Untuk mengetahui cara/metode yang benar untuk memisahkan (mengisolasi) DNA dari buah-buahan

dokumen-dokumen yang mirip
ISOLASI DNA. Laporan Praktikum. UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM Jurusan Biologi

ISOLASI DNA BUAH I. TUJUAN. Tujuan dari praktikum ini adalah:

LEMBAR PENGESAHAN Laporan lengkap praktikum Genetika dan Biologi Molekuler dengan judul Isolasi DNA Bawang Bombay Dengan Cara Sederhana yang disusun o

1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Teknik Isolasi DNA Sel Hati Ayam Secara Tradisional. Abstrak

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI

LAPORAN PRAKTIKUM BIOTEKNOLOGI ISOLASI DNA KASAR

I. PENDAHULUAN. A. JUDUL Isolasi DNA secara Sederhana.

PENUNTUN PRAKTIKUM KIMIA DASAR II KI1201

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Pembuatan Koloid, Denaturasi Protein dan Lem Alami

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Alur penelitian ini seperti ditunjukkan pada diagram alir di bawah ini:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. selulosa Nata de Cassava terhadap pereaksi asetat anhidrida yaitu 1:4 dan 1:8

Laporan Tugas Akhir Pembuatan Sabun Mandi Padat Transparan dengan Penambahan Ekstrak Lidah Buaya (Aloe Vera) BAB III METODOLOGI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI. III. 1 Alat dan Bahan Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam proses pembuatan sabun pencuci piring ialah :

III. METODOLOGI PENELITIAN. Universitas Muhammadiyah Malang mulai bulan April 2014 sampai Januari 2015.

PRAKTIKUM ISOLASI DNA DAN TEKNIK PCR

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Fakultas Kedokteran, Universiras Muhammadiyah Yogyakarta, Laboratorium

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

: ASTRID SAFIRA IDHAM

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3. Metodologi Penelitian

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian Jurusan

Modul l Modul 2 Modul 3

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni - November 2011 :

LAPORAN PRAKTIKUM 03 ph METER DAN PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA

PENENTUAN KADAR GULA METODE NELSON-SOMOGYI. Kelompok 8 Dini Rohmawati Nafisah Amira Nahnu Aslamia Yunus Septiawan

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini digunakan berbagai jenis alat antara lain berbagai

ANALISIS. Analisis Zat Gizi Teti Estiasih

BAB III METODE PENELITIAN. Laboratorium Biokimia Jurusan Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mengujikan L. plantarum dan L. fermentum terhadap silase rumput Kalanjana.

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA II KLINIK

SOAL LATIHAN UAS MATA KULIAH KETRAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOMEDIK. Bentuk UAS tahun ini: Ada 3 bagian:

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama 5-6 bulan di Laboratorium Ilmu dan

KUMPULAN LAPORAN PRAKTIKUM BIOTEKNOLOGI. Disusun Oleh: Nama : Anatasia NIM : Kelompok : Selasa Asisten : Nimas Ayu

LAPORAN PRAKTIKUM BIOTEKNOLOGI ISOLASI DNA KASAR

LOMBA KOMPETENSI SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN. NASKAH SOAL (Terbuka)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hijau atau tauge. Nata yang dihasilkan kemudian diuji ketebalan, diukur persen

BAB III METODE PENELITIAN. Chlorella sp. tiap perlakuan. Data di analisa menggunakan statistik One Way

BAB III METODE PENELITIAN. Ubi jalar ± 5 Kg Dikupas dan dicuci bersih Diparut dan disaring Dikeringkan dan dihaluskan Tepung Ubi Jalar ± 500 g

BAB V METODOLOGI. Dalam percobaan yang akan dilakukan dalam 2 tahap, yaitu :

BAB III METODE PENELITIAN

I. PERANAN AIR DI DALAM BAHAN PANGAN. terjadi jika suatu bahan pangan mengalami pengurangan atau penambahan kadar air. Perubahan

PENYEHATAN MAKANAN MINUMAN A

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB V METODOLOGI. Dalam percobaan yang akan dilakukan dalam 3 tahap, yaitu:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam pembuatan dan analisis kualitas keju cottage digunakan peralatan

METODOLOGI A. BAHAN DAN ALAT 1. Bahan a. Bahan Baku b. Bahan kimia 2. Alat B. METODE PENELITIAN 1. Pembuatan Biodiesel

PENGARUH TEMPERATUR PADA PROSES PEMBUATAN ASAM OKSALAT DARI AMPAS TEBU. Oleh : Dra. ZULTINIAR,MSi Nip : DIBIAYAI OLEH

EKSTRAKSI DNA. 13 Juni 2016

BAB III METODE PENELITIAN

Revisi BAB I PENDAHULUAN

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA PANGAN LEMAK UJI SAFONIFIKASI

BAB V METODOLOGI. 5.1 Alat dan Bahan yang Digunakan Alat yang Digunakan

BAB III MATERI DAN METODE. Kimia dan Gizi Pangan, Departemen Pertanian, Fakultas Peternakan dan

Senyawa Polar dan Non Polar

FAKULTAS KESEHATAN PROGRAM STUDI KESEHATAN LINGKUNGAN UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan Rancangan Acak Kelompok yang melibatkan 2 faktor perlakuan

BIOLOGI SEL. Chapter III Membran dan Dinding Sel

REAKSI SAPONIFIKASI PADA LEMAK

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

UJIAN PRAKTIKUM KI2121 DASAR-DASAR KIMIA ANALITIK PENENTUAN KADAR KALSIUM DALAM KAPUR TULIS

BAB 3 METODOLOGI. 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain studi eksperimental.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan berdasarkan bagan alir yang ditunjukkan pada gambar 3.1

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR. Percobaan 3 INDIKATOR DAN LARUTAN

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat Dan Waktu Penelitian. Pertanian Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Penelitian dilakukan selama

BAB III METODOLOGI A. Alat dan Bahan A.1Alat yang digunakan : - Timbangan - Blender - Panci perebus - Baskom - Gelas takar plastik - Pengaduk -

Petunjuk Praktikum 2017

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III MATERI DAN METODE. Kimia dan Gizi Pangan Universitas Diponegoro, Semarang untuk pembuatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. waterbath, set alat sentrifugase, set alat Kjedalh, AAS, oven dan autoklap, ph

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian bertempat di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian Jurusan Teknologi

BAB V METODOLOGI. 5.1 Alat yang digunakan: Tabel 3. Alat yang digunakan pada penelitian

GRAVIMETRI PENENTUAN KADAR FOSFAT DALAM DETERJEN RINSO)

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial yang terdiri dari dua faktor. Faktor

III. BAHAN DAN METODE

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

I. Tujuan Percobaan menentukan kadar protein yang terdapat dalam sampel dengan metode titrasi formol.

Rumusan masalah Apakah ada efek antibakteri Aloe vera terhadap Enterococcus faecalis sebagai bahan medikamen saluran akar?

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB V RANCANGAN PENELITIAN

LAMPIRAN. Lampiran 1. Pembuatan Larutan Stok dan Buffer

1 0,53 0,59 2 0,3 0,2 3 0,02 0,02 4 0,04 0,04 5 0,3 0,3 Ilustrasi rangkaian isolasi DNA tersebut dapat dilihat pada Gambar 1 berikut.

KESEIMBANGAN ASAM BASA

LAPORAN PRAKTIKUM ph METER DAN PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

Laporan praktikum kimia logam dan non logam

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK FARMASI PERCOBAAN I PERBEDAAN SENYAWA ORGANIK DAN ANORGANIK

Bab III Metodologi. III.1 Alat dan Bahan. III.1.1 Alat-alat

FAKULTAS BIOLOGI LABORATORIUM GENETIKA & PEMULIAAN INSTRUKSI KERJA UJI

LAPORAN PRAKTIKUM 2 PH METER, PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA, DAN PENGENCERAN

Transkripsi:

ISOLASI DNA Tujuan Tujuan dari praktikum ini adalah: Untuk mengetahui cara/metode yang benar untuk memisahkan (mengisolasi) DNA dari buah-buahan Mengetahui keefektifan deterjen dan buah yang dipakai untuk melakukan percobaan isolasi DNA Rumusan Masalah Bagaimana metode yang benar dalam melakukan percobaan isolasi DNA? Bagaimana keefektifan deterjen dan buah yang digunakan dalam praktikum isolasi DNA? Dasar Teori DNA adalah molekul utama yang mengkode semua informasi yang dibutuhkan untuk proses metabolisme dalam organisme. DNA ini tersusun atas 3 komponen utama yaitu gula deoksiribosa, basa nitrogen, dan fosfat yang tergabungmembentuk nukleotida (Istanti, 1999). DNA terdapat di dalam setiap sel makhluk hidup yang sangat berperan penting sebagai pembawa informasi hereditas yang menentukan stuktur protein dan proses metabolisme lain. Zubaidah (2004) dalam Jamilah (2005) menyatakan bahwa isolasi DNA dapat dilakukan melalui tahapan-tahapan antara lain: preparasi ekstrak sel, pemurnian DNA dari ekstrsk sel dan presipitasi DNA. Meskipun isolasi DNA dapat dilakukan dengan berbagai cara, akan tetapi pada setiap jenis atau bagian tanaman dapat memberikan hasil yang berbeda, hal ini dikarenakan adanya senyawa polifenol dan polisakarida dalam konsentrasi tinggi yang dapat menghambat pemurnian DNA. Jika isolasi DNA dilakukan dengan sample buah, maka kadar air pada masing-masing buah berbeda, dapat memberi hasil yang berbeda-beda pula. Semakin tinggi kadar air, maka sel yang terlarut di dalam ekstrak akan semakin sedikit, sehingga DNA yang terpretisipasi juga akan sedikit. Penambahan deterjen dalam isolasi DNA dapat menyebabkan rusaknya membrane sel, melalui ikatan yang dibentuk melalui sisi hidrofobik deterjen dengan protein dan lemak pada membrane membentuk senyawa lipid protein-deterjen kompleks. Senyawa tersebut dapat terbentuk karena protein dan lipid memiliki ujung hidrofilik dan hidrofobik, demikian juga dengan deterjen, sehingga dapat membentuk suatu ikatan kimia. Alat dan Bahan Gelas Aqua Beaker glass Buah Deterjen Pengaduk

Aquades Saringan Garam dapur (NaCl) Blender Etanol absolute dingin Spatula Tabung reaksi Rak tabung Prosedur Kerja 250 gram buah ditambah 250 ml aquades, diblender selama 1 menit Disaring dengan penyaring biasa, kain saring dan kertas saring sebanyak 5 kali saring Hasil saringan (alikot) diletakkan dalam beaker glass 1 sendok deterjen ditambah 2 spatula NaCl ditambah 56 ml aquades, diaduk selama 15 menit (jangan sampai membuih) 2 ml alikot ditambah 1 ml larutan dari deterjen, NaCl dan aquades diaduk (jangan sampai membuih), masukkan pada tabung reaksi. Menambah 6 ml etanol absolute dingin, teteskan perlahan-lahan melalui dinding tabung reaksi Diulang sebanyak 3 kali Mencatat waktu awal terbentuknya benang-benang DNA dan membandingkan ketebalan lapisan DNA yang terbentuk pada masing-masing deterjen. Data Hasil Pengamatan Table Hasil Pengamatan Isolasi DNA Alikot Jenis deterjen Waktu terbentuk cincin DNA (sekon) Ketebalan U1 U2 U3 U1 U2 U3 Attack 3,18 5,29 5,85 +++ +++ +++ Melon Sunlight 8,29 5,76 6,42 ++ ++ ++ Bu Krim 9,21 9,00 7,61 + + +

Attack 5 3 2 + ++ + Anggur Sunlight 5 3 2 +++ + ++ Bu Krim 6 4 5 ++ +++ +++ Attack 4,5 3,6 3,5 +++ + ++ Nanas Sunlight 5,5 4,1 4,5 +++ + ++ Bu Krim 6,1 6,6 7,6 + +++ ++ Attack 3 7 5 + + ++ Alpukat Sunlight 9 10 2 ++ + + Bu Krim 9 10 2 + + + Analisis Data Praktikum ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh macam buah dan jenis deterjen terhadap kualitas DNA yang dihasilkan dalam proses isolasi. Buah yang digunakan dalam proses isolasi DNA ini adalah buah buah melon, anggur, nanas, alpukat. Sedangkan jenis deterjen yang dipakai adalah deterjen bubuk Attack, sabun krim Bu Krim dan sabun cair Sunlight. Sumber DNA ini diblender yang bertujuan untk merusak membran sel, dinding sel dan membrane inti sehingga DNA bisa keluar dari sel dan masuk ke larutan. Setelah diblender, ekstrak buah ditambah garam dapur dan disaring serta ditambah etanol absolute dingin. Penambahan NaCl bertujuan untuk memudahkan pemisahan benang-benang DNA dari larutan sehingga benang-benang DNA tersebut akan mudah diamati. Untuk buah Melon, DNA yang paling banyak ditemukan pada filtrate yang berisi larutan Attack yang juga mempunyai waktu pembentukan benang-benang DNA relatif paling cepat diantara yang lainnya. Untuk rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk pembentukan benang-benang pada larutan Attack ini adalah 4,77 detik. Sedangkan yang banyak terbentuk setelah pada larutan Attack adalah pada larutan Sunlight yang mempunyai rata-rata waktu pembentukan benang-benang DNA 6,82 detik. Dan untuk larutan sabun Bu Krim adalah 8,6 detik. Untuk pada sumber DNA yang lain yaitu buah anggur, DNA yang paling banyak ditemukan pada filtrate yang berisi larutan sabun Bu Krim namun mempunyai waktu pembentukan benang-benang DNA relatif agak lama diantara yang lainnya. Untuk rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk pembentukan benang-benang pada larutan Attack ini adalah 5 detik. Sedangkan yang banyak terbentuk setelah pada larutan sabun Bu Krim adalah pada larutan Sunlight yang mempunyai ratarata waktu pembentukan benang-benang DNA 3,33 detik. Dan untuk larutan attack adalah 3,33 detik. Untuk pada sumber DNA selanjutnya yaitu buah nanas, DNA yang paling banyak ditemukan pada filtrate yang berisi larutan Attack dan Sunlight yang keduanya memiliki kadar ketebalan DNA yang sama namun mempunyai waktu pembentukan benang-benang DNA yang berbeda yaitu untuk ratarata waktu yang dibutuhkan untuk pembentukan benang-benang pada larutan Attack adalah 3,87

detik. Sedangkan untuk larutan Sunlight mempunyai rata-rata waktu pembentukan benang-benang DNA 4,7 detik. Dan untuk larutan sabun Bu Krim adalah 6,77 detik. Untuk pada sumber DNA terakhir yaitu buah alpukat, DNA yang paling banyak ditemukan pada filtrate yang berisi larutan Attack dan Sunlight yang keduanya memiliki kadar ketebalan DNA yang sama namun mempunyai waktu pembentukan benang-benang DNA yang berbeda yaitu untuk ratarata waktu yang dibutuhkan untuk pembentukan benang-benang pada larutan Attack adalah 5 detik. Sedangkan untuk larutan Sunlight mempunyai rata-rata waktu pembentukan benang-benang DNA 7 detik. Dan untuk larutan sabun Bu Krim adalah 7 detik. Dari analisis di atas dapat dilihat jika masing-masing sumber DNA menghasilkan DNA yang berbedabeda. Bahkan untuk ketiganyapun memiliki waktu pembentukan benang-benang DNA yang beragam berdasarkan jenis deterjen. Bentuk DNA yang dihasilkan pada pengamatan kali ini adalah berupa benang-benang DNA yang berwarna putih. Perbedaan waktu ini dapat dipengruhi oleh beberapa factor selain perbedaan deterjen dan sumber DNA, juga dapat dipengaruhi kekurangketelitiannya praktikan dalam mengamati DNA yang terbentuk. Pembahasan Isolasi DNA pada dasarnya dapat dilakkukan dengan merusak dinding dan membrane sel dan juga membrane inti. Perusakan ini dapat dilakukan dengan pemblenderan, penggerusan atau yang lainnya. Namun dalam praktikum kali ini digunakan dengan cara pemblenderan. Dan DNA yang didapatkan adalah berupa benang-benang halus sehingga hanya serupa kabut putih yang sangat lembut. Berdasarkan analisis data yang kami peroleh terdapat tiga lapisan. Lapisan terbawah adalah filtrat, lapisan tengah berupa benang-benang yang merupakan DNA, sedangkan lapisan teratas adalah alkohol yang berwarna bening. Dilihat dari sumber DNA yang digunakan untuk pengisolasian ini, jenis buah yang digunakan tidak menunjukkan perbedaan yang nyata. Masing-masing buah untuk sumber DNA menghasilkan DNA yang berbentuk benang-benang halus berwarna putih. Keempat macam buah yang digunakan dalam proses pengisolasian DNA kali ini adalah jenis buah yang memiliki kadar air yang tinggi. Tidak ada perbedaan yang ditunjukkan untuk perlakuan variasi jenis buah ini Diskusi 1. Teknik isolasi DNA, merupakan cara untuk memisahkan DNA dari sel, baik dari inti, mitokondria maupun kloroplas. 2. a. Deterjen/sabun cair/sabun krim: Merusak membran sel dan membran inti sehingga DNA yang diinginkan dapat dikeluarkan dari dalam sel. b. garam dapur: Menyebabkan protein dan karbohidrat terpresipitasi ke dalam larutan yang kemudian tersaring pada proses penyaringan, serta berperan menjaga ph larutan agar tetap konstan c. alkohol dingin: Mempresipitasikan asam nukleat polimerik dengan baik untuk meningkatkan konsentrasi DNA.

3. Karena buih yang ditimbulkan oleh deterjen akan mengganggu pengamatan, karena DNA yang berhasil diisolasi nampak tipis, dan dapat dipastikan lapisan DNA tersebut akan tertutupi jika terdapat banyak buih. Disamping itu juga adanya buih akan dapat merusak pembentukan DNA. 4. Pemblenderan disini bertujuan Karena jika proses pemblenderan dilakukan terlalu lama, dikhawatirkan tidak hanya memecahkan sel tetapi juga akan merusak DNA 5. penambahan alkohol dingin akan mempermudah koagulasi DNA sehingga DNA yang bersifat transparan dapat terlihat dengan jelas berupa benang-benang halus pada lapisan tengah campuran buah dan detergen.. 6. Jenis buah dan jenis detergen berpengaruh terhadap hasil isolsi DNA. DNA pada masing-masing buah mempunyai kadar atau jumlah yang berbeda dan warnanya pun berbeda. Jenis detergen juga berpengaruh terhadap kecepatan pembentukan DNA Kesimpulan Deterjen yang paling sedikit menghasilkan DNA adalah deterjen cair Sunlight sedangkan kedua deterjen yang lain (deterjen bubuk Attack dan deterjen bukrim) menghasilkan DNA dalam jumlah yang relatif sama. Waktu pembentukan DNA yang paling cepat dihasilkan oleh sumber DNA buah anggur dan ketebalan yang paling tinggi juga pada anggur.. DAFTAR RUJUKAN Istanti, Annie. 1999. Biologi Sel. Malang: jurusan Biologi FMIPA UM. Jamilah. 2005. Pengaruh Berbagai Macam Deterjen, Penambahan Garam dan Ekstrak Nanas (Ananas Comusus) terhadap Hasil Isolasi DNA Berbagai Macam Buah sebagai Topik Praktikum Mata Kuliah Genetika. Skripsi tidak diterbitkan. Malang: Prtogram Sarjana Biologi. A http://w1di3.wordpress.com/2009/02/08/kita-akan-tahu-gambaran-tentang-dna-yangsesungguhnya-tak-hanya-dari-buku-teks/