Mengingat : 1. Menimbang : a.

dokumen-dokumen yang mirip
BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 27 Tahun : 2014

BUPATI BANDUNG BARAT PROVINSI JAWA BARAT

PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 37 TAHUN 2014 PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA

BUPATI PANGANDARAN PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI PANGANDARAN NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI MAJALENGKA NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG

Seksi Informasi Hukum Ditama Binbangkum

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 25 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT PROVINSI JAMBI PERATURAN BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR TAHUN 2015

BUPATI BIMA PERATURAN BUPATI BIMA NOMOR : 19 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2014 TENTANG

2 Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Dae

BUPATI GAYO LUES PROVINSI ACEH

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 94

BERITA DAERAH KABUPATEN SAMOSIR TAHUN 2014 NOMOR 19 SERI F NOMOR 315 PERATURAN BUPATI SAMOSIR NOMOR 18 TAHUN 2014

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PENGELOLAAN DANA KAPITASI DAN NON KAPITASI JAMINAN KESEHATAN NASIONAL

GUBERNUR SULAWESI BARAT

BUPATI PAKPAK BHARAT PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI PAKPAK BHARAT NOMOR 9 TAHUN 2017 TENTANG

MEKANISME PENGELOLAAN DAN PEMANFAATAN DANA KAPITASI JAMINAN KESEHATAN NASIONAL PADA FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 29 TAHUN

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 25 Tahun : 2014

BUPATI BULUNGAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

BERITA DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 42 TAHUN 2016 WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt

BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : SERI : E

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

BUPATI TANAH DATR PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN BUPATI TANAH DATAR NOMOR 27 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI CILACAP PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 07 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 44 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN DAN PEMANFAATAN DANA KAPITASI DAN DANA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CILACAP,

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 58 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI PAKPAK BHARAT PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI PAKPAK BHARAT NOMOR 47 TAHUN 2017 TENTANG

B U P A T I T A N A H L A U T PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH LAUT NOMOR 50 TAHUN 2014

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 26 TAHUN 2015 TENTANG

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

BUPATI BULUNGAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 16 TAHUN 2016 TENTANG

N O M O R 23 T A H U N

BUPATI TRENGGALEK SALINAN PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 31 TAHUN 2014 TENTANG

2016, No perkembangan kebutuhan implementasi penyelenggaraan jaminan kesehatan nasional sehingga perlu diganti; c. bahwa berdasarkan pertimbang

PERATURAN BUPATI BATANG NOMOR TAHUN 2015

BUPATIEMPAT LAWANG PROVINSI SUMATERA SELATAN. PERATURAN BUPATI EMPAT LAWANG NOMOR : 0i\ TAHUN 2016 TENTANG PENETAPAN TARIF KAPITASI

5. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (Lembaran Negara Tahun 2011 Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara Nomor

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR 10 TAHUN 2016

#5- Mengingat : 1. :a.. Tahun 2OO3 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 430U;

BUPATI LUWU TIMUR PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI LUWU TIMUR NOMOR 12 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN DANA KAPITASI DAN NON KAPITASI

WALIKOTA DUMAI PROVINSI RIAU PERATURAN WALIKOTA DUMAI NOMOR 21 TAHUN 2014 TENTANG

2 Bagian Hukum Setda Kab. Banjar

PERATURAN BUPATI BATANG NOMOR 2 " TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI TANAH DATAR PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN BUPATI TANAH DATAR NOMOR 33 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI PESISIR SELATAN PROPINSI SUMATERA BARAT PERATURAN BUPATI PESISIR SELATAN NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN BUPATI BIREUEN NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2014 TENTANG

PROVINSI JAWA BARAT TENTANG PENGGUNAAN DANA KAPITASI JAMINAN KESEHATAN NASIONAL PADA PUSKESMAS DI KABUPATEN KARAWANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI PANGANDARAN PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI PANGANDARAN NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG

DANA KAPITASI JAMINAN KESEHATAN NASIONAL PADA FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA MILIK PEMERINTAH DAERAH. mutupelayanankesehatan.

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

BUPATI SEMARANG PROPINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 59 TAHUN 2015 TENTANG

WALIKOTA LANGSA PERATURAN WALIKOTA LANGSA NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG

: Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan dan berlaku surut sejak tanggal 1 Juni Ditetapkan di Banyuwangi Pada tanggal

Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara

PENGELOLAAN DAN PEMANFAATAN DANA KAPITASI PADA FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA MILIK PEMERINTAH DAERAH

TINJAUAN YURIDIS TERHADAP PENGELOLAAN DANA KAPITASI JAMINAN KESEHATAN NASIONAL

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 28 TAHUN 2016

: Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan dan berlaku surut sejak tanggal 1 Januari 2015.

BUPATI LABUHANBATU UTARA PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI LABUHANBATU UTARA NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

PEMANFAATAN DANA KAPITASI UNTUK PENINGKATAN KINERJA PUSKESMAS

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 89 TAHUN 2017 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BUPATI LEBAK PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI LEBAK NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI PAMEKASAN PROVINSI JAWA TIMUR TENTANG BUPATI PAMEKASAN,

4400); 12. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 101 Tahun 2012 tentang Penerimaan Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan;

BUPATI DHARMASRAYA PERATURAN BUPATI DHARMASRAYA NOMOR : 7 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2012 NOMOR 2 SERI E

WALIKOTA JAMBI PROVINSI JAMBI PERATURAN WALIKOTA JAMBI NOMOR 18 TAHUN 2016

KONSEP PELAYANAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL DI PELAYANAN KESEHATAN

BUPATI JEMBER PROVINSI JAWA TIMUR

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 2 TAHUN : 2007 SERI : C PERATURAN BUPATI KULON PROGO

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 21 TAHUN 2014

BUPATI BURU PROVINSI MALUKU TENTANG. Penyelenggara Jaminan Sosial Pada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama di Kabupaten Buru

BUPATI KUTAI BARAT PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI KUTAI BARAT NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI MALUKU TENGGARA

BOTATI PACITAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR ^TTAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH

Nomor 44371, sebagaimana telah diubah terakhir dengan. Mengingat : 1. dan pemanfaatan dana kapitasi yang berasal dari peserta

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

Transkripsi:

BT'PATT TT'LT'ITGAGI'IIG PROVIilSI JAWA TIUI'R PERATT'RAI BI'PATI TT'LTIITGAGTIITG ITOUOR 33 TAHI'IT 2OL4 TEITTAITG PERI'BAHAIT ATAS PERATT'RAIT BT'PATI ITOUOR 1() TAHT'il 2OT4 TEITTAITG PETI'ITJI'K PELIIIISAI AAIT PELITYAITAIT KESEHATAIT DI I'ITIT PELIIIISAITA TEITIUS DII AS IIESEIIATAI KABUPATEIT TULUITGAGI'ITG DEIVGAIT RAIIUAT TI'HAIT YAITG DIAIIA EsA BUPATI TULUNGAGUISG, Menimbang : a. b. Mengingat : 1. 2. 3. 4. bahwa dengan telah diterbitkannya Peraturan Presiden Nomor 32 Tahun 2014 tentang Pengelolaan dan Pemanfaatan Dana Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional pada Fasilitas Kesehatan Milik Pemerintah Daerah, beberapa ketentuan dalam Peraturan Bupati Tulungagung Nomor 1O Tahun 2Ol4 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan di Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten T\rlungagung sudah tidak sesuai dan perlu diadakan penyesuaian kembali; bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a serta dalam rangka tertib administrasi maka perlu dilakukan perubahan atas Peraturan Bupati Nomor 10 Tahun 2OI4 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan di Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten T\rlungagung yang ditetapkan dengan Peraturan Bupati; Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2OO4 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2OO4 Nomor t25, Lembaran, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 44371 sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2OO8 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2OOB Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor a8441; Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2OO4 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2OO4 Nomor 150, Tambahan l,embaran Negara Republik Indonesia Nomor aa56l; Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2OO9 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2OO9 Nomor 130, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5Oa9); undang-undang Nomor 36 Tahun 2OO9 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2oo9 Nomor!44, Tanrrbahan Lembaran Negara Republik Indone sia Nomor 5063); r

5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 17. 2 Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2Oll tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2Ol1 Nomor 116, Tambahan lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5256); Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2OO7 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 20O7 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); Peraturan Pemerintah Nomor lol Tahun 2O12 tentang Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2Ol2 Nomor 264, Tambahan lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5372); Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2O13 tentang Jaminan Kesehatan; Peraturan Presiden Nomor 32 Tahun 2014 tentang Pengelolaan dan Pemanfaatan Dana lgpitasi Jaminan Kesehatan Nasional pada Fasilitas Kesehatan Milik Pemerintah Daerah; Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 69 Tahun 2Ol3 tentang Tarif Pelayan an Prograrn Jaminan Kesehatan; Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 71 Tahun 2013 tentang Pelayanan Kesehatan pada Jaminan Kesehatan Nasional; Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 19 Tahun 2014 tentang Penggunaan Dana Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional untuk Jasa Pelayanan Kesehatan dan Dukungan Biaya Operasional pada Fasilitas Kesehatan Tingkat pertama Milik Pemerintah Daerah; 13. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 326Menteri KesehatanSK l){2oi3 tentang pen5napan Kegiatan L4. 15. 16. 18. Penyelenggaraan Jaminan Kesehatan Nasional; Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 328Menteri Kesehatan SK lx. 20 13 tentang Formularium Nasional; Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 455Menteri Kesehatan SK I lx I 20 l3 tentang Asosiasi Fasilitas pelayanan Kesehatan; Peraturan Daerah Kabupaten T\rlungagung Nomor 16 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja perangkat Daerah (kmbaran Daerah Kabupaten Tulungagung Tahun 2Ol1 Nomor O2 Seri D); Peraturan Daerah Kabupaten Tulungagung Nomor 3 Tahun 2Ol2 Tentartg Retribusi Pelayanan Kesehatan pada Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten T\rlungagung (lembaran Daerah Kabupaten T\rlungagung Tahun 2012 Nomor 3 Seri C); Peraturan Bupati T\rlungagung Nomor 1O Tahun 2Ol4 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan di Unit pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten Ttrlungagung (Berita Daerah Kabupaten Tulungagung Tahun 2Ol4 Nomor l0); t V

J MEilUTTISI(4JI: Menetapkan : PERATURAIT BT PATI TEI TAIIG PERUBATIAIT ATAS PERATT'RAII BT'PATI I OUOR 10 TAtIIff 2014 TEITTAJ{G PErI'ruUK PTLAKSATAAIT PELITYAITA.IT TF,AEHATA,II DI T'ITIT PELIIKSAJ A TEIII IS DII AS NESEIIATAI KAATIPATEI{ TI'LUIIGACT'TG. Paral I Beberapa ketentuan dalam Peraturan Bupati Ttrlungagung Nomor 10 Tahun 2OI4 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan di Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten T\rlungagung (Berita Daerah Kabupaten Tulungagung Tahun 2Ol4 Nomor 1O) diubah sebagai berikut : 1. Ketentuan Pasal 14 diubah sehingga Pasal 14 berbunyi sebagai berikut : Pasal 14 (1) Mekanisme pendanaan lagi pasien umum adalah dana yang diperoleh dari retribusi pelayanan pasien umum disetorkan ke Kas Daerah dan untuk selanjutnya dapat dipergunakan oleh Puskesmas melalui DpA rutin Dinas Kesehatan dengan ketentuan sebogai berikut : a. Jasa Pelayanan sebesar 4O% (empat puluh persen); b. Jasa Sarana sebesar 6o0o (enam puluh persen); c. Pemanfaatan retribusi jasa pelayanan sebcgaimana dimaksud pada huruf a, dipergunakan untuk pembiayaan remunerasi; d. Pemanfaatan retribusi jasa sarana sebaqaimana dimaksud pada huruf b, dipergunakan untuk mendukung peningkatan kinerja dan mutu pelayanan di Puskesmas dan Labkes: e. Pemanfaatan retribusi dari jasa pelayanan sebagaimana dimaksud pada huruf c, ditetapkan sebagai berikut : 1. 2oo (dua persen) dialokasikan kepada Dinas Kesehatan untuk peningkatan mutu pelayanan kesehatan di Puskesmas dan Labkes; 2. 98oo (Sembilan puluh delapan persen) dialokasikan untuk Puskesmas dan Labkes; f. Pembegan jasa pelayanan sebagaimana dimaksud pada huruf e nomor 2, 4ilstopkan sebogai berikut : l. Kepala Puskesmas dan l,abkes sebesar 4Vo (empat persen) 2. Pegawai Puskesmas dan labkes sebesar 960o (sembilan puluh enam persen) g. Pembagian jasa pelayanan sebagaimana dimaksud pada huruf e dan huruf f, berdasarkan pada indeks penghitungan remunerasi yang besarannya ditetapkan dengan Keputusan Kepala Dinas Kesehatan. t tl vr

4 (2) Pendanaan bagi pasien Program Jaminan Kesehatan Nasional adalah biaya pelayanannya ditanggung oleh BPJS. Untuk pelayanan rawat jalan biaya pelayanannya dibayarkan dengan sistem Kapitasi didasarkan pada jumlah peserta yang terdaftar di Puskesmas sesuai data dari BPJS Kesehatan dan dibayarkan langsung ke Rekening Bendahara Dana Ikpitasi Program JKN Puskesmas, selanjutnya dapat dipergunakan oleh Puskesmas dengan mekanisme sebagai berikut : a. Kepala Puskesmas menyampaikan rencana pendapatan dan belanja dana kapitasi kepada Kepala Dinas Kesehatan: b. Rencana pendapatan dan belanja dana kapitasi JKN sebagaimana dimaksud pada huruf a, dianggarkan dalam RKA-SKPD Dinas Kesehatan: c. Bendahara dana kapitasi JKN Puskesmas mencatat dan menyampaikan realisasi pendapatan dan belanja setiap bulan kepada Kepala Puskesmas; e. Kepala Puskesmas menyampaikan laporan realisasi pendapatan dan belanja sebagaimana dimaksud pada huruf c, kepada Kepala Dinas Kesehatan dengan melampirkan surat pernyataan tanggung jawab; Berdasarkan laporan realisasi pendapatan dan belanja sebagaimana dimaksud pada huruf d, Kepala Dinas Kesehatan menyampaikan Surat Permintaan Pengesahan Pendapatan dan Belanja (SP3B) kepada Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPr{AD); SP3B sebagaimana dimatsud pada huruf e, termasuk sisa dana kapitasi yang belum digunakan pada tahun anggaran berkenaan; Berdasarkan SP3B sebagaimana dimaksud pada huruf f, BPKAD selaku BUD menerbitkan Surat pengesahan Pendapatan dan Belanja (SP2B) Puskesmas; h. PPK-SKPD dan BPKAD melakukan pembukuan atas pendapatan dan belanja Puskesmas berdasarkan Sp2B; i. Kepala Puskesmas bertanggung jawab secara formal dan material atas pendapatan dan belanja dana kapitasi JKN; j. Pendapatan dan belanja sebagaimana dimaksud pada huruf i, disajikan dalam l^aporan Keuangan SKpD dan l,aporan Keuangan Pemerintah Daerah. 2. Ketentuan ayat (l) Pasat 15 diubah sehingga pasal 15 berbunyi sebagai berikut : Pasal 15 (1) Dana Kapitasi yang telah disetor ke Rekening Bendahara JKN Puskesmas diakui sebagai pendapatan, *tt t-*, YV

b dapat dikeluarkan untuk belanja puskesmas dengan pembagian sebagai berikut : a. Jasa pelayanan sebesar 6O% b. Dukungan biaya operasional pelayanan kesehatan sebesar 4oolo c. Alokasi dana Kapitasi untuk pembayaran jasa pelayanan sebagaimana dimaksud pada huruf a, dimanfaatkan untuk pembayaran jasa pelayanan kesehatan bagi tenaga kesehatan dan tenaga non kesehatan. d. Pembagian jasa pelayanan kesehatan kepada tenaga kesehatan dan tenaga non kesehatan sebagaimana dimaksud huruf c, ditetapkan dengan mempertimbangkan variabel: 1. Jenis ketenagaan dan atau jabatan; dan 2. Kehadiran e. Variabel jenis ketenagaan danatau jabatan sebagaimana dimaksud pada huruf d nomor I' dinilai sebagai berikut : 1. Tenaga medis, diberi nilai 15O; 2. Tenaga apoteker atau tenaga profesi keperawatan (Ners), diberi nilai 1OO; f. 3. Tenaga kesehatan setara S 1 D4, diberi nilai 60 ; 4. Tenaga non kesehatan minimal setara D3, tenaga kesehatan setara D3, atau tenaga kesehatan dibawah D3 dengan masa kerja lebih dari 10 tahun, diberi nilai 40; 5. Tenaga kesehatan di bawah D3, diberi nilai 25; dan 6. Tenaga non kesehatan di bawah D3, diberi nilai 15. Tenaga sebagaimana dimaksud pada huruf e yang merangkap tugas administratif sebagai Kepala Puskesmas, Kepala Tata Usaha, atau Bendahara Dana Ihpitasi JKN diberi tambahan nilai 3O. Variabel kehadiran sebagaimana dimaksud pada huruf d nomor 2, dinilai sebagai berikut: 1. hadir setiap hari kerja, diberi nilai I poin per hari; dan 2. terlambat hadir atau pulang sebelum waktunya yang diakumulasi sampai dengan 7 (tujuh) jam, dikurangi 1 poin. Ketidakhadiran akibat sakit dan atau penugasan ke luar oleh Kepala Puskesmas dikecualikan dalam penilaian kehadiran sebagaimana dimaksud pada huruf g. Jumlah masing dihitung berikut: jasa pelayanan yang diterima oleh masingtenaga kesehatan dan tenaga non kesehatan dengan menggunakan formula sebagai v

6 Jumlah nilai yang diperoleh oleh seseorang Jumlah nilai seluruh tenaga x jumlah dana jasa PelaYanan Keterangan : Jumlah nilai diperoleh dari nilai variabel jenis ketenagaan danatau jabatan ditambah nilai variabel kehadiran 12) j. Alokasi dana Kapitasi untuk dukungan braya operasional p layanan kesehatan sebagaimana dimaksud dalam huruf b, dimanfaatkan untuk : 1. Belanja obat, alat kesehatan, bahan medis habis pakai, reagen laboratorium; dan 2. Kegiatan operasional pelayanan kesehatan lainnya meliputi: a. Belanja cetak,j;at Tlrlis Kantor; b. Operasional Puskesmas Keliling; c. Belanja alat dan bahan kebersihan; d. Administrasi Keuangan; e. Belanja Pemasangan dan Langganan Jaringan Telepon P-Care; f. Sistem Informasi Kesehatan; g. Kunjungan rumah (UKP). k. Pengadaan obat, alat kesehatan, bahan medis habis pakai dan reagen Laboratorium sebagaimana dimaksud pada huruf j nomor 1, rlapat dilakukan melalui Dinas Kesehatan dengan mempertimbangkan ketersediaan obat, alat kesehatan, bahan medis habis pakai dan reagen Laboratorium yang dialokasikan oleh pemerintah dan pemerintah daerah. Dana hasil pendapatan puskesmas dari pelayanan rawat inap disetorkan di kantor kas daerah sebagai pendapatan puskesmas, selanjutnya puskesmas menjrusun DPA untuk pengeluaran belanja puskesmas dengan pembagian sebagai berikut : a. Jasa pelayanan sebesar 40%, jasa pelayanan ini dibagikan kepada seluruh petugas puskesmas dan jaringannya. Pembagian jasa pelayanan bagi setiap petugas puskesmas ditetapkan berdasarkan surat keputusan Kuasa Pengguna Anggaran. Jasa pelayanan ini dikenakan pajak sesuai ketentuan yang berlaku; b. Belanja makan minum untuk pasien rawat inap sebesar 30olo, dimanfaatkan untuk belanja bahan makan minum pasien rawat inap dan pengolahannya; c. Operasional puskesmas sebesar 30oo, dimanfaatkan untuk operasional yang menunjang pelayanan kesehatan. n{ \2,

7 (3) (4) Dana hasil pendapatan puskesmas dari pelayanan persalinan disetorkan di kantor kas daerah sebagai pendapatan puskesmas, selanjutnya puskesmas menjrusun DPA untuk pengeluaran belanja puskesmas dengan pembagian sebagai berikut : a. Jasa pelayanan sebesar 7 5oo, jasa pelayanan ini dikenakan pajak sesuai ketentuan yang berlaku; b. Jasa sarana dan prasarana sebesar 25olo, dimanfaatkan untuk akomodasi dan penyediaan sar rna dan prasarana penunjang langsung pertolongan persalinan. Dana hasil pendapatan puskesmas dari pelayanan rujukan disetorkan di kantor kas daerah sebagai pendapatan puskesmas, selanjutnya puskesmas men5rusun DPA untuk pengeluaran belanja puskesmas dan dipergunakan untuk : a. Pe{alanan dinas untuk pendamping da sopir; b. Pembelian Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk mobil yang dipergunakan untuk merujuk pasien. Parel II Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan Penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten T\rlungagung. Ditetapkan di Tulungagung pada tanggal 0 JUN Z0l4 BUPATI,A Di pada SE di Tulungagung 1O Juni 2014 DAERAH Pembina Utama NrP. 19590919 199003 1006 Berita Daerah Kabupaten T\rlungagung Tahun 2014 Nomor 33