1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa Arab adalah bahasa jurnalistik, bahasa penyiaran, bahasa hukum, dan bahasa karya tulis di negara-negara Arab. Ia telah menjadi salah satu bahasa resmi yang digunakan dalam acara-acara resmi, seminar, muktamar, dan pertemuan antara negara-negara di dunia. 2 Bahasa Arab dalam pandangan sebagian besar umat Islam memilik dua sisi yang tidak terpisahkan yaitu sebagai bahasa agama dan bahasa ilmu pengetahuan. Jika dikatakan bahasa Arab adalah bahasa Agama Islam, maka konsekuensinya adalah untuk memahami Ilmu-ilmu Agama Islam dipersyaratkan menguasai bahasa Arab, sehingga agama Islam dan bahasa Arab bagaikan dua sisi mata uang yang tidak bisa dipisahkan. Sementara itu, jika dikatakan bahwa bahasa Arab adalah bahasa asing, maka konsekuensinya adalah bahasa Arab diposisikan sebagai bahasa komunikasi yang bukan sebagai prasyarat untuk memahami Ilmu-ilmu Agama Islam. 3 Bahasa Arab ini mengalami berbagai perkembangan dan memiliki berbagai macam dialek, ada bahasa orang Arab utara yang disebut bahasa Arab Adnān, ada bahasa orang Arab selatan yang disebut bahasa Arab Faḥṭān, dan masih banyak lagi dialek Arab, kemudian dialek-dialek ini disatukan melalui konsensus orang-orang 2 Abdul al-alim Ibrahim, Al-Muwajjih Al-Fannῑ li Mudarrisῑ Al-Lugah al- Arabiyyah, ( Kairo: Dār al-ma ārif, 1996), hlm. 48. 3 Ahmad Muradi, Tujuan Pembelajaran Bahasa Asing (Arab) di Indonesia, dalam Jurnal Al- Maqāyis (Banjarmasin: PBA IAIN antasari, Vol. 1 Januari-Juni, 2013), hlm. 129. 1
2 Arab di Mekah dan terus dilakukan penyatuan dialek itu, sampai pada akhirnya Islam datang, dan Al-Qur an diturunkan dengan bahasa Arab, Al-Qur an menyatukan semua dialek Arab kedalam bahasa Arab Quraisy dan yang telah menjaga bahasa Arab sampai saat ini karena kelebihan Al-Qur an Al-Karῑm. 4 Sebagaimana telah diketahui bahwa keterampilan berbahasa ada empat, yaitu menyimak إستماع (istimā ), كالم berbicara (kalām), membaca قراءة (qirā ah), dan menulis كتابة (kitābah). Menurut asumsi aliran struktural pertama-tama bahasa tumbuh dalam bentuk ujaran لسان (lisān). 5 Dalam pandangan pendekatan audiolingual, ada lima prinsip yang perlu diketahui oleh pengajar/guru bahasa asing yang dikemukakan Kamal Ibrahim Badri tentang Metode Pengajaran Bahasa Asing 6, yaitu: (1) bahasa adalah bicara bukan menulis; (2) bahasa Arab adalah sistem dalam kebiasaan; (3) mempelajari penggunaan bahasa bukan mempelajari tentang bahasa; (4) bahasa adalah apa yang dikatakan secara aktif bukan apa yang mesti dikatakan; (5) bahasa dalam penuturannya berbeda-beda. Demikian pandangan struktural dan audiolingual mengenai pendekatan dalam pembelajaran bahasa, namun pendekatan di atas mulai tergeser oleh pendekatan baru yaitu pendekatan komunikatif. 4 Juddi al-ru abi, Ṭuruq Tadrῑs al-lugah al- Arabiyyah (Beirut: Dār al-fikr al-mu āṣir, 1996), hlm. 17. 5 Ahmad Fuad Efendi, Metode Pengajaran Bahasa Arab (Malang : Misykat, 2005), hlm. 12. 6 Kamal Ibrahim Badri, Ṭuruq Ta lῑm Al-lugah Al-Ajnabiyyah, fῑ Al-Ṭuruq Al- Ammah fῑ Tadrῑs al-lugah (Jakarta: LIPIA, 1988), hlm.15-18.
3 Dalam pembelajaran bahasa Arab di Indonesia ada banyak cara atau metode yang digunakan. Buku ajar merupakan salah satu unsur utama dalam kurikulum di samping unsur-unsur lainnya, seperti proses, media, dan metode pembelajaran. Buku ajar merupakan fondasi dasar di semua jenjang pendidikan. Buku ajar membekali para pembelajar dengan aspek-aspek budaya yang diinginkan, mentransfer berbagai pengalaman, pengetahuan, dan hakekat yang dapat meningkatkan kemampuan mereka mengkritisi, menyikapi peristiwa-peristiwanya sebagai salah satu bagian dari proses memahami dan mengetahui. 7 Buku ajar yang digunakan dalam pembelajaran di Indonesia bervariasi, mulai الفي ة (Jurūmiyyah), جرومي ة dari buku-buku yang berbahasa Arab seperti (Alfῑyyah), عمريطى ( Imrῑṭῑ) dan lain sebagainya, hingga buku-buku yang disusun oleh orang Indonesia sendiri dengan bahasa Indonesia. Salah satu buku bahasa Arab yang disusun oleh orang Indonesia sendiri adalah Memahami Al-Qur an dengan Metode Manhaji Jilid I yang disusun oleh Muhammad Annas Adnan, Buku tersebut merupakan sebuah buku ajar yang menekankan pada peserta didik mengerti bahasa Arab dengan obyek pembelajaran langsung Al-Qur an. Tujuan pembelajaran buku tersebut adalah sebagai berikut; Pertama, ingin memasyarakatkan Al-Qur an, dalam arti agar masyarakat segera mengenal, menghayati dan akhirnya mengamalkan Al-Qur an dalam kehidupan sehari-hari, baik secara pribadi, keluarga maupun masyarakat, yang secara otomatis akan 7 Abdullah Al-Gali dan Abdul Hamid, Menyusun Buku Ajar Bahasa Arab (Padang: Akademia Permata, 2012), hlm. ix.
4 meningkatkan keimanan dan ketaqwaan mereka. Kedua, menciptakan generasi Qur ani, sejalan dengan firman Allah QS. Al-Nisā: 9, yaitu untuk mencapai apa yang tertera di dalam ayat tersebut, maka langkah langkah yang perlu ditempuh ialah: (1) harus punya kekhawatiran meninggalkan generasi yang loyo tak berdaya, karena itu; (2) harus selalu mempersiapkan generasi penerus yang sebaik-baiknya, dengan membuka berbagai lapangan pendidikan; (3) bahwa lapangan tersebut haruslah dijiwai oleh semangan agama dan taqwa, artinya di samping Ipteknya juga Imtaqnya. Ketiga, dapat memahami Al-Qur an secara tepat. Maksudnya agar Al Qur an bisa dipahami sabagaimana yang dikehendaki oleh Sang Pencipta, melalui pemahaman kata-katanya, struktur dan kaidahnya, sehingga bisa dipahami jiwanya sesuai dengan tujuan diturunkannya Al Qur an itu sendiri, bukan ayat diartikan menurut kemauan makhluk, apalagi sampai memutarbalikan ayat, memanipulasinya dan mempolitisirnya untuk tujuan-tujuan keduniaan. Untuk bisa memahami struktur tersebut, mula-mula harus mengerti arti kata per katanya, kemudian rangkaian bahasanya, baru maksud dan jiwa bahasanya. Selama ini, penulis menemukan sebuah fenomena tentang pembelajaran bahasa Arab dengan menggunakan acuan kitab جرومي ة (Jurūmiyyah), dan الفي ة (Alfῑyyah). Bahasa pengantar yang digunakan pada buku tersebut adalah bahasa Arab karena pengarang kedua kitab tersebut juga berbahasa Arab. Hal itu menjadi batu sandungan bagi para pelajar (khususnya bagi orang Indonesia) yang mempelajari bahasa Arab. Selain membutuhkan waktu yang tidak sebentar, kedua buku tersebut belum tentu bisa dibaca sendiri oleh pelajar yang baru belajar bahasa Arab, apalagi buku
5 (Naẓm) yang tentunya sangat نظم (Syi ir) atau شعر (Alfῑyyah) yang berupa الفي ة sulit untuk dipahami. Buku Memahami Al-Qur an dengan Metode Manhaji Jilid I hadir dengan menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantarnya. Sama sekali berbeda dengan kedua kitab yang berbahasa Arab tersebut, bagaimana kualitas buku Memahami Al Qur an dengan Metode Manhaji Jilid I tersebut jika digunakan acuan dalam pembelajaran bahasa Arab? Bagaimana materi yang disajikan dalam buku tersebut? Buku tersebut memang menarik untuk dianalisis dengan keunikannya yang meliputi bab-babnya, penggunaan bahasa yang sederhana, buku tersebut mengambil contoh langsung dari al-qur an. Ada beberapa faktor mengapa peneliti memilih buku Memahami Al-Qur an dengan Metode Manhaji Jilid I yaitu dari segi metodenya buku tersebut mengajak peserta didik untuk mempelajari Al-Qur an mulai dari juz I secara berturut-turut sampai ke juz IV, namun muatan kajinanya mengikuti jenjang tertentu, semakin tambah juz semakin dalam muatan kajiannya. Dari segi waktu belajarnya peserta didik dalam jangka waktu relatif singkat (IV Juz) mampu memahami Al-Qur an dan bahasa Arabnya, meski dalam batasan-batasan tertentu. Buku tersebut tergolong buku yang baru dan belum pernah diteliti oleh orang lainnya, maka peneliti tertarik untuk menganalisis buku Memahami Al-Qur an dengan Metode Manhaji jilid I karya Muhammad Annas Adnan.
6 B. Rumusan Masalah 1. Apakah buku Memahami Al-Qur an dengan metode Manhaji jilid I yang disusun oleh Muhammad Annas Adnan telah memenuhi kreteria buku teks yang baik dari segi materi? 2. Apakah penyajian materi buku Memahami Al-Qur an dengan metode Manhaji jilid I yang disusun oleh Muhammad Annas Adnan telah sesuai dengan konsep seleksi, gradasi, presentasi dan repetisi? C. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui dan mendeskripsikan buku Memahami Al-Qur an dengan metode Manhaji jilid I yang disusun oleh Muhammad Annas Adnan telah memenuhi kreteria buku teks yang baik dari segi materi. 2. Untuk mengetahui dan mendeskripsikan buku Memahami Al-Qur an dengan metode Manhaji jilid I, yang disusun oleh Muhammad Annas Adnan telah sesuai dengan konsep Seleksi, Gradasi, Presentasi dan Repetisi. D. Manfaat Penelitian 1. Memberikan sumbangan pemikiran terhadap dunia akademisi khususnya dalam pelajaran bahasa Arab. 2. Menjadi referensi dan informasi dalam analisis text book dalam bahasa Arab.