BUPATI POLEWALI MANDAR

dokumen-dokumen yang mirip
BUPATI DEMAK PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 32 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN KOMISI PENGAWASAN PUPUK DAN PESTISIDA (KPPP) KABUPATEN DEMAK

PROVINSI BALI KEPUTUSAN BUPATI KARANGASEM NOMOR 9/HK/2016 TENTANG PEMBENTUKAN KOMISI PENGAWAS PUPUK DAN PESTISIDA KABUPATEN KARANGASEM TAHUN 2016

BUPATI MALANG BUPATI MALANG,

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/ 606 /KPTS/013/2013 TENTANG KOMISI PENGAWASAN PUPUK DAN PESTISIDA PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI TAPIN PERATURAN BUPATI TAPIN NOMOR 03 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 22/Permentan/SR.130/4/2011 /Permentan/OT.14 0/ /2009 TENTANG

BUPATI SUKAMARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 19 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 5 TAHUN 2009 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR

BUPATI POLEWALI MANDAR

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 06/Permentan/SR.130/2/2011 TENTANG

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI KUANTAN SINGINGI PROVINSI RIAU PERATURAN BUPATI KUANTAN SINGINGI NOMOR 5 TAHUN 2014

BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PUPUK BERSUBSIDI UNTUK SEKTOR PERTANIAN DI PROVINSI BALI

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI POLEWALI MANDAR

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 122/Permentan/SR.130/11/2013 TENTANG

WALIKOTA PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA PASURUAN NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI MADIUN SALINANAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 35 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 072 TAHUN 2013 TENTANG

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 93 TAHUN 2008 TENTANG

GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT

BUPATI KAYONG UTARA PERATURAN BUPATI KAYONG UTARA NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI BERAU PERATURAN BUPATI BERAU NOMOR 31 TAHUN 2014 TENTANG

WALIKOTA SURABAYA WALIKOTA SURABAYA,

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI TANJUNG JABUNG TIMUR,

SALINAN NOMOR 5/E, 2010

PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG

WALIKOTA PROBOLINGGO

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 14 TAHUN 2011

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 6 TAHUN 2008

WALIKOTA SURABAYA WALIKOTA SURABAYA,

BUPATI KAYONG UTARA PERATURAN BUPATI KAYONG UTARA NOMOR 26 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 54 TAHUN 2013

BUPATI KARANGANYAR PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 13 TAHUN 2012

BUPATI BIMA PERATURAN BUPATI BIMA NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN BUPATI PAKPAK BHARAT NOMOR TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PENAJAM PASER UTARA

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2010 NOMOR 3 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG

WALIKOTA PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURANBUPATI TANAH BUMBU NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG

G U B E R N U R L A M P U N G

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI HULU SUNGAI TENGAH

WALIKOTA BLITAR WALIKOTA BLITAR,

BUPATI SEMARANG PROPINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG ALOKASI PUPUK BERSUBSIDI UNTUK SEKTOR PERTANIAN DI KABUPATEN KUDUS TAHUN ANGGARAN 2010

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI TANAH DATAR PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN BUPATI TANAH DATAR NOMOR 37 TAHUN 2014

BUPATI KATINGAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KATINGAN NOMOR 14 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA BANJARMASIN

BUPATI POLEWALI MANDAR

BERITA DAERAH KOTA BOGOR

BUPATI POLEWALI MANDAR

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 122/Permentan/SR.130/11/2013 TENTANG

WALIKOTA TASIKMALAYA

BUPATI POLEWALI MANDAR

BUPATI POLEWALI MANDAR

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 25 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 114 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN BUPATI BENGKAYANG NOMOR 1<? TAHUN 2013 KEBUTUHAN DAN HARGA ECERAN TERTINGGI PUPUK BERSUBSIDI UNTUK SEKTOR PERTANIAN BUPATI BENGKAYANG,

6. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 84, Tambahan

PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG TIMUR NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG

WALIKOTA TEBING TINGGI PROVINSI SUMATERA UTARA

WALIKOTA SURABAYA WALIKOTA SURABAYA,

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURANBUPATI TANAH BUMBU NOMOR 4 TAHUN 2016

BERITA DAERAH KABUPATEN TANAH DATAR TAHUN 2012 PERATURAN BUPATI TANAH DATAR NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG

3. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen (Lembaran Negara Republik

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 14 TAHUN 2011

CUPLIKAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 66/Permentan/OT.140/12/2006 TENTANG

BUPATI SERUYAN PERATURAN BUPATI SERUYAN NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI BARITO KUALA KEPUTUSAN BUPATI BARITO KUALA NOMOR / 03 /KUM/2012 TENTANG

KEBUTUHAN DAN HARGA ECERAN TERTINGGI PUPUK BERSUBSIDI UNTUK SEKTOR PERTANIAN DI KABUPATEN KUDUS TAHUN ANGGARAN 2014 BUPATI KUDUS,

BUPATI TANAH DATAR PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN BUPATI TANAH DATAR NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG

GUBERNUR SUMATERA BARAT PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR : 80 TAHUN 2015 TENTANG

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 130/Permentan/SR.130/11/2014 TENTANG

BUPATI POLEWALI MANDAR

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA

GUBERNUR SUMATERA BARAT PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 90 TAHUN 2014 TENTANG

G U B E R N U R J A MB I

WALIKOTA PROBOLINGGO

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BENGKULU,

BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA MEDAN NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 57 TAHUN 2015 TENTANG

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2006 NOMOR 10 SERI E

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 130/Permentan/SR.130/11/2014 TENTANG

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 32 TAHUN 2012 TENTANG

Transkripsi:

BUPATI POLEWALI MANDAR KEPUTUSAN BUPATI POLEWALI MANDAR NOMOR: KPTS/520/599/HUK TENTANG PEMBENTUKAN KOMISI PENGAWASAN PUPUK DAN PESTISIDA KABUPATEN POLEWALI MANDAR TAHUN 2013 Menimbang : a. bahwa dalam rangka efektifitas dan efisiensi penggunaan pupuk dan pestisida, perlu dilakukan pengawasan pupuk dan pestisida yang dipantau peredaran dan penyimpanannya yang sangat rentan dengan resiko dan dampak lingkungan bagi para petani, penjual pupuk dan pestisida, maka perlu dibentuk Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida ; Mengingat b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, maka perlu ditetapkan dengan Keputusan Bupati; : 1. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2004 tentang Pembentukan Provinsi Sulawesi Barat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 105, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4422); 2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004, tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1973 tentang Pengawasan Atas Peredaran, Penyimpanan dan Penggunaan Pestisida (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 12); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2001 tentang Pupuk dan Budidaya Tanaman (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 14, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4079); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2005 tentang Perubahan Nama Kabupaten Polewali Mamasa menjadi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 160); 6. Peraturan Presiden Nomor 77 Tahun 2011 tentang Penetapan Pupuk Bersubsidi sebagai Barang dalam Pengawasan;

7. Peraturan Presiden Nomor 15 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 77 Tahun 2005 tentang Penetapan Pupuk Bersubsidi sebagai Barang dalam Pengawasan; Memperhatikan : 1. Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 02/Pert./HK.060/2/ 2006 tentang Pupuk Organik dan Pembenah Tanah; Menetapkan : 2. Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 04/Permentan/OT.140/ 4/2007 tentang Rekomendasi Pemupukan N, P dan K pada Padi Sawah Spesifik Lokasi; 3. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor: 07/M.DAG/PER/2/2009 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor: 21/M-DAG/PER/6/2008 tentang Pengadaan Penyaluran Pupuk Bersubsidi Untuk Sektor Pertanian; 4. Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 50/Permentan/SR.130/ 11/2009 tentang Kebutuhan dan Harga Eceran Tertinggi (HET) Pupuk Bersubsidi untuk Sektor Pertanian Tahun Anggaran 2010; 5. Keputusan Menteri Pertanian Nomor: 237/Kpts/OT.210/4/ 2003 tentang Pedoman Pengawasan, Pengadaan, Peredaran dan Penggunaan Pupuk An-Organik; 6. Keputusan Menteri Pertanian Nomor : 239/Kpts/OT.210/4/ 2003 tentang Pengawasan Formula Pupuk An-Organik; 7. Keputusan Gubernur Sulawesi Barat Nomor 05 Tahun 2012 tentang Penetapan Alokasi Kebutuhan Pupuk Bersubsidi untuk Sektor Pertanian Tahun Anggaran 2012 Provinsi Sulawesi Barat; MEMUTUSKAN: KESATU : Membentuk Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida Tahun 2013, dengan susunan keanggotaan sebagaimana tercantum dalam lampiran Keputusan ini. KEDUA : Tugas dan wewenang komisi pengawasan pupuk dan pestisida sebagaimana dimaksud diktum kesatu sebagai berikut: a. Tugas komisi pengawasan adalah: 1. melaksanakan pengawasan atas penyimpanan, pengedaran dan penggunaan pupuk dan pestisida; 2. memeriksa jenis, mutu, jumlah alat dan bahan yang digunakan untuk melakukan kegiatan penyimpanan, pengedaran dan pengunaan pupuk dan pestisida 3. menginventarisir para distributor, penyalur, dan pengecer pupuk dan pestisida yang ada di kios dan toko; dan 4. melakukan rapat-rapat berkala membahas masalah kebijaksanaan dan masalah teknis pengawasan pupuk dan pestisida.

b. Wewenang pengawasan adalah: 1. memasuki setiap tempat yang dipandang perlu untuk pupuk dan pestisida; 2. meminta pihak yang di periksa untuk menperlihatkan dan menjelaskan mengenai jenis, jumlah pupuk dan pestisida, keadaan tanah, pembungkus, label dan publikasi pupuk dan pestisida, bahan-bahan yang di duga menyimpan, dan mengedarkan dan mengandung pupuk dan pestisida; 3. mengambil contoh pupuk dan pestisida, wadah, pembungkus, label dan publikasi pupuk dan pestisida, bahan dan alat yang di gunakan untuk menyimpan, mengedarkan dan mengandung pupuk dan pestisida; 4. meminta pihak yang di periksa untuk memeriksakan contoh pupuk dan pestisida yang diambil oleh pengawas pupuk dan pestisida kelaboratorium yang dapat memeriksa pupuk dan pestisida; 5. ketua komisi pupuk dan pestisida berwenang untuk mengesahkan hasil pemeriksaan laboratorium untuk keperluan pengawas pupuk dan pestisida; 6. apabila komisi pengawasan pupuk dan pestisida, maka wajib membuat Berita Acara dan tidak lebih dari 48 jam setelah pemeriksaan dan segera menyampaikan kepada pimpinan instansinnya, pihak yang diperiksa, aparat penyidik dan instansi lain yang berkepentingan; dan 7. melakukan pemusnahan pestisida. KETIGA : Dalam melaksanakan tugas dan wewenang komisi pengawasan pupuk dan pestisida bertanggung jawab kepada Bupati Polewali. KEEMPAT : Segala biaya yang timbul akibat dikeluarkannya Keputusan ini dibebankan kepada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2013 dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran 2013. KELIMA : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Polewali pada tanggal 13 Juni 2013 ALI BAAL MASDAR

LAMPIRAN KEPUTUSAN BUPATI POLEWALI MANDAR NOMOR : KPTS/520/599/HUK TANGGAL : 13 JUNI 2013 SUSUNAN KEANGGOTAAN KOMISI PENGAWASAN PUPUK DAN PESTISIDA KABUPATEN POLEWALI MANDAR TAHUN ANGGARAN 2013 Pembina Ketua Ketua I : 1. Bupati Polewali 2. Wakil Bupati Polewali : Sekretaris Daerah : Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Polewali Ketua II : Kepala Dinas Perindustrian dan perdagangan Sekretaris : Kepala Bagian Adm Sumberdaya Alam Setda Sekretaris I : Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Horkitultura Distanak Anggota Tim Pengawas : 1. Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda 2. Kepala Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan, Kehutanan dan Ketahanan Pangan 3. Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan 4. Kepala Dinas kelautan dan Perikanan Kabupaten Polewali 5. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Polewali 6. Kepala Bagian Administrasi Pemerintahan Setda 7. Kepala Bidang Pengelolaan Lahan dan Air distannak 8. Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian dan perdagangan 9. Kasi. Perbenihan dan Pembibitan Distannak 10. Koordinator Pengamat Hama Kabupaten Polewali 11. Kasat Reskrim Polres 12. Kasi. Intel Kejaksaan Negeri Polewali 13. Kepala Bidang P2Hp

Anggota Tim Verifikasi : 1. Kepala Bidang Pengembangan Usaha Dishutbun 2. Kepala Bidang Perikanan Kabupaten Polewali 3. Kasi. Pengelolaan Lahan Distannak Kabupaten Polewali 4. Kasi. Perlindungan Tanaman Kabupaten Polewali 5. Kasi. Pembiayaan dan Perizinan Kabupaten Polewali ALI BAAL MASDAR

LAMPIRAN KEPUTUSAN BUPATI POLEWALI MANDAR NOMOR : KPTS/ / /HUK TANGGAL : JUNI 2013 TUGAS KOMISI DAN WEWENANG PENGAWASAN PUPUK DAN PESTISIDA A. TUGAS KOMISI PENGAWASAN 1. Melaksanakan Pengawasan atas Penyimpanan,Pengedaran dan Penggunaan Pupuk dan Pestisida apakah sesuai atau tidak dengan ketentuan Peraturan Pemerintah Nomor : 7 Tahun1973 dan Peraturan Pelaksanaanya. 2. Memeriksa Jenis, Mutu, Jumlah Alat dan bahan yang di gunakan untuk melakukan kegiatan penyimpanan, pengedaran dan pengunaan Pupuk dan Pestisida sesuai ketentuan Peraturan Pemerintah Nomor : 7 Tahun1973 dan Peraturan Pelaksanaannya; 3. Menginventarisir para Distributor,Penyalur,dan Pengecer Pupuk dan Pestisida yang ada di kios dan toko; 4. Melakukan rapat-rapat berkala membahas masalah kebijaksanaan dan masalah teknis pengawasan Pupuk dan Pestisida. B. WEWENANG PENGAWASAN 1. Memasuki setiap tempat yang pandang perlu untuk Pupuk dan Pestisida; 2. Meminta pihak yang di periksa untuk menperlihatkan dan menjelaskan mengenai jenis, jumlah pupuk dan pestisida, keadaan tanah, pembungkus, label dan publikasi pupuk dan pestisida,bahan-bahan yang di duga menyimpan,dan mengedarkan dan mengandung pupuk dan pestisida; 3. Mengambil contoh pupuk dan pestisida, wadah,pembungkus,label dan publikasi pupuk dan pestisida,bahan dan alat yang di gunakan untuk menyimpan,mengedarkan dan mengandung pupuk dan pestisida; 4. Meminta pihak yang di periksa untuk memeriksakan contoh pupuk dan pestisida yang di ambil oleh pengawas pupuk dan pestisida kelaboratorium yang dapat memeriksa pupuk dan pestisida; 5. Contoh sebagaimana yang di maksud pada point 3 tersebut di atas diambil hanya sebanyak yang di perlukan untuk pemeriksaan laboratorium dan atau untuk keperluan barang bukti dalam penyelesaian masalah yang di jumpai pupuk dan pestisida; 6. Ketua komisi pupuk dan pestisida berwenang untuk mengesahkan hasil pemeriksaan laboratorium untuk keperluan pengawas pupuk dan pestisida; 7. Apabila komisi pupuk dan Pestisida menemukan hal-hal yang bertentangan dengan Peraturan Pemerintah Nomor : 7 Tahun 1973 dan peraturan pelaksanaannya,maka komisi pengawasan pupuk dan pestisida wajib membuat Berita Acara dan tidak lebih dari 48 empat puluh delapan jam setelah pemeriksaan dan segera menyampaikan kepada pimpinan instansinnya, pihak yang di periksa,aparat penyidik dan instansi lain yang berkepentingan; 8. Melakukan pemusnahan Pestisida.

ALI BAAL MASDAR