SALINAN. Bukan Pajak yang Berlaku pada Kementerian Perhubungan, perlu mengatur kembali jenis dan tarif atas

dokumen-dokumen yang mirip
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

JENIS DAN TARIF ATAS JENIS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK YANG BERLAKU PADA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

2 Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 43, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3667); 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuang

SALINAN. Bukan Pajak yang Berlaku pada Kementerian Perhubungan, perlu mengatur kembali jenis dan tarif atas

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I

PRES I DEN REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2 II. PASAL DEMI PASAL Pasal 1 Pasal 2 Huruf a Huruf b Huruf c Huruf d Pelayanan jasa kebandarudaraan pada Bandar Udara yang dikerjasamakan dengan Bad

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANAH LAUT TAHUN 2012 NOMOR 4

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

2 2. Undang Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 1, Tambahan Lembaran Negara Republik In

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG TATA CARA PENYELENGGARAAN PENGUJIAN BERKALA KENDARAAN BERMOTOR DI KABUPATEN BULUNGAN.

WALI KOTA BALIKPAPAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 10 TAHUN 2015

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BEKASI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 80 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PEMERIKSAAN KENDARAAN BERMOTOR DI JALAN DAN

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN. Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Jalan

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2009 tentang Kepelabuhanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 151, Tambahan L

KEPUTUSAN BERSAMA MENTERI PERHUBUNGAN DAN KEPALA BADAN PENGUSAHAAN KAWASAN PERDAGANGAN BEBAS DAN PELABUHAN BEBAS BATAM

Pedoman dan penetapan tata cara penyusunan dan penetapan rencana umum jaringan transportasi jalan.

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 2016 TENTANG JENIS DAN TARIF ATAS JENIS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK

2016, No kepelabuhanan, perlu dilakukan penyempurnaan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 51 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Pelabuhan L

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2017 TENTANG JENIS DAN TARIF ATAS JENIS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK YANG

BUPATI MADIUN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 15 TAHUN 2012

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 45 TAHUN 2015 TENTANG PERSYARATAN KEPEMILIKAN MODAL BADAN USAHA DI BIDANG TRANSPORTASI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR : 82 TAHUN 2001 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 45 TAHUN 2001 TENTANG PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR

2016, No Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 43, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5208); 3. Peraturan Pemerintah Nomor

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

NOMOR PM 103 TAHUN 2017 TENTANG PENGATURAN DAN PENGENDALIAN KENDARAAN YANG MENGGUNAKAN JASA ANGKUTAN PENYEBERANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 2 TAHUN 2005 TENTANG PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SLEMAN,

2017, No Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2720); 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran (Lemb

2017, No c. bahwa untuk mempercepat penyelenggaraan kewajiban pelayanan publik untuk angkutan barang di laut, darat, dan udara diperlukan progr

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN DAERAH KOTA DEPOK TAHUN 2001 NOMOR 59 SERI C PERATURAN DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 15 TAHUN 2001 TENTANG

UU NOMOR 14 TAHUN 1992 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

SOSIALISASI DALAM RANGKA : PERTEMUAN PENGUJI KENDARAAN BERMOTOR SELURUH INDONESIA TAHUN 2010

2017, No Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1997 tentang

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 11 TAHUN 2002 TENTANG PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TARAKAN,

polusi udara kendaraan bermotor

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Pelaksanaan Pengujian Berkala Kendaran Bermotor

KEPUTUSAN KEPALA DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN TEGAL NOMOR : 050/0781 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 15 TAHUN 2001 TENTANG PENYELENGGARAAN PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA SELATAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Konsep transportasi didasarkan pada adanya perjalanan ( trip) antara asal ( origin) dan tujuan

PERATURAN DAERAH KOTA BONTANG NOMOR 8 TAHUN 2003 TENTANG PENYELENGGARAAN PENGUJIAN BERKALA KENDARAAN BERMOTOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

RANCANGAN PERATURAN MENTERI TENTANG PENYELENGGARAAN PELABUHAN PENYEBERANGAN MENTERI PERHUBUNGAN,

BIDANG PERHUBUNGAN. SUB BIDANG SUB SUB BIDANG RINCIAN URUSAN KABUPATEN 1. Perhubungan Darat. 1. Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ)

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA SELATAN

2 Tahun 2009 Nomor 151, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5070); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2010 tentang Kenavigasian (Lemb

2012, No MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG TATA CARA PEMERIKSAAN KENDARAAN BERMOTOR DI JALAN DAN PENINDAKAN PELANGGARAN LALU

PEMERINTAH KOTA SURABAYA PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA NOMOR 6 TAHUN 2002 TENTANG PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN GRESIK NOMOR 30 TAHUN 2000 TENTANG PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR DI KABUPATEN GRESIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KERANGKA REGULASI KEMENTERIAN PERHUBUNGAN TAHUN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA. (Berita Resmi Kota Yogyakarta) Nomor 2 Tahun 2001 Seri C PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA (PERDA KOTA YOGYAKARTA)

2016, No Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 43, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5208); 3. Peraturan Pemerintah Nomor

PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN ILIR NOMOR : 08 TAHUN 2006 TENTANG PENGUJIAN KENDARAN BERMOTOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI OGAN ILIR,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA TENTANG GANTI KERUGIAN ANGKUTAN JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

75 TAHUN 2015 JENIS DAN TARIF ATAS JENIS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK YANG BERLAKU PADA KEMENTERIAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN

2016, No Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5208); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2009 tentang Kepelabuhanan (Lembaran N

- 2 - Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

G. URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DI BIDANG PERHUBUNGAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61 TAHUN 2009 TENTANG KEPELABUHANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 104 TAHUN 2017 TENTANG PENYELENGGARAAN ANGKUTAN PENYEBERANGAN


BUPATI NUNUKAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 92 TAHUN 2007 TENTANG

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2007 TENTANG PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN ANTARA PEMERINTAH, PEMERINTAHAN DAERAH PROVINSI, DAN

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 54 TAHUN 2012 TENTANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2014, No Tahun 2011 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 43, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5208); 3. Perat

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

2017, No Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1997 tentang

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BEKASI

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 53 TAHUN 2016 TENTANG

Transkripsi:

SALNAN PRES DEN REPUBLK NDOT.ESA PERATURAN PEMERNTAH REPUBLK NDONESA NOMOR 15 TAHUN 2016 TENTANG JENS DAN TARF ATAS JENS PENERMAAN NEGARA BUKAN PAJAK YANG BERLAKU PADA KEMENTERAN PERHUBUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESDEN REPUBLK NDONESA, Menimbang: a. bahwa untuk melakukan penyesuaian jenis dan tarif atas jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada Kementerian Perhubungan sebagaimana telah diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2015 tentang Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada Kementerian Perhubungan, lu mengatur kembali jenis dan tarif atas jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada Kementerian Perhubungan; b. bahwa berdasarkan timbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan untuk melaksanakan ketentuan Pasal 2 ayat (2) dan ayat (3) serta Pasal 3 ayat (2) Undang- Undang Nomor 20 Tahun 1997 tentang Penerimaan Negara Bukan Pqiak, lu menetapkan Peraturan Pemerintah tentang Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berlaku pada Kementerian Perhubungan; Mengingat: 1. 2. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik ndonesia Tahun 1946; Undang-Undang Ndmor 20 Tahun 1997 tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak (Lembaran Negara Republik ndonesia iahun 1997 Nomor 43, Tambahan Lembaran Negara Republik ndonesia Nomor 3687); 3. Peraturan

ffi PRES DE{ REFUBLl( NDONESA -2-3. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun lggz tentang Jenis dan Penyetoran penerimaan Negara Bukan pajal (Lembaran Negara Republik ndonesia Tahun Lggz Nomor 57, Tambahan Lembaran Negara Republik ndonesia Nomor 3694) sebagaimana telah diubah dengan aturan Pemerintah Nomor s2 Tahun 19gg tentang ubahan atas Peraturan pemerintah Nomor 22 Tahun l99t tentang Jenis dan Penyetoran penerimaan Negara Bukan pqi"k (Lembaran Negara Repubrik lndonesia Tahun 19gg Nomor 85, Tambahan Lembaran Negara Republik ndonesia Nomor 3760); MEMUTUSKAN: Menetapkan: PERATURAN PEMERNTAH TENTANG JENS DAN TARF ATAS JENS PENERMAAN NEGARA BUKAN PAJAK YANG BERLAKU PADA KEMENTERAN PERHUBUNGAN. pasal 1 (1) (21 Jenis Penerimaan Negara Bukan pajak yang berlaku pada Kementerian Perhubungan meliputi penerimaan dari: a. jasa transportasi darat; b. jasa transportasi keretaapian; c. jasa transportasi laut; d. jasa transportasi udara; e. jasa pendidikan dan pelatihan serta jasa penggunaan sarana dan prasarana; dan f. dendaadministratif. Jenis dan Tarif atas Jenis penerimaan Negara Bukan Pajak yang berlaku pada Kementerian hubungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dalarn Lampiran Peraturan pemerintah ini. Pasal 2

PRES DEN REPUBLK NDONESA -3- Pasal 2 (1) Selain yang ditetapkan dalam Lampiran, jenis Penerimaan Negara Bukan pqiak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat (1) huruf b, huruf c, dan huruf d, meliputi juga: a. jenis Penerimaan Negara Bukan pajak yang berasal dari jasa transportasi keretaapian u"rupa Biaya Penggunaan prasarana keretaapian; b. jenis Penerimaan Negara Bukan pajak yang berasal dari jasa transportasi 1aut bertrpa hasii konsesi dan/atau bentuk lainnya atas kegiatan pengusahaan di pelabuhan; c. jenis Penerimaan Negara Bukan pajak yang berasal dari jasa transportasi laut berupa pendellg."iu.r, yang meliputi: 1) dan sertifikasi keseramatan, garis muat. dan pencegahan pencemaran lingkungan maritim serta Endorsement; 2) pelaksanaan pengukuran kapal dan penerbitan surat ukur; 3) pelaksanaan audit dan penerbitan Doanment of compllan9e dan safetg Management certificaie serta Endorsement; 4) teknis dan penerbitan pengesahan gambar rancang bangun hitungan stabilitas kapal; dan surat dan 5) Pelaksanaan Audit dan penerbitan sertifikat Keamanan Kapal nternasi onal f nternational ship Se anitg Certificate ( SSC). d. jenis Penerimaan Negara Bukan pajak yang berasal dari jasa transportasi udara berupa penerimaan dari konsesi dan/atau bentuk lainnya atas kegiatan pengusahaan bandar udara yang dilaksanakan oleh Badan Usaha Bandar Udara; dan e. jenis

PRES DEN REPJBL( NDONESA -4- e. jenis Penerimaan Negara Bukan pajak yang berasal dari jasa transportasi udara berupa pelayanan jasa navigasi penerbangan jelajah untuk ruang udara Republik ndonesia yang didelegasikan kepada negara lain. (21 Tarif atas jenis Penerimaan Negara Bukan pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dihitung dengan formula sebagai berikut: TAC*= [ ct**tnno*, x TACoaopToivreJ ] " rp i-l TACo*p7oi,.= Total Biaya Penggunaan Prasarana keretaapian tahun Daop/Divre n f, Passing TonnageiX panjang Koridor Daop/Divre Sesuai Lintas petayanan &l TACo*p7or,- = Mo.op7oi,. * Oo*o7oi^ * Do*p/oi,- Mo*p7oi* = Biaya awatan prasarana keretaapian tahun Daop/Divre Passing TonnageJX Panjang.Koridor Daop/Divre Sesuai Lintas pelayanan,r- OorcpToivrc = DoaopToiw = Biaya pengoasian prasarana keretaapian tahun Daop/Divre n f, Passing Tonnage,;X Panjang Koridor Daop/Divre Sesuai Lintas pelayanan ".1 Biaya penyusutan prasarana keretaapian tahun Daop/Divre n Passing TonnageiX Panjang Koridor Daop/Divre Sesuei Lintas pelayanan J-l (3) (41 Besaran Faktor Prioritas (Fp) maksimal O,TS (nol koma tduh lima) ditetapkan oleh Menteri hubungan dengan memtimbangkan keberlangsungan Badan Usaha. Besaran biaya penyusutan (D) ditetapkan oleh Menteri Perhubungan kecuali untuk badan usaha milik negara di bidang keretaapian ditetapkan sebesar O,OO (nol rupiah). (5) Tarif.

PRESDEN REPUBLK NDONESA -5- (5) (6) Tarif atas jenis Penerimaan Negara Bukan pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (l) huruf b, huruf c, dan huruf d sebesar nilai yang tercantum dalam kontrak kerja sama. Tarif atas jenis penerimaan Negara Bukan pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (l) huruf e sebesar nilai yang tercantum dalam janjian antarnegara. (1) Pasal 3 Selain yang ditetapkan dalam Lampiran aturan Pemerintah ini, jenis penerimaan Negara Bukan pajak sebagaimana dimaksud dalam pasal ayat (1) huruf e, Kementerian Perhubungan dapat menyelenggarakan: a. pendidikan dan pelatihan di bidang transportasi yang berasal dari kerja sama; b. pendidikan dan pelatihan Kepemimpinan Tingkat V, dan Kepemimpinan Tingkat bagi pegawai Negeri Sipil serta pendidikan dan pelatihan pra.iabatan bagi calon Pegawai Negeri Sipil sesuai dengan ketentuan aturan undang-undangan; c. pendidikan dan pelatihan fungsional Analisis Kepegawaian, Arsiparis, Auditor Ahli, Auditor Terampil, dan pranata Humas sesuai dengan ketentuan aturan undang-undangan; dan d. pendidikan dan pelatihan yang berasal dari lembaga pendidikan dan pelatihan nternasional. (21 (3). Tarif atas jenis penerimaan Negara Bukan pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (l) huruf a sebesar nilai nominal yang tercantum dalam kontrak kerja sama. Tarif atas jenis Penerimaan Negara Bukan pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (l) huruf b mengacu kepada Peraturan Pemerintah mengenai jenis dan tarif atas jenis Penerimaan Negara Bukan pajak yang berlaku pada Lembaga Administrasi Negara. (4) Tarif.

qffi PRESDEN REPUELK {DONESA -6- (41 (s) Tarif atas jenis penerimaan Negara Bukan pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (l) huruf c mengacu kepada Peraturan pemerintah mengenai jenis dan tarif atas jenis Penerimaan Negara Bukan pajak yang berlaku pada nstansi pembina Diklat Fungsional yang bersangkutan Tarif atas jenis penerimaan Negara Bukan pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (l) huruf d mengacu pada tarif yang ditetapkan oleh lembaga pendidikan dan pelatihan internasional terkait. (l) (21 (3) (4) Pasal 4 Selain yang ditetapkan dalam Lampiran, jenis Penerimaan Negara Bukan pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat (1) huruf e, meliputi juga kontribusi atas jasa pendidikan dan pelatihan. Kontribusi atas jasa pendidikan dan pelatihan sebagaimana dimaksud pada ayat (l) merupakan biaya yang dikenakan kepada pihak yang menggunakan jasa lulusan pendidikan dan pelatihan Oiploma Subsidi pada }r:", Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan Udara. Besaran tarif atas jenis penerimaan Negara Bukan pajak sebagaimana dimaksud pada ayat fl) sebesar nilai nominal yang tercantum dalam kontrak kerja sama. Kontribusi atas jasa pendidikan dan pelatihan sebagaimana dimaksud pada ayat (l) tidak dikenakan dalam hal pengguna jasa lulusan pendidikan dan pelatihan Diploma Subsidi pada pusai pengembangan Sumber Daya Manusia hubungan Udara adalah instansi Pemerintah pusat. (5) Ketentuan...

,i,. {\,ii' i{ {D REPUJLTFT,',?55*.r,o -7 - (5) Ketentuan mengenai tata cara dan syaratan penggunaan jasa lulusan pendidikan dan pelatihan Diploma subsidi pada pusat pengembangan sumber Daya Manusia Perhubungan Udara sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (4) diatur dengan Peraturan Menteri Perhubungan. Pasal 5 (1) (2) Terhadap kegiatan tertentu, Jenis penerimaan Negara Bukan Pajak yang berlaku pada Kementerian Perhubungan sebagaimana dimaksud dalam pasal 1 ayat (1) huruf a sampai dengan huruf d yang untukannya tidak bersifat komersial dapat dikenakan tarif sampai dengan sebesar 0,0O (nol rupiah). Kegiatan tertentu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas kegiatan: a. kenegaraan; b. tugas pemerintahan tertentu; c. pencarian dan tolongan, bencana alam, dan bantuan kemanusiaan; d. untuk kepentingan umum dan sosial; e. yang bersifat nasional dan internasional; atau f. Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. (3) Ketentuan lebih lanjut mengenai kriteria, tata cara, dan syaratan pengenaan tarif kegiatan tertentu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diatur dengan Peraturan Menteri hubungan setelah mendapat setujuan Menteri Keuangan. Pasal 6 (1) Terhadap Jenis Penerimaan Negara Bukan pqiak yang berasal dari jasa pendidikan dan pelatihan serta jasa penggunaan sarana dan prasarana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat (1) huruf e berupa: a. pendidikan

PRES DEN REPUBLK NDONESA -8- a. pendidikan dan pelatihan pembentukan pada pusat pengembangan sumber daya manusia hubungan darat dan laut; dan b. pendidikan dan pelatihan diploma subsidi pada pusat pengembangan sumber daya manusia hubungan udara, kepada peserta didik yang berprestasi dan tidak mampu dikenakan tarif sebesar O,OO (nol rupiah). (2) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara dan syaratan pengenaan tarif sebesar 0,O0 (nol rupiah) kepada peserta didik yang berprestasi dan tidak mampu sebagaimana dimaksud pada ayat (l) diatur dengan Peraturan Menteri Perhubungan setelah mendapat setujuan Menteri Keuangan. Pasal 7 (1) (21 Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berasal dari jasa transportasi darat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat (1) huruf a berupa jasa tanda masuk pelabuhan penyeberangan, jasa pemeliharaan dermaga penyeberangan dan jasa timbang kendaraan sebagaimana tercantum dalam Lampiran dikelompokan berdasarkan golongan kendaraan. Penentuan golongan kendaraan untuk jenis penerimaan Negara Bukan Pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh Menteri Perhubungan. Pasal 8 (1) Jenis Penerimaan Negara Bukan pajak yang berasal dari jasa transportasi darat sebagaimana dimaksud dalam Pasal L ayat (1) huruf a berupa jasa pengujian kend.araan bermotor, sebagaimana tercant,m dalam Larnpiran dikelompokkan berdasarkan jenis kendaraan bermotor. (2) Pengelompokkan...

PRES DEN REPUE-( NDO\ESA -9- (2) (3) Pengelompokkan kendaraan bermotor untuk jasa pengujian kendaraan bermotor sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak termasuk kalibrasi alat uji kendaraan bermotor, sertilikasi bengker Bahan Bakar Gis, sertifikasi kompetensi penguji kendaraan bermotor, dan penerbitan bukti lulus uji berkala kendaraan bermotor. Penentuan jenis kendaraan bermotor sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh Menteri Perhubungan. pasal 9 (1) (2) (3) Jenis Penerimaan Negara Bukan pajak yang berasal dari jasa transportasi laut sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat (1) huruf c berupa jasa kepelabuhanan diklasifikasikan menurut kelas pelabuhan. Jenis Penerimaan Negara Bukan p4iak yang berasar dari jasa transportasi laut sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat (1) huruf c atas jasa pelayanan barang berupa hewan dikelompokkan menurut tipe hewan. Penentuan kriteria dan klasifikasi pelabuhan, serta pengelompokan tipe hewan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) ditetapkan oleh Menteri Perhubungan. Pasal 10 P_enentuan jumlah hari kunjungan Negara Bukan pajak Jasa Labuh, Perhubungan. untuk Jenis Penerimaan ditetapkan oleh Menteri Pasal L (1) Tarif atas jenis penerimaan Negara Bukan pajak yang berasal dari jasa transportasi keretaapian, 1""" transportasi laut dan jasa transportasi udara berupa: - a. sertifikasi sumber daya manusia keretaapian; b. sertifikasi sarana dan prasarana keretaapian; c. pelayanan..

PRES DEN REPUBL( NDONESA -10- c. pelayanan penerbitan izin bidang keretaapian; d. pelayanan alatan keretaapian; e. penggunaan sarana keretaapian; f. pelayanan setujuan spesifikasi teknis sarana keretaapian; g. pelayanan jasa pemanduan dan penundaan kapal di pelabuhan umum, di terminal untuk kepentingan sendiri dan di terminal khusus; h. penerbitan Surat lzin Kepelabuhanan; i. pelaksanaan audit dan penerbitan sertifikat pemenuhan fasilitas keamanan pelabuhan (statement of Compliance Port Facititg); j. Kesehatan Kerja pelayaran; k. penilaian izin kewenangan usahaan yang melakukan baikan dan awatan alatan keselamatan pelayaran; 1. saluage dan Pekerjaan Bawah Air; m. dan sertifikasi Keselamatan, Garis Muat dan Pencegahan pencemaran Lingkungan Maritim serta Endorsement; n. pelaksanaan Pengukuran Kapal dan penerbitan surat Ukur; o. pelaksanaan Audit dan penerbitan Document of compliance dan safetg Management certiftcate serta Endorsement; p. sertifikat Keamanan Kapal nternasional (nternational Ship Seanritg Certificate) ; q. pengujian dan sertifikasi lengkapan keselamatan kapal, alatan pemadam kebakaran dan alatan pencegahan pencemaran; r.

PRES DE{ REPUBLK NDONESA - 11- r. teknis dan penerbitan surat pengesahan gambar rancang bangun dan hitungan stabilitas kapal; s. teknis dan penerbitan dokumen pengawakan / kepelautan berupa: 1) audit program pendidikan dan pelatihan kepelautan; dan 2l audit izin usaha ekrutan dan penempatan awak kapal. t. lisensi sonil penerbangan; u. sertifikasi alatan atau fasilitas pada jasa transportasi udara; v. sertifikasi organisasi pada jasa transportasi udara; w. pengujian kesehatan pada balai kesehatan penerbangan; x. pelayanan pada balai teknik penerbangan; y. pelayanan pada balai besar karibrasi fasilitas penerbangan; dan z. pelayanan bidang teknik bandar udara, yang kegiatannya dilakukan di luar kantor Kementerian Perhubungan, tidak termasuk biaya akomodasi dan transportasi. (2) Biaya akomodasi dan transportasi dimaksud pada ayat (1) dibebankan kepada sesuai dengan ketentuan aturan undangan. sebagaimana Wajib Bayar undang- Pasal 12

PRES DEN REP-BLK NDONESA -12_ Pasal 12 (1) Denda administratif sebagaimana dimaksud daram pasal 1 ayat (1) huruf f dihitung berdasarkan satuan poin pelanggaran dikalikan dengan tarif denda administratif di bidang transportasi darat, transportasi laut, dan transportasi udara sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran Peraturan Pemerintah ini. (2) Ketentuan lebih lanjut mengenai satuan poin pelanggaran dari jenis pelanggaran administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Menteri Perhubungan. Pasal 13 seluruh Penerimaan Negara Bukan pajak yang berlaku pada Kementerian Perhubungan wajib disetor langsung secepatnya ke Kas Negara. Pasal 14 Pada saat Peraturan Pemerintah ini mulai berlaku, aturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 20ls tentang Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan pajak yang Berlaku pada Kementerian Perhubungan (Lembaran Negara Republik ndonesia Tahun 2015 Nomor 4!, Tambahan Lembaran Negara Republik ndonesia Nomor 5668) dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Pasal 15 Peraturan Pemerintah ini mulai berlaku setelah go (tiga puluh) hari terhitung sejak tanggal diundangkan. Agar

REPuJtT,tt,',?5 *u,o -13_ Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Pemerintah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Negara Republik ndonesia. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 25 Mei 2Ot6 PRESDEN REPUBLK NDONESA, ttd. Diundangkan di Jakarta pada tanggal 27 Mei 2016 MENTER HUKUM DAN HAK ASAS MANUSA REPUBLK NDONESA, JOKO WDODO ttd. YASONNA H. LAOLY LEMBARAN NEGARA REPUBLK NDONESA TAHUN 2OL6 NOMOR 1O2 Salinan sesuai dengan aslinya KEMENTERAN SEKRETARAT NEGARA REPUBLK NDONESA Asisten Deputi Bidang Perekonomian, ti Bidang Hukum dan ;undangan, Silvanna Djaman

PRESDEN REF,UE}L( NDONESA PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERNTAH REPUBLK NDONESA NOMOR 15 TAHUN 2016 TENTANG JENS DAN TARFATAS JENS PENERMAAN NEGARA BUKAN PAJAK YANG BERLAKU PADA KEMENTERAN PERHUBUNGAN. UMUM Untuk mengoptimalkan penerimaan Negara Bukan pajak guna menunjang pembangunan nasional, penerimaan Negara Bukan pajak pada Kementerian Perhubungan sebagai salah satu sumber penerimaan Negara lu dikelola dan dimanfaatkan untuk peningkatan pelayanan kepada masyarakat. Kementerian Perhubungan telah memiliki jenis dan tarif atas jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak sebagaimana diatur dalam aturan Pemerintah Nomor 1 1 Tahun 20 15 tentang Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan pajak yang Berlaku pada Kementerian Perhubungan, namun untuk melakukan penyesuaian jenis dan tarif atas jenis Penerimaan Negara Bukan pajak yang berlaku pada Kementerian Perhubungan, lu mengatur kembali jenis dan tarif atas jenis penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada Kementerian hubungan dengan Peraturan Pemerintah.. PASAL DEM PASAL Pasal 1 Cukup jelas. Pasal 2

PRES DEN REPUBLK NDONESA -2- Pasal 2 Ayat (1) Ayat (2) Huruf a Huruf b Huruf c Huruf d Huruf e Cukup jelas. Yang dimaksud dengan "bentuk lainnya,, sesuai dengan aturan undang-undangan dibidang pelayaran. Cukup jelas. Yang dimaksud dengan "bentuk lainnya,, sesuai dengan aturan undang-undangan dibidang penerbangan. Cukup jelas. Yang dimaksud (A i TACr<e GTxe KM*, TACuaopTo,ive, engan: Nama Kereta Api yang dihitung TAC-nya Urutan Daop/Divre yang dilewati KA tersebut, 1,2,... Biaya Penggunaan Prasarana keretaapian yang dibebankan terhadap 1 (satu) kali jalanan KA () Berat rangkaian KA berdasarkan Stamformasi ditambah Berat Muatan (GT) Panjang lintasan KA pada Daop/Divre ke-i yang dilewati (KM). Biaya penggunaan prasarana keretaapian GTKM pada Daop/Divre ke-i (/ct-km). Fp

#D PRES DEN REPUBLK NDONESA -3- f'p Ayat (3) Ayat (a) Ayat (s) TACn"opTo'iv"" fmd*opy'divrs JODeop,tDiure fdo"op/oi..r.. TACo"op7oiv"" j PassingTonage, Panjang Koridor Daop/Divre sesuai lintas pelayanan: panjang lintasan KA ke-j di Daop/Divre sesuai lintas pelayanan (KM). Cukup jelas. Cukup jelas. Cukup jelas. Faktor Prioritas Penggunaan besarannya maksimal 0,75 (nol koma tujuh lima). Biaya Penggunaan Prasarana Perkeretaapian GTKM pada Daop/Divre (/GT-KM). Biaya Perawatan Prasarana Perkeretaapian pada masing-masing Daop/Divre (/GT- KM). Biaya Pengoasian prasarana Perkeretaapian pada masing-masing Daop/ Divre (/ GT-KM). Biaya Pen5rusutan Prasarana Perkeretaapian pada masing-masing Daop/Divre (/GT- KM). Biaya Penggunaan Prasarana keretaapian GTKM pada Daop/Divre (/GT-KM). Nama Kereta Api ke j yang melewati Daop/Divre, dimana j = 1, 2,... Berat rangkaian KA ke j berdasarkan stamformasi ditambah dengan berat muatan yang lewat di Daop/Divre (GT). Ayat6...

PRES DEN REPUBL( NDONES,A -4- Ayat (6) Cukup jelas. Pasal 3 Ayat (1) Cukup jelas. Ayat (21 Cukup jelas. Ayat (3) Cukup jelas. Ayat (a) Ayat (5) Cukup jelas. Yang dimaksud dengan "lembaga pendidikan dan pelatihan internasional terkait" antara lain ntemational Ciuil Auiation Organization (CAO), nternational Air Transport Association (ATA dan European Auiation Safetg Agencg (EASA). Pasal 4 Cukup jelas. Pasal 5 Ayat (1) Cukup jelas. Ayat (2)

PRES DEN REPUBLK NDONESA -5- Ayat (21 Huruf a Yang dimaksud dengan "kegiatan kenegaraan,, adalah kegiatan transportasi untuk mendukung kegiatan kenegaraan Presiden/Wakil Presiden, pejabat Negara, ataupun Tamu Negara misalnya kunjungan kenegaraan dari kepala negara/pemerintahan dan tamu negara beserta rombongan di ndonesia. Huruf b Yang dimaksud dengan "tugas pemerintahan tertentu" antara lain kegiatan kepabeanan, keimigrasian, karantina, hubungan, dan kesehatan pelabuhan/bandara. Huruf c Yang dimaksud dengan,,kegiatan pencarian dan tolongan" adalah kegiatan pencarian dan torongan misalnya terhadap pesawat dan kapal yang mengalami kecelakaan di wilayah Republik ndonesia. Huruf d Yang dimaksud dengan "kegiatan bencana alam" adalah kegiatan transportasi untuk penanganan bencana dan darurat bencana. Yang dimaksud dengan "kegiatan bantuan kemanusiaarf, adalah kegiatan transportasi untuk pemberian bantuan kemanusiaan misalnya penyaluran bantuan kemanusiaan dari organisasi atau negara lain untuk ndonesia. Yang dimaksud dengan "kegiatan untuk kepentingan umum dan sosial" adalah kegiatan untuk mewujudkan kepentingan bangsa, negara, dan masyarakat yang harus diwujudkan oleh pemerintah dan digunakan sebesarbesarnya untuk kemakmuran ralgrat. Huruf e

PRES DEN REPUBLK NDONESA -6- Ayat (3) Huruf e Yang dimaksud dengan "kegiatan yang bersifat nasional,, antara lain penyelenggaraan pekan olahraga nasional, festival kebudayaan, maupun kegiatan lain yang berskala nasional di wilayah ndonesia. Yang dimaksud dengan "kegiatan yang bersifat internasional" antara lain meliputi penyelenggaraan konferensi atau temuan berskala internasional di wilayah ndonesia. Huruf f Cukup jelas. Cukup jelas. Pasal 6 Cukup jelas. Pasal 7 Cukup jelas. Pasal 8 Cukup jelas. Pasal 9 Cukup jelas. Pasal 10 Cukup jelas. Pasal 1 1

REPUBLK NDONESA -7 - Pasal 11 Cukup jelas. Pasal 12 Cukup jelas. Pasal 13 Cukup jelas. Pasal 14 Cukup jelas. Pasal 15 Cukup jelas. TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA REPUBLK NDONESA NOMOR 5884

PRES DEN REPUBLK NDONESA /q,mpran PEMTURAN PEMERNTAH REPUBLK NDONESA NOMOR 15 TAHUN 2016 TENTANG JENS DAN TARF ATAS JENS PENERMAAN NEGARA BUKAN PAJAK YANG BERLAKU PADA KEMENTERAN PERHUBUNGAN JENS DAN TARF ATAS JENS PENERMAAN NEGARA BUKAN PAJAK YANG BERLAKU PADA KEMENTERAN PERHUBUNGAN JASA '*'**,AS DARAT A. JASA PELABUHAN PENYEBERANGAN LNTAS DALAM NEGER r. Jasa sandar a. Dermaga beton jembatan bergerak,* GT call b. Dermaga beton o* GT call c' Jembatan kayu,* GT call d. pinggiran/pantai,* GT call *o e. Kapal istirahat pada dermaga t) untuk pemeliharaan o* GT cafl *o 2) untuk isi bahan bakar/air penyeberangan o* GT call *, 2. Jasa Tanda Masuk pelabuhan *O SO,O0 *o 40,00 *o 30,00 2o,oo ts,oo to,oo a. Tanda masuk pelabuhan/terminal,", orang *, 1.OOO,OO (penumpang, pengantar, dan sekali masut ' penjemput, ' :::i:.r#:#iffihkaryawan '*;11ffo"' l* uooo,oo ] c. Pas

PRES DEN REPUBL( NDONESA c. Pas bulanan kendaraan bermotor yang beroasi di pelabuhan 1) Tanda Masuk Kendaraan Golongan unit bulan 1.000,00 2) Tanda Masuk Kendaraan Golongan unit bulan 2.000,00 3) Tanda Masuk Kendaraan Golongan unit bulan 3.000,00 4) Tanda Masuk Kendaraan Golongan V unit bulan 4.000,00 5) Tanda Masuk Kendaraan Golongan V unit bulan 6.000,00 6) Tanda Masuk Kendaraan Golongan V unit bulan 8.000,00 7) Tanda Masuk Kendaraan Golongan V unit bulan 10.000,00 8) Tanda Masuk Kendaraan Golongan V unit bulan 12.000,00 9) Tanda Masuk Kendaraan Golongr x unit bulan 14.000,00 unit sekali masuk 1.000,00 d. Tanda masuk kendaraan *"r"r*.r, e. Tanda masuk kendaraan golongan unit sekali masuk 500,00 f. Tanda masuk kendaraan SolonBan j unit sekali masuk 1.500,00 g. Tanda

PRES DEN REPUBLK NDONESA -3.1,1: r l:1:... g. Tanda masuk kendaraan golongan V unit sekali masuk 2.000,00 h. Tanda masuk kendaraan golongan V unit sekali masuk 3.000,00 i. Tanda masuk kendaraan golongan V unit sekali masuk 4.000,00 j. Tanda masuk kendaraan golongan V unit sekali masuk 5.OOO,OO k. Tanda masuk kendaraan golongan V unit sekali masuk 6.000,00 L Tanda masuk kendaraan golongan X unit sekali masuk 7.000,00 3. Jasa Pemeliharaan Dermaga Penyeberangan a. Kendaraan golongan unit 500,00 b. Kendaraan golongan unit 750,00 c. Kendaraan golongan V unit 1.000,00 d. Kendaraan golongan V unit 1.500,00 e. Kendaraan golongan V unit 2.000,00 f. Kendaraan golongan V unit 25.000,00 g. Kendaraan golongan V unit 35.000,00 h. Kendaraan golongan X unit 50.000,o0 4. Jasa Timbang Kendaraan a. Kendaraan golongan V ton 1.OOO,OO b. Kendaraan

PRES DEN REPUELK NDONESA -4 b. Kendaraan golongan V ton 1.500,00 c. Kendaraan golongan V ton 2.000,00 d. Kendaraan golongan V ton 2.500,00 e. Kendaraan golongan V ton 3.000,00 f, Kendaraan golongan X ton 4.500,00 B. JASA SERTFKAS ANGKUTAN PENYEBERANGAN LNTAS ANTAR PROVNS 1. Persetujuan Pengoasian Kapal Angkutan Penyeberangan Lintas Antar Provinsi Non Perintis a. Pengoasian baru sertifikat kapal 72.500.000,00 b. Perpanjangan Pengoasian (manen) sertifikat kapal 5 tahun 20.000.000,00 c. Perpanjangan pengoasian (sementara) 2. Sertifikasi Standar pelayanan Minimal (SPM) Angkutan Penyeberangan Lintas Antar Provinsi Non intis sertifikat kapal 3 bulan 5.000.000,00 a. Kapal s.d. GT 1.000 sertifikat 15.000.000,00 b. Kapal lebih dari ct 1.000 v s.d. e'u! GT v' 5.000. fi3o,o"bih dari cr 5.ooo s.d. Gr, sertifikat sertifikat 20.000.000,00 25.000.000,o0 d. Kapal

PRES DEN REPUBLK NDONESA 5 d. Kapal di atas GT O.OO0 sertifikat 30.000.000,00 C. JASA PENGUJAN BERMOTOR KENDARAAN 1. Uji Tipe Lengkap a. Uji tipe lengkap bahan bakar bensin/ gas 1) Pengujian tipe lengkap kendaraan bermotor jenis sepeda motor menggunakan bensin/ gas a) Uji rem 890.000,00 b) Uji lampu utama 765.000,00 c) Uji speedometer 745.000,00 d) Pemeriksaan konstruksi 445.000,00 e) Uji Co-HC 745.000,00 0 Uji ktakson sekali qji 565.000,00 g) Pengukuran berat kendaraan bermotor 430.000,00 h) Pengukuran dimensi i) Uji track lapangan r, ;':;l,*,",", 660.000,00 1.208.000,00 sekali qji 2.000.000.00 l np. 4,000.000,00 (2) ECE..

PRES DEN REPUBL( NDONESA -6- (2) ECE R47 (<50cc) np. 3.900.000,00 U Uji emisi gas buang Euro 3 (1) ECE R40 EUDC (ErtraUrban Diuing Cgcle) 4.850.000,00 (2) WMTC (Wortdwide Harmonized Motorcgcle Emission Test Cgctel ] 5.000.000,00 2) Pengujian tipe lengkap t"rrar.""r, bermotor jenis mobil penumpang menggunakan bensin/gas,l ;,;"u,ama c) uji co-hc d) Radius putar e) Uji klakson ", *o o'' 1.970.000,00 1.050.000,00 1.300.000,00 500.000,00 900.000,00 0 Uji kincup roda (srde strp) 1.050.000,00 g) Pengukuran berat kendaraan bermotor 970.000,00 h) Pengukuran dimensi 685.000,00 i) Uji speedometer j) Pemeriksaankonstruksi 1.90o.ooo,oo 1.g50.000,00 k) Uji emisi gas buang Euro2 13.250.000,00 U Uji kebisingan R 51 7.OOO.OOO,OO 3) Pengujian

.PRESDEN REPUBLK NDONESA 3) Pengujian tipe lengkap kendaraan bermotor jenis mobil bus, mobit barang, dan kendaraan khusus menggunakan bensin/ gas a) Uji rem 1.970.000,00 b) Uji lampu utama 1.050.000,00 c) Uji CO-HC 1.300.000,00 d) Radius putar 500.000,00 e) Uji klakson 900.000,00 0 Uji kincup roda (side slrp) 1.050.000,00 g) Pengukuran berat kendaraan bermotor 870.000,00 h) Pengukuran dimensi 1.320.000,00 i) Uji speedometer 1.900.000,00 j) Pemeriksaan konstruksi 3.700.000,00 k) Uji emisi gas buang Euro2 13.250.000,00 l l) Uji kebisingan R 5l 7.000.000,00 b. Uji Tipe Lengkap Bahan Bakar Solar 1) Pengujian tipe lengkap kendaraan bermotor jenis mobil penumpang menggunakan solar a) Uji rem sekali qji 970.OOO,OO b) uji..

PRES DEN REPUBLK NDONESA 8 b) Uji lampu utama sekali qji 1.050.000,00 c) Uji gas buang 1.800.000,00 d) Radius putar sekali qji 500.000,00 e) Uji klakson sekali qji 900.000,00 0 Uji kincup roda (side sftp) 1.050.000,00 g) Pengukuran berat kendaraan bermotor 870.000,00 h) Pengukuran dimensi 685.000,00 i) Uji speedometer 1.900.000,00 j) Pemeriksaan konstruksi 1.B5o.OOO,OO k) Uji emisi gas buang Euro2 14.250.000,00 l) Uji kebisingan R 51 7.000.000,00 2) Pengujian tipe lengkap kendaraan bermotor jenis mobil bus, mobil barang dan kendaraan khusus menggunakan solar a) Uji rem 1.970.000,00 b) Uji lampu utama sekali qji 1.050.000,00 c) Uji gas buang 1.800.000,00 d) Radius putar 500.000,00 e) Uji klakson 900.000,oo 0 Uji kincup roda (side sftp) 1.050.000,00 g) Pengukuran

PRES DEN REPUELK NDONESA 9, tr r) irr n"l ift.' ti' rriii{t MV_#a\ { ; g) Pengukuran berat kendaraan bermotor 970.000,00 h) Pengukuran dimensi 1.320.00O,00 i) Uji speedometer 1.900.000,00 j) Pemeriksaankonstruksi 3.700.000,00 k) Uji emisi gas buang Euro2 14.250.000,00 l) Uji kebisingan R Sl 7.000.000,00 Uji Tipe Lengkap Kendaraan Listrik 1) Pengujian tipe lengkap kendaraan bermotor jenis sepeda motor menggunakan listrik a) Uji rem 890.000,00 b) Uji lampu utama 765.000,00 c) Uji speedometer 745.000,00 d) Pemeriksaan konstruksi 445.000,00 e) Uji klakson 565,000,00 f) Pengukuran berat kendaraan bermotor 430.000,00 g) Pengukuran dimensi 660.000,00 h) Uji Track Lapangan 1.208.000,00 i) Uji kebisingan R 41 2.O00.000,00 2) Pengujian

PRES DEN REPUBLK NDONESA 10-2) Pengujian tipe lengkap kendaraan bermotor jenis mobil penumpang menggunakan Listrik a) Uji rem 1.970.000,00 b) Uji lampu utama 1.050.000,00 c) Radius putar 500.000,00,;;J;l".a(sidesrip) l 900.000,00 1.050.000,00 f) Pengukuran berat kendaraan bermotor 870.000,00 g) Pengukuran dimensi 685.000,00 h) Uji speedometer 1.900.000,00 i) Pemeriksaan konstruksi 1.850.000,00 j) Uji kebisingan R 51 7.000.000,00 3) Pengujian tipe lengkap kend.araan bermotor jenis mobil bus, mobil barang, dan kendaraan khusus menggunakan listrik a) Uji rem 1.970.000,00 b) Uji lampu utama 1.050.000,00 c) Radius putar 5OO.O0O,0o d) Uji klakson 900.000,00 e) Uji kincup roda (side slrp) 1.O50.OOO,OO f) Pengukuran

PRES DEN REPUBLK NDONESA - 11 Pengukuran berat kendaraan bermotor 970.000,00 g) Pengukuran dimensi 1.320.000,00 h) Uji speedometer 1.900.o00,00 i) Pemeriksaankonstruksi 3.700.000,00 j) Uji kebisingan R 51 7.000.000,00 2. Uji Tipe Landasan a. Uji Tipe Landasan Kendaraan Bensin/ gas 1) Pengujian tipe landasan kendaraan bermotor jenis mobil penumpang menggunakan bensin/ gas a) Ujirem 1.970.000,00 b) Uji lampu utama 1.050.000,00 c) Uji CO-HC 1.300.o00,00 d) Radius Putar 500.000,00 e) Uji klakson 900.000,00 0 Uji kincup roda (side sftp) 1.050.000,00 g) Pengukuran berat kendaraan bermotor 870.000,00 h) Pengukuran dimensi sekali qji 685.000,00 i) Uji speedometer 900.000,00 j) Pemeriksaankonstruksi 850.000,00 k) uji...

PRES DEN REPUBLK NDONESA -t2 k) Uji emisi gas buang Euro2 13.250.000,00 2) Pengujian tipe landasan kendaraan bermotor jenis mobil bus, mobil barang, dan kendaraan khusus menggunakan bensih/ gas a) Uji rem 1.970.000,00 b) Uji lampu utama 1.050.000,00 c) Uji Co-Hc 1.300.000,00 d) Radius Putar 500.000,00 e) Uji klakson 900.000,00 0 Uji kincup roda (side sftp) 1.050.000,00 g) Pengukuran berat kendaraan bermotor 870.000,00 h) Pengukuran dimensi 1.320.000,00 i) Uji speedometer 1.900.000,00 j) Pemeriksaankonstruksi 3.700.000,00 k) Uji emisi gas buang Euro2 13.250.000,00 b. Uji Tipe Landasan Kendaraan Solar 1) Pengujian tipe landasan kend.araan bermotor jenis mobil penumpang menggunakan solar a) Uji rem 970.OOO,OO b) uji.

PRES DEN REPUBLK NDONESA 13- b) Uji lampu utama, :,..,, :ii14":!l:f.r'-;,'jr i' - i, "i:r;: i' ir;:.^.-' : ;;,7 -.,.,', 1.050.000,00 c) Uji gas buang 1.800.000,00 d) Radius Putar 500.ooo,oo e) Uji klakson 900.000,00 0 Uji kincup roda (side slrp) 1.050.000,00 g) Pengukuran berat kendaraan bermotor 970.000,00 h) Pengukuran dimensi 68s.000,00 i) Uji speedometer 1.900.000,00 j) Pemeriksaankonstruksi 1.850.000,00 k) Uji emisi gas buang Euro2 14.250.000,00 2) Pengujian tipe landasan kendaraan bermotor jenis mobil bus, mobil barang, dan kendaraan khusus menggunakan solar a) Ujirem 1.970.000,00 b) Uji lampu utama 1.050.000,00 c) Uji gas buang 1.800.000,00 d) Radius Putar 500.o00,00 e) Uji klakson 900.000,00 0 Uji kincup roda (srde slrp) 1.050.000,00 g) Pengukuran berat kendaraan bermotor 870.OOO,OO h. Pengukuran

PRES DEN REPUBLK NDONESA t4- h) Pengukuran dimensi 1.320.000,00 i) Uji speedometer 1.900.000,00 j) Pemeriksaankonstruksi 3.700.000,00 k) Uji emisi gas buang Euro2 14.250.000,00 c. Uji Tipe Landasan Kendaraan Listrik 1) Pengujian tipe landasan kendaraan bermotor jenis mobil penumpang menggunakan listrik a) Uji rem 1.970.000,00 b) Uji lampu utama 1.050.000,00 c) Radius Putar 500.000,00 d) Uji klakson 900.000,00 e) Uji kincup roda (side sftp) 1.050.000,00 0 Pengukuran berat kendaraan bermotor 870.000,00 g) Pengukuran dimensi 685.000,00 h) Uji speedometer 1.900.000,00 i) Pemeriksaan konstruksi 1.850.000,00 2) Pengujian tipe landasan kendaraan bermotor jenis mobil bus, mobil barang, dan kendaraan khusus menggunakan listrik a) Uji rem np. 1.970.OOO,OO b) uji

PRES DEN REPUBLK NDONESA -15 b) Uji lampu utama 1.050.000,00 c) Radius putar 500.000,00 d) Uji klakson 900.000,00 e) Uji kincup roda (srde sftp) 1.050.000,00 0 Pengukuran berat kendaraan bermotor 870.000,00 g) Pengukuran dimensi 1.320.000,00 h) Uji speedometer 1.900.000,00 i) Pemeriksaankonstruksi sekali qji 3.700.000,00 3. Jasa Uji Sampel Kendaraan Bermotor yang Telah Lulus Uji Tipe a.uji Sampel lengkap Bahan Bakar Bensin/gas l) Pengujian sampel kendaraan bermotor jenis sepeda motor menggunakan bensin/ gas a) Uji rem 890.000,00 b) Uji lampu utama 765.000,00 c) Uji speedometer 745.000,00 d) Pemeriksaan konstruksi 445.000,00 e) Uji Co-HC 745.000,00 f) Uji klakson 565.000,00 g) Pengukuran.

PRES DEN REPUBLK NDONESA 16- Pengukuran berat kendaraan bermotor 430.000,00 h) Pengukuran dimensi 660.000,00 i) Uji track lapangan 1.208.000,00 j) Uji kebisingan R 41 2.000.000,00 k) Uji emisi gas buang Euro2 (1) ECE R40 (>50 cc) 4.000.000,00 (2) ECE R47 (< 50 cc) 3.900.000,00 U Uji emisi gas buang Euro 3 (U ECE R40 EUDC (Extra[Jrban Driuing Cgclel 4.850.000,00 (2) WMTC (Wortdwide Harmonized Motorcgcle -Emission Test Cgclel 5.000.000,00 2l Pengujian sampel kendaraan bermotor jenis mobil penumpang menggunakan bensin/ gas a) Ujirem 1.970.000,00 b) Uji lampu utama 1.050.000,00 c) Uji CO-HC 1.300.000,00 d) Radius putar 500.000,00 e) Uji klakson 900.000,00 0 Uji kincup roda (side slrp) 1.O50.OOO,OO g) Pengukuran

PRES DEN REPUBLK NDONESA -t7 g) Pengukuran berat kendaraan bermotor 870.000,00 h) Pengukuran dimensi 685.000,00 i) Uji speedometer 1.900.000,o0 j) Pemeriksaan konstruksi, 1.850.000,00 k) Uji emisi gas buang Euro2 13.250.000,00 U Uji kebisingan R 51 7.000.000,00 3) Pengujian sampel kendaraan bermotor jenis mobil bus, mobil barang, dan kendaraan khusus menggunakan bensin/ gas a) Uji rem.970.000,00 b) Uji lampu utama.050.000,00 c) Uji CO-HC,300.000,00 d) Radius putar 500.000,00 e) Uji klakson 900.000,00 0 Uji kincup roda (side strp) 050.000,00 g) Pengukuran berat kendaraan bermotor 870.OOO,OO h) Pengukuran dimensi 1.320.000,00 i) Uji speedometer 1.900.000,00 j) Pemeriksaan konstruksi 3.7OO.OOO,O0 k) Uji emisi gas buang Euro2 13.250.0OO,0O 1) uji

PRES DEN REPUBLK NDONESA -18 Uji kebisingan R 51 7.000.000,00 b. Uji Sampel Lengkap Bahan Bakar Solar 1) Pengujian sampel lengkap kendaraan bermotor jenis mobil penumpang menggunakan solar a) Uji rem 1.970.000,00 b) Uji lampu utama 1.050.000,00 c) Uji gas buang 1.800.000,00 d) Radius putar 500.000,00 e) Uji klakson 900.000,00 0 Uji kincup roda (sjde sftp) 1.050.000,00 g) Pengukuran berat kendaraan bermotor 870.000,00 h) Pengukuran dimensi 695.000,00 i) Uji speedometer i) Pemeriksaan konstruksi k) Uji emisi gas buang Euro2 1.900.000,00 1.850.000,00 14.250.000,00 l) Uji kebisingan R 51 7.000.000,00 2) Pengujian sampel lengkap kendaraan bermotor jenis mobil bus, mobil barang, dan kenda.""r, khusus menggunakan solar a) uji.

PRES DEN REPUBLK NDONESA -19- a) Ujirem 1.970.000,00 b) Uji lampu utama 1.050.000,00 c) Uji gas buang 1.800.000,00 d) Radius putar 500.000,00 e) Uji klakson 900.000,00 0 Uji kincup roda (side sllp) 1.050.000,00 g) Pengukuran berat kendaraan bermotor 870.000,00 h) Pengukuran dimensi 1.320.000,00 i) Uji speedometer 1.900.000,00 j) Pemeriksaan konstruksi 3.700.000,00 k) Uji emisi gas buang Euro2 14.250.000,00 U Uji kebisingan R 51 7.000.000,00 c. Uji Sampel Lengkap Kendaraan Listrik 1) Pengujian sampel lengkap kendaraan bermotor jenis sepeda motor menggunakan Listrik a) Uji rem 890.000,00 b) Uji lampu utama 765.000,00 c) Uji speedometer 745.OOO,OO d) Pemeriksaan konstruksi 445.O00,00 e) Uji

PRES DEN REPUBLK NDONESA -20- e) Uji klakson 565.000,00 0 Pengukuran berat kendaraan bermotor 430.000,00 g) Pengukuran dimensi 660.000,00 h) Uji track lapangan 1.208.000,00 i) Uji kebisingan R 41 2.000.000,00 2) Pengujian sampel lengkap kendaraan bermotor jenis mobil penumpang menggunakan Listrik a) Uji rem 1.970.000,00 b) Uji lampu utama 1.050.000,00 c) Radius Putar 500.000,00 d) Uji klakson 900.ooo,oo e) Uji kincup rirda (slde sftp) 1.050.000,00 0 Pengukuran berat kendaraan bermotor 870.000,00 g) Pengukuran dimensi 685.000,00 h) Uji speedometer 1.900.000,00 i) Pemeriksaankonstruksi 1.850.000,00 j) Uji kebisingan R 51 7.000.000,00 3) Pengujian

PRES DEN REPUBLK NDONESA 2t 3) Pengujian sampel lengkap kendaraan bermotor jenis mobil bus, mobil barang, dan kendaraan khusus menggunakan listrik a) Uji rem 1.970.000,00 b) Uji lampu utama 1.050.000,00 c) Radius Putar 500.000,00 d) uji klakson e) Uji kincup roda (side strp) 900.000,00 1.050.000,00 0 Pengukuran berat kendaraan bermotor 870.000,00 g) Pengukuran dimensi h) Uji speedometer i) Pemeriksaan konstruksi 1.320.000,00 1.900.000,00 3.700.000,00 j) Uji kebisingan R 51 7.000.000,00 d. Uji Sampel Lengkap kereta tempelan dan kereta gandengan 1) Uji rem 1.970.000,00 2) Radius putar 500.000,00 3) Pengukuran berat kendaraan bermotor 870,000,00 4) Pengukuran..

PRES DEN REPUBLK NDONESA -22-4) Pengukuran dimensi 1.320.000,00 5) Pemeriksaan konstruksi 3.700.000,00 4. Uji Sampel Landasan a.uji Sampel Landasan Kendaraan Bensin/gas 1) Pengujian sampel landasan kendaraan bermotor jenis mobil penumpang menggunakan bensin/ gas a) Uji rem sekali qji 1.970.000,00 b) Uji lampu utama 1.050.000,00 c) Uji Co-HC 1.300.000,00 d) Radius Putar 500.000,00 e) Uji klakson 900.000,00 0 Uji kincup roda (side strp) 1.050.000,00 g) Pengukuran berat kendaraan bermotor 870.OOO,OO h) Pengukuran dimensi 685.000,00 i) Uji speedometer 1.900.000,00 j) Pemeriksaan konstruksi 1.850.000,00 k) Uji emisi gas buang Euro2 r3.250.000,00 2) Pengujian

PRES DEN REPUBLK NDONESA -23-2) Pengujian sampel landasan kendaraan bermotor jenis mobil bus, mobil barang, dan kendaraan khusus menggunakan bensin/ gas a) Uji rem 1.970.000,00 b) Uji lampu utama 1.050.000,00 c) Uji CO-HC 1.300.000,o0 d) Radius Putar 500.000,00 e) Uji klakson 900.000,00 0 Uji kincup roda (srde slrp) 1.050.000,00 g) Pengukuran berat kendaraan bermotor 870.000,00 h) Pengukuran dimensi 1.320.000,00 i) Uji speedometer 1.900.000,00 j) Pemeriksaan konstruksi 3.700.000,00 k) Uji emisi gas buang Euro2 13.250.000,00 b. Uji Sampel Landasan Kendaraan Solar 1) Pengujian sampel landasan kendaraan bermotor jenis mobil penumpang menggunakan solar a) Uji rem 1.970.000,00 b) Uji lampu utama 1.050.000,00 c) Uji.

PRESDEN REPUBLK NDONESA -24 c) Uji gas buang 1.800.000,00 d) Radius Putar 500.000,00 e) Uji klakson 900.000,00 0 Uji kincup roda (srde sftp) 1.050.000,00 g) Pengukuran berat kendaraan bermotor 870.000,00 h) Pengukuran dimensi 685.000,00 i) Uji speedometer 1.900.000,00 j) Pemeriksaankonstruksi 1.850.000,00 k) Uji emisi gas buang Euro2 14.250.000,00 2) Pengujian sampel landasan kendaraan bermotor jenis mobil bus, mobil barang, dan kendaraan khusus menggunakan solar a) Uji rem 1.970.000,00 b) Uji lampu utama 1.050.000,00 c) Uji gas buang 1.800.000,00 d) Radius Putar sekali qji 500.000,00 e) Uji klakson 900.000,o0 0 Uji kincup roda (side strp) 1.050.000,00 g) Pengukuran berat kendaraan bermotor 870.000,00 h) Pengukuran dimensi 1.320.000,00 i) uji

PRES DEN REPUBLK NDONESA 25 i) Uji speedometer 1.900.000,00 j) Pemeriksaan konstruksi 3.700.000,00 k) Uji emisi gas buang Euro2 14.250.000,00 c. Uji Sampel Landasan Kendaraan Listrik 1) Pengujian sampel landasan kendaraan bermotor jenis mobil penumpang menggunakan listrik a) Uji rem 1.970.000,00 b) Uji lampu utama 1.050.000,00 c) Radius Putar 500.000,00 d) Uji klakson 900.ooo,oo e) Uji kincup roda (srde slip) 1.050.000,00 0 Pengukuran berat kendaraan bermotor 870.000,00 g) Pengukuran dimensi 685.000,00 h) Uji speedometer 1.900.000,00 i) Pemeriksaankonstruksi 1.850.000,00 2) Pengujian sampel landasan kendaraan bermotor jenis mobil bus, mobil barang, dan kendaraan khusus menggunakan listrik a) Uji rem np. 1.970.O00,00 b) uji

PRES DEN REPUELK NDONESA -26 b) Uji lampu utama 1.050.000,00 c) Radius Putar 500.000,00 d) Uji klakson 900.000,00 e) Uji kincup roda (side strp) 1.050.000,00 0 Pengukuran berat kendaraan bermotor 870.000,00 g) Pengukuran dimensi 1.320.000,00 h) Uji speedometer 1.900.000,00 i) Pemeriksaankonstruksi 3.700.000,00 5. Penerbitan Sertifikat Uji Tipe (SUT) a. Sepeda motor sertifikat 50.000.000,00 b. Mobil penumpang atau landasan mobil penumpang sertifikat 75.000.000,00 c. Mobil barang atau landasan mobil barang sertifikat 75.000.000,00 d. Mobil bus atau landasan mobil bus sertifikat 75.000.000,00 e. Kendaraan Khusus atau landasan kendaraan khusus sertifikat 50.000.000,00 6. Pengujian

PRES DEN REPUBLK NDONESA -27 6. Pengujian Tipe Rancang Bangun Kendaraan Bermotor a. sepeda motor b' Mob, penumpans c' Mobil barang o"r surat *o. 1o.ooo.ooo,oo nensesahan *',ffii:h, 3s'000'000'00,* surat -r. 3s.o0o.0o0,oo d Mobi,bus ;:::" 1., 4ooooooo,oo e. Kereta gandengan pengesahan,". surat *, 20.000.000,00 nensesatran r'keretatemanl'ffii":ri"l.'20'000'000'00 7. Penerbitan Sertifikat Registrasi Uji Tipe (srur) a. Mobil bus, dan mobil barang, Kendaraan khusus, kereta tempelan, dan kereta gandengan sertifikat np. 250.000,00 b. Mobil Penumpang sertifikat np. S00.OOO,0O c. Sepeda Motor sertifikat np. 8. Kalibrasi Alat Uji Kendaraan Bermotor a. Kalibrasi alat uji rern (brake testef,., alat uji *O 1.OOO.OOO,OO b. Kalibrasi..

PRES DEN REPUBLK NDONESA 28- b. Kalibrasi alat uji lampu utama (head light testefl alat uji 1.000.000,00 c. Kalibrasi alat uji kecepatan (speedometer tester) alat uji 1.000.000,00 d. Kalibrasi alat uji emisi gas buang mesin cetus api (gas analgser) alat uji 1.000.000,00 e. Kalibrasi alat uji emisi mesin kompresi (smoke tester) Kalibrasi alat uji tingkat suara klakson (sound leuel meter) g. Kalibrasi alat uji berat (axle load meterl h. Kalibrasi alat uji kincup roda (sdde sftp) i. Kalibrasi alat uji kegelapankaca (tint tester) alat uji alat uji alat uji alat uji alat uji 000.000,00 1.000.000,00 000,000,00 1.000.000,00 000.000,00 9. Pemeriksaan Fisik Varian Kendaraan Bermotor a. Sepeda Motor varian 1.735.000,00 b. Mobil Penumpang varian 3.705.000,00 c. Mobil Barang varian 6.290.000,00 d. Mobil Bus varian 6.290.000,00 e, Kendaraan Khusus varian 6.290.000,00 10. Sertifikasi

PRES DEN REPUBLK NDONESA -29-10. Sertifikasi Bengkel Bahan Bakar Gas sertifikat np. s.,r. :""-:-^", kompetensi penguji,", sertirikat., Kendaraan Bermotor rs0.000,00 12. Penerbitan Bukti Lulus uji Berkala,"r bukti lulus *o. 2s.000,00 Kendaraan Bermotor "rt D. JA.AANGKUTANJALAN l.lzin Penyelenggaraan Angkutan Orang danangkutan Barang a. lzin Penyelenggaraan Angkutan orang dalam rrayek tt l) lzin trayek lintas batas negara izin *r. 5.ooo.ooo,oo nesara sesuai dengan janjian antar 2l lzin trayek antar kabupaten /kota dan angkutan kotaanyang melampaui wilayah satu provinsi a)kendaraan kapasitas s.d t6 penumpang tt izin np' 1.000.000,00 b) Kendaraan kapasitas > 16 penumpang ner izin *o' s'ooo.ooo,oo 3) zin trayek desaan yang. melewati wilayah satu provinsi ner zm.o 1.000.000,00 b. lzin Penyelenggaraan Angkutan i Orang Tidak dalam Trayek t) tzinangkutan taksi yang wilayah p", iri' *, s.000.000,00 oasinya melampaui satu daerahprovinsi 2) Angkutan

#-ff PRES DEN REPUBLK NDONESA 30 2l Angkutan dengan tujuan tertentu izin 5.000.000,00 3) zin angkutan pariwisata izin 5.000.000,00 c. zin Penyelenggaraan Angkutan Khusus dan Alat Berat 1) Angkutan berbahaya barang khusus izin 5.000.000,00 2) Angkutan barang khusus tidak berbahaya yang memerlukan sarana khusus untuk mengangkut alat berat izin 1.000.000,00 2. Penerbitan Kartu Pengawasan a. Penerbitan Kartu Pengawasan Penyelenggaraan p erizinan Angkutan Orang l) Bus/kendaraan penumpang dengan kapasitas < 9 orang selain taksi kartu 2l Bus/ kendaraan penumpang dengan kapasitas l0 s.d 16 orang kartu 150.000,00 s) Bus/ kendaraan penumpang dengan kapasitas 17 s.d 24 orang; kartu 200.000,00 4) Bus/ kendaraan penumpang kartu dengan kapasitas >24 orang; 250.000,00 s) Bus/ kendaraan penumpang umum jenis taksi. kartu 200.ooo,oo b.penerbitan...

PRES DEN REPUBL( NDONESA 31 - b. Penerbitan kartu Pengawasan Penyelenggaraan penzinan angkutan Barang 1) Konfigurasi Sumbu 1.1 kartu 100.ooo,oo 2l Konfigurasi Sumbu 1.2 kartu 3) Konfigurasi Sumbu 1.22 kartu 125.000,00 4l Konfigurasi Sumbu 11.2 kartu 125.000,00 5) Konfigurasi Sumbu 11.22 kartu 150.000,00 6) Konfigurasi Sumbu l.l2-22 kartu 150.000,00 ] 7l Konfigurasi Sumbu 1.2-22 kartu 150.000,00 8) Konfigurasi Sumbu i,.22-22 kartu 150.000,00 9) Konfigurasi Sumbu 1.22-222 10) Konfigurasi Sumbu 1.222 kartu kartu 150.000,00 150.000,00 11) Konfigurasi Sumbu 1.2+222 kartu 150.000,00 E. JASA ANALSS DAMPAK LALU LNTAS 1. Persetujuan Hasil Analisis Dampak Lalu Lintas pemohonan 4.800.000,00 2. Sertifikasi Kompetensi penyusun Analisis Dampak Lalu Lintas sertifikat 660.000,00 F. JASA

\ PRES DEN REPUBLK NDONESA 32 F. JASA KOMPETENS PENGAWAKAN ANGKUTAN UMUM 1. Sertifikasi Kompetensi pengemudi Angkutan Umum untuk penumpang a. Bus Antar Kota Antar provinsi sertifikat 600.000,00 b. Bus Antar Lintas Batas Negara sertifikat 600.000,00 c. Bus Pariwisata sertifikat 600.000,00 d. Bus Antar Jemput Antar provinsi sertifikat 600.000,00 e. Taksi (Sesuai dengan kewenangan Kementerian Perhubungan) sertifikat 600.000,00 2. Sertifikasi Kompetensi pengemudi Angkutan Umum Barang Khusus dan Alat Berat sertifikat 600.000,00 3. Sertifikasi Kompetensi pengemudi Angkutan Umum Barang Khusus peti Kemas sertifikat 600.000,00 JASA

PRES DEN REPUBL( NDONESA -33- JENS PENERMAAN NEGARA BUKAN PAJAK SATUAN TARF JASA TRANSPORTAS PERKERETAAPAN A. SERTFKAS SUMBER DAYA PERKERETAAPAN MANUSA 1. Awak Sarana Perkeretaapian a. Sertifikat Baru 1) Pemeriksaan kesehatan a) fisik 70.000,00 b) mata 45.000,00 c) THT 45.000,00 d) narkoba 150.000,00 2) Pengujian teori wawancara pengujian 20.000,00 3) Pengujian praktek simulator pengujian 50.000,00 4) Penerbitan sertifikat sertifikat 50.000,00 5) Penerbitan smart card kartu 150.000,00 b. Sertifikat Perpanjangan 1) Pemeriksaan kesehatan a) fisik 70.000,00 b) mata 45.OOO,OO c)

PRES DEN REPUBLK NDONESA -34- JENS PENERMAAN NEGARA BUKAN PAJAK SATUAN TARF c) THT 45.000,00 d) narkoba 150.000,00 2) Pengujian teori wawancara pengujian 20.000,00 3) Pengujian praktek simulator pengujian 50.000,00 4) Penerbitan sertifikat sertifikat 50.000,00 5) Penerbitan smart card kartu 150.000,00 c. Penggantian Sertifikat (rusak maupun hilang) 1) Penerbitan sertifikat sertifikat 50.000,00 2) Penerbitan smart card kartu 150.000,00 2. Pengatur Perjalanan Kereta Api dan pengendali Perjalanan Kereta Api a. Sertifikat Baru 1) Pemeriksaan kesehatan a) Pemeriksaan fisik 70.000,00 b) Pemeriksaan mata 45.000,00 c) Pemeriksaan THT 45.000,00 d) Pemeriksaan narkoba 150.000,00 2l Pengujian teori wawancara pengujian 20.000,00 3) Pengujian...

PRES DEN REPUBLl( NDONESA -35- JENS PENERMAAN NEGARA BUKAN PAJAK SATUAN TARF 3) Pengujian praktek lapangan pengujian 30.000,00 4) Penerbitan sertifikat sertifikat 50.000,00 5) Penerbitan smart card kartu 150.000,00 b. Sertifikat Perpanjangan 1) Pemeriksaan kesehatan a) fisik 70.000,00 b) mata 45.000,00 c) THT 45.000,00 d) narkoba 150.000,00 2) Pengujian teori wawancara pengujian 20.000,00 3) Pengujian praktek lapangan pengujian 30.000,00 4) Penerbitan sertifikat sertifikat 50.000,00 5) Penerbitan smart card kartu 150.000,00 c. Penggantian Sertifikat (rusak maupun hilang) 1) Penerbitan sertifikat 2) Penerbitan smart card sertifikat kartu 50.000,00 l5o.ooo,oo 3. Penjaga Perlintasan Kereta Api a. Sertifikat Baru 1) Pemeriksaan kesehatan a)

PRES DEN REPUEL( NDONESA -36- JENS PENERMAAN NEGARA BUKAN PAJAK SATUAN TARF a) fisik 7O,0OO,O0 b) mata 45.000,00 c) THT 45.000,00 d) narkoba 150.000,00 2) Pengujian teori wawancara pengujian 20.000,00 3) Pengujian praktek lapangan pengujian 10.000,00 4) Penerbitan sertifikat sertifikat 50.000,00 5) Penerbitan smart card kartu 150.000,00 b. Sertifikat Perpanj angan 1) Pemeriksaan kesehatan a) fisik b) mata 70.000,00 45.000,00 c) THT 45.000,00 d) narkoba 150.000,00 2) Pengujian teori wawancara pengujian 20.000,00 3) Pengujian praktek lapangan pengujian 10.000,00 4) Penerbitan sertifikat sertifikat 50.ooo,oo 5) Penerbitan

PRES DEN REPUBLK NDONESA -37 - JENS PENERMAAN NEGARA BUKAN PAJAK SATUAN TARF 5) Penerbitan smart card c. Penggantian Sertifikat (rusak maupun hilang) kartu 150.000,00 1) Penerbitan sertifikat sertifikat ' 50.000,00 2) Penerbitan smart card kartu 150.000,00 4. Tenaga Perawatan Sarana Perkeretaapian a. Smart CardBans, l) Pemeriksaan kesehatan a) fisik b) mata 70.000,00 45.000,00 c) THT 45.000,00 d) narkoba 150.000,00 2) Pengujian teori wawancara pengujian 20.000,00 3) Pengujian praktek lapangan pengujian 10.000,00 4) Penerbitan smart card kartu 150.000,00 b. Smart Card Perpanj angan 1) Pemeriksaan Kesehatan a) fisik 70.000,00 b) neriksaan rnata Per 45.OOO,OO c)

PRES DEN REPUBLK NDONESA -38 JENS PENERMAAN NEGARA BUKAN PAJAK SATUAN TARF c) THT 45.000,00 d) narkoba l5o.oo0,oo 2) Pengujian teori wawancara pengujian 20.000,00 3) Pengujian praktek lapangan pengujian 10.000,00 4) Penerbitan smart card kartu 150.000,00 c. Penggantian Smart Card (rusak atau hilang) kartu 150.000,00 5. Tenaga Perawatan Prasarana Perkeretaapian a. Smari CardBaru l) Pemeriksaan kesehatan a) fisik 70.000,00 b) mata 45.0OO,OO c) THT 45.OOO,OO d) narkoba 150.000,00 2) Pengujian teori wawancara pengujian 20.000,00 3) Pengujian praktek lapangan pengujian 10.000,00 4) Penerbitan smart card kartu 150,O00,00 b. Smart C ard P er panj angan 1) Pemeriksaan kesehatan a)

PRES DEN REPUBLK NDONESA -39- JENS PENERMAAN NEGARA BUKAN PAJAK SATUAN TARF a) fisik 70.000,00 b) mata 45.000,00 c) THT 45.000,00 d) narkoba 150.000,00 2) Pengujian teori wawancara pengujian 20.000,00 3) Pengujian praktek lapangan pengujian 10.000,00 4) Penerbitan smart card kartu 150.000,00 c. Penggantian Smart Card (rusak/hilang) kartu 150.000,00 6. Tenaga Pemeriksa Sarana Perkeretaapian a. Smart CardBaru 1) Pemeriksaan kesehatan a) fisik 70.000,00 b) mata 45,000,00 c) THT 45.000,00 d) narkoba l5o.ooo,oo 2l Pengujian teori wawancara pengujian 20.000,00 3) Pengujian praktek lapangan pengujian 10.000,00 4) Penerbitan