BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Mura>bah}ah merupakan produk finansial yang berbasis ba i atau jual beli.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB VI SUDUT AKUNTANSI SYARI AH DALAM PENETAPAN MARGIN AKAD MURA>BAH}AH DI BNI SYARI AH CABANG PALANGKA RAYA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Setiap perusahaan memerlukan pencatatan transaksi yang terjadi

BAB I PENDAHULUAN. informasi ekonomi untuk membuat pertimbangan dan mengambil. Standart Akuntansi Keuangan (PSAK) sudah diatur peraturan tentang

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dalam sisi pemenuhan kebutuhan hidup menggunakan seluruh

BAB V PENETAPAN MARGIN AKAD MURA<BAH>>}AH DI BNI SYARI AH CABANG PALANGKA RAYA. A. Presentase Margin Pada Akad Mura<bah{ah di Perbankan Syari ah

BAB I PENDAHULUAN. dalam rangka mengatasi krisis tersebut. Melihat kenyataan tersebut banyak para ahli

MURA>BAH}AH DALAM PEMBIAYAAN USAHA PERIKANAN DI

BAB I PENDAHULUAN. menjalankan aktivitas ekonomi. Adapun konsep perbankan dalam Islam

BAB I PENDAHULUAN. terpenuhi. Perkembangan pertumbuhan ekonomi di era globalisasi seperti

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sejalan dengan jumlah penduduk yang makin meningkat/padat,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Karaktaristik organisasi keagamaan dapat dikupas melalui arti

BAB I PENDAHULUAN. bentuk penyaluran dana kemasyarakat baik bersifat produktif maupun konsumtif atas dasar

BAB I PENDAHULUAN. akses kredit/pembiayaan. Infrastruktur ini mempertukarkan informasi kredit

BAB I PENDAHULUAN. hal Ahmad Hasan Ridwan, Manajemen Baitul Mal Wa Tamwil, Bandung: Pustaka Setia, 2013,

BAB I PENDAHULUAN menyebabkan banyak bank yang menjalankan prinsip syariah. Perbankan

BAB I PENDAHULUAN. bermakna perbuatan ibadah kepada Allah SWT, dan mengikuti Sunnah. mengikuti ketentuan-ketentuan hukum di dalam syariat Islam.

BAB I PENDAHULUAN. tabungan dan pembiayaan, Bank Syariah, Baitul Mal wat Tamwil (BMT),

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai makhluk sosial yang tidak mampu untuk hidup secara

BAB I PENDAHULUAN. untuk investasi, modal kerja, maupun konsumsi. Salah satu sumber

BAB I PENDAHULUAN. (Jakarta : Balai Pustaka, 1990) h Bulan Bintang, 1957) h Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan masyarakat adalah kegiatan pinjam-meminjam. Pinjam-meminjam

ANALISIS KESESUAIAN PERLAKUAN AKUNTANSI PEMBIAYAAN MUDHARABAH DENGAN PSAK 105 (STUDI KASUS DI BMT KHALIFA BANDUNG)

BAB I PENDAHULUAN Siamat Dahlan, Manajemen Lembaga Keuangan, Jakarta: Lembaga Penerbit FE UI, 2001, hlm. 22

BAB I PENDAHULUAN. 1 Ismail, Perbankan Syariah, Prenadamedia Group, Jakarta, 2011, hlm 29-30

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi suatu negara secara keseluruhan tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN. Otoritas Jasa Keuangan Republik Indonesia, (diakses pada 15 November 2015). 3

BAB I PENDAHULUAN. investasi yang membutuhkan modal yang besar tidak mungkin dipenuhi tanpa bantuan

BAB I PENDAHULUAN. tetapi jika dilihat kondisi UMKM di Indonesia, dapat dikatakan bahwa UMKM kurang

BAB I PENDAHULUAN. di dalamnya juga mencakup berbagai aspek kehidupan, bahkan cakupannya

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga keuangan seperti perbankan merupakan instrumen penting. syariah telah memasuki persaingan berskala global,

BAB I PENDAHULUAN. sebagai jaminan secara hak, tetapi dapat diambil kembali sebagai tebusan. Gadai

HILMAN FAJRI ( )

BAB IV. Seperti di perbankan syari ah Internasional, transaksi mura>bah}ah merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Islam, seperti halnya bank konvensional, juga berfungsi sebagai suatu

BAB I PENDAHULUAN. Makhalul Ilmi, Teori dan Praktek Lembaga Mikro Keuangan Syariah, UII Press, Yogyakarta, 2002, hlm.91. 2

MURA>BAH}AH DAN FATWA DSN-MUI

BAB I PENDAHULUAN. syariah dianggap sangat penting khususnya dalam pengembangan sistem ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan salah satu urat nadi perekonomian sebuah negara,

BAB I PENDAHULUAN. disetujuinya UU No. 10 Tahun Undang-Undang tersebut mengatur

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu Negara dengan jumlah penduduk muslim

BAB II LANDASAN TEORI. pelanggan perusahaan tidak berarti apa-apa. Bahkan sampai ada istilah yang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. kekurangan permodalan tidak mudah diperoleh. 1. Mudharabah BMT Bina Umat Sejahtera Semarang (Universitas Negeri Semarang, 2007)

BAB I PENDAHULUAN. Akuntansi syariah yang berlandaskan nilai Al-Qur an dan Al-Hadis. ditugaskan oleh Allah SWT untuk mengelola bumi secara amanah.

BAB 1 PENDAHULUAN. bawah. Terutama menyangkut tempat tinggal yang merupakan papan sebagai

I. PENDAHULUAN. pendapat dikalangan Islam sendiri mengenai apakah bunga yang dipungut oleh

BAB I PENDAHULUAN. syariah prinsipnya berdasarkan kaidah al-mudharabah. Berdasarkan prinsip

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Nadhifatul Kholifah, Topowijono & Devi Farah Azizah (2013) Bank BNI Syariah. Hasil Penelitian dari penelitian ini, yaitu:

BAB I PENDAHULUAN. melakukan segala sesuatu agar perekonomian mereka menjadi lebih stabil. Tidak

BAB I PENDAHULUAN. atau bertambah yang relatif sangat tinggi. Seperti kebutuhan akan kendaraan

BAB I PENDAHULUAN. bersusah payah untuk melunasi utang beserta bunganya kepada pemilik dana. 1

BAB I PENDAHULUAN. telah menjadikan manusia dengan berbagai naluri, di antaranya naluri hidup

BAB I PENDAHULUAN. umat agama lain. Islam adalah rahmatan lil alamin rahmat bagi alam semesta.

BAB I PENDAHULUAN. bidang keuangan, salah satunya adalah bank. Dalam al-qur an, istilah

I. PENDAHULUAN. Rumah merupakan suatu kebutuhan primer dan hak dasar manusia untuk

BAB I PENDAHULUAN. yang lainnya. Sebagai makhluk sosial manusia menerima dan memberikan

BAB I PENDAHULUAN. memegang peran penting dan strategis dalam kaitannya penyediaan modal.

BAB I PENDAHULUAN. berlandaskan pada Hukum Ekonomi Syariah yang ada di Lembaga Keuangan

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun studi empiris dari penelitian yang berjudul Analisis Standard

BAB I PENDAHULUAN. pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan.bahkan sistem-sistem yang ada di

BAB I PENDAHULUAN. pesat dari tahun ke tahun. Hal ini menunjukkan kinerja perbankan syariah di

BAB I PENDAHULUAN. satu yang diutamakan, karena hal itu yang menentukan berhasil atau gagalnya

BAB I PENDAHULUAN. konvensional. Namun, orang awam dan orang-orang mengenal bank syari ah dari

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan bank dan lembaga keuangan syariah. Dimana perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. hlm. 5

BAB III METODE PENELITIAN. yang berlokasi di JL. Kertanegara No.2Malang. Penulis memilih Bank Muamalat

BAB I PENDAHULUAN. Undang No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan sebagaimana telah diubah dengan

BAB I PENDAHULUAN. Lingkungan pasar yang tidak menentu dan tingkat persaingan antar bank yang

BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu agama yang mengajarkan prinsip at ta awun yakni saling

BAB I PENDAHULUAN. Tatanan serta operasionalisasi ekonomi yang berprinsip syariah di

BAB IV DI BANK BNI SYARIAH KANTOR CABANG SURABAYA. A. Analisis tentang Prosedur-Prosedur Pemberian Pembiayaan Mura>bah}ah di

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan Syari ah menjelaskan, praktik perbankan syari ah di masa sekarang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BABl PENDAHULUAN. Lembaga keuangan syariah lahir sebagai akibat adanya rasa

BAB I PENDAHULUAN 2002), 8. 1 Zainul Arifin, Dasar- Dasar Manajemen Bank Syariah, (Jakarta: Alvabet,

BAB I PENDAHULUAN. dengan nilai moraldan prinsip-prinsip syari ah Islam.

BAB I PENDAHULUAN. 1 Subandi, Ekonomi Koperasi, (Bandung: Alfabeta, 2015), 14

BAB 1 PENDAHULUAN. perhatian yang cukup serius dari masyarakat. Hal ini dibuktikan dengan semakin

BAB IV BINDUNG KECAMAATAN LENTENG KABUPATEN SUMENEP. yang sifatnya menguntungkan. Jual beli yang sifatnya menguntungkan dalam Islam

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan. Beberapa kalangan mencurigai islam sebagai faktor penghambat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Asuransi Syariah (AS), Baitul Maal Wat Tamwil (BMT), dan Unit Simpan

Lampiran 2: Hasil Wawancara. Perencanaan kebutuhan tenaga pendidik. 1 Bagaimana perencanaan. Dalam melakukan perencanaan kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama rahmat bagi semesta alam (rahmatan lil alamin).

BAB II LANDASAN TEORI TEORI PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PENYELESAIAN PEMBIAYAAN BERMASALAH

BAB I PENDAHULUAN. jangka panjang dan memaksimalkan kesejahteraan manusia (fala>h{). Fala>h{

BAB I PENDAHULUAN. syari ah yang paling sederhana yang saat ini banyak muncul di Indonesia bahkan hingga

AKUNTANSI MURABAHAH. Materi: 5-6. Afifudin, SE., M.SA., Ak.

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan pembiayaan jangka pendek dengan margin yang rendah. Salah. satunya pegadaian syariah yang saat ini semakin berkembang.

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. fatwa MUI yang mengharamkan bunga bank. 1. nilai-nilai syariah berusaha menciptakan suatu keadilan di bidang ekonomi.

BAB II KAJIAN TEORITIS TENTANG MUDHARABAH, BAGI HASIL, DAN DEPOSITO BERJANGKA

BAB I PENDAHULUAN. melalui Rasulullah saw yang bersifat Rahmatan lil alamin dan berlaku

BAB I PENDAHULUAN. M. Ali Hasan, Berbagai Macam Transaksi dalam Islam (Fiqh Muamalah), PT. Grafindo Persada, Jakarta, 2003, hlm.

BAB I PENDAHULUAN. prinsip syariah sebagai dasar hukumnya berupa fatwa yang dikeluarkan oleh

BAB IV PENERAPAN AKTA JAMINAN FIDUSIA DALAM PERJANJIAN PEMBIAYAAN AL QARDH. A. Analisis Penerapan Akta Jaminan Fidusia dalam Perjanjian Pembiayaan Al

BAB I PENDAHULUAN. syariah membawa konsekuensi adanya penghapusan bunga secara mutlak. 1. Firman Allah swt. dalam surah Ali Imran ayat 130:

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan usahanya agar lebih maju. pembiayaan berbasis Pembiayaan Islami.

BAB I PENDAHULUAN. sistem yang dibutuhkan dalam suatu negara, Menurut Kasmir (2006:1) kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. hubungan manusia dengan Tuhannya. Ibadah juga merupakan sarana untuk

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mura>bah}ah merupakan produk finansial yang berbasis ba i atau jual beli. Mura>bah}ah adalah produk pembiayaan yang paling banyak digunakan oleh perbankan syari ah di dalam kegiatan usaha. Menurut Ashraf Usmani, mura>bah}ah menduduki porsi 66% dari semua transaksi investasi bank-bank syari ah (Islamic banks) di dunia. 1 Penetapan margin di perbankan syari ah misalnya BSM, BRI Syari ah antara perbankkan syari ah yang satu dan lainnya tidak sama dengan presentase marginnya, begitu juga dengan perbankkan konvensional, bahkan ada yang mengarah ke lebih tinggi termasuk dari data yang diperoleh yaitu di BNI Syari ah cabang Palangka Raya dibuktikan dengan presentase margin pusat 9,92% pertahun untuk flatnya dan 14,75% pertahun untuk efektifnya dalam penerapan pembiayaan mura>bah}ah. Pembiayaan mura>bah}ah di BNI Syari ah cabang Palangka Raya menerapkan juga adanya uang muka. Uang muka tersebut di tetapkan 30% dari peminjaman pokok di awal sehingga tidak menutup kemungkinan akan membuat para nasabah keberatan dan juga tidak. Keberatan dalam hal pembebanan angsuran dan tidak keberatan karena ada unsur suka sama 2014, h. 190. 1 Sutan Remy Sjahdeini, Perbankan Syari ah, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 1

2 suka. Namun, apa bila dilihat dari tabel angsuran BNI Syari ah lebih rendah dari pada perbankkan syari ah lainnya bahkan lebih murah 2 Realita yang terjadi di lapangan dengan melihat presentase margin diatas, bahwa BNI Syari ah cabang Palangka Raya dalam penetapan margin (keuntungan) relatif lebih tinggi dari perbankkan syari ah lainnya dan juga perbankkan konvensional. Jika faktanya memang benar terbukti menerapkan margin yang mahal berarti BNI Syari ah cabang Palangka Raya sebagai perbankan syari ah masih belum bisa menjalankan sebagaimana mestinya, seharusnya BNI Syari ah cabang Palangka Raya mempunyai nilai lebih dari perbankan syari ah lainnya dan konvensional, karena didalamnya terdapat unsur syari ah yang harus dijalankan sehingga mampu bersaing secara sehat dengan perbankkan yang lain baik dalam penetapan keuntungan ataupun dalam hal yang lain. Unsur syari ah yang ada dalam perbankan syari ah didasarkan pada teori maqa>s}id syari ah al-igtishadiyah. Bahwa teori maqa>s}id syari ah al- Igtishadiyah menjelaskan adanya teori keadilan untuk kemaslahatan umat, dalam arti bank harus memberikan kemudahan bagi umatnya dalam melakukan pembiayaan dan jangan sampai mementingkan keuntungan semata namun kesejahteraan umat juga harus dipentingkan. Berdasarkan akuntansi menurut Islam memiliki bentuk dan syarat dengan nilai keadilan, kebenaran dan pertanggung jawaban. Bentuk akuntansi yang memancarkan nilai keadilan, kebenaran dan pertanggung jawaban ini sangat 2 Wawancara dengan DH selaku bagian marketing di kantor BNI Syari ah cabang Palangka Raya, 26 Maret 2015.

3 penting. Sebab informasi akuntansi memiliki kekuatan untuk mempengaruhi pemikiran, pengambilan keputusan dan tindakan yang dilakukan oleh seseorang. 3 Firman Allah SWT Surat al-baqarah ayat 282: 3 Muhammad, Pengantar Akuntansi Syari ah, Jakarta: salemba Empat, 2005, h. 10.

4 Artinya: Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu melakukan utang piutang untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya. Dan hendaklah seorang penulis di antara kamu menuliskannya dengan benar. Janganlah penulis menolak untuk menuliskannya sebagaimana Allah telah mengajarkan kepadanya, maka hendaklah dia menuliskan. Dan hendaklah orang yang berhutang itu mendiktekan, dan hendaklah dia bertakwa kepada Allah, Tuhannya, dan janganlah dia mengurangi sedikitpun daripadanya. Jika yang berhutang itu orang yang kurang akalnya atau lemah (keadaannya), atau tidak mampu mendiktekan sendiri, maka hendaklah walinya mendiktekannya dengan benar. Dan persaksikanlah dengan dua orang saksi laki-laki di antara kamu. Jika tak ada (saksi) dua orang laki-laki, maka (boleh) seorang laki-laki dan dua orang perempuan di antara orang-orang yang kamu sukai dari para saksi (yang ada), agar jika yang seorang lupa maka yang seorang lagi mengingatkannya. Dan janganlah saksi-saksi itu menolak apabila dipanggil. Dan janganlah kamu bosan menuliskannya, untuk batas waktunya baik (utang itu) kecil maupun besar. Yang demikian itu, lebih adil di sisi Allah, lebih dapat menguatkan kesaksian, dan lebih mendekatkan kamu kepada ketidakraguan, kecuali jika hal itu merupakan perdagangan tunai yang kamu jalankan di antara kamu, maka tidak ada dosa bagi kamu jika kamu tidak menuliskannya. Dan ambillah saksi apabila kamu berjual beli, dan janganlah penulis dipersulit dan begitu juga saksi. Jika kamu lakukan (yang demikian), maka sungguh hal itu suatu kefasikan pada kamu. Dan bertakwalah kepada Allah, Allah memberikan pengajaran kepadamu, dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. ( Al-Baqarah [2]: 282). 4 Menurut pendapat Baskoro Perdana Putra dalam jurnal ilmiahnya menyatakan bahwa: Konsep mura>bah}ah pada perbankan syari ah juga telah menerima kritikan dari kalangan ulama menjelaskan munculnya kritikan didasarkan pada penerapan mura>bah}ah dalam perbankan syari ah yang sama sekali tidak meniadakan bunga dan membagi risiko kepada nasabah, tetapi tetap mempraktekkan pembebanan bunga dan menggunakan label produk 4 Departemen Agama Republik Indonesia, al-qur an dan Terjemahannya Juz 1 Juz 30, Jakarta: Mekar Surabaya, 2002, h. 59-60.

5 Islami. Inilah yang menjadi salah satu alasan mengapa masyarakat menyamakan praktek pembiayaan pada perbankan syari ah dan praktek pemberian kredit pada perbankan konvensional, di dalam penentuan harga jual dan tingkat margin yang jelas pada akad mura>bah}ah merupakan hal penting, karena untuk menghindari adanya ketidakadilan pada salah satu pihak, baik pembeli maupun penjual. Ketidakadilan kegiatan ekonomi merupakan salah satu aspek yang dilarang dalam Islam, harga harus ditentukan sedemikan rupa sehingga dapat memberikan keadilan bagi kedua belah pihak yaitu pihak penjual dan pihak pembeli. Harga yang dapat memberikan keadilan bagi kedua belah pihak adalah yang tidak memberikan keuntungan di atas normal atau tingkat kewajaran bagi penjual dan harga yang telah disetujui oleh pihak penjual dan pembeli. 5 Oleh karena itu, penulis memiliki keingintahuan yang besar mengenai kebenaran penetapan margin pada perbankkan syari ah yang sesungguhnya, khususnya di BNI Syari ah cabang Palangka Raya, kemudian penulis ingin menuliskannya dalam bentuk karya ilmiah yang berjudul Penetapan Margin Akad Mura>bah}ah di BNI Syari ah cabang Palangka Raya dalam Perspektif Akuntansi Syari ah. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana penetapan margin akad mura>bah}ah di BNI Syari ah cabang Palangka Raya? 2. Bagaimana sudut pandang akuntansi syari ah mengenai penetapan margin akad mura>bah}ah di BNI Syari ah cabang Palangka Raya? C. Tujuan Penelitian 5 Dikutip dari Baskoro Perdana Putra dalam, Jurnal Ilmiah Analisis Penetapan Margin Akad Pembiayaan Murabahah: Studi kasus pada Baitul Maal wa Tamwil Ahmad Yani Malang. Http://download.portalgaruda.org/article.php?article=188865&val=6467&title=Analisis%20Penen tapan%20tingkat%20margin%20akad%20pembiayaan%20murabahah%20studi%20kasus%20pa da%20baitul%20maal%20malang, diunduh pada tanggal 24 Maret 2015.

6 Berdasarkan rumusan masalah di atas tujuan dari penelitian ini dapat dirumuskan menjadi beberapa bagian sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui bagaimana penetapan margin akad mura>bah}ah di BNI Syari ah cabang Palangka Raya. 2. Untuk mengetahui bagaimana sudut pandang akuntansi syari ah mengenai penetapan margin akad mura>bah}ah di BNI syari ah cabang Palangka Raya. D. Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini dapat dirumuskan menjadi beberapa bagian sebagai berikut: 1. Manfaat Teoritis a. Untuk memperkaya keilmuan di lingkungan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palangka Raya, khususnya Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Jurusan Ekonomi Islam, Program Studi Ekonomi Syari ah. b. Sebagai bahan pengkajian dan kontribusi pemikiran dalam pengembangan bidang keilmuan tentang penetapan margin pada akad mura>bah}ah yang sesuai dengan ketentuan syari ah. 2. Kegunaan Praktis a. Sebagai tugas akhir untuk menyelesaikan pada Program Studi Ekonomi Syari ah di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palangka Raya. b. Sebagai bahan rujukan dan referensi mengenai proses penetapan margin pada akad mura>bah}ah yang sesuai dengan ketentuan syari ah dan sebagai salah satu bahan rujukan bagi penelitian selanjutnya untuk memperdalam

7 substansi penelitian dengan melihat permasalahan dari sudut pandang yang berbeda. c. Sebagai bahan pertimbangan bagi semua kalangan seperti; akademisi, praktisi, maupun calon keduanya, agar bisa memikirkan langkah selanjutnya guna mengembangkan perbankan syari ah khususnya dalam hal penetapan margin keuntungan. E. Sistematika Penulisan Adapun sistematika penulisan yang digunakan dalam penyusunan skripsi ini secara penyusunan secara sistematis, maka penulis membaginya dalam beberapa bab yang terdiri dari: 1. Pendahuluan Pada bab pendahuluan terdapat beberapa pokok pembahasan, diantaranya; latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. 2. Kajian Pustaka Pada bab kajian pustaka terdapat beberapa pokok pembahasan, diantaranya; penelitian terdahulu yang relevan, deskripsi teoritik meliputi; konsep mura>bah}ah = (pengertian mura>bah}ah, landasan hukum, jenisjenis mura>bah}ah, rukun dan ketentuan mura>bah}ah, konsep perhitungan mura>bah}ah, referensi margin keuntungan). Teori Maqa}>sid al-syari ah meliputi; (Pengertian Maqa}>sid al-syari ah, Pembagian Maqa}>sid al- Syari ah). Akuntansi Syari ah meliputi; (Pengertian Akuntansi Syari ah, Akuntansi Syari ah Filosofis Teoritis dan Akuntansi Praktis, Nilai-nilai Dasar

8 Akuntansi Syari ah, Prinsip Filosofis Akuntansi Syari ah, Cakupan Standar Akuntansi mura>bah}ah, dan Akun-akun untuk Akuntansi Penjual). Margin Keuntungan dalam Perspektif Ekonomi Islam dan Kerangka Pikir. 3. Metode Penelitian Dalam bab ini merupakan rancangan penelitian yang akan dilakukan. Adapun isi bab ini diantaranya; Waktu dan Tempat Penelitian, Jenis dan Pendekatan Penelitian, Objek dan Subjek Penelitian, Teknik Pengambilan Sampel, Metode Pengumpulan Data meliputi; (Observasi, Wawancara, Dokumentasi). Pengabsahan Data dan Teknik Analisis Data. 4. Pemaparan Data Dalam bab ini merupakan pemaparan data-data hasil penelitian secara rinci dan menyeluruh. Data yang diuraikan pada bagian ini adalah fakta sebenarnya dan benar-benar bersumber dari lokasi penelitian. 5. Pembahasan Dalam bab ini merupakan bagian dari paparan data dan analisis penelitian. 6. Penutup Dalam bab ini merupakan uraian paling akhir yang terbagi menjadi kesimpulan dan saran. Berisi tentang jawaban terhadap seluruh rumusan masalah dan rekomendasi positif demi perbaikan secara konstan. 7. Daftar Pustaka Berisi urutan daftar-daftar buku, sumber internet dan sumber data lainnya yang digunakan penulis dalam penulisan laporan penelitian.

9 8. Lampiran Merupakan data-data pendukung dari penulisan laporan penelitian.