan, dengan ketentuan perencanaan jadwal penyaluran dan lokasi yang menjadi sasaran program TJSL, dikoordinasikan terlebih dahulu kepada Kepala Daerah melalui Forum Tanggungjawab Sosial dan Lingkungan. (2) Setiap pelaksanaan Program TJSL oleh Perusahaan wajib dilaporkan kepada Bupati. (3) Pemerintah Daerah melaporkan pelaksanaan Program TJSL kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Probolinggo. BAB V PEMBINAAN DAN PENGAWASAN Pasal 14 (1) Pemerintah Daerah mempunyai tanggungjawab memfasilitasi, melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan Program TJSL di daerah. (2) Pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dalam pelaksanaannya dibantu oleh Sekretaris Daerah selaku Pejabat yang ditunjuk mewakili Pemerintah Daerah. Pasal 15 (1) Pemerintah Daerah setiap tahun melakukan penilaian terhadap Perusahaan yang melaksanakan Program TJSL untuk mendapatkan penghargaan dari Kepala Daerah.

9 (2) Untuk mendapatkan penghargaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Perusahaan yang melaksanakan Program TJSL harus memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam peraturan ini. (3) Untuk membantu Pemerintah Daerah dalam melakukan penilaian sebagaimana dimaksud pada ayat (1), pelaksanaannya dibantu oleh Forum TJSL. (4) Ketentuan lebih lanjut pemberian penghargaan diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati. BAB VI PEMBIAYAAN Pasal 16 (1) Pembiayaan pelaksanaan Program TJSL bersumber dari anggaran Perusahaan dengan memperhatikan kepatutan dan kewajaran sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. (2) Pembiayaan pelaksanaan kegiatan Program TJSL difasilitasi Pemerintah Daerah yang bersumber dari APBD. BAB VII SANKSI ADMINISTRATIF Pasal 17 (1) Setiap Perusahaan yang tidak melaksanakan tanggungjawab sosial dan lingkungan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) dikenakan sanksi administratif, berupa peringatan tertulis. (2) Tata cara pelaksanaan sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati.

10 BAB VIII KETENTUAN PENUTUP Pasal 18 Peraturan daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar supaya setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan peraturan daerah ini dengan menempatkannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Probolinggo. Ditetapkan di Probolinggo Pada tanggal 28 Mei 2014 BUPATI PROBOLINGGO ttd Hj. P. TANTRIANA SARI, SE Diundangkan dalam Lembaran Daerah Kabupaten Probolinggo Tahun 2014 tanggal 28 Juli 2014 Nomor 01 Seri E SEKRETARIS DAERAH Ttd H. M. NAWI, SH. M. Hum. Pembina Utama Muda NIP. 19590527 198503 1 019 Disalin sesuai dengan aslinya : a.n. SEKRETARIS DAERAH Asisten Tata Praja u.b. KEPALA BAGIAN HUKUM SITI MU ALIMAH, SH. M. Hum. Pembina Tk. I NIP. 19630619 199303 2 003

11 PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN PROBOLINGGO NOMOR : 01 TAHUN 2014 TENTANG PELAKSANAAN PROGRAM TANGGUNGJAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN I. PENJELASAN UMUM Bahwa berdasarkan Pasal 74 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas memuat ketentuan bahwa Perusahaan yang menjalankan kegiatan usahanya dibidang dan/atau berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan tanggungjawab sosial dan lingkungan dengan mengalokasikan dana yang diperhitungkan sebagai biaya Perusahaan, yang pelaksanaannya dilakukan dengan memperhatikan kepatutan dan kewajiban. Sedangkan Pasal 15 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman modal mewajibkan setiap penanam modal di Indonesia melaksanakan tanggungjawab sosial perusahaan, menghormati tradisi budaya masyarakat sekitar lokasi kegiatan usaha penanaman modal dan mematuhi semua ketentuan peraturan perundang-undangan. Maka berdasarkan pertimbangan tersebut, perlu mengatur mengenai Pelaksanaan Kewajiban Program Tanggungjawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan dalam suatu Peraturan Daerah. II. PENJELASAN PASAL DEMI PASAL Pasal 1 Pasal 2 huruf a : a. Yang dimaksud dengan kepastian hukum adalah asas dalam negara hukum yang meletakkan hukum dan ketentuan peraturan perundang-undangan sebagai dasar dalam setiap kebijakan dan tindakan. b. Yang dimaksud dengan kepentingan umum adalah asas kepentingan di semua aspek dalam bernegara, berbangsa, dan bermasyarakat dalam arti yang seluas-luasnya dan yang menyangkut kepentingan hajat hidup masyarakat yang luas.

12 Pasal 3 Pasal 4 Pasal 5 c. Yang dimaksud dengan keterpaduan adalah adanya hubungan setiap bagian sehingga secara keseluruhan tampak keterkaitannya baik dalam kata maupun realita yang ada. d. Yang dimaksud dengan keterbukaan adalah asas yang terbuka terhadap hak masyarakat untuk memperoleh informasi yang benar, jujur dan tidak diskriminatif tentang suatu kegiatan. e. Yang dimaksud dengan partisipatif adalah keterlibatan dalam suatu program atau kegiatan tertentudalam berbagai tahapan tindakan, yakni keterlibatan dalam tahap perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi program kegiatan. Yang dimaksud dengan aspiratif adalah harapan dan tujuan, cita-cita, keinginan dan hasrat untuk keberhasilan pada masa yang akan dating. f. Yang dimaksud dengan berkelanjutan adalah asas yang terencana mengupayakan berjalannya proses pembangunan melalui suatu kegiatan untuk menjamin kesejahteraan dan kemajuan dalam segala aspek kehidupan, baik untuk masa kini maupun yang akan dating. g. Yang dimaksud dengan berwawasan lingkungan adalah asas yang dilakukan dengan tetap memperhatikan dan mengutamakan perlindungan dan pemeliharaan lingkungan hidup.

13 Pasal 6 Pasal 7 Pasal 8 Pasal 9 huruf a : Yang dimaksud dengan produksi bersih adalah efisiensi penggunaan sumber daya, seperti : - penghematan dan peningkatan produktifitas ; - penurunan jumlah sampah, limbah dan emisi ; - penurunan eksploitasi penggunaan. Pasal 9 huruf b Pasal 9 huruf c Pasal 9 huruf d Pasal 10 Pasal 11 Pasal 12 Pasal 13 Pasal 14 Pasal 15 Pasal 16 Pasal 17 Pasal 18 ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~