BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dalam ataupun luar negeri datang untuk menikmati objek-objek wisata tersebut.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perancangan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PERANCANGAN INTERIOR HOTEL PANEMBAHAN SENOPATI YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ABSTRAK. xvii. Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. tinggal, seperti ruang tidur, ruang makan, dan kamar mandi. Karena bersifat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Latar Belakang Pemilihan Project

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

LANDASAN PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (LP3A)

-BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Jakarta adalah ibu kota negara Indonesia yang memiliki luas sekitar

wine. 2 Tempat seperti ini dapat digolongkan sebagai wine house atau wine lounge. Tempat yang di dalamnya terdapat sarana sarana pendukung yang dapat

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 2 DATA DAN ANALISA

ABSTRAK. berkapasitas 32 tempat tidur, poliklinik, unit bedah dan persalinan, unit gawat

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

TUGAS AKHIR 138 LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR. Hotel Resort Bintang 3 Di Indramayu

LATAR BELAKANG MASALAH


BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

DAFTAR GAMBAR. Pemandangan Selat Lombok dari Amankila Gambar 2.2 Latar Belakang Gunung Agung dari Amankila...55

PERANCANGAN INTERIOR LOBBY, RESTAURANT, POOL AREA DAN MEETING ROOM HOTEL TARA, YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. makanannya, dan kawasan perbelanjaannya. Kota Bandung berkembang dengan

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kesulitan dalam menggunakan panca indera, muncul berbagai penyakit yang

REDESAIN INTERIOR PYRAMID RESTORAN DAN KARAOKE DI YOGYAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. memanjakan diri, sehingga membuat masyarakat menjadi jenuh. Waktu liburan untuk

Gambar V.1 Aplikasi Ide (Sumber : Penulis)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Pemerintah Indonesia sedang mengembangkan sektor wisata yang terdapat di alam

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... ii. SPECIAL THANKS... v. DAFTAR ISI... vi. DAFTAR GAMBAR... x. DAFTAR TABEL...xiii. DAFTAR BAGAN...xiv. ABSTRAK...

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tuntutan atau permintaan pihak pemberi tugas. Tahapan perencanaan yang. kebudayaan Indonesia serta pengaruh asing.

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN DESAIN INTERIOR RESTORAN ALAS DAUN DI HOTEL CROWN, JAKARTA SELATAN/RANI AGUSTINA R

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

banyaknya peninggalan sejarah dan kehidupan masyarakatnya yang memiliki akar budaya yang masih kuat, dalam kehidupan sehari-hari seni dan budaya

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODELOGI PERANCANGAN. Dalam Perancangan Hotel Resort Wisata Organik ini terdapat kerangka

ABSTRAKSI. Keywords : bunga padma, indah, natural, suci. viii

HOTEL RESORT DI KOTA BATU MALANG

HOTEL RESORT DI KAWASAN WISATA SARANGAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

KONSEP DESAIN. WARNA Warna yang digunakan adalah warna khas budaya Toraja yang terdapat pada elemen arsitektural dan motif ornamen.

PERANCANGAN DESAIN INTERIOR MUSEUM KOPI INDONESIA BAB I PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

MAKASSAR merupakan salah satu kota yang mengalami perkembangan pesat dalam berbagai bidang. meningkatkan jumlah pengunjung/wisatawan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL

BAB V: DESAIN RANCANGAN

LAPORAN PERANCANGAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN INTERIOR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK HERMINA DAAN MOGOT, JAKARTA BARAT

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. sebagai denah khusus dengan tujuan pendalaman lebih pada kedua bidang


BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan untuk fasilitas-fasilitas pendukungnya. menginap dalam jangka waktu pendek.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB IV: KONSEP PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. gudang tempat menyimpan barang-barang antik seperti anggapan

BAB 3 METODE PERANCANGAN. Metode perancangan yang digunakan dalam perancangan Convention and

BAB IV SINTESA PEMBAHASAN. yang diusung dalam sebuah konsep desain Hotel Mulia adalah luxurious

HOTEL RESORT DI DAGO GIRI, BANDUNG

DAFTAR ISI. LEMBAR PENGESAHAN... i. PERNYATAAN ORISINALITAS LAPORAN TUGAS AKHIR... ii. PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN TUGAS AKHIR...

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. I.1.1 Latar belakang proyek

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta BAB V PENUTUP

BAB I PENDAHULUAN. sesuatu yang dikeluarkan oleh negara serta mencatat pengeluaran negara secara detail. Untuk

UNIVERSITAS DIPONEGORO HOTEL WISATA DI SENGGIGI, LOMBOK TUGAS AKHIR PRAMUDITA MAHOTTAMA SAKTI

BAB I PENDAHULUAN. merilekskan pikiran dan tubuh dari kesibukan mereka sehari-hari seperti tempat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

PERANCANGAN INTERIOR ART SHOP YANA ART GALLERY DI GIANYAR, BALI

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hotel merupakan salah satu bangunan yang ditujukan untuk singgah dalam jangka waktu sementara dengan layanan dan fasilitas lainnya. Sebagai pokok akomodasi yang terdiri dari makan, minum dan penginapan, perkembangan hotel sangat maju di beberapa wilayah Indonesia, salah satunya di pusat kota. Hotel yang berada di pusat kota memiliki fasilitas dan layanan yang lebih banyak dan kualitasnya pun akan berbeda dengan jenis hotel lainnya. Jika ditelusuri kembali, jenis hotel yang banyak ditemukan di pusat kota yaitu hotel yang memiliki klasifikasi bintang 3 sampai 5 dengan standar fasilitas yang berbeda-beda. Hal tersebut memberikan adanya dampak persaingan dalam menjalani bisnis hotel, salah satunya di kota Purwokerto yaitu kota di Jawa Tengah yang sedang berkembang di beberapa bidang, seperti bisnis, pendidikan, maupun wisata sebagai pendapatan daerah sehingga pertumbuhan fasilitas akomodasi juga turut berkembang dimulai dari adanya pembangunan hotel baru hingga renovasi interior maupun eksterior yang sudah ada untuk meningkatkan kualitas hotel yang lebih baik. Pada umumnya, penerapan desain interior hotel berbintang dengan brand tertentu harus memiliki identitas yang berbeda sebagai pembanding hotel lainnya dengan mengutamakan kenyamanan dan pelayanan. Tidak hanya itu, kenyamanan pada hotel harus memiliki satu keselarasan, identitas dan pengalaman berbeda karena disebabkan adanya pengunjung yang berasal dari wilayah berbeda. Hotel Horison Ultima Purwokerto merupakan salah satu hotel bintang 4 di pusat kota Purwokerto yang memiliki fasilitas lengkap dengan mengusung konsep city resort hotel. Konsep tersebut diterapkan karena pembangunan hotel berada di pusat kota dan memanfaatkan panorama alam yang berada di lereng Gunung Slamet. Jika ditinjau kembali, hotel tersebut memiliki fasilitas yang lebih banyak dibandingkan hotel lainnya di Purwokerto, seperti Aston Hotel maupun Swiss-Belhotel. Keunggulan yang dimiliki oleh Hotel Horison Ultima Purwokerto yaitu memiliki potensi lahan yang sangat luas sekitar ±3,5-4 Ha sehingga fasilitas publik sangat memadai walaupun hanya memiliki ketinggian 4 lantai, seperti hotel building, cottage, convention hall, meeting building, spa and gym building, dan club building. Tidak hanya ditinjau dari segi fasilitas, penerapan desain interior hotel tersebut sedang berada di tahap renovasi dengan mengaplikasikan beberapa konsep di setiap ruangan berbeda untuk menghasilkan kenyamanan yang sesuai dengan ciri khas brand Horison Grup. 1

Berdasarkan hasil pengamatan secara langsung serta wawancara terhadap pihak Horison Ultima Purwokerto, perancangan interior Hotel Horison Ultima Purwokerto sedang berada pada tahap perancangan beberapa area, seperti pool side area dan cottage area. Jika ditinjau berdasarkan penerapan brand Horison Grup khususnya bagian interior, Hotel Horison Ultima Purwokerto sudah memenuhi ciri khas Horison Grup, seperti penerapan warna identitas yaitu warna emas, hitam dan coklat serta gaya modern minimalis, namun penerapan budaya lokal yang menjadi salah satu keutamaan tidak diterapkan secara maksimal, seharusnya hal tersebut dapat dijadikan ciri khas interior hotel. Hal tersebut dapat dilihat dari beberapa area hotel, seperti area lobi, hotel building, kamar hotel, restoran, meeting room, lobi business building, dan convention hall. Akan tetapi masih terdapat desain yang belum menyesuaikan dengan ciri khas Horison Grup yaitu cottage room (deluxe garden room dan deluxe pool room). Jika ditinjau kembali, permasalahan interior di area Hotel Horison Ultima Purwokerto dominan kurang menerapkan budaya lokal sehingga penyesuaian terhadap komponen utama brand Horison Grup juga tidak maksimal, yaitu penerapan standar Internasional yang dikombinasikan dengan budaya lokal. Tidak hanya itu, hal tersebut juga berpengaruh terhadap kedatangan pengunjung dan tamu yang ingin mendapatkan suasana dan pengalaman berbeda setelah berkunjung dari Hotel Horison Ultima Purwokerto. Gambar 1.1. Area Lobi Hotel Horison Ultima Purwokerto Sumber: Data Pribadi, 2016 2

Gambar 1.2. Area Deluxe Room Garden (Cottage) Sumber: Horison Ultima Grup Gambar 1.3. Area Deluxe Room Pool (Cottage) Sumber: Horison Ultima Grup Gambar 1.4. Area Premier Room Sumber: Horison Ultima Grup 3

Gambar 1.5. Area Grand Deluxe Sumber: Horison Ultima Grup Gambar 1.6. Area Grand Deluxe Sumber: Horison Ultima Grup Gambar 1.7 President Suite Room Hotel Horison Ultima Purwokerto Sumber: PT. RETRO Indonesia 4

Gambar 1.8. Restoran Semi Outdoor Malabar Restoran Hotel Horison Ultima Purwokerto Sumber: PT. RETRO Indonesia Gambar 1.9 Restoran dan Lounge Hotel Horison Ultima Purwokerto Sumber: Horison Ultima Grup 5

Gambar 1.10. Lobi Bangunan Bisnis Hotel Horison Ultima Purwokerto Sumber: Data Pribadi, 2016 Gambar 1.11. Ruang Meeting Hotel Horison Ultima Purwokerto Sumber: Horison Ultima, 2016 Gambar 1.12. Ruang Meeting Besar Hotel Horison Ultima Purwokerto Sumber: Horison Ultima, 2016 6

Gambar 1.13. Convention Hall Hotel Horison Ultima Purwokerto Sumber: Horison Ultima, 2016 Sebagai salah satu hotel terbesar di Purwokerto yang memanfaatkan potensi alam dan berlokasi di pusat kota dengan budayanya masih terjaga dapat dituangkan ke dalam penerapan desain. Kekayaan dan keragaman aset budaya dapat memberikan konstribusi kepada penataan ruang sehingga membentuk karakter, keunikan, dan citra budaya yang khas. (Imam Santoso, 2009 dalam buku Kearifan Lokal). Pemahaman budaya fisik secara steril akan memunculkan suatu kesan upaya untuk mem-pusaka-kan suatu warisan. Akan lebih bijaksana apabila kita mampu menggali pengetahuan lokal (indigenous knowledge), sehingga esensi desain akan mebih membuka peluang terhadap upaya-upaya inovasi desain yang lebih kaya. (Prijotomo, 2009 dalam Buku Kearifan Lokal). Budaya Banyumasan merupakan budaya kota Purwokerto yang khas dengan bahasa Ngapak, adat istiadat dan hiburan tradisional. Hal tersebut dapat dijadikan sebagai solusi dari permasalahan desain yang ada di Hotel Horison Ultima Purwokerto dengan menjaga kearifan daerah setempat sekaligus untuk memperkenalkan budaya Banyumasan kepada tamu yang datang dari dalam maupun luar negeri sehingga muncul ide inovasi baru yang dapat dikombinasikan dengan budaya setempat dan memberikan karakteristik desain berdasarkan ciri khas Horison Grup. 1.2 Identifikasi Masalah Dari latar belakang permasalahan, maka didapatkan identifikasi masalah, sebagai berikut: a. Karena adanya perkembangan pembangunan hotel di Purwokerto menyebabkan banyaknya persaingan dimulai dari renovasi interior hotel hingga menambahnya fasilitas-fasilitas hotel yang ditujukan untuk menarik perhatian tamu dari luar maupun dalam kota atau negeri. 7

b. Tidak adanya penerapan budaya lokal di beberapa area hotel yang dapat dimanfaatkan sebagai karakteristik, keunikan, dan citra budaya khas sehingga dapat memberi inovasi desain dari budaya tersebut. 1.3 Rumusan Masalah Dari identifikasi masalah, maka didapatkan rumusan masalah, sebagai berikut: Bagaimana cara memberikan solusi desain interior Hotel Horison Ultima Purwokerto di area publik maupun privat yang dapat menciptakan identitas dan pengalaman berbeda sesuai dengan karakteristik Horison Grup sehingga memiliki keunikan serta ciri khas hotel? 1.4 Ruang Lingkup Perancangan Ulang Perancangan ulang ini memiliki adanya batasan dengan beberapa lingkup, sebagai berikut: a. Perancangan ulang menggunakan pendekatan budaya lokal dan disesusaikan dengan identitas serta karakteristik Horison Grup yang akan dituangkan ke dalam konsep desain. b. Perancangan Hotel Horison Ultima Purwokerto bersifat perancangan ulang (redesain) pada beberapa area bangunan hotel, seperti area lobi, area lobby bar, area resto/café lantai 1, area kamar (deluxe twin/king, grand deluxe, premier grand deluxe, junior suite, horison suite dan president suite), meeting room, convention hall, dan lobi business building. 1.5 Tujuan dan Manfaat Adapun tujuan dan manfaat dari perancangan ini, sebagai berikut: 1.5.1 Tujuan Memberikan solusi desain interior Hotel Horison Ultima Purwokerto di area publik maupun privat dengan menyesuaikan brand Horison Grup dan pengaplikasian budaya Banyumasan sehingga menciptakan karakteristik, pengalaman dan suasana yang berbeda ketika mengunjungi hotel tersebut. 1.5.2 Manfaat Bagi Pengunjung dan Tamu a. Memberikan suasana yang sesuai dengan brand Horison Grup dengan memanfaatkan potensi budaya setempat. 8

b. Memberikan pengalaman yang berbeda atau sebagai bukti bahwa pengunjung atau tamu pernah berkunjung ke Purwokerto. c. Memberi kenyamanan secara visual maupun fisik yang dipertimbangkan dari segi estetis maupun inovasi desain dengan mengkombinasi antara budaya Banyumasan dan brand Horison Grup. d. Secara langsung dapat memperkenalkan budaya Banyumasan kepada tamu dan pengunjung yang datang ke Hotel Horison Ultima Purwokerto. Bagi Hotel Horison Ultima Purwokerto a. Meningkatkan daya tarik pengunjung dan tamu untuk menikmati fasilitas dan layanan hotel. b. Meningkatkan pendapatan dengan adanya konsep desain yang sesuai dan dapat memberikan identitas sehingga memunculkan karakteristik desain. Bagi Masyarakat a. Melestarikan budaya Banyumasan yang memiliki ciri khas, keunikan dan identitas daerah. b. Meningkatkan pendapatan masyarakat dari pengunjung yang datang dari luar maupun dalam kota atau negeri dengan memanfaatkan akomodasi perjalanan maupun penginapan Hotel Horison Ultima Purwokerto. Bagi Fakultas Industri Kreatif Jurusan Desain Interior a. Menambah wawasan berpikir yang luas dengan adanya perancangan ulang Hotel Horison Ultima Purwokerto dalam memecahkan masalah yang ada di lapangan. b. Memberikan inovasi desain interior dengan memanfaatkan potensi budaya Banyumasan sebagai identitas mengenai perancangan ulang Hotel Horison Ultima Purwokerto. c. Menyediakan referensi bagi akademik dan institusi yang berkepentingan mengenai perancangan hotel bintang 4 dengan memanfaatkan budaya setempat. 1.6 Metodologi Perancangan Ulang Metode perancangan yang dilakukan yaitu programming, data primer, data sekunder, dan pendekatan konsep desain. Adapun penjelasannya, sebagai berikut: 9

a. Programming Tujuan Desain Bagan 1.1. Metodologi Perancangan Sumber: Data Pribadi, 2016 - Memberikan solusi desain interior Hotel Horison Ultima Purwokerto di Survey area publik maupun privat dengan menyesuaikan brand Horison Grup dan pengaplikasian budaya Banyumasan sehingga menciptakan karakteristik, pengalaman dan suasana yang sesuai berbeda ketika mengunjungi hotel tersebut. - Survey Lapangan Survey lapangan yang dilakukan yaitu dengan mengidentifikasi beberapa aspek, seperti nama bangunan, lokasi bangunan, sistem plumbing, sistem tangga, sistem lift, sistem listrik, sistem penghawaan, sistem fire protection, sistem telekomunikasi, dan sistem kebisingan. Hal tersebut ditujukan untuk mengetahu bagaimana sistem-sistem tersebut berjalan sehingga tidak merusak sistem yang sudah ada dalam tahap perancangan ulang. - Survey Literatur Survey literatur yang dilakukan yaitu dengan mengidentifikasi melalui sumber buku yang berhubungan dengan studi perancangan ulang, seperti buku mengenai hotel dan budaya Banyumas. Selain itu, survey literatur didukung dengan adanya data mengenai profil perusahaan, fasilitas hotel, dan sistem operasional hotel. Namun, secara teknis juga dilakukan dengan cara mengetahui bagaimana dimensi mebel, jumlah yang dibutuhkan, sistem pelayanan, sistem perawatan hotel, kebutuhan fasilitas, dan sasaran pasar. Hal tersebut ditujukan untuk mencapai visi dan misi Hotel Horison Ultima Purwokerto yang sesuai dengan standar hotel. 10

b. Data Primer Pengumpulan data primer didukung dengan adanya data, seperti data perusahaan (organisasi, visi dan misi, dan sejarah). Hal tersebut ditujukan untuk mengetahui karakteristik yang dimiliki oleh perusahaan yang membangun dan mengembangkan Hotel Horison Ultima Purwokerto sehingga dapat mencapai tujuan perancangan ulang. Data Fisik - Area Redesain Area Lobi Area Kamar (Deluxe, Premier Deluxe, Grand Deluxe, Grand Premier Deluxe, Junior Suite, Horison Suite, President Suite) Area Restoran Lantai 1 Area Meeting Room Area Lobi Business Building - Program Fasilitas dan Ruang - Elemen Estetik (Identitas Perusahaan) - Data Pengguna Tamu Pengunjung Pengelola - Data Desain Hubungan Antar Ruang Desain Warna Desain Material Ciri Khas Desain c. Data Sekunder Studi Teori - Studi Hotel - Studi Budaya Banyumasan Studi Banding Studi banding hotel ditinjau melalui beberapa aspek, seperti: - Budaya Perusahaan - Visi dan Misi 11

- Fasilitas - Elemen Identitas Dalam pemilihan studi banding dilakukan pada 1 hotel dengan acuan brand yang sama di Bandung, yaitu: Hotel Horison Bandung (Branding Hotel) d. Pendekatan Budaya Banyumasan Kemasyarakatan - Batik Banyumasan Batik Jahe Srimpang, Kanthil, Sungai Serayu, dan Lumbon - Bawor Banyuamasan Kesenian - Lengger-Calung - Kenthongan - Ebeg Banyumas 12

1.7 Kerangka Berpikir Bagan 1.2. Kerangka Berpikir Sumber: Data Pribadi, 2016 13

1.8 Sistematika Penulisan Secara garis besar, sistematika penulisan perancangan ini terbagi dalam lima bab, sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Bab pertama merupakan bab yang berisi pendahuluan dari seluruh rangkaian perncangan. Pada bab ini dijelaskan mengenai ringkasan singkat dari proses yang dilakukan, seperti mengenai latar belakang, identifikasi masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat, lingkup desain, metodologi perancangan, kerangka perancangan dan sistematika penulisan. BAB II KAJIAN LITERATUR DAN DATA PERANCANGAN Bab ini berisi penjelasan yang membuat deskripsi, eksplantasi, sintesis dan analisis mengenai topik perancangan, seperti literatur dan data analisa proyel yang meliputi, deskripsi proyek, tinjauan lokasi, aktivitas dan program kebutuhan ruang, permasalahan yang ditinjau dari beberapa aspek, dan analisa konsep peracangan interior. BAB III KONSEP PERANCANGAN DESAIN INTERIOR Bab ketiga merupakan bab yang menjelaskan konsep perancangan yang telah dikondisikan dengan permasalahan berdasarkan BAB I dan BAB II. Pada bab ini berisikan tema, konsep desain, organisasi ruang, dan konsep visual. Ha tersebut didukung dengan adanya lembar kerja (site plan, denah layout, flooring, ceiling, tampak potongan, detail interior, detail mebel, dan visualisasi 3D). BAB IV KONSEP PERANCANGAN VISUAL DENAH KHUSUS Bab ini berisi pemilihan denah khusus, konsep tata ruang, persayaratan teknis ruang yang meliputi, sistem penghawaan, pencahayaan, pengkondisian udara, dan keamanan, serta penyelesaian elemen interior yang meliputi, penyelesaian lantai, dinding, langit-langit dan mebel. Hal tersebut didukung dengan adanya lembar kerja (site plan, denah layout, flooring, ceiling, tampak potongan, detail interior, detail mebel, dan visualisasi 3D). BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi kesimpulan hasil perancangan ulang sebagai jawaban dari permasalahan. Kesimpulan dan saran ditulis dengan padat, singkat, dan jelas berdasarkan hasil analisa konsep yang sudah dilakukan. 14