PENGARUH PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP PENGUASAAN MATERI DAN AKTIVITAS SISWA

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. Upaya meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar siswa di setiap jenjang

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY-TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 2 Tegineneng pada bulan Februari. semester genap Tahun Pelajaran 2012/2013.

PENGGUNAAN BAHAN AJAR LEAFLET TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR DAN PENGUASAAN MATERI OLEH SISWA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR DAN PENGUASAAN MATERI. (Artikel) Oleh RAPENDA ESANTINO

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TPS TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA

PENGGUNAAN BAHAN AJAR LEAFLET TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR DAN PENGUASAAN MATERI OLEH SISWA

PENGGUNAAN TEKNIK PEMETAAN KONSEP TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR DAN PENGUASAAN KONSEP ORGANISASI KEHIDUPAN. (Artikel) Oleh: Dian Yustie Anggraeni

PENGGUNAAN MODEL THINK TALK WRITE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PENGUSAAN KONSEP SISWA. (Artikel) Oleh MADE SETIA HARINI

PERBANDINGAN PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI DENGAN METODE PRAKTIKUM TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

PENGGUNAAN BAHAN AJAR LEAFLET TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA. (Artikel) Oleh YUDI SAPUTRA

PENGARUH BAHAN AJAR MODUL REMEDIAL TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA. (Artikel) Oleh DEWI CITRA HANDAYANI

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL GROUP INVESTIGATION TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di SMA Gajah Mada Bandar Lampung pada. bulan mei, semester genap tahun ajaran 2012/2013.

PENGARUH MEDIA KARTU BERGAMBAR TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MATERI POKOK JAMUR. (Artikel) Oleh Wulan Sari Irawati

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Swadhipa Natar pada semester genap

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandar Lampung pada bulan. April Semester Genap Tahun Pelajaran 2013/2014.

PENGARUH PENGGUNAAN BAHAN AJAR BROSUR TERHADAP PENGUASAAN MATERI KINGDOM PLANTAE OLEH SISWA. (Artikel) Oleh FERI PERNANDO

Citra Yunita dan Khairul Amdani Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

PENGARUH AUDIO VISUAL TERHADAP PENGUASAAN KONSEP PADA MATERI PERISTIWA ALAM DAN DAMPAKNYA. (Artikel) Oleh IMRON ROSADI

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN MEDIA SLIDE POWER POINT TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA. (Artikel) Oleh MADE DEWI LESTARI

PENGGUNAAN MEDIA AUDIO-VISUAL MELALUI MODEL KOOPERATIF TAI TERHADAP AKTIVITAS DAN PEMAHAMAN KONSEP

PENGARUH PENGGUNAAN E-LEARNING TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI VIRUS. (Artikel) Oleh SILFI AULIYANTI

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei 2011 di SMP Negeri 1

PENGARUH PENGGUNAAN BAHAN AJAR BROSUR TERHADAP AKTIVITAS DAN PENGUASAAN MATERI OLEH SISWA. (Artikel) Oleh: Ely Fitri Astuti

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Krui pada semester genap tahun

PENGARUH PENGGUNAAN BAHAN AJAR LEAFLET TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di MA Al-Hikmah Bandar Lampung pada 5-

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN PENGUASAAN MATERI SISWA

PENGARUH PENGGUNAAN KARTU BERGAMBAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STAD TERHADAP AKTIVITAS DAN PENGUASAAN MATERI SISWA

PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA. (Artikel) Oleh EVA FEBRIYANTI R.

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STAD TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR DAN PENGUASAAN MATERI OLEH SISWA

PENGARUH PENERAPAN MEDIA VIDEO TERHADAP AKTIVITAS DAN PENGUASAAN MATERI POKOK SISTEM PERNAPASAN

PENGARUH MEDIA AUDIO-VISUAL MELALUI MODEL PBM TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA (ARTIKEL) Oleh RAISA RAMADHANI

I. METODE PENELITIAN. di SMPN 3 Tulang Bawang Tengah pada bulan Mei Bawang Tengah yang terdiri dari lima kelas. Sedangkan sampel dalam

PENGARUH PENGGUNAAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA. (Artikel) Oleh Wana Ginandi Putra

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di kelas VII SMP N 7 Bandarlampung pada bulan

PENGARUH MODEL INKUIRI TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MATERI HAMA PENYAKIT TUMBUHAN

PERBANDINGAN MODEL TWO STAY TWO STRAY DENGAN GALLERY WALK TERHADAP PENGUASAAN KONSEP

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil di SMA Negeri 7 Bandar

I. PENDAHULUAN. tugas dan kewajiban guru. Oleh karena itu, seorang guru memerlukan strategi

PEMANFAATAN LINGKUNGAN SEKOLAH SEBAGAI SUMBER BELAJAR UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA. (Artikel) Oleh NI WAYAN NILA SRI LESTARI

PENGARUH METODE SOCRATIC CIRCLES DISERTAI MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS. (Artikel) Oleh NURMALA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 13 Bandar Lampung pada semester

III. METODE PENELITIAN. Tempat penelitian adalah SMP Negeri 28 Bandar Lampung Tahun pelajaran

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Februari 2014 di SMP Negeri 1

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun pelajaran 2015/2016 di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada semester ganjil tahun pelajaran 2012/2013 di

Akhmad Suyono *) Dosen FKIP Universitas Islam Riau

Citra Yunita dan Khairul Amdani Program Studi Pendidikan Fisika FMIPA Unimed

III. METODE PENELITIAN. Penelitian telah dilaksanakan di SMA Negeri 8 Bandar Lampung pada bulan. Oktober Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2010/2011.

III. METODE PENELITIAN

PENGARUH METODE DISKUSI MELALUI MEDIA GAMBAR TERHADAP AKTIVITAS DAN PENGUASAAN MATERI

PENGARUH LKS BERBANTUKAN WORD SQUARE MELALUI MODEL NHT TERHADAP AKTIVITAS DAN PENGUASAAN MATERI SISWA

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK TERHADAP AFEKTIF RECEIVING DAN RESPONDING SISWA. (Artikel) Oleh DIRA TIARA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan April 2013 di SMP Negeri 2

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Maret 2013 di SMP Negeri 2

PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN OBSERVASI TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS OLEH SISWA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada semester genap bulan Mei Tahun. Pelajaran 2012/2013 di SMP Negeri 1 Talang Padang.

PENGARUH PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR RASIONAL SISWA. (Artikel) Oleh KARTIKA AYU WULANDARI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di MA Ma arif 06 Pasir Sakti pada semester

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap pada bulan Januari 2011

I. PENDAHULUAN. Pada kurikulum biologi SMP materi sistem gerak yang dipelajari di kelas VIII,

Ismawati, Maria Erna, dan Miharty Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan PMIPA FKIP Universitas Riau

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK TERHADAP AKTIVITAS KERJASAMA SISWA. (Artikel) Oleh SUSANTI AGUSTA

PENDAHULUAN. Salah satu tipe dari pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams Games Tournament). Pada model ini siswa dikelompokkan dalam tim belajar

PENGARUH STRATEGI LEARNING START WITH A QUESTION (LSQ) TERHADAP PENGUASAAN MATERI OLEH SISWA ABSTRAK

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR DAN PENGUASAAN MATERI OLEH SISWA. (Artikel) Oleh IRA ROSITA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 1 Bandar Lampung pada semester genap

PENGARUHMODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP KEMAMPUAN KERJASAMA DAN HASIL BELAJAR. (Artikel) Oleh SARVIA TRISNIATI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

KUALITAS KERJASAMA DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI KELOMPOK

PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN LC 5 FASE DENGAN STAD TERHADAP PENGUASAAN MATERI SISWA I

III. METODE PENELITIAN. bulan November 2010 di SMP Negeri 19 Bandar Lampung.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November semester Ganjil di SMP

METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Februari yaitu pada semester genap. Tahun pelajaran 2012/2013 di SMP Negeri I Sekincau.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil bulan November tahun

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP N 25 Bandar Lampung pada bulan

METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Desember 2013 di SMP Negeri 4

Automotive Science and Education Journal

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada semester genap bulan April tahun

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di SMP Negeri 1 Merbau Mataram pada 24-

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI 003 KOTO PERAMBAHAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 1 Pringsewu

Nova Rina Setia Sari Sinaga dan Sehat Simatupang Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

Wirakaryati dan Jurubahasa Sinuraya Jurusan Fisika FMIPA Unimed)

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada semester genap bulan Febuari Tahun. Pelajaran 2012/2013 di MA AL-hikmah Bandar Lampung.

PENGARUH PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA. *Corresponding author, telp: ,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Sawah Lama Bandar Lampung

III. METODE PENELITIAN. Penelitian inidilaksanakan pada semester genap, bulan Apriltahun pelajaran. 2013/2014, di SMA Negeri 1 Sukadana Lampung Timur.

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei, 2013 di SMP N 19 Bandar

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Punggur Kabupaten Lampung

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Mathla ul Anwar Bandar Lampung di kelas

Transkripsi:

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP PENGUASAAN MATERI DAN AKTIVITAS SISWA Agus Irawan 1, Pramudiyanti 2, Rini Rita T. Marpaung 3 e-mail: irawan_gos@yahoo.co.id. HP: 085658960776 ABSTRACT The purpose of this study was to determine the effectivity of the cooperative learning STAD type to improve mastery of the material and activity of the SMP Negeri 2 Tegineneng students. The study design was a pretest-posttest non equivalent. Sample were the class VII A and VII B that selected by cluster random sampling technique. The qualitative data obtained from the observation sheets. Quantitative data was the mastery of the material obtained from pretest and posttest. Data analysis of student activity using student activity index, whereas mastery of the material using the Mann-Whitney U test using SPSS 17. The results on the experimental class showed that a STAD model could be affect in activity and mastery of materials, it was increasing in all aspect every meeting. Thus, the STAD model can increase the activity and mastery of the subject matter of the organism characteristics by the SMP Negeri 2 Tegineneng students. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam meningkatkan penguasaan materi dan aktivitas siswa SMP Negeri 2 Tegineneng. Desain penelitian ini adalah pretespostes tak ekuivalen. Sampel adalah siswa kelas VII A dan VII C yang dipilih dengan teknik cluster random sampling. Data kualitatif diperoleh dari lembar observasi. Data kuantitatif yaitu penguasaan materi diperoleh dari pretes dan postes. Analisis data aktivitas siswa menggunakan indeks aktivitas siswa, sedangkan penguasaan materi menggunakan Uji Mann-Whitney U dengan program SPSS 17. Hasil penelitian pada kelas eksperimen menunjukkan model STAD berpengaruh terhadap aktivitas dan penguasaan materi, yaitu adanya peningkatan setiap aspek pada setiap pertemuannya. Dengan demikian, model STAD dapat meningkatkan aktivitas dan penguasaan materi pokok ciri-ciri makhluk hidup oleh siswa SMP Negeri 2 Tegineneng. Kata kunci : aktivitas siswa, ciri-ciri makhluk hidup, penguasaan materi, STAD 1 Mahasiswa Pendidikan Biologi 2 Staf Pengajar 3 Staf Pengajar

PENDAHULUAN Upaya meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar siswa di setiap jenjang dan tingkat pendidikan perlu diwujudkan agar diperoleh sumber daya manusia indonesia yang dapat menunjang pembangunan nasional. Upaya tersebut menjadi tugas dan tanggung jawab semua pendidik. Dengan demikian peranan guru sangat menentukan, sebab gurulah yang berperan langsung dalam membina para siswa di sekolah melalui proses pembelajaran. Oleh sebab itu, upaya meningkatkan kualitas pendidikan harus lebih banyak dilakukan para guru dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sebagai pendidik dan pengajar (Sudjana dan Rivai, 2010: v). Pemerintah telah menetapkan kurikulum baru untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Negara kita saat ini, yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Menurut Mulyasa (2006:33) KTSP menghendaki proses pembelajaran yang memberdayakan semua peserta didik untuk menguasai kompetensi yang diharapkan dengan menetapkan berbagai strategi dan metode pembelajaran yang menyenangkan, berpusat pada peserta didik. Hal ini akan mendorong terwujudnya proses pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan bermakna yang lebih menekankan pada belajar mengetahui (learning to know), belajar berkarya (learning to do), belajar menjadi diri sendiri (learning to be), dan belajar hidup secara harmonis (learning together). Pembelajaran biologi termasuk ke dalam Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). IPA sangat diperlukan dalam kehidupan seharihari untuk memenuhi kebutuhan manusia. Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari. Proses pembelajaranya menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan mamahami alam sekitar secara ilmiah (BSNP 2006:149). Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan guru IPA kelas VII di SMPN 2 Tegineneng, didapatkan nilai rata-rata tes formatif materi pokok Ciriciri Mahkluk Hidup Tahun Pelajaran 2011/2012 adalah 65,6. Siswa yang mendapatkan nilai 70 hanya 71.5 %. Nilai ini belum mencapai kriteria ketuntasan minimal di sekolah tersebut yaitu 100% siswa mendapat nilai 70. Belum tercapainya ketuntasan minimal di sekolah tersebut karena metode diskusi yang diterapkan oleh guru kurang efektif dalam mengoptimalkan aktivitas belajar siswa. Diskusi yang digunakan oleh guru

cenderung bersifat informatif sehingga cenderung membosankan. Pada materi pokok ciri-ciri makhluk hidup kelas VII, siswa dituntut untuk mencapai Standar Kompetensi (SK) memahami keanekaragaman makhluk hidup, dengan Kompetensi Dasar (KD) mengidentifikasi ciri-ciri makhluk hidup. Materi ini membahas tentang bernapas, bergerak, memerlukan makan, iritabilitas, tumbuh dan berkembang, berkembang biak, ekskresi dan adaptasi. Siswa dituntut untuk menguasai materi karena materi ciriciri makhluk hidup ini merupakan materi yang bersifat hapalan. Sehingga menyulitkan siswa untuk dapat cepat menghapal dan memahaminya. Oleh karena itu diperlukan model pembelajaran yang tepat untuk membantu siswa dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Salah satu model pembelajaran yang diharapkan dapat meningkatkan interaksi dan kerjasama antar siswa yaitu model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD). Model pembelajaran kooperatif tipe STAD merupakan tipe pembelajaran kooperatif yang paling sederhana dan mudah dilakukan, dimana siswa ditempatkan dalam kelompok belajar beranggotakan 4-6 orang yang merupakan campuran menurut tingkat kemampuannya, jenis kelamin dan suku. Model pembelajaran ini mendorong siswa untuk berperan aktif dalam pembelajaran, belajar dari teman sendiri di dalam kelompok, produktif berbicara atau mengeluarkan pendapat, dan siswa belajar membuat keputusan. Penelitian Sari (2007:28) menemukan bahwa penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar biologi siswa. Begitu pula hasil penelitian yang dilakukan oleh Hartatik (2006 : 31), menunjukkan bahwa penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI IPA semester ganjil SMA N 5 Bandar Lampung tahun pelajaran 2005/2006, sebesar 18,1%. Berdasarkan hal yang telah dipaparkan di atas, penggunaan model pembelajaran STAD perlu di ujicobakan pada siswa kelas VII SMPN 2 Tegineneng. Untuk itu, peneliti mengambil judul penelitian Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Terhadap Penguasaan Materi dan Aktivitas Siswa Pada Materi Pokok Ciri-ciri Makhluk Hidup Siswa Kelas VII SMPN 2 Tegineneng Tahun Ajaran 2012/2013. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 2 Tegineneng pada bulan Februari semester genap Tahun Pelajaran 2012/2013. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII semester genap tahun pelajaran 2012/ 2013 yang terdiri

eksperimen Kontrol Eksperimen Kontrol 65.74 72.22 73.15 71.3 62.76 72.55 62.75 60.78 68.63 86.11 97.22 92.59 81.48 82.35 87.25 87.25 dari 4 kelas. Adapun sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII A sebagai kelas eksperimen yang berjumlah 36 siswa dan siswa kelas VII C sebagai kelas kontrol yang berjumlah 34 siswa, yang diambil dengan mengunakan teknik cluster random sampling. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain pretes-postes tak ekuivalen. Struktur desain penelitian ini yaitu berdasarkan perbandingan nilai gain yang dinormalisasi (N-Gain). HASIL PENELITIAN Berikut ini disajikan data hasil aktivitas siswa, pretes, postes, dan N-gain siswa dari kelas eksperimen dan kelas kontrol: 120 100 80 Kelas Pretes Perlakuan Postes I O 1 X O 2 II O 1 C O 2 60 40 20 A B C 0 D Keterangan : I = Kelompok eksperimen II = Kelompok kontrol O 1 = Pretes, O 2 = Postes X = Pembelajaran menggunakan model kooperatif tipe STAD C = Pembelajaran dengan metode diskusi (dimodifikasi dari Hadjar, 1999: 335) Gambar 1. Desain pretes-postes kelompok tak ekuivalen Jenis data penelitian ini adalah data kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif adalah penguasaan materi siswa yang diperoleh dari hasil pretes dan postes. Menurut Loranz (2008:3) bahwa penguasaan materi dapat ditinjau Ket: A B C D Pertemuan 1 Pertemuan 2 : Mengemukakan pendapat/ ide : Berdiskusi : Presentasi : Bertanya Gambar 2. Aktivitas belajar siswa pada kelas eksperimen dan kontrol Pada Gambar 2 terlihat aktivitas siswa pada kelas eksperimen mengalami peningkatan dari pertemuan I ke pertemuan II, dengan peningkatan rata-rata aktivitas siswa sebesar 18.75 %. Peningkatan terjadi pada setiap aspek aktivitas yang diamati. Selanjutnya aktivitas siswa pada kelas kontrol

mengalami peningkatan dari pertemuan I ke pertemuan II. Namun peningkatan aktivitas siswa pada kelas kontrol lebih rendah jika dibandingkan dengan aktivitas siswa kelas eksperimen. Rata-rata peningkatan aktivitas pada kelas kontrol sebesar 16,91 %. Penguasaan materi oleh siswa diperoleh dari hasil pretes, postes, dan N-Gain pada kelas eksperimen dan kontrol. Data selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut ini: 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 Ket: B B : Berbeda : Tidak Berbeda Gambar 3. Rata-rata nilai pretes, postes, dan N-gain pada kelas eksperimen dan kontrol. Berdasarkan gambar 3 diketahui bahwa rata-rata N-gain siswa kelas eksperimen lebih besar dari kelas kontrol, pada kelas eksperimen sebesar (73,83) dan B Pretes Postes N-gain Eksperimen Kontrol pada kelas kontrol yaitu (66,51). Setelah dilakukan uji normalitas (Lilliefors) hasil analisis statistik N-gain yang diperoleh pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol diperoleh L hitung > L tabel sehingga Ho ditolak. Berarti hasil rata-rata pretest dan postest siswa pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol tidak berdistribusi normal, sehingga perlu dilakukan uji Mann-Withney U terhadap nilai pretes dan postes baik itu pada kelas eksperimen maupun kontrol. Berdasarkan gambar 3 diperoleh nilai probabilitas pretes dari kedua sampel > 0,05 sehingga Ho diterima yang berarti nilai rata-rata pretes dari kedua sampel tidak berbeda. Sedangkan nilai probabilitas postes dan N-gain dari kedua sampel < 0,05 sehingga Ho ditolak yang berarti nilai rata-rata postes dan N-Gain kedua sampel berbeda. Ket: 150 100 50 0 : Tidak Berbeda C1 C2 C3 C4 Eksperimen Kontrol Gambar 4. Data Rata-rata N-gain setiap Indikator Penguasaan Materi Kognitif siswa pada kelas eksperimen dan kontrol

Berdasarkan gambar 4 rata-rata N- gain semua indikator penguasaan materi pada kelas eksperimen lebih besar dari pada rata-rata N-gain pada kelas kontrol. Hasil analisis uji normalitas pengetahuan, pemahaman, aplikasi, dan analisis data berdistribusi tidak normal, sehingga dilakukan uji Mann-Whitney U. Dari hasil uji tersebut terlihat Ho diterima yang artinya N-gain C1,C2, C3, dan C4, antara kelas eksperimen dan kelas kontrol tidak berbeda secara signifikan. PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa aktivitas siswa pada kelas eksperimen menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD mengalami peningkatan pada tiap aspek aktivitas siswa. Terlihat pada gambar 2 bahwa rata-rata aktivitas pada kelas eksperimen mengalami peningkatan dengan persentase sebesar 18.75%. Hal tersebut dikarenakan aktivitas belajar siswa dalam proses pembelajaran siswa kelas eksperimen yang mengunakan model pembelajaran STAD lebih aktif pada setiap pertemuanya. Pada indikator mengemukakan pendapat lebih rendah dari pada indikator lainya, hal ini disebabkan hanya beberapa siswa saja yang berani mengungkapkan pendapat. Hal ini didukung oleh pernyataan Suryosubroto (2002:186) bahwa jalannya diskusi didominasi oleh beberapa siswa yang memiliki prestasi akademik tinggi sehingga siswa yang memiliki prestasi akademik lebih rendah kurang berani menyampaikan pendapatnya memiliki aktivitas yang rendah dalam pembelajaran. Pada kelas eksperimen adanya pemberian penghargaan kelompok memotivasi siswa untuk lebih semangat mengikuti pelajaran. Setiap anggota kelompok memiliki tanggung jawab yang sama terhadap kelompoknya. Hal ini dibuktikan dengan lebih tingginya presentase aktivitas berdiskusi dibandingkan dengan aktivitas yang lainnya yaitu sebesar 97,22%. Menurut Slavin (1995:16) kegiatan penghargaan kelompok dapat menciptakan struktur penghargaan diantara siswa didalam suatu kelompok, sehingga kelompok tersebut dapat saling memberikan penguatan sosial. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa rata-rata nilai pretes tidak berbeda secara signifikan antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol, dengan demikian dapat dinyatakan tingkat pengetahuan awal yang dimiliki siswa pada kedua kelas adalah sama. Setelah pembelajaran berlangsung diketahui bahwa rata-rata nilai postes pada kelas eksperimen dengan kelas kontrol berbeda secara signifikan. Ratarata nilai postes pada kelas eksperimen dengan menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe STAD adalah 83,61 lebih tinggi dibandingkan rata-rata nilai postes siswa pada kelas kontrol dengan menggunakan metode diskusi yang hanya 77,94. Rata-rata N-Gain siswa pada kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD adalah 73,83 juga lebih tinggi dibandingkan ratarata N-Gain siswa pada kelas kontrol yang menggunakan metode diskusi yang hanya 66,51. Jadi dapat dikatakan kelas yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD berhasil meningkatkan penguasaan materi pokok Ciri-ciri Makhluk Hidup pada siswa kelas VII a SMP Negeri 2 Tegineneng. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Sari (2007:48) bahwa hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran koperatif tipe STAD lebih tinggi dibandingkan rata-rata hasil belajar siswa diajar tanpa model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Hasil belajar yang lebih tinggi pada kelas eksperimen daripada kelas kontrol diduga karena pada model pembelajaran kooperatif tipe STAD kelompoknya dibentuk secara heterogen dan setiap anggota kelompoknya memiliki tanggung jawab yang sama untuk keberhasilan kelompoknya, sehingga kerjasama dalam kelompok berjalan dengan baik. Selain itu, adanya penghargaan pada kelompok terbaik diduga juga dapat memicu siswa untuk aktif dan berusaha secara maksimal demi keberhasilan kelompoknya untuk menjadi kelompok terbaik. Hal ini didukung oleh pernyataan Slavin (1995:71) dalam model pembelajaran kooperatif tipe STAD siswa belajar dalam kelompok yang heterogen untuk menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan guru dan untuk lebih memantapkan pemahaman terhadap materi yang telah diberikan oleh guru. Pada gambar 3 menunjukkan bahwa penguasaan materi oleh siswa setelah pembelajaran mengalami peningkatan pada kedua kelas, pada kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD meningkat lebih baik dibandingkan kelas kontrol yang menggunakan metode diskusi. Hal ini memberikan pengertian bahwa penguasaan materi siswa pada kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol. Berdasarkan analisis N-gain pada tiap-tiap indikator penguasaan materi (gambar 4) diketahui bahwa rata-rata N- gain kelas eksperimen dan kelas kontrol ternyata tidak berbeda secara signifikan untuk semua indikator Berdasarkan hasil tersebut dapat dikatakan bahwa pembelajaran menggunakan model pembelajaran STAD maupun metode diskusi sama-sama dapat mengembangkan C1, C2, C3, dan C4 dalam taraf yang

sama. Namun, peningkatan yang terjadi pada kelas eksperimen dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD lebih tinggi dibandingkan peningkatan yang terjadi pada kelas kontrol dengan menggunakan metode diskusi. Hal ini sesuai dengan pernyataan Ibrahim (2000:17) bahwa melalui model pembelajaran kooperatif siswa lebih memiliki kemungkinan menggunakan tingkat berpikir yang lebih tinggi selama dan setelah diskusi dalam kelompok dari pada siswa yang bekerja secara individual sehingga materi yang dipelajari siswa akan melekat dalam waktu yang lebih lama. Berikut ini dapat dilihat contoh hasil pekerjaan siswa kelas eksperimen dalam mengerjakan LKS pada gambar dibawah ini. Gambar 6. Contoh jawaban LKS pada indikator pemahaman yang dikerjakan siswa kelas eksperimen Komentar: Dari pekerjaan siswa di atas sudah memperoleh skor maksimal karena jawaban tersebut sudah mengandung unsur pemahaman dan mampu membedakan antaran karnivora, herbivora dan omnivora dengan tepat. Gambar 7. Contoh jawaban LKS pada indikator aplikasi yang dikerjakan siswa kelas eksperimen Gambar 5. Contoh jawaban LKK pada indikator ingatan yang dikerjakan siswa kelas eksperimen Komentar: Dari pekerjaan siswa di atas sudah memperoleh skor maksimal karena jawaban tersebut sudah mengandung unsur aplikasi dan mampu menjelaskan cara beradaptasi dari berbagai makhluk hidup. Komentar: Dari pekerjaan siswa di atas sudah memperoleh skor maksimal karena jawaban tersebut sudah mengandung unsur ingatan dan mampu menuliskan ciri-ciri makhluk hidup dengan tepat.

menyatakan bahwa hanya siswa yang dominan dalam kelompoknya yang dapat memahami materi secara optimal. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Gambar 8. Contoh jawaban LKS pada indikator analisis yang dikerjakan siswa kelas eksperimen Komentar: Dari pekerjaan siswa di atas sudah memperoleh skor maksimal karena jawaban tersebut sudah mengandung unsur analisis dan mampu menjelaskan dengan tepat mengapa makhluk hidup mengeluarkan zat sisa dari tubuhnya. Pada kelas kontrol diterapkan metode diskusi. Penerapan metode diskusi seharusnya dapat melibatkan semua siswa dalam proses pembelajaran. Diskusi bertujuan untuk mengekplorasi gagasan, dapat menilai dan memecahkan masalah, serta mendorong pengembangan pemikiran (Djamarah, 2002:159). Dalam pembelajarannya beberapa siswa kurang bekerjasama dalam menyelesaikan tugas dari guru, sebagian anggota mengandalkan anggota kelompoknya untuk menyelesaikan tugas dari guru. Penggunaan metode ini diduga menyebabkan penguasaan materi siswa pada kelas kontrol lebih rendah daripada kelas eksperimen (gambar 3). Hal ini sejalan dengan pendapat Lie (2008:64) Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Penggunaan model pembelajaran STAD berpengaruh signifikan terhadap penguasaan materi pokok Ciri-ciri Makhluk Hidup. 2. Penggunaan model pembelajaran STAD berpengaruh terhadap aktivitas belajar siswa Saran Dari penelitian yang telah dilakukan, peneliti menyarankan : 1. Model pembelajaran STAD sebagai salah satu alternatif dalam memilih model pembelajaran, untuk meningkatkan penguasaan materi pokok Cir-ciri Makhluk Hidup dan berbagai ilmu lainnya. 2. Memperhatikan pembagian waktu yang tepat dalam kegiatan inti khususnya pada kegiatan diskusi kelompok, agar pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat diterapkan dengan baik.

DAFTAR RUJUKAN BSNP. 2006. Panduan Penilaian Kelompok Mata Pelajarn Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta. Sudjana, N dan Rivai, A. 2010. Media Pembelajaran. Sinar Baru Algesindo: Bandung. Suryosubroto. 2009. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Eka Cipta. Yogjakarta. Djamrah, S.B. 2002. Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif. Jakarta. Rineka Cipta. Hadjar. 1999. Dasar-dasar Metodologi Penelitian Kwantitatif dalam Pendidikan. Grasindo. Jakarta. Hartatik. 2006. Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Terhadap Hasil Belajar Siswa. Universitas Lampung. Bandar Lampung. Ibrahim, dkk. 2000. Pembelajaran Kooperatif. Universitas Negeri Surabaya. Surabaya. Lie, A. 2008. Cooperative Learning. PT Grasindo. Jakarta. Loranz, D. 2008. Gain Skor. Google.http://www.tmcc.edu./vp/acstu /assasment/downloads/documents/rep orts/archives/discipline/0708/sloap HYSDisiplineRep0708.pdf.23 Agustus 20011: 11.45. Mulyasa, E. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (Panduan Praktis). Remaja Rodaskarya: Jakarta. Sari, A.Y. 2007. Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa. (Skripsi). UNILA. Bandar Lampung. Slavin, R.E. 1995. Cooperative Learning ( Theory, Research and Practice) Second Edition. Allyn and Bacon. Boston.