BAB 1 PENDAHULUAN. menurut WHO meliputi: usia pertengahan (45 59 tahun), lanjut usia (60 74

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. cantik, tidak lagi bugar dan tidak lagi produktif. Padahal masa tua

BAB I PENDAHULUAN. usia sekitar 40 tahun sampai 50 tahun (Rostiana, 2009 dalam

BAB I PENDAHULUAN. kehamilan dan persalinan, namun lebih luas lagi yaitu menarche sampai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

KARYA TULIS ILMIAH. Karya Tulis Ilmiah ini diajukan untuk memenuhi persyaratan Memperoleh Gelar Ahli Madya Kebidanan (AM.Keb)

BAB I PENDAHULUAN. pada wanita paruh baya. Kadar FSH dan LH yang sangat tinggi dan kadar

BAB 1 PENDAHULUAN. dan ini dapat dijadikan petunjuk terjadinya menopause. Ada 3 periode menopause,

BAB 1 PENDAHULUAN. mengalami masa menopause yang salah satu dampaknya adalah menurunnya. yang belum siap dalam menghadapi masa menopause.

BAB 1 PENDAHULUAN. menopause didahului dengan fase premenopause (AtikahProverawati, 2010).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pertumbuhan dan perkembangan manusia merupakan hal yang

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan suatu hal yang menakutkan. Hal ini mungkin berasal dari suatu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Menopause merupakan masa berhentinya menstruasi yang terjadi

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGARUH PENYULUHAN TENTANG MENOPAUSE TERHADAP KESIAPAN MENGHADAPI MENOPAUSE PADA IBU PREMENOPAUSE DI DUSUN PANDES, BANTUL, YOGYAKARTA TAHUN 2011

BAB I PENDAHULUAN. dimulai dari masa anak-anak, remaja, dewasa, dan usia lanjut. Setiap peristiwa

BAB I PENDAHULUAN. Menopause merupakan periode peralihan dan fase reproduksi menuju fase

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Menopause merupakan suatu tahap kehidupan yang dialami. wanita yang masih dipengaruhi oleh hormon reproduksi

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Peningkatan usia harapan hidup bangsa Indonesia diperkirakan

BAB I. yang pasti dihadapi dan harus dilalui dalam perjalanan hidup normal. seorang wanita dan suatu proses alamiah. Berdasarkan hasil studi

BAB 1 PENDAHULUAN. usia harapan hidup penduduk. Semakin meningkatnya usia harapan hidup penduduk,

BAB I PENDAHULUAN. Diagnosis menopause dibuat setelah terdapat amenorea sekurang kurangnya satu

KUESIONER TENTANG PENGETAHUAN IBU TENTANG PERSIAPAN MEMASUKI MASA MENOPAUSE DI DUSUN V DESA SAMBIREJO KECAMATAN BINJAI KABUPATEN LANGKAT TAHUN 2007

BAB 1 PENDAHULUAN. yang menjadi perhatian individu (Moustafa, 2015). Kualitas hidup yang di

BAB I PENDAHULUAN. umur. Pada saat terjadi menopause, indung telur (ovarium) tidak berespon

BAB 1 PENDAHULUAN. Menua atau menjadi tua adalah suatu keadaan yang terjadi di dalam

BAB I PENDAHULUAN. membawa dampak pada konsekuensi kesehatan baik fisik maupun psikis

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Penduduk lansia pada umumnya banyak mengalami penurunan akibat

DESAIN SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI GEJALA MENOPAUSE ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. pemikiran bahwa dirinya akan menjadi tua, tidak sehat, dan tidak cantik lagi.

BAB 1 PENDAHULUAN. Menopause bukanlah suatu penyakit ataupun kelainan dan terjadi pada akhir siklus

HUBUNGAN TINGKAT KEPERCAYAAN DIRI DENGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN SEKSUAL WANITA MENOPAUSE DI DUSUN CANDI WINANGUN SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG MENOPAUSE DENGAN KESIAPAN IBU PREMENOPAUSE DI RT.004 RW.005 KELURAHAN SEPANJANG JAYA KOTA BEKASI TAHUN 2011

BAB I PENDAHULUAN. progresteron berkurang (Siswono, 2004). menyikapi perubahan itu secara negatif karena mereka tidak terima dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. wanita pasti akan mengalami masa menopause. Seiring dengan bertambahnya umur,

BAB I PENDAHULUAN. Kekhawatiran ini berawal dari pemikiran bahwa dirinya akan menjadi tidak sehat,

BAB 1 PENDAHULUAN. kehidupan. Seseorang yang usia lanjut akan mengalami adanya perubahan yang. pada remaja, menstruasi dan menopause pada wanita

LEMBAR INFORMASI PENELITIAN. Kepada Yth. Saya yang bertanda tangan dibawah: NIM :

Hubungan Pengetahuan Tentang Menopause Dengan Tingkat Stres Pada Wanita Usia Subur

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dan padatahun 2013 sebesar (Depkes, 2013). Viora dalam majalah Tempo (2013) usia harapan hidup masyarakat Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. besar perilaku seksual yaitu, Heteroseksual, Homoseksual dan Biseksual (Lis,

PERSEPSI IBU MENOPAUSE TERHADAP AKTIVITAS SEKSUALITAS PADA MASA MENOPAUSE DI DESA JAGALAN KECAMATAN TAWANGMANGU KARANGANYAR

I. PENDAHULUAN. perempuan menopause (Rachmawati, 2006). usia. Seorang wanita yang sudah menopause akan mengalami berhentinya

BAB II LANDASAN TEORI. mengeluarkan hormon estrogen (Manuaba, 2008). Menarche terjadi di

BAB I PENDAHULUAN. (FSH) dan penurunan sirkulasi inhibin terjadi secara bersamaan. Akhir periode

BAB I PENDAHULUAN. berupa lendir jernih, tidak berwarna dan tidak berbau busuk (Putu, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan. Rentang kehidupan manusia terbagi menjadi sepuluh tahapan

BAB I PENDAHULUAN. kelamin) (Manuaba Ida Bagus Gde, 2009: 61). Wanita yang mengalami

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Osteoporosis merupakan kondisi atau penyakit dimana tulang

HUBUNGAN STRESS PASCAMENOPAUSE DENGAN PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL DI MASYARAKAT PADA IBU-IBU DI DESA TANJUNG KECAMATAN NGUTER KABUPATEN SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kehamilan merupakan suatu anugerah yang menyenangkan bagi

BABI PENDAHULUAN. menjelang saat-saat kematian, rasa cemas kerap kali singgah dalam diri manusia.

BAB I PENDAHULUAN. Pre menopause syndrome merupakan masalah yang timbul akibat pre

BAB I PENDAHULUAN. perubahan. Pada permulaan hidup perubahan itu kearah pertumbuhan dan

BAB I PENDAHULUAN. yang kemudian, secara normal, terjadi setiap bulan selama masa usia

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian. Kecamatan Wirobrajan Kota Yogyakarta. Patangpuluhan sendiri

TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG MENOPAUSE PADA IBU USIA TAHUN DI DESA DUYUNGAN SIDOHARJO KABUPATEN SRAGEN

TINGKAT PENGETAHUAN IBU-IBU PKK TENTANG MENOPAUSE DI DESA TRIYAGAN, MOJOLABAN, SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. Tubuh terdiri dari sel-sel yang selalu tumbuh. Kadang-kadang. pertumbuhan tersebut tidak terkontrol dan membentuk suatu gumpalan.

BAB I PENDAHULUAN. adalah datangnya menopause. Menopause merupakan keadaan biologis yang

PENGETAHUAN IBU TENTANG TANDA DAN GEJALA MENOPAUSE. Astika Tafrikul Khafidhoh

SKRIPSI. Oleh: HERI SEKTIAWAN J Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Meraih Derajat Sarjana S-1 Keperawatan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. wanita yang biasanya terjadi di atas usia 40 tahun. Ini merupakan suatu akhir proses

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP IBU TENTANG MENOPAUSE CORRELATION BETWEEN KNOWLEDGE WITH THE ATTITUDE OF MOTHER ABOUT MENOPAUSE

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. yang berkesinambungan dari lahir sampai mati. Setiap perkembangan mengandung

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. sudah mengalami kemunduran fungsi fisiologis organ tubuhnya (Wahyunita, 2010).

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan promotif dan preventif baik sehat maupun sakit.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kesehatan seksual serta kesehatan sistem reproduksi. Kesehatan reproduksi

TINJAUAN PUSTAKA. menopause (Kuncara, 2007).

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pada pertemuan International Conference on Population

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Pembangunan berwawasan kesehatan merupakan salah satu aspek

BAB I PENDAHULUAN. biologis, psikologis dan sosial (Rudolph, 2014). Batas usia remaja menurut

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA IBU PREMENOPAUSE DI PEDUKUHAN MRICAN CATURTUNGGAL DEPOK SLEMAN YOGYAKARTA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. atau aplikasi promosi kesehatan, merupakan penunjang bagi program-program

Fase Penuaan KESEHATAN REPRODUKSI LANJUT USIA. Fase Subklinis (25-35 tahun) Fase Transisi (35-45 tahun) Fase Klinis ( > 45 tahun)

BAB I PENDAHULUAN. selaput dinding perut atau peritonitis ( Manuaba, 2009). salah satunya adalah Keputihan Leukorea (Manuaba, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. perubahan struktur umur penduduk yang ditunjukkan dengan meningkatnya jumlah

I. PENDAHULUAN. (Nugroho, 2008). Lanjut usia bukanlah suatu penyakit. Lanjut usia adalah

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Status kesehatan masyarakat ditunjukkan oleh angka kesakitan, angka

BAB I PENDAHULUAN. kesakitan, angka kematian, membaiknya status gizi, juga ditunjukkan oleh

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Masa ini merupakan masa peralihan manusia dari anak-anak menuju

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU PREMENOPAUSE TERHADAP KESIAPAN DALAM MENGHADAPI MASA MENOPAUSE DI DESA PADANGAN KECAMATAN WINONG TAHUN 2017

BAB I PENDAHULUAN. wanita mengalami menopause. Namun tidak seperti menopause pada

2013 GAMBARAN PENGETAHUAN TENTANG PENYAKIT REUMATIK PADA WANITA LANJUT USIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WREDHA BUDI PERTIWI BANDUNG

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa remaja adalah masa peralihan dari anak-anak ke dewasa, bukan

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas hidup manusia, baik kemajuan dalam bidang sosioekonomi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan hal yang penting dan patut. bagi kehidupan seorang pria maupun wanita.

BAB I PENDAHULUAN. 50% perempuan disetiap dunia mengalaminya. Dari hasil penelitian, di

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. setelah 12 bulan tanpa periode menstruasi. Rata-rata menopause natural terjadi 51,4

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN TINGKAT KECEMASAN IBU DALAM MENGHADAPI MENOPAUSE DI DUSUN KARANGPLOSO SITIMULYO PIYUNGAN BANTUL

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Amerika Serikat yaitu A,H,C,dan D. PMS A (Anxiety) ditandai dengan gejala

PERUBAHAN FISIK WANITA HUBUNGANNYA DENGAN KECEMASAN DALAM MENGHADAPI MENOPAUSE. Sugiyanto STIKES Aisyiyah Yogyakarta

BAB 1 PENDAHULUAN. perempuan yang memasuki usia premenopause akan melonjak dari 107 juta

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan program kesehatan pada umumnya dapat dilihat dari

BAB I PENDAHULUAN. terakhir dan kelahiran ( 38 minggu dari pembuahan ). Istilah medis untuk. wanita yang belum pernah hamil dikenal sebagai gravida.

Transkripsi:

1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lanjut usia (lansia) merupakan akhir dari kehidupan dan proses alami yang tidak dapat dihindarkan oleh setiap individu. Penggolongan lansia menurut WHO meliputi: usia pertengahan (45 59 tahun), lanjut usia (60 74 tahun), usia tua (75 90 tahun), usia sangat tua (diatas 90 tahun. Diperkirakan pada tahun 2020 jumlah penduduk Indonesia akan mencapai 262,6 juta jiwa dengan jumlah wanita yang hidup dalam umur menopause sekitar 30,3 juta jiwa atau 11,5 % dari total penduduk, dengan umur rata-rata 49 tahun. DepKes RI, 2005 (dalam aditha, 2009:2) Sejak dilahirkan seorang manusia ditakdirkan akan menjadi tua sejalan dengan tahun-tahun kehidupannya, menjadi tua seringkali menjadi sesuatu yang menakutkan bagi setiap orang, khususnya kaum wanita. Kekhawatiran ini mungkin berawal dari pemikiran bahwa dirinya akan menjadi tidak sehat, tidak bugar, dan tidak cantik lagi. Kondisi tersebut memang tidak menyenangkan. Padahal masa tua merupakan salah satu fase yang harus dijalani seorang wanita dalam kehidupannya, Seperti halnya fase-fase kehidupan yang lain, yaitu masa anak-anak dan masa reproduksi. Kasdu, 2002 (dalam Ismiyati 2010; 1). Masa lanjut usia identik dengan masa klimakterium yang merupakan masa peralihan antara masa reproduksi dan masa senium. (Pusmaika, 2010: 191). Pada kebanyakan wanita yang ada pada fase ini, periode menstruasinya 1

2 menjadi tidak teratur. Gejala lain yang lazim terjadi adalah antara lain: nyeri pada sendi, rasa terbakar/kepanasan (hot flashes), kesulitan berkonsentrasi atau mengingat sesuatu, perubahan hasrat seks, banyak berkeringat, sakit kepala, sering kencing, bangun lebih pagi dari biasa, vagina mengering, perubahan suasana hati (mood), susah tidur, keringat malam, dan gejala-gejala yang biasa di alami sebelum menstruasi. Perkiraan rata-rata umur menopause di Indonesia adalah 50-52 tahun, sedangkan rata-rata umur premenopause adalah 40-50 tahun (Hutapea, 2005: 74). Masa menopause adalah suatu titik balik penting di dalam kehidupan seorang wanita. Mendekati masa ini terjadi berbagai proses perubahan, dan hal ini sifatnya unik dan berbeda-beda bagi setiap orang. Mereka berpendapat bahwa hal ini adalah suatu kelainan yang akan membuat mereka menjadi tidak menarik lagi, kesepian, tidak berdaya dan tidak berguna (Hutapea, 2005; 71). Wanita dalam menghadapi menopause berbeda-beda karena hal ini berkaitan dengan beberapa faktor antara lain pengetahuan. Kebanyakan wanita di Indonesia tidak mengetahui tentang menopause, terutama yang berada di pedesaan. Fakultas Kedokteran UI, 2003 (dalam Ismiyati 2010: 2) Menopause adalah peristiwa alami yang tidak bisa dihindari, oleh karena itu ada baiknya jika seorang wanita sudah mempersiapkan diri menghadapi menopause dengan pengetahuan yang memadai sebelum datangnya menopause. Menopause kadang kadang juga dinyatakan sebagai masa berhentinya haid sama sekali. Setiap wanita memang sudah ditakdirkan mengalami suatu masa menopause dalam kehidupannya, tetapi yang penting

3 sebetulnya adalah bagaimana mereka menyikapi menopause yang di alami dan persiapan mereka sendiri sebelum serta sesudah menopause. Mengingat menopause merupakan masalah fisiologis, tetapi dapat menyebabkan penerimaan yang berbeda-beda, maka alangkah baiknya jika masalah menopause diketahui secara jelas oleh setiap wanita. Juminarsih, 2008 (dalam Dewi 2012:5) Pada kondisi ini wawasan atau pengetahuan seseorang akan berperan. Dengan pengetahuan, memahami dan tidak mengarahkan pada sesuatu yang salah, sehingga manusia dapat menpersiapkan diri saat menopause terjadi. Menurut (Notoadmodjo, 2010: 50) Pengetahuan adalah hasil penginderaan manusia, atau hasil tahu seseorang terhadap objek melalui indra yang di milikinya (mata, hidung, telinga dan sebagainya) Kesiapan atau ketidaksiapan seorang wanita pada saat menjelang menopause dapat di pengaruhi oleh rendah atau tingginya pengetahuan yang di miliki oleh seseorang tentang menopause. Mengingat menopause merupakan masalah fisiologis, tetapi dapat menyebabkan penerimaan yang berbeda-beda diantara para wanita yang mengalami menopause, maka alangkah baiknya jika masalah menopause ini diketahui secara jelas oleh setiap wanita. Mempersiapkan diri sebelum dan sesudah menopause menjadi hal terpenting dalam menghadapi masa menopause. Adapun yang perlu dipersiapkan adalah menerapkan pola makan yang sehat, menghindari stress, olah raga secara teratur, dan mendapatkan informasi kesehatan. Kasdu, 2002 (dalam Fransiska 2012; 2).

4 Berdasarkan hasil penelitian dari Atik (2010) menunjukkan bahwa ada hubungan antara tingkat pengetahuan tentang menopause dengan kesiapan menghadapi menopause pada ibu premenopause di Perumahan Sewon Asri Yogyakarta tahun 2010. Karena pada penelitian ini diperoleh hasil bahwa sebagian besar responden mempunyai pengetahuan tinggi dan siap menghadapi menopause. Pengetahuan akan membentuk kepercayaan dan akan memberikan dasar bagi pengembangan selanjutnya dan menentukan sikap terhadap objek tertentu. Sementara itu pada hasil survey awal peneliti pada tanggal 21 november 2013 di Desa Molosipat, Kec. Popayato Barat, Kab. Pohuwato dan jumlah ibu yang berusia 40-50 tahun sebanyak 58 orang. Dari hasil wawancara singkat kepada 10 wanita yang ada di Desa Molosipat bahwa untuk pengetahuan tentang menopause 3 orang di antaranya mengetahui menopause adalah berhentinya haid, dan 7 orang lainya tidak mengetahui tentang menopause, sedangkan untuk kesiapan menghadapi menopause dari 10 wanita tersebut belum mempunyai kesiapan dalam menghadapi menopause, sebagai dampak yang ada artinya tidak memperhatikan pola makan yang sehat, terjadi stress, tidak berolah raga dan terutama dukungan keluarga belum ada. Berdasarkan uraian latar belakang di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian di Desa Molosipat, Kec. Popayato Barat, Kab. Pohuwato yang di formulasikan judul Hubungan Pengetahuan Ibu tentang Menopause dengan Kesiapan Menghadapi Menopause di Desa Molosipat, Kec. Popayato Barat, Kab. Pohuwato

5 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan dari penelitian ini dapat di identifikasikan sebagai berikut: 1. Menopause akan di alami oleh setiap wanita. 2. Pengetahuan mempengaruhi kesiapan seorang wanita pada saat menjelang menopause. 1.3 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis dapat mengambil suatu rumusan masalah : apakah ada hubungan pengetahuan ibu tentang menopause dengan kesiapan menghadapi menopause di Desa Molosipat, Kec. Popayato Barat, Kab. Pohuwato? 1.4 Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu tentang menopause dengan kesiapan menghadapi menopause di Desa Molosipat, Kec. Popayato Barat, Kab. Pohuwato 2. Tujuan Khusus a. Untuk mengetahui pengetahuan ibu yang mencakup pengertian, patofisiologi, gejala, dampak, pencegahan dan faktor-faktor yang mempengaruhi kapan seorang wanita mengalami menopause di Desa Molosipat, Kec. Popayato Barat, Kab. Pohuwato. b. Untuk mengetahui kesiapan ibu menghadapi menopause di Desa Molosipat, Kec. Popayato Barat, Kab. Pohuwato.

6 c. Untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu tentang menopause dengan kesiapan menghadapi menopause di Desa Molosipat, Kec. Popayato Barat, Kab. Pohuwato. 1.5 Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis a. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai bahan masukan dalam pengembangan ilmu pengetahuan terutama bidang kesehatan khususnya yang berkaitan tentang pengetahuan ibu tentang menopause dengan kesiapan menghadapi menopause. b. Bagi peneliti selanjutnya di harapkan dapat mengkaji lebih dalam mengenai faktor-faktor lain yang mempengaruhi kesiapan ibu dalam menghadapi menopause. 2. Manfaat Praktis a. Bagi ibu-ibu yang berusia 40-50 diharapkan dapat menambah wawasan dan informasi tentang menopause, sehingga dapat memberikan pemahaman tentang bagaimana cara menghadapi menopause dan meningkatkan kesiapan dalam menghadapi menopause. b. Bagi tenaga kesehatan diharapkan dapat memberikan penyuluhan kepada ibu-ibu yang akan mengalami menopause maupun yang telah mengalami menopause, sehingga dapat memberikan pengetahuan serta pemahaman dalam menghadapi menopause.