BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2002 NOMOR 64 SERI E

dokumen-dokumen yang mirip
KABUPATEN CIANJUR NOMOR : 66 TAHUN : 2002

PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIANJUR NOMOR 01 TAHUN 2012 TENTANG PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA KABUPATEN CIANJUR KE LUAR NEGERI

KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR : KEP-104 A/MEN/2002 TENTANG PENEMPATAN TENAGA KERJA INDONESIA KE LUAR NEGERI

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2004 TENTANG PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA DI LUAR NEGERI

16. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1983 tentang Pelaksanaan Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2004 TENTANG PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA DI LUAR NEGERI

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2004 TENTANG PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA DI LUAR NEGERI

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG CALON TKI DAN TKI, PROSEDUR PENEMPATAN TKI DI LUAR NEGERI DAN PIHAK-PIHAK PELAKSANA PENEMPATAN TKI DI LUAR NEGERI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKABUMI NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG

PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA (TKI) DI LUAR NEGERI

KABUPATEN TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA (TKI)

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI RI NOMOR : PER.19/MEN/V/2006

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI RI NOMOR : PER.19/MEN/V/2006 TENTANG PELAKSANAAN PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN

KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA REPUBLIK INDONESIA NOMOR KEP-204/MEN/1999 TAHUN 1999 TENTANG PENEMPATAN TENAGA KERJA INDONESIA KE LUAR NEGERI

PROSEDUR PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TKI DI LUAR NEGERI DR. AGUSMIDAH, SH., M.HUM DOSEN FH USU MEDAN

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2004 TENTANG PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA DI LUAR NEGERI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BREBES NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG PELAYANAN PENDAFTARAN DAN PENGAWASAN TENAGA KERJA INDONESIA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KENDAL NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA KABUPATEN KENDAL

PERATURAN MENTERI NO. 18 TH 2007

LEMBARAN BERITA DAERAH KABUPATEN KARAWANG

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR

LEMBARAN BERITA DAERAH KABUPATEN KARAWANG

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NO: PER-23/MEN/V/2006 TENTANG ASURANSI TENAGA KERJA INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. waktu sebelum, selama, dan sesudah masa kerja. 1. tidak hanya mengatur hubungan hukum dalam hubungan kerja (during employment),

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER. 23/MEN/XII/2008 TENTANG ASURANSI TENAGA KERJA INDONESIA

BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 27 TAHUN 2009 T E N T A N G PENYELENGGARAAN PERIZINAN BURSA KERJA LUAR NEGERI DI KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL,

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR : PER-20/MEN/X/2007. TENTANG ASURANSI TENAGA KERJA INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2004 TENTANG PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA DI LUAR NEGERI

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN UNGKAP TEMUAN PEMERIKSAAN KINERJA TENAGA KERJA INDONESIA 2014

UNDANG-UNDANG NO. 39 TH 2004

PERATURAN MENTERI NO. 20 TH 2007

BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2004 TENTANG

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NO: PER-23/MEN/V/2006

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN PT. ANDALAN MITRA PRESTASI (CABANG TANJUNG BALAI KARIMUN)

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2002 NOMOR 43 SERI E

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER. 22/MEN/XII/2008 TENTANG

2013, No.3 2 MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA DI LUAR NEGERI. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Da

2 MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PELAKSANAAN PENGAWASAN TERHADAP PENYELENGGARAAN PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDON

PEMERINTAH PROPINSI JAWATIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWATMUR NOMOR 2 TAHUN 2004 TENTANG

WALIKOTA TASIKMALAYA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.515, 2010 KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI. Penempatan. Perlindungan. TKI.

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2015 TENTANG PENDAYAGUNAAN TENAGA KESEHATAN KE LUAR NEGERI

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2002 NOMOR 40 SERI E

2013, No.4 2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini, yang dimaksud dengan: 1. Calon Tenaga Kerja Indonesia yang selanjutnya diseb

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 40 TAHUN 2017

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 20 TAHUN 2017

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA DI LUAR NEGERI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 14 TAHUN 2001 TENTANG

Peraturan Kepala BNP2TKI Nomor Per 28/KA-BNP2TKI/VII/2007 tentang Bursa Kerja Luar Negeri Senin, 04 Agustus 2008 KEPALA BADAN NASIONAL PENEMPATAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA DI LUAR NEGERI

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

BUPATI CILACAP PERATURAN DAERAH KABUPATEN CILACAP NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA KABUPATEN CILACAP

BUPATI SAMPANG PROVINSI JAWA TIMUR

- 1 - GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 29 TAHUN 2015 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN PEKERJA INDONESIA DI LUAR NEGERI

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR : PER. /MEN/ /2008 TENTANG

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2004 tentang Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri (Lembaran

BUPATI PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.14/MEN/X/2010 TENTANG

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR : PER.

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER

Keputusan Menteri Tenaga Kerja No.KEP 20/MEN/III/2004 Tentang Tata Cara Memperoleh Ijin Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2002 NOMOR 38 SERI D

DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PROVINSI BANTEN

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR KECAMATAN KERUAK DESA TANJUNG LUAR

BERITA NEGARA. No.970, 2012 KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI. Penempatan. Perlindungan. TKI. Sanksi Administrasi.

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2002 NOMOR 7 SERI E

PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT

NO. UNDANG-UNDANG NOMOR 39 TAHUN 2004 DRAF REVISI UU 39 TAHUN 2004 Versi TIMUS CATATAN/ KETERANGAN TIMUS

KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA REPUBLIK INDONESIA NOMOR : KEP-204/MEN/1999 TENTANG PENEMPATAN TENAGA KERJA INDONESIA KE LUAR NEGERI 1

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2002 NOMOR 63 SERI E

LEMBARAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 1 TAHUN 2016

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.14/MEN/X/2010 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER-01/MEN/1991 TENTANG ANTAR KERJA ANTAR NEGARA MENTERI TENAGA KERJA REPUBLIK INDONESIA,

S A L I N A N BERITA DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 11 TAHUN No. 11, 2016 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG. Nomor 4 Tahun 2002 Seri C PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG WALIKOTA TANGERANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2002 NOMOR 9 SERI E

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 1 TAHUN 2005 TENTANG PENYELENGGARAAN PENEMPATAN TENAGA KERJA DI KABUPATEN BANTUL

: PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR : Tahun 2016 TANGGAL : 2016 SOP BIDANG NAKERTRANS

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 49 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPNAKERTRANS.Tata Cara. Kartu. Tenaga Kerja Luar Negri. Persyaratan.

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2002 NOMOR 6 SERI D

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2015 NOMOR 19

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA NOMOR 17 TAHUN 2004 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2002 NOMOR 21 SERI E

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2014 NOMOR 10 SERI E

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR : PER. 02 / MEN /III / 2008 TENTANG TATA CARA PENGGUNAAN TENAGA KERJA ASING

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN PENEMPATAN

Transkripsi:

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2002 NOMOR 64 SERI E KEPUTUSAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR : 686 TAHUN 2002 TENTANG PENYELENGGARAAN PENEMPATAN TENAGA KERJA INDONESIA KE LUAR NEGERI BUPATI BANJARNEGARA, Menimbang : a. bahwa penempatan tenaga kerja ke Luar Negeri merupakan upaya peningkatan kesejahteraan tenaga kerja dan keluarganya serta pengembangan kualitas sumber daya manusia; b. bahwa penempatan tenaga kerja ke Luar Negeri harus dilaksanakan secara terpadu antara Pemerintah dan Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia/Kantor Cabang Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia; c. bahwa untuk mencegah kekosongan hukum terhadap penyelenggaraan penempatan tenaga kerja sebagaimana tersebut di atas, sambil menunggu berlakunya Peraturan Daerah tentang Penyelenggaraan Penempatan Tenaga Kerja Indonesia ke Luar Negeri, maka perlu ditetapkan dengan Keputusan Bupati.

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Jawa Tengah ( Berita Negara RI Tahun 1950 Nomor 42 ); 2. Undang-undang Nomor 3 Tahun 1951 tentang Pernyataan Berlakunya Undang-Undang Pengawasan Perburuhan Tahun 1948 Nomor 23 dari Republik Indonesia untuk seluruh Indonesia ( Lembaran Negara RI Tahun 1951 Nomor 4 ); 3. Undang-undang Nomor 7 Tahun 1981 tentang Wajib Lapor Ketenaga-kerjaan ( Lembaran Negara RI Tahun 1981 Nomor 39, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 3201 ); 4. Undang-undang Nomor 25 Tahun 1997 tentang Ketenagakerjaan ( Lembaran Negara RI Tahun 1997 Nomor 73 ); 5. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah ( Lembaran Negara RI Tahun 1999 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 3839 ); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1950 tentang Penetapan Mulai Berlakunya Undang-undang Nomor 13 Tahun 1950 ( Berita Negara Republi k Indonesia Tahun 1950 Nomor 59 ); 7. Keputusan Presiden Nomor 36 Tahun 2002 tentang Pengesahan Konvensi Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) Nomor 88 mengenai Lembaga Pelayanan Penempatan Tenaga kerja (The Organization of the Employment Service ); 2

8. Keputusan Menteri Tenaga Kerja Nomor KEP- 92/MEN/1998 tentang Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri Melalui Asuransi; 9. Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI Nomor KEP-104 A/MEN/2002 tentang Penempatan Tenaga Kerja ke Luar Negeri; 10. Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 31 Tahun 2000 tentang Pembentukan dan Organisasi Dinas-dinas Kabupaten Banjarnegara ( Lembaran Daerah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2000 Nomor 48 ). MEMUTUSKAN : Menetapkan : KEPUTUSAN BUPATI BANJARNEGARA TENTANG PENYELENGGARAAN PENEMPATAN TENAGA KERJA INDONESIA KE LUAR NEGERI. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Keputusan Bupati ini yang dimaksud dengan : a. Kabupaten adalah Kabupaten Banjarnegara; b. Pemerintah Kabupaten adalah Pemerintah Kabupaten Banjarnegara; c. Bupati adalah Bupati Banjarnegara; d. Dinas Kependudukan adalah Dinas Kependudukan Kabupaten Banjarnegara; e. Camat adalah Camat di wilayah Kabupaten Banjarnegara; 3

f. Kepala Kelurahan/Kepala Desa adalah Kepala Kelurahan/Kepala Desa di wilayah Kabupaten Banjarnegara; g. Tenaga Kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan baik di dalam maupun di luar hubungan kerja guna menghasilkan barang/jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat; h. Tenaga Kerja Indonesia yang selanjutnya disebut TKI adalah Warga Negara Indonesia baik pria maupun wanita yang bekerja di Luar Negeri dalam jangka waktu tertentu berdasarkan perjanjian kerja melalui prosedur penempatan TKI; i. Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia yang selanjutnya disebut PJTKI adalah Badan Usaha yang berbentuk Perseroan Terbatas yang mendapat ijin dari Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi untuk berusaha di bidang jasa penempatan TKI ke Luar Negeri; j. Calon Tenaga Kerja Indonesia yang selanjutnya disebut CTKI adalah Pencari kerja yang telah terdaftar dan lulus seleksi pada PJTKI serta telah menandatangani perjanjian penempatan; k. Penempatan Tenaga Kerja Indonesia ke Luar Negeri yang selanjutnya disebut Penempatan TKI adalah kegiatan penempatan tenaga kerja yang dilakukan dalam rangka mempertemukan persediaan TKI dengan permintaan pasar kerja di Luar Negeri yang menggunakan mekanisme antar kerja; l. Kantor Cabang Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia yang selanjutnya disebut Kantor Cabang PJTKI adalah perwakilan PJTKI yang wilayah kerjanya berada di Kabupaten dan telah mendapat surat ijin dari Instansi Propinsi yang menangani ketenagakerjaan dan bertindak untuk dan atas nama PJTKI yang bersangkutan; m. Perjanjian kerja adalah suatu perjanjian antara TKI dan penguna secara tertulis untuk waktu tertentu yang memuat syarat-syarat kerja, hak dan kewajiban para pihak serta kondisi kerja yang bersangkutan; 4

n. Balai Pelayanan Penempatan Tenaga Kerja Indonesia yang selanjutnya disebut BP2TKI adalah unit pelaksana teknis Pemerintah Pusat di Daerah yang melaksanakan sebagian kegiatan penempatan tenaga kerja ke Luar Negeri; o. Perjanjian penempatan TKI adalah perjanjian secara tertulis antara PJTKI dan CTKI yang memuat hak dan kewajiban masing-masing pihak dalam rangka penempatan TKI ke Luar Negeri; p. Hubungan kerja adalah hubungan kerja yang terjalin antara pengusaha dan pekerja berdasarkan perjanjian kerja, baik untuk waktu tertentu maupun tidak tertentu yang mengandung adanya unsur pekerjaan, upah dan perintah; q. Mekanisme Antar Kerja Luar Negeri adalah sistem pelayanan kepada pencari kerja untuk memperoleh pekerjaan sesuai dengan bakat, minat dan kemampuannya di dalam maupun di luar hubungan kerja untuk sementara waktu dan atau pelayanan kepada pemberi kerja untuk memperoleh tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhannya serta kegiatan lain yang mendukung penempatan tenaga kerja di Luar Negeri; r. Kartu Tenaga Kerja Luar Negeri yang selanjutnya disebut KTKLN adalah kartu identitas bagi TKI yang telah memenuhi persyaratan dan prosedur untuk ditempatkan bekerja di Luar Negeri yang sekaligus merupakan rekomendasi Bebas Fiskal Luar Negeri (BFLN); s. Instansi Propinsi adalah Instansi yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan di Propinsi Jawa Tengah; t. Asuransi TKI adalah suatu bentuk perlindungan bagi TKI dalam bentuk santunan berupa uang yang meliputi kematian, kecelakaan dan kerugian material. 5

BAB II PENEMPATAN TKI Pasal 2 Setiap tenaga kerja mempunyai hak dan kewajiban yang sama untuk memperoleh pelayanan penempatan tenaga kerja di luar wilayah Indonesia Pasal 3 (1) Pelayanan terhadap tenaga kerja dan pencari kerja dalam rangka penempatan tenaga kerja dilakukan dengan benar, tertib, mudah, cepat dan tanpa diskriminasi. (2) Dinas Kependudukan bertanggung jawab atas pelaksanaan pelayanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini. Pasal 4 Pelayanan penempatan tenaga kerja dapat diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten dan atau masyarakat. Pasal 5 Warga Negara Asing secara langsung maupun tidak langsung dilarang melakukan kegiatan perekrutan CTKI dan atau penempatan TKI ke Luar Negeri. Pasal 6 Sebelum mendapat/memperoleh persetujuan/ijin Bupati, siapapun baik dilaksanakan secara perorangan, melalui lembaga/institusi maupun media lain dilarang mengumumkan, menyebarluaskan, melakukan kegiatan penyuluhan, pendataan dan pendaftaran, serta penempatan CTKI/TKI ke Luar Negeri baik secara lisan maupun tertulis. 6

7 Pasal 7 (1) Untuk mendapat/memperoleh persetujuan/ijin Bupati sebagaimana dimaksud pada Pasal 6 Keputusan ini terlebih dahulu mengajukan permohonan secara tertulis melalui Dinas Kependudukan. (2) Persetujuan/ijin Bupati sebagaimana dimaksud ayat (1) Pasal ini diberikan oleh Dinas Kependudukan setelah memenuhi syarat dan ketentuan yang berlaku. BAB III KANTOR CABANG PJTKI Pasal 8 (1) Kantor Cabang PJTKI baik yang berada di dalam maupun di luar wilayah Kabupaten setelah mendapat ijin dari Instansi Propinsi dan mendapat/memperoleh ijin/persetujuan Bupati diberi ijin melakukan kegiatan perekrutan CTKI. (2) Ijin melakukan kegiatan perekrutan CTKI sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini, dikeluarkan oleh Kepala Dinas Kependudukan atas nama Bupati untuk jangka waktu maksimal 6 (enam) bulan setelah itu dapat diperpanjang kembali. BAB IV HAK DAN KEWAJIBAN Bagian Pertama HAK Pasal 9 (1) CTKI berhak memperoleh pelayanan yang baik oleh Pemerintah Kabupaten dan Instansi terkait serta Kantor Cabang PJTKI dalam rangka proses penempatan TKI.

(2) Sesuai dengan perjanjian kerja yang telah disepakati bersama, TKI berhak memperoleh perlindungan meliputi : a. Keselamatan; b. Kesehatan; c. Gaji/upah; d. Asuransi/jaminan sosial. (3) PJTKI dan atau Kantor Cabang PJTKI berhak melakukan perekrutan dan atau penempatan TKI setelah mendapatkan rekomendasi rekrut dari BP2TKI Propinsi Jawa Tengah. Bagian Kedua KEWAJIBAN Pasal 10 (1) CTKI dan TKI berkewajiban mematuhi syarat/ketentuan yang berlaku untuk bekerja di Luar Negeri. (2) Kantor Cabang PJTKI berkewajiban memberikan pelayanan dan perlindungan sejak dari pra penempatan sampai dengan purna penempatan. (3) Dalam rangka proses penempatan TKI ke Luar Negeri, Pemerintah Kabupaten bersama Dinas Kependudukan berkewajiban memberikan pelayanan meliputi : a. Pendataan; b. Penyuluhan; c. Pendaftaran; d. Pemberian rekomendasi pasport; e. Pengawasan; f. Pengendalian. 8

BAB V PEYULUHAN DAN PENDATAAN Pasal 11 (1) Penyuluhan kepada pencari kerja dalam rangka pendataan CTKI meliputi : a. Penjelasan umum tentang program penempatan TKI; b. Prosedur dan mekanisme penempatan TKI; c. Persyaratan umum bagi CTKI yang berminat bekerja ke Luar Negeri. (2) Penyuluhan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini dilakukan oleh Dinas Kependudukan, Kantor PJTKI/Kantor Cabang PJTKI dan Instansi terkait lainnya. Pasal 12 (1) Pendataan CTKI dilaksanakan oleh Pengantar Kerja pada Dinas Kependudukan dan atau Kantor Cabang PJTKI. (2) Pendataan yang dilakukan oleh petugas Kantor Cabang PJTKI sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini harus dilaporkan kepada Dinas Kependudukan. (3) Data CTKI sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) Pasal ini dapat digunakan sebagai promosi dan pemasaran jasa TKI. (4) Untuk tersedianya data lengkap mengenai persediaan CTKI secara Nasional dan Daerah, Dinas Kependudukan menyampaikan data tersebut kepada BP2TKI dan Dirjend PTKLN melalui mekanisme antar kerja. 9

Pasal 13 (1) Untuk keperluan pendataan CTKI, CTKI harus menyerahkan foto copy jati diri (KTP), ijazah dan atau sertifikat ketrampilan. (2) Dalam proses pendataan CTKI tidak dikenakan biaya. (3) Pendataan CTKI bukan merupakan jaminan penempatan. (4) Untuk keperluan pendataan CTKI Kantor Cabang PJTKI dilarang menghimpun CTKI dalam asrama/penampungan sementara. BAB VI PENDAFTARAN DAN SELEKSI CTKI Pasal 14 (1) Setiap CTKI yang mendaftar harus terlebih dahulu mengikuti penyuluhan meliputi : a. Lowongan pekerjaan yang tersedia beserta uraian tugasnya; b. Syarat-syarat yang memuat antara lain gaji, jaminan sosial/waktu kerja; c. Kondisi, lokasi dan lingkungan kerja; d. Peraturan perundangan, sosial budaya, situasi dan kondisi Negara tujuan; e. Hak dan kewajiban TKI; f. Prosedur dan kelengkapan dokumen penempatan TKI; g. Biaya-biaya yang dibebankan kepada CTKI dan mekanisme pembayaran; h. Persyaratan CTKI. (2) Bagi CTKI yang akan mengikuti penyuluhan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini harus memenuhi syarat : a. Berusia minimal 18 tahun; 10

b. Memiliki KTP sebagai bukti diri; c. Sehat mental dan fisik yang dibuktikan dengan surat keterangan dokter; d. Pendidikan minimal SLTP atau sederajat; e. Memiliki ketrampilan atau keahlian yang dibuktikan dengan sertifikat ketrampilan yang dikeluarkan oleh lembaga pelatihan yang diakreditasi oleh Instansi yang berwenang; f. Memiliki surat ijin dari orang tua atau wali, suami atau istri; g. Persyaratan lain sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Negara tujuan. (3) Pencari kerja setelah mengikuti penyuluhan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan (2) Pasal ini berhak untuk mendaftarkan diri sebagai CTKI. Pasal 15 (1) Pencari kerja yang akan mendaftarkan diri sebagai CTKI wajib melengkapi syarat administrasi berupa Surat Keterangan Identitas CTKI dari Kepala Kelurahan/Desa setempat dan diketahui oleh Camat setelah memperoleh rekomendasi dari Dinas Kependudukan atau Instansi yang menangani masalah ketenagakerjaan. (2) Kepala Kelurahan/Desa dan Camat dilarang mengeluarkan Surat Keterangan Identitas CTKI apabila tidak menunjukan rekomendasi CTKI dari Dinas Kependudukan atau Instansi yang menangani masalah ketenagakerjaan. (3) Bentuk rekomendasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan (2) Pasal ini diatur lebih lanjut dengan keputusan Bupati. 11

Pasal 16 (1) PJTKI dan atau Kantor Cabang PJTKI bersama Dinas Kependudukan melaksanakan seleksi administrasi dan teknis terhadap CTKI yang telah mendaftar. (2) PJTKI dan atau Kantor Cabang PJTKI yang beroperasi di wilayah Kabupaten wajib membuat daftar nominasi bagi CTKI yang telah lulus seleksi dan dilaporkan setiap bulan kepada Dinas Kependudukan. BAB VII KELENGKAPAN PROSES DAN DOKUMEN TKI Pasal 17 Apabila dalam Negara tujuan mensyaratkan adanya tes kesehatan tambahan bagi CTKI maka PJTKI dan atau Kantor Cabang PJTKI berkewajiban mengurus pelaksanaan tes tersebut. Pasal 18 PJTKI dan atau Kantor Cabang PJTKI berkewajiban menempatkan TKI yang berkualitas dari segi mental, fisik, ketrampilan teknis dan kemampuan berkomunikasi dalam Bahasa Asing yang diperlukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. BAB VIII PERJANJIAN PENEMPATAN Pasal 19 (1) PJTKI dan atau Kantor Cabang PJTKI bersama CTKI yang lulus seleksi sebagaimana dimaksud pada Pasal 11 ayat (1) Keputusan ini wajib menandatangani perjanjian penempatan TKI dan diketahui oleh Kepala Dinas Kependudukan. 12

(2) Perjanjian penempatan TKI sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini tidak boleh bertentangan dengan Peraturan perundang-undangan yang berlaku. 13 Pasal 20 PJTKI dan atau Kantor Cabang PJTKI wajib memberangkatkan CTKI ke Negara tujuan penempatan sesuai dengan perjanjian penempatan yang telah ditandatangani bersama. Pasal 21 (1) Dalam hal terjadi pembatalan keberangkatan/penempatan TKI yang dilakukan baik oleh PJTKI/Kantor Cabang PJTKI maupun CTKI harus diatur dalam perjanjian penempatan. (2) Ketentuan mengenai penyelesaian masalah dan pembayaran kerugian material akibat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini harus diatur berdasarkan penyebab kegagalan keberangkatan/penempatan TKI tersebut. BAB IX REKOMENDASI PASPORT Pasal 22 (1) PJTKI dan atau Kantor Cabang PJTKI wajib mengajukan permohonan rekomendasi pasport untuk pembuatan pasport bagi CTKI yang telah lulus seleksi dan telah menandatangani perjanjian penempatan kepada Kepala Dinas Kependudukan atas nama Bupati. (2) Untuk mendapatkan rekomendasi pasport sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini PJTKI dan atau Kantor Cabang PJTKI harus melampirkan : a. Daftar nominasi CTKI; b. Hasil pemeriksaan kesehatan CTKI;

c. Sertifikat ketrampilan CTKI. (3) PJTKI dan atau Kantor Cabang PJTKI mengurus pasport ke Kantor Imigrasi berdasarkan rekomendasi pembuatan pasport dari Dinas Kependudukan atas nama Bupati. (4) Dalam hal mengeluarkan rekomendasi pembuatan pasport Dinas Kependudukan harus menyampaikan tembusan kepada BP2TKI Propinsi Jawa Tengah. BAB X ASRAMA/AKOMODASI Pasal 23 Untuk persiapan pemberangkatan CTKI dan pemulangan TKI, PJTKI dan atau Kantor Cabang PJTKI wajib menyediakan asrama/penampungan sementara yang diperlukan. Pasal 24 (1) Untuk Kantor Cabang PJTKI yang beroperasi di wilayah Kabupaten, dapat menyediakan asrama/penampungan sementara bagi CTKI/TKI. (2) Asrama/penampungan sementara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini harus memenuhi persyaratan admnistrasi yang meliputi : a. Status kepemilikan dan penggunaan asrama; b. Surat ijin dari Dinas Kependudukan dan c. Ijin undang-undang gangguan (HO). (3) Asrama/penampungan sementara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini harus memenuhi persyaratan teknis antara lain persyaratan kesehatan (bebas dari penyakit menular dan lain -lain) dan tidak memungkinkan terjadinya perbuatan asusila. 14

15 BAB XI PERLINDUNGAN DAN MASA PENEMPATAN TKI Bagian Pertama Perlindungan Pasal 25 (1) PJTKI dan atau Kantor Cabang PJTKI wajib mengikutsertakan CTKI dalam program asuransi TKI meliputi : a. Jaminan terhadap resiko kematian; b. Jaminan tehadap resiko kecelakaan; c. Jaminan terhadap resiko kerugian material. (2) Program asuransi TKI sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini dilakukan oleh perusahaan Asuransi yang ditunjuk oleh Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi. (3) Kartu peserta asuransi harus diberikan kepada TKI untuk disimpan yang bersangkutan. Bagian Kedua Masa Penempatan TKI Pasal 26 PJTKI dan atau Kantor Cabang PJTKI wajib bertanggung jawab atas perlindungan dan pembelaan terhadap hak dan kepentingan TKI di Luar Negeri sesuai dengan Peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pasal 27 PJTKI dan atau Kantor Cabang PJTKI wajib mengurus TKI yang sakit, mengalami kecelakaan dan atau meninggal dunia selama masa penempatan yang meliputi : a. Perawatan selama sakit;

b. Pemulangan dan atau pemakaman jenazah; c. Pengurusan harta dan hak-hak TKI; d. Pengurusan klaim asuransi TKI. 16 Pasal 28 (1) Untuk meningkatkan kesejahteraan TKI dan keluarganya selama penempatan TKI harus menabung setiap bulan pada Bank Nasional Indonesia sekurang-kurangnya 25 % ( dua puluh lima persen ) dari gaji yang diterima tiap bulan. (2) Untuk melaksanakan ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini Kantor Cabang PJTKI harus membantu kemudahan dan pengamanan atas hak dan kepentingan TKI dengan memperhatikan Peraturan perundangan yang berlaku di Negara tempat TKI bekerja. BAB XII PEMBIAYAAN Pasal 29 (1) Biaya penempatan TKI dibebankan kepada pengguna dan atau CTKI/TKI. (2) Komponen biaya yang menjadi beban CTKI/TKI tidak boleh bertentangan dengan ketentuan dari Dirjend PTKLN. BAB XIII PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN Pasal 30 (1) Dalam rangka pembinaan dan pengembangan penempatan TKI ke Luar Negeri khususnya dalam rangka kegiatan seleksi dan rekruitment, Pemerintah Kabupaten dapat mengadakan kerja sama kemitraan yang saling mendukung dengan PJTKI dan atau Kantor Cabang PJTKI.

(2) Kerjasama kemitraan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini diwujudkan dalam bentuk Naskah Kesepakatan ( MOU ) antara Pemerintah Kabupaten dengan PJTKI dan atau Kantor Cabang PJTKI. Pasal 31 (1) Sebagai konsekuensi logis dari Naskah Kesepakatan ( MOU ) sebagaimana dimaksud pada Pasal 30 ayat (2) Keputusan ini, Pemerintah Kabupaten dapat memperoleh sumbangan dari pihak III (ketiga) tersebut dan merupakan pendapatan Pemerintah Kabupaten pada pos pendapatan lain-lain yang mendukung Pendapatan Asli Daerah (PAD). (2) Sumbangan pihak III ( ketiga ) sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini setelah mendapat ijin Bupati dapat digunakan untuk mendukung operasional Dinas Kependudukan dalam rangka pembinaan dan pengembangan penempatan TKI ke Luar Negeri di Kabupaten. BAB XIV PENGENDALIAN DAN PENGAWASAN Bagian Pertama Pengendalian Pasal 32 (1) Dalam rangka pengendalian penempatan TKI ke Luar Negeri Kepala Kelurahan/Kepala Desa dan Camat wajib melaporkan pencari kerja di wilayahnya yang mendaftarkan diri sebagai CTKI kepada Bupati dengan tembusan Dinas Kependudukan. (2) Pelaporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini dilakukan setiap bulan secara berjenjang. 17

Pasal 33 (1) Kantor Cabang PJTKI yang beroperasi di wilayah Kabupaten wajib membuat laporan realisasi penempatan TKI ke Luar Negeri kepada Bupati melalui Dinas Kependudukan. (2) Dinas Kependudukan berkewajiban melaporkan daftar nominasi CTKI dan realisasi penempatan TKI kepada Bupati dengan tembusan kepada Instansi terkait. Pasal 34 (1) Sebelum menempatkan/memberangkatkan CTKI, PJTKI dan atau Kantor Cabang PJTKI wajib mengurus KTKLN di BP2TKI Propinsi Jawa Tengah dan hasilnya dilaporkan kepada Bupati dengan tembusan kepada Dinas Kependudukan. (2) PJTKI dan atau Kantor Cabang PJTKI dilarang memberangkatan TKI yang tidak memiliki KTKLN. Bagian Kedua Pengawasan Pasal 35 Pengawasan atas pelaksanaan Keputusan ini dilakukan Pegawai Pengawas Ketenagakerjaan dan Tim yang ditetapkan oleh Bupati. Pasal 36 (1) Dalam rangka mengawasi Keputusan ini, Bupati membentuk Tim Koordinasi Satuan Tugas yang anggotanya terdiri dari aparat Pemerintah Kabupaten dan Instansi terkait. 18

(2) Tim koordinasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini bertugas melakukan pengawasan dan pengendalian proses penempatan TKI, menyampaikan saran pertimbangan serta langkah yang harus dilakukan oleh Bupati dan mengambil langkah kongkrit sesuai dengan tugas dan fungsinya masing-masing. BAB XV PURNA PENEMPATAN TKI Pasal 37 (1) PJTKI dan atau Kantor Cabang PJTKI bertanggung jawab mengurus kepulangan TKI ke Indonesia, yang diakibatkan oleh : a. Perjanjian kerja yang telah berakhir dan tidak diperpanjang lagi; b. TKI bermasalah, sakit atau meninggal dunia selama masa perjanjian kerja sehingga tidak dapat menyelesaikan perjanjian kerja. (2) Dalam mengurus kepulangan TKI ke Indonesia sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini, PJTKI dan atau Kantor Cabang PJTKI bertanggung jawab/wajib : a. Memberitahukan jadwal kepulangan TKI tersebut kepada keluarganya, dengan tembusan kepada Bupati dan Dinas Kependudukan atau Instansi yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan; b. Membantu penyelesaian permalasahan TKI; c. Mengurus dan menanggung kekurangan biaya perawatan TKI yang sakit atau meninggal dunia. 19

BAB XVI KETENTUAN PENUTUP Pasal 38 Keputusan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Keputusan ini dengan penempatannya pada Lembaran Daerah Kabupaten Banjarnegara. Diundangkan di Banjarnegara Pada tanggal 31 Desember 2002 SEKRETARIS DAERAH Ditetapkan di Banjarnegara Pada tanggal 30 Desember 2002 BUPATI BANJARNEGARA, Cap ttd, D J A S R I Cap ttd, SUTEDJO SLAMET UTOMO LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2002 NOMOR 64 SERI E Diumumkan di Banjarnegara Pada tanggal 31 Desember 2002 KEPALA BAGIAN HUKUM DAN ORGANISASI Cap ttd, WAWANG A. WAKHYUDI, S.H., M.Si Pembina NIP. 010 216 500 20