Djamal Thaib, B.Sc, S.IP, M.Sc. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Binawan 4/26/2012

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. Gangguan pada sistem otot rangka/musculoskeletal disorders (MSDs)

Pengertian dan Ruang Lingkup Ergonomi : bahasa Yunani Ergon : kerja Nomos : peraturan/hukum - Arbeitswissenschaft di Jerman - Biotechnology di Skandin

BAB I PENDAHULUAN. Pelayanan keperawatan merupakan bagian integral dari sistem pelayanan

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. mengalami kecelakaan, penyakit dan keluhan-keluhan kesehatan yang disebabkan

BAB I PENDAHULUAN. akibat nyeri punggung. Nyeri punggung bagian bawah merupakan penyebab

BAB I PENDAHULUAN. atau man made disease. Penyakit Akibat Kerja menurut OSHA. tahun 1992, dimana sekitar 62% pekerja menderita Musculoskeletal

III. TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dengan program pengembangan dan pendayagunaan SDM tersebut, pemerintah juga memberikan jaminan kesejahteraan, kesehatan dan

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas yang sering dilakukan oleh manusia Peter Vi, (2000) dalam Tarwaka

BAB I PENDAHULUAN. sekitar 270 juta kasus kecelakaan kerja pertahun di seluruh dunia (Ferusgel,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pekerja merupakan salah satu komponen yang perlu mendapatkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. bagian yang memberikan sumbangan terbesar dalam industri tekstil pada

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan tersebut. Risiko-risiko tersebut dapat menimbulkan berbagai penyakit. Penyakit akibat kerja (PAK) adalah penyakit

BAB 1 : PENDAHULUAN. nomor 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan pada pasal 86, menjelaskan

FAKTOR ERGONOMI & PSIKOLOGI PERTEMUAN KE-4

BAB I PENDAHULUAN. 1 UU Nomor 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja) (Kuswana,W.S, 2014).

BAB I PENDAHULUAN. berdiri yang di lakukan secara terus menerus atau dalam jangka waktu yang lama

BAB 1 PENDAHULUAN. kesehatan kerja bagi tubuh dalam aspek ergonomi (Windi, Rasmidar Samad 2015).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ergonomi adalah ilmu, seni dan penerapan teknologi untuk menyerasikan atau

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Peranan tenaga kerja dalam pembangunan nasional sangat penting karena

BAB I PENDAHULUAN. Pencapaian keselamatan dan kesehatan kerja tidak lepas dari peran

BAB II TINJAUN PUSTAKA Pengertian Ergonomi Ergonomi berasal dari kata Ergon (kerja) dan Nomos (hukum alam) dan

BAB I PENDAHULUAN. negara. Industri sepenuhnya terintegrasi ke dalam rantai pasokan secara

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. bagian-bagian otot skeletal yang dirasakan seseorang mulai dari keluhan sangat

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan setelah perang dunia kedua, tepatnya tanggal 12 Juli 1949 di Inggris

BAB I PENDAHULUAN. dalam menghasilkan suatu produksi. Tidak sedikit proses produksi yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Ergonomi dan K3. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) FTP UB 2016

BAB 1 PENDAHULUAN. mendukung satu sama lain dari tiap-tiap bagian yang ada di dalamnya. Sistem

ANALISIS POSTUR KERJA DAN KELUHAN PEKERJA PADA AKTIVITAS PEMOTONGAN BAHAN BAKU PEMBUATAN KERIPIK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kata yunani yaitu Ergo yang berarti kerja dan Nomos yang berarti hukum.

BAB I PENDAHULUAN. jasa produksi (Eko Nurmianto, 2008). Fasilitas kerja yang dirancang tidak

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. manusia pada umumnya, hasil karya dan budaya, untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kopi merupakan salah satu komoditi perkebunan yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. dan diwarnai dengan persaingan yang ketat. Dalam kondisi demikian. hanya perusahaan yang memiliki keunggulan kompetitif yang mampu

BAB I PENDAHULUAN. Menurut ILO (2013) Diperkirakan 2.34 juta orang meninggal setiap tahunnya

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan merupakan

PENGANTAR DAN KONSEP DASAR ER E G R O G N O O N M O I

BAB 2 LANDASAN TEORI

MUSCULOSKELETAL DISORDERS. dr.fauziah Elytha,MSc

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERANCANGAN ULANG STASIUN KERJA UNTUK MENGURANGI KELUHAN BIOMEKANIK PADA AKTIFITAS LOUNDRY DI PT X

BAB I PENDAHULUAN. terutama kegiatan penanganan material secara manual (Manual Material

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. dengan pekerjaan manual handling. Suatu hal yang sangat beralasan,

BAB I PENDAHULUAN. Repository.unimus.ac.id

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dunia perindustrian di era globalisasi dan Asean Free Trade

BAB I PENDAHULUAN. mengalami nyeri pinggang dan Indonesia sendiri diperkirakan jumlahnya lebih

LAMPIRAN 1. MODUL VI KESELAMATAN & KESEHATAN KERJA (K3) (Sekarang)

BAB V ANALISA HASIL. 5.1 Hasil Perhitungan Seluruh Tahapan Menggunakan Metode REBA, REBA, OWAS & QEC

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL

BAB I PENDAHULUAN. berbagai dampak positif dan dampak negatif. Salah satu dampak negatifnya

PENERAPAN KONSEP ERGONOMI DALAM DESIGN KURSI DAN MEJA BELAJAR YANG BERGUNA BAGI MAHASISWA

BAB I PENDAHULUAN. tempat kerja perlu terjamin pula keselamatannya. Dalam Undang Undang

BAB I PENDAHULUAN. kontribusi yang signifikan terhadap kecelakaan kerja. negara tersebut yang dipilih secara acak telah menunjukkan hasil bahwa

BAB I PENDAHULUAN. dan memiliki besar derajat kebebasan. Posisi ini bekerja mempromosikan

BAB I PENDAHULUAN. dalam menghasilkan barang dan jasa yang bermutu tinggi. Namun, menurut Notoadmodjo

BAB I PENDAHULUAN. Health Association) adalah beberapa kondisi atau gangguan abnormal

BAB I PENDAHULUAN. besar dalam pembangunan nasional. Tenaga kerja merupakan pelaksana

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Seminar Nasional IENACO ISSN: ANALISIS POSISI DAN POSTUR PEKERJA LANTAI PRODUKSI DI PT. SERENA HARSA UTAMA

BAB 1 PENDAHULUAN. sekarang ini, manusia tak pernah lepas dari salah satu hukum alam ini yakni bekerja.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN.

BAB 1 PENDAHULUAN. menyatakan bahwa setiap pekerja mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan atas

BAB I PENDAHULUAN. besar dalam pembangunan nasional. Tenaga kerja merupakan pelaksana

Identifikasi keluhan biomekanik dan kebutuhan operator proses packing di PT X

BAB I PENDAHULUAN. Low Back Pain (LBP) merupakan salah satu masalah pada. muskuloskeletal paling umum dan saat ini menjadi masalah paling luas

BAB I PENDAHULUAN. Keselamatan dan kesehatan kerja baik sekarang maupun masa yang akan datang

BAB I PENDAHULUAN. dimanapun selalu ada risiko terkena penyakit akibat kerja, baik didarat, laut,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit akibat kerja merupakan suatu penyakit yang diderita pekerja dalam

BAB II LANDASAN TEORI

1 Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. kerja, modal, mesin dan peralatan dalam suatu lingkungan untuk menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Peranan manusia sebagai sumber tenaga kerja pada industri

BAB 1 PENDAHULUAN. (Azhar, 2011). Banyak ditemui keluhan dari para pekerja terkait masalah

BAB I PENDAHULUAN. industri pengolahan air minum dalam kemasan (AMDK) dengan merk dagang. keselamatan dan kesehatan akan aman dari gangguan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sakit akibat pekerjaanya itu, baik itu berupa cedera, luka-luka atau bahkan

Kegiatan Belajar -8. Modul 5: BIOMEKANIKA. Ir. MUH. ARIF LATAR, MSc. Modul-5, data M Arief Latar

BAB I PENDAHULUAN I-1

terjadi karena kerja berlebihan (ougkverexertion) atau gerakan yang berulang

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam era globalisasi sekarang ini aktivitas penduduk semakin meningkat, dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. terpadu, full day school atau boarding school. Padatnya jam belajar yang ditawarkan

PEMBELAJARAN X ERGONOMI DAN PRODUKTIVITAS KERJA

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Ergonomi Antropometri

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

Transkripsi:

Djamal Thaib, B.Sc, S.IP, M.Sc. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Binawan 1

PENDAHULUAN Keselamatan, kesehatan, dan kesejahteraan adalah dambaan setiap insan. Kesehjahteraan bisa dicapai jika manusia dapat memanfaatkan tenaga, pikiran, waktunya secara produktif. Manusia dalam usia produktif harus selalu berusaha meningkatkan produktivitasnya. Fit The job to the man dan/ Fit The man to the job 2

Kebahagiaan masa lalu hanya berdasarkan naluri hati, sedang masa sekarang berkembang studi dan riset untuk mengetahui keterbatasan manusia dalam bekerja untuk mencapai kebahagiaan. Bermula dari KHF Murrell sebagai pelopor dan Para ahli dari lintas ilmu pengetahuan/ disiplin, lahirlah ilmu yang kemudian disebut Ergonomi. Ergonomi berasal dari kata yunani yaitu Ergos berarti bekerja dan Nomos berarti norma-norma atau hukum alam. 3

ERGONOMI (AIHA) Adalah ilmu multidisiplin yang menerapkan prinsip-prinsip yang berdasarkan pada kapasitas fisik dan psikologis pekerja terhadap desain atau modifikasi pekerjaan, peralatan produk dan tempat kerja. 4

Ergonomi berarti ilmu yang mempelajari kaitan antara orang dengan lingkungan kerja nya (The sciencetific study of the relationship between man and his working environment). Sasarannya : agar tenaga kerja dapat mencapai prestasi kerja yang tinggi (efektif) dalam suasana yang tenteram aman dan nyaman. Sebelum ergonomi diperkenalkan, peningkatan prestasi kerja dilakukan dengan penelitian kerja (work study atau motion and time study) dengan Gilberth beserta istrinya sebagai pelopor. 5

TEORI PRODUKTIVITAS Produktivitas menggambarkan perbandingan atau ratio antara keluaran dan masukan KELUARAN PRODUKTIVITAS = ------------------MASUKAN 6

TUJUAN ERGONOMI (AIHA) Menurunkan risiko kecederaan dan penyakit Meningkatkan penampilan kerja Mengurangi ketidak nyamanan pekerja Meningkatkan kualitas hidup pekerja 7

SASARAN AKHIR ERGONOMI Efisiensi dan Efektivitas yang meningkat, Kegiatan manusia tanpa mengalami gangguan kesehatan, Meningkatkan produktivitas. 8

PENINGKATAN PRODUKTIVITAS KERJA 1. STUDY KERJA (WORK STUDY) Methode studi, meneliti upaya yang sedang berjalan kemudian menemukan metode baru yang lebih efektif. Pengukuran kerja, mengetahui kecepatan kerja kemudian menentukan prosedur untuk menerampilkan tenaga kerja, agar mampu bekerja lebih cepat. Sampel activities, mengetahui persentase waktu yang produktif, kemudian melakukan pembaharuan dalam : pengaturan tenaga kerja, dislokasi perkakas, dan penjadwalan ulang. 9

2. KESELAMATAN KERJA Berupaya meneliti situasi kerja, Kemudian menemukan cara untuk menghindarkan terjadinya kecelakaan Mencegah kerusakan/ gangguan mesin. Mencegah menurunnya produktivitas kerja. 10

3. KESEHATAN KERJA Berupaya meneliti kondisi kerja. Menemukan cara menghilangkan gangguan kesehatan. Mengcegah paparan bahaya racun. Mencegah paparan saluran pernafasan. Mencegah absenteisme. Meningkatkan produktivitas kerja. 11

4. KEAMANAN LINGKUNGAN KERJA Meneiliti dan memperbaiki kondisi untuk mencegah gangguan keamanan. Mencegah gangguan kebakaran Mencegah kebocoran listrik. Mencegah terjadinya pembuangan sampah dan limbah yang tidak sesuai. 12

5. ERGONOMI Melakukan studi mengenai kaitan pekerja dan lingkungan kerjanya. Mengatur metode kerja Memilih alat yang sesuai. Mengatur waktu kerja Mengatur sistem kerja yang sesuai. 13

KEUNTUNGAN MENDESAIN PEKERJAAN, PERALATAN, PRODUK, CARA KERJA, DAN TEMPAT KERJA Meningkatkan Kinerja K3 Meningkatkan Kualitas Dan Produktivitas Mengurangi Kesalahan Meningkatkan Moral Pekerja Mengurangi Biaya Operasi Mengurangi Biaya Kompensasi Mengurangi Perbedaan Populasi Termasuk Yang Cacad 14

INTERAKSI ANTARA : DISAIN TEMPAT KERJA, POSTUR TUBUH, AKTIVITAS KERJA DAN EFEKNYA TERHADAP PENAMPILAN DAN KESEJAHTERAAN PEKERJA MANUSIA TEMPAT KERJA FURNITURE POSTUR TUBUH KEPALA & LEHER LENGAN & TANGAN PANGGUL KAKI KESEJAHTERAAN PEKERJA PERALATAN KERJA LINGKUNGAN PEKERJAAN AKTIVITAS KERJA PENGLIHATAN PENDENGARAN PANDANGAN PEMBICARAAN HASIL KERJA 15

PENYESUAIAN ANTARA PEKERJA DAN ALAT Ekonomis Praktis Efisien Produktif Gangguan Kesehatan Minimal Suasana Pekerja Menyenangkan Pekerjaan Lebih Aman 16

BIO MEKANIK Bio mekanik adalah kajian terhadap fasilitas yang dijumpai dalam sistem alat tubuh manusia selama melakukan aktivitas sehari-hari secara normal. Bio mekanik merupakan studi multi disiplin yang meliputi biologi, enjinering, dan behavioral science. Occupational bio mekanik merupakan penerapan dari penyesuaian antara kapasitas fisik pekerja dengan kebutuhan pekerjaan dengan konsekuensi terjadinya ketidak sesuaian antara pekerja dan pekerjaan. 17

BIO. Model oocupational bio mekanik menyediakan nilai rata-rata hasil evaluasi dan tekanan fisik pekerjaan guna menetapkan tingkat risiko. Kekuatan aktivitas (statik dan dinamik) dari setiap bagian tubuh dapat dikalkulasi dan digunakan sebagai dasar perencanaan suatu pekerjaan. Bio mekanik untuk lengan dan kaki dapat berguna untuk mengetahui masalah biomekanik dari situasi pekerjaan yang secara berkala menimbulkan ctds (cumulatives trauma disorders) 18

PENERAPAN ANTHROPOMETRI Ketinggian dimana pekerjaan dilakukan merupakan hal yang kritikal dalam mengefisiensikan pekerjaan dan keselamatan pekerjaan. Jika permukaan tempat kerja ketinggian maka pekerja akan selalu mengangkat bahunya secara terus menerus untuk mengkompensasi pekerjaan yang pada akhirnya akan menimbulkan kelelahan dan nyeri pada bahu dan leher. Sebaliknya bila kerendahan, pekerja akan lebih menyandarkan tubuhnya kedepan yang dapat menimbulkan rasa sakit pada bagian atas dan bawah pinggang. Kondisi tersebut selalu terjadi pada pekerja yang bekerja pada sistem ban berjalan. 19

Prinsip - Prinsip ERGONOMI dan yang perlu diperhatikan : Pekerjaan dengan kontraksi otot dinamis Pengaturan waktu kerja/ istirahat dengan baik Pengaturan beban kerja Pengaturan proses dan ruang kerja Pengaturan aspek fisik lingkungan kerja 20

ANTHROPOMETRI DIMENSI TUBUH MANUSIA Berbagai macam ukuran tubuh pekerja, sehingga sangat sulit untuk di seragamkan, maka dibuatlah ukuran rata-rata laki-laki. Kesulitan tetap masih ada karena ada pekerja yang tidak masuk dalam kelompok ini. Anthropometri berusaha menjembatani perbedaan tersebut dengan melakukan pengukuran berbagai karakteristik manusia seperti dimensi tubuh, berat, dan daerah gerakan tubuh. Anthropometri dapat diterapkan ditempat kerja dan disain peralatan guna memaksimalkan kenyamanan dan keselamatan ditempat kerja. 21

NORMA ERGONOMI Yang disepakati Pembebanan Kerja fisik Sikap tubuh dalam bekerja Mengangkut dan Mengangkat Olah raga dan Kesegaran Jasmani Musik dan Dekorasi Lingkungan Kerja Lain-lain 22

Norma-norma ERGONOMI diharapkan dapat : Meningkatkan Moral Pekerja Meningkatkan Kualitas Pekerjaan Meningkatkan Produktivitas Menurunkan Absenteisme Mengurangi Turn Over Mengurangi Kecederaan Low Back Pain Mengurangi Cedera Karena Trauma Berulang 23

PENERAPAN.. Idealnya ketinggian bidang kerja dapat diatur sesuai tinggi pekerja/ rata-rata pekerja, Bila tidak bisa, maka harus dibuat lebih tinggi agar pekerja yang pendek dapat menyesuaikan diri dengan ketinggian tersebut dengan menambah bantalan pada tempat berpijak nya. Anthropometri data dapat dijumpai pada berbagai sumber dan dapat digunakan untuk memodifikasi peralatan yang ada. 24

FAKTOR2 YANG MEMPENGARUHI KESELAMATAN SAAT MENGANGKAT Job risk factors faktor-faktor risiko pekerjaan. The personnel risk factors faktor faktor risiko pekerja. 25

JOB RISK FACTORS FAKTOR RISIKO PEKERJAAN Berat benda. Lokasi. Frekuensi/ lama. Stabilitas. Grip. Ketinggian tempat kerja. Kondisi lingkungan kerja. 26

THE PERSONNEL RISK FACTORS FAKTOR RISIKO PEKERJA Jenis kelamin. Kekuatan. Umur. Kesegaran jasmani. Anthropometri. Teknik mengangkat. 27

INDIKATOR/ FAKTOR RISIKO ERGONOMI Trend data kecelakaan dan kecederaan. Insidens terjadinya ctds Ratio pertukaran pekerja yang tinggi (temp dan season) Banyaknya keluhan nyeri muskulo skeleton Perubahan generasi pekerja di lingkungan kerja Keluhan pekerja tentang prosedur, cara-cara kerja dll Sistem pembayaran insentif yang meningkatkan out put. Ratio peningkatan kerja dan tingginya jam kerja lembur. Kualitas produk yang buruk. Pekerja melakukan pekerjaan mengangkat & mengangkut material secara manual dan berulang-ulang. Catatan kondisi kerja karena ketidakmampuan bekerja. 28

GEJALA-GEJALA YANG MENUNJUKKAN ADANYA PERMASALAHAN ERGONOMI Pekerja menambah bantalan pada alat kerja atau pada sudutsudut kerja yang tajam. Adanya tempat duduk atau kursi yang dimodifikasi. Menambah plat form untuk tempat berdiri. Perlu bantuan dari luar untuk melakukan pekerjaan seperti tangga dll.. Pekerja membuat sendiri atau memodifikasi apd nya. Pekerja memodifikasi sendiri bidang kerja nya. Pekerja memodifikasi sendiri sistem ventilasi dan penerangan. Mengatur kembali peralatan, tangga & plat form tempat kerja. 29

30