Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 tentang HAK CIPTA

dokumen-dokumen yang mirip
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta

UNDANG-UNDANG NOMOR 39 TAHUN 2004 TENTANG PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA DI LUAR NEGERI [LN 2004/133, TLN 4445]

Andri Setiya Wahyudi Abd. Wahid. Mitra Wacana Media

UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2010 TENTANG CAGAR BUDAYA [LN 2010/130, TLN 5168]

HUKUM EKONOMI AGUNG EKO PURWANA, SE, MSI.

Mendesain 3 Dimensi Secara Cepat dengan AutoCAD 2008

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta Lingkup Hak Cipta Pasal 2 (1) Hak cipta merupakan hak eksklusif bagi pencipta

Aplikasi Akuntansi Excel.

Perbuatan yang Dilarang dan Ketentuan Pidana UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK (ITE)

BAB III UNDANG-UNDANG NOMOR 19 TAHUN 2002 TENTANG HAK CIPTA. A. Profil Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta

UNDANG-UNDANG NOMOR 36 TAHUN 2009 TENTANG KESEHATAN [LN 2009/144, TLN 5063]

PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT (PUSKESMAS)

Bab XXI : Menyebabkan Mati Atau Luka-Luka Karena Kealpaan

UNDANG-UNDANG NOMOR 19 TAHUN 2002 TENTANG HAK CIPTA [LN 2002/85, TLN 4229]

STRATEGI PEMBELAJARAN

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 03/PMK.07/2007 TENTANG

UNDANG-UNDANG NOMOR 12 TAHUN

Judul: Perlindungan TKI Perempuan Sektor Informal

Konversi bangunan tua bersejarah

Dalam Undang-Undang RI No. 35 Tahun 2009, sanksi bagi pelaku kejahatan narkoba adalah sebagai berikut :

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

Penerbit

Feliza Zubair CSR, PR, & Etika Bisnis

UNDANG-UNDANG NOMOR 44 TAHUN 2008 TENTANG PORNOGRAFI [LN 2008/181, TLN 4928]

NOMOR 16 TAHUN 1997 TENTANG STATISTIK

Pendidikan Agama Islam

RISET SUMBER DAYA MANUSIA. Cara Praktis Mengukur Stres, Kepuasan Kerja, Komitmen, Loyalitas, Motivasi Kerja dan Aspek-Aspek Kerja Karyawan Lainnya

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PNPM-MANDIRI PERKOTAAN DI KOTA BATAM (Sebuah Perspektif Intervensi Sosial)

Mudah Membuat Referensi & Bibliografi

Pasal 5: Setiap orang dilarang

UNDANG UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2006 TENTANG ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2003 TENTANG PEMILIHAN UMUM PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN [LN 2003/93, TLN 4311]

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan pemaparan di atas dapat disimpulkan : pembelian efek yang ditawarkan oleh emiten di Pasar Modal

BAB II PERATURAN YANG BERKAITAN DENGAN PORNOGRAFI DALAM HUKUM POSITIF DI INDONESIA SEBELUM LAHIRNYA UU NO. 44 TAHUN 2008 TENTANG PORNOGRAFI

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

GUBERNUR BALI PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG

Analisis dan Perencanaan Stuktur Beton Bertulang

KETENTUAN-KETENTUAN HUKUM PIDANA YANG ADA KAITANNYA DENGAN MEDIA MASSA. I. Pembocoran Rahasia Negara. Pasal 112. II. Pembocoran Rahasia Hankam Negara

Bab XII : Pemalsuan Surat

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2000 TENTANG

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH [LN 2004/125, TLN 4437]

Rekayasa dan Aplikasi Teknologi Plasma dan Ozon dalam Intensifikasi Proses: Menuju Industri Proses Berkinerja Tinggi yang Berwawasan Lingkungan

Segala sesuatu yang harus diketahui tentang. Home. schooling INDAH HANACO

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

situasi bencana memberikan pendampingan hukum dan pelayanan (UUPA Pasal 3; Perda Kab. Sleman No.18 Tahun 2013, Pasal 3)

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 242/PMK.07/2010 TENTANG ALOKASI DANA BAGI HASIL SUMBER DAYA ALAM KEHUTANAN TAHUN ANGGARAN 2010

PPSAK 10. Pencabutan PSAK 51: Akuntansi Kuasi Reorganisasi. Pernyataan pencabutan Standar Akuntansi Keuangan

OLAHRAGA DAN BENCANA. (Kontribusi Olahraga dalam Pemulihan Pasca Bencana)

BAB II PENGATURAN TINDAK PIDANA MENGEDARKAN SEDIAAN FARMASI TANPA IZIN EDAR DALAM HUKUM POSITIF INDONESIA

Muda Berinvestasi Tua Menikmati Mati Masuk Surga

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR : 152 /PMK.07/2007 TENTANG

SUPER MEMORY : Kini Anda Pun Bisa Memilikinya

Bab XIV : Kejahatan Terhadap Kesusilaan

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK [LN 2008/58, TLN 4843]

UNDANG UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2006 TENTANG ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

IDENTIFIKASI DAN PENANGANAN MASALAH PILKADA ANDI APRASING,SH.MH

STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN 33: PPSAK AKTIVITAS

2014, No Pajak Tahun Anggaran 2011 dan Tahun Anggaran 2012; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antar

METODOLOGI PENGAJARAN BAHASA: dari Era Prametode sampai Era Pascametode. Prof. Suwarsih Madya, M.A., Ph.D.

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 131.1/PMK.07/2007 TENTANG

UNDANG-UNDANG NOMOR 15 TAHUN 1992 TENTANG PENERBANGAN [LN 1992/53, TLN 3481]

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 127/PMK.07/2006 TENTANG

2012, No Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 137, Tambahan L

Wenny Hulukati ISBN :

UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 1997 TENTANG PSIKOTROPIKA [LN 1997/10, TLN 3671]

RUMAH DUTA REVOLUSI MENTAL KOTA SEMARANG. Diversi : Alternatif Proses Hukum Terhadap Anak Sebagai Pelaku

(1) Pendapatan Negara dalam Tahun Anggaran 1994/1995 adalah sebesar Rp (tujuh puluh enam triliun dua ratus lima puluh lima

Diana Palmer THE WINTER SOLDIER SANG PRAJURIT MUSIM DINGIN

UNDANG-UNDANG NOMOR 9 TAHUN 1992 TENTANG KEIMIGRASIAN [LN 1992/33, TLN 3474]

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG AKUNTAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PPSAK 11. Pencabutan PSAK 39: Akuntansi Kerja Sama Operasi. Pernyataan pencabutan Standar Akuntansi Keuangan

PPSAK 5 PENCABUTAN ISAK 6: INTERPRETASI ATAS PARAGRAF 12 DAN 16 PSAK 55 (1999) TENTANG INSTRUMEN DERIVATIF MELEKAT PADA KONTRAK DALAM MATA UANG ASING

BAB XX KETENTUAN PIDANA

TEORI DAN PRAKTIK PEMAHAMAN INDIVIDU TEKNIK TESTING. Drs. Susilo Rahardjo, M.Pd., Kons. & Edris Zamroni, S.Pd., M.Pd.

Super Vision, Super Action!

BAB II. Regulasi penerbangan yang lama yaitu Undang-Undang Nomor 15 Tahun. itu harus mendasarkan pada ketentuan Pasal 102 ayat (1) KUHAP yang

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 1997 TENTANG PSIKOTROPIKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB X KETENTUAN PIDANA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Sanksi Pelanggaran Pasal 72 Undang-undang Nomor 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta 1. Barangsiapa dengan sengaja melanggar dan tanpa hak melakukan

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta

KELOMPOK, ORGANISASI & KEPEMIMPINAN

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG DANA ALOKASI UMUM DAERAH PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA TAHUN ANGGARAN 2013

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

KEJAHATAN TRANSNASIONAL DI INDONESIA DAN UPAYA PENANGANANNYA. Penyunting Humphrey Wangke

Menggugat, Mengasah Rasa INDONESIA

UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2009 TENTANG PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP [LN 2009/140, TLN 5059]

2008, No hukum dan kejelasan kepada warga negara mengenai wilayah negara; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a,

Pengantar Diskusi EuroCham

PENGANTAR STUDI HUKUM ISLAM

PPSAK 2 PENCABUTAN PSAK 41: AKUNTANSI WARAN DAN PSAK 43: AKUNTANSI ANJAK PIUTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Pernyataan: Background Cover ini menunjukkan Keaslian Ebook ini yang sesuai / sama dengan Cover CD depan aslinya. Dan bila background / Cover setiap

Dr. Suranto, M.Pd. TEORI BELAJAR PEMBELAJARAN KONTEMPORER

Kata Pengantar. Surabaya, 09 Mei Purnomo S. Pringgodigdo, SH., MH.

Bunga Rampai Model Penyelenggaraan

Transkripsi:

Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 tentang HAK CIPTA Pasal 2 (1) Hak Cipta merupakan hak eksklusif bagi Pencipta atau Pemegang Hak Cipta untuk mengumumkan atau memperbanyak Ciptaannya, yang timbul secara otomatis setelah suatu ciptaan dilahirkan tanpa mengurangi pembata san menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pasal 72 (1) Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak melakukan perbuatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) atau Pasal 49 ayat (1) dan ayat (2) dipidana dengan pidana penjara masing-masing paling singkat 1 (satu) bulan dan/atau denda paling sedikit Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah), atau pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah). (2) Barangsiapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual kepada umum suatu Ciptaan atau barang hasil pelanggaran Hak Cipta atau Hak Terkait sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupah).

SINOPSIS Buku ini diharapkan bermanfaat bagi dokter dan sarjana kesehatan masyarakat serta pemerhati kedokteran dan kesehatan masyarakat yang berusaha meningkatkan serta mengatasi masalah kesehatan penduduk miskin dan perkampungan kumuh kota. Selain itu, buku ini juga ditujukan kepada calon dokter dan calon sarjana kesehatan masyarakat yang sedang mempelajari masalah kesehatan masyarakat miskin dan kumuh perkotaan; dan yang sedang melaksanakan kegiatan di Puskesmas dan Unit Pelayanan Kesehatan tingkat pertama baik pemerintah maupun swasta. Buku ini terdiri atas dua belas bab. Bab pertama sampai keempat mendeskripsikan tentang kebijakan pemerintah yang berkaitan dengan penduduk miskin dan pemukiman kumuh kota, identifikasi kawasan pemukiman kumuh, identifikasi masyarakat miskin perkotaan, dan gambaran tentang penduduk miskin. Bab kelima sampai kedelapan mendeskripsikan masalah kesehatan masyarakat pemukiman kumuh dan miskin kota, pelayanan kesehatan dasar di kawasan pemukiman kumuh, pola perilaku penduduk pemukiman kumuh dan miskin perkotaan yang berkaitan dengan pelayanan kesehatan serta perawatan kesehatan masyarakat. Bab kesembilan sampai kedua belas menguraikan hal-hal yang berkaitan dengan manejemen upaya kesehatan pada penduduk perkampungan kumuh dan miskin kota. Bab kesembilan menguraikan tentang kemitraan pada program kesehatan, memaparkan cara merancang, melaksanakan dan mengevaluasi kemitraan lintas program dan sektor dalam upaya perbaikan masyarakat pemukiman kumuh, disusul oleh Bab kesepuluh yang menguraikan tentang pemberdayaan masyarakat pemukiman kumuh dan masyarakat miskin kota. Bab kesebelas mendiskripsikan pembiayaan kesehatan yang dirancang Kementerian Kesehatan Republik Indonesia bagi masyarakat miskin, kemudian Bab kedua belas tentang manajemen serta monitoring dan evaluasi pelayanan kesehatan masyarakat miskin kota yang berisi kan proses perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan, cara menyusun monitoring dan evaluasi, identifikasi faktor pendukung dan penghambat,serta reorganisasi upaya monitoring dan evaluasi

DAFTAR ISI Halaman COVER KATA PENGANTAR... SINOPSIS... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... i-v vii ix xii DAFTAR GAMBAR... xiv DAFTAR LAMPIRAN... xv BAB I PENDAHULUAN... 1 BAB II KEBIJAKAN TINGKAT NASIONAL... A. Kebijakan Nasional Tentang Pemukiman Kumuh dan 13 Masyarakat Miskin Perkotaan... B. Kebijakan Pembangunan Kesehatan Pemukiman Kumuh dan Masyarakat Miskin Perkotaan... 13 16 BAB III. IDENTIFIKASI KAWASAN PEMUKIMAN KUMUH... 23 A. Urbanisasi... 23 B. Daerah Kumuh... 24 C. Kriteria Kumuh di Indonesia... 26 D. Perkembangan Pemukiman Kumuh di Indonesia... 30 BAB IV. IDENTIFIKASI MASYARAKAT MISKIN PERKOTAAN... 33 A. Definisi Masyarakat Miskin Perkotaan... 33 B. Kemiskinan di Asia Tenggara... 39 C. Kemiskinan di Indonesia... 44 D. Karakteristik Masyarakat Miskin... 50 BAB V. MASALAH KESEHATAN MASYARAKAT PEMUKIMAN KUMUH DAN MISKIN PERKOTAAN... A. Masalah Kesehatan Pemukiman Kumuh dan Masyarakat Miskin Perkotaan di Tingkat Nasional... 53 53 iii

BABVI. B. Masalah Kesehatan Pemukiman Kumuh dan Masyarakat Miskin Perkotaan di Tingkat Kabupaten/Kota... C. Model Berbagai Masalah Kesehatan Pemukiman Kumuh D. Pendekatan Asuhan Kesehatan Transkultural untuk Mengidentifikasi Masalah Kesehatan Pemukiman Kumuh dan Masyarakat Miskin Perkotaan... PELAYANAN KESEHATAN DASAR DI KAWASAN PEMUKIMAN KUMUH DAN MISKIN PERKOTAAN... A. Upaya Pelayanan Kesehatan Dasar di Kawasan Pemukiman Kumuh dan Masyarakat Miskin Perkotaan... B. Cara Mengidentifikasi Pelayanan Kesehatan Dasar yang Dapat Dilaksanakan di Pemukiman Kumuh dan Masyarakat Miskin Perkotaan... C. Cara Mengidentifikasi Rancangan Pelayanan Kesehatan Dasar... 55 59 67 71 71 76 78 BAB VII. POLA PERILAKU PADA KELOMPOK PEMUKIMAN KUMUH MISKIN PERKOTAAN BERKAITAN DENGAN PENDEKATAN PELAYANAN KESEHATAN... A. Konsep Perilaku dan Dinamika Pada Masyarakat Pemukiman Kumuh dan Masyarakat Miskin Perkotaan... B. Pola Perilaku Kesehatan Pemukiman Kumuh dan Masyarakat Miskin Perkotaan... 81 81 82 BAB VIII. PERAWATAN KESEHATAN MASYARAKAT... A. Pendahuluan... B. Tujuan... C. Sasaran Perkesmas... D. Lingkup Kegiatan... E. Survei Mawas Diri (SMD)... BAB IX. KEMITRAAN... 94 A. Konsep Kemitraan... 99 B. Konsep Kemitraan Lintas Program... 108 C. Konsep Kemitraan Lintas Sektor... 109 87 87 87 88 89 96 iv

D. Rancangan, Pelaksanaan, dan Evaluasi Pengembangan Kemitraan Lintas Program dan Lintas Sektor... 113 BAB X. PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PEMUKIMAN KUMUH DAN MASYARAKAT PERKOTAAN... 117 A. Identifikasi Model-Model Pemberdayaan Masyarakat... 120 B. Tangga Pemberdayaan Masyarakat... 120 C. Metode-metode Penapisan Masalah dan Memfasilitasi Pemberdayaan Masyarakat... 121 D. Keterkaitannya dengan UKBM Sebagai Bagian dari Peran Serta Masyarakat... 124 BAB XI. DUKUNGANPEMBIAYAANKESEHATANUNTUKMASYARAKAT MISKIN PERKOTAAN DAN INFORMASI BPJPS... 127 A. Jamkesmas... 128 B. Jampersal... 130 C. Bantuan Operasional Kesehatan... 132 D. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)... 135 E. Sekilas Tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJPS)... 136 BAB XII. MANAJEMEN SERTA MONITORING DAN EVALUASI BERKAITAN DENGAN PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT MISKIN PERKOTAAN... 139 A. P3 (Perencanaan, Pelaksanaan dan Pelaporan) di Puskesmas 139 B. Konsep Monitoring dan Evaluasi... 142 C. Penyusunan Monitoring dan Evaluasi Upaya Pelayanan Kesehatan Masyarakat Perkotaan... 143 D. Identifikasi Faktor Pendukung dan Penghambat Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi Pada Upaya Pelayanan Kesehatan Masyarakat Perkotaan... 148 E. Reorganisasi Upaya Monitoring dan Evaluasi Pada Upaya Pelayanan Kesehatan Pemukiman Kumuh dan Masyarakat Miskin Perkotaan... 149 LAMPIRAN... 156 BIOGRAFI PENULIS... 167 v

vi