BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Arab adalah bahasa jurnalistik, bahasa penyiaran, bahasa hukum, dan

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS MATERI BUKU TEKS BAHASA ARAB MEMAHAMI AL-QUR AN DENGAN METODE MANHAJI JILID I KARYA MUHAMMAD ANNAS ADNAN

Jabal Nur (Dosen Jurusan Syariah STAIN Kendari)

BAB I PENDAHULUAN. beragama yaitu penghayatan kepada Tuhan, manusia menjadi memiliki

BAB I PENDAHULUAN. dengan baik. Hal ini semata-semata karena Allah yang menjaga Al-Quran.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

استعمال طزيقت انمباشزة ف مهارة انكالو ندرس انهغت انعزبيت ندي انتالميذ ف انصف انثان بمد رست "مفتاح انسالو" انثانىيت بايىماس

PERSEPSI DAN HARAPAN MAHASISWA DAN DOSEN TERHADAP PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BAHASA ARAB

TUJUAN PEMBELAJARAN BAHASA ASING (ARAB) DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. daya guna serta hasil guna yang relatif cukup tinggi, termasuk didalamnya

BAB I PENDAHULUAN. Sungguh, al-quran ini memberi petunjuk ke (jalan) yang paling lurus... (Q.S. Al-Israa /17: 9) 2

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan Setelah menguraikan dan menuliskan sub-bab hasil penelitian dan sub-bab

BAB I PENDAHULUAN. lembaga-lembaga pendidikan di Indonesia, khususnya di pesantren-pesantren dan

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berkualitas. Implementasinya berkait erat dengan lembaga, pendidik,

Pendekatan dan Strategi Pembelajaran Bahasa Arab

BAB I PENDAHULUAN. diturunkan (diwahyukan) kepada Nabi Muhammad SAW dan ditulis di mushaf

BAB I PENDAHULUAN. mengajar dengan materi-materi kajian yang terdiri dari ilmu-ilmu agama dan ilmu-ilmu

PENINGKATAN KEMAMPUAN MAHASISWA DALAM MENULIS SKRIPSI MELALUI PENGENALAN MUTA ALLAQ PADA MATA KULIAH INSYA Oleh: Yayan Nurbayan

AL-NAKIRAH WA AL-MA RIFAH

STRATEGI BIMBINGAN QIRA AT SAB AH

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini disebabkan karena segala aktivitas kehidupan manusia membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. mata pelajaran menjadi kecakapan hidup yang diperlukan seseorang,

BAB II METODE QIYASIYYAH DAN PEMBELAJARAN QAWA ID NAHWU

TUJUAN PEMBELAJARAN BAHASA ASING (ARAB) DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan sesuatu yang terlintas di dalam hati. Namun lebih jauh lagi

BAB 1 PENDAHULUAN. Qur an Melalui Pendekatan Historis-Metodologis, ( Semarang: RaSAIL, 2005), hlm

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. mengembangkan kualitas sumber daya manusia.

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Abd al-majid,

BAB I PENDAHULUAN. cara mengajar sehingga anak didik menjadi mau belajar. 1 Pembelajaran juga

BAB I PENDAHULUAN. Allah telah menjadikan bahasa Arab sebagai bahasa al-quran karena

BAB I PENDAHULUAN. berinteraksi, bergaul, dan berkomunikasi, untuk keperluan semua itu manusia. memerlukan alat, dan alat yang efektif adalah bahasa.

BAB I PENDAHULUAN. mempelajari keterampilan berbahasa lainnya. Setiap orang dikodratkan untuk

BAB I PENDAHULUAN. dapat dikatakan sebagai kunci ilmu pengetahuan adalah mata pelajaran bahasa

BAB I PENDAHULUAN. memiliki pengetahuan, nilai, sikap, dan kemampuan terhadap empat

BAB I PENDAHULUAN. melalui proses pendidikan yang baik akan sangat berpengaruh dari generasi ke generasi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENERAPAN METODE FIELD TRIP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPSI PADA SISWA KELAS X-1 SMA NEGERI 1 NGEMPLAK KABUPATEN BOYOLALI

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul

BAB V PENUTUP. dalam penelitian ini. Berikut ini adalah paparan hasil penelitian dari masing-masing

BAB I PENDAHULUAN. mengemukakan dan menerima pikiran, saling mengutarakan perasaan atau saling

BAB I PENDAHULUAN. dan global. Maka, untuk meningkatkan mutu pendidikan pemerintah selalu

BAB I PENDAHULUAN. 2014), hlm Imam Musbikin, Mutiara Al-Qur an, (Yogyakarta: Jaya Star Nine,

BAB I PENDAHULUAN. dapat menghadapi segala tantangan yang akan timbul, lebih-lebih dalam

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh pendidikan formal informal dan non-formal. Penerapan

BAB I PENDAHULUAN. kualitas produk pendidikan tersebut merupakan gambaran kualitas proses. konsep, nilai serta materi pendidikan diintegrasikan.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

P E R A T U R A N D A E R A H

BAB I PENDAHULUAN. penutur bahasa yang sopan, maka terkesan seseorang tersebut berkarakter. meningkatkan kualitas penggunaan bahasa.

BAB I PENDAHULUAN. nama, keadaan, peristiwa dan ciri-ciri benda dengan kata-kata tersebut. membentuk prediksi tentang benda, orang atau peristiwa.

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi, kepribadian, kecerdasan dan keterampilan yang ada pada

BAB I PENDAHULUAN. bahasa Arab dipilih Allah SWT sebagai bahasa Al-Qur'an, hal ini dijelaskan

BAB I PENDAHULUAN. alam. Pedoman dalam mengajarkan ajarannya yaitu berupa Al-Qur an. Al-

BAB I PENDAHULUAN. 1 Ismail SM, M.Ag dkk, KOMPILASI KEBIJAKAN PENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN. itu, dalam UU RI No. 20, Tahun 2003 menjelaskan bahwa pendidikan berfungsi

BAB I PENDAHULUAN. jangka waktu tertentu. Bila anak didik sudah mencapai pibadi dewasa susila,

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan karena kurangnya minat dan motivasi belajar bahasa Jawa. lingkungan sekolah maupun luar sekolah.

BAB I PENDAHULUAN. menempatkan tujuan sebagai sesuatu yang hendak dicapai. Maka yang merupakan

A. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI SMALB TUNADAKSA

BAB I PENDAHULUAN. Grafindo Persada, 2006), hlm Mohammad Daud Ali, Pendidikan Agama Islam, (Jakarta : Raja

BAB IV ANALISIS TRADISI TADARUSAN DALAM MENUMBUHKAN MOTIVASI SISWA CINTA AL QUR AN DI SD AL-IRSYAD AL-ISLAMIYAH PEKALONGAN

A. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI SMALB TUNARUNGU

BAB I PENDAHULUAN. bersumber dari al-qur an. Karena al-qur an diturunkan dalam bahasa Arab, sebagaimana firman Allah Swt dalam QS Yusuf ayat 2:

BAB I PENDAHULUAN. hlm Ismail SM. Et. All. Paradigma Pendidikan Islam, (Yogyakarta, Pustaka Pelajar, 2001),

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Development Bank (IDB) tahun 1974 oleh Organisasi Konferensi Islam (OKI).

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian yang bulat dan utuh sebagai manusia individual dan sosial serta hamba

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Pendidikan pada hakekatnya merupakan suatu upaya mewariskan

BAB I PENDAHULUAN. dari berbagai penjuru dunia. Oleh karena itu bahasa asing selain bahasa Inggris

BAB I PENDAHULUAN. mengajarkan sesuatu maka pembelajaran berarti menunjuki seseorang tentang

BAB I PENDAHULUAN. manusia itulah menjadi sasaran hidup manusia yang pencapaiannya sangat tergantung

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu upaya untuk mencerdaskan kehidupan

I. PENDAHULUAN. Penguasaan bahasa Indonesia yang baik dan benar dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. satu firman-nya yakni Q.S. at-taubah ayat 60 sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Definisi Operasional. Secara formal pendidikan mempunyai tingkatan mulai dari MI, MTs, dan

BAB I PENDAHULUAN. Al-Qur an Al-karim ialah kitab Allah dan wahyu-nya yang diturunkan

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, maupun dengan bangsa tertentu. Adapun bahasa Arab merupakan

PROFIL UNIT PELAKSANA TEKNIS (UPT) PUSAT PENGEMBANGAN BAHASA (PPB) IAIN SYEKH NURJATI CIREBON

BAB I PENDAHULUAN. berbudaya dan beragama. Menurut Abd al-majid dalam buku Metodologi

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA Buku Siswa. Bahasa Arab. Pendekatan Saintifik Kurikulum 2013

BAB I PENDAHULUAN. sehingga bahasa merupakan sarana komunikasi yang utama. Bahasa adalah

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Tugas Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I) Jurusan Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah)


BAB I PENDAHULUAN. Implementasi Kurukulum 2013 Pada Pembelajaran PAI Dan Budi Pekerti

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pencapaian tujuan belajar tercermin dari kemampuan belajar siswa yang

UJI-COBA PEMODELAN PENDIDIKAN BERBASIS BAHASA DAN SASTRA SUNDA DI SDN BAROS KENCANA CBM KOTA SUKABUMI TAHUN 2008

PENERAPAN TEKNIK TPS (THINK, PAIR, AND SHARE) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENENTUKAN KALIMAT UTAMA PARAGRAF DESKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

KELUARGA BASIS PENDIDIKAN ANAK SHALEH. Dedeng Rosyidin

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Dalam merespon fenomena itu, manusia berpacu mengembangkan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas V melalui Pendekatan Pragmatik, (Serang : IAIN SMH Banten, 2012), 1.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. berbudaya, semakin maju bahasa suatu bangsa semakin menunjukkan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. maupun di akhirat. Dengan pendidikan seseorang akan memperoleh bekal

keterpeliharaannya Al-Qur an. Allah berfirman:

BAB I PENDAHULUAN. manusia untuk membina budi pekerti luhur seperti kebenaran, keikhlasan, kejujuran,

BAB I PENDAHULUAN. Alquran merupakan kitab suci bagi umat Islam. Secara definitif, Alquran

BAB I PENDAHULUAN. mengantar seseorang untuk meraih kesejahteraan yang didambakan baik di dunia. dan keterampilan yang berguna dalam menjalani hidup.

BAB I PENDAHULUAN. banyak manfaatnya dalam kehidupan praktis. Berbagai aspek kehidupan dan

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa Arab adalah bahasa jurnalistik, bahasa penyiaran, bahasa hukum, dan bahasa karya tulis di negara-negara Arab. Ia telah menjadi salah satu bahasa resmi yang digunakan dalam acara-acara resmi, seminar, muktamar, dan pertemuan antara negara-negara di dunia. 2 Bahasa Arab dalam pandangan sebagian besar umat Islam memilik dua sisi yang tidak terpisahkan yaitu sebagai bahasa agama dan bahasa ilmu pengetahuan. Jika dikatakan bahasa Arab adalah bahasa Agama Islam, maka konsekuensinya adalah untuk memahami Ilmu-ilmu Agama Islam dipersyaratkan menguasai bahasa Arab, sehingga agama Islam dan bahasa Arab bagaikan dua sisi mata uang yang tidak bisa dipisahkan. Sementara itu, jika dikatakan bahwa bahasa Arab adalah bahasa asing, maka konsekuensinya adalah bahasa Arab diposisikan sebagai bahasa komunikasi yang bukan sebagai prasyarat untuk memahami Ilmu-ilmu Agama Islam. 3 Bahasa Arab ini mengalami berbagai perkembangan dan memiliki berbagai macam dialek, ada bahasa orang Arab utara yang disebut bahasa Arab Adnān, ada bahasa orang Arab selatan yang disebut bahasa Arab Faḥṭān, dan masih banyak lagi dialek Arab, kemudian dialek-dialek ini disatukan melalui konsensus orang-orang 2 Abdul al-alim Ibrahim, Al-Muwajjih Al-Fannῑ li Mudarrisῑ Al-Lugah al- Arabiyyah, ( Kairo: Dār al-ma ārif, 1996), hlm. 48. 3 Ahmad Muradi, Tujuan Pembelajaran Bahasa Asing (Arab) di Indonesia, dalam Jurnal Al- Maqāyis (Banjarmasin: PBA IAIN antasari, Vol. 1 Januari-Juni, 2013), hlm. 129. 1

2 Arab di Mekah dan terus dilakukan penyatuan dialek itu, sampai pada akhirnya Islam datang, dan Al-Qur an diturunkan dengan bahasa Arab, Al-Qur an menyatukan semua dialek Arab kedalam bahasa Arab Quraisy dan yang telah menjaga bahasa Arab sampai saat ini karena kelebihan Al-Qur an Al-Karῑm. 4 Sebagaimana telah diketahui bahwa keterampilan berbahasa ada empat, yaitu menyimak إستماع (istimā ), كالم berbicara (kalām), membaca قراءة (qirā ah), dan menulis كتابة (kitābah). Menurut asumsi aliran struktural pertama-tama bahasa tumbuh dalam bentuk ujaran لسان (lisān). 5 Dalam pandangan pendekatan audiolingual, ada lima prinsip yang perlu diketahui oleh pengajar/guru bahasa asing yang dikemukakan Kamal Ibrahim Badri tentang Metode Pengajaran Bahasa Asing 6, yaitu: (1) bahasa adalah bicara bukan menulis; (2) bahasa Arab adalah sistem dalam kebiasaan; (3) mempelajari penggunaan bahasa bukan mempelajari tentang bahasa; (4) bahasa adalah apa yang dikatakan secara aktif bukan apa yang mesti dikatakan; (5) bahasa dalam penuturannya berbeda-beda. Demikian pandangan struktural dan audiolingual mengenai pendekatan dalam pembelajaran bahasa, namun pendekatan di atas mulai tergeser oleh pendekatan baru yaitu pendekatan komunikatif. 4 Juddi al-ru abi, Ṭuruq Tadrῑs al-lugah al- Arabiyyah (Beirut: Dār al-fikr al-mu āṣir, 1996), hlm. 17. 5 Ahmad Fuad Efendi, Metode Pengajaran Bahasa Arab (Malang : Misykat, 2005), hlm. 12. 6 Kamal Ibrahim Badri, Ṭuruq Ta lῑm Al-lugah Al-Ajnabiyyah, fῑ Al-Ṭuruq Al- Ammah fῑ Tadrῑs al-lugah (Jakarta: LIPIA, 1988), hlm.15-18.

3 Dalam pembelajaran bahasa Arab di Indonesia ada banyak cara atau metode yang digunakan. Buku ajar merupakan salah satu unsur utama dalam kurikulum di samping unsur-unsur lainnya, seperti proses, media, dan metode pembelajaran. Buku ajar merupakan fondasi dasar di semua jenjang pendidikan. Buku ajar membekali para pembelajar dengan aspek-aspek budaya yang diinginkan, mentransfer berbagai pengalaman, pengetahuan, dan hakekat yang dapat meningkatkan kemampuan mereka mengkritisi, menyikapi peristiwa-peristiwanya sebagai salah satu bagian dari proses memahami dan mengetahui. 7 Buku ajar yang digunakan dalam pembelajaran di Indonesia bervariasi, mulai الفي ة (Jurūmiyyah), جرومي ة dari buku-buku yang berbahasa Arab seperti (Alfῑyyah), عمريطى ( Imrῑṭῑ) dan lain sebagainya, hingga buku-buku yang disusun oleh orang Indonesia sendiri dengan bahasa Indonesia. Salah satu buku bahasa Arab yang disusun oleh orang Indonesia sendiri adalah Memahami Al-Qur an dengan Metode Manhaji Jilid I yang disusun oleh Muhammad Annas Adnan, Buku tersebut merupakan sebuah buku ajar yang menekankan pada peserta didik mengerti bahasa Arab dengan obyek pembelajaran langsung Al-Qur an. Tujuan pembelajaran buku tersebut adalah sebagai berikut; Pertama, ingin memasyarakatkan Al-Qur an, dalam arti agar masyarakat segera mengenal, menghayati dan akhirnya mengamalkan Al-Qur an dalam kehidupan sehari-hari, baik secara pribadi, keluarga maupun masyarakat, yang secara otomatis akan 7 Abdullah Al-Gali dan Abdul Hamid, Menyusun Buku Ajar Bahasa Arab (Padang: Akademia Permata, 2012), hlm. ix.

4 meningkatkan keimanan dan ketaqwaan mereka. Kedua, menciptakan generasi Qur ani, sejalan dengan firman Allah QS. Al-Nisā: 9, yaitu untuk mencapai apa yang tertera di dalam ayat tersebut, maka langkah langkah yang perlu ditempuh ialah: (1) harus punya kekhawatiran meninggalkan generasi yang loyo tak berdaya, karena itu; (2) harus selalu mempersiapkan generasi penerus yang sebaik-baiknya, dengan membuka berbagai lapangan pendidikan; (3) bahwa lapangan tersebut haruslah dijiwai oleh semangan agama dan taqwa, artinya di samping Ipteknya juga Imtaqnya. Ketiga, dapat memahami Al-Qur an secara tepat. Maksudnya agar Al Qur an bisa dipahami sabagaimana yang dikehendaki oleh Sang Pencipta, melalui pemahaman kata-katanya, struktur dan kaidahnya, sehingga bisa dipahami jiwanya sesuai dengan tujuan diturunkannya Al Qur an itu sendiri, bukan ayat diartikan menurut kemauan makhluk, apalagi sampai memutarbalikan ayat, memanipulasinya dan mempolitisirnya untuk tujuan-tujuan keduniaan. Untuk bisa memahami struktur tersebut, mula-mula harus mengerti arti kata per katanya, kemudian rangkaian bahasanya, baru maksud dan jiwa bahasanya. Selama ini, penulis menemukan sebuah fenomena tentang pembelajaran bahasa Arab dengan menggunakan acuan kitab جرومي ة (Jurūmiyyah), dan الفي ة (Alfῑyyah). Bahasa pengantar yang digunakan pada buku tersebut adalah bahasa Arab karena pengarang kedua kitab tersebut juga berbahasa Arab. Hal itu menjadi batu sandungan bagi para pelajar (khususnya bagi orang Indonesia) yang mempelajari bahasa Arab. Selain membutuhkan waktu yang tidak sebentar, kedua buku tersebut belum tentu bisa dibaca sendiri oleh pelajar yang baru belajar bahasa Arab, apalagi buku

5 (Naẓm) yang tentunya sangat نظم (Syi ir) atau شعر (Alfῑyyah) yang berupa الفي ة sulit untuk dipahami. Buku Memahami Al-Qur an dengan Metode Manhaji Jilid I hadir dengan menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantarnya. Sama sekali berbeda dengan kedua kitab yang berbahasa Arab tersebut, bagaimana kualitas buku Memahami Al Qur an dengan Metode Manhaji Jilid I tersebut jika digunakan acuan dalam pembelajaran bahasa Arab? Bagaimana materi yang disajikan dalam buku tersebut? Buku tersebut memang menarik untuk dianalisis dengan keunikannya yang meliputi bab-babnya, penggunaan bahasa yang sederhana, buku tersebut mengambil contoh langsung dari al-qur an. Ada beberapa faktor mengapa peneliti memilih buku Memahami Al-Qur an dengan Metode Manhaji Jilid I yaitu dari segi metodenya buku tersebut mengajak peserta didik untuk mempelajari Al-Qur an mulai dari juz I secara berturut-turut sampai ke juz IV, namun muatan kajinanya mengikuti jenjang tertentu, semakin tambah juz semakin dalam muatan kajiannya. Dari segi waktu belajarnya peserta didik dalam jangka waktu relatif singkat (IV Juz) mampu memahami Al-Qur an dan bahasa Arabnya, meski dalam batasan-batasan tertentu. Buku tersebut tergolong buku yang baru dan belum pernah diteliti oleh orang lainnya, maka peneliti tertarik untuk menganalisis buku Memahami Al-Qur an dengan Metode Manhaji jilid I karya Muhammad Annas Adnan.

6 B. Rumusan Masalah 1. Apakah buku Memahami Al-Qur an dengan metode Manhaji jilid I yang disusun oleh Muhammad Annas Adnan telah memenuhi kreteria buku teks yang baik dari segi materi? 2. Apakah penyajian materi buku Memahami Al-Qur an dengan metode Manhaji jilid I yang disusun oleh Muhammad Annas Adnan telah sesuai dengan konsep seleksi, gradasi, presentasi dan repetisi? C. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui dan mendeskripsikan buku Memahami Al-Qur an dengan metode Manhaji jilid I yang disusun oleh Muhammad Annas Adnan telah memenuhi kreteria buku teks yang baik dari segi materi. 2. Untuk mengetahui dan mendeskripsikan buku Memahami Al-Qur an dengan metode Manhaji jilid I, yang disusun oleh Muhammad Annas Adnan telah sesuai dengan konsep Seleksi, Gradasi, Presentasi dan Repetisi. D. Manfaat Penelitian 1. Memberikan sumbangan pemikiran terhadap dunia akademisi khususnya dalam pelajaran bahasa Arab. 2. Menjadi referensi dan informasi dalam analisis text book dalam bahasa Arab.