ANALISIS PENGARUH WAKTU PENAHANAN CELUP TERHADAP KETEBALAN PERMUKAAN DAN KILAP PADA PROSES ELEKTROPLATING BAJA KARBON TINGGI

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH PROSENTASE KARBON PADA BAJA KARBON PROSES ELECTROPLATING TEMBAGA

HARDIAN ANDRI PRATAMA NIM : D

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH

PENGARUH VARIASI WAKTU CELUP 4, 6 DAN 8 DETIK TERHADAP TEBAL LAPISAN DAN KEKASARAN TEMBAGA PADA PELAT BAJA KARBON SEDANG DENGAN PROSES ELEKTROPLATING

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH PENGARUH VOLTASE TERHADAP KETEBALAN DAN KILAP PADA PROSES PELAPISAN TEMBAGA PADA MATERIAL BAJA KARBON SEDANG

BAB I PANDAHULUAN. Berbagai industri barang perhiasan, kerajinan, komponen sepeda. merupakan pelapisan logam pada benda padat yang mempunyai

PENGARUH VARIASI ARUS LISTRIK TERHADAP KETEBALAN LAPISAN TEMBAGA PADA PROSES ELEKTROPLATING PLAT BAJA KARBON RENDAH

STUDI PELAPISAN KROM DENGAN PROSES ELEKTROPLATING PADA HANDEL REM SEPEDA MOTOR DENGAN VARIASI RAPAT ARUS

PENGARUH VARIASI ARUS LISTRIK TERHADAP KETEBALAN LAPISAN TEMBAGA PADA PROSES ELEKTROPLATING PLAT BAJA KARBON RENDAH

STUDI PELAPISAN KROM DENGAN PROSES ELEKTROPLATING PADA HANDEL REM SEPEDA MOTOR DENGAN VARIASI WAKTU PENAHAN CELUP TERHADAP KETEBALAN LAPISAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam teknologi pengerjaan logam, proses electroplating. dikategorikan sebagai proses pengerjaan akhir (metal finishing).

ANALISIS PENGARUH WAKTU PENAHANAN CELUP TERHADAP KETEBALAN PERMUKAAN DAN KILAP PADA PROSES ELEKTROPLATING BAJA KARBON TINGGI

BAB I PENDAHULUAN. material lainnya yang dipergunakan sehari-hari memerlukan proses. penyelesaian akhir sebelum digunakan. Proses ini disebut dengan

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Melihat kerugian yang terjadi yang akan ditimbulkan oleh korosi. ini maka berbagai usaha dilakukan untuk dapat mencegah korosi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Proses akhir logam (metal finishing) merupakan bidang yang sangat luas,

PENGARUH SUHU LARUTAN ELEKTROLIT DAN WAKTU PELAPISAN TEMBAGA PADA PLAT BAJA LUNAK TERHADAP NILAI KETEBALAN ABSTRACT

W, 2016 PENGGUNAAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PADA MATA KULIAH KOROSI DAN PELAPISAN LOGAM

PENGARUH VARIASI RAPAT ARUS TERHADAP KETEBALAN LAPISAN ELEKTROPLATING SENG PADA BAJA KARBON RENDAH. Nizam Effendi *)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (C), serta unsur-unsur lain, seperti : Mn, Si, Ni, Cr, V dan lain sebagainya yang

Momentum, Vol. 13, No. 2, Oktober 2017, Hal ISSN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

I. Tujuan. Dasar Teori

PENGARUH ph LARUTAN ELEKTROLIT TERHADAP TEBAL LAPISAN ELEKTROPLATING NIKEL PADA BAJA ST 37. Abstrak

KIMIA ELEKTROLISIS

PENINGKATAN KETAHANAN KOROSI BAJA JIS S45C HASIL ELECTROPLATING NIKEL PADA APLIKASI MATERIAL CRYOGENIC

STUDI PELAPISAN KROM PADA BAJA KARBON DENGAN VARIASI WAKTU PENCELUPAN 10, 20, 30, 40, 50 MENIT DAN TEGANGAN 9 VOLT DENGAN ARUS 5 AMPERE

BAB II PEMBAHASAN. II.1. Electrorefining

TUGAS AKHIR PENGARUH VARIASI WAKTU CELUP TEMBAGA PROSES ELEKTROPLATING TEMBAGA, NIKEL DAN KROM TERHADAP CACAT VIBROUS PADA ALUMUNIUM 1100

UNIVERSITAS GUNADARMA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

Pengaruh Rapat Arus Terhadap Ketebalan Dan Struktur Kristal Lapisan Nikel pada Tembaga

KARAKTERISASI SIFAT MEKANIK HASIL ELEKTROPLATING NIKEL KARBONAT (NiCO 3 ) PADA TEMBAGA (Cu)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

LAPORAN PENELITIAN PROSES PENYEPUHAN EMAS

PENGARUH VARIASI WAKTU ANODIZING TERHADAP STRUKTUR PERMUKAAN, KETEBALAN LAPISAN OKSIDA DAN KEKERASAN ALUMINIUM 1XXX. Sulaksono Cahyo Prabowo

Mengubah energi kimia menjadi energi listrik Mengubah energi listrik menjadi energi kimia Katoda sebagi kutub positif, anoda sebagai kutub negatif

PENGARUH KUAT ARUS DAN WAKTU TERHADAP HASIL PEWARNAAN DAN MASSA ALUMINIUM PADA PROSES ANODIZING DENGAN ELEKTROLIT H 2 SO 4 15%

ELEKTROKIMIA. VURI AYU SETYOWATI, S.T., M.Sc TEKNIK MESIN - ITATS

PENGARUH KONSENTRASI NIKEL DAN KLORIDA TERHADAP PROSES ELEKTROPLATING NIKEL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

Elektrokimia. Sel Volta

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Tempat pengambilan data bertempat di Laboratorium Bahan Teknik

LAPORAN PENGAMATAN PENYEPUHAN LOGAM

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Tempat pengambilan data bertempat di Laboratorium Bahan Teknik

Hasil Penelitian dan Pembahasan

TUGAS AKHIR PENGARUH ELEKTROPLATING TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS ALUMINIUM PADUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

I. PENDAHULUAN. Teknologi pelapisan logam dewasa ini banyak dikembangkan, kebutuhan

berat yang terkandung dalam larutan secara elektrokimia atau elektrolisis; (2). membekali mahasiswa dalam hal mengkaji mekanisme reaksi reduksi dan

ANALISA PENGARUH TEGANGAN DAN SUHU ELEKTROLIT PADA KUALITAS PEWARNAAN KOMPOSIT AL 6061 ABU BATUBARA

PENGARUH KONSENTRASI LARUTAN DAN WAKTU PELAPISAN NIKEL PADA ALUMINIUM TERHADAP KEKERASAN

Pengaruh Parameter Proses Pelapisan Nikel Terhadap Ketebalan Lapisan

Pembuatan Larutan CuSO 4. Widya Kusumaningrum ( ), Ipa Ida Rosita, Nurul Mu nisah Awaliyah, Ummu Kalsum A.L, Amelia Rachmawati.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

PUBLIKASI ILMIAH. Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. manusia karena logam mempunyai kelebihan dari usur-unsur yang. mempunyai sifat-sifat khusus seprti ulet, dapat menghantarkan panas

BAB III METODE PENELITIAN

PENINGKATAN KUALITAS PRODUK INDUSTRI KECIL PERALATAN RUMAH TANGGA DENGAN PELAPISAN LOGAM

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya perubahan metalurgi yaitu pada struktur mikro, sehingga. ketahanan terhadap laju korosi dari hasil pengelasan tersebut.

Sel Volta KIM 2 A. PENDAHULUAN B. SEL VOLTA ELEKTROKIMIA. materi78.co.nr

Hand Out HUKUM FARADAY. PPG (Pendidikan Profesi Guru) yang dibina oleh Pak I Wayan Dasna. Oleh: LAURENSIUS E. SERAN.

PENGARUH WAKTU PADA ELEKTROPLATING KROM DEKORATIF DENGAN LOGAM BASIS TEMBAGA TERHADAP LAJU KOROSI

TUGAS AKHIR KARAKTERISASI PERMUKAAN MULTILAPIS KROM DAN TEMBAGA PADA BAJA KARBON HASIL PROSES ELECTROPLATING

II. TINJAUAN PUSTAKA. terbentuk dari larutan logam dan kompon iron carbide. Kandungan karbon

PENGARUH LAJU KOROSI PELAT BAJA LUNAK PADA LINGKUNGAN AIR LAUT TERHADAP PERUBAHAN BERAT.

BAB I PENDAHULUAN. logam menjadi satu akibat adanya energi panas. Teknologi pengelasan. selain digunakan untuk memproduksi suatu alat, pengelasan

STUDI KARAKTERISTIK ELEKTROPLATING KUNINGAN (Cu-Zn) PADA BAJA CARBON RENDAH (FeC) SA 516 DENGAN VARIABEL WAKTU

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA KIMIA FISIK II SEL ELEKTROLISIS (PENGARUH SUHU TERHADAP SELASA, 6 MEI 2014 DISUSUN OLEH: Fikri Sholiha

ANALISIS TEGANGAN DAN WAKTU PADA PROSES ELECTROPLATING NIKEL - KROM TERHADAP TEBAL LAPISAN

PENGARUH INSTALASI DAN VARIASI WAKTU PELAPISAN NIKEL TERHADAP KETEBALAN LAPISAN NIKEL PADA BAJA KARBON MENENGAH

PENELITIAN. Penerapan Metode Elektroplating Pada Proses Pelapisan Besi Dengan Nikel. Disusun Oleh : ELIZABETH DIANITA IRIANI

3. ELEKTROKIMIA. Contoh elektrolisis: a. Elektrolisis larutan HCl dengan elektroda Pt, reaksinya: 2HCl (aq)

TUGAS AKHIR. Tugas Akhir Ini Disusun Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta

Pengaruh Jarak Anoda-Katoda dan Durasi Pelapisan Terhadap Laju Korosi pada Hasil Electroplating Hard Chrome

PENGARUH SUHU DAN WAKTU PELAPISAN TEMBAGA-NIKEL PADA BAJA KARBON RENDAH SECARA ELEKTROPLATING TERHADAP NILAI KETEBALAN DAN KEKASARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MODUL I SIFAT KOLIGATIF LARUTAN Penurunan Titik Beku Larutan

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

PENGARUH VARIASI TEGANGAN DAN WAKTU PELAPISAN TERHADAP KEKILAPAN, KEKERASAN DAN KEKASARAN PERMUKAAN ALUMINIUM

INFO-TEKNIK Volume 8 No.1 JULI 2007(19-28) UJI KETEBALAN DAN KEKERASAN LAPISAN CHROM KERAS PLAT BAJA ST 37

PENGARUH ARUS PADA PROSES ANODISASI ALUMINUM TERHADAP KETEBALAN LAPISAN OKSIDA DAN LAJU KOROSI

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA

Bab IV Hasil dan Pembahasan

PELAPISAN EMAS PADA KERAJINAN TANGAN PEWTER UNTUK MENINGKATKAN NILAI JUAL

MODUL SEL ELEKTROLISIS

Pengaruh konsentrasi larutan dan kuat arus terhadap ketebalan pada proses pelapisan nikel untuk baja karbon rendah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. Gas HHO merupakan hasil dari pemecahan air murni ( H 2 O (l) ) dengan proses

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. penyamakan kulit dengan menggunakan Spektrofotometer UV-VIS Mini

Pengaruh Variasi Arus terhadap Struktur Mikro, Kekerasan dan Kekuatan Sambungan pada Proses Pengelasan Alumunium dengan Metode MIG

BAB. 3 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksperimental laboratorium, yaitu

PENGARUH WAKTU PENCELUPAN DAN TEMPERATUR PROSES ELEKTROPLATING TERHADAP KETEBALAN DAN KEKERASAN PERMUKAAN BAJA ST 42

PERCOBAAN IV ANODASI ALUMINIUM

Transkripsi:

NASKAH PUBLIKASI TUGAS AKHIR ANALISIS PENGARUH WAKTU PENAHANAN CELUP TERHADAP KETEBALAN PERMUKAAN DAN KILAP PADA PROSES ELEKTROPLATING BAJA KARBON TINGGI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana S1 Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta Disusun : TRI WIDODO NIM : D 200 070 029 JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014

HALAi'AN PERSETUJUAN Tugas akhir berjudul "ANALISIS PENGARUH WAKTU PENAHANAN CELUP TERHADAP KETEBALAN PERMUKAAN DAN KILAP PADA PROSES ELEKTROPLATING BAJA KARBON TINGGI', tetah disetujui oleh pembimbing dan diterima untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh derajat sarjana Sl pada jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta. Dipersiapkan oleh : Nama : Tri Widdo NIM : D 200 070 029 Pembimbing Utama tt lr. Masvr-ukan. MT Pembimbing -t.pendamping V_^A_ Tri Widodo Besar R..ST..MSc..Ph.D Tri Widodo Besar R..ST..MSc..Ph.D

ANALISIS PENGARUH WAKTU PENAHANAN CELUP TERHADAP KETEBALAN PERMUKAAN DAN KILAP PADA PROSES ELEKTROPLATING BAJA KARBON TINGGI Tri Widodo, Masyrukan, Tri Widodo Besar Riyadi Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl. A. Yani Tromol Pos 1 Pabelan, Kartosuro Email :trie_widodo@rocketmail.com ABSTRAKSI Elektroplating yaitu proses pelapisan logam dengan logam lain di dalam suatu larutan elektrolit dengan pemberian arus listrik. Konsep yang digunakan dalam proses elektoplanting adalah konsep reaksi reduksi dan oksidasi dengan menggunakan sel elektrolisa. Dalam sel elektrolisa arus yang akan dialirkan akan menimbulkan reaksi reduksi dan oksidasi dangan mengubah energi listrik menjadi energi kimia. Elektroplating dengan menggunakan pelapis tembaga pada plat baja karbon tinggi. Tujuan Tugas Akhir ini adalah mengetahui pengaruh variasi waktu tahan celup terhadap ketebalan dan kilap hasil pelapisan tembaga. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan material plat baja karbon tinggi dengan dimensi 4 cm x 4,5 cm x 1,5 cm sebanyak 3 spesimen. Voltase yang digunakan adalah 7 volt. Setelah diplating material diuji ketebalan lapisan dengan Thickness gauge dan uji kilap lapisan dengan Gloss meter. Dari hasil pengujian tebal lapisan dengan variasi waktu 5 detik sebesar 0.202 µm, 7 detik sebesar 0.270 µm, 9 detik sebesar 0.294 µm. Dari hasil pengujian kilap Gloss meter dengan variasi waktu 5 detik sebesar 134.7 GU, 7 detik sebesar 133.7GU, 9 detik sebesar 129.5 GU. Kata kunci : Elektroplating, Tembaga, Ketebalan, Kilap, Baja Karbon Tinggi.

PENDAHULUAN Berbagai macam barang yang berasal dari logam baik baja, besi, aluminium dan lain-lain dibentuk dan dicetak sehingga mempunyai bentuk yang diinginkan Dalam teknologi pengerjaan logam, proses elektroplating termasuk ke dalam proses pengerjaan akhir metal finishing. Fungsi utama dari pelapisan logam adalah memperbaiki penampilan dekoratif misalnya: pelapisan tembaga, pelapisan nikel, pelapisan chrom, dan Juga memperbaiki kehalusan atau bentuk permukaan logam dasar. Selain itu juga melindungi logam dasar dari korosi. Korosi dapat didefinisikan sebagai perusakan suatu material terutama logam karena bereaksi dengan lingkungan Pada penelitian ini penulis melakukan proses elektroplating dengan menggunakan pelapisan tembaga pada plat baja karbon tinggi yang selanjutnya akan diuji untuk mengetahui ketebalan lapisan dan tingkat kilap pada material yang telah dilapisi. BATASAN MASALAH Dalam penelitian ini penulis memberikan batasan masalah sebagai berikut: 1. Material yang digunakan untuk dilapis tembaga adalah baja karbon tinggi berupa plat dengan dimensi 4 cm x 4,5 cm dengan ketebalan 1,5 cm.(sebanyak 3 buah). 2. Bahan pelapis yang digunakan dalam penelitian ini adalah tembaga. 3. Parameter lain yang ditetapkan pada rangkaian yaitu : Besar tegangan listrik yang dipilih adalah 7 volt dan jarak anoda katoda 20 cm. 4. Proses waktu celup material yang diterapkan adalah 5 detik, 7 detik dan 9 detik. 5. Pengujian yang dilakukan adalah pengujian Gloss meter untuk mengetahui tingkat kilap lapis tembaga hasil elektroplating. Dan pengujian ketebalan Thckness gauge. TUJUAN PENELITIAN 1. Menentukan pengaruh waktu tahan celup pada baja karbon tinggi proses elektroplating tembaga 2. Mengetahui tingkat kilap dan ketebalan lapisan pada spesimen setelah proses elektroplating tembaga TINJAUAN PUSTAKA Hartomo, Anton J (1995) Dalam teorinya mengatakan bahwa dalam 1

melakukan elektroplating, barang yang dilapis tidak boleh begitu saja dicelupkan ke bak tanpa perlakuan terlebih dahulu. Permukaan harus bersih idealnya berupa atom-atom logam tanpa pengotor apapu. Risyanto (2006) Proses elektroplating tembaga nikel krom pada aluminium 1100 disimpulkan bahwa semakin lama waktu celup elektroplating semakin berat lapisan yang dihasilkan. Semakin lama waktu celup elektroplating semakin tebal lapisan yang dihasilkan. Alois Schonmeetz, Karl Gruber, 1985 dalam teorinya mengatakan bahwa pelapisan permukaan yang mengutamakan keindahan yang mengkilap, yaitu dengan memberikan Nikel-Krom. Nikel memang tidak peka terhadap akibat kimiawi, akan tetapi akan memberi perlidungan yang menyakinkan bagi suatu logam yang dipadu dengan Krom. Pemberian tipis pada Baja sangat baik bila menggunakan Krom, dikarenakan sifat Krom itu sendiri pada hasil pelapisan menjadikan keras dan tahan aus serta tahan terhadap kimiawi. Lawrence H, Van Vlack, 1985. LANDASAN TEORI Elektroplating Elektroplating yaitu proses pelapisan logam dengan logam lain didalam suatu larutan elektrolit dengan pemberian arus listrik. Konsep yang digunakan dalam proses elektoplanting adalah konsep reaksi reduksi dan oksidasi dengan menggunakan sel elektrolisa. Dalam sel elektrolisa arus yang akan dialirkan akan menimbulkan reaksi reduksi dan oksidasi dangan mengubah energi listrik menjadi energi kimia. Proses pelapisan terjadi jika suatu benda yang akan dilapisi berfungsi sebagai katoda dan benda pelapis sebagai anoda dicelupkan kedalam larutan elektrolit dengan kosentrasi tertentu, kemudian arus dialirkan kedalam larutan tersebut maka ion-ion pada anoda akan terurai kedalam larutan dan akan melapisi benda yang akan berfungsi sebagai katoda. Banyaknya ion yang diuraikan tergantung dari besarnya arus yang dialirkan. Semakin besar arus yang dialirkan semakin banyak ion yang diuraikan begitu pula sebaliknya. Tujuan dari elektroplating itu sendiri selain untuk mempertinggi nilai dekoratif juga berfungsi sebagai proteksi terhadap korosi 2

dan untuk menghasilkan benda atau logam yang memiliki karakteristik fisik dan mekanik tertentu. Dasar teori elektroplating 1. Reaksi Elektrokimia Reaksi elektrokimia yaitu reaksi yang menghasikan transfer, bentuk enargi listrik menjadi energi kimia atau sebaliknya. Melalui saling interaksi antara arus listrik dan reaksi reduksi-oksidasi. Dalam proses elaktroplanting pemberian arus listrik akan menimbilkan reaksi reduksioksidasi, dengan kata lain energi listrik diubah menjadi energi kimia. Proses pelapisan dapat terjadi karena elektron yang lepas dari atomatom tembaga meninggalkan anoda yang kemudian masuk kedalam larutan sebagai ion-ion tembaga. 2. Reaksi reduksi Oksidasi Jika sel elektrolit digunakan tembaga murni sebagai anoda dan benda yang akan dilapisi sebagai katoda. Keduanya dicelupkan ke dalam bak yang berisi larutan CuSO 4, dengan konsentrasi tertentu, kemudian arus dialirkan ke dalam larutan tersebut maka benda katoda akan terlapisi dengan tembaga. Dalam hal ini di anoda logam tembaga terjadi reaksi kimia dan di katoda Cu +2 direduksi. Atom-atom tembaga (Cu) akan menjadi Cu +2 dianoda dan Cu +2 direduksi menjadi atom-atom Cu dan logam Cu ini akan menempel pada katoda sehingga benda tersebut telah dilapisi dengan tembaga. SUMBER ARUS AMPERE METER Cu 2+ Cu 2+ 2 SO 4 2 SO 4 2 SO 4 Cu 2+ 2 So 4 ANODA KATODA Gambar 1 Proses Reduksi dalam Larutan Proses pelapisan dapat terjadi sebagai berikut : elektron yang lepas dari atomatom tembaga meninggalkan anoda yang kemudian masuk kedalam larutan sebagai ion ion tembaga. Cu Cu 2+ +2 (anoda) Electron bergerak dari anoda ke katoda beraksi dengan ion-ion Cu menjadi ion-ion tembaga yang melapisi katoda. Cu 2+ + 2 Cu (katoda) 3. Hukum Faraday Hukum Faraday merupakan salah satu hokum yang 3

berhubungan dengan proses electroplating yang menyatakan bahwa dengan adanya arus yang mengalir dalam larutan elektrolit maka terjadilah gerakan iom dan penetralan ion. Hubungan antara jumlah arus listrik yang mengalir dengan jumlah logam yang dibebaskan kedalam larutan tersebut dinyatakan oleh Michael Faraday (1791 1867 ) dalam hukumya yang berbunyi : Jumlah logam yang berbentuk pada elektroda suatu sel, sebanding dengan arus yang mengalir. Jumlah logam yang diuraikan atau dihasilkan oleh arus listrik yang sama didalam sel yang berbeda sebanding dengan berat ekuivalen logam tersebut. Bila efisiensi arus100% maka berat logam yang diendapkan adalah berbandingan lurus dengan arus yang mengalir melalui larutan dan sebanding berat ekuivalen logam dan waktu elektroplating. TEMBAGA Manusia mengenal tembaga sejak zaman prasejarah, dan logam itu mulai ditambang setidaknya 6000 tahun lampau. Kegunaan untuk piranti listrik, bangunan, alat industri, kendaraan bermotor, dan alat kominikasi. Tembaga bersifat liat lunak dan ulet. Tidak terlalu teroksidasi oleh udara : bila terjadi, terbentuk patina (hijau) terdiri atas Hidrokarbonat dan Hidrososulfur. Reaksinya dengan sulfida (gas, lembab) juga sedikit, tetapi berbentuk tarnish (film noda/bercak) Tembaga memiliki sifat-sifat antara lain: a. Logam berwarna kemerah merahan dan berkilau. b. Dapat di tempa dan di bengkokan. c. Merupakan penghantar panas dan listrik yang baik. d. Titik leleh : 1.083 0 C, dan Titik didih : 2.301 0 C. Sifat-sifat kimia tembaga a. Di udara kering sukar teroksidasi, akan tetapi jika di panaskan akan membentuk oksida tembaga (CuO). 4

b. Di Udara lembab akan di ubah menjadi senyawa karbonat atau karat basa. c. Tidak dapat bereaksi dengan larutan HCl encer maupun H 2 SO 4 encer. d. Dapat bereaksi dengan H 2 SO 4 pekat maupun HNO 3 pekat dan encer. Tembaga juga bagus sebagai lapisan dasar sebelum plating berikut memakai logam lain seperti dimaksudkan. Permukaan halus dan cerah. Demikian pula sifat fisik dan kimia tembaga amat baik dan bermanfaat, daya hantar listrik hanya kalah oleh Perak. Tembaga pun relatif inert terhadap berbagai larutan plating, maka logam basis yang diserang larutan tersebut dapat terlindung bila diplat tembaga terlebih dahulu. Apalagi tembaga secara elektrokimia, berat terplat tiap satuan listriknya cukup baik dan besar. Jadi lebih irit arus, juga dibandingkan nikel maupun krom. BAJA KARBON TINGGI Baja adalah logam paduan dengan besi (Fe) sebagai unsur dasar dan karbon (C) sebagai unsur tambahan lainya. Kadar karbonya lebih rendah dari pada kadar karbon pada besi cord an biasanya kurang dari 1,0% C. Sebagai unsur tambahan selain karbon, baja mengandung 0,20% sampai 0,70%, Si:0,50% sampai 1,0%. Mn: 0,06% fosfor dan kurang dari 0,06% belerang. Penambahan unsur-unsur dalam baja karbon dengan satu unsur atau lebih, tergantung dari pada karakteristik baja karbon yang akan dibuat. Baja karbon digolongkan menjadi tiga kelompok berdasarkan banyaknya karbon yang terkandung dalam baja yaitu: 1. Baja Karbon Rendah Yaitu baja karbon yang mempunyai unsur karbon 0,08% 0,35%. 2. Baja Karbon Sedang Yaitu baja karbon yang mempunyai unsur karbon 0,35% 0,59%. 5

3. Baja Karbon Tinggi Yaitu baja karbon yang mempunyai unsur karbon 0,60% 1,7% Baja karbon tinggi Baja ini mempunyai kekuatan paling tinggi dan banyak digunakan untuk material tools. Salah satu aplikasi dari baja ini adalah dalam pembuatan kawat baja dan kabel baja. Berdasarkan jumlah karbon yang terkandung didalam baja maka baja karbon ini banyak digunakan dalam pembuatan pegas, alat-alat perkakas seperti:palu, gergaji,pahat potong,poros dan sebagainya. (Amstead, BH, 1995) Metode Penelitian Dalam penyusunan tugas akhir, metodologi penelitian yang digunakan dalam penyelesaian laporan ini dapat dilihat pada gambar diatas. Langkahlangkah dalam penelitian sebagai berikut: 1. Study Pustaka dan Survey Lapangan Pencarian data yang berhubungan dengan penelitian dari buku atau laporan yang sesuai, serta meninjau langsung ke tempat elektroplating. 2. Persiapan Alat dan Bahan Mempersiapkan alat dan bahan yang digunakan untuk electroplating. 3. Pre Treatment Proses Elektroplating Tembaga Pembersihan spesimen sebelum melalui proses elektroplating. Pembersihan dilakukan untuk menghaluskan dan mengkiapkan permukaan spesimen agar didapatkan hasil pelapisan tembaga yang baik. 4. ProsesElektroplating Tembaga Proses pelapisan baja karbon dengan tembaga di dalam larutan elektrolit, menggunakan arus listrik DC dengan tegangan konstan 7 volt serta variasi waktu tahan celupnya 5 detik, 7 detik, dan 9 detik. 5. Pengujian Pengujian dilakukan untuk mengetahui tingkat kualitas dari bahan yang telah kita plating. Pengujian yang dilakukan adalah pengujian ketebalan lapisan plating serta pengujian Pengujian kilap permukaan lapisan. 6. Data Hasil Penelitian dan Pembahasan Mencatat data hasil penelitian dan melakukan pembahasan lebih lanjut. Diharapkan dapat mempunyai hasil positif. 7. Kesimpulan Menyimpulkan data dan hasil pembahasan. Alat dan Bahan Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: 1. Gerinda Polishing 2. Bak plastik 3. Amplas 4. Power supply DC 6

5. Thermometer 6. Clamp meter 7. Kertas ph 8. Stop wacth 9. Areometer 10. Crystal heater 11. Sarung tangan 12. Gelas ukur 13. Silika gel 14. Batu hijau 15. Gloss meter (alat uji kilap lapisan) 16. Thckness gauge (alat uji ketebalan lapisan) Bahan yang digunakan dalam penelitian ini antaraa lain : 1. Plat baja karbon tinggi 2. Plat tembaga 3. Bahan kimia Air aquades 90 liter Brush salt 5 kg Potasium cyanida 3 biji Amonia 5 ml Data Hasil Penelitiann Dan Pembahasan Tabel1 Data Hasil Pengujian Ketebalan Lapisan Tebal lapisan (µm) No Waktu (detik) 1 2 3 4 1 5 0.21 0.18 0.21 0.21 2 7 0.28 0.27 0.26 0.27 3 9 0.28 0.31 0.31 0.30 5 0.20 0.27 0.28 Rata-rata 0.2022 0.2700 0.294 Tebal Lapisan (µm) 0.35 0.3 0.25 0.2 0.15 0.1 0.05 0 Gambar 2 Grafik Ketebalan Dari Tebal Lapisan (µm) 5 7 9 detik detik detik hasil waktu pengujiann Coating gauge ketebalan lapisan didapat hasil, waktu 5 detik sebesar 0.202 µm, 7 detik sebesar 0.2700 µm, 9 detik sebesar 0.294 µm. menunjukka n bahwa semakin lama penambahan waktu pada proses pencelupan maka akan semakin tebal lapisan tembaga. Karena elektron yang lepas dari atom-atom tembaga meninggalkan anoda yang kemudian masuk kedalam larutan sebagai ion tembaga. Dalam hal ini anoda logam tembaga terjadi reaksi kimia dan di katoda Cu +2 direduksi. Atom-atomm tembaga (Cu) akan di reduksi menjadi Cu +2 di anoda dan Cu +2 di reduksi menjadi atom Cu dan logam Cu ini akan menempel katodaa sehingga benda akan terlapisi dengan tembaga. Semakin lamaa waktu deposisi semakin banyak ion tembaga yang menempel pada katoda dengan 7

demikian semakin Elektrokimia dan aplikasinya. 2013). Tabel 2 Data Hasil Pengujian kilap (Gloss meter) No Waktu (detik) Voltase (volt) Gloss Unit (GU) 1 2 3 Tingkat Gloss Tingkat Kilap (Gloss) 136 134 132 130 128 126 5 7 9 lapisan tebal. 5 detik 7 detik waktu yang terbentuk (Riyanto, Ph.d. 7 134,7 7 133,7 7 129,5 9 detik Tingkat kilap (Gloss) Gambar 3 Grafik pengujian kilap (Gloss) Dari hasil pengujian kilap(gloss) pada spesimen dengan variasi waktu 5 detik sebesar 134,7 GU, 7 detik 133,7 GU, 9 detik sebesar 129,5 GU. menunjukan bahwa dengan waktu celup 5 detik didapat hasil kilap yang cukup baik, ini menunjukan bahwa semakin lama penahanan waktu celup mempengaruhi tingkat kilap pada spesimen. Hal ini dikarenakan arus yang mengalir semakin besar sehingga mengakibatkan panas pada elektron yang yang lepas dari atom-atom tembaga kemudian menempel pada katoda. Dan menyebabkan warna hitam atau coklat pada spesimen. Kesimpulan Dari hasil analisis data, maka dapat disimpulkan Dari hasil pengujian tebal lapisan dengan variasi waktu 5 detik sebesar 0.202 µm, 7 detik sebesar 0.270 µm, 9 detik sebesar 0.294 µ m. Semakin lama waktu pencelupan makaa akan menambah tebal lapisan. Dari hasil pengujian gloss dengan variasi waktu 5 detik sebesar 134,7 glosss unit, 7 detik sebesar 133.7 glosss unit, 9 detik sebesar 129.5 glosss unit. Semakin lama waktu pencelupan akan mempengar ruhi mengakibatk kan arus sehingga sepesimen menjadi hitam atau coklat pada spesimen. Saran Dari uraian yang ditulis penulis dapat dibuat beberapaa saran antara lain : 1. Untuk mendapat hasil yang sempurna maka perlu 8

diperhatikanbeberapa diantaranya : Kualitas dan persiapan logam dasar Komposisi dan kemurnian larutan elektrolit Temperature dan rapat arus yang digunakan 2. Senatiasa diperhatikan alat penunjang keamanan yang digunakan dalam pelapisan. Karena beberapa bahan larutannya termasuk bahan kimia berbahaya. 3. Dengan dilakukan penelitian ini maka laporan ini dapat dijadikan refrensi baru untuk melakukan pengembangan selanjutnya. DAFTAR PUSTAKA Alexander, W,O. 1990. Dasar Metalurgi Untuk Rekayasa. Jakarta, PT Gramedia Pustaka Utama Amstead, B.H., Djaprie, s. (Alih Bahasa), 1991, Teknologi mekanik, Edisi ke-7 PT. Erlangga, Jakarta. Bradbury,E.J., 1990, Dasar Metalurgi Untuk Rekayasawan, Jakarta, PT Gramedia Pustaka Utama. Hartomo Anton, j.; Kameko T, 1992, Mengenal pelapisan Logam (elektroplating), Andi Offset, Yogyakarta. Nugroho, S,. W,. 2006, Tugas Akhir : Pengaruh perbedaan waktu penahanan pencelupan pelapisan plat baja karbon rendah pada arus 3 ampere dengan nikel pada proses elektroplating. UMS, Surakarta. Raharjo, 2010, Tugas Akhir : Pengaruh tegangan dan waktu proses elektroplating terhadap ketebalan dan kekasaran pada baja ST 40 yang dilapisi krom. UMS, Surakarta. Riyanto, Ph.D, 2013, Elektroplating dan aplikasinya, Graha ilmu, Yogyakarta. Risyanto, 2006, Tugas Akhir : Proses elektroplating tembaga nikel krom pada aluminium 1100. UMS, Surakarta. Van Vlack.Djaprie, s, (Alih Bahasa) 1994, Ilmu Logam Dan Teknologi Bahan,Edisi Ke-5, Jakarta, PT Erlanga. 9