PROFESIONALISME GURU BAHASA INDONESIA SEBAGAI WUJUD PERADABAN BANGSA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Manajemen adalah pengelolaan usaha, kepengurusan, ketatalaksanaan,

KOMPETENSI GURU SEKOLAH DASAR. Oleh: Anik Ghufron FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2008

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR PENDIDIKAN GURU

PENDIDIKAN PROFESI GURU ( PPG ) SEBUAH CATATAN PENINGKATAN KUALITAS GURU

PEMBELAJARAN MENULIS KARYA ILMIAH BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER

BAB 1 PENDAHULUAN. peraturan ini diterbitkan sebagai amanat dan tindak lanjut dari Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pendidikan adalah kebutuhan yang mutlak perlu dipenuhi selama hidup

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

SERTIFIKASI GURU DAN DOSEN TAHUN 2009: DASAR HUKUM DAN PELAKSANAANNYA 1

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan kegiatan pendidikan yang mempunyai kemampuan dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keberhasilan pembangunan nasional dalam suatu Negara salah satunya

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya mampu menciptakan individu yang berkualitas dan

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pendidikan merupakan faktor penunjang utama dalam maju atau

KODE ETIK GURU INDONESIA

Pendidikan adalah proses pengembangan potensi manusia (kognitif, afektif, psikomotorik) secara terintagrasi dan berkelanjutan untuk menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan profesional secara maksimal. Hal ini disebabkan karena guru

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan oleh kualitas pendidikan. Pendidikan merupakan usaha sadar

Pendidikan adalah proses pengembangan potensi manusia (kognitif, afektif, psikomotorik) secara terintagrasi dan berkelanjutan untuk menghasilkan

A. IDENTITAS PROGRAM STUDI. : Pendidikan Agama Islam (PAI)

BAB I PENDAHULUAN. bagi kalangan masyarakat terkhusus generasi muda sekarang ini mulai dari tingkat

1. PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peranan penting dalam pembentukan generasi muda penerus bangsa yang

BAB I PENDAHULUAN. atau tidaknya sistem tersebut, satu di antaranya, yaitu peran tenaga pendidik.

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. adanya Undang-undang Guru dan Dosen. Guru bertanggung jawab mengantarkan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan potensi. sumber daya manusia (SDM) melalui kegiatan pengajaran.

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SEMARANG,

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan investasi sumber daya manusia jangka

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia tersebut adalah pendidikan. Tujuan pendidikan adalah

NASKAH PUBLIKASI. Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Pendidikan Magister Menuju Doktor untuk Sarjana Unggul

BAB l PENDAHULUAN. kinerja guru. Dengan adanya setifikasi guru, kinerja guru menjadi lebih baik

BAB I PENDAHULUAN. bersaing secara terbuka di era global sehingga dapat meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai nilai strategis bagi kelangsungan peradaban manusia di dunia. Oleh

SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2007

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

USAHA PROFESIONALISME PENDIDIK YANG MENIMBULKAN POLEMIK. Oleh: Fatimatus Zahro Jihan Fitri Fakultas Saintek UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

PENYUSUNAN PORTOFOLIO GURU SEBAGAI INSTRUMEN SERTIFIKASI GURU Disampaikan dalam Seminar Pendidikan Nasional, di Hotel Bumi Wiyata Depok, 2009

PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN RSBI MELALUI KUALIFIKASI DAN SERTIFIKASI GURU

UU No 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen Bab I Ketentuan Umum Pasal 1. LPTK (UU No. 14 Tahun 2005 Tentang Guru & Dosen)

SERTIFIKASI GURU MERUPAKAN PERLINDUNGAN PROFESI. Sugeng Muslimin Dosen Pend. Ekonomi FKIP Unswagati ABSTRAK

Kebijakan Kemristekdikti untuk Pendidikan Bimbingan dan Konseling

MODEL PENGEMBANGAN KEPALA SEKOLAH DALAM MEWUJUDKAN SEKOLAH MANDIRI 1

BAB II KAJIAN PUSTAKA

SERTIFIKASI GURU/DOSEN DALAM MENINGKATKAN INOVASI PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DAN PERGURUAN TINGGI

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2007 TENTANG SERTIFIKASI BAGI GURU DALAM JABATAN

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

PANDUAN P2M STANDAR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN PENGANTAR

MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DAN SERTIFIKASI GURU

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Long life education adalah motto yang digunakan oleh orang yang

BAB I PENDAHULUAN. pada kemampuan bangsa itu sendiri dalam meningkatkan kualitas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Diantara elemen tersebut adalah instruktur atau pendidik, materi ajar, metode, tujuan

Tantangan Pendidikan Guru di Indonesia

SERTIFIKASI PENDIDIK PERLU EVALUASI BERKALA. Oleh : Sukidjo Staf Pengajar FISE Universitas Negeri Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini ternyata

PERSEPSI MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI FISE UNY TERHADAP PROFESIONALITAS GURU BERDASARKAN UNDANG- UNDANG GURU DAN DOSEN NO 14 TAHUN

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2008 TENTANG STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK DAN KOMPETENSI KONSELOR

BAB II KAJIAN TEORI. yang siap akan tugas dan tanggung jawabnya. Mahasiswa dibina dengan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu aspek sosial dari program pembangunan

JURNAL PENDIDIKAN AKUNTANSI INDONESIA Vol. VI. No. 2 Tahun 2008 Hal

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pendidikan yang dilakukan pemerintah saat ini sangatlah

BAB I PENDAHULUAN. pemangku kepentingan (stakeholders), baik dari pihak pemerintah maupun

PEDOMAN PELAKSANAAN APRESIASI GURU DAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SEKOLAH TAHUN 2013

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG

SIKAP DAN PANDANGAN GURU MATEMATIKA TERHADAP EFEKTIVITAS PENINGKATAN KOMPETENSINYA MELALUI PENDIDIKAN LATIHAN PROFESI GUR U (PLPG)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Penelitian Hasanah Ratna Dewi, 2015

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN, PELATIHAN, DAN PENYULUHAN PERIKANAN

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan upaya yang sangat strategis untuk mencerdaskan

Seminar Internasional, ISSN Peran LPTK Dalam Pengembangan Pendidikan Vokasi di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. dapat mengembangkan diri berdasarkan potensi yang dimiliki. Penigkatan

BAB I PENDAHULUAN. antara lain dengan data UNESCO (2000) tentang peringkat Indeks

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 194, Tambahan Lembaran

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Paradigma pendidikan di abad 21 menuntut perubahan peran guru. Guru

Profil Keterampilan Mengajar Mahasiswa Calon Guru Melalui Kegiatan Induksi Guru Senior

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana digariskan dalam Pasal 3 Undang-Undang Republik. RI No. 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas).

Bagian Tiga Nilai-nilai Dasar dan Nilai-nilai Operasional Pasal 5

I. PENDAHULUAN. yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan

yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial,..

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah hal yang penting dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 87 TAHUN 2013 TENTANG PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI GURU PRAJABATAN

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN, PELATIHAN, DAN PENYULUHAN PERIKANAN

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi kriteria administratif, yaitu memiliki ijazah yang sesuai dengan

Widyaiswara Berkarakter

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 81 TAHUN 2008 TENTANG

MENJADI KONSELOR PROFESIONAL : SUATU PENGHARAPAN Oleh : Eva Imania Eliasa, M.Pd

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas manusia. dan Undang-undang Dasar Tahun Upaya tersebut harus selalu

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 41 SERI E

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal yang bertugas untuk mendidik siswa menjadi manusia seutuhnya.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Transkripsi:

PROFESIONALISME GURU BAHASA INDONESIA SEBAGAI WUJUD PERADABAN BANGSA Ary Kristiyani, M.Hum. PBSI, FBS, UNY arykristiyani@uny.ac.id atau ary_kristiyani79@yahoo.com Disampaikan pada Seminar Internasional di Hotel Hom Yogyakarta, 11-12 Oktober 2014 dalam Rangka Pertemuan Ilmiah Bahasa dan Sastra Indonesia (PIBSI) se-jateng dan DIY XXXVI Tahun 2014 Abstrak Guru adalah profesi yang mulia. Seseorang yang terpanggil menjadi pendidik adalah panggilan hati nurani. Tidak setiap individu terpanggil mengabdikan diri sebagai tenaga pendidik. Guru bahasa Indonesia menjadi salah satu pilar dari kemajuan peradaban suatu bangsa. Guru bahasa Indonesia yang memiliki kompetensi dan kemampuan unggul akan menghasilkan generasi yang berkualitas. Berbagai upaya yang dilakukan oleh pemerintah untuk meningkatkan kualitas guru bahasa Indonesia, di antaranya pendidikan calon guru, perekrutan, pendidikan dan pelatihan guru, Program Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG), program sertifikasi guru melalui jalur portofolio, dan Program Pendidikan Profesi Guru (PPG). Upaya pemerintah tersebut mendapat respons positif dari masyarakat, terutama pendidik. Peningkatan kualitas guru bahasa Indonesia yang profesional juga harus diimbangi dengan kemauan yang gigih dari dalam diri tiap-tiap pendidik untuk meningkatkan kualitas dan kompentensinya. Guru bahasa Indonesia tidak sekedar mentrasfer ilmu, tetapi harus mampu menggali potensi peserta didik, mampu berperan sebagai fasilitator, dinamisator dalam proses pendidikan, dan memiliki kemampuan dalam penanaman karakter peserta didik. Selain itu, guru bahasa Indonesia yang profesional juga dituntut mampu menjadi suri teladan bagi peserta didik. Kata kunci: profesionalisme, guru bahasa Indonesia, peradaban bangsa A. Pendahuluan Pendidik adalah pilar penting untuk kemajuan suatu negara. Negara dengan jumlah pendidik yang berkualitas akan menghasilkan generasi yang handal. Indonesia sebagai negara berkembang, berupaya untuk menyiapkan para pendidik yang berkualitas dan profesional. Berbagai kegiatan yang dilakukan pemerintah di antaranya diklat kependidikan, sertifikasi guru melalui berbagai jalur, seperti portofolio, PLPG, dan PPG. Hal tersebut, 1

sebagai usaha pemerintah untuk menyiapkan tenaga pendidik yang berkualitas unggul dalam menghadapi era global. Guru sebagai tenaga profesional dituntut memiliki empat kompetensi, yakni profesional, pegagogik, kepribadian, dan sosial. Pendidik dituntut menguasai bidang keilmuannya, terampil mengajarkannya, mengembangkan keahliannya, mencintai profesinya, dan mampu menjadi teladan bagi peserta didik. Pembahasaan dalam makalah ini akan difokuskan pada profesionalisme guru bahasa Indonesia sebagai wujud peradaban bangsa. B. Kualitas Guru Bahasa Indonesia Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional yakni UU No. 2 Tahun 2003 Pasal 1 ayat 6 menyatakan bahwa pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan. Rizali, Sidi, dan Dharma (via Suwarjo, 2013: 441) menegaskan bahwa guru bangsa adalah setiap individu yang mendedikasikan seluruh hidupnya untuk mendidik siswa dan orang-orang di sekitarnya agar dapat menjadi tunas-tunas bangsa yang akan tumbuh dan menjadi pembangun bangsa sesuai dengan cita-cita proklamasi kemerdekaan dan amanat UUD 1945. Berdasarkan pendapat di atas, dapat dimaknai bahwa guru memiliki peranan penting dalam kehidupan berbagsa dan bernegara. Dengan demikian, guru memiliki tanggung jawab yang besar untuk mencerdaskan kehidupan generasi bangsa, terutama guru bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia sebagai alat perkembangan ilmu pengetahuan, budaya, dan sebagai mata pelajaran pokok di setiap jenjang pendidikan memiliki pengaruh yang besar terhadap pembentukan karakter generasi muda. Untuk itu, perlu penyiapan kulitas guru bahasa Indonesia yang mumpuni. Kenyataan di lapangan, kualitas guru bahasa Indonesia belum memiliki kualitas yang handal. Masih banyak guru bahasa Indonesia yang tidak sesuai dengan kualifikasi pendidikan. Di samping itu, kulaitas guru bahasa Indonesia juga dipengaruhi oleh Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK). Hal ini sesuai dengan yang dikatakan Suwarjo (2013: 437) lembaga pendidikan tenaga kependidikan memiliki tugas utama menyiapkan dan mengembangkan tenaga pendidik dan kependidikan yang berkualitas dan memadai untuk mendidik dan mengembangkan SDM peserta didik. Lebih lanjut dikatakan, jika mutu lulusannya rendah maka mereka akan menjadi guru dan tenaga kependidikan yang bermutu 2

rendah. Senada dengan pendapat tersebut, Us., Tawardjono (2014: 423) mengatakan bahwa kualitas dan profesionalisme guru ikut menentukan kualitas pendidikan. Maka dari itu, kualitas LPTK sebagai penghasil guru selayaknya menjadi perhatian pemerintah. Pemerintah harus mengendalikan menjamurnya LPTK yang membuka berbagai program studi, sebagai akibat animo masyarakat terhadap profesi guru. Adanya seleksi yang ketat dalam perizinan pembukaan program studi di berbagai LPTK. Evaluasi kelayakan program studi melalui akreditasi, pembatasan rekrutmen calon guru, dan seleksi masuk yang ketat terhadap calon pendidik. Beberapa hal tersebut hendaknya menjadi perhatian pemerintah karena LPTK sebagai sumber lahirnya guru yang berkualitas. Untuk memperbaiki kualitas guru bahasa Indonesia, diperlukan sinergi antara guru sebagai individu untuk mengembangkan diri dan pemerintah sebagai pengampu kebijakan. Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah untuk meningkatkan kualitas guru-guru di Indonesia, terutama guru bahasa Indonesia. Guru bahasa Indonesia harus mampu mengaplikasikan bidang keilmuan di era global. Mereka harus mampu membuat dan mengembangkan media pembelajaran, dapat memanfaatkan teknologi secara maksimal, aktif dalam forum diskusi teman sejawat, serta meningkatkan produktivitas dalam karya ilmiah. C. Profesionalisme Guru Bahasa Indonesia sebagai Wujud Peradaban Bangsa Profesionalisme adalah sosialisasi profesi yang artinya proses yang anggotanya secara selektif menuntut adanya budaya yang terdiri atas nilai dan karakter serta pengetahuan dan keterampilan yang dapat diperoleh secara mudah (Power, 1992). Profesionalisme guru dibangun melalui penguasaan kompetensi. Kompetensi tersebut di antaranya kompetensi bidang substansi atau bidang studi, pembelajaran, pendidikan nilai dan bimbingan, serta hubungan dan pelayanan atau pengabdian masyarakat (Us., Tawardjono, 2014: 427-428). Hal ini berarti profesionalisme menuntut seluruh anggotanya memiliki kompetensi dan pendidikan karakter dalam bidang keahliannya. Profesional diartikan dengan penguasaan pengetahuan atau skill yang mencakup kemampuan memilih dan mengetahui pilihan yang tepat (Kain via Kurnia, dkk.: 2010: 199). Adapun kompetensi dipahami sebagai tingkat kemampuan diri atau kualitas pribadi yang mengandung pengertian luas dari performansi, pengetahuan, skill, tingkat kemahiran, mencakup niat, motif, dan sikap (Wing-mui, May-hung Chiao-liang via Kurnia, dkk. 2010: 199). Beberapa penelitian terkait teacher effectiveness, kualitas guru mencakup beberapa hal, yakni (1) kecerdasan dan kemampuan verbal yang membantu guru mengorganisasi dan menjelaskan gagasan, mengamati dan berpikir secara diagnostik, (2) pengetahuan tentang 3

bagaimana mengajar suatu bidang studi kepada peserta didik (pedagogi pembelajaran), secara khusus berkaitan dengan teknik-teknik mengajar dan cara mengembangkan keterampilan berpikir tinggi, (3) kemampuan memahami peserta didik, dinamika dan style belajar serta perkembangan belajar peserta didik, kemampuan menilai dan merancang pembelajaran, membantu peserta didik yang mengalami masalah atau kesulitan belajar atau mengikuti pembelajaran, dan (4) keahlian melakukan adaptasi yang memungkinkan guru membuat keputusan tentang apa yang dilakukan terhadap kebutuhan peserta didik (Darling-Hammond via Kurnia, dkk., 2010: 199-200). Guru bahasa Indonesia berperan penting dalam perkembangan ilmu dan pendidikan. Bahasa Indonesia sebagai bahasa ilmu pengetahuan, memiliki kontribusi terhadap kemajuan teknologi, yang artinya pendukung kuat terhadap peradaban bangsa. Untuk itu, tuntutan guru bahasa Indonesia tidaklah ringan. Guru bahasa Indonesia harus memiliki empat kompotensi dasar, yakni profesional, pegagogi, kepribadian, dan sosial. Kurnia, dkk. (2010: 202) menyatakan kemampuan dasar guru adalah sebagai berikut. 1. Menguasai bidang keilmuan yang diajarkannya. 2. Terampil melaksanakan proses pengajaran sehingga mampu mendidik dan mengajar siswa. 3. Sikap positif terhadap profesi guru serta senantiasa mau meningkatkan kemampuan yang berhubungan dengan tugas profesinya. Selain kemampuan dasar di atas, guru bahasa Indonesia harus memiliki kemampuan menggali potensi peserta didik, menanamkan pendidikan nilai, dan menjadi panutan bagi peserta didik. Berbagai upaya telah dilakukan untuk mewujudkan profesionalisme guru bahasa Indonesia. Pemerintah melakukan berbagai pelatihan kependidikan untuk meningkatkan kualitas guru bahasa Indonesia. Demikian juga guru bahasa Indonesia, sebagai pribadi harus memiliki komitmen yang tinggi untuk mengembangkan bidang keilmuannya dan meningkatkan kualitas pembelajaran. Sinergi antara pemerintah dan guru secara individu ini akan mewujudkan profesionalisme guru bahasa Indonesia. Hal ini mengindikasikan bahwa pendidikan di Indonesia berkualitas unggul dan menunjukkan peradaban bangsa Indonesia. D. Penutup Profesionalisme guru bahasa Indonesia menjadi kunci peradabaan bangsa. Kualitas guru bahasa Indonesia menjadi perhatian pemerintah. Bahasa Indonesia sebagai bahasa negara memiliki peranan yang penting bagi kemajuan pendidikan di Indonesia. Oleh karena 4

itu, pendidik bahasa Indonesia harus memiliki kompetensi yang memadai sehingga mampu bersaing di era global. Berbagai upaya untuk meningkatkan kualitas guru bahasa Indonesia, di antaranya pelatihan kependidikan seperti sertifikasi guru melalui program portofolio, PLPG, dan PPG. Selain itu, peningkatan kualitas guru juga didukung oleh kesadaran guru bahasa Indonesia untuk mengembangkan diri dan meningkatkan kemampuan dalam bidang keilmuannya. Guru bahasa Indonesia tidak hanya mentrasfer ilmu, tetapi mampu menggali potensi peserta didik, berperan sebagai fasilitator, dinamisator dalam proses pendidikan, dan memiliki kemampuan dalam penanaman karakter peserta didik. Di samping itu, guru bahasa Indonesia yang profesional dituntut mampu menjadi panutan bagi peserta didik. Guru bahasa Indonesia juga harus mampu mengembangkan diri dengan berkarya. Budaya menulis dapat dilakukan melalui forum Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP), penelitian, dan diskusi-diskusi ilmiah. Kualitas guru bahasa Indonesia yang unggul menjadi simbol peradaban bangsa. Suatu bangsa memiliki peradaban yang tinggi jika bidang pendidikan berkualitas tinggi. 5

DAFTAR PUSTAKA Kurnia, Ahmed, dkk. (Editors). 2010. Nasionalnya Pendidikan Kita. Jakarta: Kementerian Pedidikan Nasional. Power, C.N. 1992. The Professionalitation and Status of Teacher Education and The Teaching Profession. International Council In Education For Teaching: USA. Suwarjo. 2013. Kualitas Pendidik (Guru) Indonesia. Dalam Pendidikan untuk Pencerahan dan Kemandirian Bangsa. Yogyakarta: FIP UNY. Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Us., Tawardjono. 2014. Peningkatan Profesionalisme Guru Pendidikan Teknologi dan Kejuruan. Dalam Memantapkan Pendidikan Karakter untuk Melahirkan Insan Bermoral, Humanis, dan Profesional. Suryaman, dkk. (Eds.). Universitas Negeri Yogyakarta: UNY Press. 6