BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH

BAB IV ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH

BAB III USULAN PEMECAHAN MASALAH

BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH

BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH

BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH

BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH

1 BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH

BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH

BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH

BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN

BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH

BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH

BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA. No Tanggal Waktu Jenis Kegiatan Lokasi Kendala Solusi Hasil 1 Minggu, 24 Juli 2016

BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH

BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH

BAB III USULAN PEMBERIAN SOLUSI MASALAH

BAB III USULAN PEMECAHAN MASALAH

BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH

BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH

BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH

BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH

BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Data Perkembangan Koperasi tahun Jumlah

No Hari/Tanggal Waktu Agenda Kegiatan

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA

BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH

BAB III USULAN PEMECAHAN MASALAH

perkenalan dan menanyakan permasalahan yang dimiliki oleh Sang

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

BAB III USULAN PEMECAHAN MASALAH

BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH

BAB III USULAN PEMECAHAN MASALAH

PENDAHULUAN. peternak, khususnya bagi yang berminat meningkatkan skala usahanya. Salah satu

BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH

BAB II REALISASI PENYELESAIAN MASALAH

BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH. kegiatan. Adapun kegiatan ini dibagi atas dasar pemecahan masalah-masalah yang

BAB III LANDASAN TEORI. Basic.NET 2003 dan Microsoft SQL Server Menurut Anoraga (1995:8), koperasi berasal dari kata co dan operation,

BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH

BAB III USULAN PEMECAHAN MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. demokrasi ekonomi terdapat unsur-unsur usaha koperasi. koperasi, usaha mikro kecil dan menengah. Dengan kebijakan tersebut, segala

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB III USULAN PENYELESAIAN MASALAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB II KAJIAN PUSTAKA. seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang (Mulyadi, 2010:5). Prosedur adalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB III USULAN SOLUSI

BAB I PENDAHULUAN. karena itu, diperlukan suatu upaya untuk membangkitkan kembali elemen-elemen

BAB I PENDHULUAN. Pemerintah, lembaga-lembaga di sektor keuangan dan pelaku-pelaku

BAB I PENDAHULUAN. tumbuhnya perekonomian nasional. Menurut Undang-Undang Nomor 25

BAB I PENDAHULUAN. koperasi. Koperasi sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas

BAB II. KOPERASI UNIT DESA SAWIT JAYA UUO (Unit Usaha Otonom) Kampar. Untuk menuju ke Desa ini kita melewati Sembilan bukit, oleh karena

BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan 5.2 Rekomendasi

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN DAN TATA CARA PEMBENTUKAN BADAN USAHA MILIK DESA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

PEMERINTAH KABUPATEN KOTABARU PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG

Dalam UU No. 17 Tahun 2012 Pasal 1 Ayat 1disebutkan

PENDAHULUAN. Latar Belakang. subsektor peternakan. Suatu negara dapat dikatakan sistem

BAB III PRAKTIK PENGALIHAN BENDA JAMINAN MILIK ANGGOTA UNTUK JAMINAN HUTANG PIHAK KETIGA YANG DILAKUKAN OLEH KOPERASI SERBA USAHA DUA TIGA

BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 39 TAHUN 2010 TENTANG BADAN USAHA MILIK DESA

BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 1 TAHUN 2017

VII. STRATEGI DAN PROGRAM PENGUATAN KELOMPOK TANI KARYA AGUNG

PROSES UMUM PENERAPAN PARTICIPATORY RURAL APPRAISAL. SP6102 March 2007 itb ac id

BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGGAI NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN TATA CARA PEMBENTUKAN DAN PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DESA

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM SYARIAH BMT AKBAR TAHUN BUKU

Perkembangan ekonomi di Indonesia merupakan sektor yang penting. dibedakan menjadi tiga sektor yaitu Badan Usaha Milik Negara (BUMN), swasta,

BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN

LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN BADAN PENGAWAS KOPERASI SIMPAN PINJAM SEJAHTERA BERSAMA TAHUN BUKU 2015

BUPATI LAHAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAHAT NOMOR 05 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN TATA CARA PEMBENTUKAN DAN PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DESA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Koperasi Unit Desa (KUD)

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 39 TAHUN 2010 TENTANG BADAN USAHA MILIK DESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA NOMOR 24 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN DAN PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DESA

Wawancara I Wawancara dengan manajer pusat Koperasi Anugerah Parakan

BAB I PENDAHULUAN. Melihat perkembangan perekonomian saat ini, dimana tingkat minat

BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Warren, et al. (2009)

PEMERINTAH KABUPATEN MURUNG RAYA PERATURAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG

SKRIPSI WINARSIH B FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN PENGAWAS KOPERASI SIMPAN PINJAM SEJAHTERA BERSAMA TAHUN BUKU 2017

BUPATI KULON PROGO DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 76 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM RESI GUDANG

BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Koperasi Unit Desa (KUD) Anugerah

Potensi Daerah Kalimantan Timur di sektor Pertanian dalam arti luas yang di dalamnya terdapat sub sector seperti Pertanian, Perkebunan, Perikanan dan

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1995 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN USAHA SIMPAN PINJAM OLEH KOPERASI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Pelatihan Literasi Keuangan Masyarakat

BUPATI MALINAU PROVINSI KALIMANTAN UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN MALINAU NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG SISTEM RESI GUDANG

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan nasional suatu bangsa mencakup di dalamnya

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI TENGAH NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PEMBENTUKAN DAN PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DESA

PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 33 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN BADAN USAHA MILIK GAMPONG DI KABUPATEN ACEH TIMUR

PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 9 TAHUN 1995 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN USAHA SIMPAN PINJAM OLEH KOPERASI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Transkripsi:

BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH 3.1 Program Kegiatan yang telah dilakukan adalah kegiatan-kegiatan survei ke keluarga dampingan. Kegiatan ramah tamah diperlukan pertama kali untuk lebih mengakrabkan mahasiswa kepada keluarga dampingan. Kegiatan ini dilakukan selama beberapa hari pertama ke keluarga tersebut. Pada hari-hari berikutnya, mahasiswa mulai meneliti permasalahan-permasalahan yang dihadapi di sana dengan cara mengobrol serta meneliti keadaan rumah secara langsung dengan meminta izin ke keluarga terlebih dahulu. Dengan demikian, dapat diketahui permasalahan yang dihadapi. Dengan mengidentifikasi, menganalisis, dan memprioritaskan masalah, maka muncul usaha pemecahan masalah. Usaha-usaha tersebut merupakan program-program yang akan diberikan kepada keluarga dampingan untuk memecahkan masalah di dalam keluarga tersebut, terutama masalah yang akan diprioritaskan. Program-program tersebut berupa alternatif-alternatif yang merupakan saran-saran dan motivasi bagi keluarga dampingan. Pelaksanaan program saat pendampingan keluarga ini dapat dibagi menjadi beberapa kegiatan. Adapun kegiatan ini disusun atas dasar pemecahan masalah-masalah yang dihadapi oleh Bapak Karya. Beberapa kegiatan yang dilaksanakan saat pendampingan pra-ks adalah: 3.1.1 Inventarisasi Data Keluarga Untuk menganalisis permasalahan Bapak Sarma, maka penulis melaksanakan inventarisasi data keluarga yang mencakup profil keluarga, potensi yang dimiliki, serta kebutuhan keluarga yang masih perlu dibantu. Metode dari inventarisasi ini adalah melalui obrolan ringan dan pengamatan penulis secara langsung. 3.1.2 Bimbingan Belajar untuk Anak

I Gede Alit Juliana Hendra merupakan anak dari Bapak Karya yang duduk di bangku kelas 2 di SDN 6 Suana. Alit merupakan anak yang pintar, cepat menangkap apa yang diajarkan. Untuk menunjang akademis Alit, maka penulis berinisiatif untuk memberikan bimbingan belajar, terutama saat dia mendapatkan tugas dari gurunya. Bimbingan belajar ini bersifat tidak terjadwal, melainkan dilaksanakan sesuai permintaan kesepakatan antara penulis dan Alit. 3.1.3 Memberi Bantuan Buku Tulis Sebagai tambahan dari usulan pensolusian masalah keluarga dampingan, penulis ingin membantu proses pendidikan anak dari Bapak Karya dengan memberikan bantuan buku tulis yang sejatinya mungkin bersifat biasa saja namun penuh akan makna. Oleh karena itu, diharapkan dengan buku tulis ini dapat lebih memacu lagi semangat belajar dari putra Bapak Karya. 3.1.4 Program Solusi Masalah Ekonomi untuk Tambahan Pemasukan Dari uraian permasalahan ekonomi keluarga dampingan telah diketahui bahwa penghasilan keluarga ini masih kurang. Untuk itu penulis memiliki inisiatif memberikan beberapa masukan. Salah satunya adalah memberikan masukan dalam mencari penghasilan tambahan dengan cara menjual jajanan yang nantinya dititipkan ke warung tetangga-tetangga dan SD yang ada di Semaya. Penulis memilih memberikan masukan tersebut dikarenakan ibu Lukri memiliki keahlian akan hal itu. Selain itu, penulis juga memberikan bantuan bahan-bahan pembuatan jajanan tersebut, bahan pangan seperti beras, minyak, telur, gula, dan bahan kebutuhan lainnya untuk meringankan beban pengeluaran sehari-hari keluarga dampingan. 3.1.5 Pengenalan Koperasi sebagai Solusi Penghasilan yang Tidak Menentu

Solusi dari ketidakmampuan mengatur keuangan akibat penghasilan yang tidak menentu yang dapat diberikan penulis adalah dengan mengenalkan koperasi pada keluarga dampingan. Koperasi merupakan suatu organisasi berbadan hukum yang berdasarkan asas kekeluargaan. Salah satu tujuan koperasi juga untuk mensejahterakan anggotanya. Sehingga berdasarkan pemahaman ini mahasiswa beranggapan koperasi adalah solusi yang tepat untuk membantu keluarga dampingan dalam mengatur keuangannya. Koperasi Tani Kembang Sedana terdapat di Desa Batununggul. Mahasiswa telah melakukan kunjungan dan wawancara dengan Wakil Ketua Koperasi Tani Kembang Sedana, Bapak Gede Rai Widanta. Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Gede bahwa masih banyak warga yang belum mengetahui dan memahami badan usaha koperasi padahal dengan bergabung saja akan memberi banyak keuntungan. Oleh karena itu, mahasiswa berusaha mengenalkan koperasi secara umum dan secara khusus menyampaikan ketentuan untuk dapat menjadi anggota dari Koperasi Tani Kembang Sedana yang merupakan koperasi terdekat. Ketentuannya adalah dengan menyerahkan fotokopi KTP, mengisi form yang disediakan dan membayar simpanan pokok sebesar Rp 50.000,00 serta simpan wajib sebesar Rp 5.000,00 per bulan. Selain itu alasan dikenalkannya koperasi ini karena koperasi tani tersebut memiliki layanan menjemput tabungan anggota sehingga akan sangat memudahkan keluarga dampingan yang belum mempunyai kendaraan. Layanan lainnya adalah simpan pinjam seperti koperasi pada umumnya. Simpanan anggota diberikan bunga 0.6% per bulan, simpanan berjangka pendek (deposito jangka pendek) diberikan bunga 0.8% per periode dan simpanan jangka panjang (deposito jangka panjang) diberikan bunga mulai dari 1% per periode. Layanan pinjam hanya dapat digunakan oleh anggota koperasi dengan ketentuan anggota memberikan agunan dan membayar bunga menurun sebesar

2% atau bunga menetap sebesar 1.3%. Manfaat yang menjadi keistimewaan koperasi adalah adanya SHU (Sisa Hasil Usaha) yang dibagikan di setiap akhir periode pada RAT (Rapat Anggota Tahunan). Hal-hal tersebutlah yang penulis berusaha jelaskan pada keluarga dampingan dan meyakinkan agar Bapak Karya bersedia bergabung demi kebaikan keluarga. Dengan diaturnya keuangan dengan baik melalui layanan simpan dan pinjam untuk kebutuhan mendesak diharapkan dapat membantu Bapak Karya memenuhi kebutuhan keluarganya. 3.2 Jadwal Kegiatan Dalam sub bab ini, penulis membahas mengenai jadwal (waktu dan kegiatan) dari awal kunjungan hingga hari terakhir kunjungan di keluarga Bapak Karya. Adapun kegiatan-kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut : Tabel 2. Agenda kunjungan ke keluarga dampingan No Tanggal Jenis Kegiatan Waktu Durasi 1 30/7/2016 Mengidentifikasi informasi lebih detail mengenai keluarga Bapak Karya 10.00-11.00 1 jam 2 31/7/2016 Mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi keluarga 13.00-17.00 4 jam 3 2/8/2016 Bimbingan belajar mata pelajaran matematika 18.00-20.00 2 jam 4 3/8/2016 5 4/8/2016 6 11/8/2016 7 13/8/2016 Membahas tentang masalah lingkungan dan perekonomian keluarga 18.00-20.00 2 jam Berdiskusi dengan Ibu Lukri terkait dengan kebutuhan pokok keluarga 18.00-20.00 2 jam Membantu memberikan makan sapi dan berbincangbincang 13.00-16.00 3 jam Membantu menyiapkan, memberi pakan ternak dan kegiatan lainnya. 16.00-18.00 2 jam

8 14/8/2016 Memberikan penyuluhan kesehatan ternak 11.00-14.00 3 jam 9 15/8/2016 Mengajari Ibu Wayan Lukri membaca 15.00-19.00 4 jam 10 16/8/2016 Pelayanan kesehatan ternak 14.00-18.30 4,5 jam 11 18/8/2016 Mengajarkan cara pembuatan pupuk organic, bimbingan belajar dan membantu kegiatan sehari-hari 12.00-18.00 6 jam 12 19/8/2016 Berbincang-bincang dengan keluarga 20.00-22.00 2 jam 13 20/8/2016 Memberikan bimbingan belajar untuk Alit 13.00-15.00 2 jam 14 21/8/2016 15 22/8/2016 16 24/8/2016 17 25/8/2016 18 26/8/2016 Memberikan penyuluhan pentingnya saving money dan koperasi 16.00-18.00 2 jam memberikan penyuluhan usaha mikro 08.00-19.00 11 jam Membantu membersihkan kandang sapi dan babi, membantu kegiatan lainnya 08.00-20.00 12 jam berbincang-bincang, dan memberikan sedikit bantuan 09.00-20.00 11 jam sembako. 08.00-20.00 12 jam berbincang-bincang