KEGIATAN EKSTRAKURIKULER SEBAGAI SALAH SATU JALUR PEMBINAAN KESISWAAN

dokumen-dokumen yang mirip
MATERI LATIHAN DASAR KEPEMIMPINAN OSIS ORGANISASI SISWA INTRA SEKOLAH ( OSIS )

Ditulis oleh Administrator Rabu, 08 Desember :34 - Terakhir Diperbaharui Selasa, 29 Januari :00

BAB I PENDAHULUAN. tangguh, cerdas, kreatif, terampil, berdisiplin, beretos kerja, profesional,

ORGANISASI SISWA INTRA SEKOLAH (OSIS) SMP NEGERI 1 JATIROTO Alamat : Jln. Jatiroto Jatisrono, Wonogiri Tlp. (0273) blog : -

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh:

I. PENDAHULUAN. sesuai dengan penegasan pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yang berbunyi,

BAB I PENDAHULUAN. Maha Esa, berbudi pekerti luhur, berkepribadian, berdisiplin, bekerja keras,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dan Pembukaan UUD 1945 dilatarbelakangi oleh realita permasalahan kebangsaan

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan suatu proses yang kompleks dan. melibatkan berbagai aspek yang saling berkaitan. Oleh karena itu untuk

PETUNJUK PENYELENGGARAAN POLA DAN MEKANISME PEMBINAAN KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS PADJADJARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam dunia pendidikan khususnya, pelajaran akuntansi sangat

BAB 1 PENDAHULUAN. menyeluruh baik fisik maupun mental spiritual membutuhkan SDM yang terdidik.

BAB I PENDAHULUAN. Dengan berkembangnya ini mengakibatkan ilmu pengetahuan memiliki. dampak positif dan negatif. Agar dapat mengikuti dan meningkatkan

I. PENDAHULUAN. oleh pihak yang mengelola pelaksanaan pendidikan dalam hal ini adalah sekolah.

BAB I PENDAHULUAN. gurulah yang mengarahkan bagaimana proses belajar mengajar itu dilaksanakan.

BAB 1 PENDAHULUAN. bagi pembangunan bangsa dan negara. Berdasarkan Undang-Undang Republik

PROGRAM KERJA OSIS SMP NEGERI 01 PONDOK KUBANG PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai usaha telah dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. memperkuat kepribadian, dan mempertebal semangat kebersamaan agar dapat

I. PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia adalah Bangsa yang heterogen, kita menyadari bahwa bangsa

I. PENDAHULUAN. Sistem Pendidikan Nasional diatur dalam pasal 3 Undang-undang No. 20 Tahun

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. jalur pendidikan formal, nonformal dan informal, karena dapat dijadikan satu

BAB. I. Pendahuluan. Pembelajaran merupakan suatu proses yang kompleks dan. menciptakan pembelajaran yang kreatif, dan menyenangkan, diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Undang-undang pendidikan menyebutkan bahwa pendidikan nasional

BAB I PENDAHULUAN. perubahan. Perubahan-perubahan itu terjadi karena telah dilakukan berbagai

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kepemimpinan adalah bagian dari kehidupan manusia, dan haruslah

PENDAHULUAN. seperti dirumuskan dalam Undang Undang Nomor 2 tahun 1989 tentang

BAB I PENDAHULUAN. didik supaya mampu menyesuaikan diri sebaik mungkin dengan lingkungannya,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

TUGAS AKHIR KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA SEMESTER GANJIL T.A. 2011/2012 STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. I.1.Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan satu dari sekian banyak hal yang tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN. serta ketrampilan yang diperlukan oleh setiap orang. Dirumuskan dalam

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tujuan yang ingin dicapai dalam pembelajaran IPS adalah membina anak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Sistem pendidikan di Indonesia ternyata telah mengalami banyak

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi dan informasi dituntut kemampuan ilmu. pengetahuan dan teknologi yang memadai. Untuk menuju pada kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. pengajaran agar siswa tertarik dalam proses belajar mengajar. Pendidikan dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sekolah merupakan suatu organisasi pendidikan (dalam sistem sosial)

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Sisdiknas tahun 2003 pasal I mengamanahkan bahwa tujuan

BAB I PENDAHULUAN. produktif. Di sisi lain, pendidikan dipercayai sebagai wahana perluasan akses.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. negara. Pendidikan nasional bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan

BAB I PENDAHULUAN. dijangkau dengan sangat mudah. Adanya media-media elektronik sebagai alat

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia serta untuk meningkatkan kemampuan dan. Tantangan dari perkembangan zaman tersebut memacu setiap individu untuk

BUPATI LUWU PROPINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU NOMOR : TENTANG PENDALAMAN MATERI PENDIDIKAN AGAMA

BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI. kelas dan ruang serbaguna yang memiliki luas 324 m 2.

PERSEPSI SISWA TERHADAP PEMBINAAN KESISWAAN DI SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) NEGERI KECAMAATAN GUNUNG TALANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 87 TAHUN 2017 TENTANG PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 23 TAHUN 2006 Tentang STANDAR KOMPETENSI KELULUSAN (SKL)

SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai Negara yang berkembang dengan jumlah penduduk besar, wilayah

BAB I PENDAHULUAN. atau pedoman dalam proses belajar mengajar guna meningkatkan mutu

BAB I PENDAHULUAN. Pembinaan moral bagi siswa sangat penting untuk menunjang kreativitas. siswa dalam mengemban pendidikan di sekolah dan menumbuhkan

D S A A S R A R & & FU F N U G N S G I S PE P N E D N I D DI D KA K N A N NA N S A I S ON O A N L A

Oleh : RUSLAN EFFENDI Bahan Materi Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa SMK MAKMUR 1 CILACAP

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 23 SERI E

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Dasar (SD) Negeri Wirosari memiliki visi menjadikan SD

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ery Nurkholifah, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan upaya yang paling urgen dalam meningkatkan

Pendidikan Vokasi Bercirikan Keunggulan Lokal Oleh: Istanto W. Djatmiko Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2008 TENTANG PEMBINAAN KESISWAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. Triatno, (2009:53) menyatakan pendapatnya bahwa tujuan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Smith Baden Powell yang kemudian lebih dikenal dengan Bapak Pandu Sedunia

BAB 1 PENDAHULUAN. individu terutama dalam mewujudkan cita-cita pembangunan bangsa dan negara.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. karena belajar merupakan kunci untuk memperoleh ilmu pengetahuan. Tanpa

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2008 TENTANG PEMBINAAN KESISWAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan pendidikan nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan

PENGELOLAAN OSIS : MENGUPAS TUNTAS TENTANG OSIS LATIHAN DASAR KEPEMIMPINAN DAN MANAJEMEN OSIS TINGKAT KOTA MAGELANG

Abstrak. Kata kunci : Tujuan Pendidikan

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS. Berdasarkan Surat Keputusan (SK) Menteri Pendidikan dan

Dasar (UUD) 1945 maupun didalam Garis-Garis Besar Haluan Negara dalam

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan segenap potensi yang ada pada diri manusia secara individu

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 6 SEMARANG

PEMBELAJARAN MELALUI DISKUSI KELOMPOK DALAM UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum pendidikan mampu manghasilkan manusia sebagai individu dan

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional. Seiring dengan laju pembangunan saat ini telah banyak

I. PENDAHULUAN. Pendidikan nasional memiliki tujuan untuk mencerdaskan dan. memiliki pengetahuan, keterampilan, sehat jasmani dan, rohani,

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang STANDAR ISI (SI) Sosialisasi KTSP

BAB I PENDAHULUHAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan karakter merupakan pendidikan yang harus dikembangkan dan

BAB II KAJIAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah gerbang yang utama dan pertama dalam usaha

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan sumber daya manusia (human resources development) untuk

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian prasyarat Guna mencapai derajat Sarjana S- 1. Pendidikan Kewarganegaraan ROSY HANDAYANI A.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Tujuan pendidikan secara umum adalah membentuk menusia dewasa baik

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat diera

I. PENDAHULUAN. pendidikan di Indonesia, agar siswa memiliki pola pikir yang sistematis dan

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 11 MAGELANG KOTA MAGELANG

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA PUNCAK HARI ANAK NASIONAL TINGKAT KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 1989 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL. penjelasan pasal demi pasal BAB I KETENTUAN UMUM.

BAB I PENDAHULUAN. Sergiovanni (1987), mengungkapkan bahwa (No student who can not

Inkonsistensi Penyelenggaraan Pendidikan SMA dan SMK 1 Istanto W. Djatmiko

BAB I PENDAHULUAN. Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berbudi pekerti luhur memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses pengembangan daya nalar, keterampilan, dan

Transkripsi:

KEGIATAN EKSTRAKURIKULER SEBAGAI SALAH SATU JALUR PEMBINAAN KESISWAAN Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Pada Pendidikan Dan Latihan JARDIKNAS Yang Diselenggarakan Oleh ICT Kabupaten Cianjur DISUSUN OLEH : ASEP YANI HUJAENI, S.Pd PEMERINTAH KABUPATEN CIANJUR DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN CIANJUR SMP NEGERI 2 PACET - CIANJUR 2008

KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji syukur ke khadirat Illahi robbi, karena atas berkat rahmat dan karunia-nya, saya dapat menyelesaikan penyusunan Makalah yang sangat sederhana ini. Penyusunan makalah ini merupakan tugas yang diberikan pada Pendidikan dan Latihan JARDIKNAS yang diselenggarakan oleh ICT Cianjur Saya menyadari bahwa penyusunan makalah yang sederhana ini masih jauh dari sempurna. Maka dengan demikian saran dan kritik yang sifatnya membanguna sangat saya nantikan. Mudah-mudahan atas segala kebaikan dari semua pihak yang telah membantu saya mendapat imbalan yang layak dari Alloh SWT. Amiin. Cianjur, April 2008 Penyusun i

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ----------------------------------------------------------------------------- i DAFTAR ISI ----------------------------------------------------------------------------------------- ii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ------------------------------------------------------------ 1 B. Landasan Hukum--------------------------------------------------------- 1 C. Tujuan----------------------------------------------------------------------- 1 D. Sasaran--------------------------------------------------------------------- 2 BAB II PENGERTIAN DAN PERANAN A. Pengertian------------------------------------------------------------------ 3 B. Peranan--------------------------------------------------------------------- 3 BAB III MATERI DAN HASIL YANG DIHARAPKAN---------------------------- 4 BAB IV HAMBATAN DAN LANGKAH PENANGGULANGAN A. Hambatan ------------------------------------------------------------------ 6 B. Langkah-Langkah Penanggulangan --------------------------------- 6 BAB V PENUTUP----------------------------------------------------------------------- 8 ii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan SK Mendikbud Nomor 0461/U/1996 dan SK Dirjen Dikdasmen Nomor 226/C/Kep/O/1992. Kegiatan Ekstrakurikuler merupakan salah satu jalur pembinaan kesiswaan di samping jalur OSIS, Latihan Dasar Kepemimpinan dan Wawasan Wiyatamandala. Berdasarkan kedua Surat Keputusan tersebut ditegaskan pula bahwa ekstrakurikuler sebagai bagian dari kebijakan pendidikan secara menyeluruh yang mempunyai tugas pokok : 1. Memperdalam dan memperluas pengetahuan siswa 2. Mengenal hubungan antara berbagai mata pelajaran 3. Menyalurkan bakat dan minat, serta 4. melengkapi upaya pembinaan manusia seutuhnya. Untuk mendukung terlaksananya program ekstrakurikuler diperlukan adanya berbagai pedoman, baik menyangkut materi maupun kegiatannya, dengan harapan agar program ekstrakurikuler dapat dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang telah digariskan. Agar pelaksanaan program ekstrakurikuler mencapai hasil baik dalam mendukung program kurikuler maupun upaya untuk menumbuhkan dan mengembangkan nilainilai kepribadian, maka perlu diusahakan adanya informasi yang jelas mengenai arti, tujuan dan hasil yang diharapkan. B. Landasan Hukum 1. Undang - Undang No. 20 Tahun 2003 Tentang : Sistem Pendidikan Nasional 2. Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 Tentang : standar Nasional Pendidikan 3. Kep. Dirjen Pendidikan Dasar Dan Menengah No. 226 Tahun 1992 tentang Pembinaan Kesiswaan 4. KTSP SMP Negeri 2 Pacet Kabupaten Cianjur C. Tujuan Kegiatan ekstrakurikuler bertujuan : 1

1. Siswa dapat memperdalam dan memperluas pengetahuan, mengenal hubungan antara berbagai mata pelajaran, menyalurkan bakat dan minat, serta melengkapi upaya pembinaan manusia seutuhnya dalam arti : a. beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa b. berbudi pekerti luhur c. memiliki pengetahuan dan keterampilan d. sehat jasmani dan rohani e. berkepribadian yang mantap dan mandiri f. memiliki rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan 2. Untuk lebih memantapkan pendidikan kepribadian dan untu lebih mengaitkan antara pengetahuan yang diperoleh dalam program kurikulum dengan keadaan dan kebutuhan lingkungan D. Sasaran Sasaran program kegiatan ekstrakurikuler : 1. Siswa SD 2. Siswa SMP 3. Siswa SMU dan SMK 2

BAB II PENGERTIAN DAN PERANAN A. Pengertian Ada 2 sumber yang memberikan rumusan tentang ekstrakurikuler, yaitu : 1. SK Dirjen Dikdasmen Nomor 226/C/Kep/O/1992. Berdasarkan SK tersebut dirumuskan bahwa, ekstrakurikuler adalah kegiatan di luar jam pelajaran biasa dan pada waktu libur sekolah, yang dilakukan baik di sekolah atau di luar sekolah dengan tujuan untuk memperdalam dan memperluas pengetahuan siswa, mengenal hubungan berbagai pelajaran, menyalurkan bakat dan minat, serta melengkapi upaya pembinaan manusia seutuhnya. 2. Lampiran SK Mendikbud Nomor 060/U/1993,Nomor 061/U/1993 dan nomor 080/U/1993. Berdasarkan ketiga lampiran SK Mendikbud tersebut dikemukakan, bahwa kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan yang diselenggarakan di luar jam pelajaran yang terdapat dalam susunan program sesuai dengan keadaan dan kebutuhan sekolah. Kegiatan ekstrakurikuler berupa kegiatan pengayaan dan kegiatan perbaikan yang berkaitan dengan program kurikuler. Memperhatikan kedua sumber tersebut, ada perbedaan rumusan dalam kalimat, tetapi makna yang terkandung didalamnya adalah sama. B. Peranan Dari kedua rumusan tentang ekstrakurikuler tersebut di atas, ekstrakurikuler sebagai salah satu jalur pembinaan kesiswaan mempunyai peranan, yaitu : 1. Untuk memperdalam dan memperluas pengetahuan para siswa 2. Untuk melengkapi upaya pembinaan, pemantapan dan pembentukan nilai-nilai kepribadian para siswa. 3. Di samping berorientasi kepada mata pelajaran yang diprogramkan dan usaha pemantapan dan pembentukan kepribadian siswa, banyak kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler lain diarahkan untuk membina serta meningkatkan bakat, minat dan keterampilan para siswa. 3

BAB III MATERI DAN HASIL YANG DIHARAPKAN Berdasarkan SK Dirjen Dikdasmen Nomor 226/CKep/O/1992 materi kegiatan ekstrakurikuler terdapat delapan materi, yaitu : 1. Kegiatan Pembinaan Ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa 2. Kegiatan Pembinaan Kehidupan Berbangsa dan Bernegara 3. Kegiatan Pembinaan Pendidikan Pendahuluan Bela Negara 4. Kegiatan Pembinaan Kepribadian dan Budi Pekerti Luhur 5. Kegiatan Pembinaan Berorganisasi, Pendidikan Politik dan Kepemimpinan 6. Kegiatan Pembinaan Keterampilan dan Kewiraswastaan 7. Kegiatan Pembinaan Kesegaran Jasmani dan Daya Kreasi 8. Kegiatan Pembinaan Persepsi, Apresiasi dan Kreasi Seni Hasil yang diharapkan dari berbagai jenis kegiatan kegitan tersebut adalah : 1. Terbinanya kualitas keimanan, kesadaran dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa 2. Siswa memiliki jiwa patriotisme dan mempertebal rasa cinta tanah air, meningkatkan semangat kebangsaan dan memiliki sikap bertanggung jawab berbangsa dan bernegara, menjunjung tinggi semangat persatuan dan kesatuan demi keutuhan bangsan dan Negara Republik Indonesia 3. Untuk mendorong siswa agar memiliki tekad, sikap dan tindakan yang teratur, terpadu dan berlanjut dalam menumbuhkembangkan kecintaan kepada tanah air, kesadaran berbangsa dan bernegara,kerelaan berkorban untuk negara serta memberikan kemampuan awal bela Negara 4. Siswa memiliki kepribadian yang mantap dan mandiri, memiliki budi pekerti yang luhur sesuai norma nilai yang berlaku, memiliki rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kesetiakawanan social yang tinggi 5. Siswa mampu berorganisasi, mengatur dan diatur, memimpin dan dipimpin, bekerjasama/berkelomp-ok, menguasai tata cara berdiskusi, memiliki keterampilan mengatur dan mengorganisasikan kegiatan, mampu berkreasi dalam bidang ilmiah, gemar membaca dan menulis, menghargai pendapat orang lain, tidak memaksakan kehenda/keinginan kepada orang lain, menghargai dan melaksanakan keputusan bersama 6. Mendorong terbentuknya sikap mental wiraswasta di kalangan siswa sehingga menjadikan siswa yang dinamis, kreatif, mampu berusaha untuk hidup maju dan berprestasi, mandiri dan percaya diri 4

7. Siswa dapat meningkatkan kemampuan hidup sehat, mempunyai daya tangkal, daya hayat terhadap pengaruh buruk penggunaan narkotik, obat terlarang, minuman keras dan merokok serta meningkatkan daya kreasi yang positif 8. Siswa dapat mengisi waktu luangnya dengan berbagai kegiatan kesenian, mempunyai wawasan dan keterampilan, menciptakan dan melaksanakan berbagai kreasi seni, meningkatkan kesadaran dan sikap menghargai hasil seni, serta rasa bangga terhadap hasil-hasil seni daerah dan nasional. 5

BAB IV HAMBATAN DAN LANGKAH PENANGGULANGAN A. Hambatan Kegiatan ekstrakurikuler di dalam realitanya, baik dilaksankan di sekolah maupun di luar sekolah, dijumpai beberapa permasalahan, antara lain; sumber daya manusia, sarana dan dana, kurangnya kepedulian orangtua siswa dan masyarakat, 1. Sumber Daya Manusia Sumber daya manusia merupakan salah satu factor penentu dalam ketercapaian berbagai program kegiatan. Pengertian sumber daya manusia dalam hal ini meliputi; Kepala Sekolah, para guru, orang tua siswa, para siswa dan tokoh-tokoh dari lingkunga sekolah itu sendiri. 2. Sarana dan Dana Masalaj sarana dan dana adalah factor pendukung yang tak dapat ditinggalkan. Keterbatasan kemampuan sekolah dalam pengadaan dan penyediaan dana ialah factor penyebab utama ekstrakurikuler tidak berjalan semestinya. 3. Tingkat Kepedulian Orangtua Siswa dan Masyarakat Partisipasi orangtua siswa dan masyarakat yang positif dalam mendukung program ekstrakurikuler merupakan pencerminan terwujudnya prinsip bahwa pendidikan adalah tanggung jawab bersama antara orangtua, masyarakat dan pemerintah B. Langkah-Langkah Penanggulangan Apabila sampai saat ini dijumpai perilaku menyimpang diantara para siswa, khususnya di kota-kota besar, tentu saja factor penyebabnya tidak semata-mata dibebankan pada belum atau tidak dilaksanakannya program ekstrakurikuler dengan sebaik-baiknya, melainkan ada beberapa factor penyebab lain yang saling berkaitan, yaitu p-eranan orangtua siswa dan situasi masyarakat dan lingkungan itu sendiri. Sehubungan hal i8tu langkah-langkah dan usaha menanggulangi hambatan-hambatan tersebut seharusnya orangtua dan masyarakat ikut terlibat dan berpartisipasi, dalam kegiatan ekstrakurikuler. 6

Dalam pendayagunaan sumber daya yang adan kemampuan Kepala Sekolah diharapkan betul-betul berperan sebagai tenaga penggerak. Sedangkan para Pembina perlu dilatih dengan keterampilan yang diperlukan dalam pelaksanaan ekstrakurikuler. Terciptanya satu persepsi terhadap arti, peranan dan perlunya ekstrakurikuler dalam mendukung program kurikuler, bagi pengelola pelaksanan, kepala sekolah, guru siswa, orangtua siswa dan tokoh masyarakat Untuk mendukung terciptanya satu persepsi tersebut perlu disiapkan sumber-sumber tertulis tentang kegiatan ekstrakurikuler. 7

BAB V P E N U T U P Ekstrakurikuler sebagai salah satu jalur pendukung pencapaian tujuan pendidikan nasional, telah diuraikan secara sederhana, yang meliputi, latar belakang, pengertian dan peranan, hasil yang diharapkan, berbagai permasalahan dan langkah-langkan yang perlu diambil. Ekstrakurikuler yang bersumber pada SK Mendikbud Nomor 461/tahun 1984, SK Dirjen Dikdasmen Nomor 226/C/Kep/O/1992, SK Mendikbud Nomor 060/U/1993, Nomor 061/U/1993 danj Nomor 280/U/1993, memberi makna kepada seluruh aparat di bidang pendidikan, bahwa ekstrakurikuler pada hakekatnya adalah : a. mempunyai peranan yang tak terpisahkan dengan program kurikuler dalam pencapaian tujuan proses belajar mengajar b. mempunyai kedudukan yang wajib dilaksanakan oleh para siswa, pada seluruh jenjang dan jenis sekolah. Hasil yang diharapkan dari program ekstrakurikuler, mendukung kegiatan kurikuler sehingga berhasil mencapai tujuan pendidikan ialah menusia Indonesia seutuhnya yaitu manusia cerdas yang didukung dengan keimanan dan ketaqwaan, berkepribadian, berbudi pekerti luhur serta memiliki keterampilan dan wawasan. 8