SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

dokumen-dokumen yang mirip
SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

. ( SENA T AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

KEPUTUSAN SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Nomor : 16/SK/K01-SA/2003 TENTANG PENGANUGERAHAN GELAR AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

SURAT KEPUTUSAN SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Nomor : 47/SK/K01-SA/2005 TENTANG

PERSYARATAN DAN PROSEDUR PENGUSULAN PEMBUKAAN PROGRAM STUDI BARU DI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

KEPUTUSAN SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Nomor : 34/SK/K01-SA/2004 TENTANG

KEPUTUSAN SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Nomor : 43/SK/K01-SA/2003 TENTANG

SALINAN KEPUTUSAN SENAT AKADEMIK INSTITUT PERTANIAN BOGOR Nomor : 72/SA-IPB/2010 Tentang KEBIJAKAN PENGANGKATAN GURU BESAR EMERITUS DI LINGKUNGAN

KETETAPAN SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Nomor : 023/SK/K01-SA/2002 TENTANG HARKAT PENDIDIKAN DI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

TATA CARA PENGUSULAN, PEMBUKAAN DAN PENUTUPAN PROGRAM STUDI DI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

PENETAPAN KELEMBAGAAN PROGRAM PASCASARJANA

SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

KEPUTUSAN SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Nomor : 01/SK/K01-SA/2008 TENTANG KEBIJAKAN SISTEM PENILAIAN HASIL BELAJAR MAHASISWA

TOLOK UKUR DAN TATA CARA PENILAIAN KINERJA MAJELIS WALI AMANAT INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

KEPUTUSAN SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Nomor : 15/SK/K01-SA/2004 TENTANG KEBIJAKAN RISET INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

KETENTUAN MENGENAI TOLOK UKUR DAN TATA CARA PENILAIAN KINERJA PIMPINAN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

TOLOK UKUR DAN TATA CARA PENILAIAN KINERJA SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

AMANDEMEN PERTAMA LAMPIRAN SURAT KEPUTUSAN SENAT AKADEMIK NOMOR 019/SK/K01-SA/2002 TENTANG KETENTUAN SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

KEPUTUSAN SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Nomor : 37/SK/K01-SA/2006 TENTANG PEDOMAN EVALUASI KURIKULUM

PEDOMAN PENYUSUNAN KURIKULUM INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

KETETAPAN SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Nomor : 019/SK/K01-SA/2002 TENTANG KETENTUAN SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

MEMUTUSKAN : Menetapkan :

KEPUTUSAN SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Nomor : 10/SK/K01-SA/2009 TENTANG KETENTUAN & TATA KERJA SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

RISALAH RAPAT KOMISI KELEMBAGAAN (K II) SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

KEPUTUSAN SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Nomor : 032/SK/K01-SA/2002 TENTANG NILAI-NILAI INTI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

KEBIJAKAN NORMATIF HUBUNGAN ANTARA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG DENGAN ALUMNI DAN DENGAN IKATAN ALUMNI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

RISALAH RAPAT KOMISI KELEMBAGAAN (K II) SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

KEPUTUSAN SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Nomor : 20/SK/K01-SA/2010 TENTANG FOKUS RISET INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

PENGELOLAAN SATUAN AKADEMIK DI LINGKUNGAN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

LAPORAN TAHUNAN KEGIATAN DOSEN

KETETAPAN MAJELIS WALI AMANAT IPB NOMOR : 13/MWA-IPB/2003 T E N T A N G

PERTAMA : Jenis dan Ketentuan Laporan Unit Kerja Institut Teknologi Bandung Tahun 2002 dan 2003 sebagaimana tercantum dalam lampiran keputusan ini;

LAPORAN TAHUNAN DEPARTEMEN

2. sar IPB; Lampiran Salinan Keputusan Senat Akademik IPB

TATA CARA PENGANGKATAN DOSEN TETAP BUKAN PNS PADA PERGURUAN TINGGI KEAGAMAAN BAB I PENDAHULUAN

TATA CARA PENGANGKATAN DOSEN TETAP BUKAN PNS PADA PERGURUAN TINGGI KEAGAMAAN BAB I PENDAHULUAN

c. bahwa Sidang Senat Akademik tanggal 09 Desember 2016 telah menyetujui Peraturan Senat Akademik tentang Kriteria dan Persyaratan Pemberian

bahwa sebagai tindak lanjut butir d perlu penerbitan Surat Keputusan Senat Akademik.

SURAT KEPUTUSAN SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Nomor: 21/SK/K01-SA/2009 TENTANG

KEPUTUSAN SENAT UNIVERSITAS BAITURRAHMAH No. 329/F/ UNBRAH/VI/2013. Tentang

KETETAPAN MAJELIS WALI AMANAT IPB NOMOR : 02/MWA-IPB/2002 T E N T A N G ORGANISASI MAJELIS WALI AMANAT INSTITUT PERTANIAN BOGOR

PIDATO KETUA SENAT AKADEMIK. Peran dan Tanggung Jawab Senat Akademik Menjembatani Retorika Pendidikan Tinggi dengan Realita

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS MALIKUSSALEH NOMOR 1527/UN45/DT/2016 TENTANG STANDAR AKADEMIK UNIVERSITAS MALIKUSSALEH UNIVERSITAS MALIKUSSALEH

PERATURAN OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG KODE ETIK INSAN OMBUDSMAN KETUA OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA,

DITETAPKAN DI REULEUT- ACEH UTARA PADA TANGGAL 11 APRIL 2016 REKTOR, PROF. DR. APRIDAR, SE., M.Si NIP

UNIVERSITAS AIRLANGGA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2005 TENTANG

KEBIJAKAN ORGANISASI DAN MANAJEMEN SATUAN AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

UNIVERSITAS AIRLANGGA

SALINAN PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS DIPONEGORO NOMOR 04 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS SRIWIJAYA No. 152a/H9/DT/2009. Tentang ETIKA AKADEMIK SIVITAS AKADEMIKA UNIVERSITAS SRIWIJAYA

PERATURAN REKTOR INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER NOMOR

Memperhatikan : Hasil Sidang Pleno Senat Akademik IPB, tanggal 23 Desember MEMUTUSKAN

SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS BAITURRAHMAH Nomor 374/N/UNBRAH/VII/2013. Tentang STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KELOLA UNIVERSITAS BAITURRAHMAH

Keputusan Rektor Universitas Sumatera Utara Nomor : 1180/H5.1.R/SK/SDM/2008 Tentang Kode Etik dan Peraturan Disiplin Pegawai Universitas Sumatera

SALINAN KEPUTUSAN SENAT AKADEMIK INSTITUT PERTANIAN BOGOR Nomor : 08/SA-IPB/2004

UNIVERSITAS GADJAH MADA KEPUTUSAN SENAT AKADEMIK NOMOR : 08/SK/SA/ 2004 TENTANG KODE ETIK SENAT AKADEMIK SENAT AKADEMIK UNIVERSITAS GADJAH MADA,

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 9 TAHUN 2008 TANGGAL 3 April 2008

UNIVERSITAS AIRLANGGA

REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA,

PENGURUS YAYASAN SLAMET RIJADI

KODE ETIK DOSEN LEMBAGA PENJAMINAN MUTU

MAJELIS WALI AMANAT UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

RISALAH RAPAT KOMISI KELEMBAGAAN (K II) SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

KETETAPAN MAJELIS WALI AMANAT IPB NOMOR : 08/MWA-IPB/2002 T E N T A N G TATA CARA PEMILIHAN DAN PENGANGKATAN PIMPINAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

KETUA SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NURUL JADID

KEPUTUSAN REKTOR UNIVESITAS GUNADARMA Nomor : 06.1/SK/REK/UG/2016

SALINAN PERATURAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR Nomor : 17/I3/KP/2011 Tentang PENGELOLAAN PEGAWAI BERSTATUS BUKAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI

KEPUTUSAN MAJELIS WALI AMANAT UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 002/SK/MWA-UI/2008 TENTANG NORMA UNIVERSITAS RISET. Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa

NOMOR : 07/MWA-IPB/2014 TENTANG TATA CARA PEMBENTUKAN PERATURAN INTERNAL INSTITUT PERTANIAN BOGOR

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS PADJADJARAN NOMOR 70 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PENGELOLA UNIVERSITAS PADJADJARAN

Keputusan Rektor Universitas Sumatera Utara Nomor : 1179/H5.1.R/SK/SDM/2008 Tentang Kode Etik dan Peraturan Disiplin Dosen Universitas Sumatera

KEPUTUSAN REKTOR INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG NOMOR XXX/SK/I1.A/PP/2012 TENTANG PENYELENGGARAAN JALUR CEPAT SARJANA-MAGISTER INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

KEPUTUSAN SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Nomor : 12/SK/I1-SA/OT/2012 TENTANG

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2013 TENTANG STATUTA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

PENDELEGASIAN WEWENANG UNTUK MENANDATANGANI DAN MENGELOLA KERJASAMA KELEMBAGAAN

Kata Pengantar. Padang, 18 Juni Pembantu Rektor Bidang Akademik. Prof. Dr. Phil Yanuar Kiram NIP

FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS NUSA CENDANA KUPANG

SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG. FORUM SA PTNbh Bandung Juli 2017 Gedung Balai Pertemuan Ilmiah ITB

SURAT KEPUTUSAN REKTOR INSTITUT TEKNOLOGI DEL No. 024/ITDel/Rek/SK/III/18. Tentang PEDOMAN KESESUAIAN BIDANG KEILMUAN DOSEN INSTITUT TEKNOLOGI DEL

PENGANGKATAN PARA WAKIL REKTOR INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG PERIODE

Bandung, 26 Mei 2016

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA NOMOR 81/PSK/HKTL/2004 TENTANG TATA CARA PEMILIHAN DAN PENENTUAN ANGGOTA SENAT FAKULTAS

KETUA TIM TRANSISI UI\IVERSITAS INDONESIA

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

SALINAN PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS DIPONEGORO NOMOR 02 TAHUN 2017 TENTANG

SURAT KEPUTUSAN DEKAN SEKOLAH ARSITEKTUR, PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG NOMOR : 08/SK/K01.17/KP/2010.

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS BAITURRAHMAH No.375 /F/Unbrah/VII/2013 PERATURAN DISIPLIN DOSEN UNIVERSITAS BAITURRAHMAH REKTOR UNIVERSITAS BAITURRAHMAH

KODE ETIK DOSEN UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SAMARINDA

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO Nomor : 61/KEP/UDN-01/VI/2007. tentang KODE ETIK DOSEN UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO

UNIVERSITAS AIRLANGGA

PERATURAN SENAT AKADEMIK NOMOR : 41291/UN4.A/SN.07/2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SENAT AKADEMIK UNIVERSITAS HASANUDDIN

Pandangan MGB mengenai Kegurubesaran dan Guru Besar ITB

PERATURAN MAJELIS WALI AMANAT UNIVERSITAS HASANUDDIN NOMOR: 25919/UN4.0/OT.05/2016 TENTANG TATA KERJA ANTARORGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT NOMOR : 070/UN8/KP/2013

Transkripsi:

KEPUTUSAN SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Nomor : 36/SK/K01-SA/2005 TENTANG AMANDEMEN PERTAMA LAMPIRAN SURAT KEPUTUSAN SENAT AKADEMIK NOMOR 21/SK/K01-SA/2003 TENTANG KRITERIA DAN PERSYARATAN PENGANGKATAN DOSEN LUAR BIASA DENGAN STATUS GURU BESAR DAN GURU BESAR EMERITUS SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Menimbang : (a) bahwa surat Rektor Institut Teknologi Bandung No. 043/K01/LL/2005 tentang Guru Besar Emeritus; (b) bahwa guna menjalankan tugas dan fungsi Rektor sesuai Peraturan Pemerintah RI nomor 155 tahun 2000 dipandang perlu melakukan penghapusan butir 2.4 3 pada Lampiran Surat Keputusan Senat Akademik nomor 21/SK/K01-SA/2003 tanggal 2 Mei 2003 tentang Kriteria dan Persyaratan Pengangkatan Dosen Luar Biasa dengan Status Guru Besar dan Guru Besar Emeritus (c) bahwa Sidang Senat Akademik tanggal 3 Juni 2005 telah menyetujui Amandemen Pertama Lampiran Surat Keputusan Senat Akademik nomor 21/SK/K01-SA/2003 tentang Kriteria dan Persyaratan Pengangkatan Dosen Luar Biasa dengan status Guru Besar dan Guru Besar Emeritus; (d) bahwa butir-butir (a), (b) dan (c) di atas, perlu ditindak-lanjuti dengan penetapan Surat Keputusan Senat Akademik. Mengingat : 1. Peraturan Pemerintah nomor 155 tahun 2000 tentang Penetapan Institut Teknologi Bandung sebagai Badan Hukum Milik Negara; 2. Ketetapan Majelis Wali Amanat Nomor 006/SK/K01-MWA/XII/2002 tentang Kebijakan Umum Pengembangan Institut Teknologi Bandung 2001-2006; 3. Ketetapan Senat Akademik Nomor 022/SK/K01-SA/2002 tentang Kriteria dan Persyaratan untuk menjadi Ketua Tim Pembimbing Program Doktor sebagaimana telah diubah dengan Surat Keputusan Senat Akademik Nomor 42/SK/K01-SA/2003; 4. Berita Acara Sidang Senat Akademik Institut Teknologi Bandung nomor 033/K01-SA/2005 tanggal 4 Pebruari 2005 tentang Pemilihan Ketua dan Sekretaris Senat Akademik Institut Teknologi Bandung periode 2005. MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERTAMA : Menghapus butir 2.4 3 persyaratan Pengangkatan Guru Besar Emeritus pada Lampiran Surat Keputusan Senat Akademik No. 21/SK/K01-SA/2003 yang berbunyi : Memenuhi kriteria dan persyaratan sebagai Ketua Tim Pembimbing Program Doktor. KEDUA. 1

KEDUA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan akan diperbaiki sebagaimana mestinya apabila dikemudian hari disadari terdapat kekeliruan dalam penetapannya. Ditetapkan di Bandung Pada tanggal 3 Juni 2005 Ketua, Tembusan Yth. : 1. Ketua Majelis Wali Amanat 2. Ketua Majelis Guru Besar 3. Rektor 4. Para Dekan Fakultas Prof. Ir. Amrinsyah Nasution, MSCE, Ph.D NIP. 130604363 2

Lampiran Keputusan Senat Akademik ITB Nomor : 36 /SK/K01-SA/2005 Tanggal : 3 Juni 2005 PERUBAHAN ATAS LAMPIRAN SURAT KEPUTUSAN SENAT AKADEMIK NOMOR 21/SK-K01-SA/2003 TENTANG KRITERIA DAN PERSYARATAN PENGANGKATAN DOSEN LUAR BIASA DENGAN STATUS GURU BESAR DAN GURU BESAR EMERITUS Pendahuluan Institut Teknologi Bandung (ITB) adalah perguruan tinggi tempat menggali, mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, seni serta ilmu sosial kemanusiaan. Pelaksanaannya mencakup kegiatan pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat. Ilmu yang ditekuni merupakan ungkapan pemikiran dan pendalaman mengenai hal-hal terbaru dan terdepan, sumbangan bagi khazanah pengetahuan, perkembangan kemanusiaan dan perbaikan kehidupan bangsa, yang pada hakekatnya ditujukan pada kemajuan peradaban. Oleh karenanya harus selalu dilibatkan nilai-nilai yang dipandang tinggi bagi peningkatan harkat kemanusiaan. Nilai-nilai yang dijunjung dan dipelihara sebagaimana dimaksudkan di sini banyak yang tidak tertulis namun diajarkan dan dijaga keberadaanya untuk menunjang kehidupan akademik dan kesarjanaan (scholarship ). Dalam perjalanan waktu dengan berbagai situasi dan persoalan, nilai-nilai tersebut senantiasa diusahakan pemeliharaan, penerapan, penyempurnaan dan penerusannya. Agar usaha ini dapat dilaksanakan dengan berhasil, para pelaku atau penjaga diharapkan memahami dan menghayatinya dengan sungguh-sungguh, membaca perkembangan zaman, serta mampu bersikap dan bertindak secara arif bijaksana. Sebagai pemegang jabatan akademik tertinggi, Guru Besar seyogyanya mengemban tugas penting ini. Tugas tersebut patut dilakukan bahkan setelah penugasan rutin pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat telah dinyatakan selesai. Dengan demikian ITB akan dapat memetik manfaat terutama dari pengalaman, kebijaksanaan dan kemampuan pengayoman mereka. Di samping itu, terdapat kebutuhan untuk senantiasa menjaga bahkan meningkatkan kinerja akademik. Kebutuhan ini berbentuk misalnya pembinaan staf pengajar untuk meraih gelar doktor, pemeliharaan jaringan dengan para alumni serta dengan lembaga akademik lain dalam dan luar negeri, maupun pembinaan kesarjanaan di unit masing-masing. Untuk keperluan ini, bantuan yang besar kiranya dapat diberikan oleh Dosen Luar Biasa dengan status Guru Besar, baik yang berasal dari ITB dengan masa dinas formal yang telah selesai, dari lembaga di luar ITB, maupun para profesor tamu. Bentuk tradisi akademik lain adalah pengakuan dan penghargaan kepada individu yang di masa sebelumnya telah menunjukkan prestasi kepakaran yang istimewa berupa predikat emeritus. Penghargaan ini berfungsi pula sebagai acuan dan teladan bagi kegiatan keilmuan dan bagi para akademisi. Oleh karena itulah dipandang perlu untuk mengangkat Dosen Luar Biasa dengan status Guru Besar dan Guru Besar Emeritus, yang akan memberikan pula nilai tambah dalam aspek citra dan kewibawaan institusi. I. Dosen Luar Biasa dengan status Guru Besar 1.1 Umum : Dosen Luar Biasa dengan status Guru Besar ialah jabatan yang diberikan oleh ITB kepada seseorang yang dipandang memenuhi kriteria keguru-besaran dan sangat dibutuhkan untuk 3

menunjang pelaksanaan misi ITB di bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat, namun yang bersangkutan tidak berstatus pegawai tetap ITB melainkan seseorang yang sebelumnya menjabat sebagai Guru Besar ITB yang telah menyelesaikan masa dinas formalnya, atau mereka yang datang dari luar ITB. Dosen Luar Biasa dengan status Guru Besar diangkat untuk masa jabatan satu tahun dan dapat diperpanjang sesuai dengan kebutuhan ITB. 1.2 Hak Dosen Luar Biasa dengan status Guru Besar berhak mendapat fasilitas kerja untuk melaksanakan kewajibannya sesuai dan kewenangan lainnya dengan ketentuan yang diatur oleh Pimpinan ITB. 1.3 Kewajiban 1. Membina dan mengembangkan kehidupan akademik yang bermartabat dan berkontribusi dalam pengembangan ilmu dan masyarakat ilmiah. 2. Bertanggung jawab dalam bidang akademik serta dalam pemanfaatan sarana, prasarana, dan fasilitas untuk pelaksanaan tugasnya. 3. Menjaga norma dan kaidah keilmuan serta kehormatan korps Guru Besar ITB 1.4 Kriteria 1. Selama masa tugas sebelumnya, yang bersangkutan telah menunjukkan perilaku yang terpuji dalam kehidupan masyarakat akademik serta telah berhasil membangun kehidupan laboratorium, studio untuk pengembangan ilmu, teknologi atau seni. 2. Yang bersangkutan dinilai sangat dibutuhkan karena pengalaman, kearifan, keilmuan, keteladanan dan kepakarannya. 3. Yang bersangkutan sangat dibutuhkan untuk melanjutkan pelaksanaan program Magister dan Doktor di ITB. 4. Yang bersangkutan dinilai dapat segera mempersiapkan dan membina tenaga pengganti untuk melanjutkan tugas dan misi akademik. 5. Yang bersangkutan dinilai mempunyai jejaring yang luas, baik dengan alumni, intitusi dan tenaga peneliti dalam dan luar negeri, maupun dengan tokoh lain yang mempunyai perhatian kepada dunia akademik. I.5 Persyaratan 1. Bersedia untuk bertugas sebagai Dosen Luar Biasa dengan status Guru Besar. 2. Memiliki kesehatan yang baik untuk menjalankan tugas-tugasnya. 3. Diusulkan oleh Majelis Departemen yang membutuhkan berdasarkan terutama atas pertimbangan: a) Mempunyai jejak (track record ) yang baik dalam pengalaman, kearifan, keilmuan, keteladanan dan kepakarannya; b) Mempunyai perilaku (rule of conduct ) dan integritas yang terpuji dalam kehidupan masyarakat akademik; c) Terdapat program-program spesifik Departemen yang membutuhkan kontribusi yang bersangkutan. 4. Memenuhi kriteria dan persyaratan sebagai Ketua Tim Pembimbing Program Doktor yang berlaku di ITB. II. Guru Besar Emeritus 2.1 Umum : Guru Besar Emeritus merupakan penghargaan istimewa dari ITB yang diberikan secara selektif kepada pensiunan Guru Besar ITB yang dinilai memiliki integritas, prestasi keimuan yang tinggi, kepemimpinan yang menonjol sebagai panutan, serta telah menunjukan jasa yang luar biasa dalam bidang pendidikan sains, teknologi, seni atau ilmu sosial kemanusiaan. 4

2.2 Kegiatan Akademik Sebagai sosok yang menduduki jabatan yang sangat terhormat dan bermartabat, Guru Besar Emeritus senantiasa menjadi panutan bagi masyarakat akademik dalam menjalankan etika profesi, norma dan kaidah keilmuan. Untuk itu ITB berusaha mengakomodasi pelaksanaan kegiatan akademik yang bersangkutan. 2.3 Kriteria 1. Ketika menjabat Guru Besar, yang bersangkutan telah menunjukkan integritas, prestasi keilmuan yang tinggi, kepemimpinan yang menonjol sehingga dapat menjadi panutan, telah menunjukan jasa yang luar biasa dalam bidang pendidikan tinggi sains, teknologi, seni atau ilmu sosial kemanusiaan; 2. Yang bersangkutan dinilai sangat dibutuhkan karena pengalaman, kearifan, keilmuan, keteladanan, kepakaran untuk ikut serta membina dan mengembangkan kehidupan akademik yang bermartabat, dan berkontribusi dalam pengembangan ilmu dan masyarakat ilmiah. 2.4 Persyaratan 1. Diusulkan oleh Majelis Departemen berdasarkan terutama pertimbangan: a) Mempunyai jejak yang sangat baik dalam kepemimpinan, pengalaman, kearifan, keilmuan, keteladanan dan kepakarannya; b) Mempunyai perilaku dan integritas yang terpuji dalam kehidupan masyarakat akademik. 2. Memperoleh pengakuan berupa rekomendasi tertulis dari sedikitnya dua Guru Besar di luar Departemen yang bersangkutan. 3. Menunjukkan jasa yang luar biasa dalam bidang pendidikan sains, teknologi, seni, atau ilmu sosial kemanusiaan. Ketua, Prof.Ir. Amrinsyah Nasution, MSCE, Ph.D NIP. 130604363 5