BAB I PENDAHULUAN. lingkungan yang ada disekitarnya.kepekaan tersebut dapat berbentuk sebuah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II KAJIAN PUSTAKA

belajar, belajar seraya bermain, dengan demikian anak akan memiliki kesempatan untuk bereksplorasi, menemukan, mengekspresikan perasaan dan

BAB I PENDAHULUAN. untuk mampu berkarya, menciptakan karya yang berguna baik untuk dirinya

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia memerlukan bahasa untuk dapat berkomunikasi dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak adalah harapan masa depan. Karenanya, mereka perlu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar BelakangMasalah. Pada era globalisasi yang semakin berkembang, terutama di kota-kota

KOMPETENSI DASAR SENI BUDAYA DAN PRAKARYA SEKOLAH DASAR KELAS I - VI

BAB I PENDAHULUAN. yang wajib dipelajari di Sekolah Dasar. Siswa akan dapat mempelajari diri

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seni Budaya dalam Kurikulum 2013 dirumuskan untuk mencakup

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Endang Permata Sari, 2014

PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Juwita Mega Ningsih, 2015 Meningkatkan Kreativitas Menari Anak D engan Menggunakan Properti Tari

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dina Febriyanti, 2013

BAB I PENDAHULUAN. menarik berbagai manfaat dari kehidupannya. Maka dari itu seorang guru harus

PEMANFAATAN BARANG BEKAS DALAM PENINGKATKAN KREATIVITAS SISWA PADA MATA PELAJARAN SBK KELAS V SD NEGERI 2 KARANGPOH TAHUN AJARAN 2015/2016

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memegang peranan penting dalam kehidupan, karena pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. penemuan. Trianto (2011:136) mengatakan bahwa Ilmu Pengetahuan. Alam merupakan suatu kumpulan teori yang sistematis.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Guru merupakan sosok yang berperan penting dalam pembelajaran di

BAB I PENDAHULUAN. Dasar Jenjang Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah Pasal 1 Ayat (2) Pemberlakuan Kurikulum Tahun 2006 dan Kurikulum 2013.

BAB I PENDAHULUAN. besar pola pikir masyarakat semakin kreatif dibandingkan dengan daerah-daerah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan kognitif saja tetapi juga tidak mengesampingkan kemampuan

2014 UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI KEGIATAN SENI MENCETAK DENGAN MENGGUNAKAN BAHAN ALAM

BAB I PENDAHULUAN. Kanak- kanak. TK adalah tempat anak belajar, anak berkembang lewat

BAB I PENDAHULUAN. (Yogyakarta: Kepel Press, 2013), hlm Haryono, Pembelajaran IPA Yang Menarik dan Mengasyikkan,

2015 PEMBELAJARAN TARI KREASI UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR PADA SISWA KELAS VIII DI SMPN 45 BANDUNG

PELATIHAN PEMANFAATAN BARANG BEKAS SEBAGAI BAHAN PEMBUATAN REUSABLE BAGUNTUK MELATIH SISWA MADRASAH IBTIDAIYAH DALAM MELAKUKAN DIET PLASTIK

BAB I PENDAHULUAN. kembang anak usia lahir hingga enam tahun secara menyeluruh. yang mencakup aspek fisik dan nonfisik dengan memberikan rangsangan

Membangun Karakter Kreatif pada Siswa Sekolah Dasar Melalui Kegiatan Pembuatan Kerajinan Recycle

BAB I PENDAHULUAN. buangan yang disebut sampah atau limbah. Laju produksi limbah akan terus

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kerajinan merupakan suatu benda hasil karya seni manusia yang berkaitan

Oleh : Ririn Susanti ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. berinteraksi dengan orang lain baik yang lebih muda usianya, teman sebaya. Kanak-kanak kelompok B antara 5 6 tahun.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah mata

BAB I PENDAHULUAN. masa peka dalam perkembangan aspek berpikir logis anak. Usia 4-6 tahun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. hidup sehingga pendidikan bertujuan menyediakan lingkungan yang memungkinkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. masih jauh dari harapan nilai keadilan. Ditambah pula

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. jasmani, rohani (moral atau spritual), motorik, akal pikiran, emosional, sosial dan

BAB I PENDAHULUAN. usia dini yang berfungsi untuk membantu meletakkan dasar-dasar kearah

UKDW BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. mencari tahu tentang alam secara sistematis. IPA bukanlah ilmu pengetahuan

BAB I PENDAHULUAN. proses belajar mengajar yang berlangsung di sekolah. Hal ini dikarenakan dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seni adalah suatu keterampilan yang diwariskan secara turun temurun dari

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang


BAB I PENDAHULUAN. keterampilan berbahasa yang terdiri dari mendengarkan, berbicara,

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dalam masyarakat tentang matematika sebagai pelajaran yang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang kaya akan tradisi dan

BAB I PENDAHULUAN. maupun kehidupan sehari-hari. Seseorang dapat menggali, mengolah, dan

BAB I PENDAHULUAN. Nur Syarifah, 2013

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. dan prinsip-prinsip yang saling berkaitan satu sama lain. Guru tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi memungkinkan semua

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penciptaan

LAMPIRAN 5 : RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN. Pertemuan ke : 1 dan 2

APLIKASI PEMBELAJARAN BERBASIS LEARNSCAPE

BAB I PENDAHULUAN. (SDM). Pendidikan merupakan sarana untuk menyiapkan generasi masa kini

commit to user BAB I PENDAHULUAN

Oleh: DWI HARYATI K

BAB I PENDAHULUAN. pemersatu bangsa Indonesia. Selain itu, Bahasa Indonesia juga merupakan

UPAYA MENGEMBANGKAN KREATIFITAS ANAK MELALUI BERMAIN BALOK DI TK. PGRI 1 KANDANGSAPI, JENAR, SRAGEN TAHUN 2014 / 2015 NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kepada siswa dalam pembelajaran Seni Budaya dan Prakarya.

MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA MENGGUNAKAN PENDEKATAN JELAJAH ALAM SEKITAR (JAS) DENGAN METODE EKSPERIMEN PADA MATERI LIMBAH

BAB I PENDAHULUAN. membiasakan peserta didik aktif dalam kegiatan berbahasa secara lisan.

BAB I PENDAHULUAN. prasekolah yang ada di jalur pendidikan formal. Pendidikan prasekolah adalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-I Jurusan Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh :

berkonotasi. Kemampuan menulis puisi merupakan salah satu materi pembelajaran sastra yang diajarkan dikelas. Ketrampilan menulis puisi wajib dikuasai

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan

BAB I PEDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. khas sekaligus aset bagi bangsa Indonesia. Generasi muda sudah banyak

SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna memperoleh gelas Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN. kebenaran, hal ini terkait sekali dengan realitas.

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1. Pendidikan Matematika. Disusun Oleh : ANGGIT WIBOWO A

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN PHOTO STORY PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 5 PURWOREJO

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi khususnya teknologi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Lingkungan hidup tidak dapat terlepas dari aktivitas berbagai makhluk hidup

BAB I PENDAHULUAN. Prinsip dasar pembelajaran IPA antara lain adalah prinsip keterlibatan, prinsip

I. PENDAHULUAN. Istilah pembelajaran dalam dunia pendidikan merupakan salah satu aspek

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan dikenal sebagai satu wadah untuk membangun dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Oleh : SRI HARTINI NIM. A.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. untuk berkembang. Pada masa ini anak mempunyai rasa ingin tahu yang besar

Bahasa Indonesia merupakan salah satu hasil kebudayaan yang harus. dipelajari dan diajarkan. Pengajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya merupakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Model Kreatif Pemecahan Masalah dalam pembelajaran menulis karangan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Munandar dalam Satriani (2011, hlm. 2) bahwa Kreativitas merupakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan upaya yang dapat mempercepat pengembangan

PERANAN METODE PEMBERIAN TUGAS MEWARNAI GAMBAR DALAM MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK DI KELOMPOK B TK JAYA KUMARA DESA BALINGGI JATI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seni budaya adalah salah satu mata pelajaran yang diberikan pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masa sekarang tempat dan waktu bukan lagi penghalang untuk

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peduli lingkungan merupakan kepekaan seseorang terhadap lingkungan yang ada disekitarnya.kepekaan tersebut dapat berbentuk sebuah kesadaran untuk menjaga lingkungan, mencintai kebersihan, dan bijaksana dalam memanfaatkan segala hal yang ada di lingkungan.manusia sebagai makhluk berpikir harus mampu memanfaatkan segala hal yang ada di lingkungan, terutama sampah.sampah atau barang bekas sering dianggap sebuah hal yang sudah tidak berguna dan tidak layak pakai, padahal jika manusia mampu mengolah dengan baik barang bekas tersebut dapat memiliki daya guna atau nilai.pemanfaatan barang bekas menjadi sesuatu yang bernilai memerlukan kreativitas dalam pengolahannya.seseorang yang memiliki kreativitas pasti mampu mengolah barang yang dianggap bekas dan tidak bernilai, menjadi sesuatu yang memiliki nilai seni dan nilai guna. Kreativitas merupakan ide atau gagasan seseorang dalam menciptakan sesuatu yang baru. Kreativitas dianggap baik apabila kreativitas tersebut berbeda dari yang lain, kaya akan ide, dan memiliki keunikan tersendiri. Ide kreatif seseorang dalam memanfaatkan barang bekas sangat dibutuhkan, karena mengingat masih banyak kepedulian seseorang terhadap lingkungan rendah. Contohnya adalah ketika seseorang membuang sampah tidak pada tempatnya, membuang botol minuman tanpa memikirkan botol tersebut masih memiliki nilai guna, padahal botol plastik atau bungkus makanan atau 1 1

2 minuman plastik tidak dapat diuraikan oleh tanah sehingga akan tertimbun di dalam tanah. Banyaknya sampah atau barang bekas yang seharusnya masih memiliki daya guna ketika seseorang mampu berkreasi dengan barang bekas tersebut. Pemanfaatan barang bekas menjadi barang yang bernilai belum sepenuhnya tertanam pada setiap individu, seperti halnya pada peserta didik di MI Muhammadiyah Pandansari.Berdasarkan hasil observasi, diketahui masih banyak peserta didik yang membuang sampah sembarangan, membuang sampah di laci meja, dan pihak sekolah belum sepenuhnya membudayakan pemisahan sampah organik dan non organik.mi Muhammadiyah Pandansari sebenarnya sudah membuat aturan untuk membuang sampah di tempatnya dan mengadakan kegiatan kebersihan tiap minggu.aturan tersebut ditujukan untuk menumbuhkan sikap peduli lingkungan peserta didik dan guru, namun hal tersebut belum cukup karena pada kenyataannya masih banyak yang kurang peduli terhadap lingkungan.sikap peduli lingkungan merupakan salah satu dari nilai karakter bangsa yang dikembangkan dalam pendidikan di Indonesia saat ini, sehingga melalui pembelajaran Seni Budaya dan Keterampilan (SBK) diharapkan sikap peduli lingkungan dapat ditanamkan dengan baik pada diri peserta didik dengan memanfaatkan barang bekas dengan kreatif. Pembelajaran SBK memuat materi mengenai apresiasi karya seni rupa yang di harapkan mampu mengembangkan ide kreatif peserta didik.pembelajaran SBK menerapkan pemberian pengalaman secara langsung

3 kepada peserta didik agar mampu memahami pentingnya berkreasi dengan segala sesuatu yang ada di sekitarnya. Observasi yang peneliti lakukan di MI Muhammadiyah Pandansari membuktikan bahwa peserta didik masih kurang mampu memanfaatkan barang bekas dan ketika pembelajaran Seni Budaya dan Keterampilan peserta didik masih kurang mampu mengekspresikan diri terhadap tugas yang diberikan oleh guru. Hasil karya peserta didik juga masih terlihat sama antara peserta didik satu dengan yang lainnya dan beberapa peserta didik hanya meniru hal yang dicontohkan oleh guru. Berdasarkan wawancara yang peneliti lakukan kepada guru kelas IV MI Muhammadiyah Pandansari, proses pembelajaran Seni Budaya dan Keterampilan masih kurang memanfaatkan barang bekas sebagai bahan membuat karya seni rupa, contohnya ketika membuat kolase peserta didik hanya memanfaatkan biji kedelai dan membuat kerajinan hanya memanfaatkan materi seadanya saja, seperti sedotan. Hal tersebut dapat menjadi motivasi untuk guru dalam melakukan inovasi mengenai pembelajaran yang telah dilakukan. Inovasi pembelajaran dapat dilakukan dengan menggunakan metode pembelajaran yang berbeda. Peneliti bersama guru kelas mencari solusi yang tepat untuk permasalahan kurangnya sikap peduli lingkungan dan kreativitas peserta didik di MIM Pandansari.Pemilihan metode dilakukan secara tepat dengan memperhatikan materi agar dapat meningkatkan sikap peduli lingkungan dan kreativitas peserta didik.peneliti dan guru kelas sepakat memilih metode outdoor study sebagai pemecahan masalah.metode outdoor study merupakan

4 metode pembelajaran yang prosesnya dilaksanakan di luar ruangan dengan memberi pengalaman langsung kepada peserta didik. Widiasworo (2017: 91) menyebutkan kelebihan metode outdoor study antara lain adalah dapat memberikan pengalaman yang berkesan kepada peserta didik karena dalam pembelajaran tersebut dapat memaksimalkan penggunaan indera untuk mengembangkan rasa ingin tahu dan dapat merangsang peserta didik untuk lebih kreatif dalam mencari alternatif pemecahan masalah, selain itu sikap kemandirian, gotong royong, dan kerja sama juga dapat ditanamkan secara maksimal melalui pembelajaran outdoor study. Penelitiansebelumnya yang dilakukan oleh Erwan dan Achyani (2014) dengan judul Meningkatkan Pemahaman Peserta didik Menggunakan Pendekatan Jelajah Alam Sekitar dengan Metode Eksperimen pada Materi Limbah menunjukkan hasil bahwa pemahaman peserta didik terhadap pembelajaran melalui pendekatan JAS mengalami ketuntasan belajar dari 26 peserta didik pada pra PTK sebesar 46%, sedangkan dari siklus I ke siklus II mengalami peningkatan sebesar 54%. Mengacu pada penelitian tersebut diharapkan dengan menggunakan metode outdoor study, peserta didik dapat lebih aktif dalam mengeksplorasi ide kreatifnya sehingga mampu meningkatkan sikap peduli lingkungan dengan cara memanfaatkan barang bekas atau sampah di lingkungan sekitar. Permasalahan di atas dapat dijadikan pertimbanganuntuk diadakan penelitian tentangpenerapan metode outdoor studyyang diharapkan dapat menjadi tolak ukur bagi guru atau peneliti lain untuk menerapkan berbagai

5 teknik maupun strategi untuk memperbaiki kualitas pendidikan di Indonesia.Permasalahan tersebut menjadi dasar penelitiuntuk melakukan penelitian dengan judul Upaya Meningkatkan Sikap Peduli Lingkungan dan Kreativitas Peserta Didik pada Mata Pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan Menggunakan Metode Outdoor Study. B. Perumusan Masalah Rumusan masalah dalam Penelitian Tindakan Kelas ini berdasarkan latar belakang permasalahan di atas adalah sebagai berikut: 1. Apakah penerapan metode outdoor study dapat meningkatkan sikap peduli lingkungan peserta didik kelas IV MI Muhammadiyah Pandansari pada mata pelajaran SBK materi mengapresiasi karya seni rupa? 2. Apakah penerapan metode outdoor study dapat meningkatkan kreativitas peserta didik kelas IV MI Muhammadiyah Pandansari pada mata pelajaran SBK materi mengapresiasi karya seni rupa? C. Tujuan Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini memiliki dua tujuan yang ingin dicapai yaitu: 1. Meningkatkan sikap peduli lingkungan peserta didik pada mata pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan materi mengapresiasi karya seni rupa melalui metode pembelajaran outdoor study di kelas IV MI Muhammadiyah Pandansari.

6 2. Meningkatkan kreativitas peserta didik pada mata pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan materi mengapresiasi karya seni rupa melalui metode pembelajaran outdoor study di kelas IV MI Muhammadiyah Pandansari. D. Manfaat Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini akan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Manfaat Teoritis Manfaat penelitian ini secara teoritis dapat memberikan sumbangan pemikiran penggunaan metode Outdoor Study untuk meningkatkan kreativitas, sikap peduli lingkungan, kualitas pendidikan, dan pembelajaran di Madrasah Ibtida iyah sehingga tujuan pembelajaran akan tercapai sesuai dengan hasil yang diharapkan. Penelitian ini dapat dijadikan acuan untuk melakukan penelitian lebih lanjut oleh peneliti selanjutnya. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Peserta didik Penelitian Tindakan Kelas dengan penerapan metode Outdoor Study ini dapat membantu peserta didik untuk meningkatkan kreativitas peserta didik dalam kegiatan pembelajaran sehingga hasil belajar akan meningkat. Penerapan metode Outdoor Study juga dapat menjadikan pembelajaran lebih aktif dan menyenangkan karena pembelajaran dilaksanakan di luar kelas dan akan meningkatkan minat menggambar peserta didik.

7 b. Bagi Guru Penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi guru dalam hal penggunaan metode pembelajaran yang sesuai untuk diterapkan dalam proses pembelajaran, sehingga guru dapat mengatasi permasalahan pembelajaran dan tujuan pembelajaran yang diharapkan dapat tercapai. c. Bagi Sekolah Penelitian Tindakan Kelas memberikan masukan bagi pihak sekolah dalam mengambil kebijakan untuk memilih dan menerapkan model, metode, pendekatan, strategi, dan alat peraga yang tepat untuk meningkatkan mutu sekolah dan keberhasilan dalam pembelajaran.khususnya dapat meningkatkan kualitas pengelolaan pembelajaran Seni Budaya dan Keterampilan di sekolah. d. Bagi Peneliti Penelitian Tindakan Kelas ini memberikan wawasan baru bagi peneliti dalam mengelola pembelajaran agar lebih aktif, menambah pengetahuan bagi peneliti tentang upaya penggunaan metode Outdoor Study, serta dapat dijadikan bahan refleksi untuk terus mencari dan mengembangkan inovasi dalam hal pembelajaran menuju hasil yang lebih baik.