PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TERPADU MODEL WEBBED DENGAN MEDIA GAMBAR DALAM PENINGKATAN KOMPETENSI MEMBACA SISWA KELAS II SD NEGERI 2 PEJAGOAN

dokumen-dokumen yang mirip
PENGGUNAAN MODEL MAKE A MATCH DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PERKALIAN DAN PEMBAGIAN SISWA KELAS II Oleh:

Keywords: Open Ended Learning, multimedia, mathematic

PENERAPAN METODE GROUP INVESTIGATION DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS V SDN 3 DOROWATI TAHUN AJARAN 2014/2015

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

Keywords: Concept Sentence, puzzle media, writing skills. menulis karangan deskripsi siswa kelas IV SDN Candiwulan.

Kata kunci : Macromedia flash, sains teknologi masyarakat, IPA

PENERAPAN MODEL THINK PAIR SHARE

PENGGUNAAN METODE INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG BANGUN DATAR PADA SISWA KELAS III SDN KRADENAN

PENGGUNAAN TEKNIK BERKIRIM SALAM DAN SOAL DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS DI KELAS V SDN 1 MULYOSRI

PENERAPAN METODE INDEX CARD MATCH DAN MEDIA GAMBAR DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS SISWA KELAS IV SDN 2 GRENGGENG TAHUN AJARAN 2013/2014

Keywords: Audiovisual media, writing skills, folklore

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

PENERAPAN METODE KUMON DENGAN MEDIA GRAFIS DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN PADA SISWA KELAS IV SDN 2 KUTOSARI TAHUN AJARAN

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DIAM DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG BANGUN DATAR SISWA KELAS V SD NEGERI 2 JOGOPATEN TAHUN AJARAN

PENGGUNAAN MODEL ROLE PLAYING UNTUK PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA BAGI SISWA KELAS IV SDN 1 LUNDONG

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN KALIMAT PADA SISWA KELAS IV SDN 4 PANJER

PENERAPAN MODEL RME DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V

PENERAPAN METODE DISCOVERY LEARNING

PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL)

PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE SCRIPT DENGAN BAHAN BACAAN KORAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF DI KELAS IV SDN PENEKET TAHUN AJARAN

PENERAPAN MODEL COURSE REVIEW HORAY DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN DI KELAS IV SD

PENERAPAN MEDIA PAPAN FLANEL DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG BANGUN DATAR SISWA KELAS III SDN 1 PANJER

PENGGUNAAN MODEL DISCOVERY LEARNING

PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DAN MEDIA BENDA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS III SDN 3 PANJER

PENGGUNAAN MODEL JIGSAW DENGAN MEDIA VISUAL UNTUK MENINGKATKAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA BAGI SISWA KELAS IV SDN 2 PLARANGAN

PENGGUNAAN METODE SOSIODRAMA DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK PENINGKATAN PEMBELAJARAN MENYIMAK PADA SISWA KELAS IIIA SDI ULIL ALBAB KEBUMEN

278 Penerapan Metode Sosiodrama...

Keywords: bamboo dancing, visual media, persatuan dan kesatuan negeriku

PENGGUNAAN MODEL THINK TALK WRITE

Keywords: Quantum Teaching, Concrete Media, Mathematics

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN MEDIA REALIA DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA TENTANG GAYA PADA SISWA KELAS V SDN 2 BANJURPASAR TAHUN AJARAN

PENERAPAN MODEL VISUALIZATION, AUDITORY, KINESTHETIC (VAK) DENGAN MULTIMEDIA DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA PADA SISWA KELAS V SD

PENERAPAN MODEL CONCEPT SENTENCE DENGAN MEDIA GAMBAR DALAM PENINGKATAN

Keywords: Scientific, Concrete Media, Mathematics

Nur Khasananah 1, Triyono 2, Joharman 3 FKIP, PGSD Universitas Sebelas Maret

PENERAPAN MODEL THINK TALK WRITE

IMPLEMENTASI STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING

kemajuan. Begitu pula sebaliknya, jika Pendidikan merupakan kebutuhan PENDAHULUAN pendidikan berkualitas buruk, bisa

PENGGUNAAN MODEL QUANTUM TEACHING DENGAN AUDIO VISUAL DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS PADA KELAS V SEKOLAH DASAR

PEMANFAATAN BARANG BEKAS DALAM PENINGKATKAN KREATIVITAS SISWA PADA MATA PELAJARAN SBK KELAS V SD NEGERI 2 KARANGPOH TAHUN AJARAN 2015/2016

Keyword: concept sentence model, flashcard media, writing skills

PENGGUNAAN METODE ROLE PLAYING DALAM PENIGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JAWA KRAMA PADA SISWA KELAS V SD

Keywords: Scientific, concrete object media, Mathematics

PENERAPAN TEKNIK TWO STAY TWO STRAY DENGAN MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN PEMBELAJARAN IPS TENTANG MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN INDONESIA DI KELAS V SD

PENERAPAN MODEL TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

Keywords: Creative Problem Solving, process skill, Natural Science

Keywords : CIRC, Improving Skills, Reading Comprehension

Keywords: Teams Games Tournament (TGT), visual media, social science

PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DENGAN MEDIA MUATAN DALAM PENINGKATAN

PENGGUNAAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD. 1 Mahasiswa PGSD FKIP UNS 2,3 Dosen PGSD FKIP UNS

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN SISWA KELAS IV SD

PENGGUNAAN MEDIA VCD PEMBELAJARAN DALAM PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA MATA PELAJARAN BAHASA INGGRIS SISWA KELAS IV SDN 4 BUMIREJO TAHUN 2013/2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE ROUND TABLE DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BAHASA JAWA PADA SISWA KELAS V SD NEGERI ENTAK

PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA TENTANG GAYA MELALUI METODE EKSPERIMEN DENGAN MEDIA KONKRET PADA SISWA KELAS IV SDN 2 GIRIPURNO

KALAM CENDEKIA, Volume 5, Nomor 2.1, hlm

PENGGUNAAN METODE GUIDED NOTE TAKING DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS V SD

PENGGUNAAN MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) DENGAN IRINGAN MUSIK KLASIK DALAM MENINGKATKAN PEMBELAJARAN IPA UNTUK SISWA KELAS V SD

PENERAPAN TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DENGAN MULTIMEDIA DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA TENTANG DAUR AIR KELAS V SD

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KALIMAT MELALUI METODE THE LEARNING CELL DAN MEDIA GAMBAR SERI PADA SISWA KELAS II SDN 2 GIRIPURNO

530 Penerapan Model Pembelajaran Tematik (Webbed)

Keywords: Index Card Match, card number, Learning Mathematics

PENERAPAN DISCOVERY LEARNING DENGAN MULTIMEDIA DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS IV SDN 5 BUMIREJO TAHUN AJARAN 2015/2016

PENGGUNAAN TEKNIK THINK PAIR SHARE DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV SDN 1 SIDOGEDE

PENERAPAN METODE INKUIRI TERBIMBING DENGAN BENDA NYATA DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN PECAHAN SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH

PENERAPAN MODEL CIRC DENGAN MEDIA ULAR TANGGA DALAM PENINGKATAN PENYELESAIAN SOAL CERITA PADA SISWA KELAS V SDN 2 KUTOSARI TAHUN AJARAN 2015/2016

PENERAPAN TEKNIK TWO STAY TWO STRAY DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI GADUNGREJO

Keywords: Open Ended Learning Models, Multimedia, Learning, Natural Science.

PENGGUNAAN MIND MIND DENGAN MEDIA GRAFIS DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS V SD NEGERI 2 KEDUNGWINANGUN

Key words : CIRC method, Fast Reading

Keywords: Pair Check, concrete media, fraction

PENGGUNAAN METODE MENDONGENG DENGAN MEDIA SCRABBLE DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS SISWA KELAS I SD NEGERI 2 KALIREJO TAHUN AJARAN 2014/2015

PENERAPAN MODEL GUIDED INQUIRY DENGAN SUMBER BELAJAR LINGKUNGAN DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SDN 1 SIKAYU TAHUN 2015/2016

PENERAPAN METODE PERMAINAN DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN PKn SISWA KELAS V SD N 2 JATINEGORO TAHUN AJARAN 2013/2014

PENERAPANMODEL KOOPERATIF TIPE PAIR CHECK

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 BOCOR

PENERAPAN MODEL ARIAS

PENGGUNAAN MODEL THINK TALK WRITE DENGAN KARTU SOAL DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SDN 7 KEBUMEN TAHUN AJARAN 2014/2015

UPAYA PENINGKATAN PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS DENGAN PENGGUNAAN MEDIA FLASHCARD PADA SISWA KELAS V SDN 2 SEMPOR KEBUMEN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

UPAYA PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENGGUNAAN DISLE (DISCOVERY LEARNING)

PENERAPAN METODE KUMON DENGAN MEDIA GRAFIS

PENERAPAN MODELCIRC DENGAN MEDIA GAMBAR PERISTIWA DALAM PENINGKATANKETERAMPILAN MENULIS PUISI PADA SISWA KELAS V SDN CANDIWULAN TAHUN AJARAN 2015/2016

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA TENTANG DAUR AIR PADA SISWA KELAS V SDN 1 PEJAGOAN TAHUN AJARAN

PENERAPAN MODEL VISUALIZATION, AUDITORY, KINESTHETIC (VAK)

Keyword: Concept Sentence, Multimedia, Writting Skills

Keywords: problem solving, essay problem, fraction

PENERAPAN MODEL VISUALIZATION AUDITORY KINESTETIC (VAK) DENGAN MULTIMEDIA

PENGGUNAAN MODEL OPEN ENDED LEARNING

PENGGUNAAN MODEL CTL DENGAN MEDIA MANIK-MANIK DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS IV

PENGGUNAAN MODEL MIND MAP

PENERAPAN METODE BELAJAR MEMBACA TANPA MENGEJA DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PADA SISWA KELAS I SEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN STRATEGI GIVING QUESTIONS AND GETTING ANSWERS

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING

PENERAPAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING)

PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DI KELAS V SEKOLAH DASAR

Kata Kunci: Teams Games Tournament (TGT), Media Konkret, Sifat-sifat Bangun Datar Sederhana, Matematika

PEGGUNAAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS III SD NEGERI TANJUNGREJO TAHUN AJARAN 2012/2013

PENGGUNAAN TIPE STAD DENGAN MEDIA GAMBAR DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS DI KELAS IV SEKOLAH DASAR

Mulyati (2007 : 10) menyatakan ada empat aspek keterampilan berbahasa,

Transkripsi:

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TERPADU MODEL WEBBED DENGAN MEDIA GAMBAR DALAM PENINGKATAN KOMPETENSI MEMBACA SISWA KELAS II SD NEGERI 2 PEJAGOAN Fatikhatul Islamiyah 1, Tri Saptuti Susiani 2, Ngatman 3 1 Mahasiswa PGSD FKIP UNS, 2,3. Dosen PGSD FKIP UNS FKIP UNS Kampus Kebumen Jl. Kepodang 68, Kel. Panjer, Kab. Kebumen e-mail: fatikhatulislamiyah@gmail.com Abstract: Implementation of Integrated Learning Webbed Model Image Media In Competence Enhancement Reading II Grade SDN 2 Pejagoan.The purpose of this study was to describe the steps implementing an integrated learning model of webbed with proper image media in improving students reading competence, improving reading competence by integrated learning webbed model and finding problems and solutions in the implementation of an integrated learning model of webbed with images media in an increase in reading competence II grade SDN 2 Pejagoan.This research is a classroom action research. The research was conducted in two cycles consisting of four stages: planning, action, observation, and reflection.subjects were II grade SD totaling 16 students.the results showed that the implementation of an integrated learning model of webbed with images media can improve reading competence II grade SDN 2 Pejagoan. Keywords: Reading Competence, Webbed Model, Image Media Abstrak: Pelaksanaan Pembelajaran Terpadu Model Webbed Dengan Media Gambar Dalam Peningkatan Kompetensi Membaca Siswa Kelas II SD Negeri 2 Pejagoan.Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan langkahlangkah pelaksanaan pembelajaran gambar yang tepat dalam peningkatan kompetensi membaca siswa, meningkatkan kompetensi membaca siswa melalui pembelajaran terpadu model webbed dengan media gambar dan menemukan kendala dan solusi dalam pelaksanaan pembelajaran gambar dalam peningkatan kompetensi membaca siswa kelas II SD Negeri 2 Pejagoan. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian dilaksanakan dalam dua siklus yang terdiri atas empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi.subjek penelitian adalah siswa kelas II SD yang berjumlah 16 siswa. Hasil penelitian menunjukan bahwa dapat meningkatan kompetensi membaca siswa kelas II SD Negeri 2 Pejagoan. Kata kunci: Kompetensi Membaca, Model Webbed, Media Gambar. PENDAHULUAN Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat mengakibatkan perubahan di segala bidang kehidupan. Kemajuan ini tentu memberi dampak pada lembaga pendidikan diantaranya lembaga pendidikan dituntut untuk dapat menyelenggarakan proses pendidikan secara optimal dan aktif sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan itu sendiri. Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 secara tegas mengatakan pembelajaran pada Kelas I s.d. III dilaksanakan melalui pendekatan tematik, sedang- 634

KALAM CENDEKIA, Volume 3, Nomor 6.1, hlm. 634 638 635 kan pada kelas IV s.d.vi dilaksanakan melalui pendekatan mata pelajaran. Wacana perubahan pada kurikulum 2013 semua kelas pada sekolah dasar menggunakan pendekatan tematik integratif. Penerapan model tematik integratif tidak meninggalkan model dan metode pembelajaran yang lain. Tematik integratif merupakan model payung. Strategi pembelajaran lain yang bertujuan untuk meningkatkan kecakapan tertentu tetap dilaksanakan dengan pendekatan tematik integratif. Penerapan untuk kelas rendah (1, 2, dan 3) Sekolah Dasar dilakukan dengan pendekatan tematik webbed jaring laba - laba. Kelas atas (4, 5, dan 6) dengan pendekatan integrated atau terpadu beberapa mata pelajaran. Persoalan yang muncul selama ini dalam penerapan pembelajaran tematik integratif adalah ketidakberanian dan kegamangan guru dalam menerapkan tematik integratif selain pendekatan standar isi yang masih pendekatan mata pelajaran juga karena kurangnya pengetahuan. Kenyataan di lapangan metode mengajar yang dipakai oleh guru masih memakai metode konvensional atau tradisional. Metode konvensional merupakan metode dimana guru memegang eranan utama dalam menentukan isi dan langkah - langkah dalam menyampaikan materi kepada siswa. Sehingga keaktifan siswa dalam mengikuti kegiatan belajar dan mengajar berkurang dan hanya bergantung pada guru. Untuk menciptakan atau mewujudkan suasana belajar yang kondusif, maka diperlukan adanya strategi pembelajaran yang tepat. Strategi merupakan cara guru mengelola kelas untuk menciptakan suasana yang mendukung proses belajar mengajar dengan metode dan teknik. Namun, strategi bukan hal yang dominan bagi keberhasilan kegiatan belajar mengajar. Dengan menggunakan strategi pembelajaran apapun, tanpa menggunakan media pembelajaran, maka kegiatan belajar mengajar tidak dapat berhasil. Sumantri dan Permana (mengutip simpulan Wiryawan dan Hadi), menyatakan bahwa media pembelajaran diklasifikasikan menjadi empat yaitu, media visual, media audio, media asli dan orang. (2001:157). Media visual merupakan media yang dapat ditangkap dalam indera penglihatan. Salah satu contoh media visual adalah gambar. Media gambar merupakan media efektif sebagai pengganti media asli. Apabila media asli tidak memungkinkan dalam penyediaannya, media gambar dapat mewakili bentuk nyata dari media asli. Hal ini dapat dilihat dari karakteristik siswa kelas II yang memiliki rasa ingin tahu terhadap sesuatu hal yang baru dan memiliki taraf berpikir yang bersifat kongkret artinya, siswa akan lebih mudah memahami sesuatu apabila dibantu dengan media nyata yang dapat dilihat langsung. Terdapat banyak media dan model pembelajaran yang digunakan dan dikembangkan dalam pembelajaran, salah satunya adalah pembelajaran terpadu model webbed. Model pembelajaran ini merupakan pembelajaran terpadu yang menggunakan pendekatan tematik, pengembangannya dimulai dengan menentukan tema tertentu. Guru dalam memilih dan menentukan pembelajaran hendaknya menyesuaikan karakteristik dan kebutuhan siswa sehingga akan tercapai tujuan belajar secara optimal. Melalui penerapan pembelajaran ini diharapkan dapat membantu siswa dalam meningkatkan prestasi belajarnya dan dapat menemukan langkah - langkah pem-

636 Pelaksanaan Pembelajaran Terpadu Model Webbed belajaran terpadu yang efektif diterapkan di SD, khususnya SD Negeri 2 Pejagoan. Proses belajar yang efektif antara lain dapat dilakukan melalui membaca. Dengan memanfatkan buku dapat belajar tentang berbagai ilmu pengetahuan apapun yang mungkin tidak dapat diketahui secara langsung dalam kehidupan baik di masa silam, masa kini maupun masa depan, baik itu yang ada pada diri sendiri, di sekitar maupun yang jauh. Hal tersebut dapat diperoleh dengan membaca. Tarigan (mengutip simpulan Hodgson) berpendapat bahwa membaca adalah sebuah proses yang dilakukan dan dipergunakaan pembaca untuk memperoleh pesan yang disampaikan penulis melalui media kata-kata atau bahasa tulisan, baik pesan tersurat maupun pesan yang tersirat.(2008: 7). Siswa kelas II B SD Negeri 2 Pejagoan berjumlah 16 siswa, yang terdiri dari 8 siswa perempuan dan 8 siswa laki-laki. Data yang diperoleh dari hasil belajar siswa tentang kompetensi membaca siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia oleh guru kelas II menunjukan bahwa hanya 25 % dari 16 siswa yang nilai hariannya lebih dari atau sama dengan batas ketuntasan dan yang belum tuntas mencapai 12 siswa atau 75 % dari 16 siswa yang ada. Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah: (1)Bagaimana pelaksanaan pembelajaran terpadu model webbed dengan media gambar yang dapat meningkatkan kompetensi membaca siswa kelas II SD Negeri 2 Pejagoan.,2)Apakah pelaksanaan pembelajaran terpadu model webbed dengan Media Gambar dapat meningkatkan kompetensi membaca siswa kelas II SD Negeri 2 Pejagoan, (3)Apa saja kendala dan solusi dalam model webbed dengan Media Gambar dalam peningkatan kompetensi membaca siswa kelas II SD Negeri 2 Pejagoan? Tujuan Penelitian ini adalah (1) Untuk mendeskripsikan langkahlangkah pelaksanaan pembelajaran gambar yang tepat dalam peningkatan kompetensi membaca siswa kelas II SD Negeri 2 Pejagoan. (2)Untuk meningkatkan kompetensi membaca siswa melalui pelaksanaan pembelajaran terpadu model webbed dengan media gambar kelas II SD Negeri 2 Pejagoan. (3)Untuk menemukan kendala dan solusi dalam pelaksanaan pembelajaran membaca siswa kelas II SD Negeri 2 Pejagoan. Karakteristik siswa kelas II SD sesuai dengan pendapat Taufiq kognisi berkaitan dengan semua aktifitas mental yang dicapai seseorang tercakup di dalamnya persepsi, kategorisasi, pemahaman, penalaran logis, pemecahan masalah, imajinasi bahkan daya ingat. Beberapa proses tersebut akan berubah melalui berbagai macam, dari usia anak anak sampai remaja atau dewasa (2010:2.3). Adapun tahap - tahap perkembangan kognitif menurut Piaget adalah: (1)tahap sensorimotor usia 0-2 tahun,(2)tahap praoperasional usia 2-7 tahun,(3) tahap operasional konkrit usia 7-11, dan(4)tahap operasional formal usia 11 tahun sampai 15 tahun (Sumantri 2012: 1.16). Berdasarkan pendapat yang diungkapkan oleh para ahli, maka karakteristik siswa kelas II termasuk dalam tahap operasional konkret. Usia pada tahap operasional konkret adalah 6 atau 7 tahun hingga 11 atau 12 tahun. Pada tahap ini penalaran

KALAM CENDEKIA, Volume 3, Nomor 6.1, hlm. 634 638 637 yang menyerupai penalaran orang dewasa mulai muncul, namun terbatas pada penalaran mengenai realita konkret. Dengan demikian dapat disimpulkan karakteristik siswa kelas II sekolah dasar yaitu: semua watak yang nyata dan timbul dalam suatu tindakan mampu berfikir logis, melakukan kesimpulan kesimpulan logis, mulai menggunakan bentuk logika orang dewasa, dapat melakukan pengelompokan atau penggolongan benda atau kejadian, mampu mengimajinasikan sesuatu dengan bantuan objek - objek konkret. Oleh karena itu sesuai dengan karakteristik siswa tersebut akan lebih tepat untuk melaksanakan pembelajaran ini karena dilakukan dengan pendekatan pembelajaran terpadu. Pembelajaran terpadu adalah pembelajaran yang menggunakan tema dalam mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada siswa. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 2 ejagoan, UPTD Dinas Dikpora Unit Kecamatan Pejagoan Kabupaten Kebumen yang beralamat di Jalan Ronggowarsito no 292 Desa Pejagoan Kecamatan Pejagoan. Subjek penelitian yang dikenai tindakan adalah semua siswa kelas II SD Negeri 2 Pejagoan tahun ajaran 2013/2014 yang berjumlah 16 siswa yang terdiri dari 8 siswa perempuan dan 8 siswa laki-laki. Teknik pengumpulan data dalam penelitian tindakan kelas tidak jauh berbeda dengan pengumpulan data pada jenis penelitian yang lain. Pada umumnya pada penelitian tindakan kelas baik data kuantitatif maupun data kualitatif dimanfaatkan untuk menggambarkan perubahan yang terjadi pada kinerja guru, prestasi siswa, perubahan kinerja siswa, dan perubahan suasana kelas. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan pelaksanaan tindakan dari siklus I dan II dalam peningkatan kompetensi membaca siswa sudah mengalami peningkatan pada pelaksanaan langkah - langkah pembelajaran, penilaian proses membaca serta penilaian hasil. Pelaksanaan pembelajaran membaca siswa penelitian ini juga didukung dengan penilaian evaluasi yang dilaksanakan disetiap siklusnya. Adapun perbandingan persentase ketuntasan siswa tiap siklusnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 1. Perbandingan Persentase Ketuntasan Hasil belajar Siswa Kelas II SD Negeri 2 Pejagoan Berdasarkan tabel di atas terjadi peningkatan di setiap siklusnya, dari tes awal yang ketuntasanya hanya 18,75% meningkat pada siklus pada siklus pertama yakni 45,83% meningkat pada siklus kedua menjadi 85,41%. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas berkenaan dengan dalam peningkatan kompetensi membaca siswa dapat diambil kesimpulan bahwa:

638 Pelaksanaan Pembelajaran Terpadu Model Webbed 1.Langkah pelaksanaan pembelajaran membaca siswa adalah (1) tahap perencanaan yaitu penentuan tema; penentuan fokus pembelajaran; perencanaan kegiatan (aktifitas); perencanaan evaluasi; penyusunan skenario kegiatan pembelajaran; (2) tahap pelaksanaan yaitu pengelolaan kelas dan aktifitas guru dan siswa yang berisi berbagai kegiatan sesuai rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah disusun; dan (3) tahap evaluasi yaitu pengadaan evaluasi; pembahasan evaluasi dan pembuatan kesimpulan. 2. Pelaksanaan pembelajaran terpadu yang tepat dapat meningkatkan kompetensi membaca siswa terutama pada nilai proses membacadan hasil dari siklus I sampai siklus II. 3. Ada kendala yang muncul ketika. Kendala yang muncul ada-lah a)tahap perencanaan yaitu kurang aktif dan antusias siswa dalam menentukan tema, fokus pembelajaran; tujuan pembelajaran; dan penyusunan skenario kegiatan pembelajaran. Ada siswa yang tidak aktif perencanaan kegiatan, perencanaan evaluasi dan penyusunan skenario kegiatan pembelajaran tetapi sudah sebagian besar siswa sudah aktif. b) Tahap pelaksanaan yaitu keterampilan guru dalam mengelola kelas masih kurang sehingga masih ada sebagian siswa yang belum disipilin dan tertib, guru kurang mengarahkan siswa dalam kegiatan berdiskusi sehingga siswa kurang aktif dalam kegiatan kelompok dan masih ada siswa yang belum aktif terlibat dalam kegiatan dan penyimpulan materi pembelajaran. c) Tahap evaluasi yaitu siswa kesulitan dalam memahami soal dan masih ada siswa yang meminta bantuan kepada teman yang lain untuk mengerjakan soal. Adapun solusi dari kendala yang dihadapi dari pelaksanaan pembelajaran terpadu model webbed dengan media gambar adalah sebagai berikut:a)tahap perencanaan yaitu guru mengarahkan beberapa siswa secara khusus agar dapat menentukan tema, fokus pembelajaran, tujuan pembelajaran; dan kegiatan pembelajaran. b)tahap pelaksanaan yaitu guru meningkatkan keterampilan dalam mengelola kelas; guru membimbing siswa dalam kegiatan berdiskusi sehingga siswa tertib dan terorganisir dengan baik; guru lebih memotivasi siswa yang belum terlibat aktif dalam kegiatan. c)tahap evaluasi yaitu guru memberikan pengarahan dan bimbingan kepada siswa sehingga siswa menjadi disiplin dan tertib dalam mengerjakan soal evaluasi. Guru membimbing siswa dalam menyimpulkan materi pembelajaran agar siswa aktif dalam memberikan kesimpulan materi pembelajaran. DAFTAR PUSTAKA Sumantri, M. (2012). Perkembangan Peserta Didik. Tangerang: Universitas Terbuka. Sumantri, M. dan Permana, J. (2001).Strategi Belajar Mengajar. Bandung: CV Maulana. Taufiq, A., Mikarsa, H., & Prianto, Puji.L.(2010) Pendidikan Anak di SD.Jakarta: Universitas Terbuka. Tarigan, H.G.2008. Membaca Sebagai Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.