MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN MELALUI METODE COPY THE MASTER SISWA KELAS XII SMA TAMANSISWA CABANG BINJAI

dokumen-dokumen yang mirip
Penerapan Metode Resitasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VI SDN 2 Panau Pada Mata Pelajaran PKn

Monika Rehmalemna Tarigan. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia PPs Universitas Negeri Medan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT BERBANTUAN VCD DALAM MEMPERBAIKI AKTIVITAS BELAJAR IPA TERPADU SISWA KELAS IX-1 SMPN 1 PATUMBAK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tindakan (action research) yang bertujuan untuk memecahkan problematika

BAB 3 METODE PENELITIAN. Inggris dikenal dengan Clasroom Action Research (ARC). Penelitian tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas pada dasarnya adalah penelitian yang dikembangkan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai pembelajaran menulis cerpen menggunakan strategi. 3M (Meniru-Mengolah-Mengembangkan) dilakukan dengan

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN DENGAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS X SMA WIDYA KUTOARJO

ARTIKEL PENGARUH METODE COPY THE MASTER TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS CERITA PENDEK OLEH SISWA KELAS X SMA NUSANTARA LUBUKPAKAM T.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT SENTENCE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYUSUN PARAGRAF PADA KELAS III SDN KEBOANSIKEP

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA TERPADU SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TUTOR SEBAYA DI KELAS VII SMP NEGERI 1 PATUMBAK

Nim Artikel

BAB III METODE PENELITIAN

Oleh: Dian Kartika Sari program studi pendidikan bahasa dan sastra jawa

Oleh: Yekti Indriyani Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NASKAH DRAMA DENGAN MEDIA CERPEN PADA SISWA KELAS XI SMA N 3 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2012/2013

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA TERPADU MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL Fahmiati SMP Negeri 33 Makassar Abstrak

MENINGKATKAN HASIL DAN PROSES BELAJAR SISWA KELAS XI IPA SMA PGRI 6 BANJARMASIN PADA KONSEP SISTEM EKSKRESI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE

Oleh: Sadar SDN 1 Tasikmadu Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini termasuk dalam jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBER HEAD TOGETHER (NHT)

Oleh: Angga Prastyo Nugroho Program Studi pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menulis adalah suatu aspek keterampilan berbahasa dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Kata kunci: Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT), Motivasi, Hasil Belajar.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, (5) metode pengumpulan data, (6) analisis data, dan (7) indikator

1 Suharsimi Arikunto, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), h. 2.

I. PENDAHULUAN. Bahasa tersebut digunakan sebagai alat untuk menyampaikan pikiran, dan

BAB III METODE PENELITIAN. dengan jumlah siswa sebanyak 35 orang siswa. Sedangkan yang menjadi objek dalam penelitian

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN DENGAN METODE PETA PIKIRAN PADA SISWA KELAS IX SMPN 1 PURWOSARI TAHUN PELAJARAN

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Melalui Model Mind Mapping Pada Siswa Kelas X Mas Kapita Kabupaten Jeneponto

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATERI PECAHAN DI KELAS IV SDN MAROMBUN UJUNG JAWI

Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen dengan Strategi Copy The Master Melalui Media Audio Visual pada Siswa Kelas IX-C SMPN 2 ToliToli

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan- tindakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang menggunakan rancangan penelitian tindakan (action research) yang terfokus

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan dan intelektual, sosial,

BAB III METODE PENELITIAN

Oleh: Liana Sulistiana Program Studi Pendidikan Bahasa dan sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi sebagaian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Metode penelitian merupakan cara atau prosedur yang sistematis dan

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN DENGAN METODE COPY THE MASTER PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 SRUWENG TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016

Oleh : Burhanah Farida SD Negeri 4 Tanggung ABSTRAK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Class Room Action

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) adalah satu penelitian

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENJUMLAHAN MELALUI METODE DEMONSTRASI. Mubarokah

Penggunaan Media Gambar Seri dalam Meningkatkan Keterampilan Menulis Cerita Siswa di Kelas III SDN Inpres Tabing Kecamatan Peling Tengah

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS IX MTs. MIFTAHUSSALAM KABUPATEN PROBOLINGGO DENGAN MENGGUNAKAN METODE KARYA WISATA (FIELD TRIP)

PENERAPAN PROBLEM SOLVING DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII SMP N 1 BANGUNTAPAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lampung, selama 3 bulan mulai bulan Juli 2013 sampai dengan bulan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

NASKAH PUBLIKASI. Oleh: EKO MARGIANTO A PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Penerapan Pembelajaran Kooperatif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. diartikan sebagai prosedur atau cara memecahkan masalah penelitian dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Suheni Dwi Cahyati Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Ponorogo.

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Suyadi (2011: 22-23), PTK adalah

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN SAINS DENGAN MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN DI KELAS V SD

BAB III METODE PENELITIAN. Kecamatan Taktakan Kabupaten Serang. Adapun alasan pemilhan lokasi PTK ini dikarenakan:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

JEMBER TAHUN PELAJARAN

BAB III METODE PENELITIAN. reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki

BAB III METODE PENELITIAN. dan merefleksikan tindakan melalui beberapa siklus secara kolaboratif dan

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan metode deskriptif kualitatif. Metode deskriptif kualitatif dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang

Endang Srininsih SMP NEGERI 4 MATARAM

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. terkait dan berkesinambungan yaitu (1) Perencanaan (planning), (2)

BAB III METODELOGI PENELITIAN

UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE KANCING GEMERINCING

BAB III METODE PENELITIAN

Muhamad Mahmud Surel : Guru Mata Pelajaran IPA SMP Negeri 1 Lubuk Pakam

1130 ISSN:

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Serambi Akademica, Volume IV, No. 2, November 2016 ISSN :

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian adalah sebuah proses. Oleh karena itu, mekanisme proses yang

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI EKSPOSITORIS DENGAN METODE MIND MAPPING

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PENGALAMAN PRIBADI MELALUI MODEL STAD SISWA KELAS VII SMP NEGERI 15 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2012/2013

III. METODE PENELITIAN. berdampak pada peningkatan hasil belajar peserta didik (Kusuma, 2009:141).

BAB III METODE PENELITIAN. kelas atau yang lazim dikenal dengan classroom action research. Wardani (2007: 1.4)

BAB III METODE PENELITIAN. kelas (classroom action research). Penelitian tindakan kelas dapat didefinisikan

UPAYA PENINGKATAN KREATIF-PRODUKTIF MAHASISWA BERBASIS INFORMASI WEB PADA MATA KULIAH RISET OPERASI

Oleh Delia Putri Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Rokania

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan di SMA Kartika Siliwangi 2 Bandung bertujuan

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal Classroom Action Research,

PENINGKATAN PEMAHAMAN UNSUR INSTRINSIK DAN EKSTRINSIK SASTRA MELALUI METODE PRESENTASI DISKUSI. Eri Sutatik SMA Negeri 2 Tanggul Kabupaten Jember

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan terjemahan dari Classroom Action

BAB III METODE PENELITIAN

Oleh: Nurwahidah program studi pendidikan bahasa dan sastrajawa

Sugianto Universitas Wiralodra Indramayu ABSTRAK

III.METODE PENELITIAN. Suharsimi Arikunto dkk (2009:) menjelaskan penelitian tindakan kelas

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW TERHADAP KETERAMPILAN MENYIMAK TEKS DONGENG

Transkripsi:

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN MELALUI METODE COPY THE MASTER SISWA KELAS XII SMA TAMANSISWA CABANG BINJAI Tanita Liasna Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan menulis cerpen siswa kelas XII SMA Tamansiswa Cabang Binjai melalui metode Copy The Master. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XII IA 1 SMA Tamansiswa Cabang Binjai Tahun Pembelajaran 2013/2014 yang berjumlah 35 siswa. Secara rata-rata persentase peningkatannya sebelum siklus ke siklus 1 sebesar 7,22 %. Berdasarkan hasil tersebut dilakukanlah pengulangan kegiatan pembelajaran pada siklus 2. Dari hasil kegiatan belajar siklus 2 diperoleh data adanya kemajuan hasil belajar siswa, terutama pada tema dan penyajian unsur-unsur cerpen. Hampir seluruh siswa telah melampaui nilai KKM yang ditetapkan yaitu 75. Dan persentase peningkatan dari siklus 1 ke siklus 2 sebesar 3,02 %. Kata kunci: Kemampuan menulis cerpen, Metode Copy The Master PENDAHULUAN Salah satu keterampilan menulis yang dituntut kepada siswa SMA kelas XII adalah kemampuan menulis cerpen. Tampaknya ada alasan yang cukup konkret mengapa kemampuan ini diharapkan dapat dikuasai oleh seorang siswa SMA, yaitu karena melalui tulisan cerpen seseorang dapat mengungkapkan ide/gagasan, pandangan, serta pemikirannya terhadap segala sesuatu melalui tulisan. Namun pada praktiknya, kondisi siswa dalam melaksanakan pembelajaran menulis cerpen masih sangat memprihatinkan. Banyak siswa yang merasa enggan dan malas melaksanakan pembelajaran mengenai cerpen. Malah yang lebih memperparah, para siswa tidak mampu memulai untuk menulis cerpen. Hal ini terlihat dari hasil pembelajaran siswa yang tidak memuaskan. Sebagian besar siswa mendapatkan nilai di bawah KKM yang telah ditetapkan, yaitu 75. Melihat realita yang terjadi, diharapkan pembelajaran menulis cerpen di kelas disajikan dalam situasi pembelajaran yang mampu memotivasi siswa, tidak membosankan, dan memudahkan siswa dalam mencari ide dan memulai sebuah pembuatan cerpen. Selain itu, diharapkan pula pembelajaran terasa menyenangkan bagi siswa. Jurnal Edukasi Kultura 77

Sehingga mampu menggali kreativitas siswa dalam melihat realita, keadaan, juga pengalaman yang mereka miliki atau pernah mereka lihat. Kemudian diharapkan pula, dalam pembelajaran tersebut siswa diikutsertakan. Siswa dimotivasi untuk mengerahkan segala potensi yang ada pada dirinya. Baik potensi intelektual, emosional, maupun spiritual. Marahimin mengungkapkan bahwa bahwa harapan-harapan tersebut tidak akan terwujud jika pembelajaran menulis masih berorientasi pada aspek teoretis saja. Hanya memberikan teoriteorinya saja, ada yang tidak sejalan dengan metode pengajaran menulis (2001:16). Bagaimana siswa dapat menggali wawasan dan idenya bila hanya disuguhi definisi, ciri-ciri cerpen, apa itu tema, penokohan, dan sebagainya. Akan lebih menyenangkan jika siswa langsung diajak menuangkan buah pikir dan perasaan ke dalam sebuah tulisan. Dari itulah dibutuhkan adanya perubahan metode pembelajaran yang memiliki andil besar dalam proses pembelajaran. Pendapat tersebut sesuai dengan ungkapan Djamarah dan Aswan Zain bahwa metode memunyai andil yang cukup besar dalam kegiatan belajar mengajar. Dan tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan dilakukannya penggunaan metode yang sesuai (2006:2). Lalu dalam perkembangannya, dikenal pula metode Copy The Master yang penulis rasa mampu memberikan gairah baru dalam pembelajaran menulis cerpen. Diberi nama Copy The Master karena metode ini menuntut dilakukannya latihan-latihan sesuai dengan master (contoh bahan pembelajaran) yang diberikan. Penulis meyakini metode ini mampu menggali ide dan kreativitas berpikir siswa. Sebab sesuai ungkapan Marahimin bahwa dengan kegiatan ini siswa dapat melatih kemampuan menulisnya dengan meng-copy kerangka, ide, bahkan teknik atau cara yang disajikan dalam contoh pembelajaran (2001:21). Selain itu, metode ini mampu menjadi alternatif dalam mengatasi kesulitan siswa dalam menemukan ide dan memulai pembuatan sebuah cerpen. Hal ini dikarenakan adanya contoh cerpen yang mampu dijadikan siswa sebagai panutan dalam membuat cerpen. Di sisi lain, metode ini juga dapat membantu guru dalam menentukan standar ketercapaian/ Jurnal Edukasi Kultura 78

ketuntasan hasil belajar siswa dalam menulis cerpen. Dengan metode ini, guru akan lebih mudah memeriksa tugas siswa. Sebab guru tinggal melihat sampai dimana kemampuan siswa dalam membuat cerpen sesuai dengan kerangka, ide, bahkan cara atau teknik cerpen yang dicontohkan. Dari uraian latar belakang masalah sebagaimana disebutkan di atas, timbullah permasalahan yang jika dirumuskan berkisar pada pertanyaan apakah ada peningkatan kemampuan menulis cerpen melalui metode Copy The Master siswa kelas XII (dua belas) SMA Tamansiswa cabang Binjai tahun pembelajaran 2013/2014? METODOLOGI PENELITIAN Penelitian Tindakan Kelas (PTK) penerapan metode Copy The Master pada kegiatan menulis cerpen akan dilaksanakan pada semester ganjil. Kemudian dilaksanakan di kelas XII (dua belas) Ilmu Alam 1 SMA Tamansiswa cabang Binjai tahun pembelajaran 2013/2014. Arikunto menyatakan bahwa dalam penelitian tindakan kelas tidak ada populasi dan sampel. Penelitian tindakan kelas menggunakan subjek penelitian sebagai pengganti istilah populasi dan sampel (2010:39). Subjek penelitian tindakan kelas penerapan metode Copy The Master pada kegiatan pembelajaran menulis cerpen ini dilaksanakan pada siswa kelas XII Ilmu Alam (IPA) 1 sebanyak 35 orang siswa. Elfanany (2013: 54) mengungkapkan bahwa penelitian tindakan kelas dilaksanakan mengikuti empat tahapan dasar yang saling terkait dan berkesinambungan, yaitu perencanaan (planning), pelaksanaan (acting), pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting). Dalam penelitian ini terdapat dua variabel. Variabel pertama adalah peningkatan kemampuan menulis cerpen dan variabel kedua adalah metode Copy The Master. Sedangkan instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini berupa pengamatan atau observasi, angket, dan tes tertulis, berupa pembuatan cerpen. Untuk observasi, penulis melakukan dua kali. Pertama dilakukan sebelum melaksanakan PTK. Ini dilakukan untuk mengindentifikasi masalah. Dari hasil observasi awal tersebutlah kemudian dapat Jurnal Edukasi Kultura 79

terindentifikasi permasalahanpermasalahan pembelajaran menulis cerpen, sebagaimana yang penulis uraikan pada bagian awal prosedur penelitian. Lalu, observasi juga dilakukan ketika pelaksanaan proses pembelajaran. Dalam hal ini dilihat bagaimana proses berlangsungnya pembelajaran, bagaimana respons siswa, prilaku siswa dan aktivitas guru dalam pelaksanaan pembelajaran. Kepada siswa juga diberikan angket untuk mengetahui minat siswa terhadap metode Copy The Master. Setelah pendataan lewat lembar angket, dan pengamatan, serta hasil belajar siswa, maka tahap berikutnya dianalisis dengan langkah-langkah berikut. 1. Perubahan siswa ketika saat pembelajaran maupun sesudah pembelajaran. Analisis yang digunakan yaitu mencari presentase, dideskripsikan, dan dipaparkan data dari hasil pengamatan, dan angket yang dicapai setiap siklus. Hasil tersebut dijadikan refleksi sebelum dilakukan pembelajaran. 2. Peningkatan hasil belajar setiap siklus. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar, digunakanlah analisis kuantitatif persentase seperti yang dikemukakan Aqib, dkk dengan menggunakan rumus sebagai berikut (2011:53). Posrate- Basrate P= ---------------------- x 100% Baserate Keterangan: P : Persentase peningkatan Posrate : nilai sesudah diberikan tindakan Basrate: nilai sebelum tindakan Berdasarkan hasil pengamatan, jika masih dirasa gagal, maka peneliti harus mencari dugaan penyebab kekurangan sekaligus mencari alternatif solusi untuk dirancang pada tindakan berikutnya. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Setelah dilakukan penilaian hasil belajar siswa, maka diperoleh gambaran kemampuan siswa dalam menulis cerpen. Kemampuan memadukan tema cerpen dengan master (model) berada dalam kisaran rata-rata 79,86 yang berarti terjadi peningkatan 8,88 % Jurnal Edukasi Kultura 80

dibandingkan sebelum dilakukan tindakan. Sedangkan pada aspek penyajian unsur intrinsik dan ekstrinsik dalam cerpen sebesar 76,31 artinya ada peningkatan 5,69 %. Lalu aspek ejaannya 74,54. Kondisi ini mengalami peningkatan sebesar 6,05 %. Secara umum rata-rata kemampuan siswa pada siklus 1 ini adalah 76,71. Kondisi ini mengalami peningkatan sekitar 7,22 % dari nilai yang diperoleh sebelum tindakan. Setelah kegiatan pembelajaran siklus 1 dilaksanakan, dengan penugasan siswa menulis cerpen menggunakan metode Copy The Master, maka terkumpullah hasil kerja siswa sebanyak 35 lembar kertas kerja. Memang jika dilihat nilai-nilai tersebut belumlah cukup memuaskan. Namun satu hal yang perlu menjadi catatan adalah tentang antusiasme serta kesungguhan siswa dalam kegiatan pembelajaran dan menyelesaikan tugas. Seperti dapat dilihat dari jawaban angket yang diberikan kepada siswa seputar tanggapannya terhadap kegiatan pembelajaran membuat cerpen dengan metode Copy The Master. Dari 35 orang siswa, 85,71 % menyatakan merasa senang dengan kegiatan menulis cerpen melalui metode Copy The Master. Sementara 80 % mengaku kreativitas berpikirnya tergali dengan kegiatan ini. Meskipun sebagian siswa mengaku mengalami kesulitan dalam pembelajaran menulis cerpen dengan metode Copy The Master ini. Tetapi mereka ( 80 %) menyatakan kegiatan pembelajaran ini telah membuka wawasan mereka tentang bagaimana menulis cerpen dengan cara yang lebih mudah. Semua keadaan tersebut juga tergambar dari hasil observasi penulis. Dari hasil observasi guru tersebut diperoleh data bahwa pada umumnya siswa sangat tertarik mengikuti pembelajaran menulis cerpen dengan menggunakan model (master). Meskipun siswa-siswa tersebut belum begitu memahami materi yang disampaikan guru pengajar, sebagaimana yang telah disebutkan di atas. Namun siswa telah menunjukkan kesungguhan dalam mengerjakan tugas-tugas yang diberikan. Di samping itu, masih dari hasil observasi guru, kreativitas berpikir siswa cukup tergali dengan adanya penugasan ini. Hal tersebut dapat dilihat dari variasi beberapa cerpen yang dibuat oleh siswa. Hal lain yang kiranya juga penting untuk dicermati dan dijadikan bahan evaluasi, sebagai pertimbangan Jurnal Edukasi Kultura 81

pelaksanaan kegiatan pada siklus berikutnya adalah mengenai peran dan aktivitas guru dalam kegiatan pembelajaran. Menurut catatan penulis, guru pengajar terkesan masih lebih mendominasi perannya daripada peran siswa, dengan berupaya mengarahkan pikiran siswa. Tampaknya guru masih kurang percaya pada kemampuan siswa. Ini mungkin yang perlu menjadi koreksi bagi guru atau pengajar untuk kegiatan pada siklus berikutnya. Namun secara umum dapat dikatakan peran dan aktivitas guru pada siklus 1 ini telah cukup memotivasi terciptanya situasi pembelajaran yang aktif dan bersemangat. Pembahasan Setelah dilakukan penilaian hasil belajar siswa, maka diperoleh gambaran kemampuan siswa dalam menulis cerpen. Kemampuan dalam kepaduan antara tema cerpen dengan master (model) berada dalam kisaran rata-rata 81,42 yang berarti terjadi peningkatan 1,96 % dibandingkan pada pelaksanaan siklus 1. Sedangkan pada aspek penyajian unsur intrinsik dan ekstrinsik dalam cerpen sebesar 77,74 artinya ada peningkatan 1,87 %. Lalu aspek ejaannya 76,42. Kondisi ini mengalami sedikit peningkatan sebesar 2,52 %. Secara umum rata-rata kemampuan siswa pada siklus 2 ini adalah 79,02. Kondisi ini mengalami peningkatan sekitar 3,01 % dari nilai yang diperoleh pada siklus 1. Pada umumnya mereka merasa sangat senang mengikuti pembelajaran menulis cerpen dengan metode Copy The Master ( 33 dari 35 responden = 94, 28 %). Sementara sebanyak 91, 42 % siswa menyatakan dapat lebih memahami pembelajaran menulis cerpen dengan metode Copy The Master. Sementara untuk pemahaman materi dan tugas yang diberikan, siswa pun sangat memahami. Meskipun hasil belum maksimal, namun mereka sudah menunjukkan sikap yang sangat bersungguh-sungguh dalam pengerjaannya. Demikian juga dengan kemampuan mereka secara umum dalam menulis cerpen, tampak bahwa ada peningkatan. Dari segi kualitas dapat dilihat dari perolehan nilai yang mereka capai. Sedangkan peningkatan dari segi proses, tampak sekali ada kelancaran mereka dalam memulai membuat cerpen dan menyelesaikannya. Mengenai aktivitas guru pada kegiatan siklus 2 ini, menurut pengamatan penulis, tampaknya ada Jurnal Edukasi Kultura 82

perbaikan. Guru lebih memberi kesempatan kepada siswa untuk lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran. Guru sudah lebih mengaktifkan siswa. Siswa diberi kebebasan menyampaikan segenap ide atau gagasannya melalui kegiatan menulis. SIMPULAN 1. Program pembelajaran dengan menggunakan metode Copy The Master diterapkan pada pembelajaran meningkatkan kemampuan menulis cerpen siswa kelas XII (dua belas) IA 1 SMA Tamansiswa Cabang Binjai tahun pembelajaran 2013/2014 melalui pelaksanaan siklus 1 dan 2. Penelitian ini dapat dilanjutkan untuk mendapatkan hasil yang lebih maksimal. 2. Metode Copy The Master dalam pembelajaran menulis cerpen terbukti cukup efektif mengatasi permasalahan stagnasi atau kemandekan siswa dalam memulai pembuatan cerpen. 3. Program penilaian metode Copy The Master dapat dilakukan untuk mengukur peningkatan kemampuan menulis cerpen siswa kelas XII (dua belas) IA 1 SMA Tamansiswa Cabang Binjai tahun pembelajaran 2013/2014. Secara rata-rata persentase peningkatannya sebelum siklus ke siklus 1 sebesar 7,22 % dan ke siklus 2 sebesar 3,02 %. SARAN 1. Hendaknya pembelajaran menulis, khususnya cerpen lebih diorientasikan pada praktik daripada teori. Siswa sesering mungkin diajak menulis, sehingga kemampuannya terasah. 2. Penulis harapkan penelitian ini dapat menjadi acuan untuk penelitian selanjutnya. DAFTAR PUSTAKA Aqib, Zainal, dkk. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Yrama Widya, 2009. Arikunto, Suharsimi. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara, 2010 Djamarah, Syaiful Bahri, Aswan Zain. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta, 2006. Elfanany, Burhan. Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Araska, 2013. Marahimin, Ismail. Menulis Secara Populer. Jakarta: Pustaka Jaya, 2002. Jurnal Edukasi Kultura 83