Sekolah Tinggi Ilmu Agama Buddha SMARATUNGGA Boyolali

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

PERANAN PERMAINAN TRADISIONAL GOBAG SODOR DALAM PENGEMBANGAN ASPEK MOTORIK DAN KOGNITIF ANAK TK PILANGSARI I GESI SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN. Tuntunan dunia yang semakin kompleks mengharuskan siswa harus memiliki

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dede Shinta Mustika, 2013

2014 PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL TERHADAP KERJASAMA DAN KEMAMPUAN FISIK PADA SISWA SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah UPI Kampus Serang Yeni, 2016

BAB I PENDAHULUAN. kearifan. Tradisi Mesatua di Bali lambat laun semakin tergerus dengan roda

BAB I PENDAHULUAN. anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui

MENINGKATKAN KOMPETENSI SOSIAL MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak-anak usia sekolah dasar adalah suatu generasi yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai bentuk permainan pada manusia yang terus berkembang, pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Dalam permainan tradisional lompat tali ialah permainan yang

BAB I PENDAHULUAN. Paud Jateng Pengertian Bermain dan Permainan Anak by Para Ahli dalam (Diunduh 26 Maret 2016)

PERAN PERMAINAN TRADISIONAL DALAM PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI (Studi di PAUD Geger Sunten, Desa Suntenjaya) Iis Nurhayati. STKIP Siliwangi Bandung

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Pengertian Kemampuan Kerjasama Anak Usia Dini.

PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA SCHOOL OF LOVE AND SCHOOL OF CULTURE STRATEGI JITU PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH BERBASIS KEARIFAN LOKAL

BAB I PENDAHULUAN. sampai merauke, menyebabkan Indonesia memiliki banyak pulau. dijadikan modal bagi pengembang budaya secara keseluruhan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. A. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sastra secara nyata memang berbeda dengan psikologi. Psikologi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Indonesia yang Berbudaya Gobak Sodor, Gasing, Congklak Apa Kabar Permainan Tradisional Indonesia?

BAB I PENDAHULUAN. usia dini yang merupakan periode awal yang paling penting dan mendasar

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. nenek moyang kita telah memperkaya khazanah kebudayaan nasional sebagai aset

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada anak usia dini dilakukan melalui pemberian rangsangan

I. PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia dikenal dengan keanekaragaman suku bangsa dan berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan makluk berbudaya dan menciptakan kebudayaan. Budaya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tujuan yang akan dicapai dalam Tugas Akhir ini adalah untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. operasi penjumlahan dan pengurangan. sebagai hasil dari pembawaan dan latihan. anak untuk menyelesaikan suatu tugas.

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan pembelajaran yang optimal menuju tujuan yang diharapkan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki beraneka ragam suku budaya dan kebudayaan sangat erat

PERMAINAN TRADISIOANAL. A. Sasaran Belajar 1. Sebagai wahana pendidikan 2. Per. tradisional sebagai bahan ajar Penjas


kehidupan anak. Dharmamulya (dalam Ariani, 1998, hlm.2) menyebutkan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Masa anak usia dini disebut juga masa awal kanak-kanak yang memiliki

2015 PEWARISAN NILAI-NILAI BUDAYA SUNDA PADA UPACARA ADAT NYANGKU DI KECAMATAN PANJALU KABUPATEN CIAMIS

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan yang ingin dicapai di dalam Tugas Akhir ini adalah membuat sebuah

BAB I PENDAHULUAN. keanekaragaman budaya, adat istiadat, bahasa dan sebagainya. Setiap daerah pun

BAB I PENDAHULUAN. Dunia anak adalah dunia bermain. Bermain merupakan naluri alamiah yang telah

2015 KAULINAN BUDAK SEBAGAI BAHAN AJAR UNTUK MENSTIMULUS MINAT TARI SISWA DI SD LABSCHOOL UPI BANDUNG

2015 PERKEMBANGAN KESENIAN BRAI DI KOTA CIREBON TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. perasaan, yaitu perasaan estetis. Aspek estetis inilah yang mendorong budi

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan pada aspek afektif, kognitif dan psikomotor. Upaya untuk

BAB I PENDAHULUAN. survei yang dilakukan di sekolah Regina Pacis (Jakarta) yang ditujukan

2015 KAJIAN NILAI-NILAI BUDAYA UPACARA ADAT NYANGKU DALAM KEHIDUPAN DI ERA MODERNISASI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN. dilestarikan dan dikembangkan terus menerus guna meningkatkan ketahanan

FUNGSI PERMAINAN TRADISONAL DHAKON Oleh : Ernawati Purwaningsih

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang memiliki tradisi dan hasil budaya yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Atik Rahmaniyar, 2015

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Permainan Tradisional: Media Pembelajaran di Dalam Kelas BIPA

BAB I PENDAHULUAN. lihat di kota-kota besar, tidak terkecuali juga kota-kota kecil, banyak sekali game

BAB I PENDAHULUAN. tumbuhan dalam keperluan sehari-hari dan adat suku bangsa. Studi etnobotani

BAB I PENDAHULUAN. dianggap belum memenuhi tujuan utama pembelajaran. Tujuan utama pembelajaran dalam pendidikan jasmani tidak hanya untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Pradopo (1988:45-58) memberi batasan, bahwa karya sastra yang bermutu

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang kaya kebudayaan. Beberapa kekayaan

BAB I PENGANTAR Latar Belakang Masalah. kekayaan budaya yang amat sangat melimpah. Budaya warisan leluhur merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Provinsi Jawa Barat yang lebih sering disebut sebagai Tatar Sunda dikenal

BAB 1 PENDAHULUAN. cukup digemari dan diminati serta seringkali dipertandingkan antar kelas maupun

Penerapan Permainan Dakon dalam Mengenalkan Konsep Bilangan pada Anak Kelompok A

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

PENANAMAN NILAI-NILAI KARAKTER PADA ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN-PERMAINAN EDUKATIF

Generasi Penerus Perisai Budaya Bangsa Minggu, 20 Agustus 2017

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia kaya keragaman budaya. Keragaman budaya yang dimiliki

BAB I PENDAHULUAN. aktif di dalam prosesnya dan gurulah yang menjadi center utama dalam

BAB I PENDAHULUAN. kelompok atau lapisan sosial di dalam masyarakat. Kebudayaan ini merupakan suatu cara

BAB I PENDAHULUAN. dengan kata lain mampu merumuskan tujuan pendidikan yang berisikan

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan perkembangan fisik (koordinasi motorik halus dan kasar),

BAB I PENDAHULUAN. Bermain berasal dari kata dasar main, yakni merupakan sebuah hiburan atau

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Media Pembelajaran sangat membuat pembelajaran bermakna dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Yunita, 2014

ini. Setiap daerah memilki ciri khas kebudayaan yang berbeda, salah satunya di

Kesenian merupakan salah satu bagian dari kebudayaan, karena. kesenian dan kekriyaan. Kesenian dan kebudayaan dapat mengalami

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. komponen dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan. Indonesia telah mencanangkan pendidikan wajib belajar yang semula 6 tahun

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Permainan antara manusia melawan komputer menjadi sangat populer

TINJAUAN PUSTAKA. (Hans Daeng, 2009 :17). Andang Ismail menuturkan bahwa permainan memiliki

BAB I PENDAHULUAN. masing-masing individu. Karakter yang dimunculkan pada tiap individu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Folklor yang menjadi salah satu kajian bidang antropologi yang

BAB I PENDAHULUAN. Permainan atau yang saat ini lebih sering disebut dengan game merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap negara mempunyai kelebihan yang ditonjolkan agar negara lain bisa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 8. DISKUSILatihan Soal

BAB I PENDAHULUAN. adalah segala perubahan yang terjadi pada anak yang meliputi seluruh perubahan, baik

BAB 1 PENDAHULUAN. sakral, sebuah pernikahan dapat menghalalkan hubungan antara pria dan wanita.

BAB 1 PENDAHULUAN. Semua bangsa memiliki kebudayaan masing-masing. Dan kebudayaan

Transkripsi:

PENGEMBANGAN KREATIVITAS MAHASISWA MENGHIDUPKAN KEMBALI PERMAINAN TRADISIONAL UNTUK MEMBANGUN KARAKTER ANAK BIDANG KEGIATAN: PKM GAGASAN TERTULIS Diusulkan oleh: SARI LATIFA NIM : 1508191207 Sekolah Tinggi Ilmu Agama Buddha SMARATUNGGA Boyolali 1

RINGKASAN Permainan tradisional sudah ada sejak nenek moyang atau sejak zaman dahulu. Permainan tradisional sering disebut permainan rakyat karena bisa dipermainkan oleh semua masyarakat yang ingin memainkanya. Permainan tradisional banyak ragam dan macamnya. Keanekaragaman permainan tradisional terbentuk karena adanya perbedaan budaya antara daerah satu dengan daerah lainnya. Permainan yang dibentuk dan diciptakan oleh nenek moyang merupakan warisan budaya yang harus dilindungi dan dijaga agar tidak tergerus oleh arus modernisasi. Nenek moyang menciptakan permainan tradisional ini bukanlah asal-asalan menciptakan saja namun dibalik penciptaan itu tersimpan hikmah yang dapat membantu menumbuhkan karakter anak, asalkan orang tua atau pendidik dapat menyampaikan pesan moral dalam setiap permainan tersebut.akan tetapi seiring dengan perkembangan iptek, ada beberapa permainan yang tidak sampai ke jaman kita sekarang, dan pada jaman sekarang ini permainan tradisional juga mulai ditinggalkan dengan adanya fasilitas game komputer yang mungkin lebih menarik tapi manfaatnya hanya sedikit. Kemajuan teknologi telah membawa perubahan dalam berbagai hal termasuk dalam hal bermain. Perubahan dalam bermain ini lebih mengacu pada permainan elektronik seperti Playstation,Game Center dan Game online. Saat ini permainan modern seperti ini yang digemari anak-anak. Selain itu anak-anak zaman sekarang lebih senang bermain gadget daripada bermain permainan tradisional. Padahal dalam permainan banyak sekali halhal positif yang berguna dalam membangun karakter anak. Oleh karena itu, perlu adanya kerjasama yang baik antara pihak pemerintah, elemen masyarakat, sekolah sekaligus orang tua untuk kembali menanamkan dan menumbuhkan kembali permainan-permainan tradisional yang hampir hilang. 2

PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permainan tradisionalmerupakan kekayaan budaya lokal yang seharusnya dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran pendidikan jasmani justru tergeser dengan munculnya berbagai permainan yang dapat diunduh secara online di komputer atau gadget. Kemajuan teknologi yang semakin pesat menciptakan berbagai permainan anak yang lebih menarik dan menyenangkan. Salah satunya adalah game online,permainan yang kini lebih disukai anak-anak. Selain lebih menarik,cara mengaksesnyapun mudah sehingga memudahkan si anak untuk menggunakannya. Pilihan permainan yang lebih banyak juga membuat anak lebih menggemari permainan ini. Terlebih kebudayaan Indonesia pada umumnya sangat menjunjung tinggi nilai-nilai kebersamaan. Hal ini yang kemudian mendorong tercipta nya jenis permainan tradisional. Sayang nya perkembangan jaman khususnya perkembangan teknologi yang semakin pesat membuat jenis permainan ini perlahan mulai menghilang. Permainan tradisional sesungguhnya memiliki manfaat yang baik bagi perkembangan anak, baik secara fisik maupun mental. Kita dapat mengembangkan kecerdasan intelektual anak dengan menggunakan permainan conglak atau dakon. Permainan ini dapat melatih otak kiri anak dan melatih anak dalam penggunaan strategi untuk mengumpulkan biji lebih banyak daripada lawannya. Disamping permainan tradisional yang menyehatkan, ternyata di balik itu permainan tradisional yang diciptakan nenek moyang kita tersimpan banyak hikmah untuk membangun karakter anak agar bisa pandai baik dalam aspek kognitif maupun emosional. Permainan tradisional yang beraneka ragam dan merupakan budaya bangsa Indonesia harus dilestarikan dan dijaga agar tidak punah oleh kemajuan teknologi di era globalisasi. 3

B. TUJUAN - Untuk mengenalkan permainan tradisional pada anak - Untuk menjaga kelestarian permainan tradisional - Untuk membentuk karakter anak melalui permainan tradisional. C. MANFAAT - Membuat anak lebih aktif - Sebagai media sosialisai terhadap teman sebaya - Sebagai media pembelajaran karakter melaui permainan tradisional 4

GAGASAN A. PERMAINAN TRADISIONAL Permainan tradisional sudah ada sejak nenek moyang atau sejak zaman dahulu. Permainan tradisional sering disebut permainan rakyat karena bisa dipermainkan oleh semua masyarakat yang ingin memainkanya. Permainan tradisional banyak ragam dan macamnya. Keanekaragaman permainan tradisional terbentuk karena adanya perbedaan budaya antara daerah satu dengan daerah lainnya (Khasanah,2011). Pada umumnya, permainan tradisional memiliki ciri kedaerahan asli sesuai dengan tradisi budaya setempat. Oleh karena itu, dalam pelaksanaannya, unsur-unsur permainan rakyat dan permainan anak sering dimasukkan dalam permainan tradisional. Dimungkinkan juga untuk memasukkan kegiatan yang mengandung unsur seni seperti yang biasa kita sebut dengan seni tradisional. Permainan tradisional memiliki ciri yang punya unsur tradisi dan berkaitan erat dengan kebiasaan atau adat suatu kelompok masyarakat tertentu. Walaupun masih ada sebagian dari anak-anak desa yang masih tetap eksis memainkan permainan-permainan tradisional tersebut, tapisudah banyak sekali permainan-permaian tradisional yang mulai menghilang dan mungkin hanya akan menjadi rahasia anak-anak terdahulu yang sekarang telah tumbuh dewasa. B. JENIS-JENIS PERMAINAN TRADISIONAL 1. Gobag Sodor Permaian Gobag Sodor merupakan permaian tradisional yang dimainkan secara beregu atau kolektif. Permainan ini bertempat pada suatu pentuk lapangan atau petakan tanah yang telah dibatasi dengan garis-garis. Permainan ini paling tidak dimainkan oleh 10 anak yang terbagi menjadi 2 regu. Satu regu menjadi penjaga dan yang satunya sebagai penyerang. Akan tetapi permainan ini juga bisa dimainkan oleh anak kurang dari 10, tapi minimal 6 orang, 3 pejaga dan 3 penyerang. 5

Untuk 3 orang penjaga berada pada tempat penjaga 2, 3, dan 4. Untuk memulai permainan ini hal pertama yang harus dilakukan setelah semua pemain misal berjumlah 10 anak yaitu membaginya menjadi 2 regu. Pembagian dapat dilakukan dengan suit. Caranya, setiap anak mencari pasangan masing-masing yang kiranya memiliki kakuatan yang setara, lau mereka melakukan suit. Anak yang menang menjadi satu regu penyerang dan yang kalah menjadi satu regu yang bertugas jaga terlebih dahulu. Setelah siap pada posisi masing-masing permainan dapat dimulai. Dan khususpenjaga 4 dipilih yang paling lincah karena dia bertugas menjaga garis yang panjang mulai dari penjaga 1 sampai 5. Aturan permainannya yaitu para pemain penerobos yang menang suit tadi harus bisa menerobos kotak sampai akhir tanpa tersentuh olah pemain penjaga. Setelah sampai di sebrang maka ia harus kembali lagi ke tempat semula, barulah jika ia berhasil melewati semuanya pergi puleng maka ialah yang menang. Tapi jika semua anggota tim penerobos gagal semua, maka tim penerobos berganti manjadi tim penjaga dan sebaliknya. Dalam permainan gobak sodor, mengajarkan anak dalam hal memberikan keputusan. 2. Dakon Permainan dakon dikenal sebagai permainan tradisional masyarakat Jawa sekalipun permainan ini dikenal juga di daerah lain. Tidak ada yang tahu mengapa permainan ini identik dengan dunia wanita. Menurut beberapa pendapat karena permainan ini identik atau berhubungan erat dengan manajemen atau pengelolaan keuangan. Untuk memulai permainan yang melibatkan dua orang ini, keduanya akan mengundi atau ping sut untuk menentukan siapa yang jalan duluan. Lubang pada papan dakon berjumlah 16 buah. Masing-masing sisi papan dakon terdapat 7 buah lubang dan 2 buah lubang di masing-masing pojokan/ujung papannya. Untuk memainkannya biasanya diperlukan biji-bijian untuk isian lubang-lubangnya. Untuk permainan dakon yang juga dinamakan congklak itu diperlukan 98 buah biji sawo. Masingmasing sisi dakon yang memiliki 7 buah lubang itu diisi 7 buah biji untuk 6

masing-masing lubangnya. Jadi, masing-masing pemain memiliki 49 buah biji kecik yang siap dijalankan. Sedangkan lubang di bagian ujung (pojok) dakon dikosongkan untuk menampung sisa biji ketika permainan dijalankan. Dengan permainan itu kita telah dilatih untuk terampil, cermat, sportif, jujur, adil, tepa selira, dan akrab dengan temannya (Legowo, 2009). 3. Ular Naga Ular Naga adalah satu permainan berkelompok yang biasa dimainkan anak-anak Jakarta di luar rumah di waktu sore dan malam hari. Tempat bermainnya di tanah lapang atau halaman rumah yang agak luas. Lebih menarik apabila dimainkan di bawah cahaya rembulan. Pemainnya biasanya sekitar 5-10 orang, bisa juga lebih, anak-anak umur 5-12 tahun (TK - SD). Permainaninimemilikinama yang berbedadarisetiapdaerah, tetapitatacarapermainandanaturannyatetapsama yang membedakanhanyalagudandialognyasaja, selainuntukmeningkatkanperkembangankecerdasanemosionalanak, permainaninijugadapatmelatihmotorikkarenabanyakmenggunakangerak.p ermainan ini biasanya dimainkan pada waktu sore dan malam hari, dilapangan atau tempat yang luas (Koesoema, 2010). C. MELESTARIKAN PERMAINAN TRADISIONAL Permainan tradisional merupakan warisan dari nenek moyang sehingga perlu di lestarikan agar tidak tergerus zaman dan tidak tergantikan pada permainan modern. Melestarikan permainan tradisional bisa dengan cara: 1. Meluangkan waktu orang tua ataupun pendidik untuk mengenalkan permainan tradisional. Tidak hanya itu orang tua dan pendidik juga harus menyisipkan nilai moral dalam permainan tradisional. 2. Membuat permainan tradisional menjadi lebih menarik, sehingga dapat memikat anak. 3. Memberikan cara untuk bermain permainan tradisional 7

4. Mengadakan kegiatan bermain permainan tradisional setiap seminggu dua kali(khasanah,2011). 8

PENUTUP A. KESIMPULAN Permainan tradisional sudah ada sejak nenek moyang kita atau sejak zaman dahulu. Permainan tradisional sering disebut permainan rakyat karena bisa dipermainkan oleh semua masyarakat yang ingin memainkanya. Permainan tradisional banyak ragam dan macamnya. Keanekaragaman permainan tradisional terbentuk karena adanya perbedaan budaya antara daerah satu dengan daerah lainnya. Permainan tradisional sesungguhnya memiliki manfaat yang baik bagi perkembangan anak, baik secara fisik maupun mental. Kecerdasan intelektual anak dapat dikembangkan dengan menggunakan permainan conglak atau dakon. Permainan ini dapat melatih otak kiri anak dan melatih anak dalam penggunaan strategi untuk mengumpulkan biji lebih banyak daripada lawannya. Seiring dengan perkembangan iptek, ada beberapa permainan yang tidak sampai ke jaman sekarang, dan pada jaman sekarang ini permainan tradisional juga mulai ditinggalkan dengan adanya fasilitas game komputer yang mungkin lebih menarik tapi manfaatnya hanya sedikit. Permainan tradisional yang beraneka ragam yang merupakan bagian dari budaya bangsa Indonesia harus dilestarikan dan dijaga agar tidak punah di era globalisasi ini. 9

DAFTAR PUSTAKA Khasanah, Ismatul,Agung Prasetyo,Ellya Rakmawati. 2011. Permainan Tradisional Sebagai Media Stimulasi Aspek Perkembangan Anak Usia Dini. Jurnal Penelitian PAUDIA.1(1). Koesoema A.,Doni.2010.Pendidikan Karakter.Jakarta:PT. Grasind. Legowo, Edi dkk.2009.perkembangan Peserta Didik:Surakarta.UNS press. Nandang Rusmana. 2009. Permainan (Game & Play): Permainan Untuk para pendidik, pembimbing, pelatih, dan widyaiswara. Bandung: Rizqi Press. http://permata-nusantara.blogspot.com/2009/02/gobag-sodor.html tanggal 22 Juni 2016) (diakses http://permata-nusantara.blogspot.com/2009/08/dakon-pdjogdja-tempo-doeloepermainan.html (diakses tanggal 22 Juni 2016) 10