BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan keterampilan siswa perlu ditingkatkan. Dalam kamus umum

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. optimalnya nilai ulangan siswa di sekolah. Guru memberikan ulangan kepada. Permendiknas nomor 20 tahun 2007, menyatakan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. penyelenggaraan proses pembelajaran yang baik adalah mengenai hasil belajar

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu masalah yang menarik untuk dikaji berhubungan dengan dunia

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu masalah yang menarik untuk dikaji berkaitan dengan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. suatu bangsa, karena dengan pendidikan suatu bangsa dapat mempersiapkan masa

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM), secara mendasar pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. SISDIKNAS, merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta

BAB I PENDAHULUAN. atau jabatan, tetapi untuk menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapinya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pendidikan perlu adanya evaluasi pendidikan. Fungsi evaluasi di

BAB I PENDAHULUAN. dengan tantangan dan ancaman global yang semakin ketat. Pendidikan juga

BAB I PENDAHULUAN. Minat dalam belajar siswa mempunyai fungsi sebagai motivating force

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ghitha Sukma Dewi, 2014

BAB I PENDAHULUAN. ataupun Madrasah Aliyah (MA) bertujuan untuk menyiapkan siswa untuk

I. PENDAHULUAN. Bagian ini akan membahas beberapa hal yang berkaitan dengan latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 1:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, dan pemerintah melalui kegiatan pembelajaran baik secara formal

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting untuk kelangsungan

BAB I PENDAHULUAN. maksimal, hendaknya guru mempunyai kompetensi yang memadai.

BAB I PENDAHULUAN. dengan baik mengenai isi pembelajaran yang disampaikan disekolah.

BAB I PENDAHULUAN. mampu bertahan hidup dan ikut berperan pada era globalisasi. dilakukan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Teknologi merupakan solusi permasalahan kehidupan manusia

I. PENDAHULUAN. Dalam keseluruhan proses pendidikan, kegiatan pembelajaran merupakan

2015 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pendidikan memegang peranan penting dalam kelangsungan hidup

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peran yang sangat penting dalam aspek kehidupan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dapat dilihat dari faktor intern dan faktor eksternnya. Faktor-faktor tersebut harus

BAB I PENDAHULUAN. penting dan menjadi salah satu tolok ukur keberhasilan pembelajaran. Prestasi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Neng Sri Nuraeni, 2013

BAB I PENDAHULUAN. jenjang pendidikan adalah SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) menuntut. meningkatkan minat belajar siswa yaitu SMK Bina Wisata Lembang.

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sehari-hari melalui sekolah, baik dalam lingkungan, di rumah maupun

BAB I PENDAHULUAN. Oleh karena itu, berbagai lembaga pendidikan baik formal maupun. menghasilkan siswa dengan prestasi yang baik.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus

BAB I PENDAHULUAN. sangat berperan penting dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. prestasi belajar dinyatakan dalam bentuk angka-angka, begitu juga di Sekolah

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terutama pada era

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Mata pelajaran kewirausahaan adalah salah satu mata pelajaran yang memegang peranan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang penting dalam pembangunan, karena

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Naima Hady, 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU SPN) Pasal 3 mengenai

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah segala usaha yang dilakukan baik oleh individu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yaitu memperhatikan masalah pendidikan.isi pendidikan diharapkan mencakup

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal. Sebagai lembaga

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu unsur yang memiliki peranan penting

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan di era globalisasi sekarang ini menyebabkan

I. PENDAHULUAN. keadaan tertentu kesuatu keadaan yang lebih baik. Pendidikan sebagai pranata

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. sekolah sehari-harinya. Perlu diketahui bahwa pendidikan adalah proses interaksi

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam era informasi saat

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan manusia yang berkualitas perlu disiapkan untuk berpartisipasi. manusia yang berkualitas adalah melalui pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Salah satu indikator tercapainya tujuan pembelajaran dapat diketahui dengan

BAB I PENDAHULUAN. di masa depan, karena dengan pendidikan manusia dididik, dibina dan dikembangkan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam. Indonesia. Di samping itu, pendidikan dapat mewujudkan sumber daya

I. PENDAHULUAN. Bagian pertama ini membahas beberapa hal mengenai latar belakang masalah,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut peningkatan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu komponen penting yang mutlak diperlukan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peranan penting dalam meningkatkan kualitas. sumber daya manusia. Menurut UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan saat ini adalah kualitas hasil pembelajaran di sekolah, dimana sekolah

BAB I PENDAHULUAN. berpikir yang melibatkan berpikir konkret (faktual) hingga berpikir abstrak tingkat

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan suatu bangsa sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peranan yang penting dalam upaya mengembangkan

2015 KONTRIBUSI HASIL BELAJAR BUSANA PESTA TERHADAP KESIAPAN UJI KOMPETENSI PEMBUATAN BUSANA PESTA

BAB I PENDAHULUAN. dengan dunia pendidikan adalah mengenai efektivitas pembelajaran peserta didik.

I. PENDAHULUAN. nasional yaitu membangun kualitas manusia yang beriman dan bertaqwa

BAB 1 PENDAHULUAN. Sanusi dalam Mulyasa (2008:3) perubahan itu mencakup perkembangan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. keahlian dimana program keahlian yang dilaksanakan di SMK disesuaikan dengan

I. PENDAHULUAN. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas) No.20 Tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bangsa lain di dunia. Kualitas manusia Indonesia tersebut dihasilkan melalui

BAB I PENDAHULUAN. kompleksitas zaman. Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. prasarana pendidikan, sistem penilaian dan pengelolaan pendidikan. Pembenahan semua komponen pendidikan, pada tahun terakhir ini

I. PENDAHULUAN. dapat dihasilkan manusia pembangunan yang tangguh dan merata. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. bersaing di era global saat ini. Seiring perkembangan itu salah satu yang dihadapi

BAB I PENDAHULUAN. memahami apa saja yang menjadi dasar-dasar dalam menciptakan sebuah desain.

2015 PENERAPAN PELATIHAN CETAK SABLON DIGITAL DALAM MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS SISWA TUNARUNGU KELAS XII SMALBDI SLB BC YATIRA CIMAHI

BAB I PENDAHULUAN. langsung terhadap perkembangan manusia, terutama perkembangan seluruh aspek

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dian Widiyanti, 2013

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peran penting dalam menghasilkan generasi muda yang berkualitas

BAB I PENDAHULUAN. setiap orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang diselenggarakan di negara tersebut. Oleh karena itu, pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan (FPTK) UPI. Lulusan JPTM FPTK UPI

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu usaha untuk menumbuhkan manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. lepas dari kompetensi guru sebagai pendidik. Sesuai dengan Undang-undang

BAB I PENDAHULUAN. dan perkembangan masyarakat ke arah yang lebih kompleks sehingga

BAB I PENDAHULUAN. tentang sistem pendidikan nasional dalam bab II pasal 3 tentang fungsi dan tujuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sebuah proses belajar yang tiada henti dalam

BAB I PENDAHULUAN. menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotor. Disamping itu

BAB I PENDAHULUAN. belajar mengajar merupakan kegiatan utama dalam proses pendidikan di sekolah.

2015 ANALISIS HASIL BELAJAR MERENCANAKAN MENU KESEMPATAN KHUSUS SEBAGAI KESIAPAN MENGOLAH MAKANAN UNTUK PESTA PERNIKAHAN PADA SISWA DI SMKN 3 CIMAHI

adalah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Sekolah Menengah Kejuruan

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia, oleh karena itu di sekolahsekolah

BAB I PENDAHULUAN. teknologi yang semakin maju menuntut dunia pendidikan untuk melakukan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu masalah yang menarik untuk dikaji berkaitan dengan pendidikan, yaitu mengenai prestasi belajar siswa. Untuk mencapai prestasi belajar, maka pengetahuan dan keterampilan siswa perlu ditingkatkan. Dalam kamus umum bahasa Indonesia (2011:410) menyatakan bahwa prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru. Sedangkan menurut Lanawati (Reni Akbar Hawadi, 2004:168), prestasi belajar adalah hasil penilaian pendidik terhadap proses belajar dan hasil belajar siswa sesuai dengan tujuan instruksional yang menyangkut isi pelajaran dan perilaku yang diharapkan dari siswa. Beberapa pendapat para ahli di atas, sama halnya dengan pendapat dari Ngalim Purwanto (Sri Habsari, 2005:75) yang menyatakan bahwa prestasi belajar adalah hasil-hasil belajar yang telah diberikan guru kepada murid-murid atau dosen kepada mahasiswanya dalam jangka tertentu. Begitu pun dengan pendapat dari Abu Ahmadi (Sri Habsari, 2005:75) yang mengungkapkan bahwa prestasi belajar adalah hasil yang dicapai dalam suatu usaha (belajar) untuk mengadakan perubahan atau mencapai tujuan. 1

2 Dari beberapa pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah hasil belajar siswa yang dapat dicapai melalui proses belajar mengajar dalam jangka waktu tertentu dan ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru. Salah satu cara untuk dapat mencapai prestasi belajar yang optimal, dapat ditempuh melalui sekolah sebagai organisasi yang menyelenggarakan proses pendidikan secara formal. Oleh karena itu, setiap sekolah wajib memberikan pemahaman mengenai pengetahuan atau keterampilan untuk mencapai prestasi belajar siswa secara optimal. Struktur kurikulum pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) diarahkan untuk mencapai tujuan tersebut. Untuk menguasai dan memiliki keterampilan dalam bidang keahliannya, maka siswa SMK program keahlian administrasi perkantoran harus memenuhi syarat yaitu mengikuti pembelajaran mata pelajaran produktif. Kelompok mata pelajaran produktif adalah kelompok mata pelajaran yang berfungsi membekali peserta didik agar memiliki kompetensi sesuai dengan bidang keahlian masing-masing. Adapun mata pelajaran yang diajarkan dalam mata pelajaran produktif merupakan praktek sesuai dengan bidang yang dimiliki di tiap sekolah. Namun pada kenyataannya, mata pelajaran produktif yang merupakan ciri khas jurusan dan sangat diandalkan karena dapat mengasah kemampuan siswa merupakan bekal pada siswa SMK dalam menghadapi dunia kerja, ternyata masih kurang dapat diandalkan. SMK Mohamad Toha Cimahi bergerak di bidang bisnis manajemen dan teknologi informasi, memiliki beberapa kompetensi keahlian. Salah satunya kompetensi keahlian administrasi perkantoran, kompetensi ini memiliki tujuan,

3 yaitu untuk mempersiapkan peserta didik agar menjadi manusia produktif, mampu bekerja mandiri, mengisi lowongan pekerjaan yang ada di dunia usaha/ dunia industri sebagai tenaga kerja tingkat menengah, sesuai dengan kompetensi dalam program keahlian pilihannya. Hal tersebut dapat terlaksana, manakala faktor-faktor pencapaian prestasi belajar seperti peserta didik, pendidik, media pembelajaran dan sebagainya saling mendukung, sehingga tujuan pembelajaran dari kompetensi keahlian administrasi perkantoran di SMK tersebut tercapai dan pada akhirnya mampu mendorong peserta didik dalam mencapai prestasi belajar yang optimal. Pada kompetensi keahlian administrasi perkantoran di SMK Mohamad Toha Cimahi, rata-rata nilai siswa belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) pada Ujian Akhir Semester (UAS) pada mata pelajaran produktif. Seperti terlihat pada tabel berikut ini: Tabel 1. 1 Nilai UAS Siswa Kelas XII Administrasi Perkantoran pada Mata Pelajaran Produktif Semester Ganjil Tahun Ajaran 2011/2012 di SMK Mohamad Toha Cimahi No. Mata Pelajaran Jumlah Siswa KKM Rata-rata Nilai UAS 1 Mengolah Data Informasi di Tempat Kerja. 75,62 2 Mengoperasikan Aplikasi Presentasi. 60,21 3 Mengelola Dana Kas Kecil. 80,62 4 Mengaplikasikan Administrasi Perkantoran 42 75 di Tempat Kerja. 70,64 5 Menangani Surat/ Dokumen Kantor. 74,24 6 Berkomunikasi Melalui Telepon. 79,33 Sumber: SMK Mohamad Toha Cimahi (Data pra-penelitian yang telah diolah) Selain tahun ajaran 2011/2012, penulis juga menyajikan nilai UAS mata pelajaran produktif kompetensi keahlian administrasi perkantoran tahun ajaran 2012/2013 pada tabel berikut ini:

4 Tabel 1. 2 Nilai UAS Siswa Kelas XII Administrasi Perkantoran pada Mata Pelajaran Produktif Semester Ganjil Tahun Ajaran 2012/2013 di SMK Mohamad Toha Cimahi No. Mata Pelajaran Jumlah Siswa KKM Rata-rata Nilai UAS 1 Mengolah Data Informasi di Tempat Kerja. 59,32 2 Mengoperasikan Aplikasi Presentasi. 54,16 3 Mengelola Dana Kas Kecil. 58,78 4 Mengaplikasikan Administrasi Perkantoran 37 75 di Tempat Kerja. 72,84 5 Menangani Surat/ Dokumen Kantor. 57,27 6 Berkomunikasi Melalui Telepon. 75,00 Sumber: SMK Mohamad Toha Cimahi (Data pra-penelitian yang telah diolah) Berdasarkan tabel tersebut, rata-rata nilai UAS siswa kelas XII pada mata pelajaran produktif kompetensi keahlian administrasi perkantoran di SMK Mohamad Toha Cimahi dari tahun ajaran 2011/2012 rata-rata nilai UAS siswa yang belum mencapai KKM 75, terdapat pada mata pelajaran mengoperasikan aplikasi presentasi, mengaplikasikan administrasi perkantoran di tempat kerja, dan menangani surat atau dokumen kantor. Kemudian tahun ajaran 2012/2013 dengan angkatan yang berbeda, hampir seluruh mata pelajaran produktif mengalami penurunan nilai, sehingga belum mencapai KKM 75. Dari data tersebut terlihat bahwa dengan tahun ajaran yang berbeda, hampir seluruh mata pelajaran produktif belum mencapai KKM. Hal ini menandakan bahwa belum optimalnya prestasi belajar siswa. Jika masalah tersebut tidak segera ditangani, maka akan berdampak buruk terhadap lulusan yang dihasilkan SMK tersebut. Pada akhirnya akan semakin buruk citra sekolah, dimana lulusan yang dihasilkan semakin tidak berkualitas.

5 Prestasi belajar yang dicapai oleh siswa bukanlah sesuatu yang berdiri sendiri, melainkan merupakan hasil dari beberapa faktor yang mempengaruhinya. Menurut Dalyono (Agoes Dariyo, 2013:90-92) mengemukakan bahwa: Faktor utama yang mempengaruhi pencapaian prestasi belajar siswa yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal ialah faktor yang berhubungan erat dengan segala kondisi siswa, yang meliputi: kesehatan fisik, psikologis (intelegensi, bakat, minat, kreativitas), motivasi, kondisi emosional, kebiasaan belajar. Faktor eksternal ialah faktor yang berasal dari luar diri individu, baik berupa lingkungan fisik sekolah (media pembelajaran), maupun lingkungan sosial (faktor lingkungan keluarga, lingkungan iklim sekolah, lingkungan pergaulan teman sebaya). Media pembelajaran merupakan salah satu faktor eksternal dari pencapaian prestasi belajar siswa. Menurut Slameto (2010:28) menyatakan bahwa belajar memerlukan sarana yang cukup, sehingga siswa dapat belajar dengan tenang. Media pembelajaran merupakan salah satu sumber daya yang penting dan utama dalam proses pembelajaran untuk mencapai prestasi belajar siswa di sekolah. Selain dari data nilai siswa, penulis juga menyajikan data Media pembelajaran di SMK Mohamad Toha Cimahi adalah sebagai berikut:

6 Tabel 1. 3 Media Pembelajaran pada Mata Pelajaran Produktif Kompetensi Keahlian Administrasi Perkantoran di SMK Mohamad Toha Cimahi No. Jenis Barang Jumlah Keterangan Baik Rusak 1 Faximile - - - 2 Komputer 40 unit 20 unit 20 unit 3 Mesin Tik 42 unit 22 unit 20 unit 4 Printer 2 unit 2 unit - 5 Telepon 1 unit 1 unit - Mesin Pengganda 6 Mesin Photo copy - - - 7 Mesin Risograph - - - 8 Mesin Stensil 1 unit - 1 unit Mesin Perekam 9 Tape Recorder 1 unit 1 unit - Alat Bantu Presentasi 10 OHP - - - 11 Infocus 4 unit 3 unit 1 unit 12 Microphone 4 unit 2 unit 2 unit 13 Speaker Wireless 3 unit 3 unit - Sumber: Data pra-penelitian tahun 2013 Berdasarkan data media pembelajaran tersebut dan hasil wawancara penulis pada hari senin, tanggal 28 Januari 2013, dengan ketua program studi administrasi perkantoran, media pembelajaran pada mata pelajaran produktif di SMK Mohamad Toha Cimahi yang digunakan pada mata pelajaran produktif masih belum ada, diantaranya faximile, mesin foto copy, mesin risograph, dan OHP khusus untuk kompetensi keahlian administrasi perkantoran. Selain media pembelajaran yang tidak ada, ada pula beberapa media pembelajaran yang rusak, diantaranya komputer 20 unit, mesin tik 20 unit, mesin stensil 1 unit, dan infocus 1 unit. Dengan kurang lengkapnya media pembelajaran tersebut, akan menjadikan siswa tidak dapat berkonsentrasi dengan baik pada saat proses belajar mengajar, sehingga prestasi yang dihasilkan pun menjadi tidak optimal.

7 Seperti yang dikemukakan oleh Nana Sudjana dan Ahmad Rivai (2011:7) dengan melalui penggunaan media pembelajaran diharapkan dapat mempertinggi kualitas proses belajar-mengajar yang pada akhirnya dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa. Berdasarkan fenomena di atas terdapat masalah dalam hal prestasi belajar siswa di SMK Mohamad Toha Cimahi yang dipengaruhi oleh faktor eksternal yaitu media pembelajaran. Terbukti dari data empirik yang penulis sajikan, bahwa dari angkatan yang berbeda dari tahun ke tahun rata-rata nilai UAS siswa mendapatkan nilai dibawah KKM. Padahal mata pelajaran produktif kompetensi keahlian administrasi perkantoran merupakan mata pelajaran yang diunggulkan bagi SMK yang bergerak di bidang bisnis dan manajemen. Apabila masalah tersebut tidak diselesaikan, maka akan berkelanjutan dan berdampak pada siswa angkatan berikutnya. Oleh karena itu, dalam upaya memahami dan memecahkan masalah fenomena belum optimalnya prestasi belajar siswa. Maka diperlukan pendekatan tertentu untuk memecahkan masalah tersebut, dan berdasarkan permasalahan yang dikaji, maka pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan belajar teori behaviorisme. Menurut B. F. Skinner (Syaiful Sagala, 2012:14) mengungkapkan bahwa: Belajar adalah suatu proses adaptasi atau penyesuaian tingkah laku yang berlangsung secara progressif. Belajar juga dipahami sebagai suatu perilaku, pada saat orang belajar, maka responsnya menjadi lebih baik. Sebaliknya bila ia tidak belajar, maka responsnya menurun. Jadi belajar ialah suatu perubahan dalam kemungkinan atau peluang terjadinya respons.

8 Begitu pula menurut pendapat Robert Gagne (Syaiful Sagala, 2012:17) mengungkapkan bahwa: Belajar merupakan kegiatan yang kompleks, dan hasil belajar berupa kapabilitas, timbulnya kapabilitas disebabkan: (1) stimulasi yang berasal dari lingkungan; dan (2) proses kognitif yang dilakukan oleh pelajar. Setelah belajar orang memiliki keterampilan, pengetahuan, sikap, dan nilai. Dengan demikian belajar dapat ditegaskan, belajar adalah seperangkat proses kognitif yang mengubah sifat stimulasi lingkungan, melewati pengolahan informasi, dan menjadi kapabilitas baru. Belajar terjadi bila ada hasilnya yang dapat diperlihatkan. Berdasarkan teori di atas dan dalam konteks penelitian ini, media pembelajaran merupakan stimulus yang berasal dari lingkungan. Prestasi belajar merupakan respon (output) sebagai hasil yang dapat diamati. Dengan demikian media pembelajaran mempengaruhi prestasi belajar siswa. Berdasarkan uraian tersebut, maka penulis tertarik untuk membahas mengenai media pembelajaran terhadap prestasi belajar siswa dengan judul: Pengaruh Media Pembelajaran Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas XII pada Mata Pelajaran Produktif Kompetensi Keahlian Administrasi Perkantoran di SMK Mohamad Toha Cimahi. 1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah Inti kajian dalam penelitian ini adalah masalah prestasi belajar siswa yang belum optimal. Berdasarkan hasil pemaparan latar belakang masalah, maka dapat diidentifikasi bahwa: (1) diduga yang menjadi salah satu faktor dalam penurunan prestasi belajar karena faktor eksternal yaitu faktor yang berasal dari luar diri individu (media pembelajaran). Hal ini terjadi karena keterbatasan media yang ada di sekolah khususnya pada mata pelajaran produktif kompetensi keahlian

9 administrasi perkantoran. (2) Rata-rata nilai UAS siswa kelas XII pada mata pelajaran produktif kompetensi keahlian administrasi perkantoran belum mencapai KKM di atas 75. (3) Faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa berasal dari faktor internal yaitu: kesehatan fisik, psikologis (intelegensi, bakat, minat, kreativitas), motivasi, kondisi emosional, kebiasaan belajar. Faktor eksternal, yaitu: lingkungan fisik sekolah (media pembelajaran), maupun lingkungan sosial (faktor lingkungan keluarga, lingkungan iklim sekolah, lingkungan pergaulan teman sebaya). Berdasarkan pernyataan di atas, masalah dalam penelitian ini secara spesifik dirumuskan dalam pertanyaan penelitian sebagai berikut: 1. Bagaimana gambaran efektivitas penggunaan media pembelajaran di SMK Mohamad Toha Cimahi? 2. Bagaimana gambaran tingkat prestasi belajar siswa kelas XII pada mata pelajaran produktif kompetensi keahlian administrasi perkantoran di SMK Mohamad Toha Cimahi? 3. Adakah pengaruh efektivitas penggunaan media pembelajaran terhadap tingkat prestasi belajar siswa kelas XII pada mata pelajaran produktif kompetensi keahlian administrasi perkantoran di SMK Mohamad Toha Cimahi?

10 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk memperoleh pengetahuan dan melakukan kajian secara ilmiah tentang media pembelajaran terhadap prestasi belajar siswa. Secara khusus, tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Mengetahui bagaimana gambaran efektivitas penggunaan media pembelajaran di SMK Mohamad Toha Cimahi. 2. Mengetahui bagaimana tingkat prestasi belajar siswa kelas XII pada mata pelajaran produktif kompetensi keahlian administrasi perkantoran di SMK Mohamad Toha Cimahi. 3. Mengetahui adakah pengaruh efektivitas penggunaan media pembelajaran terhadap tingkat prestasi belajar siswa kelas XII pada mata pelajaran produktif kompetensi keahlian administrasi perkantoran di SMK Mohamad Toha Cimahi. 1.4 Kegunaan Hasil Penelitian 1. Kegunaan Teoritis a. Hasil penelitian diharapkan dapat menambah referensi hasil kajian teori belajar serta menambah pengetahuan dan wawasan mengenai media pembelajaran terhadap prestasi belajar siswa. b. Bahan masukan yang ingin melakukan penelitian lebih lanjut berkaitan dengan media pembelajaran terhadap prestasi belajar siswa.

11 2. Kegunaan Praktis a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi para praktisi dalam dunia pendidikan untuk mengembangkan ilmu pendidikan terutama mengenai upaya meningkatkan prestasi belajar siswa. b. Bahan bagi pembaca atau pihak lain yang membutuhkan informasi dan data yang relevan dari hasil penelitian, khususnya mengenai media pembelajaran yang menunjang meningkatnya prestasi belajar siswa